Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

"FLUIDA"

Di susun oleh :
ZULKARNAIM

210113051
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI
2021/2022

1
2
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Salah satu visi pendidikan sains adalah mempersiapkan sumber daya
manusia yang handal dalam sains dan teknologi serta memahami lingkungan
sekitar melalui pengembangan keterampilan berpikir, penguasaan konsep esensial,
dan kegiatan teknologi. Kompetensi rumpun sains salah satunya adalah
mengarahkan sumber daya manusia untuk mampu menerjemahkan perilaku alam.
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena fluida. Fluida
diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair
dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat
padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan
dalam fluida. Air merupakan salah satu contoh zat cair. Masih ada contoh zat cair
lainnya seperti minyak pelumas, susu, dan sebagainya. Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat yang lain.
Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan
hidraustatis. Dalam fluida statis dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan
dengan konsep tekanan hidraustatis, salah satunya adalah hukum Pascal dan
hukum Archimedes. Hukum Pascal diambil dari nama penemunya yaitu Blaise
Pascal (1623-1662) yang berasal dari Perancis. Sedangkan hukum Archimedes
diambil dari nama penemunya yaitu Archimedes (287-212 SM) yang berasal dari
Italia.
Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia dalam kehidupannya, salah satunya adalah prinsip hukum
Pascal dan prinsip hokum Archimedes. Namun, belum banyak masyarakat yang
mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih mendalam
mengenai hukum Pascal dan hokum Archimedes serta penerapannya dalam
kehidupan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Fluida


Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara
dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga
tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu merupakan
contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena
sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair,
zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke
tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam
di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut
mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau
melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga
bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan
fluida dinamis (fluida bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang sedang
diam atau berada dalam keadaan setimbang. Fluida dinamis ditinjau ketika fluida
ketika sedang dalam keadaan bergerak).
Fluida statis erat kaitannya dengan hidraustatika dan tekanan.
Hidraustatika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gaya maupun tekanan di
dalam zat cair yang diam. Sedangkan tekanan didefinisikan sebagai gaya normal
per satuan luas permukaan.

4
2.2. Hukum Pascal
2.2.1. Pengertian Hukum Pascal
Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair
pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di
atasnya. Semakin ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya,
semakin mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair
tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p = massa jenis, g = percepatan
gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman).
Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang sama.
Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak bergantung
pada bentuk wadah tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar misalnya dengan
menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah
sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap bagian zat cair
mendapat jatah tekanan yang sama.
Jika seseorang memeras ujung kantong plastik berisi air
yang memiliki banyak lubang maka air akan memancar dari
setiap lubang dengan sama kuat. Blaise Pascal (1623-1662)
menyimpulkannya dalam hukum Pascal yang berbunyi,
“tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke segala arah”.
Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di
Clermount pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, ia menciptakan kalkulator
digital pertama di dunia. Ia menghabiskan waktunya dengan bermain dan
melakukan eksperimen terus-menerus selama pengobatan kanker yang
dideritanya. Ia menemukan teori hukum Pascal dengan eksperimenya bermain-
main dengan air.

2.2.2. Persamaan Hukum Pascal


Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat
bergerak maka tekanan di suatu titik tertentu tidak
hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan
air tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan oleh

5
penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang dilengkapi oleh dua penghisap
dengan luas penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki luas penampang
yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua memiliki luas penampang
yang besar (diameter besar).
Gambar : Fluida yang Dilengkapi Penghisap dengan Luas Permukaan Berbeda
(Sumber: 4.bp.blogspot.com)
Sesuai dengan hukum Pascal bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah, maka tekanan
yang masuk pada penghisap pertama sama dengan tekanan pada penghisap kedua.
Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini.
P = F : A sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut.
P1 = P2
F1 : A1 = F2 : A2
dengan P = tekanan (pascal), F = gaya (newton), dan A = luas permukaan
penampang (m2).
Ada berbagai macam satuan tekanan. Satuan SI untuk tekanan adalah
newton per meter persegi (N/m2) yang dinamakan pascal (Pa). Satu pascal sama
dengan satu newton per meter persegi. Dalam sistem satuan Amerika sehari-hari,
tekanan biasanya diberikan dalam satuan pound per inci persegi (lb/in 2). Satuan
tekanan lain yang biasa digunakan adalah atmosfer (atm) yang mendekati tekanan
udara pada ketinggian laut. Satu atmosfer didefisinikan sebagai 101,325
kilopascal yang hampir sama dengan 14,70 lb/in2. Selain itu, masih ada beberapa
satuan lain diantaranya cmHg, mmHg, dan milibar (mb).
1 mb = 0.01 bar 1 atm = 76 cm Hg = 1,01 x 10 5 Pa= 0,01
1 bar = 105 Pa bar
1 atm = 101,325 kPa = 14,70 lb/in2
Untuk menghormati Torricelli, fisikawan Italia penemu barometer (alat
pengukur tekanan), ditetapkan satuan dalam torr, dimana 1 torr = 1 mmHg

