Konsep Energi
Secara teknis, energi adalah besaran skalar yang dihubungkan dengan
kondisi (atau keadaan) satu atau banyak objek (Halliday dkk, 2005). Energi sering
juga disebut dengan tenaga. Dalam kehidupan sehari-hari energi dihubungkan
dengan gerak, misalnya orang yang energik artinya orang yang selalu bergerak
tidak pernah diam. Energi dihubungkan juga dengan kerja. Jadi Energi
didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja (Jonifan dkk, 2010).
Dalam Fisika energi dihubungkan dengan gerak, yaitu kemampuan untuk
melakukan kerja mekanik. Energi dialam adalah besaran yang kekal, dengan sifat-
sifat sebagai berikut:
1. Transformasi energi: energi dapat diubah menjadi energi bentuk lain, tidak
dapat hilang misal energi pembakaran berubah menjadi energi penggerak
mesin.
2. Transfer energi: energi dapat dipindahkan dari suatu benda kebenda lain
atau dari sistem ke sistem lain, misal kita memasak air, energi dari api
pindah ke air menjadi energi panas, energi panas atau kalor dipindah lagi
keuap menjadi energi uap.
3. Kerja: energi dapat dipindah ke sistem lain melalui gaya yang menyebabkan
pergeseran, yaitu kerja mekanik.
4. Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan tidak dapat dimusnahkan.
Sumber-sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari misalnya: energi minyak bumi, energi batubara, energi air terjun, energi nuklir
dan energi kimia.
Macam-macam Energi
Energi Kinetik
Energi kinetik K adalah energi yang dihubungkan dengan keadaan
pergerakan suatu objek. Semakin cepat objek bergerak, maka semakin besar pula
energi kinetiknya. Ketika benda dalam keadaan diam, energi kinetiknya nol.
Untuk objek bermassa m yang kecepatan v-nya jauh di bawah kecepatan
cahaya, maka energi kinetik-nya:
1
K = 2 mv2 (energi kinetik) (7-1)
Dimana
m = Massa benda (kg)
v = Laju benda (m/s)
K = Energi kinetik (joule)
1
Satuan SI energi kinetik (dan setiap jenis energi lainnya adalah joule (J),
diambil dari nama James Prescott Joule, ilmuwan Inggris pada tahun 1800-an.
Didefinisikan secara langsung dari Persamaan 7-1 dalam perumusan satuan massa
dan kecepatan:
Persamaan (7) tersebut diperoleh pada saat mempelajari kinematika gerak lurus,
khususnya pada bagian Gerak Lurus Berubah Beraturan. Kini, dengan sedikit
melakukan perubahan ruas, persamaan tersebut ditampilkan dalam bentuk:
𝑣22 − 𝑣12
a= (8)
2𝑥
Jika persamaan tersebut dikalikan dengan m dan mengganti ma dengan gaya total
F, maka diperoleh:
𝑣22 − 𝑣12
F = ma = m ( ) (9)
2𝑥
Berikutnya,
𝑣22 − 𝑣12 1 1
Fx = m ( ) = 2 m𝑣22 - 2 m𝑣12 (10)
2
2
Hasil kali Fx adalah kerja yang dilakukan oleh gaya total F untuk memindahkan
1
partikel sejauh x. Besaran 2 mv2 dinamakan oleh suatu benda bermassa m karena
gerakannya (v).
1
K = 2 mv2 (11)
Jawab:
Massa m = 750 kg
Kelajuan v = 30 m/s
K = 1
mv2
2
= 1
. 750 . (30)2
2
= 337 500 joule (Jawaban)
Ketika mobil tersebut direm maka energi kinetiknya adalah nol karena
mobil diam, tapi energi kinetik tersebut tidak hilang begitu saja tetapi
berubah menjadi energi kalor dan energi bunyi.
2. Sebuah gerbong kereta api mempunyai energi kinetik sebesar 600 000 J,
jika massa gerbong tersebut 1000 kg. Hitunglah kecepatan kereta api
tersebut?
Jawab:
Maka v = 2𝐾
√
𝑚
= 2 .600000
√
1000
= √1200
= 34.64 m/s (Jawaban)
3. Pada tahun 1986 di Waco, Texas, William Crush memarkir dua lokomotif
pada akhir lintasan sepanjang 6,4 km dengan arah berlawanan,
menghidupkannya, membuka ikatan katup, dan kemudian membuatnya
bertabrakan pada laju penuh di depan 30.000 penonton. Ratusan orang
3
terluka terkena puing-puing yang berterbangan; beberapa meninggal.
Asumsikan berat masing-masing lokomotif 1,2 x 106 N dan percepatannya
konstan 0,26 m/s2, berapakah energi kinetik total kedua lokomotif sesaat
sebelum tumbukan?
Jawab:
v2 = 𝑣02 + 2𝑎(𝑥 − 𝑥0 ).
1,2 𝑥 106 𝑁
m= = 1,22 x 105 kg
9,8 𝑚/𝑠2
1
sekarang, menggunakan Persamaan K = 2 mv2 , kita dapat
menentukan energi kinetik kedua lokomotif sesaat sebelum tumbukan
K = 1
2(2 mv2) = (1,22 x 105 kg)(40,8 m/s)2
= 2,0 x 108 J (Jawaban)
2. Sebuah proton (massa m = 1,67 x 10-27 kg) dipercepat sepanjang garis lurus
sebesar 3,36 x 1015 m/s2 dalam sebuah mesin. Jika proton mempunyai laju
awal 2,4 x 107 m/s dan bergerak sejauh 3,5 cm, berapakah (a) lajunya? dan
(b) kenaikan energi kinetiknya?
