Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PENERAPAN KEBIJAKAN TAX AMNESTY, PENGETAHUAN PERPAJAKAN,

KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB


PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DENPASAR TIMUR

Luh Putu Irma Anggarini1


Anik Yuesti2
I Made Sudiartana3
(Universitas Mahasaraswati Denpasar)

2
anikyuesti@unmas.ac.id
3
arta_guz85@yahoo.co.id

Abstract

Tax is a compulsory contribution to the state that is owed by an individual or an entity that
is compelling under the law, by not receiving direct compensation and being used for state needs
for the greatest prosperity of the people. This study aims to determine or reexamine the influence
of the application of tax amnesty policies, knowledge of taxation, awareness of taxpayers, and
tax sanctions on individual taxpayer compliance at the Pratama Tax Office in East Denpasar.
The sampling method in this study used accidental sampling method, with a total sample
of 100 respondents calculated using Slovin formula. The data analysis technique used is multiple
linear regression analysis techniques. The results of this study indicate that the awareness of tax-
payers and taxation sanctions has a positive effect on individual taxpayer compliance at the East
Denpasar Tax Service Office which is indicated by the significance value of each variable which is
0.001 and 0,000 while the tax amnesty policy and knowledge of taxation do not affect mandatory
compliance personal tax at the Primary Tax Office in East Denpasar, with a significance value of
each variable which is 0.363 and 0.529.

Keywords: tax amnesty, knowledge of taxation, awareness of taxpayers, tax sanctions, and
tax compliance.
I. PENDAHULUAN di Indonesia masih cukup rendah. Terutama,
Pajak merupakan sumber penerimaan wajib pajak orang pribadi dari kalangan non
terbesar APBN yang akan digunakan negara karyawan atau memiliki pekerjaan sendiri
untuk pembangunan nasional yang berupa termasuk usaha profesi. Hal ini menunjukkan
pembangunan infrastruktur, peningkatan bahwa wajib pajak orang pribadi seperti
fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta pengusaha dan profesi belum memenuhi
perbaikan fasilitas umum. Dalam publikasi kewajiban pajaknya dengan baik. Rendahnya
Kementerian Keuangan Republik Indonesia tingkat kepatuhan pajak dari kalangan orang
mengenai APBN 2017 penerimaan dari pribadi ini menjadi indikator rendahnya
sektor pajak merupakan sumber pendapatan serapan pajak oleh pemerintah (Yuesti,2018).
terbesar bagi negara yaitu Rp 1.339,8 triliun Pemerintah dalam hal ini Direktorat
dari total pendapatan negara. Penerimaan Jenderal Pajak berusaha untuk meningkatkan
pajak sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan kepatuhan wajib pajak dan mengejar target
ekonomi suatu negara karena pertumbuhan penerimaan pajak yaitu dengan menetapkan
ekonomi akan meningkatkan pendapatan kebijakan pengampunan pajak yang dikenal
masyarakat sehingga masyarakat mempunyai dengan tax amnesty. Silitonga (2008)
kemampuan secara finansial untuk membayar berpendapat bahwa salah satu cara inovatif
pajak. untuk meningkatkan penerimaan pajak
Permasalahan yang sering terjadi tanpa menambah beban pajak baru kepada
berkaitan dengan pungutan pajak ini yakni masyarakat, dunia usaha dan para pekerja
masih banyaknya masyarakat yang tidak mau melalui program pengampunan pajak.
memenuhi kewajiban pajaknya, atau dengan Secara umum pengertian tax
kata lain masih banyaknya tunggakan pajak. amnesty adalah pengampunan pajak
Menurut Nugraha (2015) tingkat kepatuhan yang diberikan oleh pemerintah bagi
wajib pajak orang pribadi (WPOP) untuk orang pribadi atau badan yang terindikasi
menunaikan kewajiban pembayaran pajaknya melakukan penghindaran pajak dengan cara

