Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Termometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur tingginya

suhu suatu benda dengan cepat dan dapat menyatakannya dengan angka.

Thermometer sengaja dibuat untuk mempermudah aktivitas manusia, contohnya

dalam mengukur suhu suatu tempat supaya manusia bisa menyiapkan apa-apa yang

dibutuhkan agar dia bisa bertahan tinggal di tempat itu.

Karya yang luar biasa ini dicetuskan oleh empat Fisikawan, yaitu Andreas

Celcius dari Swedia, Lord Kelvin dari Inggris, Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman,

dan Reamur dari Prancis. Celcius menetapkan air membeku pada 0 oC (titik bawah)

dan menetapkan air mendidih pada 100oC (titik atas), Kelvin menetapkan air

menbeku pada 273 K (titik bawah) dan menetapkan air mendidih pada 373 K (titik

atas), Fahrenheit menetapkan air membeku pada 32oF (titik bawah) dan menetapkan

air mendidih pada 212oF (titik atas), sedangkan Reamur menetapkan air membeku

0oR (titik bawah) dan menetapkan air mendidih pada 80oR (titik atas).

Selain dari keempat Fisikawan tersebut, kita juga bisa membuat thermometer

dalam bentuk yang sangat sederhana dan bisa digunakan untuk mengukur suhu suatu

benda walaupun tidak terlalau tepat.


2

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas maka dapat kita tentukan Rumusan Masalah ini seperti:

1. Siapakah yang membuat thermometer ?

2. Apakah perbedaan thermometer yang dibuat oleh para Fisikawan tersebut?

3. Bagaimanakah hubungan dari thermometer yang dibuat oleh para

Fisikawan?

4. Bagaimanakah cara mengubah satuan suhu dari derajat Celcius ke

Fahrenheit dan seterusnya?

5. Bagaimanakah cara membuat thermometer sederhana?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pembuat thermometer

2. Untuk mngetahui perbedaan thermometer yang dibuat oleh para Fisikawan

3. Untuk mengetahui hubungan dari thermometer yang dibuat oleh para

Fisikawan

4. Untuk mengetahui cara mengubah satuan suhu dari derajat Celcius ke

Fahrenheit dan seterusnya

5. Untuk mengetahui cara membuat thermometer sederhana


3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Penemuan Termometer

Sebelum termometer ditemukan, ahli astronomi dan ahli ilmu alam melakukan

berbagai usaha untuk dapat menciptakan alat yang dapat mengukur suhu. Mereka

mengetahui bahwa temperatur dapat membuat zat memuai. Untuk itu, mereka

menggunakan ukuran muai zat sebagai patokan dalam mengukur temperatur. Namun

penemuan alat pengukur temperatur tidak dapat dengan mudah diciptakan. Para ahli

perlu menemukan zat yang tepat, teknik yang tepat dan skala yang tepat pula untuk

dapat mengukur secara cermat.

Kemudian pada tahun 1593, Galileo Galilei berusaha membuat pengukuran

termometer dengan menggunakan pemuaian udara. Alat yang diciptakan oleh Galileo

ini kemudian disebut termoskop. Walaupun masih tergolong sangat sederhana,

namun secara kasar alat ini sudah dapat mengukur temperatur.

Termoskop galileo terdiri atas bola gelas sebesar telur ayam yang dihubungkan

dengan pipa panjang tertutup berisi air. Di dalam cairan digantungkan sejumlah

beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi

cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam

silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam

untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau

terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan
4

terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang

terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.

Di Florence bangsawan Tuscany, Ferdinand II, menciptakan termometer yang

lebih baik. Udara di dalam bola gelas digantikan dengan anggur atau alkhohol. Kedua

titik tetapnya adalah temperatur pada musim dingin yang terdingin serta temperatur

pada musim panas yang terpanas. Sejak penemuan Amontons dan Ferdinand,

kemudian banyak bermunculan usulan mengenai titik patokan. Ada yang

mengusulkan penggunaan satu titik patokan saja, tetapi ada pula yang mengusulkan

dua titik patokan.

