Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Jannan Alfana

NIM : 205090800111005
Mata Kuliah : Sensor
Sensor Cahaya
A. LDR
LDR (Light Dependent Resistor) adalah elemen resistif yang nilai resistansinya
berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor. LDR juga bisa digunakan
sebagai sensor cahaya. Perhatikan bahwa nilai resistansi sensor ini sangat bergantung pada
intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, semakin rendah nilai
resistansinya. Sebaliknya, jika lebih sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), nilai
resistansi akan meningkat sehingga menghambat aliran arus.

Contoh Rangkaian
Berikut adalah salah satu contoh sederhana rangkaian sensor cahaya yang akan
bekerja saat keadaan gelap dalam hal ini sebagai saklar lampu taman. Pada rangkaian diatas
komponen utama yang dipakai adalah transistor BC 557 dan LDR sebagai sensor cahaya.
Kemudian terdapat satu buah resistor sebagai penahan arus dan sebuah LED senbagai
indicator, maka kepekaan sensor cahaya ini dapat diatur dengan menambahkan sebuah
potensiometer untuk mengimbangi tahannan dari LDR. Dan yang terakhir yaitu tegangan
DC 6 volt yang akan digunakan untuk menyalakan lampu LED maka hsrus dilakukannya
pengaturan terlebih dahulu pada potensiometer atau trimpot sehingga kepekaan LRD dapat
diatur. Dengan penyetelan yang benar maka akan diperolah seberapa bagus sensor tersebut
dapat bekerja ketika tidak ada cahaya yang mengenai LDR.
B. Photodioda
Sensor fotodioda adalah sensor cahaya semikonduktor yang mengubah cahaya
menjadi listrik. Komponen elektronik ini bekerja sesuai dengan intensitas cahaya yang
diterimanya. Jika sensor ini terkena cahaya, umumnya akan bekerja seperti dioda.
Sebaliknya, jika tidak terkena cahaya, sensor bertindak seperti resistor yang akan berfungsi
menghalangi aliran arus. Sensor fotodioda juga merupakan sensor dengan p-n junction
yang kinerjanya dipengaruhi oleh cahaya. Fotodioda ini termasuk elektronik aktif dan
merupakan bagian dari keluarga dioda. Sama seperti dioda biasa, fotodioda ini juga
memiliki dua pin terminal, yaitu katoda dan anoda. Bedanya, fotodioda memiliki lensa dan
filter yang menempel di permukaan dan berfungsi sebagai pendeteksi cahaya. Jenis cahaya
yang dapat dideksi oleh komponen ini yaitu cahaya matahari, inframerah, cahaya tampak,
sinar ultraviolet, sinar X, dan lain sebagainya.

Contoh Rangkaian

Keunggulan dari photodiode dibandingkan LDR yaitu photodioda lebih tidak


rentan terhadap noise karena hanya menerima sinar infrared, sedangkan LDR menerima
seluruh cahaya yang ada termasuk infrared. Pada rangkaian diatas adalah sebuah rangkaian
infrared dengan menggunakan photodiode. Pada saat intensitas Infrared yang diterima
Photodiode besar maka tahanan Photodiode menjadi kecil, sedangkan jika intensitas
Infrared yang diterima Photodiode kecil maka tahanan yang dimiliki photodiode besar.
Dalam rangkaian ini maka nilai trimpot akan berkisar antara 5 Volt sampai 0 Volt.
Nilai tegangan trimpot ini akan mempengaruhi nilai V+ yang diterima komparator sebagai
nilai referensi komparator. Komparator dalam rangkaian ini berfungsi untuk menghasilkan
tegangan sebesar 0 Volt atau 5 Volt pada output komparator. Jika V+ lebih dari V- maka
output komparator = 5 Volt. Jika V+ kurang dari V- maka output komparator = 0 Volt.
Sedangkan penghubungan Output komparator dengan Vcc bertujuan sebagai rangkaian
PullUp. Hal ini dikarenakan arus yang keluar dari komparator begitu kecil sehingga
walaupun memiliki nilai tegangan sebesar 5Volt tidak dapat diterima beban (dalam
rangkaian diatas beban adalah LED). Dengan penambahan Vcc, ketika tegangan output
dari komparator berniali 0 Volt maka arus dari Vcc lebih banyak memilih mengalir menuju
output komparator yang bernilai 0 Volt dan tanpa beban. ketika tegangan output dari
komparator bernilai 5 Volt maka arus dari Vcc akan banyak mengalir menuju LED
kemudian ke ground yang mengakibatkan LED menyala.
C. Photoresistor
Fototransistor adalah transistor yang basisnya bias terhadap cahaya inframerah.
Besarnya arus yang mengalir antara kolektor dan emitor sebanding dengan intensitas
cahaya yang diterima oleh fototransistor. Fototransistor biasanya digunakan sebagai
sakelar yang dikendalikan oleh cahaya inframerah, yang memanfaatkan keadaan saturasi
dan cutoff dari fototransistor. Prinsip kerja fototransistor menjadi saklar adalah
fototransistor dalam keadaan jenuh ketika alas menerima cahaya infra merah (fototransistor
dalam keadaan mati saat jenuh dan tidak menerima cahaya infra merah).Struktur
fototransistor mirip dengan bipolar transistor (transistor tipe persimpangan bipolar) di
daerah basis, cahaya dapat masuk dari luar melalui celah transparan dari luar rumah
transistor. Celah ini biasanya dilindungi di tepi persimpangan basis-emitor oleh lensa yang
memfokuskan cahaya.

Contoh Rangkaian

Pada rangkaian diatas adalah salah satu contoh Rangkaian Light Switch dengan Photo
Transistor. Rangkaian light switch atau saklar terkendali cahaya dapat dibuat dari beberpa macam
sensor cahaya. Rangkaian light switch berikut ini dibuat menggunakan sensor cahaya berupa photo
transistor. Rangkaian light switch ini sangat sederhana, karena dibuat dengan 1 buah transistor, 1
buah photo transistor, 1 buah relay, 1 bauh variabel resistor dan 1 buah dioda seperti terlihat pada
gambar di bawah ini. Rangkaian light switch ini dapat bekerja pada tegangan 6 – 12 VDC atau
tegangan DC yang laian sesuai dengan relay yang digunakan. Untuk mengatur sensitifitas
penerimaan cahaya diatur dengan VR1. Rangkaian light switch with photo transistor ini dapat
digunakan untuk mengendalikan beberapa lampu secara paralel dengan daya tergantung dari
kemampuan relay yang digunakan. Rangkaian light switch with photo transistor ini juga dapat
digunakan untuk mengendalikan lampu taman, lampu jalan, atau lampu yang ingin dinyalakan di
malam hari saja secara otomatis.

Anda mungkin juga menyukai