Energi Potensial
4
Secara teknis, energi potensial U adalah energi yang dapat dikaitkan dengan
konfigurasi (pengaturan) dari sebuah sistem objek yang mengerahkan gaya satu
sama lain. Energi potensial adalah energi yang dimiliki akibat kedudukan benda
tersebut terhadap bidang acuannya. Sedangkan yang dimaksud dengan bidang
acuan adalah bidang yang diambil sebagai acuan tempat benda mempunyai energi
potensial sama dengan nol. Sebagai contoh dari energi potensial, adalah energi
pegas yang diregangkan, energi karet ketapel, energi air terjun.
Apabila permukaan bumi sebagai bidang potensial nol dan ketinggian tidak
melebihi 1000 km (percepatan gravitasi tidak terlalu berbeda, dianggap konstan),
perumusan energi potensial, secara matematis dapat ditulis
U = m g h (6.6)
Ket:
U = Energi potensial (joule)
m = Massa benda (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Ketinggian dari muka bumi (m)
Untuk lebih memahaminya, mari kita perhatikan sebuah buku yang berada
di atas sebuah meja, maka dapat dikatakan bahwa buku tersebut mempunyai energi
potensial gravitasi terhadap lantai. Jika buku tersebut mempunyai energi potensial
gravitasi berarti gaya gravitasi pada benda tersebut mampu melakukan usaha dari
tempat semula ke lantai. Dalam kasus ini, bidang lantai dianggap sebagai bidang
acuan.
Energi potensial buku:
a. Jika lantai sebagai bidang acuan
U=mgh
5
1. Seorang pembalap dan sepeda balapnya mempunyai massa 100 kg, bergerak
menanjak mendaki sebuah gunung dengan ketinggian 500 m, kemudian
menuruni sebuah lereng sejauh 7500 m. Tentukanlah:
a. Berapakah energi potensial dipuncak gunung dan ditempat pembalap
berhenti dimana titik acuannya adalah ditempat sebelum pembalap
menanjak?
b. Berapakah perubahan energi potensial ketika pembalap menuruni lereng
sampai berhenti?
Jawab:
6
Jawab:
Dimana:
Upegas = Energi potensial pegas (joule)
k = Konstanta pegas (N/m)
x = Perubahan panjang pegas (m)
Jawab:
x1 = -5 cm = 0.05 m
x2 = 3 cm = 0,03 m
k = 400 N/m
7
= 1 1
m𝑣22 – 2 m𝑣12
2
Wres = W elastik
Energi Mekanik
Energi mekanik Emek dari sebuah sistem merupakan penjumlahan dari
energi potensial U dan energi kinetik K dari objek yang ada di dalamnya:
Sebuah sistem yang terisolasi adalah sistem di mana tidak ada gaya
eksternal yang menyebabkan perubahan energi. Jika hanya gaya konservatif yang
melakukan kerja dalam suatu sistem terisolasi, maka energi mekanik Emek sistem
tidak bisa berubah. Prinsip konservasi energi mekanik ditulis sebagai
K2 + U2 = K1 + U1 (8-17)
Di mana subskrip mengacu pada saat yang berbeda selama proses transfer
energi berlangsung. Prinsip konservasi ini juga dapat ditulis sebagai
ΔEmek = ΔK + ΔU = 0 (8-18)
Konsep Usaha
Usaha W adalah energi yang dipindahkan ke atau dari sebuah objek karena
adanya gaya yang bekerja pada objek tersebut. Energi yang dipindahkan ke objek
adalah usaha positif dan energi yang dipindahkan dari benda adalah usaha negatif.
Jadi, “usaha” adalah energi yang dipindahkan; “melakukan usaha” adalah kegiatan
memindahkan energi. Usaha mempunyai satuan yang sama dengan energi dan
merupakan besaran skalar.
Macam-macam Usaha
Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Konstan
Usaha yang dilakukan pada partikel oleh gaya konstan F selama
perpindahan d adalah
8
Dengan adalah sudut konstan antara arah 𝐹⃗ dan 𝑑⃗. Hanya komponen 𝐹⃗
yang berada sepanjang perpindahan 𝑑⃗ yang dapat melakukan usaha pada objek. Jika
dua gaya atau lebih bekerja pada objek, usaha neto-nya adalah jumlah usaha
individual yang dilakukan oleh gaya-gaya, yang juga sama dengan usaha yang
dilakukan pada objek oleh gaya neto 𝐹⃗ net dan gaya-gaya itu.
Kf = Ki + W (7-11)
ΔK = Kf – Ki = Wa + Wg (7-15)
Jika energi kinetik pada awal kenaikan sama dengan akhir kenaikan, maka
Persamaan 7-15 berkurang menjadi
Wa = -Wg, (7-16)
Yang memberitahukan pada kita bahwa gaya luar memindahkan energi ke objek
sebesar energi yang dipindahkan gaya gravitasi dari objek.
Gaya Pegas
Gaya 𝐹⃗ s dari pegas adalah
9
Di mana 𝑑⃗ adalah perpindahan ujung pegas bebas dari posisi ketika pegas dalam
keadaan relaks (tidak mampat ataupun regang), dan k adalahh konstanta pegas
(ukuran kekakuan pegas). Jika sumbu x terletak sepanjang pegas, dengan titik asal
pada lokasi ujung bebas pegas dalam keadaan relaks, Persamaan 7-20 dapatt ditulis
sebagai
Oleh karena itu, gaya pegas merupakan gaya yang berubah-ubah: Gaya pegas
berubah mengikuti perpindahan ujung bebas pegas.
10