Setelah membaca sejarah ilmu yang mengisahkan penemuan Amotons tentang

titik didih air yang tetap maka Gabriel Daniel Fahrenheit terdorong untuk membuat

termometer guna melihat gejala alam di bidang temperatur. Fahrenheit mengulang

disain termometer serta menggunakan air raksa sebagai zat pengukurnya. Pada tahun

1714, Fahrenheit berhasil menciptakan termometer raksa. Inilah termometer yang

benar-benar cermat dan teliti. Skala pada termometer ini dikenal sebagai derajat

Fahrenheit.

Dikemudian hari, diketahui penggunaan raksa dalam alat ukur temperatur

memiliki beberapa kelebihan dibandingkan penggunaan air. Diantaranya:

1. Jangkauan suhu raksa cukup lebar. Raksa membeku pada suhu -40°C dan

mendidih pada suhu 360°C.

2. Unsur logam transisi ini berwarna keperakan, sehingga dapat mudah dilihat

karena mengkilat.
5

3. Raksa tidak membasahi diding pipa kapiler pada termometer sehingga

pengukurannya menjadi teliti.

4. Pemuaian Raksa cukup teratur dari temperatur ke temperatur.

Pada tahun 1730, Rene Antoine Ferchault de Reamur menyusun suatu skala

temperatur baru dan dikenal dengan skala Reamur. Dalam percobaannya ia

menggunakan campuran anggur dan air dalam bandingan 4 dan 1.

Pada tahun 1742 ahli astronomi Swedia di Universitas Upsala, Anders Celcius

membagi jarak di antar titik beku dan titik didih air ke dalam 100 bagian. Skala

inipun dikenal dengan skala celcius atau skala centigrade. CC adalah titik dimana air

membeku dan 100Pada skala celcius, 0 adalah titik dimana air mendidih. Skala

inilah yang paling sering digunakan di dunia.

Pada tahun 1848, Fisikawan Skotlandia, Lord Kelvin, menyataka pentingnya

fenomena hubungan suhu-volume atau Hukum Charles dan Gay-Lussac. Sebagai

contoh, bila kita mempelajari hubungan suhu – volume pada berbagai tekanan. Pada

suatu nilai tekanan yang ditentukan , plot dari volume terhadap suhu menghasilkan

garis lurus. Dengan memperpanjang garis ke volume nol, diperoleh perpotongan pada

sumbu suhu dengan nilai C. Pada tekanan lainnya, diperoleh garis lurus yang berbeda

dari-273,15 plot antara volume suhu , namun diperoleh pula perpotonga suhu pada

C. (Raymond Chang, 2005: 130) volume nol yang sama, yaitu pada -273,15.
6

2.2 Pengertian dan Jenis-Jenis Termometer

2.1 Pengertian Termometer

Alat yang di gunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan

menyatakannya dengan angka disebut thermometer.

Sebuah thermometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang

berisi zat cair ( alcohol atau air raksa ), dan bagian atas cairan adalah euang hampa

udara.

Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah

apabila dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila

dipanaskan sedangkan apabila didinginkan akan berkurang. Naik atau turunnya cairan

tersebut digunakan sebagai acuanuntuk menentukan suhu suatu benda.

Untuk lebih memahami prinsip kerja thermometer, panaskan air didalam tabung

sampai mendidih kemudian amati dengan teliti air tersebut. Tentu tidak lama

kemudian kamu aan melihat bahwa zat cair dalam pipa kaca naik mencapai titik

tertentu. Perubahan volume zat cair dalam pip dapat digunakan untuk mengkur suhu.

2.2 Jenis-jenis Termometer

Ada empat jenis thermometer adalah sebagai berikut:

1. Termometer zat cair dalam gelas

Thermometer ini biasanya digunakan untuk mengukur pada daerah batas

pengukurannya yang dipengaruhi oleh jenis zat termometrik yang berupa cairan

dalam pipa kapiler. Seperti kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi
7

thermometer ada dua macam, yaitu air raksa dan alcohol. Dari bahan yang digunakan

diatas, thermometer zat cair dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Termometer air raksa

Beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi thermometer antara lain:

- Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya

menjadi teliti.

- Air raksa mudah dilihat karna mengkilat.

- Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.

Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karna air raksa membeku pada suhu -

40oC dan mendidih pada suhu 360oC.

