Anda di halaman 1dari 164

Processing Control

HANDOKO RUSIANA ISKANDAR, ST., MT & SCADA Sistem


Electrical Engineering
handoko.rusiana@yahoo.com

ELECTRICAL ENGINEERING
Index
Buku Rujukan
Persentase Penilaian

Nilai Telusur Matakuliah

Motivasi & Metode Belajar

Tujuan & Diskusi


2
Buku Rujukan

SCADA for Industry Modern SCADA Protocols


By: D. Balley, Edwin W. By: Gordon Clarke, D. Raiynders.
Persentase Penilaian
PROSENTASE PERHITUNGAN NILAI STANDAR NILAI

Pres : Jumlah Kehadiran/Keaktifan = 10% AM = Angka Mutu HM = Huruf Mutu

TG : Tugas = 20% ≥ 80 A

UTS : Ujian Tengah Semesterr = 30% 75 - 79 AB

UAS : Ujian Akhir Semesterr = 40% 65 - 74 B


60 - 64 BC
: Tidak boleh dirubah (rumus) 50 - 59 C
WAJIB DIISI : Kolom 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10 40 - 49 D
NA : Mengacu Surat Edaran Rektor No : SE/9/UNJANI/III
< 39 E/T/K
/2014 tanggal 24 Maret 2014 tentang Acuan Nilai
Akhir Mahasiswa UNJANI.
Penilaian

Catatan :
1. Mahasiswa yang tidak hadir dalam perkuliahan >3 kali pertemuan tanpa keterangan tidak berhak
mengikuti UTS dan UAS.
2. Mahasiswa yang tidak hadir dalam perkuliahan >3 kali pertemuan tanpa keterangan maka nilai dinyatakan
E
3. Mahasiswa yang mendapatkan nilai A sebelum UAS dari total nilai UTS, tugas dan kuis berhak tidak
mengikuti UAS
Lazy

Failed

Cheating

Sleepy
Success
Smart (creativity)

Hardworker

Active
Metode Belajar
Metode Belajar Mandiri
1. Dengan mengikuti pelatihan (laboratorium teknik, pertemuan mahasiswa,
himpunan kemahasiswaan).
2. Melakukan pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan media informasi dan
komunikasi yang tersedia secara aktif.
3. Mengasah bakat dan mengembangkannya menjadi ciri khas tersendiri.
4. Memiliki kiat belajar, diantaranya:
1. Memiliki kemauan, rasa ingin tahu, memiliki kedisiplinan yang tinggi,
berkomitmen dalam melalui proses belajar
2. Aktif dalam belajar (informasi dan komunikasi)
3. Mencatat semua bahasan dan mengulas menjadi sarana belajar untuk
memenuhi rasa ingin tahu.
4. Mengevaluasi hasil pembelajaran. (latihan soal, tanya jawab, dll).
8
Metode Belajar
Metode Belajar Kelompok
1. Menempatkan mahasiswa sebagai subjek pembelajaran.
2. Aktif mengembangkan pengetahuan yang sudah didapat didiskusikan di dalam
forum belajar.
3. Bersama-sama ingin mencapai satu tujuan yang baik.
4. Menggunakan cara kerja yang bersistem, untuk mempermudah suatu kegiatan
yang akan ditentukan.
5. Kerja kelompok dapat mempersingkat waktu.
6. Pemahaman dapat beragam karena terdapat diskusi dan bertukar pikiran.
7. Kerja kelompok bukan mencontek hasil pekerjaan temannya.
8. Kerja kelompok masing-masing individu belajar sesuai dengan kemampuannya
dan hasilnya barulah bisa didiskusikan dengan teman kelompoknya.

9
Tujuan Tugas
Memahami tujuan dan visi misi belajar dan tugas sangat penting
untuk keberhasilan individu seseorang maupun organisasi yang
dipimpinnya.
Harus memiliki definisi arah tujuan yang jelas:
1. Visi atau vision merupakan pandangan yang jelas yang
memiliki waktu dalam jangkan panjang.
2. Mau menjadi orang seperti apa anda di kemudian hari.
3. Arah untuk mencapai keberhasilan.

Memahami misi (tujuan dasar) sebuah individu dan organisasi, yaitu:


1. Menjelaskan kegiatan apa yang harus dilakukan dalam mencapai
misi.
2. Cara apa agar mendapatkan visi dan tujuan
3. Ubah cara pandang bahwa misi bukanlah hal yang dianggap remeh
4. Konsekuensi dan komitmen dalam menjalankan misi sangta
diperlukan
10
5. Lakukan misi tersebut dengan sebaik-baiknya.
Open Disccusion
1. Mahasiswa dituntut
untuk melakukan
diskusi.
2. Bertanya merupakan
salah satu langkah
belajar.
3. Diskusi memecahkan
berbagai masalah.
4. Diam saja tidak akan
menjadi manusia yang
bersaing.
5. Keingintahuan jalan
menuju keberhasilan.
11
Perangkat Lunak Keamanan Akses Jaringan

Deteksi Adanya Penyusupan


• Deteksi penyusupan adalah aktivitas untuk mendeteksi
penyusupan secara cepat dengan menggunakan program
khusus.
• Fungsinya adalah untuk mencatat semua traffic data yang lewat.
• Hasil catatan itu dapat diperiksa untuk mengetahui kehandalan
dari sistem yang digunakan dan untuk mengetahui apakah ada
orang yang berusaha menembus sistem control center.
Deteksi Adanya Penyusupan

• Fungsi ini mencakup dua buah pendekatan yaitu pendekatan


pencegahan (preemptory) dan pendekatan reaksi (reactionary).
• Pendekatan encegahan, program pendeteksi penyusupan ini
harus dapat memperhatikan semua lalu lintas jaringan. Jika
ditemukan paket yang mencurigakan, maka progran ini harus
dapat melakukan tindakan yang perlu.
• Pendekatan reaksi, program pendeteksi penyusupan ini hanya
mengamati file log. Jika ditemukan paket yang mencurigakan,
program juga harus melakukan tindakan yang perlu.
Virtual Private Network (VPN)

• Informasi pada control center tidak dapat diakses oleh


pengguna yang tidak berhak, sehingga harus diciptakan suatu
mekanisme untuk menjaga informasi bersifat terbatas.
• Aspek lain dalam VPN yang digunakan pada control center
berupa otentikasi dan identifikasi. Sistem ini dapat
mengidentifikasi pihak di seberang VPN yang berkomunikasi
dengan control center.
• Dengan menggunakan VPN, maka setiap transfer data antar
komputer menunjukkan IP Address yang tidak sebenarnya (IP
Address yang sebenarnya disembunyikan).
Virtual Private Network (VPN) [2]

• Sebaiknya digunakan mesin khusus yang hanya akan menangani


VPN. Dengan demikian mesin VPN tidak dipasang bersama
dengan firewall. Mesin VPN ini berupa suatu router ke tujuan
(jaringan lainnya).
• Tujuannya adalah menyederhanakan kerja firewall karena
hanya membutuhkan aturan filtering yang lebih sedikit.
Sehingga dapat dengan mudah diblok akses dari jaringan
internal langsung ke jaringan eksternal dan sebaliknya, untuk
mencegah kebocoran informasi.
Firewall

Firewall digunakan untuk menunjuk suatu komponen


atau sekumpulan komponen jaringan, yang berfungsi
untuk membatasi akses antara dua jaringan, yaitu antara
jaringan LAN control center dengan jaringan WAN atau
eksternal LAN.
Tugas Firewall
• Mengimplementasikan kebijakan security di jaringan. Jika aksi tertentu
tidak diperbolehkan oleh kebijakan ini, maka firewall harus meyakinkan
bahwa semua usaha yang mewakili operasi tersebut harus digagalkan.
Dengan semikian, semua akses ilegal antar jaringan (tidak diotorisasikan)
harus ditolak.
• Melakukan filtering, yaitu mewajibkan semua trafik yang ada untuk
dilewatkan melalui firewall bagi semua proses pemberian dan
pemanfaatan layanan informasi. Dalam hal ini, aliran paket data
dari/menuju firewall, harus diseleksi berdasarkan IP-address, nomor port,
dan disesuaikan dengan kebijakan security.
• Firewall harus dapat merekam/mencatat even-even mencurigakan serta
memberitahu enjiner terhadap segala usaha menembus kebijakan security.
Access Control

• Fungsi ini memberikan kontrol terhadap siapa saja yang dapat


mengakses file atau direktori dan hak akses yang dimiliki
pengguna tersebut. Fungsi ini mampu menjalankan tugas
sebagai berikut:
1. Mengijinkan akses
2. Menolak akses
3. Melakukan access mask dari pengguna yang tidak sah
4. Melakukan aplikasi ke file dan subdirectory baru dalam sebuah directory
5. Melakukan aplikasi ke file baru dalam sebuah directory.
6. Melakukan aplikasi ke subdirectory baru dalam sebuah directory.
Access Control [2]

Fungsi ini juga dapat melakukan perijinan (permission) sebagai


berikut:
1. Permission untuk membaca file atau directory
2. Permission untuk menulis ke file atau directory
3. Permission untuk mengeksekusi atau mencari file atau
directory.
Fungsi kontrol dapat melakukan identifikasi yang menunjukkan
pengguna yang ditentukan oleh entry. Field identifikasi ini terdiri
dari satu user identifier dan satu grup identifier.
Password

Semua fungsi di control center bersifat rahasia dan


diproteksi sehingga harus memiliki password.
Tingkatan proteksi password ini harus berkisar dari
“view only” sampai dengan “full capability”.
Program Diagnostik

Program diagnostik disediakan untuk semua perangkat


keras dan perangkat lunak sistem pemrosesan di control
center meliputi:
1. Semua server dan workstation.
2. Sub sistem komunikasi data.
3. Peripheral komputer.
4. Perangkat local area network (LAN).
5. Perangkat Human Machine Interface.
Program Diagnostik [2]

Program tersebut dapat secara mudah dioperasikan secara


otomatis dengan prosedur interaktif, laporannya disimpan di
historikal data, dan dicetak di printer. Program diagnostik untuk
komponen perangkat keras meliputi:
• CPU.
• Main memory.
• Harddisk drive.
• Semua fasilitas Human Machine Interface.
Program Diagnostik [3]

• Semua peripheral (logger, laser printer, dan lain-lain).


