Anda di halaman 1dari 11

ZERO WASTE

Disusun Oleh:

Andika Prayogi (218312001)

Andika Raharjo (218312002)

Benaldo M.P.S (218312003)

Ferry Andrean (218312005)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T, karena atas segala rahmat serta
karunia-Nya makalah ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan laporan ini.

Dalam laporan ini terdapat penjelasan mengenai zero waste, kami berharap laporan ini
dapat menambah referensi pembaca dalam memahami zero waste, baik secara teoritis,
maupun penerapannya.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat berbagai kesalahan oleh
karena itu kami selaku penulis memohon maaf atas kesalahan tersebut. Kami harap pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Bandung, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................................................................1
BAB 2 ISI.............................................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Zero waste..............................................................................................................................2
2.2 7 Waste dalam Lean.................................................................................................................................2
2.3 Waste Transportasi (Transportation) .......................................................................................................3
2.4 Waste Kelebihan Persediaan (Inventory)..................................................................................................3
2.5 Waste Gerakan (Motion).......................................................................................................................3-4
2.6 Waste Menunggu (Waiting).....................................................................................................................4
2.7 Waste Kelebihan Produksi (Over Production)...........................................................................................4
2.8 Waste Proses Berlebih (Over Processing).................................................................................................5
2.9 Waste Defect (Rework).............................................................................................................................5
2.10 Underutilized human talent....................................................................................................................5
2.11 Langkah mengurangi pemborosan..........................................................................................................6
KESIMPULAN......................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Waste secara kasar dapat diartikan sebagai ‘sampah’ atau hal-hal yang tidak berguna, tidak
member nilai tambah, tidak bermanfaat, dan merupakan pemborosan. Berkaitan dengan
produksi, waste merupakan hal-hal yang melibatkan penggunaan material atau resource
lainnya yang tidak sesuai dengan standar.
Menghilangkan Waste merupakan prinsip dasar dalam Lean Manufacturing.  Konsep
Penghilangan Waste ini harus diajarkan ke setiap Anggota organisasi sehingga Efektifitas dan
Efisiensi kerja dapat ditingkatkan.7 Waste atau 7 Pemborosan ini pertama kali diperkenalkan
oleh Taiichi Ono yang bekerja di TOYOTA Jepang dalam Sistem Produksi Toyota atau TOYOTA
PRODUCTION SYSTEM.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Zero waste ?


2. Apa itu 7 waste + 1?
3. Bagaimana langkah mengurangi pemborosan?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui apa itu zero waste.


2. Mengetahui 7 macam zero waste + 1.
3. Memahami setiap macam zero waste.
4. Mengetahui langkah mengurangi pemborosan.

1
BAB 2
ISI
2.1 Pengertian Zero Waste

Zero Waste adalah sebuah kegiatan yang menyerap atau memboroskan sumber daya
seperti pengeluaran biaya ataupun waktu tambahan tetapi tidak menambahkan nilai apapun
dalam kegiatan tersebut.

Lean Manufacturing, atau dikenal juga dengan sebutan Lean Enterprise, Lean Production, atau
sederhananya hanya disebut “Lean” saja merupakan sebuah metodologi praktek produksi yang
memfokuskan penggunaan dan pemberdayaan sumber daya untuk menciptakan value bagi
pelanggan. Caranya adalah dengan menghilangkan waste (pemborosan) yang terjadi pada
proses sehingga terjadi proses yang lebih efektif dan efisien, dengan kualitas output yang lebih
baik.Pada awalnya konsep ini diterapkan oleh Toyota dalam proses produksinya. Para peneliti
dari MIT yang menulis tentang konsep tersebut dalam buku “The Machine That Changed The
World” memperkenalkan istilan “Lean” yang merujuk kepada konsepnya. Setelah itu barulah
istilah Lean dikenal di seluruh dunia.Konsep awal Lean dikenal dengan Toyota Production
System (TPS), sebuah metode dan cara yang digunakan Toyota dalam berproduksi dan
memberikan value bagi pelanggannya.