Volume air raksa berubah secara teratur.

Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian

antara lain:

- Air raksa harganya mahal.

- Air raksa tidak digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.

- Air raksa termasuk zat yang beracun sehingga berbahaya pabila tabungnya

pecah.

b. Termometer alcohol

Keuntungan menggunakan alcohol sebagai pengisi thermometer, antara lain:

- Alcohol harganya murah.

- Alcohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil, ternyata alcohol

mengaami perubahan volume yang besar.


8

- Alcohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alcohol -

130oC.

Kerugian menggunakan alcohol sebagai pengisi thermometer. Antara lain:

- Membasahi dinding kaca.

- Titik didihnya rendah (78oC)

- Alcohol tidak berwarna, sehingga perlu member warna terlebih dahulu agar

dapat dilihat.

Jadi perinsip kerja yang digunakan oleh thermometer zat cair dalam gas adalah

zat cair memuai apaila dipanaskan.

2. Termokopel

Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk

rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan

perubahan suhu. Keuntungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai

keseimbangan suhu dengan system yang akan diukur.

3. Thermometer hambatan listrik

Dasar kerja thermometer ini adalah hambatan listrik dari logam akan bertambah

apabila suhu logam tersebut naik.

4. Thermometer gas volume tetap

Thermometer ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungakan dengan

tabung manometer. Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas akibat

perubahan suhu apabila volumenya tetap.


9

2.3 Perbandingan Skala Termometer

Supaya suhu suatu benda dapat diukur dengan menggunakan thermometer

hingga diketahui nilainya,maka dinding kaca thermometer diberi skala dengan cara

menandai titik-titik tertentu pada kaca. Setelah itu masing-masing titik tersebut diberi

angka untuk menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda.

Dibawah ini meripakan perbandingan empat skala suhu, yaitu skala suhu

Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.

1. Thermometer Celcius

Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Skala Celsius ditetapkan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama

Andreas Celsius (1701 – 1744). Skala temperatur Celsius menggunakan satuan

'Derajat Celsius' (simbol °C). Pada skala Celsius, titik beku air ditetapkan sebagai

titik tetap bawah, yaitu sebesar 0 °C dan titik didih air ditetapkan sebagai titik tetap

atas, yaitu sebesar 100 °C. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi menjadi 100 skala.

2. Thermometer Reamur

Dibuat oleh Reamur dari Prancis pada tahun 1731. Pada skala Reamur, titik

beku air ditetapkan sebesar 0 °R dan titik didih air ditetapkan sebesar 80 °R. Jarak

antara kedua titik tetap ini dibagi ke dalam 80 skala. Skala Reamur jarang digunakan

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Termometer Fahrenheit

Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986-1736. Pada

skala Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 °F dan titik didih air ditetapkan
10

sebesar 212 °F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala Fahrenheit

banyak digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.

4. Thermometer Kelvin

Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin pada tahun 1848-

1954. Skala Kelvin memiliki satuan Kelvin (disingkat K, bukan °K). Pada skala

Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik

didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C.

Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol

mutlak, molekul- molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala

Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan

internasional untuk temperatur.

2.4 Hubungan antara Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin

1. Rumus Perbandingan Skala Celcius dan Reamur

Pada tabel di atas, telah diketahui bahwa titik tetap bawah skala Celcius dan skala

Reamur adalah 0oC dan 0oR. Adapun titik tetap atas skala Celcius dan skala Reamur

adalah 100oC dan 80oR. Jadi, 100 skala Celcius = 80 skala Reamur. Sehingga dapat

dinyatakan persamaan berikut.

toC –0 100
=
toR –0 80

toC 5
=
toR 4
11

Dengan demikian diperoleh rumus hubungan antara skala Celcius dan skala

Reamur sebagai berikut.

5 ………. Pers.
toC = × toR
4 (1)

4 ………. Pers.
toR = × toC
5 (2)

Contoh Soal:
1. Suhu badan Anis adalah 30oR. Berapakah suhunya dalam skala Celcius?

Jawab:

Dengan menggunakan persamaan (1) diperoleh:

5
toC = × toR
4

5
toC = × 30
4

toC = 37,5

Jadi, suhu badan Anis adalah 37,5oC.