48 PENGARUH PENERAPAN KEBIJAKAN TAX AMNESTY, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DENPASAR TIMUR
menyimpan uangnya di luar negeri dengan II. K A J I A N PUSTAKA DAN
cara mengungkapkan harta dan membayar PENGEMBANGAN HIPOTESIS
uang tebusan dengan tarif yang rendah 2.1 Teori Kepatuhan (Compliance
sehingga mereka mau menarik uangnya Theory)
untuk dibawa kembali ke Indonesia dan Teori kepatuhan (compliance theory)
sekaligus untuk memudahkan pemerintah merupakan teori yang menjelaskan
dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak suatu kondisi dimana seseorang taat
untuk mendata kembali wajib pajak yang terhadap perintah atau aturan yang
ada. Tujuan dari pengampunan pajak diberikan. Menurut Tahar dan Rachman
adalah untuk mempercepat pertumbuhan (2014) kepatuhan mengenai perpajakan
dan restrukturisasi ekonomi melalui merupakan tanggung jawab kepada Tuhan,
pengalihan harta, yang akan berdampak bagi pemerintah dan rakyat sebagai wajib
pada peningkatan likuiditas domestik, pajak untuk memenuhi semua kegiatan
perbaikan nilai tukar rupiah, penurunan kewajiban perpajakan dan melaksanakan
suku bunga, dan peningkatan investasi, hak perpajakannya. Kepatuhan wajib pajak
mendorong reformasi perpajakan menuju merupakan perilaku yang didasarkan pada
sistem perpajakan yang lebih berkeadilan kesadaran seorang wajib pajak terhadap
serta perluasan basis data perpajakan yang kewajiban perpajakannya dengan tetap
lebih valid, komprehensif, dan terintegrasi, berlandaskan pada peraturan perundang-
selain itu juga untuk meningkatkan undangan yang telah ditetapkan.
penerimaan pajak juga merupakan tujuan Rochmat Soemitro mengatakan
dari pengampunan pajak (UU No.11 Tahun secara umum teori kepatuhan dapat
2016). digolongkan dalam teori konsensus
Menurut penelitian yang dilakukan dan teori paksaan (Antari, 2012).
Khasanah (2014:6) faktor yang mempengaruhi Teori konsensus bila dikaitkan dengan
tingkat kepatuhan wajib pajak salah satunya perpajakan memiliki keterkaitan dengan
yaitu pengetahuan para wajib pajak. kesadaran dari wajib pajak dan pengetahuan
Pengetahuan tentang perpajakan memiliki perpajakan terhadap pentingnya fungsi
peranan penting untuk menumbuhkan maupun manfaat dari pajak, maka akan
kepatuhan wajib pajak. Apabila wajib pajak tercipta suatu penerimaan dari wajib
memiliki pengetahuan perpajakan yang pajak mengenai sistem perpajakan yang
cukup maka melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
perpajakan akan menjadi lebih mudah. Menurut teori paksaan, orang mematuhi
Semakin tinggi tingkat pengetahuan wajib hukum karena adanya unsur paksaan
pajak terhadap peraturan perpajakan akan dari kekuasaan yang bersifat legal dari
meningkatkan tingkat kesadaran dan pengusaha. Unsur paksaan terdapat dalam
kepatuhan wajib pajak sehingga semakin sanksi perpajakan dimana wajib pajak
kecil kemungkinan wajib pajak untuk tidak mematuhi peraturan yang berlaku
melanggar peraturan tersebut. maka akan dikenai sanksi perpajakan
Persepsi wajib pajak mengenai berupa sanksi administrasi maupun
sanksi perpajakan adalah faktor penting sanksi pidana.
dalam menentukan kepatuhan wajib pajak 2.2 Teori Legitimasi
dalam membayarkan kewajiban pajaknya Gray,et al., (1996:46) menyatakan
(Fisher et al., 1992). Sejauh ini sanksi bahwa legistimasi merupakan sistem
pajak digunakan untuk meningkatkan pengelolaan perusahaan yang berorientasi
kepatuhan wajib pajak membayar pajaknya. pada keberpihakan terhadap masyarakat
Masyarakat pada umumnya akan patuh (society), pemerintah individu dan kelompok
pada peraturan apabila ada sanksi yang masyarakat. Untuk itu, sebagai suatu
mengikat. Semakin tinggi sanks i yang sistem yang mengutamakan keberpihakan
diberikan maka akan menghasilkan atau kepentingan masyarakat. Operasi
kepatuhan yang tinggi pula (Webley et.al, perusahaan harus sesuai dengan harapan
1991). Tax amnesty diharapkan dapat dari masyarakat. Teori legitimasi bila
digunakan sebagai kesempatan bagi dikaitkan dengan kepatuhan wajib pajak
seluruh lapisan masyarakat baik yang sangat berpengaruh, dimana suatu kondisi
masih menahan uang diluar negeri untuk nilai perusahaan sejalan dengan sistem
ditarik kembali ke Indonesia tanpa rasa nilai dari sistem social yang lebih besar
takut dikenakan tarif pajak yang tinggi. dimana perusahaan merupakan bagiannya.
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 49
2.3 Pengertian Pajak dikenai sanksi pidana di bidang perpajakan,
Definisi pajak menurut Undang-Undang dengan cara mengungkapkan harta dan
Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan membayar uang tebusan sebagaimana diatur
ke empat atas Undang-Undang Nomor 6 dalam Undang-undang ini. Tax amnesty
tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan merupakan kebijakan pemerintah di bidang
Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 perpajakan yang memberikan penghapusan
berbunyi pajak merupakan kontribusi wajib pajak yang seharusnya terutang dengan
kepada negara yang terutang oleh orang membayar tebusan dalam jumlah tertentu.
pribadi atau badan yang bersifat memaksa Pengampunan pajak bertujuan untuk
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak memberikan tambahan penerimaan pajak
mendapatkan imbalan secara langsung dan kesempatan bagi wajib pajak yang tidak
dan digunakan untuk keperluan negara patuh menjadi wajib pajak patuh (Devano dan
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Rahayu, 2006:137). Subjek pengampunan
(Mardiasmo, 2016:3). Dengan kata lain, pajak ialah setiap Wajib Pajak (WP) baik
pembayaran pajak merupakan perwujudan Orang Pribadi maupun Badan Usaha yang
dari kewajiban kenegaraan dan peran serta memiliki kewajiban penyampaian SPT
wajib pajak untuk secara langsung dan Tahunan PPh dapat mengikuti Amnesti
bersama-sama melaksanakan kewajiban Pajak.
perpajakan untuk pembiayaan negara dan Menurut Undang-Undang Republik
pembangunan nasional. Sistem pemungutan Indonesia No. 11 Tahun 2016 tebusan atas
pajak dibagi menjadi 4 yaitu (Ilyas dan Burton harta yang berada di dalam wilayah Negara
2011:3) Official Assessment System, Semi Self Kesatuan Republik Indonesia atau Harta
Assessment System, Self Assessment System, yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan
dan Witholding System. Republik Indonesia yang dialihkan ke dalam
2.4 Fungsi Pajak wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Di dalam fungsi pajak terdapat 5 dan diinvestasikan di dalam wilayah Negara
fungsi yaitu fungsi budgeter adalah sebagai Kesatuan Republik Indonesia dalam jangka
sumber dana bagi negara. Fungsi reguler waktu paling singkat 3 (tiga) tahun terhitung
sebagai alat mengatur atau melaksanakan sejak dialihkan, adalah sebesar adalah
kegiatan pemerintah di bidang sosial dan sebesar 2% (dua persen) untuk periode
ekonomi. Fungsi distribusi dapat digunakan penyampaian Surat Pernyataan pada bulan
sebagai alat pemerataan penghasilan. Fungsi pertama, 3% (tiga persen) untuk periode
stabilisasi dengan adanya pajak, pemerintah penyampaian Surat Pernyataan pada bulan
menjalankan kebijakan yang berhubungan keempat, 5% (lima persen) untuk periode
dengan stabisisasi harga sehingga inflasi penyampaian Surat Pernyataan terhitung
dapat dekendalikan. Fungsi demokrasi sejak tanggal 1 Januari 2017.
merupakan wujud sistem gotong royong, Tarif uang tebusan atas harta yang
termasuk kegiatan pemerintah dalam berada di luar wilayah Negara Kesatuan
pembangunan nasional. Republik Indonesia dan tidak dialihkan ke
2.5 Kepatuhan Wajib Pajak dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan Indonesia adalah sebesar 4% (empat
sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak persen) untuk periode penyampaian Surat
memenuhi semua kewajiban perpajakan dan Pernyataan pada bulan pertama, 6% (enam
melaksanakan hak perpajakannya (Nurmantu, persen) untuk periode penyampaian Surat
2005:148). Wajib pajak dikatakan patuh Pernyataan pada bulan keempat, 10%
apabila tepat waktu dalam penyampain surat (sepuluh persen) untuk periode penyampaian
pemberitahuan, tidak mempunyai tunggakan Surat Pernyataan terhitung sejak tanggal 1
untuk semua jenis pajak, tidak pernah dijatuhi Januari 2017.
hukuman pidana dan menyelenggarankan 2.7 Pengetahuan Perpajakan
pembukuan & audit dalam dua tahun pajak Menurut Rahayu (2010:30) konsep
terakhir. pengetahuan pajak ada 3 yaitu, a)
2.6 Tax Amnesty Pengetahuan mengenai Ketentuan Umum
Menurut Undang-Undang Republik dan Tata Cara Perpajakan (KUP), yai tu
Indonesia No. 11 Tahun 2016 tentang pengetahuan mengenai kewajiban dan
Pengampunan Pajak, menyebutkan, hak wajib pajak, SPT, NPWP, dan Prosedur
pengampunan pajak adalah penghapusan Pembayaran, Pemungutan, serta Pelaporan
pajak yang seharusnya terutang, tidak Pajak; b) Pengetahuan mengenai sistem