2.2 7 Waste dalam Lean

Karena fokus utama dari Lean adalah menghilangkan waste dalam proses, maka dalam
konsepnya terdapat 7 macam waste + 1 (aktivitas tanpa nilai tambah dari kacamata pelanggan)
yang umumnya terjadi, yang harus dihilangkan. 7 Waste + 1 tersebut diantaranya:

1. Waste Transportasi (Transportation)


2. Waste Kelebihan Persediaan (Inventory)
3. Waste Gerakan (Motion)
4. Waste Menunggu (Waiting)
5. Waste Kelebihan Produksi (Over Production)
6. Waste Proses Berlebih (Over Processing)
7. Waste Defect  (Rework)
8. Underutilized human talent

Semua jenis waste ini sering terjadi tanpa disadari, karena telah dianggap sebagai sesuatu yang
wajar dan umum, padahal sesungguhnya sangat merugikan, khususnya sering
menyebabkan pertambahan biaya operasional (cost) yang seharusanya bisa dihindari. Karena
itu, penerapan Lean dapat membantu organisasi memotong biaya yang tidak perlu, sekaligus
meningkatkan pendapatan.

2
2.3 Waste Transportasi (Transportation)

Waste transportation adalah perpindahan barang yang tidak memiliki nilai


tambah.Waste ini ditimbulkan akibat tata letak atau layout produksi yang kurang baik.
Biasanya waste of transportation terjadi disebabkan karena jarak antara gudang dengan area
produksi terlalu jauh. Waste ini terdiri dari pemindahan atau pengangkutan yang tidak
diperlukan seperti penempatan sementara, penumpukan kembali, perpindahan
barang.Transportasi pasti ada di setiap produksi, namun jika transportasi tersebut berlebihan
atau tidak efisien maka harus diminimalkan.

Waste Transportasi (Transportation) dapat mengakibatkan :


 Waktu produksi meningkat (tidak efisien).
 Pemakaian resource & floorspace yang tidak efisien.
 Komunikasi buruk.
 Work in Progess (WIP) meningkat.
 Produk bisa rusak.

2.4 Waste Kelebihan Persediaan (Inventory)

Waste inventory adalah waste yang ditimbulkan akibat perencanaan produksi yang tidak


tepat seperti kesalahan akumulasi dari finished good (produk jadi), WIP (barang setengah jadi),
dan material mentah sehingga terjadi kelebihan inventori yang dapat menimbulkan biaya
tambahan dan tempat untuk menyimpan barang (gudang).

Waste Kelebihan Persediaan (Inventory) dapat mengakibatkan :


 Menambah biaya (biaya inventori).
 Membutuhkan extra storage space.
 Membutuhkan extra resource.
 Masalah shortages & defects menjadi tersembunyi atau sulit teridentifikasi.
 Produk bisa rusak selama inventori.
 Waktu pemasaran menuju expire / kadaluarasa mejadi pendek.

2.5 Waste Gerakan (Motion)

Waste motion adalah waste yang ditimbulkan akibat gerakan – gerakan yang tidak perlu
yang dilakukan oleh pekerja dengan terhadap area kerjanya, sehingga menyebabkan kelelahan
karena pekerjaan yang sia - sia. waste ini berupa waktu yang digunakan untuk mencari,
kemudian gerakan yang tidak efisien dan tidak ergonomis.Waste of motion harus dihilangkan
agar mempercepat proses pengerjaan dan efisiensi tenaga operator.

3
Waste Gerakan (Motion) dapat mengakibatkan :

 Mengganggu aliran produksi.


 Waktu produksi meningkat (tidak efisien)
 Dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
 Lead time produksi bertambah (tidak efisien).

2.6 Waste Menunggu (Waiting)

Waste waiting adalah waste yang meliputi seluruh waktu yang membuat proses
produksi terhenti seperti,menunggu material,proses sebelumnya yang belum selesai, dan mesin
yang rusak.