2.2.3. Penerapan Hukum Pascal


Hidraulika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak dan
keseimbangan zat cair. Hidraulika merupakan sebuah ilmu yang mengkaji arus zat
cair melalui pipa-pipa dan pembuluh–pembuluh yang tertutup maupun yang

6
terbuka. Kata hidraulika berasal dari bahasa Yunani yang berarti air. Dalam
teknik, hidraulika berarti pergerakan-pergerakan, pengaturan-pengaturan, dan
pengendalian-pengendalian berbagai gaya dan gerakan dengan bantuan tekanan
suatu zat cair.
Semua instalasi hidraulika pada sistem fluida statis (tertutup) bekerja
dengan prinsip hidraustatis. Dua hukum terpenting yang berhubungan dengan
hidraustatistika adalah
1. Dalam sebuah ruang tertutup (sebuah bejana atau reservoir), tekanan yang
dikenakan terhadap zat cair akan merambat secara merata ke semua arah.
2. Besarnya tekanan dalam zat cair (air atau minyak) adalah sama dengan gaya
(F) dibagi oleh besarnya bidang tekan (A).
Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil
pada penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang
besar pada penghisap dengan luas penampang yang besar. Prinsi inilah yang
dimanfaatkan pada peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan manusia dalam
kehidupan misalnya dongkrak hidraulik, pompa hidraulik, dan rem hidraulik.
 Prinsip Kerja Dongkrak Hidraulik
Prinsip kerja dongkrak hidraulik adalah dengan
memanfaatkan hukum Pascal. Dongkrak hidraulik terdiri
dari dua tabung yang berhubungan yang memiliki
diameter yang berbeda ukurannya. Masing- masig
ditutup dan diisi air. Mobil diletakkan di atas tutup
tabung yang berdiameter besar. Jika kita memberikan
gaya yang kecil pada tabung yang berdiameter kecil, tekanan akan disebarkan
secara merata ke segala arah termasuk ke tabung besar tempat diletakkan mobil.
Jika gaya F1 diberikan pada penghisap yang kecil, tekanan dalam cairan akan
bertambah dengan F1/A1. Gaya ke atas yang diberikan oleh cairan pada penghisap
yang lebih besar adalah penambahan tekanan ini kali luas A2. Jika gaya ini disebut
F2, didapatkan
F2 = (F : A1) x A2

7
Jika A2 jauh lebih besar dari A1, sebuah gaya yang lebih kecil (F1) dapat
digunakan untuk menghasilkan gaya yang jauh lebih besar (F 2) untuk mengangkat
sebuah beban yang ditempatkan di penghisap yang lebih besar.
Berikut ini contoh perhitungan tekanan pada sebuah dongkrak hidraulik.
Misalnya, sebuah dongkrak hidraulik mempunyai dua buah penghisap dengan luas
penampang melintang A1 = 5,0 cm2 dan luas penampang melintang A2 = 200 cm2.
Bila diberikan suatu gaya F1 sebesar 200 newton, pada penghisap dengan luas
penampang A2 akan dihasilkan gaya F2 = (F1 : A1) x A2 = (200 : 5) x 200 = 8000
newton.
 Prinsip Kerja Rem Hidraulik
Dasar kerja pengereman adalah pemanfaatan
gaya gesek dan hukum Pascal. Tenaga gerak
kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini
sehingga kendaraan dapat berhenti. Rem hidraulik
paling banyak digunakan pada mobil-mobil
penumpang dan truk ringan. Rem hidraulik
memakai prinsip hukum Pascal dengan tekanan pada piston kecil akan diteruskan
pada piston besar yang menahan gerak cakram. Cairan dalam piston bisa diganti
apa saja. Pada rem hidraulik biasa dipakai minyak rem karena dengan minyak bisa
sekaligus berfungsi melumasi piston sehingga tidak macet (segera kembali ke
posisi semula jika rem dilepaskan). Bila dipakai air, dikhawatirkan akan terjadi
perkaratan.
Gambar Gaya Gesekan pada Prinsip Kerja Rem Hidraulik (Sumber:
www.yanto-triyanto.co.cc)
 Prinsip Kerja Pompa Hidraulik
Dalam menjalankan suatu sistem tertentu atau untuk membantu
operasional dari sebuah sistem, tidak jarang kita menggunakan rangkaian
hidraulik. Sebagai contoh, untuk mengangkat satu rangkaian kontainer yang
memiliki beban beribu–ribu ton, untuk memermudah itu digunakanlah sistem
hidraulik.
Sistem hidraulik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya
oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja

8
berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu
akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang
kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidraulik adalah menggunakan fluida kerja
berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidraulik untuk menjalankan
suatu sistem tertentu.
Pompa hidraulik menggunakan kinetik energi dari cairan yang
dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-
tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk
mentransfer energi mekanik menjadi energi hidraulik. Pompa hidraulik bekerja
dengan cara menghisap oli dari tangki hidraulik dan mendorongnya kedalam
sistem hidraulik dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini yang dimanfaatkan dengan
cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat
aliran oli dalam sistem hidraulik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice,
silinder, motor hidraulik, dan aktuator. Pompa hidraulik yang biasa digunakan ada
dua macam yaitu positive dan nonpositive displacement pump. Ada dua macam
peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidraulik menjadi
energi mekanik yaitu motor hidraulik dan aktuator. Motor hidraulik mentransfer
energi hidraulik menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli
dalam sistem merubahnya menjadi energi putaran yang dimanfaatkan untuk
menggerakan roda, transmisi, pompa dan lain-lain.

2.3. Hukum Archimedes


Pernahkah melihat kapal laut ? jika belum pernah melihat kapal laut secara
langsung, mudah-mudahan pernah melihat kapal laut melalui televise. Coba
bayangkan, kapal yang massanya sangat besar tidak tenggelam, sedangkan sebuah
batu yang ukurannya kecil dan terasa ringan bisa tenggelam. Aneh bukan?
Mengapa bisa demikian ?
Jawabannya sangat mudah jika memahami konsep pengapungan dan
prinsip Archimedes. Pada kesempatan ini kami ingin membimbing untuk
memahami apa sesungguhnya prinsip archimedes.
Sebelum membahas prinsip Archimedes lebih jauh, kami ingin mengajak kalian
untuk melakukan percobaan berikut ini.

9
2.3.1. Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda
(w) lebih besar dari gaya ke atas (Fa).
w > Fa
ρb X Vb X g > ρa X Va X g
ρb > ρa
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (ρ)

2.3.2. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda
(w) sama dengan gaya ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan
setimbang
w = Fa
ρb X Vb X g = ρa X Va X g
ρb = ρa
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
(FA)tot = Wtot
rc . g (V1+V2+V3+V4+…..)  =  W1 + W2 + W3 + W4 +…..

2.3.3. Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda
(w) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).
w = Fa
ρb X Vb X g = ρa X Va X g
ρb < ρa
Misal : Sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas,
gabus tersebut akan naik ke permukaan zat cair (terapung) karena :
FA > Wrc . Vb . g  >  rb . Vb . grc $rb
Selisih antara W dan FA disebut gaya naik (Fn).
Fn =  FA - W
Benda terapung tentunya dalam keadaan setimbang, sehingga berlaku :
FA’ = Wrc . Vb2 . g  =  rb . Vb . g
Dengan :

10
 FA’ = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang tercelup di dalam
zat cair.
 Vb1 = Volume benda yang berada dipermukaan zat cair.
 Vb2 =    Volume benda yang tercelup di dalam zat cair.

Vb = Vb1 + Vb 2
FA’  =  rc . Vb2 . g
Berat (massa) benda terapung = berat (massa) zat cair yang dipindahkan
Daya apung (bouyancy) ada 3 macam, yaitu :
 Daya apung positif (positive bouyancy) : bila suatu benda mengapung.
 Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda tenggelam.
 Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat melayang.
Bouyancy adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam penyelaman.
Selama bergerak dalam air dengan scuba, penyelam harus mempertahankan posisi
neutral bouyancy.
a. Konsep Melayang, Tenggelam dan Terapung.
Kapankah suatu benda dapat terapung, tenggelam dan melayang ?
 Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat
cair.
(miskonsepsi).
 Benda dapat melayang bila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat
cair.
(konsepsi ilmiah)
 Benda dapat tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis
zat cair.
(konsepsi ilmiah).
 Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh volume benda.
(miskonsepsi).
 Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh berat dan massa benda
b. Penerapan Hukum Archimedes dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Hidrometer

