SISTEM PENGATURAN
Dosen Pengampu:
FAKULTAS TEKNIK
2016
MODUL 1
Control
Unit
c. Isikan nama sebagai akun pada aplikasi Com3Lab (group bisa dikosongi)
seperti gambar dibawah ini.
d. Ikuti langkah – langkah yang sudah tedapat pada aplikasi Com3Lab seperti
gambar dibawah ini.
e. Buatlah analisa dari hasil percobaan dengan ketentuan sebagai berikut:
Open Loop Control System
1. Jelaskan kesimpulan yang bisa didapat berdasarkan karakteristik
sensor pada percobaan 1!
2. Jelaskan kesmipulan yang bisa didapat berdasarkan korelasi antara
nilai sensor dan set point yang telah didapat pada percobaan 1!
3. Sertakan penjelasan yang anda ketahui mengenai open loop control
system berdasarkan knowledge test yang terdapat pada percobaan
open loop control system!
Close Loop Control System
1. Jelaskan kesimpulan yang bisa didapatkan berdasarkan data yang
diperoleh pada percobaan 2!
2. Plot grafik berdasarkan data yang didapatkan pada tabel percobaan 3
dengan menggunakan program Ms. Excel! Lakukan analisa sehingga
didapatkan nilai gradient dari grafik yang anda buat!
3. Jelaskan pengaruh penggunakan kontroler propotional (Kp) pada
sistem close loop!
Tentukan pula perbandingan tegangan sensor saat suhu 25˚C dan saat
100˚C berdasarkan hasil percobaan
yT/V xT/V
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
Berdasarkan nilai tabel tersebut, maka dapat diplot grafik yang digunakan
sebagai refrensi untuk menghitung nilai Kp.
2. Buatlah block diagram dari gambar dibawah ini dan jelaskan! (Open Loop/
Close Loop)
MODUL 2
Perhatikan gambar 1.1.b. fungsi alih lingkar tertutup dari sistem kendali
tersebut adalah :
T(s) = = =
T(s) =
Respon Transien dari sistem adalah invers Transformasi Laplace dari C(s)
atau c(t) = L-1[C(s)].
- Sistem orde-1
Sistem orde – 1 dinyatakan sebagai berikut sebagai berikut:
Dimana:
K = Gain Overall
= Konstanta Waktu
Untuk memasukkan sinyal unit step, tansformasi Laplace dari sinyal
masukan. Maka, respon keluaran sistem orde satu dengan masukan sinyal
step dalam kawasan s adalah
T(s) = K -
Dengan menggunakan invers transformasi laplace diperoleh respon dalam
kawasan waktu yang dinyatakan dalam persamaan berikut:
c(t) = K(1 – e-1/2t), t ≥ 0
Kurva respon orde satu untuk masukan sinyal unit step ditunjukkan oleh
gambar berikut:
Dimana:
K = Gain Overall
ξ = Rasio Redaman
ωn = Frekuensi Alami
Bentuk umum kurva respon orde dua untuk masukan sinyal unit step
ditunjukkan pada gambar berikut:
>> ylabel('Vo(s)');
hasilnya adalah :
Fv =
Fv =
- Rangkaian orde 2 :
- Rangkaian orde 2 :
g. analisa proses tersebut pada hasil percobaan.
2. Bagaimana respon transient dari soal pertama, jika inputan unit step
function dengan ketentuan R=10 OHM, C= 0,1 L1=10 H L2=5H ?
Tentukan juga kinerja peralihannya (Tp, Tr, Ts dan %OS) ?
3. Analisalah hasil respon transient yang diperoleh!
MODUL 3
PENGENDALI P-I-D
c. Pengendali Integral
Kontroler integral berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki
error = nol. Jika sebuah plant tidak memiliki unsur integrator (1/s),
kontroler proporsional tidak akan mampu menjamin keluaran sistem
dengan error keadaan steady state yaitu nol. Dengan kontroler integral,
respon sistem dapat diperbaiki, agar nilai output menjadi steady state.
Kontrol integral dipengaruhi oleh nilai error sebelumnya dengan asumsi
nilai error sekarang dijumlahkan dengan nilai error sebelumnya dan
dikalikan dengan konstanta integral.