2. Suhu di suatu padang pasir adalah 40oC. Berapakah suhunya dalam skala Reamur?

Jawab:
Dengan menggunakan persamaan (2) diperoleh:
4
o
tR = × toC
5
12

4
toR = × 40
5

toR = 32

Jadi, suhu padang pasir tersebut adalah 32oR.


2. Rumus Perbandingan Skala Celcius dan Fahrenheit

Dari tabel diketahui bahwa 0oC = 32oF dan 100oC = 212oF, serta 100 skala

Celcius = 180 skala Fahrenheit, sehingga dapat dinyatakan persamaan sebagai

berikut.

toC-0 100
=
toF -32 180

toC 5
=
toF-32 9

Dengan demikian diperoleh rumus hubungan antara skala Celcius dan skala

Fahrenheit sebagai berikut.

toC = 5 × (toF – 32)

toF = 9 × toC + 32

5
13

Contoh Soal:

1. Suhu suatu ruangan adalah 86oF. Berapakah suhu ruangan tersebut dalam skala

Celcius?

Jawab:

Dengan menggunakan persamaan (3) diperoleh:

5
toC = × (toF-32)
9

5
o
tC = × (86 -32)
9

5
o
tC = × 54
9

T0C = 30

Jadi, suhu ruangan tersebut adalah 30oC.


14

2. Suhu seorang anak adalah 35oC. Berapakah suhu anak tersebut dalam skala

Fahrenheit?

Jawab:

Dengan menggunakan persamaan (4) diperoleh:

9
o
tF = × toC + 32
5

9
o
tF = × 35 + 32
5

to
= 63 + 32
F

toF = 95

Jadi, suhu anak tersebut adalah 95oF.

3. Rumus Perbandingan Skala Celcius dan Kelvin


Kelvin adalah satuan suhu dalam Sistem Internasional (SI). Dari tabel di atas, kita

ketahui bahwa 0oC = 273 K dan 100oC = 373 K. Skala Celcius dan skala Kelvin

sama-sama mempunyai 100 skala sehingga diperoleh rumus hubungan skala sebagai

berikut.

t K = toC + 273 ………. Pers.


15

(5)

toC = t K − 273 ………. Pers.

(6)

Contoh Soal:

1. Suhu suatu ruangan adalah 27oC. Berapakah suhunya adalam skala Kelvin?

Jawab:

Dengan menggunakan persamaan (5) diperoleh:

t K = toC + 273 = 27 + 273 = 300

Jadi, suhu ruangan tersebut adalah 300 K.

2. Suhu sebuah filamen lampu listrik yang sedang menyala adalah 2.925 K.

Berapakah suhu filamen lampu tersebut dalam skala Celcius?

Jawab:

Dengan menggunakan persamaan (6) diperoleh:

toC = t K – 273 = 2.925 – 273 = 2.652

Jadi, suhu filamen lampu listrik yang sedang menyala tersebut adalah 2.652oC.

Contoh Soal Tambahan

1. Setarakan suhu berikut sesuai satuan yang dikehendaki.

a) 40oR = … oC
16

b) 20oC = … oR

c) 50oF = … oR

d) 59oF = … oC

Penyelesaian:

a) Untuk mengubah oR ke dalam oC, kita menggunakan faktor konversi berikut.

5
ToR = × ToC
4
5
40oR = × 40oC
4
40oR = 50oC
b) Untuk mengubah oC ke dalam oR, kita menggunakan faktor konversi berikut.
4
ToC = × ToR
5
4
20oC = × 20oR
5
20oC = 16oR
c) Untuk mengubah oF ke dalam oR, kita menggunakan faktor konversi berikut.
4
ToF = × (T- 32)oR
9
4
50oF = × (50- 32)oR
9
50oF = 8oR
d) Untuk mengubah oF ke dalam oC, kita menggunakan faktor konversi berikut.
5
o
TF = × (T –32)oC
9
17

5
59oF = × (59 –32)oC
9

59oF = 15oC

2. Suhu udara di ruangan 95oF. Nyatakan suhu tersebut ke dalam skala Kelvin!

Penyelesaian:

95oF = 5/9 (95 – 32) = 35oC

35oK = (35 + 273) K = 308 K

2.1 Misalkan Ucok membuat sebuah termometer yang disebut dengan termometer X.

Pada termometer ini air membeku pada 0°X dan air mendidih pada 150°X.