• Komponen perangkat keras LAN.
• Komunikasi ke semua RTU.
• Komunikasi di luar sistem ( dengan control center
lainnya, workstation di luar control center, link LAN
PC, dan lain-lain).
Tugas Mandiri
• Pelajari Data Base Magement System ?
• Uninterruptible Power Supply (UPS) ?
Data Base Management System

• Data Base Management System (DBMS) digunakan sebagai


tempat penyimpanan dan sumber data statik yang
menerangkan model sistem tenaga.
• Sistem tenaga DBMS digunakan secara bersama-sama untuk
menginisialisasi teknik dan pemeliharaan data.
• Apabila ada penambahan data baru, data baru tersebut dapat
divalidasi secara on line dalam waktu secepat mungkin,
sehingga model sistem tenaga tersebut akan disimpan dalam file
database real time yang akan menjamin kinerja maupun
integritas data.
Data Base Management System (lanjutan..)

Dari sudut pengguna, terdapat bermacam-macam mode


operasi :
1. Mode teknik dan pemeliharaan data (mode enjiner)
digunakan untuk memasukkan dan memperbaharui
data statik yang menggambarkan model sistem
tenaga.
2. Mode operasi (mode operator) akan digunakan oleh
operator untuk mengatur proses real time.
Database Real Time

• Database real time berupa data variabel yang


diperlukan oleh akuisisi real time, untuk memasukkan
data secara manual oleh operator atau data yang
dihasilkan dari application software processing.
• Database real time didesain untuk memenuhi
persyaratan kinerja sistem termasuk waktu tanggap
operasional dan kemampuan untuk pengembangan.
Database Real Time [2]

Selain itu juga memenuhi persyaratan dasar sebagai berikut :


1. Menjamin keterkaitan yang sempurna antara pemakai
program dalam mengolah data dan setiap perubahan data
harus dapat diterima oleh kedua perangkat lunak aplikasi
(SCADA dan EMS).
2. Organisasi database didesain untuk mengoptimalkan efisiensi
program yang digunakan.
3. Waktu akses data memenuhi keperluan untuk kontrol proses
secara real time.
Database Real Time [3]

• Struktur data base rael time diadaptasikan ke suatu jenis


penyimpanan data yang memenuhi kinerja yang optimal, yang
diperlukan untuk mengakses, menampilkan kembali, serta
memperbaharui data.
• Perubahan database realtime dapat dilakukan di semua
workstation, namun perubahan tersebut hanya dapat dilakukan
oleh enjiner berdasarkan User ID dan password serta mode
operasi.
Database Real Time [4]

• Data dapat dimanipulasi dalam beberapa format


(integer, floating point, character, logic, dan
sebagainya).
• Fungsi save dan restore mengijinkan pengguna untuk
menyimpan isi database dan mengembalikan data base.
Fasilitas Export Data

• Perangkat lunak yang digunakan pada database


historikal data dapat diakses melalui PC yang terhubung
pada jaringan di luar LAN.
• Fasilitas ini diperlukan untuk mentransfer data real time
secara dinamis, yang dikonversikan dalam format lain
ke sistem yang ada.
Fasilitas Export Data [2]

• Selanjutnya, fasilitas ini dapat membuka sistem yang dapat


digunakan oleh perangkat lunak PC umumnya, misalnya dapat
digunakan oleh program spread sheet sistem manajemen
database.
• Keamanan control center tetap dijaga, dengan tidak diberi ijin
untuk mengakses data real time dari setiap perangkat lunak
yang beroperasi di PC.
Digital Voice Recorder

Gambaran Umum
• Digital Voice Recorder (DVR) merupakan peralatan
yang berfungsi untuk merekam suara secara digital.
• DVR menggantikan sistem perekam analog dengan
berbagai keunggulan, seperti dapat mencari dan
memainkan kembali hasil rekaman dengan cepat
sementara proses perekaman dapat terus berlangsung.
Diagram Blok

• DVR terdiri atas control unit, storage unit, voice


interface unit, dan audio output interface.
• Control unit berfungsi mengkoordinasi seluruh operasi
sistem sedangkan storage unit menyimpan data
rekaman.
• Voice interface unit berfungsi mengubah sinyal suara ke
format digital agar dapat disimpan dan diproses lebih
lanjut.
Komponen Sistem

1. Control Unit
Control unit dilengkapi dengan network interface, dapat
diintegrasikan ke jaringan lokal, intranet, dan internet.
2. Storage Unit
Storage unit terdiri dari internal hard disk yang dilengkapi
dengan DVDWriter.
Komponen Sistem [2]

3. Voice Interface Unit


Voice interface unit berfungsi untuk mengubah sinyal suara
menjadi data digital.
4. Audio Output Interface Unit
Unit ini dilengkapi dengan audio interface, amplifier, dan speaker
stereo. Unit ini juga mendukung fasilitas playback.
5. Perangkat Lunak
Ada tiga komponen utama sistem DVR, yaitu: Recorder Daemon,
Monitoringand Administration Web Pages, dan DVR Reader.
Uninterruptible Power Supply (UPS)

Online UPS, Istilah ini mengacu pada topologi UPS sebagai


berikut:
1. Input rectifier/charger yang menyetarakan tegangan input AC
digunakan untuk men-charge baterai yang kemudian
digunakan untuk mensuplai inverter.
2. Baterai mensuplai energi cadangan bila terjadi kehilangan
daya
3. Inverter yang mensuplai daya dengan level kualitas konsistensi
tinggi (frekuensi, tegangan, dan lain-lain).
4. Static switch kapabilitas.
Offline UPS

• Istilah ini digunakan untuk menjelaskan topologi


dimana inverter tidak terkoneksi secara serial dengan
tegangan AC, akan tetapi secara paralel, dalam
konfigurasi standby pasif.
• UPS ini tidak beroperasi kontinyu, namun hanya jika
tegangan suplai input AC melampaui toleransi.
Online UPS Offline UPS
Standarisasi

Standar yang digunakan untuk UPS ini adalah sebagai berikut:


1. IEC 62040-3
2. ENV 50091-3
Kedua standar ini tidak mencakup tiga tipe topologi UPS:
1. Passive standby
2. Line interactive
3. Double conversion
Standar-standar ini mendefinisikan beberapa istilah
berikut:
1. Primary power: daya secara normal tersedia terus-
menerus dan berasal dari perusahaan listrik namun
sekali-kali berasal dari generator milik sendiri
2. Standby power
3. Normal AC input
4. Bypass AC input
Hubungan Antara PLC Dan HMI/MMI
• pada gambar di samping ini
adalah situasi di field (lapangan)
yang biasanya di gambarkan di
P&ID.
• ada beberapa alat instrumentasi
(PIT=Pressure Indicator
Transmitter, LIT=Level Indicator
Transmitter, dll) yang di pakai
disini.
Hubungan Antara PLC Dan HMI/MMI
Alat2 instrumentasi di field ini
dihubungkan ke PLC melewati
terminal block (bisa saja langsung,
tapi pada umumnya lewat sini
dulu terkait dengan fabrikasi panel
yang pada umumnya ditempat
terpisah dan safety karena
beberapa terminal block
dilengkapi dengan fuse untuk
menghindari short circuit yang bisa
merusak modul I/O atau
transmitter).
Hubungan Antara PLC Dan HMI/MMI
Hubungan Antara PLC Dan HMI/MMI
1. Apabila kita ingin melihat plant/system dari sebuah
interface seperti komputer maka kita bisa memasukkan
program HMI/MMI.
2. Program ini kita bisa menggambar plant yang terdapat di
P&ID atau bahkan menggambar sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya juga dapat masukkan gambar 2D,
3D bahkan photo aktualnya.
HMI atau MMI
• Bila dilihat dari singkatannya pengertian HMI/MMI adalah Interface (antar
muka) antara Mesin dengan Manusia. Mesin dalam hal ini bisa berupa
Mesin, System Package atau bahkan Sebuah Plant (Ex: Petrochemical/Oil &
Gas Plant).
• Pada umumnya HMI/MMI adalah berupa komputer dengan display di
Monitor CRT/LCD dimana kita bisa melihat keseluruhan system dari layar
tersebut.
• Layaknya sebuah komputer, HMI/MMI biasanya dilengkapi dengan
keyboard dan Mouse. dan biasa juga diganti dengan touch screen. Dimana
keyboard sendiri juga bisa di ganti dengan tampilan di layar buat
penginputan.
Berikut fungsi dari HMI/MMI
1. Monitoring, kita dapat memonitor/mengawasi kondisi
plant kita secara real time tanpa perlu keluar dari control
room.
2. Setting (based on security level), kita dapat merubah
setting misal settingan alarm high dan low dari suatu
pressure atau bahkan kita bisa merubah settingan trip
suatu system.
3. Take action (based on security level), kita dapat menjalan
suatu proses atau menshutdown proses tersebut.
Berikut fungsi dari HMI/MMI [2]
4. Alarm, disediakan Alarm History dan Summary. Sehingga
nantinya kita bisa menge-track alarm2 apa saja yang aktif
dan bisa mendapatkan alasan kenapa suatu system tiba-tiba
trip/shutdown.
5. Trending, ini adalah graphic dari sebuah process misal
temperature dari system yang bersangkutan. Bisa dilihat
secara Real Time atau History
Daftar Pustaka
1. http://juare97.wordpress.com/2007/10/21/hmi-or-
mmi-part1/
2. http://juare97.wordpress.com/2007/11/08/hubungan
-antara-plc-dan-hmimmi/
Modbus Protocol