Gambar 3.4 Respon pengendali Derivatif terhadap sinyal Step dan Ramp
Acceleration range : ± 2 ± 4 ± 8 ± 16 g
c. Arduino Nano
Arduino Nano adalah papan pengembangan (development board)
mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Disebut sebagai papan
pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena
prototyping sirkuit mikrokontroller. Dengan menggunakan papan
pengembangan, anda akan lebih mudah merangkai rangkaian elektronika
mikrokontroller dibanding jika anda memulai merakit ATMega328 dari
awal di breadboard.
Arduino Nano memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis
I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6
pin input analog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik,
header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan
untuk mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler
Kata "Nano" berasal dari bahasa Italia yang berarti "kecil", dan dipilih
untuk menandai peluncuran Software Arduino (IDE) versi 1.0. Arduino.
Sejak awal peluncuran hingga sekarang, Nano telah berkembang menjadi
versi Revisi 3 atau biasa ditulis REV 3 atau R3. Software Arduino IDE,
yang bisa diinstall di Windows maupun Mac dan Linux, berfungsi sebagai
software yang membantu anda memasukkan (upload) program ke chip
ATMega328 dengan mudah.
Tegangan operasi : 5V
Menyediakan PWM
Memori Flash : 32 kB
SRAM : 2 kB
EEPROM : 1 kB
Berat : 25 g
//PID
#if MANUAL_TUNING
double kp , ki, kd;
double prevKp, prevKi, prevKd;
#endif
double originalSetpoint = 179.80; double setpoint = originalSetpoint;
double movingAngleOffset = 0.1; double input, output;
int moveState=0; //0 = balance; 1 = back; 2 = forth
#if MANUAL_TUNING
PID pid(&input, &output, &setpoint, kp, ki, kd, DIRECT);
#else
PID pid(&input, &output, &setpoint, 3, 0, 0, DIRECT);
#endif
//MOTOR CONTROLLER
int ENA = 3; int IN1 = 5; int IN2 = 4; int IN3 = 7; int IN4 = 6; int
ENB = 9;
LMotorController motorController(ENA, IN1, IN2, ENB, IN3, IN4, 1,
0.8);
//timers
long time1Hz = 0; long time5Hz = 0;
volatile bool mpuInterrupt = false; // indicates whether MPU
interrupt pin has gone high
void dmpDataReady()
{
mpuInterrupt = true;
}
void setup()
{
#if I2CDEV_IMPLEMENTATION ==
I2CDEV_ARDUINO_WIRE
Wire.begin();
TWBR = 24; // 400kHz I2C clock (200kHz if CPU is 8MHz)
#elif I2CDEV_IMPLEMENTATION ==
I2CDEV_BUILTIN_FASTWIRE
Fastwire::setup(400, true);
#endif
Serial.begin(115200);
while (!Serial);
mpu.initialize();
if (devStatus == 0)
{
mpu.setDMPEnabled(true);
attachInterrupt(0, dmpDataReady, RISING);
mpuIntStatus = mpu.getIntStatus();
dmpReady = true;
packetSize = mpu.dmpGetFIFOPacketSize();
pid.SetMode(AUTOMATIC);
pid.SetSampleTime(5);
pid.SetOutputLimits(-255, 255);
}
}
void loop()
{
if (!dmpReady) return;
while (!mpuInterrupt && fifoCount < packetSize)
{
pid.Compute();
motorController.move(output, MIN_ABS_SPEED);
unsigned long currentMillis = millis();
#if MANUAL_TUNING
void setPIDTuningValues()
{
readPIDTuningValues();
if (kp != prevKp || ki != prevKi || kd != prevKd)
{
#if LOG_PID_CONSTANTS
Serial.print(kp);Serial.print(", ");Serial.print(ki);Serial.print(",
");Serial.println(kd);
#endif
pid.SetTunings(kp, ki, kd);
prevKp = kp; prevKi = ki; prevKd = kd;
}
}
void readPIDTuningValues()
{
int potKp = analogRead(A0);
int potKi = analogRead(A1);
int potKd = analogRead(A2);
kp = map(potKp, 0, 1023, 0, 25000) / 100.0; //0 - 250
ki = map(potKi, 0, 1023, 0, 100000) / 100.0; //0 - 1000
kd = map(potKd, 0, 1023, 0, 500) / 100.0; //0 - 5
Serial.print(kp);
Serial.print("\n")
}
#endif
5.1 Tujuan
a. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar pemograman PLC.
b. Mahasiswa dapat mengerti fungsi-fungsi pemograman PLC.
c. Mahasiswa dapat memahami pengertian HMI.
d. Mahasiswa dapat mengerti fungsi-fungsi pemograman PLC.
e. Mahasiswa dapat mengaplikasikan hasil praktikum.