50 PENGARUH PENERAPAN KEBIJAKAN TAX AMNESTY, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DENPASAR TIMUR
perpajakan di Indonesia, sistem perpajakan positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
yang diterapkan di Indonesia saat ini yaitu self Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
assesment system; c) Pengetahuan mengenai Suyanto dan Putri (2017) dan Pratami,
fungsi perpajakan, yaitu mengetahui Hartono, dan Kustiyah (2017) menunjukkan
bahwa fungsi pajak adalah sebagai sumber hasil yang berbeda dimana kebijakan tax
penerimaan negara dan sebagai alat untuk amnesty tidak memiliki pengaruh yang
mengatur kebijakan di bidang sosial dan positif dan signifikan terhadap kepatuhan
ekonomi. wajib pajak. Berdasarkan hal tersebut maka
2.8 Kesadaran Wajib Pajak dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Kesadaran Wajib Pajak adalah keadaan H1 :Penerapan kebijakan tax amnesty
dimana wajib pajak mengetahui dan mengerti berpengaruh positif terhadap kepatuhan
perihal pajak. Kesadaran Wajib Pajak sangat wajib pajak orang pribadi.
diperlukan, apabila wajib pajak telah sadar 2.11 Pengaruh pengetahuan pajak
untuk membayar pajak maka kepatuhan terhadap kepatuhan wajib pajak
wajib pajak akan terpenuhi, sehingga orang pribadi di KPP Pratama
pembayaran pajak akan terus mengalami Denpasar Timur
peningkatan dan tidak ada lagi wajib pajak Pengetahuan perpajakan berperan
yang enggan membayar pajaknya (Kundalini, penting dalam meningkatkan kepatuhan wajib
2016). Semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak dapat diartikan apabila wajib pajak
pajak, maka pemahaman dan pelaksanaan telah mengetahui tentang seluruh ketentuan
kewajiban perpajakannya semakin baik perpajakan yang berlaku maka wajib pajak
sehingga dapat meningkatkan kepatuhan akan dengan mudah melaksanakan kewajiban
(Muliari dan Ery, 2011). perpajaknnya (Zuhdi et al., 2015:5). Hasil
2.9 Sanksi Perpajakan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2016) dan
Sanksi perpajakan merupakan jaminan Rahayu (2017) menyatakan bahwa pengetahuan
bahwa ketentuan peraturan perundang- perpajakan berpengaruh positif dan signifikan
undangan perpajakan akan dituruti atau terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan
ditaati atau dipatuhi, dengan kata lain penelitian yang dilakukan oleh Subagio (2017)
sanksi perpajakan merupakan alat pencegah menunjukkan hasil yang berbeda dimana
agar wajib pajak tidak melanggar norma pengetahuan perpajakan tidak berpengaruh
perpajakan (Mardiasmo, 2016:62). Undang- terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan
undang Nomor 28 Tahun 2009 mengatur hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai
tentang sanksi terhadap wajib pajak yang berikut :
tidak memenuhi kewajiban perpajakannya. H2 : Pengetahuan perpajakan berpengaruh
Bunga sebesar 2% dikenakan berupa sanksi positif terhadap kepatuhan wajib pajak
administratif sebulan dari pajak yang orang pribadi.
terlambat dibayar untuk jangka waktu paling 2.12 Pengaruh kesadaran wajib pajak
lama 24 bulan atas pajak yang terlambat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
dibayar (UU No. 28 Th. 2009). pajak orang pribadi di KPP Pratama
2.10 Pengaruh penerapan kebijakan tax Denpasar Timur
amnesty terhadap kepatuhan wajib Kesadaran wajib pajak merupakan
pajak orang pribadi di KPP Pratama suatu kondisi dimana wajib pajak mengetahui,
Denpasar Timur memahami dan melaksanakan ketentuan
Menurut Devano dan Rahayu perpajakan dengan benar dan sukarela (Muliari
(2006:137), pengampunan pajak bertujuan dan Setiawan, 2009). Hasil penelitian yang
untuk memberikan tambahan penerimaan dilakukan oleh Siregar (2017) dan Arisandy
pajak dan kesempatan bagi wajib pajak (2017) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak
yang tidak patuh menjadi wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
patuh. Pengampunan pajak diharapkan kepatuhan wajib pajak. Namun, penelitian
menghasilkan penerimaan pajak yang selama yang dilakukan oleh Riandy (2017) menyatakan
ini belum dibayar oleh wajib pajak dan hasil yang berbeda dimana kesadaran wajib
meningkatkan kepatuhan serta efektivitas pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan
pembayaran karena daftar kekayaan wajib wajib pajak. Berdasarkan hal tersebut maka
pajak makin akurat (Pramushinta dan Siregar, dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
2011). Hasil penelitian yang dilakukan oleh H3 : Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif
Wirawan dan Noviari (2017) dan Efrizal (2018) pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi
menyatakan bahwa tax amnesty berpengaruh di KPP Pratama Denpasar Timur.
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 51
2.13 Pengaruh sanksi perpajakan (Sugiyono, 2009:59). Variabel bebas
berpengaruh terhadap kepatuhan dalam penelitian ini adalah kebijakan
wajib pajak orang pribadi di KPP tax amnesty (X1), pengetahuan
Pratama Denpasar Timur perpajakan (X2), kesadaran wajib pajak
Sanksi perpajakan merupakan jaminan (X3), dan sanksi perpajakan (X4).
bahwa ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan akan dituruti atau 3.4 Definisi Operasional Variabel
ditaati atau dipatuhi, dengan kata lain 1. Penerapan Kebijakan Tax Amnesty (X1)
sanksi perpajakan merupakan alat pencegah Menurut Undang-Undang Republik
agar wajib pajak tidak melanggar norma Indonesia No. 11 Tahun 2016 tentang
perpajakan (Mardiasmo, 2016:62). Menurut Pengampunan Pajak, menyebutkan,
Nugroho (2006), wajib pajak akan memenuhi pengampunan pajak adalah
kewajiban perpajakannya apabila memandang penghapusan pajak yang seharusnya
bahwa sanksi perpajakan akan lebih banyak terutang, tidak dikenai sanksi pidana
merugikannya. Hasil penelitian tentang sanksi di bidang perpajakan, dengan cara
perpajakan oleh Siregar (2017) dan Riandy mengungkapkan harta dan membayar
(2017) menyatakan bahwa sanksi perpajakan uang tebusan. Menurut Junpath
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib (2013) indikator yang digunakan
pajak. Sedangkan menurut penelitian Rorong, untuk mengukur pengaruh penerapan
Kalangi, dan Runtu (2017), menyatakan hasil kebijakan tax amnesty yaitu
yang berbeda dimana sanksi perpajakan tidak kepercayaan terhadap pemerintah,
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan kepercayaan terhadap administrasi
wajib pajak. Berdasarkan hal tersebut maka perpajakan, dan keyakinan bahwa
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: dimana yang akan datang tidak akan
H4 : Penerapan kebijakan sanksi perpajakan terdapat pengampunan pajak yang
berpengaruh positif terhadap kepatuhan sama.
wajib pajak orang pribadi. 2. Pengetahuan Perpajakan (X2)
Pengetahuan pajak adalah informasi
III. METODE PENELITIAN pajak yang dapat digunakan wajib
3.1 Lokasi Penelitian pajak sebagai dasar untuk bertindak,
Dalam penelitian ini, pemilihan lokasi mengambil keputusan, dan untuk
yang digunakan sebagai lokasi penelitian menempuh arah atau strategi tertentu
adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama sehubungan dengan pelaksanaan
Denpasar Timur yang beralamat di Jalan hak dan kewajibannya dibidang
Kapten Tantular No.4 Gedung Keuangan II, perpajakan (Khasanah, 2014).
Renon, Denpasar. Menurut penelitian Khasanah
3.2 Objek Penelitian (2014) indikator yang digunakan untuk
Obyek penelitian yang menjadi bahan mengukur pengetahuan perpajakan
dalam penelitian ini adalah mengenai kebijakan yaitu mengetahui ketentuan terkait
tax amnesty, pengetahuan perpajakan, kewajiban perpajakan yang berlaku,
kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan dan mengetahui seluruh peraturan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang mengenai batas waktu pelaporan,
terdaftar di KPP Pratama Denpasar Timur. npwp berfungsi sebagai identitas
3.3 Identifikasi Variabel wajib pajak dan tiap wajib pajak harus
Variabel yang digunakan dalam memilikinya, pajak berfungsi sebagai
penelitian ini adalah : sumber penerimaan negara terbesar,
1. Variabel terikat atau dependen paham dengan sistem perpajakan
merupakan variabel yang dipengaruhi yang digunakan saat ini (menghitung,
atau yang menjadi akibat karena adanya memperhitungkan, melapor, dan
variabel bebas (Sugiyono, 2009:59). menyetorkan sendiri).
Variabel terikat dalam penelitian ini 3. Kesadaran Wajib Pajak (X3)
adalah kepatuhan wajib pajak orang Kesadaran wajib pajak merupakan
pribadi. perilaku wajib pajak yang berupa
2. Variabel bebas atau independen persepsi yang melibatkan keyakinan,
merupakan variabel yang mempengaruhi pengetahuan dan penalaran serta
atau yang menjadi penyebab perubahan kecenderungan untuk berlaku sesuai
atau timbulnya variabel terikat dengan ketentuan perpajakan.