SCADA :
• Sebuah atau suatu sistem pengawasan/monitoring,
pengendalian/controlling dengan cara pengumpulan data secara
real time. (3 bagian yaitu Master, Slave, Media Komunikasi)
PROTOKOL MODBUS :
• Suatu protokol/aturan sistem komunikasi Data dengan teknik
komunikasi Master Slave.
• Dimana hanya ada satu Master dan satu atau beberapa Slave
yang membentuk sebuah jaringan.
Gb. Sistem Komunikasi Modbus
Mode Pengalamatan Pada Modbus

UNICAST MODE
Master Slave mengirim (Query) kepada 1 Slave, setelah menerima
dan memproses (Query), Slave akan memberikan jawaban
berupa respon kepada Master.
BROADCAST MODE
Master mengirim (Query) kepada slave, slave tidak akan
memberi respon.
Mode Transmisi
1. RTU (Remote Terminal Unit) / Format Default
Format Masing – masing Byte (11 Bit), Yaitu :
 Coding System : 8 Bit Biner, Hexadecimal 0 – 9, A – F.
 Bit per Byte : 1 Star Bit
8 Data Bit, (LSB) Send First.
1 Bit untuk Event/Odd Parity (no bit for no parity)
1 Stop Bit, if used Odd Parity, 2 Bit for no parity
 Error Check : Cyclical Redudancy Check (CRC)
Mode Transmisi [2]

2. Mode ASCII (American Standart Code For Function Interchange)


Format Masing – masing Byte (10 Bit), Yaitu :
 Coding System : Hexadecimal, Karakter ASCII 0 – 9, A – F.
 Bit per Byte : 1 Star Bit
7 Data Bit, (LSB) Send First.
1 Bit untuk Event/Odd Parity (no bit for no parity)
1 Stop Bit, if used Odd Parity, 2 Bit for no parity
 Error Check : Longitudinal Redudancy Check (CRC)
Siklus Pengiriman Query Respon

Query Message From Master


SLAVE ADDRES SLAVE ADDRES
FUNCTION CODE FUNCTION CODE
QUERY DATA RESPON DATA
ERROR CHECK ERROR CHECK
Query Message From Slave
Slave Address

• Berfungsi sebagai pengelamatan pada/untuk setiap


slave.
• Masing – masing slave harus mempunyai alamat yang
berbeda dalam range 1 – 247 untuk pengalamatan
individual.
• Sedangkan alamat 0 digunakan untuk pengalamatan
Broadcast.
Function Code

• Berfungsi untuk memberi informasi slave tentang


perintah yang harus dikerjakan dan sebagai indikasi
respons normal atau jenis error yang terjadi.
• Function Code ada pada Function Field pada rame
dimana berisi pesan nomer kode fungsi.
• Kode fungsi (Function Code) yang valid memiliki range
1 – 255, dimana kode 1 – 127 untuk fungsi normal,
sedangkan 128 – 255 untuk fungsi exception respons.
Query Data

• Berisi kode sebagai informasi tambahan pada function


code tentang aksi yang harus dikerjakan Slave.
• Informasi tersebut bisa berupa alamat input – output,
jumlah input – output, jumlah byte data atau nilai data
pengesetan.
Respons Data

• Berfungsi memberikan respons antara Master dan Slave,


terdapat 4 Proses komunikasi yang terjadi.
1. Jika slave tida menerima pesan query, slave akan
memberikan sebuah respons normal.
2. Jika slave tidak menerima query, master akan
memberikan kondisi time out untuk pengiriman query
tersebut.
Respons (Lanjutan)

3. Jika slave menerima query, tetapi terdeteksi kesalahan


(error), maka tidak ada respons yang dikirimkan
master akan memberikan kondisi Time Out.
4. Jika slave menerima query tanpa ada kesalahan
komunikasi, tetapi slave tidak dapat menangani
masalah tersebut maka slave akan mengirimkan
respons pengecekan untuk memberikan informasi
kepada master letak kesalahan yang terjadi.
Error Check

• Berfungsi untuk mengidentifikasi dan memperbaiki saat


adanya kesalahan pada saat pengiriman query data
berlangsung.
• Ada 2 Metode Error Check yaitu :
• CRC (Cyclical Redudancy Check)
• LRC (Longitudinal Redudancy Check)
Error Check [2]

CRC (Cyclical Redudancy Check)


• Prosedur Perhitungan Nilai CRC adalah
1. Inisialisasi nilai register 16 bit CRC dengan FFFF Hex.
2. EXOR 8 bit data pesan pertama dengan low order byte,
letakkan hasilnya di register CRC.
3. Geser kanan register CRC 1 kearah LSB & MSB diisi dengan
0.
4. Jika LSB tergeser adalah 0, Ulangi langkah 3 jika LSB
tergeser 1 EXOR Register CRC dengan nilai A001 Hex.
(1010 0000 0000 0001).
CRC (Cyclical Redudancy Check) Lanjutan

5. Ulangi langkah 3 – 4 sampai 8 x pergeseran.


6. Ulangi langkah 2 – 5 untuk 8 bit data pesan berikutnya.
7. Nilai akhir register CRC adalah nilai CRC.
8. Pada saat nilai CRC ditempatkan dipesan nilai CRC Low
Order dikirim trerlebih dahulu diikuti oleh High Order
Byte.
Error Check [3]

LRC (Longitudinal Redudancy Check)


• Prosedur Perhitungan Nilai LRC adalah :
1. Tambahkan semua byte tanpa mengikutkan karakter Start
dan End yaitu CRLF tanpa melibatkan Carry.
2. Kurangkan Nilai FF Hex. Dengan hasil jumlah semua byte,
untuk menghasilkan komplemen 1.
3. Tambahkan hasilnya dengan 1 hingga menghasilkan
komplemen 2, hasilnya merupakan nilai LRC.
PROFIBUS
• Profibus adalah sistem komunikasi digital dengan berbagai aplikasi yang
luas, khususnya dibidang pabrik dan proses otomatisasi.
• Profibus cocok untuk kedua keunggulan yaitu, waktu-aplikasi kritis yang
cepat dan tugas komunikasi yang kompleks.
• Komunikasi Profibus berlabuh dalam standar internasional IEC 61.158 dan
61.784 IEC.
• Aspek aplikasi dan engineering ditentukan dalam pedoman umum dari
PROFIBUS User Organization (organisasi pengguna profibus).
• Pengguna ini memenuhi permintaan untuk produsen independensi dan
adanya keterbukaan serta menjamin komunikasi antar perangkat dari
berbagai produsen
Latar Belakang

• Sejarah PROFIBUS bermula kembali ke proyek usaha asosiasi


yang didukung oleh otoritas publik, dan dimulai pada tahun
1987 di Jerman.
• Tujuannya adalah realisasi dan pembentukan fieldbus bit-serial,
yang mana merupakan kebutuhan dasar standarisasi dari
interface perangkat lapangan.
• Untuk tujuan ini, anggota perusahaan yang relevan dari ZVEI
(Pusat Asosiasi Industri Listrik di jerman) sepakat untuk
mendukung sebuah konsep teknis yang sama untuk pabrik dan
proses otomatisasi.
Gb. struktur sistem teknik profibus
Struktur

• Profibus memiliki desain modular dan menawarkan berbagai


teknologi komunikasi, banyak aplikasi dan sistem profil, serta
sebagai alat manajemen perangkat.
• Gambar di atas berisi penerapan model OSI (lapisan 1, 2 dan
7).
• Di profibus terdapat rincian tentang bagaimana lapisan yang
individual dilterapkan / ditentukan.
• Spesifikasi yang disepakati antara produsen dan pengguna
dalam aplikasi perangkat yang spesifik disusun di atas 7 lapis
(layer) dalam aplikasi profil I dan II.
Aplikasi Profibus