5.2 Dasar Teori
A. PLC (Programmable Logic Controller)
1. Pengertian PLC
Programmable Logic Controller (PLC) merupakan Alat kontrol logika
yang dapat diprogram digunakan untuk memproses sinyal masukan binari
untuk menghasilkan sinyal keluaran atau output, yang secara langsung
mempengaruhi proses, pengoprasian dan urutan teknis.
PLC menjamin, bahwa semua langkah dalam rangkaian industrial
tersebut diset dalam gerakan sesuai urutan yang benar dan dengan
ketentuan waktu yang terkoordinasi. PLC selalu memonitor status - status
tertentu dalam instalasi tersebut (misalnya : suhu, tekanan, level dsb ). Jika
nilai yang telah ditetapkan terlewati atau tidak tercapai, maka PLC
tersebut, akan memicu reaksi untuk mengatasi gejala tersebut atau
memberi sinyal yang sesuai kepada staf operasional. Konsep dari PLC
adalah sesuai dengan namanya adalah sebagai berikut:
• Programmable
Menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan mudah diubah -
ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal
memory program yang telah dibuat.
• Logic
Menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara
aritmetik (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, dan negasi.
• Controller
Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
4. PLC OMRON
Fatek adalah jenis PLC (Programmable Logic Controller) yang dibuat
oleh perusahaan OMRON Corporation yang tersedia dalam 2 model
yaitu: Model Compact dan Model Modular, perbedaannya adalah pada
tipe compact seluruh komponen (power supply, CPU, modul input –
output, modul komunikasi) menjadi satu sedangkan pada model
modular Komponen – komponennya terpisah angtar modul dan dapat
ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan input dan
output. Pada modul ini PLC yang digunakan adalah PLC Omron
dengan Type CP1E dengan jenis Compact. Berikut adalah gambarnya.
Gambar 1. PLC Omron Tipe CP1E
B1-
Spesifikasi B1-40M(T/J)
40MR
Kecepatan 8 point(4 fasa sumbu tunggal atau
Tinggi 50 KHz fasa A/B)
Kecepatan
Input
24 VDC Menengah 8 point
Digital
(Total 5KHz)
Kecepatan
8 point
Rendah
Relai AC/DC (2A) 16 point -
Kecepatan
6 point (3 fasa sumbu
Output Tinggi 50 KHz -
Transistor tunggal atau fasa A/B)
Digutal (0.3A)
(5 30 VDC)
Kecepatan
- 10 Point
Rendah (0.5A)
1 port (RS232 atau USB*1) / 2 port
Built-in
Sambungan Komunikasi (RS232 + RS485) untuk B1 xxM ◊ 25
Expendable 2 port (Kecuali B1-xxM ◊ 25)
Tipe Pesanan Pesanan spesial
ZPOW 14(AC power) or N/A(DC
Tegangan Awal
power)
Mekanisme Pengkabelan 5 mm European fixed terminal block
6. Wiring PLC
Secara Umum ragkaian pengkabelan PLC adalah sebagai berikut,
Klik icon pada toolbar EasyBuilder Pro.Atau Pilih pada icon tools
kemudian klik Downoad.
Layar tampilan download sebagai berikut :
5.3 Alat dan Bahan
a. Laptop atau PC yang telah terinstal aplikasi PLC CX-Programer.
b. Modul PLC
c. Modul Praktikum
d. Aplikasi PLC CX-Programer.
e. Lembar Percobaan
f. Alat Tulis
Ubah kondisi awal input 1 atau 2 sesuai dengan inputan pada tabel
pengamatan dan amati apa yang terjadi!
Berikan Screenshot!
Isi kolom output pada tabel di lembar pengamatan!
• Rangkaian Gerbang dasar logika OR
Ubah kondisi awal input 1 atau 2 sesuai dengan inputan pada tabel
pengamatan dan amati apa yang terjadi!
Berikan Screenshot!
Isi kolom output pada tabel di lembar pengamatan!
• Rangkaian Pengunci