52 PENGARUH PENERAPAN KEBIJAKAN TAX AMNESTY, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DENPASAR TIMUR
Menurut penelitian Regina (2016) Data Sekunder sebagai penunjang
indikator yang digunakan untuk dalam data primer yang diperoleh secara
mengukur kesadaran wajib pajak yaitu tidak langsung melalui media perantara
pengetahuan perpajakan, persepsi seperti dokumen atau orang lain (Sugiyono,
wajib pajak, karakteristik wajib pajak. 2014:129). Data Sekunder dalam penelitian
4. Sanksi Perpajakan (X4) ini adalah jumlah wajib pajak orang pribadi
Sanksi perpajakan merupakan yang terdaftar di KPP Pratama Denpasar
jaminan bahwa ketentuan peraturan Timur.
perundang-undangan perpajakan akan 3.6 Metode Penentuan Sampel
dituruti atau ditaati atau dipatuhi, Populasi yang digunakan dalam
dengan kata lain sanksi perpajakan penelitian ini adalah seluruh wajib pajak
merupakan alat pencegah agar orang pribadi yang terdaftar di Kantor
wajib pajak tidak melanggar norma Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur
perpajakan (Mardiasmo, 2016:62). dengan jumlah total 96.073. Metode
Menurut Putri (2016), indikator yang penentuan sampel yang digunakan adalah
digunakan untuk mengukur sanksi accidental sampling yaitu pengambilan
perpajakan yaitu sanksi yang tegas, responden sebagai sampel secara kebetulan.
sanksi perpajakan memotivasi wajib Adapun kriteria responden yang cocok
pajak untuk patuh terhadap kewajiban digunakan sebagai sampel dalam penelitian
perpajakan, dan sosialisasi sanksi ini adalah seluruh wajib pajak orang
perpajakan. pribadi yang terdaftar wajib melaporkan
5. Kepatuhan Wajib Pajak (Y) SPT di KPP Pratama Denpasar Timur yaitu
Kepatuhan merupakan suatu keadaan sebesar 52.417. Untuk menentukan besar
dimana Wajib Pajak memenuhi ukuran sampel (responden) yang diambil
semua kewajiban perpajakan dan dalam penelitian ini menggunakan rumus
melaksanakan hak perpajakannya Slovin (Husein, 2011:78), dengan tingkat
(Nurmantu, 2005:148). Menurut Putri kesalahan 0.1% sehingga jumlah responden
(2016) indikator yang digunakan untuk yang digunakan sebanyak 100 wajib
mengukur tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP
pajak yaitu wajib pajak mendaftarkan Denpasar Timur.
diri untuk mendapatkan npwp, wajib 3.7 Metode Pengumpulan Data
pajak paham atau berusaha untuk Metode pengumpulan data yang
memahami semua ketentuan peraturan digunakan dalam penelitian ini adalah
perundang-undangan pajak, mengisi kuesioner. Kuesioner merupakan teknik
formulir pajak dengan lengkap dan pengumpulan data dengan cara menggunakan
jelas, wajib pajak bersedia memenuhi daftar pertanyaan yang diajukan kepada
kewajiban atas tunggakan pajak yang responden untuk di jawab dengan
belum dibayar atau kurang bayar, memberikan angket (Sugiyono, 2016:199).
melaksanakan pelaporan tepat waktu. Kuesioner yang digunakan menggunakan
3.5 Jenis dan Sumber Data skala likert 5 poin. Penyebaran kuesioner
1. Jenis data dengan cara mendatangi secara langsung
Jenis data yang digunakan dalam Ke Kantor Pelayanan Pajak Denpasar Timur
penelitian ini yaitu data kualitatif berupa yang menjadi lokasi pengambilan sampel.
gambaran umum, sejarah singkat serta Kuesioner yang dibagikan sebanyak 100
struktur organisasi di KPP Pratama Denpasar eksemplar sesuai dengan jumlah sampel
Timur dan data kuantitatif berupa jawaban penelitian.
dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang 3.8 Uji Statistik Deskriptif
telah dikuantitatifkan dan jumlah wajib pajak Uji statistik deskriptif digunakan
yang terdaftar di KPP Pratama Denpasar untuk menjelaskan skor jawaban responden,
Timur. rata-rata (mean) untuk mengukur nilai
2. Sumber Data sentral dari suatu distribusi data dan
Data Primer data yang diperoleh standar deviasi digunakan untuk mengukur
langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat perbedaan nilai data yang diteliti dengan
untuk pertama kalinya (Sugiyono, 2014:129). nilai rata-ratanya. Pengukuran analisis
Data primer dalam penelitian ini adalah hasil statistik deskriptif menggunakan program
pengisian kuesioner oleh responden seputar Statistical Package for Social Science
variabel-variabel penelitian. (SPSS).
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 53
3.9 Uji Instrumen 3.11 Analisis Regresi Linier Berganda
1. Uji Validitas Analisis regresi linier berganda
Uji validitas digunakan untuk digunakan untuk mengetahui besarnya
mengetahui valid tidaknya suatu pengaruh variabel bebas (X) terhadap
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan variabel terikat (Y). Teknik analisis ini
valid jika pertanyaan pada kuesioner digunakan untuk mengetahui pengaruh
mampu untuk mengungkapkan sesuatu penerapan kebijakan tax amnesty,
yang akan diukur oleh kuesioner pengetahuan perpajakan, kesadaran wajib
tersebut. Pengolahan validitas dapat pajak, dan sanksi perpajakan terhadap
menggunakan pearson corelation, kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP
apabila nilai koefisien korelasi > 0,30 Pratama Denpasar Timur. Hasil analisis
maka item tersebut dinyatakan valid dinyatakan dalam bentuk persamaan
(Ghozali, 2016:52). regresi linier berganda sebagai berikut Y = α
2. Uji Reliabilitas + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4+ e.
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur 3.12 Uji Koefisien Determinasi (R2)
suatu kuesioner yang merupakan Koefisien determinasi (R2) merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. ukuran kesesuaian (goodness of fit) dari
Suatu kuesioner dikatakan reliabel persamaan regreasi, yaitu variasi dari
atau handal jika jawaban seseorang variabel dependen yang mampu dijelaskan
terhadap pertanyaan adalah konsisten oleh variabel independen (Ghozali, 2016:95).
atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antar
konstruk atau dikatakan reliabel jika 0 sampai 1 (0 < R2 < 1).
memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 3.13 Uji Kelayakan Model (Uji F)
0,70 (Ghozali, 2016:47). Uji F dilakukan dengan melihat
3.10 Uji Asumsi Klasik nilai signifikansi pada tabel annova
1. Uji Normalitas dengan bantuan program SPSS. Bila nilai
Uji normalitas bertujuan untuk signifikansi annova < α = 0,05 maka model
menguji apakah dalam model regresi, penelitian ini dikatakan layak atau variabel
variabel residual memiliki distribusi independen mampu menjelaskan variabel
normal. Pengujian normalitas data dependen (Ghozali, 2016:171).
dilakukan dengan menggunakan 3.14 Uji Hipotesis (Uji t)
Kolmogorof Smirnov dimana data Menurut Ghozali (2016:97), Uji t
dikatakan berdistribusi dengan normal digunakan untuk menguji hipotesis secara
jika nilai signifikansi lebih besar dari parsial guna menunjukkan pengaruh
0,05 (Ghozali, 2016:154). tiap variabel independen secara individu
2. Uji Multikolinearitas terhadap variabel dependen. Apabila nilai
Uji multikolinearitas bertujuan signifikansi t lebih kecil dari 0,05 maka H0
untuk menguji apakah dalam model diterima. Sebaliknya, jika nilai signifikansi
regresi ditemukan adanya korelasi t lebih besar dari 0,05 maka H0 ditolak.
antar variabel independen. Variabel H0 diterima berarti ada hubungan yang
bebas dapat dikatakan tidak terdapat signifikan (berpengaruh) antara variabel
korelasi jika nilai tolerance value > independen terhadap variabel dependen.
dari 10 atau nilai variance inflation
factor (VIF) < 0.1(Ghozali, 2016:103). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Uji Heterokedastisitas 4.1 Uji Statistik Deskriptif
Uji ini dimaksudkan untuk menguji 1) Kebijakan Tax Amnesty (X1) memiliki
apakah dalam model regresi terjadi mean (nilai rata-rata) sebesar 39,3300
ketidaksamaan variance dari residual dengan standar deviasi sebesar
satu pengamatan ke pengamatan 4,71416. Banyak data yang dianalisis
yang lain. Adapun metode yang adalah 100 dengan titik minimum
digunakan adalah dengan uji Glejser. 21,00 dan titik maksimum 48,00.
Jika tidak ada satupun variabel 2) Pengetahuan Perpajakan (X2) memiliki
independen yang berpengaruh mean (nilai rata-rata) sebesar 19,3600
signifikan terhadap variabel dengan standar deviasi sebesar
dependen (absolut residual), maka 2,63818. Banyak data yang dianalisis
tidak terjadi heteroskedastisitas adalah 100 dengan titik minimum 6,00
(Ghozali, 2016:169). dan titik maksimum 25,00.