Gb. aplikasi profibus


Profibus DP

• PROFIBUS DP (Decentralized Periphery) adalah tujuan


utamanya untuk pabrik otomatisasi, hal itu
menggunakan teknologi transmisi RS485.
• Suatu versi protokol komunikasi DP dan satu atau lebih
type aplikasi profil dari pabrik otomatisasi, adalah
seperti ident Sistem atau Robot / NC.
PROFIBUS DP architecture
Profibus PA

PROFIBUS PA (Process Automation) adalah proses


otomatisasi, biasanya dengan teknologi transmisi MBP-IS,
protokol komunikasi versi DP-V1 dan perangkat profil
aplikasi PA.
Motion Control & Profibus

Motion control dengan profibus adalah teknologi drive


(inverter) menggunakan teknologi transmisi rs485,
protokol komunikasi versi dpv2 dan profil aplikasi
profidrive.
Profibus PA architecture
PROFIBUS PA architecture [2]
PROFIBUS PA architecture
for high availability and safety
Technical Specifications
Configuration and diagnostics
Profisafe

• Profisafe adalah tujuan utamanya untuk keamanan


(penggunaan universal hampir untuk semua industri),
teknologi transmisi menggunakan RS485 atau MBP-IS,
salah satu DP tersedia versi untuk komunikasi dan profil
aplikasi PROFISAFE.
Teknologi Transmisi
RS485 adalah Teknologi transmisi yang paling umum digunakan. Itu
menggunakan kabel shielded twisted pair dan memungkinkan tingkat
transmisi sampai 12 Mbit / detik.
RS485-IS

• RS485-IS adalah teknologi baru yang baru-baru ini ditetapkan


sebagai media 4-kawat di jenis perlindungan EEx-i untuk
digunakan dalam area Explosion Proof.
• Hal itu dilakukan dengan cara menentukan tingkat tegangan
dan arus yang mengacu pada keselamatan yang relevan.
Maksimum nilai-nilainya tidak boleh melebihi baik dalam
perangkat individu atau selama interkoneksi dalam sistem.
MBP (Manchester Coded, Bus Powered)

• Teknologi transmisi MBP (Manchester coded, Bus Powered),


tersedia untuk aplikasi dalam proses otomatisasi dengan
permintaan untuk bus powering dan intrinsik keamanan
perangkat.
• Transmisi Fiber optik sangat cocok untuk digunakan di daerah
dengan gangguan elektromagnetik yang tinggi atau di mana
jarak jaringan yang lebih besar (panjang).
Gb. type fitur aplikasi profibus
Profibus - proven and future-oriented

This technology is characterized by:


• Use of open standards
• Compatibility
• Universal applicability
• Flexible expansion
• High availability
Totally Integrated Automation with PROFIBUS
Technical basis

1. Analog signals are usually


transmitted with a level of 4 to 20
mA.
2. Bidirectional communication.
3. Comprehensive diagnostics
information for asset management.
4. High accuracy (32-bit resolution)
As a universal, open fieldbus, Profibus handles:

• Fast communication with


intelligent, distributed I/O
devices (PROFIBUS with DP
system).
• Communication and
simultaneous powering for
transmitters and actuators
(PROFIBUS with PA system)

PROFIBUS has been anchored in the international standards IEC 61158 and IEC 61784 since 1999.
Profibus DP
PROFIBUS DP is designed to provide
high data transmission rates (up to 12
Mbit/s) and short response times (up to 1
ms) and is particularly suitable for direct
control of:
1. Intelligent field devices (e.g. drives,
motor starters, analyzers, process
controllers or panels)
2. Distributed I/O devices: remote I/Os
such as ET 200M, ET 200iSP or ET
200S
PROFIBUS in hazardous areas
Siemens
process I/O
for
PROFIBUS
Field Instrument Device
• Elektronics dan Instrumentation
• Principle measurment
• Characteristic
• Performance
• Tipical of Instrument
1. Temperatur sensor
2. Flow sensor
3. Level sensor
4. Pressure sensor
GENERAL SENSOR CONTROL VALVE CONTROL DEVICE

Elektronics dan Instrumentastion


• Background
• Principle
Measurement Elektronika dan Instrumentasi merupakan cabang
• Performance ilmu/rekayasa yang menggabungkan antara pengetahuan
elektronika dan instrumentasi yang diperlukan dalam suatu
• Tipical of
Instruments
industri.
Dalam bidang industri pengetahuan elektronika sangat diperlukan
untuk mendukung sistem pengukuran dan pengontrolan instrumentasi
dari industri yang dikendalikan.

Di industri kimia, misalnya : bermacam-macam reaksi kimia


harus diukur dan dikendalikan baik suhu, volume campuran
bahan, tekanan, derajad keasaman, dan lain-lainnya.
Bidang elektronika dan instrumentasi ini diaplikasikan untuk
industri kimia, industri baja semata & industri automatisasi lainnya.

BACK Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar, ST


GENERAL SENSOR CONTROL VALVE CONTROL DEVICE

• Background Principle Measurement Desire in


• Principle
Measurement Industry
• Performance Bentuk variable fisis yang dipakai untuk dasar kendali dalam bidang
• Tipical of instrumentasi ini meliputi:
Instruments
Temperature
Pressure
Failure to measure the
Level
effectively, Lead to :
Flow
Other (Compotition, Ph, ect)
 FIRE
 Explosion !
BACK Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar, ST
GENERAL SENSOR CONTROL VALVE CONTROL DEVICE

Instruments are our eyes........


• Background
• Principle
Measurement
• Performance Static  Sifat sebuah instrument yang tidak
Characteristics tergantung pada waktu.
 Static
Characteristics  Karakteristik statik merupakan hubungan yang terjadi antara Ouput
dan Input dari sebuah elemen ketika Input konstan maupun berubah
o Statistik
perlahan.
o Sistematik

 Dynamic Dynamic  Karakteristik dinamik suatu sistem atau instrumen menyatakan


Characteristics Characteristics perilaku respons sistem saat transien (untuk input step) dan perilaku
sistem jika mendapatkan input yang berubah-ubah.
• Tipical of
Instruments  Karakteristik dinamik sistem instrumentasi pengukuran dapat
menyebabkan kesalahan pengukuran, yang terjadi saat transien atau
jika yang diukur adalah sinyal yang berubah terhadap waktu (sinyal
dinamis)

Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


95 ST
GENERAL SENSOR CONTROL VALVE CONTROL DEVICE

• Background Karakteristik Statik Sistem


• Principle
Measurement Pengukuran......
• Performance
Statistik....
 Static Karakteristik statistik merupakan perilaku elemnt dalam hubunganya dengan kejadian
Characteristics
(penyebab) yang tidak diketahui secara pasti atau yang dikenal dengan kejadian acak.
o Statistik
Dengan demikian, karakteristik ini merupakan perilaku/sifat yang acak/random, yang tidak
o Sistematik bisa dinyatakan seacara sistematis dalam bentuk persamaa, namun dinyatakan dalam
bentuk parameter distribusi probabilitas.
 Dynamic
Characteristics ....Sistematik

• Tipical of Karakteristik sistematik sebuah element sistem pengukuran menunjukkan perilaku atau
Instruments sifatsebuah element yang dapat dinyatakan dalam bentuk analitis matematik dan/atau
diagram blok. Dengan demikian, karakteristik ini merupakan sifat/perilaku yang
deterministik.

Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar, ST


GENERAL SENSOR CONTROL VALVE CONTROL DEVICE

• Background Accuracy :
• Principle
1. Kemampuan dari alat ukur untuk memnerikan indikasi
Measurement pendekatan terhadap harga sebenarnya dari obyek yang
• Performance diukur.
2. Akurasi didefinisikan sebagai beda atau kedekatan
 Static
Characteristics
(closeness) antara nilai yang terbaca dari alat ukur
o Statistik o Accuracy
dengan nilai yang sebenarnya.
o Sistematik
3. Secara umum akurasi sebuah alat ukur ditentukan
o Precision
dengan cara kalibrasi pada kondisi tertentu dan dapat
o Repeatabilty
 Dynamic diekspresikan dalam bentuk ketidakakurasian
Characteristics o Producibility
(inaccuracy): plus – minus atau prosentase skala penuh.
• Tipical of o Tolerancy
Instruments
4. Contoh : sebuah alat ukur tekanan dengan range 0 – 10
bar memiliki inaccuracy ±1,0% defleksi skala penuh,
maka error max yang diharapkan terjadi 0,1 bar.

Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar, ST


GENERAL SENSOR CONTROL VALVE CONTROL DEVICE

• Background Presicion :
• Principle
1. Presisi menyatakan derajat kebebasan sebuah
Measurement instrument dari kesalahan acak, jika sejumlah
• Performance pembacaan diambil pada besaran input yang sama
menggunakan instrument dengan presisi tinggi, maka
 Static
Characteristics
sebaran pembacaan akan sangat kecil.
o Statistik o Accuracy
2. Presisi sering kali meskipun salah, disamakan dengan
o Sistematik
akurasi, presisi tinggi tidak berarti apa-apa terhadap
o Precision
akurasi pengukuran.
o Repeatabilty
 Dynamic 3. Instrument dengan presisi tinggi dapat meiliki akurasi
Characteristics o Producibility
yang rendah, pengukuran dengan akurasi rendah dari
• Tipical of o Tolerancy
Instruments
instrument presisi tinggi umunya disebabkan oleh bias
pada pengukuran, yang dihilangkan dengan kalibrasi
ulang.

Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar, ST


GENERAL SENSOR CONTROL VALVE CONTROL DEVICE

• Background Repeatability :
• Principle
1. Istilah Repeatability (keterulangan) berarti secara
Measurement pendekatan sama namun pada konteks yang berbeda.
• Performance 2. Keterulangan menjelaskan kedekatan pembacaan ouput
ketika input yang sama diterapkan secara berulang
 Static
Characteristics
sepanjang periode pendek dengan kondisi pengukuran
o Statistik o Accuracy
yang sama, instrument dan pengamatan yang sama,
o Sistematik
lokasi yang sama, dan kondisi perawatan yang sama.
o Precision
3. Rendahnya tingkat keterulangan sebuah element
o Repeatabilty
 Dynamic pengukuran adalah akibat efek acak pada elemen dan
Characteristics o Producibility
lingkunganya.
• Tipical of o Tolerancy
Instruments
4. Contoh : sebuah alat ukur laju aliran dengan vortex:
untuk laju aliran yang tetap Q = 1,4 x 10-2 m3/s, dengan
output f = 209 Hz, karena ditambah fluktuasi frekuensi
bervariasi antara 207 Hz – 211 Hz.
Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar, ST
GENERAL SENSOR CONTROL VALVE CONTROL DEVICE

• Background Reproducibility :
• Principle
1. Istilah ini mendeskripsikan kedekatan pembacaan
Measurement output untuk input yang sama ketika terdapat
• Performance perubahan pada metode pengukuran, pengamat,
instrument lokasi, kondisi dan waktu pengukuran.
 Static
Characteristics
2. Istilah ini menggambarkan sebaran pembacaan output
o Statistik o Accuracy
untuk input yang sama. Sebaran ini dikenal sebagai
o Sistematik
reproducibility jika kondisi pengukuran berubah.
o Precision
o Repeatabilty
 Dynamic
Characteristics o Producibility
• Tipical of o Tolerancy
Instruments

Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar, ST


GENERAL SENSOR CONTROL VALVE CONTROL DEVICE

• Background Tolerancy :
• Principle
1. Toleransi menunjukan kemampuan element memberikan
Measurement output pada range atau jangkauan tertentu yang
• Performance ditetapkan berdasarkan tingkat kepercayaan.
2. Istilah ini merupakan yang berhubungan erat dengan
 Static
Characteristics
akurasi dan mendefinisikan error max yang diharapkan
o Statistik o Accuracy
terjadi pada beberapa nilai.
o Sistematik
3. Contoh: satu resistor dipilih secara acak dari sebuah
o Precision
kumpuln resistor yang memiliki nilai nominal 100 W dan
o Repeatabilty
 Dynamic tolerasi 5%. Resistor yang diambil tersebut kemungkinan
Characteristics o Producibility
memiliki aktual antara 950 W dan 1050 w.
• Tipical of o Tolerancy
Instruments

Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar, ST


Range of Instruments .............
Harga yang rendah dan paling tinggi.
(misal : sensor/transmitter yang telah dikalibrasi untuk mengukur tekanan
proses antara 20 psig – 50 psig).
..............Span of The Instrument
Beda antara harga tinggi dan rendahnya dari contoh diatas. Maka iketahui
span nya adalah 30 psig.
Zero of The Instrument.............
Diambil dari harga range yang paling rendah, yaitu : 20 psig.

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


102 ST
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
103 ST
Tugas Mandiri
1. Berikan contoh sederhana menurut
pengamatan anda dalam kehidupan sehari-hari
dalam pengukuran yang diantaranya memuat
karakteristik secara sistematik (max. 5)?
2. Berikan penjelasan mengenai dynamic
karakteristik, yang diantaranya:
a. Lag.
b. Drift.
c. Fidelity.
d. Speed of respon.
e. Ect.

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


104 ST
Sensor General

Temperature
Level Temperatur Sensor Control Valve

Flow Gambaran umum....


Control Device
Pressure Sensor suhu/temperatur adalah alat yang digunakan untuk mengubah
besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis
besarnya. Themocouple
.......Menggunakan bahan logam
Logam akan bertambah besar hambatannya terhadap arus listrik jika Thermistor
panasnya bertambah. Hal ini dapat dijelaskan dari sisi komponen penyusun RTD
logam. Logam dapat dikatakan sebagai muatan positif yang berada di dalam
elektron yang bergerak bebas. Pyrometer
Menggunakan bahan semikonduktor....... Expansion of Materials
Bahan semikonduktor mempunyai sifat terbalik dari logam, semakin besar
suhu, nilai hambatan akan semakin turun. Hal ini dikarenakan pada suhu
yang semakin tinggi, elektron dari semikonduktor akan berpindah ke
tingkat yang paling atas dan dapat bergerak dengan bebas.
Handoko Rusiana Iskandar, ST Next>>
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 105
Sensor General

Temperature
Level Methodes of temperature Control Valve

Flow measurement............. Control Device


Pressure When 2 similar metals are joined together to form a
junction, an emf is produced which is proportional to Themocouple
the temperatur being sensed
Thermistor

Seed effect : RTD

The generation current of Pyrometer

two wires of dissimilar Expansion of Materials

metals in the presence of


temperature difference
Next>>

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device <<Back
106
Sensor General

Temperature
Level Thermocouples Types....... Control Valve

Flow TCs are identified by a single letter type and grouped


Control Device
Pressure acording to their temperature range
Base Metals – up to 10000C
Themocouple
Tipe J, Tipe E, Tipe T, Tipe K
Noble Metals – up to 20000C Thermistor
Tipe R, Tipe B, Tipe S
Refractory Metals – up to RTD
26000C
Pyrometer
Tipe C, Tipe D, Tipe G
Expansion of Materials

Next>>

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device <<Back
107
Sensor General

Temperature
Level Methodes of temperature Control Valve

Flow measurement............. Control Device


Pressure
Thermistor, a word formed by combining
thermal with resistor, is temperature-sensitive Themocouple

resistor fabricated from semiconducting Thermistor


materials RTD

The resistance of thermistors decreases Pyrometer

proportionally with increases in temperature. Expansion of Materials

The opening range can be - 2000C to + 10000C


Next>>

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device <<Back
108
Sensor General

Temperature The thermistor can be in the shape of a rod, bead or disc.


Level Control Valve
Manufactured from oxides of nickel, manganese, iron, cobalt,
Flow titanium and other metals. Control Device
Pressure

Themocouple

Thermistor

RTD

Pyrometer

Expansion of Materials

Next>>

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device <<Back
109
Sensor General

Temperature
Level Methodes of temperature Control Valve

Flow measurement............. Control Device


Pressure
Resistance Temperature Detector – RTD is a
temparature sensitive resistor. Themocouple

Thermistor
It is a positive temperatur coef. Device,
which means that the resistance increase RTD
with temperature, the resistive property of Pyrometer
the metal is called its resistivity.
Linear temperature sensors, resistance Expansion of Materials
VS temperature characteristik are
stable and reproducible.
Linear positive temperature (- 2000C to
+ 8000C) very accuratable and suitable Next>>
for uses
Handoko
as a secondary standard.
Rusiana Iskandar, ST
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device <<Back
110
Sensor General

Temperature
Level Methodes of temperature Control Valve

Flow measurement............. Control Device


Pressure

Themocouple

Thermistor

RTD

Pyrometer

10 Ω cooper RTD - .00427 Coefficients Expansion of Materials


100 Ω platinum RTD - .00385 Coefficients
(new IEC)
120 Ω nickel RTD - .00672 Cofficient.
604 Ω nickel - iron RTD - .00518 Next>>
Cofficients.
Handoko Rusiana Iskandar, ST
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device <<Back
111
Sensor General

Temperature
Level
Methodes of temperature Control Valve

Flow measurement............. Control Device


Pressure Pyrometer is a technique for measuring An apparatus for measuring
temperatur withaout physical contact. high temperatures that uses
the radiation emitted by a hot Themocouple
body asa a basis for
measurement Thermistor

Pyrometer adalah perangkat RTD


non-contact yang mengukur
tindakan radiasi termal, proses Pyrometer
ini dikenal sebagai pyrometry.
Expansion of Materials
Perangkat ini dapat digunakan
untuk menentukan suhu
permukaan benda.
Optical Pyrometer Radiation Pyrometer
(comparison of the intensities) (measurement of radiant energy) Next>>

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device <<Back
112
Sensor General

Temperature
Level
Methodes of temperature Control Valve

Flow measurement............. Control Device


Pressure Bimetallic Thermometer

Effect of unequal expansion of a bimetallic strip : Themocouple


 Different metals have difference coeffincient.
Thermistor
 Configure as spiral or helix for compactness
 Can be used with pointer to make an inexpensive compact rugged RTD
thermometer
Pyrometer
 Bulb
 Capilary tube Expansion of Materials
 Pressure element
 Scale
Next>>

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device <<Back
113
Tugas Mandiri
1. Berikan contoh sensor-sensor yang termasuk kedalam
sensor temperatur selain yang dijelaskan pada
pertemuan kali ini!
2. Berikan penjelasan mengenai karakteristik sistematiknya
pada masing – masing sensor temperatur tersebut!