11
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan.
Nilai massa jenis cairan dapat kita ketahui dengan membaca skala pada
hidrometer. Misalnya, dengan mengetahui massa jenis susu, maka dapat
ditentukan kadar lemak dalam susu, dan dengan mengetahui massa jenis zat cairan
anggur, dapat ditentukan kadar alkohol dalam cairan anggur. Hidrometer
umumnya digunakan untuk memeriksa muatan aki mobil. Hidrometer terbuat dari
tabung kaca dan desainnya memiliki tiga bagian.
Agar tabung kaca terapung tegak di dalam zat cair, bagian bawah tabung
haruslah dibebani dengan butiran timbel. Diameter bagian bawah tabung juga
harus dibuat lebih besar supaya volum zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih
besar. Jadi, gaya apung yang dihasilkan menjadi lebih besar sehingga hidrometer
dapat mengapung di dalam zat cair.
Perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis cairan menjadi lebih
jelas karena tangkai tabung kaca didesain supaya perubahan kecil dalam berat
benda yang dipindahkan menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangkai
yang tercelup di dalam cairan.
 Prinsip kerja Hidrometer :
Gaya ke atas = berat hidrometer
Vbf ρfg = w, w hidrometer konstan
(Ahbf) ρf g = mg, sebab Vbf = Ahbf
 Persamaan Hidrometer :

hbf m
=
Aρf

Ket : hbf = tinggi tangkai yang tercelup (m)


m = massa hidrometer (kg)
A = luas tangkai (m2)
ρf = massa jenis cairan (kg/m3)
Massa hidrometer m dan luas tangkai A adalah tetap, sehingga tinggi
tangkai yang tercelup di dalam cairan hbf berbanding terbalik dengan massa jenis
cairan ρf. Jika massa jenis cairan kecil (ρf kecil), tinggi hidrometer yang tercelup

12
di dalam cairan besar (hbf besar). Akan didapat bacaan skala yang menunjukkan
angka yang lebih kecil.
2. Kapal Laut
Massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air laut, tetapi mengapa
kapal laut yang terbuat dari besi mengapung di atas air? Badan kapal yang terbuat
dari besi dibuat berongga. Ini menyebabkan volum air laut yang di pindahkan oleh
badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding dengan volum air yang
dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar. Gaya apung ini mampu
mengatasi berat total kapal sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut.
Jika dijelaskan berdasarkan konsep massa jenis, maka massa jenis rata-rata besi
berongga dan udara yang menempati rongga masih lebih kecil daripada massa
jenis air laut. Itulah sebabnya kapal laut mengapung.
 Titik penting dalam stabilitas kapal
Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G),
pusat daya apung (B), dan Metacenter (M) pada
posisi kapal tegak dan miring. Sebagai catatan, G
pada posisi tetap sementara B dan M berpindah
kalau kapal miring. Ada tiga titik yang penting dalam stabilitas kapal, yaitu:
 G adalah titik pusat gravitasi kapal.
 B adalah titik pusat apung kapal.
 M adalah metacenter kapal (titik perpotongan garis vertikal B dengan garis
pusat kapal).
 Bagaimana kapal laut bisa tenggelam?
Jika M di bawah G, kopel menghasilkan torsi yang searah dengan jarum jam.
Torsi ini justru membuat kapal lebih miring lagi, dan keseimbangan menjadi tidak
stabil sehingga dapat membuat kapal tenggelam. Untuk kestabilan maksimal,
haruslah G rendah dan M tinggi.
3. Kapal Selam
Kapal selam adalah kapal laut yang dapat berada dalam tiga keadaan, yaitu
mengapung, melayang, dan tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat dicapai dengan
cara mengatur banyaknya air dan udara dalam badan kapal selam.

13
Pada badan kapal selam
terdapat tangki pemberat
yang dapat diisi udara atau air. Tangki ini terletak di antara lambung sebelah
dalam dan lambung sebelah luar. Ketika kapal selam ingin terapung maka tangki
tersebut harus berisi udara. Ketika akan melayang, udaranya dikeluarkan dan diisi
dengan air sehingga mencapai keadaan melayang. Jika ingin tenggelam maka
airnya harus lebih diperbanyak lagi.
4. Balon Udara
Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara.
Balon udara harus diisi dengan gas yang massa jenisnya
lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer sehingga balon
udara dapat terbang karena mendapat gaya ke atas, misalnya
diisi udara yang dipanaskan.
Secara sepintas, mungkin kamu tidak melihat hubungan
antara balon udara yang naik tinggi di angkasa dengan kapal selam yang
menyelam di lautan. Sebenarnya, kapal selam maupun balon udara harus diatur
beratnya untuk naik, turun, ataupun melayang pada ketinggian atau kedalaman
tertentu. Beratnya diatur berdasarkan besar gaya apungnya.
Catatan :
 Pada cairan bisa terjadi hanya sebagian benda yang tercelup dalam
cairan, hingga Vbf belum tentu sama dengan Vb. Dalam udara, volum
benda yang tercelup selalu sama dengan volum benda (Vbf = Vb).
 Massa jenis gas panas lebih kecil daripada massa jenis udara

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jadi dapat kita simpulkan bahwa fluida merupakan salah satu aspek yang
penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya,
meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara
terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara
yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering
tidak disadari.

15
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

www.gurumuda.com

www.ensiklopedia.org

16
17

Anda mungkin juga menyukai