54 PENGARUH PENERAPAN KEBIJAKAN TAX AMNESTY, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DENPASAR TIMUR
3) Kesadaran Wajib Pajak (X3) memiliki Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat
mean (nilai rata-rata) sebesar 19,4800 dilihat bahwa semua nilai Pearson Correlation
dengan standar deviasi sebesar untuk masing-masing pernyataan variabel
2,54447. Banyak data yang dianalisis independen dan dependen dikatakan valid,
adalah 100 dengan titik minimum 5,00 karena lebih besar dari 0,30.
dan titik maksimum 25,00.
4) Sanksi Perpajakan (X4) memiliki 2. Uji Reliabilitas
mean (nilai rata-rata) sebesar 19,5900 Tabel 4.2
dengan standar deviasi sebesar Hasil Uji Reliabilitas
2,60572. Banyak data yang dianalisis
adalah 100 dengan titik minimum
11,00 dan titik maksimum 25,00.
5) Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
(Y) memiliki mean (nilai rata-rata)
sebesar 24,0000 dengan standar
deviasi sebesar 2,80692. Banyak data
yang dianalisis adalah 100 dengan titik
minimum 12,00 dan titik maksimum
30,00.

4.3 Uji Instrumen


1. Uji Validitas
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas

Sumber : Data diolah (2018)


Berdasarkan tabel 4.2 hasil uji
reliabilitas diatas, dapat dilihat bahwa nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70. Hal
ini berarti alat ukur variabel independen dan
dependen sudah lulus uji reliabilitas.

4.4 Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat


bahwa nilai Asymp.Sig. (2 tailed) sebesar
0,413. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
secara statistik nilai Asymp.Sig. (2 tailed)
lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa
data dalam penelitian ini telah berdistribusi
normal.
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 55
2. Uji Multikolinieritas Berdasarkan Tabel 4.5, maka
Tabel 4.4 persamaan analisis regresi linier berganda
Hasil Uji Multikolinieritas adalah sebagai berikut:
Coefficiientsa Y =4,475 + 0,059X1 + 0,065X2+ 0,345X3
+ 0,471X4
Berdasarkan persamaan regresi di
atas dapat diketahui bahwa
a. Nilai konstanta 4,475 artinya apabila
variabel kebijakan tax amnesty
(X1), pengetahuan perpajakan
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan (X2), kesadaran wajib pajak (X3),
variabel independen yaitu kebijakan dan sanksi perpajakan (X4) sama
tax amnesty, pengetahuan perpajakan, dengan 0, maka kepatuhan wajib
kesadaran wajib pajak, dan sanksi perpajakan pajak orang pribadi (Y) di Kantor
menunjukkan bahwa nilai Tolerance lebih dari Pelayanan Pajak Pratama Denpasar
0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sehingga Timur meningkat sebesar 4,475.
dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas b. Nilai koefisien regresi kebijakan
dari multikolonieritas tax amnesty (X1) adalah 0,059
artinya, apabila kebijakan tax
3. Uji Heterokedastisitas amnesty (X1) meningkat sebesar
Tabel 4.5 1 satuan, sementara pengetahuan
Hasil Uji Heterokedastisitas perpajakan, kesadaran wajib pajak,
Coefficientsa dan sanksi perpajakan diasumsikan
Coefficientsa tetap, maka kepatuhan wajib pajak
Unstandardized Standardized orang pribadi di Kantor Pelayanan
Coefficients Coefficients Pajak Pratama Denpasar Timur akan
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .321 4.601 .070 .945 meningkat, sebesar 0,059 satuan
X1 -.069 .189 -.064 -.365 .716 dengan nilai signifikansi 0,363.
X2 -.405 .300 -.211 -1.350 .180
X3 .323 .299 .162 1.077 .284
c. Nilai koefisien regresi pengetahuan
X4 .291 .290 .150 1.003 .318 perpajakan (X2) adalah 0,065
a. Dependent Variable: ABRES artinya, apabila pengetahuan
perpajakan (X2) meningkat sebesar
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda 1 satuan, sementara kebijakan tax
Analisis regresi linier berganda amnesty, kesadaran wajib pajak,
digunakan untuk mengetahui besarnya dan sanksi perpajakan diasumsikan
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel tetap, maka kepatuhan wajib pajak
terikat (Y). Teknik analisis ini digunakan untuk orang pribadi di Kantor Pelayanan
mengetahui pengaruh penerapan kebijakan tax Pajak Pratama Denpasar Timur akan
amnesty, pengetahuan perpajakan, kesadaran meningkat sebesar 0,065 satuan
wajib pajak, dan sanksi perpajakan terhadap dengan nilai signifikansi 0,529.
kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP d. Nilai koefisien regresi kesadaran
Pratama Denpasar Timur. Hasil analisis regresi wajib pajak (X3) adalah 0,345
linier berganda pada penelitian ini dapat dilihat artinya, apabila kesadaran wajib
dalam tabel 4.5 berikut: pajak (X3) meningkat sebesar 1
Tabel 4.5 satuan, sementara kebijakan tax
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda amnesty, pengetahuan perpajakan,
Coefficientsa dan sanksi perpajakan diasumsikan
Coefficientsa tetap, maka kepatuhan wajib pajak
Unstandardized Standardized orang pribadi di Kantor Pelayanan
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics Pajak Pratama Denpasar Timur akan
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4.475 1.570 2.850 .005
meningkat sebesar 0,345 satuan
X1 .059 .064 .099 .914 .363 .329 3.039 dengan nilai signifikansi 0,001.
X2 .065 .102 .061 .632 .529 .416 2.405 e. Nilai koefisien regresi sanksi
X3 .345 .102 .313 3.378 .001 .448 2.232
perpajakan (X4) adalah 0,471
X4 .471 .099 .438 4.761 .000 .455 2.198
a. Dependent Variable: Y
artinya, apabila sanksi perpajakan
(X4) meningkat sebesar 1 satuan,
Sumber : Data diolah (2018).
sementara kebijakan tax amnesty,