Bagaimanakah hubungan termometer ini dengan termometer dalam skala Celsius?

Jawab

Pada termometer X, rentang temperatur yang dimilikinya, yakni dari 0°X – 150°X

sehingga skala pada termometer ini dibagi dalam 150 skala. Perbandingan antara

termometer X dan termometer Celsius, yakni

C–0 X–0
=
100 150
18

100 2
ToC = ToX → = ToX
150 3

Jadi, hubungan antara termometer ini dengan termometer Celsius adalah t°C

= 2/3 t°X

2.3 Cara Membuat Termometer Sederhana

1. Masukkan air ke dalam botol kaca.

2. Masukkan pewarna makanan ke dalam botol yang telah berisi air sehingga air

dalam botol menjadi berwarna merah.

3. Masukkan sedotan plastik ke dalam botol sampai make dalam air, kemudian

tutup mulut botol dengan plastsehingga tidak ada udara yang masuk.

4. Tiup sedotan dengan perlahan sampai air naik ke dasedotan.

Berhentilah meniup ketika air mencapai bagian tengah sedotan.

5. Buatlah dua celah pada karton putih, kemudian masukkan karton tersebut ke

dalam sedotan. Setelah itu, buatlah tanda permukaan air pada karton putih

dengan menggunakan spidol hitam. Tanda permukaan air itu menunjukkan

suhu normal (suhu ruangan).

6. Simpan termometer di tempat yang panas. Perhatikan, air akan mengembang

sehingga permukaan air akan naik. Tandailah permukaan air tersebut dengan

spidol merah. Tanda ini dianggap sebagai titik tetap atas.


19

7. Simpan termometer di dalam lemari es beberapa saat. Perhatikan, air akan

menyusut sehingga permukaan air akan turun. Tandailah permukaan air

tersebut dengan spidol biru. Tanda ini dianggap sebagai titik tetap bawah.
20

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, saya dapat menyimpulkan:

Thermometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur suhu

suatu benda dengan cepat dan dapat menyatakannya dengan angka.

Ada empat jenis thermometer adalah sebagai berikut:

1. Termometer zat cair dalam gelas

Thermometer ini biasanya digunakan untuk mengukur pada daerah batas

pengukurannya yang dipengaruhi oleh jenis zat termometrik yang berupa cairan

dalam pipa kapiler.

2. Termokopel

Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk

rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan

perubahan suhu. Keuntungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai

keseimbangan suhu dengan system yang akan diukur.

3. Thermometer hambatan listrik

Dasar kerja thermometer ini adalah hambatan listrik dari logam akan bertambah

apabila suhu logam tersebut naik.


21

4. Thermometer gas volume tetap

Thermometer ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungakan dengan

tabung manometer. Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas akibat

perubahan suhu apabila volumenya tetap.

Hubungan antara Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin adalah sebagai

berikut:

a. Hubungan anatara Celcius dan Reamur

5 ………. Pers.
toC = × toR
4 (1)

4 ………. Pers.
toR = × toC
5 (2)

b. Hubungan antara Celcius dan Fahrenheit

TF = TC + 32o

TC = (TF - 32o)

c. Hubungan antara Celcius dan Kelvin

TK = TC + 273 dan TC = TK – 273


22

3.2 Saran

1. Thermometer adalah alat yang cukup sulit digunakan karna perlu ketelitian

dalam melihat skala yang ditunjuk dalam pengukuran, untuk itu perlu

pembiasaan diri dalam menggunakannya.

2. Praktikum adalah salah satu cara untuk membiasakan diri dalam

menggunakan thermometer.
23

DAFTAR PUSTAKA

Sears dan Zemansky. 2002. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga

Septi Purwaningsih, dkk. 2012. Dongkrak Nilai Rapor Fisika Sma. Yogyakarta:

Planet Ilmu

Teguh Sugiyarto, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTS Kelas VII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Wasis, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai