net/publication/351347568
CITATIONS READS
0 1,227
3 authors:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Nurvita Aji on 05 May 2021.
Anggota Kelompok :
Nurvita Aji (23819008)
Decut Della Oganda (23820003)
Adiyana Putri (23820005)
(Program Studi Magister Instrumentasi dan Kontrol)
Distributed Control System (DCS) mengacu pada sistem kontrol yang biasa digunakan
pada proses atau sistem dinamis lainnya dimana elemen kontroler tidak terpusat di
lokasi tertentu melainkan terdistribusi seluruhnya dimana setiap sub sistem dikontrol
oleh satu atau lebih kontroler Keseluruhan sistem kontrol di masing-masing sub sistem
dihubungkan dalam jaringan untuk komunikasi dan monitoring.
Klik Kanan [FCS0101] => Pilih Menu Test Function , Kemudidan Silahkan Tunggu.
Setelah proses loading selesai, kemudian akan muncul layar dengan warna biru.
Window – window seperti Test Function dan Picot jangan di Close karena merupakan
window utama test function dan apabila di close maka test function akan berhenti.
Kemudian Set mode Sistem Kontrol dengan mode Automatik, caranya adalah
dengan klik dua kali tulisan MAN pada Facepalte LIC101 dan ubah mode
menjadi AUT
Coba jalankan System dan coba ubah nilai parameter P, I,dan D dengan cara
klik Button “TUNE PID”. Kemudian akan muncul window Tuning PID. Silahkan
atur sesuai kebutuhan. Amati apa yang terjadi.
II.2. Hasil Simulasi
Berdasarkan simulasi tangki tunggal menggunakan DCS Yokogawa Centum VP R4.2, apabila
tangki diberi set point dengan nilai 50, respon level yang paling baik ditunjukkan oleh tuning
terakhir dengan nilai P=10, I=25, D=0.
Respon level terbaik dipilih berdasarkan nilai settling time yang paling rendah, artinya sistem
akan semakin cepat mencapai kondisi steady state.
III. Simulasi Sistem Furnace Kontrol Cascade PID
III.1. Langkah Simulasi
Klik Button “Cascade PID Control” pada HMI “Outline” :
Akan muncul Window seperti dibawah ini :
Konfigurasi karakteristik simulator plant dari Wiring Editor pada Window Test
Function dan di atur nilainya menjadi :
[FIC100] [LAG] (1st order LAG time Constant) : 10s
[TIC100] [LAG] (1st order LAG time Constant) : 2s
Kemudian download parameter yang sudah diatur nilainya.
Ubah harga MV pada FIC100 menjadi 50%. Ketika harga MV pada FIC100
dimanipulasi, harga PV pada FIC100 dan TIC100 mengikuti perubahan MV pada
FIC100.
Ubah Mode TIC menjadi AUT (auto) dan FIC100 menjadi CAS (cascade), dan amati
apa yang terjadi. Bandingkan dengan Mode MAN (manual).
Untuk melihat perbandingan trend yang terjadi pada mode Auto dan Cas, maka dilakukan
penentuan set point dengan nilai 0 dan 75.
Jika diberikan set point 30 maka hasilnya PV FIC juga akan mengikuti PV TIC sesuai dengan
nilai set point.
Selanjutnya membandingkan mode Cascade dengan mode Manual dengan set point yang
diberikan adalah 50.
Gambar 12 : Cas Man Set Point 50
Dari gambar dapat dilihat bahwa PV TIC tidak berubah jika set point diubah. Selanjutnya
dilakukan perubahan kembali set point untuk melihat perubahan pada PV TIC dengan nilai 60
seperti gambar berikut.
Data Char
Faceplate
Data bar
Trend window