56 PENGARUH PENERAPAN KEBIJAKAN TAX AMNESTY, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DENPASAR TIMUR
pengetahuan perpajakan, dan kesadaran 4.8 Uji Hipotesis (Uji t)
wajib pajak diasumsikan tetap, maka Tabel 4.8
kepatuhan wajib pajak orang pribadi Hasil Uji t
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Coefficientsa
Denpasar Timur akan meningkat sebesar Coefficientsa
0,471 satuan dengan nilai signifikansi
Unstandardized Standardized
0,000. Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4.475 1.570 2.850 .005
Tabel 4.6 X1 .059 .064 .099 .914 .363 .329 3.039
Hasil Uji Koefisien Determinasi X2 .065 .102 .061 .632 .529 .416 2.405
Model Summaryb X3 .345 .102 .313 3.378 .001 .448 2.232
X4 .471 .099 .438 4.761 .000 .455 2.198
a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data diolah (2018)


Pada tabel 4.8 dapat dilihat hasil signifikan
a. Predictors: X4,X3,X2,X1 uji statistik yaitu :
b. Dependent Variable: Y 1. Pengaruh Kebijakan Tax Amnesty
Sumber : Data diolah (2018) (X1) terhadap Kepatuhan Wajib
Berdasarkan tabel di atas dapat Pajak Orang Pribadi (Y). Berdasarkan
diketahui bahwa koefisien determinasi tabel diatas, variabel kebijakan tax
(R2) diatas, dapat dilihat bahwa nilai amnesty memiliki nilai t sebesar
adjusted R square sebesar 0,619 atau 0,914 dengan nilai signifikansi
sebesar 61,9%. Hal ini berarti variabel sebesar 0,363 yang berarti lebih
dependen yaitu kepatuhan wajib pajak besar dari nilai signifikansi α (level
orang pribadi mampu dijelaskan oleh of significant) yaitu 0,05. Hal ini
variabel independen yaitu kebijakan menunjukkan bahwa H1 ditolak,
tax amnesty, pengetahuan perpajakan, sehingga dapat dikatakan kebijakan
kesadaran wajib pajak, dan sanksi tax amnesty tidak berpengaruh
perpajakan sebesar 61,9%. Sedangkan terhadap kepatuhan wajib pajak
sisanya sebesar 38,1% dipengaruhi oleh orang pribadi di Kantor Pelayanan
faktor-faktor lain diluar model penelitian Pajak Pratama Denpasar Timur.
ini. 2. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan
4.7 Uji Kelayakan Model (Uji F) (X2) terhadap Kepatuhan Wajib
Tabel 4.7 Pajak Orang Pribadi (Y). Berdasarkan
Hasil Uji F tabel diatas, variabel pengetahuan
ANOVAa perpajakan memiliki nilai t sebesar
0,632 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,529 yang berarti lebih
besar dari nilai signifikansi α
(level of significant) yaitu 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa H2
ditolak, sehingga dapat dikatakan
pengetahuan perpajakan tidak
a. Predictors: (Constant), X4,X3,X2,X1 berpengaruh terhadap kepatuhan
b. Dependent Variable:Y wajib pajak orang pribadi di Kantor
Sumber : Data diolah (2018) Pelayanan Pajak Pratama Denpasar
Berdasarkan tabel di atas hasil uji Timur.
menunjukkan nilai signifikansi 0,000, 3. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak
karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (X3) terhadap Kepatuhan Wajib
Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel Pajak Orang Pribadi (Y). Berdasarkan
independen yaitu kebijakan tax amnesty, tabel diatas, variabel kesadaran
pengetahuan perpajakan, kesadaran wajib wajib pajak memiliki nilai t sebesar
pajak, dan sanksi perpajakan secara 3,378 dengan nilai signifikansi
bersama-sama (simultan) mempunyai sebesar 0,001 yang berarti lebih
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kecil dari nilai signifikansi α (level
dependen yaitu kepatuhan wajib pajak of significant) yaitu 0,05. Hal ini
orang pribadi. menunjukkan bahwa H3 diterima,
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 57
sehingga dapat dikatakan kesadaran 4.9.2 Pengaruh Pengetahuan Perpajakan
wajib pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi
orang pribadi di Kantor Pelayanan Berdasarkan hasil uji t diatas,
Pajak Pratama Denpasar Timur. menunjukkan bahwa nilai signifikansi
4. Pengaruh Sanksi Perpajakan (X4) variabel pengetahuan perpajakan sebesar
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 0,529 yang lebih besar dari 0,05. Hal
Orang Pribadi (Y). Berdasarkan tabel ini menunjukkan bahwa pengetahuan
diatas, variabel sanksi perpajakan perpajakan tidak berpengaruh terhadap
memiliki nilai t sebesar 4,761 dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
nilai signifikansi sebesar 0,000 Pengetahuan perpajakan merupakan
yang berarti lebih kecil dari nilai informasi pajak yang dapat digunakan
signifikansi α (level of significant) wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak,
yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan mengambil keputusan, dan untuk
bahwa H4 diterima, sehingga dapat menempuh arah atau strategi tertentu
dikatakan sanksi perpajakan sehubungan dengan pelaksanaan hak dan
berpengaruh positif terhadap kewajibannya dibidang perpajakan. Wajib
kepatuhan wajib pajak orang pribadi pajak lebih memilih untuk memakai jasa
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama konsultan pajak untuk menyelesaikan
Denpasar Timur. kewajiban perpajakannya. Hal tersebut
sebenarnya tidak menjadi masalah, namun
4.9 Pembahasan Penelitian jika berangsur-angsur demikian maka
4.9.1 P engaruh Kebijakan Tax Amnesty tingkat pengetahuan perpajakan yang
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dimiliki wajib pajak akan semakin rendah
Orang Pribadi karena mereka lebih mengandalkan bantuan
Berdasarkan hasil uji t diatas, konsultan pajak. Atau dapat dikatakan,
menunjukkan bahwa nilai signifikansi meningkat atau menurunnya kepatuhan
variabel kebijakan tax amnesty sebesar wajib pajak orang pribadi tidak tergantung
0,363 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini pada paham atau tidaknya wajib pajak
menunjukkan bahwa kebijakan tax amnesty terhadap pengetahuan perpajakan yang ada.
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan wajib
wajib pajak orang pribadi. Tax amnesty pajak tidak tergantung pada seberapa besar
merupakan kebijakan pemerintah di bidang pengetahuan perpajakan yang dimiliki oleh
perpajakan yang memberikan penghapusan wajib pajak orang pribadi.
pajak yang seharusnya terutang dengan
membayar tebusan dalam jumlah tertentu. 4.9.3 Pengaruh Kesadaran Wajib
Pengampunan pajak bertujuan untuk Pajakterhadap Kepatuhan Wajib
memberikan tambahan penerimaan pajak Pajak Orang Pribadi
dan kesempatan bagi wajib pajak yang tidak Basarkan hasil uji t diatas,
patuh menjadi wajib pajak patuh.Namun menunjukkan bahwa nilai signifikansi
pada hasil penelitian ini, kebijakan tax variabel kesadaran wajib pajak sebesar
amnesty yang dikeluarkan oleh pemerintah 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini
tidak ada pengaruhnya terhadap kepatuhan menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak
wajib pajak orang pribadi. Atau dapat berpengaruh positif terhadap kepatuhan
dikatakan, meningkat atau menurunnya wajib pajak orang pribadi. Hal ini berarti,
kepatuhan wajib pajak orang pribadi jika kesadaran wajib pajak meningkat, maka
tidak tergantung dari ada atau tidaknya kepatuhan wajib pajak juga akan meningkat.
kebijakan tax amnesty yang dikeluarkan Begitu pula sebaliknya, jika kesadaran
oleh pemerintah. Hal itu karena kurangnya wajib pajak menurun, maka kepatuhan wajib
pengetahuan wajib pajak mengenai tujuan pajak pun juga akan menurun. Kesadaran
dari ditetapkannya kebijakan tersebut serta wajib pajak sangat diperlukan, apabila wajib
dengan adanya kebijakan tax amnesty wajib pajak telah menyadari untuk membayar
pajak menganggap kebijakan ini tidak adil pajak dan melaporkannya tepat waktu maka
bagi wajib pajak yang selama ini patuh kepatuhan wajib pajak akan terpenuhi,
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sehingga pembayaran pajak akan terus
sehingga wajib pajak belum tentu lebih mengalami peningkatan dan tidak ada lagi
tertib membayar pajak. wajib pajak yang enggan membayar pajaknya.