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


114 ST
Sensor General

Temperature
Level Level Measurement Control Valve

Flow Level is another common process variable that is measured in


Control Device
Pressure many industries, the methode used will very widely depending in
the nature of the industry, the process, and the application.
Dip Stick

Resistance Tape

Sight Glass & MLS

Floats & Bubblers

Displacers & Load Cell

CLM

Ultrasonics

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device
<< 115
>>
Sensor General

Temperature
Level Control Valve

Flow
Control Device
Pressure

Sight Glass & Dip Stick

Resistance Tape

CLM & MLS

Floats & Bubblers

Displacers & Load Cell

Ultrasonics

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device
<< 116
>>
Sensor General

Temperature
Level Control Valve

Flow
Control Device
Pressure

Sight Glass & Dip Stick

Resistance Tape

CLM & MLS

Floats & Bubblers

Displacers & Load Cell

Ultrasonics

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device
<< 117
>>
Sensor General

Temperature
Level Control Valve

Flow
Control Device
Pressure

Sight Glass & Dip Stick

Resistance Tape

CLM & MLS

Floats & Bubblers

Displacers & Load Cell

Ultrasonics

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device
<< 118
>>
Sensor General

Temperature
Level Control Valve

Flow
Control Device
Pressure

Used where Sight Glass & Dip Stick


the sight
Resistance Tape
glass level
gauge can CLM & MLS
not be used. Floats & Bubblers

Magneto resistive Displacers & Load Cell


types can provide
an electrical Ultrasonics
output.

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device
<< 119
>>
Sensor General

Temperature • Float
Level Control Valve
rides the
Flow
surface Control Device
Pressure
level to
frovide Sight Glass & Dip Stick
the Resistance Tape
measurem
CLM & MLS
ent.
• Many Floats & Bubblers

different Displacers & Load Cell


style are Ultrasonics
available.

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device
<< 120
>>
Sensor General

Temperature • Tank level is


Level Control Valve
determine by
Flow the weight of Control Device
Pressure the quantity of
material.
Sight Glass & Dip Stick
• Load cell
Resistance Tape
(strain gauge
transducers) CLM & MLS
placed at the Floats & Bubblers
bottom of the The output force can be
tank measure converted to provide a Displacers & Load Cell

the weight and proportional pneumatic or Ultrasonics


then convert it electrical continous output
to an electrical tank level.
Handoko signal.
Rusiana Iskandar,
06/12/2016 ST Field Instrumentation and Control Device
<< 121
>>
Sensor General

Temperature Ultrasonics Principle..........


Level Control Valve

Flow • Non contact direct


level sensor. Control Device
Pressure
• Level is function of the
Sight Glass & Dip Stick
time it takes an
ultrasonic pulse to hit Resistance Tape
the surface and return. CLM & MLS

Floats & Bubblers

Displacers & Load Cell

Ultrasonics
Gelombang ultrasonic adalah gelombang mekanik seperti suara, yang frekuensinya
lebih besar dari pada 20 kHz.

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device
<< 122
>>
Sensor General

Temperature
Level .....FLOW SENSORS Control Valve

Flow
Control Device
Pressure

Plant control, for product quality and safety reasons.


Orifice Meter
 custody transfer, both interplant and selling to Orifice Meter
outside customers. Orifice Meter
Filling of containers, stock tanks and transporters. Orifice Meter
Energy, mass balancing for costing purpose and Orifice Meter
health monitoring of heat exchangers.
Helth monitoring of pipelines and on line analysis
equipment, goverment and company legislation may
dicate the use here of such equipment.
Handoko Rusiana Iskandar, ST
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device
<< 123
>>
Sensor General

Temperature
Level Flowmeter.... Control Valve

Flow Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran
Control Device
Pressure dari suatu fluida yang mengalir dalam pipa atau sambungan
terbuka.
Alat ini terdiri dari primary device, yang disebut sebagai alat utama Orifice Meter
dan secondary device (alat bantu sekunder). Venturi Meter
Turbin Meter
Flowmeter umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu alat utama dan alat bantu Rota Meter
sekunder. Flow Nozle
Alat utama menghasilkan suatu signal yang merespons Alat bantu sekunder menerima sinyal
terhadap aliran karena laju aliran tersebut telah terganggu, dari alat utama lalu menampilkan,
Alat utamanya merupakan sebuah orifis yang mengganggu merekam, dan/atau
laju aliran, yaitu menyebabkan terjadinya penurunan
mentrasmisikannya sebagai hasil
tekanan.
pengukuran dari laju aliran
Handoko Rusiana Iskandar, ST
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 124
Sensor General

Temperature
Level Flowmeter.... Control Valve

Flow Flowmeter dapat digunakan untuk mengetahui material


balance suatu proses, sehingga dapat menghitung losses atau Control Device
Pressure
gain yang timbul.
Alat ukur yang paling penting adalah alat ukur aliran (flowmeter), karena
menyangkut perhitungan laba rugi perusahaan, pajak dan royalty. Orifice Meter
Venturi Meter
Pengukuran yang teliti diperlukan, karena sebagai dasar Turbin Meter
pembayaran dari banyaknya volume penjualan gas. Rota Meter
Banyaknya aliran gas dari suatu sumur gas dapat juga sebagai basis prediksi Flow Nozle
engineering tentang kapasitas sumur gas tersebut.
Gas berbeda dengan liquid, karena tidak dapat ditampung
untuk kemudian diukur, tetapi harus diukur secara langsung
saat mengalir keluar dari sumur gas.
Handoko Rusiana Iskandar, ST
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 125
Sensor General

Temperature
Level Flowmeter.... Control Valve
Pada tingkatan jarak jauh (remote sistem) perbedaan
Flow tekanan tekanan, static pressure dan temperature
Control Device
Pressure diubah menjadi besaran signal standar electronic yaitu 4
s/d 20 mA.
Dikirim melalui transmisi line ke alat penerima (receiving
instrument) yang berada ruang kontrol room, alat penerima ini
Orifice Meter
biasanya berupa penghitung (meter), indikasi (indicator),
pencatat (recorder), pengendali (control), pembantu (monitor), Venturi Meter
atau penghitung gas secara komputer. Turbin Meter
Gambar : Sistim Pengukuran Gas Jarak Jauh
Rota Meter
Pada pengukuran flow rate aliran gas, untuk Flow Nozle
system lokal atau sistem setempat, dibutuhkan
sebuah instrument differential pressure, static
pressure dan temperatur, yang menyatu disebut
Gambar : Sistim Pengukuran Gas secara dengan recorder ITT chart barton.
Lokal

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 126
Sensor General

Temperature Orifice meter adalah salah satu alat ukur standar untuk
Level Control Valve
pengukuran aliran liquid dan gas, karena biayanya tidak mahal,
Flow dan dapat melayani kapasitas aliran yang kecil ataupun besar
dengan ketelitian yang cukup tinggi. Control Device
Pressure
Prinsip Kerja....
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju
aliran dengan prinsip beda tekanan atau disebut Orifice Meter
juga Bernoulli’s principle yang mengatakan Venturi Meter
bahwa terdapat hubungan antara tekanan fluida Turbin Meter
dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, Rota Meter
tekanan akan menurun begitu pula sebaliknya.
Flow Nozle
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan
lubang di bagian tertentu (umumnya di tengah).
Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai
pada orifice akan dipaksa untuk melewati
lubang pada orifice.

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 127
Sensor General

Temperature Prinsip Kerja....