Waste Waiting dapat mengakibatkan :


 Sering terjadi stop/start production.
 Workflow continuity yang buruk..
 Lead time menjadi lama.
 Waktu pengiriman (delivery time) atau transfer terganggu.

2.7 Waste Kelebihan Produksi (Over Production)

Waste Overproduction adalah produksi produk dengan jumlah lebih banyak dari
permintaan konsumen atau melebihi jumlah yang dibutuhkan. Overproduction merupakan jenis
waste yang paling parah dibandingkan yang lain, karena diperlukan tambahan usaha
penanganan bahan, tempat tambahan untuk menyimpan persediaan, dan tenaga tambahan
untuk memantau persediaan, dokumen tambahan, dan lain-lain. Overproduction juga bisa
disebabkan oleh produksi yang dikerjakan sebelum waktunya. Jika hal ini terjadi, maka biaya
material dan upah pekerja bertambah sedangkan nilai hasil kerja tidak bertambah.

Waste Overproduction dapat mengakibatkan :


 Costs money
 Resource yang digunakan melebihi dari yang direncanakan.
 Menghasilkan inventory.
 Inventory/defect problems menjadi masalah tersembunyi yang sulit diidentifikasi.
 Space utilization terlihat meningkat tetapi disebabkan karena produksi yang tidak
semestinya.

4
2.8 Waste Proses Berlebih (Over Processing)

Waste Over Processing adalah waste yang ditimbulkan akibat proses yang berlebihan


sehingga tidak memberikan nilai tambah bagi produk. 

Waste Proses Berlebih (Over Processing) dapat mengakibatkan :


 Produk dihasilkan menjadi lama
 Waktu produksi meningkat (tidak efisien)

2.9 Waste Defect  (Rework)


Waste Defects merupakan kecacatan kualitas yang terjadi dalam proses maupun produk
akhir yang akan menghambat pengiriman produk. Selain itu, dibutuhkan usaha dan biaya
tambahan untuk penangan produk cacat seperti rework dan pembuangan. Diperlukan proses
tambahan dalam usaha untuk memperoleh kembali nilai dari produk yang cacat tersebut.
Defect yang sering terjadi akan menyebabkan losstime atau waktu yang hilang dalam produksi.

Defects dapat mengakibatkan :


 Adds costs.
 Mengganggu jadwal produksi.
 Pemakaian resource yang tidak semestinya (tidak efisien).
 Menimbulkan rework atau reproses (tidak efisien).
 Kepercayaan konsumen berkurang.

2.10 Underutilized human talent


Underutilized human talent merupakan waste karena pekerja yang tidak mengeluarkan
seluruh kemampuan yang dimilikinya baik mental, kreativitas, ketrampilan, dan kemampuan
fisik.

Underutilized human talent dapat mengakibatkan :

 Output produksi tidak optimal.


 Produksi bisa jadi lambat.
 Lambatnya penyelesaian masalah yang berkaitan dengan produksi.
 Sering terjadi human error.

5
2.11 Langkah mengurangi pemborosan :

1. Identifikasi area yang menyebabkan pemborosan


2. Kelola persediaan secara efisien
3. Kurangi penggunaan material untuk kemasan
4. Buat jadwal pemeliharaan secara rutin
5. Tingkatkan penggunaan system otomasi

6
KESIMPULAN
7
DAFTAR ISI

 https://teknik-industri-rachman.blogspot.com/2019/01/7-pemborosan-waste-muda-dalam-
lean.html
 http://ppic1908.blogspot.com/2017/01/pengertian-waste-dalam-produksi-dan.html
 http://shiftindonesia.com/lean-six-sigma-lean-manufacturing/
 https://www.hashmicro.com/id/blog/cara-mengurangi-pemborosan-pabrik-manufaktur/

Anda mungkin juga menyukai