58 PENGARUH PENERAPAN KEBIJAKAN TAX AMNESTY, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DENPASAR TIMUR
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran 5.2 Saran
wajib pajak sangat diperlukan dalam Berdasarkan hasil analisis dan simpulan
memenuhi tingkat kepatuhan perpajakannya yang diperoleh. Maka dapat diberikan saran
khususnya kewajiban membayar pajak dan dalam penelitian yaitu bagi wajib pajak agar
melaporkan SPT wajib pajak orang pribadi. selalu melakukan kewajiban perpajakan
dengan benar, karena hal itu dapat
4.9.3 P e n g a r u h S a n k s i P e r p a j a k a n meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak meningkatkan pendapatan bagi Negara yang
Orang Pribadi selanjutnya digunakan untuk kepentingan dan
Berdasarkan hasil uji t diatas, kesejahteraan masyarakat. Bagi KPP Pratama
menunjukkan bahwa nilai signifikansi Denpasar Timur agar selalu meningkatkan
variabel sanksi perpajakan sebesar kepatuhan wajib pajak daerah cakupan
0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini Denpasar Timur, karena di tahun 2017
menunjukkan bahwa sanksi perpajakan tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi
berpengaruh positif terhadap kepatuhan sebesar 74 persen dimana menurun dari
wajib pajak orang pribadi. Artinya, semakin tahun sebelumnya. Bagi peneliti selanjutnya
tinggi sanksi perpajakan maka tingkat dapat memperluas tempat penelitiannya. Agar
kepatuhan wajib pajak akan cenderung dapat mencangkup seluruh wajib pajak orang
semakin tinggi. pribadi yang ada agar hasil penelitian lebih
Sanksi perpajakan merupakan maksimal.
salah satu upaya pemerintah untuk
meningkatkan kepatuhan wajib pajak akan DAFTAR PUSTAKA
tanggung jawab perpajakannya. Sanksi
perpajakan terdiri dari sanksi berupa bunga, Arisandy, N. 2017. Pengaruh Pemahaman
sanksi berupa kenaikan, sanksi berupa Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak,
denda dan sanksi pidana. Wajib pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan
yang tidak ingin dikenai sanksi tersebut Wajib Pajak Orang Pribadi Yang
akan berusaha semaksimal mungkin Melakukan Kegiatan Bisnis Online Di
untuk meningkatkan kepatuhannya Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan
dalam hal perpajakan. Sanksi yang dibuat Bisnis, 14(1), 1.
tinggi dan mengikat dapat membuat wajib Arum, H. P. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib
pajak tunduk terhadap peraturan yang Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi
ada karena sanksi merupakan alat untuk Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
mencegah wajib pajak khususnya orang Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan
pribadi untuk tidak melanggar kewajiban Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas
perpajakan yang berlaku. (Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap).
(Doctoral Dissertation, Fakultas
V. PENUTUP Ekonomika dan Bisnis).
5.1 Kesimpulan Ashari, A., Widodo, A. S., & Utami, R. H. 2017.
Berdasarkan hasil penelitian dan Pengaruh Sunset Polycy, Tax Amnesty,
pembahasan yang telah dilakukan Sanksi Pajak, E-Spt dan Kinerja
mengenai pengaruh kebijakan tax amnesty, Account Representative Terhadap
pengetahuan perpajakan, kesadaran wajib Tingkat Kepatuhan Pajak. Prosiding
pajak, dansanksi perpajakan terhadap Seminar Nasional & Internasional, 978-
kepatuhan wajib pajak orang p ribadi 602.
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Chariri, Anis., dan Ghozali, Imam. 2007.
Denpasar Timur, maka dapat ditarik Teori Akuntansi. Semarang: Badan
kesimpulan bahwa kebijakan tax amnesty Penerbit Universitas Diponegoro.
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Devano, S., dan Rahayu, S. K. 2006.
wajib pajak orang pribadi, pengetahuan Perpajakan: Konsep, Teori,dan Isu.
perpajakan tidak berpengaruh terhadap Jakarta: Prenada Media Grup.
kepatuhan wajib pajak orang pribadi, Dewi, F. N. A. 2013. Pengaruh Pengetahuan
kesadaran wajib pajak berpengaruh Pajak, Kualitas Pelayanan dan Sanksi
positif terhadap kepatuhan wajib pajak Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
orang pribadi, dan sanksi perpajakan Pajak Orang Pribadi. Skripsi. Fakultas
berpengaruh positif terhadap kepatuhan Ekonomi Universitas Sanata Dharma,
wajib pajak orang pribadi. Yogyakarta.
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 59
Dian, T. O. 2017. Pengaruh Kesadaran Yogyakarta: Penerbit Andi.
Perpajakan, Pelayanan Fiskus, Serta Mipraningsih, A. 2017. Pengaruh Kesadaran
Sanksi Perpajakan Terhadap Tingkat Perpajakan, Sikap Rasional, Sunset
Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi. Policy, Sanksi, Pelayanan Fiskus, dan
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Lingkungan Terhadap Kepatuhan
Dian Nuswantoro, Semarang. Wajib Pajak Dalam Meningkatkan
Efrizal, I. 2018. Pengaruh Tax Amnesty Dan Penerimaan Pajak (Studi Empiris
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi
Wajib Pajak Di Banyuwangi. (Doctoral di Wilayah KPP Pratama Sleman
Dissertation, Universitas Airlangga). Dan Wates). Skripsi. Jurusan
Fajriana, I. 2017. Pengaruh Pengampunan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan
Pajak, Pemahaman Perpajakan, Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Sanksi Perpajakan Terhadap Tingkat Yogyakarta.
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Mutia, S. P. T. 2014. Pengaruh Sanksi
Di KPP Pratama Ilir Barat Palembang). Perpajakan, Kesadaran Perpajakan,
Skripsi. Jurusan Akuntansi STIE MDP, Pelayanan Fiskus, Dan Tingkat
Palembang. Pemahaman Terhadap Kepatuhan
Fisher, C.M., M. Wartick amd M.M. Mark. Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi
1992. Detection Probability and Tax Empiris Pada Wajib Pajak Orang
Payer Compliance: A Literatur Review. Pribadi Yang Terdaftar Di KPP Pratama
Journal of Accounting Literature, 11,p.1- Padang). Jurnal Akuntansi, 2(1).
46. Nurlaela, S., & Titisari, K. H. 2017. Pengaruh
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Anlisis Pemahaman, Pengetahuan dan
Multivariate Dengan Program SPSS. Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan
Semarang: Badan Penerbit Universitas Membayar Pajak Orang Pribadi.
Diponegoro. Seminar Nasional IENACO, 2337-4349.
Hidayati, I. F. 2014. Analisis Pengaruh Pratami, N. A., Hartono, S., & Kustiyah, E.
Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan 2017. Pengaruh Kebijakan, Kesadaran,
dan Pemahaman Tentang Peraturan Pelayanan Dan Informasi Tax Amnesty
Perpajakan, Efektifitas Sistem Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada
Perpajakan, Pelayanan Fiskus, Dan Kpp Pratama Surakarta. Ekonomi Dan
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Kewirausahaan, 17(2).
Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Putri, K. J., & Setiawan, P. E. 2016.
Kasus Pada KPP Pratama Surakarta). Pengaruh Kesadaran, Pengetahuan
(Doctoral Dissertation, Universitas Dan Pemahaman Perpajakan, Kualitas
Muhammadiyah Surakarta). Pelayanan Dan Sanksi Perpajakan
Huslin, D. 2015. Pengaruh Sunset Policy, Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Tax Amnesty, Dan Sanksi Pajak E-Jurnal Akuntansi, 1112-1140.
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Rahayu, N. 2017. Pengaruh Pengetahuan
(Studi Empiris Di Kantor Pelayanan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Pajak,
Pajak Pratama Jakarta Kembangan). dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan
Jurnal Akuntansi., 19(02). Wajib Pajak. Akuntansi Dewantara,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 1(1), 15-30.
2016. Anggaran Pendapatan dan Rorong, E. N., Kalangi, L., & Runtu, T. 2017.
Belanja Negara 2017. http://www. Pengaruh Kebijakan Tax Amnesty,
kemenkeu.go.id/apbn2017. Diakses 5 Kesadaran Wajib Pajak Dan Sanksi
Februari 2018. Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Khasanah, S. N., & Yushita, A. N. 2016. Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going
Modernisasi Sistem Administrasi Concern, 12 (2).
Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak Sari, V. A. P., & Fidiana, F. 2017. Pengaruh
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Tax Amnesty, Pengetahuan Perpajakan,
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Dan Pelayanan Fiskus Terhadap
Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal
Tahun 2013. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6 (2)
Akuntansi, 4(8). Siregar, D. L. 2017. Pengaruh Kesadaran
Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Revisi. Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap

60 PENGARUH PENERAPAN KEBIJAKAN TAX AMNESTY, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DENPASAR TIMUR
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Tax Amnesty Dan Sanksi Pajak Terhadap
Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris
Batam. Journal Of Accounting And Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Management Innovation, 1(2), 119-128. Malang Selatan). (Doctoral Dissertation,
Subagio, S. R. 2017. Analisis Pengaruh University Of Muhammadiyah Malang).
Pengetahuan Perpajakan, Kesadaran, Webley, P., H. Robben., H. Elffers dan D.
Dan Pengetahuan Tax Amnesty Hessing. 1991. Tax Evasion: An
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Experimental Approach. Cambridge,
(Doctoral Dissertation, Widya Mandala United Kingdom: Cambridge University
Catholic University Surabaya). Press.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Winerungan, O. L. 2013. Sosialisasi
Bandung: Alfabeta. Perpajakan, Pelayanan Fiskus Dan
Suyanto, S., & Putri, I. S. 2017. Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Persepsi Wajib Pajak Tentang Kebijakan WPOP Di KPP Manado Dan KPP Bitung.
Tax Amnesty (Pengampunan Pajak), Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Dan Motivasi Membayar Pajak Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3).
Terhadap Kepatuhan Perpajakan. Wirawan, I. B. N. A. P., & Noviari, N. 2017.
Jurnal Akuntansi, 5(1), 49-56. Pengaruh Penerapan Kebijakan Tax
Suyanto, S., Intansari, P. P. L. A., & Endahjati, Amnesty Dan Sanksi Perpajakan
S. 2016. Tax Amnesty. Jurnal Akuntansi, Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
4(2), 9-22. Pribadi. E-Jurnal Akuntansi, 2165-2194.
Tiraada, T. A. 2013. Kesadaran Perpajakan, Yuesti, A. 2018. Taxpayer Compliance
Sanksi Pajak, Sikap Fiskus Terhadap Analysis of Tax Amnesty Application
Kepatuhan WPOP Di Kabupaten as Effort Improvement of Increasing
Minahasa Selatan. Jurnal EMBA: Jurnal On Countryincomeand Development
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan through Tax Sector. International
Akuntansi, 1(3). Journal of Business and Management
Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Invention (IJBMI) ISSN (Online): 2319 –
Tahun 2016 tentang Pengampunan 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X www.
Pajak. ijbmi.org || Volume 7 Issue 5 Ver. V ||
Wahyudi, D. E. 2017. Pengaruh Sunset Policy, May. 2018 || PP—29-36

VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 61

Anda mungkin juga menyukai