Level Control Valve
Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan tekanan. Titik
Flow dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum disebut vena
contracta. Control Device
Pressure
Setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan mengalami perubahan lagi.
Dengan mengetahui perbedaan tekanan pada pipa normal dan tekanan pada vena contracta,
Orifice Meter
laju aliran volume dan laju aliran massa dapat diperoleh dengan persamaan Bernoulli
Venturi Meter
Keterangan :
Turbin Meter
P1 = tekanan upstream. Rota Meter
Flow Nozle
P2 = tekanan downstream (pada vena contracta)

P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah melewati


vena contracta)

D = diameter dalam pipa

Handoko Rusiana Iskandar, ST d = diameter orifice


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 128
Sensor General

Temperature
Jenis Orifice........ Control Valve
Level
Flow 1. Concentric Orifice
Control Device
Pressure 2. Counter Bore Orifice
3. Eccentric Orifice
Orifice Meter
4. Quadrant Bore Orifice
Venturi Meter
5. Segmental Orifice Turbin Meter
6. Restriction Orifice Rota Meter
Flow Nozle

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 129
Sensor General

Temperature Keuntungan
1. Bila kalibrasi dan pemasangannya tepat, Control Valve
Level
jenis venturimeter ini mempunyai
Flow ketelitian yang paling tinggi diantara
Control Device
Pressure semua alat pengukur aliran fluida yang
berdasarkan beda tekanan (orifis dan
Nosel aliran).
2. Mempunyai penurunan tekanan yang Orifice Meter
lebih kecil pada kapasitas yang sama. Venturi Meter
3. Dapat pengukur debit aliran yang besar.
Turbin Meter
4. Jauh dari kemungkinan tersumbat
Kerugiannya kotoran. Rota Meter
1. Dari segi biaya, venturimeter lebih 5. Rugi tekanan (pressure loss) permanan Flow Nozle
mahal harganya. relatif rendah dari pada orifice atau
2. Sulit dalam pemasangan karena flow nozzle.
panjang. 6. Dapat digunakan untuk mengukur
3. Tidak tersedia pada ukuran pipa cairan yang mengandung endapan
dibawah 6 inches. padatan (solids).
Handoko Rusiana Iskandar, ST
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 130
Sensor General

Temperature Kelebihan:  Biaya pengadaannya awal : sedang


Control Valve
Level  Akurasi baik, handal dan proven technology.
Flow  Repeatability yang sempurna.
Control Device
Pressure  Pressure drop rendah.
Kekurangan :
• Hanya untuk aplikasi fluida yang bersih. Orifice Meter
• Pada nonlubrication fluids kadang-kadang Venturi Meter
menimbulkan masalah. Turbin Meter
• Dibutuhkan pipa straight runs (15 x D) pada Rota Meter
upstream turbine meter.
Flow Nozle
• Direkomendasikan menggunakan strainer.
• Turbinemeter tidak bagus untuk high viscous
liquid.
• Turbine meter lebih rentan pada turbulensi.

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 131
Sensor General

Temperature Kelebihan
Control Valve
Level • Biaya pengadaannya awal : rendah
Flow • Rangebility baik.
Control Device
Pressure • Pressure drop rendah (hampir konstan).

Kekurangan
• Untuk jenis glass tube mudah mengalami Orifice Meter
kerusakan (pecah). Venturi Meter
• Tidak baik untuk laju aliran (flow rate) rendah. Turbin Meter
• Tidak baik untuk service fluida yang fluktuasi. Rota Meter
• Harus dipasang secara vertical.
Flow Nozle
• Beberapa variable area meter tidak bisa digunakan
di dalam lingkungan gaya berat yang rendah.
• Secara umum dibatasi pada ukuran pipa kecil
(kecuali jika bypass rotameter digunakan).

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 132
Sensor General

Temperature Kelebihan
Control Valve
Level 1. Pressure loss lebih rendah dibandingkan orifice
plate.
Flow
2. Dapat digunakan untuk fluida yang mengandung Control Device
Pressure padatan (solids).

Kekurangan Orifice Meter


1. Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 “. Venturi Meter
2. Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice Turbin Meter
Rota Meter
Flownozzle pada salah satu plant di PT. Flow Nozle
Indocement

Handoko Rusiana Iskandar, ST


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 133
FLOWMETER
• KONTROL PROSES
• T. ELEKTRONIKA D3

HANDOKO RUSIANA ISKANDAR, ST


Flowmeter
• Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah
atau laju aliran dari suatu fluida yang mengalir
dalam pipa atau sambungan terbuka.
• Alat ini terdiri dari primary device, yang disebut
sebagai alat utama dan secondary device (alat
bantu sekunder).
• Flowmeter umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu
alat utama dan alat bantu sekunder.
(koestoer, 2004)
Flowmeter [2]
• Alat utama menghasilkan suatu signal yang merespons
terhadap aliran karena laju aliran tersebut telah
terganggu.
• Alat utamanya merupakan sebuah orifis yang
mengganggu laju aliran, yaitu menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan.
• Alat bantu sekunder menerima sinyal dari alat utama
lalu menampilkan, merekam, dan/atau
mentrasmisikannya sebagai hasil pengukuran dari laju
aliran

(koestoer, 2004)
Flowmeter [3]
1. Flowmeter dapat digunakan untuk mengetahui material
balance suatu proses, sehingga dapat menghitung losses atau
gain yang timbul.
2. Alat ukur yang paling penting adalah alat ukur aliran
(flowmeter), karena menyangkut perhitungan laba rugi
perusahaan, pajak dan royalty.
3. Orifice meter adalah salah satu alat ukur standar untuk
pengukuran aliran liquid dan gas, karena biayanya tidak mahal,
dan dapat melayani kapasitas aliran yang kecil ataupun besar
dengan ketelitian yang cukup tinggi.
Flowmeter [4]
1. Pengukuran yang teliti diperlukan, karena sebagai dasar
pembayaran dari banyaknya volume penjualan gas.
2. Banyaknya aliran gas dari suatu sumur gas dapat juga sebagai
basis prediksi engineering tentang kapasitas sumur gas
tersebut.
3. Gas berbeda dengan liquid, karena tidak dapat ditampung
untuk kemudian diukur, tetapi harus diukur secara langsung
saat mengalir keluar dari sumur gas.
4. Alat ukur lain untuk mengukur aliran gas adalah pitot tube,
venture meter, rotameter dan mass flowmeter.
SISTEM LOKAL
Pada pengukuran flow rate aliran
gas, untuk system lokal atau sistem
setempat, dibutuhkan sebuah
instrument differential pressure,
static pressure dan temperatur,
yang menyatu disebut dengan
recorder ITT chart barton, seperti
pada gambar dibawah ini;

Gambar 1.1 Sistim Pengukuran Gas secara


Lokal
Sistem Pemantauan Jarak Jauh (remote)

• Pada tingkatan jarak jauh (remote sistem) perbedaan tekanan


tekanan, static pressure dan temperature diubah menjadi
besaran signal standar electronic yaitu 4 s/d 20 mA.
• Dikirim melalui transmisi line ke alat penerima (receiving
instrument) yang berada ruang kontrol room, alat penerima ini
biasanya berupa penghitung (meter), indikasi (indicator),
pencatat (recorder), pengendali (control), pembantu (monitor),
atau penghitung gas secara komputer.

Gambar Sistim Pengukuran Gas


06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
140 ST
Jarak Jauh (remote)
Orifice Kelebihan
• Sederhana kontruksinya
• Mudah pembuatannya
• Harga murah
• Mudah dikalibrasi
• Mudah didapat/dibuat
• Ketelitiannya cukup baik
• Biaya pengadaannya awal : rendah ~
sedang
• Dapat digunakan di dalam cakupan
luas (hampir semua phase fluida dan
kondisi aliran).
• Strukturnya kokoh dan sederhana

Kekurangan
• Rugi tekanan (pressure drop) :
06/12/2016 Field Instrumentation and Controlsedang
Device ~ tinggi Handoko Rusiana Iskandar,
141 ST
Prinsip Kerja Orifice
• Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan
prinsip beda tekanan atau disebut juga Bernoulli’s principle yang
mengatakan bahwa terdapat hubungan antara tekanan fluida
dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, tekanan akan
menurun begitu pula sebaliknya.
• Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian
tertentu (umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui
pipa ketika sampai pada orifice akan dipaksa untuk melewati
lubang pada orifice.

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


142 ST
Prinsip Kerja Orifice [2]
• Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan
tekanan. Titik dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan
minimum disebut vena contracta.
• Setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan
mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan
tekanan pada pipa normal dan tekanan pada vena contracta,
laju aliran volume dan laju aliran massa dapat diperoleh dengan
persamaan Bernoulli

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


143 ST
Prinsip Kerja Orifice [3]
Keterangan :

• P1 = tekanan upstream

• P2 = tekanan downstream (pada vena


contracta)

• P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan


(setelah melewati vena contracta)

• D = diameter dalam pipa

• d = diameter orifice

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


144 ST
Jenis Orifice
1. Concentric Orifice
2. Counter Bore Orifice
3. Eccentric Orifice
4. Quadrant Bore Orifice
5. Segmental Orifice
6. Restriction Orifice

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


145 ST
Concentric Orifice

• Profil Concentric Orifice lubang orifice ini mempuyai


takik (bevel) dengan kemiringan 45° pada tepi bagian
downstream.
• Hal ini akan mengurangi jarak tempuh dari aliran
tersebut mengalami perbedaan tekanan melintang.
• Setelah aliran melewati orifice akan terjadi penurunan
tekanan dan kemudian mencoba kembali ke tekanan
semula tetapi terjadi sedikit tekanan yang hilang
permanen (permanent pressure loss) sehingga
perbedaan tekanan upstream dan downstream tidak
06/12/2016 Handoko Rusiana Iskandar, ST
Field Instrumentation and Control Device 146
terlalu besar.
Counter Bore Orifice
• Counter bore orifice pada prinsipnya sama dengan
concentric Orifice.

• Perbedaanya terdapat pada profil


lubangnya, orifice ini tidak mempuyai
takik (bevel) tapi diameter lubangya
lebih besar pada bagian downstream
daripada diameter lubang pada bagian
upstream.
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
147 ST
Eccentric Orifice
• Eccentric orifice mempunyai profil lubang yang
sama dengan concentric orifice.
• Akan tetapi, pada eccentric orifice lubang tidak
terletak tepat di tengah.
• Diameter takik (bevel) bagian
bawah hampir lurus (98%)
dengan diameter dalam dari
pipa.
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
148 ST
Quadrant Bore Orifice
• Quadrant bore orifice digunakan untuk mengukur
aliran fluida dengan viscositas tinggi dan
direkomendasikan untuk bilangan Reynold di
bawah 10000.
• Radius “R” merupakan fungsi
dari β.
• Ketebalan orifice sebanding
dengan kuadran radius “R.
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
149 ST
Segmental Orifice
• Segmental orifice didesain untuk fluida dengan
kandungan sedimen yang tinggi. Profil dari lubang
segmental orifice dapat dilihat pada gambar di bawah.
• Diameter “D” bagian bawah hampir
lurus (98%) dengan diameter dalam
dari pipa.
• “H” merupakan tinggi dari lingkaran
lubang. Rasio β merupakan diameter
lubang “D” dibagi dengan diameter
dalam dari pipa.
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
150 ST
Restriction Orifice
• Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk
menghasilkan presure drop yang besar.
• Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan “RO”
atau “FO”. Restriction orifice dapat menghasilkan
pressure drop sampai 50 % untuk fluida gas.
• Profil lubang Restriction orifice
berbeda dengan orifice yang lain

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


151 ST
Orifice Fitting
Orifice Fitting ada 4 macam, yaitu:
• Flange Fitting, sederhana dan biayanya murah.
• Yunior Fitting, untuk diameter 8" atau lebih besar.
• Senior Fitting, penggantian orifice tidak mengganggu aliran.Gambar Yunior Orifice Fitting
• Simplex Fitting, penggantian orifice mudah dan biayanya hampir
sama dengan flange fitting.

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko


Gambar Senior Orifice Rusiana Iskandar,
Fitting 152 ST
Untuk memperoleh ketelitian yang
maksimal, letak pengambilan tekanan
untuk:
• Aliran Gas, diambil dari puncak flange
• Aliran Liquid, diambil dari samping flange
• Aliran Steam, diambil dari puncak flange jika
instrument berada di atas pipe-line, dan
diambil dari samping flange bila
instrumennya berada di bawah pipe-line.

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


153 ST
Venturi Keuntungan
• Bila kalibrasi dan pemasangannya tepat, jenis
venturimeter ini mempunyai ketelitian yang paling
tinggi diantara semua alat pengukur aliran fluida
yang berdasarkan beda tekanan (orifis dan Nosel
aliran).
• Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil
pada kapasitas yang sama.
• Dapat pengukur debit aliran yang besar.
• Jauh dari kemungkinan tersumbat kotoran.
• Rugi tekanan (pressure loss) permanan relatif rendah
dari pada orifice atau flow nozzle.
• Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang
Kerugiannya mengandung endapan padatan (solids).
• Dari segi biaya, venturimeter lebih mahal
harganya.
• Sulit dalam pemasangan karena panjang
• Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
154 ST
inches.
• Kekurangan • Kelebihan
• Biaya pengadaannya
• Hanya untuk aplikasi fluida yang bersih.
awal : sedang
• Pada nonlubrication fluids kadang-kadang
menimbulkan masalah. • Akurasi baik, handal
• Dibutuhkan pipa straight runs (15 x D) pada
dan proven technology.
upstream turbine meter. • Repeatability yang Turbin Meter
• Direkomendasikan menggunakan strainer. sempurna.
• Turbinemeter tidak bagus untuk high viscous • Pressure drop rendah.
liquid.
• Turbine meter lebih rentan pada turbulensi

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


155 ST
Kelebihan
• Biaya pengadaannya awal : rendah
• Rangebility baik.
• Pressure drop rendah (hampir konstan)
Kekurangan
• Untuk jenis glass tube mudah mengalami
kerusakan (pecah).
• Tidak baik untuk laju aliran (flow rate) rendah.
• Tidak baik untuk service fluida yang fluktuasi.
• Harus dipasang secara vertical.
• Beberapa variable area meter tidak bisa
digunakan di dalam lingkungan gaya berat yang
rendah.
Rotameter
06/12/2016
• Secara umum dibatasi pada ukuran pipa kecil
Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
156 ST
(kecuali jika bypass rotameter digunakan).
Flow Nozzle
Kelebihan
• Pressure loss lebih rendah dibandingkan orifice plate.
• Dapat digunakan untuk fluida yang mengandung padatan
(solids). Kekurangan
• Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 “.
• Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


157 ST
Peralatan Pendukung Pengukuran
Aliran Gas
Ada beberapa peralatan pendukung pengukur aliran gas dalam
sistem meter orifis, yaitu :
• Differential Pressure Transmitter (DPT).
• Pressure Transmitter (SPT).
• Temperatur Transmitter (TT)
• Flow Recorder.

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


158 ST
Differential Pressure Transmitter
• Peralatan ini digunakan untuk mengukur perbedaan
tekanan yang terjadi pada bagian hulu dan hilir pelat
orifis secara fisis dan dihubungkan dengan masing-
masing sistem membrane selanjutnya dihubungkan
dengan Amplifier Board dan kemudian diterjemahkan
atau diubah keluarannya menjadi sinyal standar 4-20 mA
DC.
• Terdapat ZERO dan SPAN untuk menadjust (menambah
atau mengurangi) jika mengalami peubahan besaran
angka yang dibandingkan dengan hasil besaran listrik
yang dikeluarkan oleh Multimeter pada saat kalibrasi. Handoko Rusiana Iskandar, ST
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device 159
Pressure Transmitter
• Peralatan ini digunakan untuk mengukur tekanan alir gas dengan
sistem membrane dan dihubungkan dengan Amplifier Board
yang selanjutnya mengubah satuan tekanan menjadi sinyal
output berupa sinyal standar 4-20 mA DC.
• Terdapat ZERO dan SPAN untuk menadjust (menambah atau
mengurangi) jika mengalami peubahan besaran angka yang
dibandingkan dengan hasil besaran listrik yang dikeluarkan oleh
Multimeter pada saat kalibrasi.
• Ada fasilitas mengubah range atau kemampuan dari transmitter
akan lebih rendah atau lebih tinggi, namun tidak boleh lebih dari
batasan (range) spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik yang
tertera pada peralatan tersebut.
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
160 ST
Temperatur Transmitter
• Peralatan ini hanya digunakan untuk mengukur temperatur gas
secara fisis dengan sistem RTD probe dan dihubungkan dengan
Amplifier Board selanjutnya diterjemahkan atau diubah
keluarannya menjadi sinyal standar 4-20 mA DC.
• Terdapat ZERO dan SPAN untuk menadjust (menambah atau
mengurangi) jika mengalami peubahan besaran angka yang
dibandingkan dengan hasil besaran listrik yang dikeluarkan oleh
Multimeter pada saat kalibrasi.
• Ada fasilitas mengubah range atau kemampuan dari transmitter
akan lebih rendah atau lebih tinggi, namun tidak boleh lebih dari
batasan (range) spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik yang
tertera pada peralatan tersebut.
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
161 ST
Flow Recorder
• Peralatan flow recorder bisa dikatakan dengan sistem
pengukuran 3 pens dan merupakan alat ukur gas yang
paling sederhana yang sering dijumpai di lapangan
stasiun meter sebagai ITT BARTON tipe 220 A/E.
• Cara kerjanya dimana ada aliran gas yang mengalir di
dalam pipa yang terdapat fasilitas orifis meter yang
selanjutnya akan diukur beda tekanan, tekanan dan
temperatur alir gas dan akan dicatat oleh ketiga pen
tersebut yang terbentuk pada suatu grafik bundar (circle
chart) secara terus menerus selama 24 jam
06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,
162 ST
Jenis grafik bundar ada 3 dilihat dari
pembagian skala chart, yaitu:
1. Uniform Chart, merupakan jenis chart yang pada
persen penambahan yang sama memerlukan lebar
span yang sama pula pada chart ( perbandingan tetap
atau linier).
2. Square Root Chart, merupakan jenis chart yang pada
persen penambahan yang sama tidak membutuhkan
lebar span yang sama pada chart (bersifat
perbandingan akar atau root square).
3. Uniform dan Square Root Chart, merupakan chart
yang berbentuk gabungan dari bentuk uniform chart
06/12/2016 Handoko Rusiana Iskandar, ST
Field Instrumentation and Control Device 163
dan square root chart.
Warna Pen
Guna mempermudah pembacaan dan membedakan
antara beda tekanan (differential pressure) dan tekanan
statis (static pressure), maka pada skala chart recorder
dibedakan dengan warna pen, yaitu
1. Warna merah menunjukkan Differential Pressure;
2. Warna biru menunjukkan Static Pressure;
3. Warna hijau menunjukkan Temperatur.

06/12/2016 Field Instrumentation and Control Device Handoko Rusiana Iskandar,


164 ST

Anda mungkin juga menyukai