Anda di halaman 1dari 27

MEKANIKA FLUIDA

KONSEP HUKUM ARCHIMEDES DAN

HUKUM PASCAL

Disusun Oleh :
Kelompok I
Aini Imani Halimah (061630400290)
Iqbal Ramadhan (061630400298)
Rike Novianti (061630400308)

Kelas : 3 KA
Dosen Pembimbing : Endang Supraptiah, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan atas Karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Mekanika Fluida dengan judul Konsep Umum Pascal dan Hukum
Archimedes dalam upaya mengetahui manfaat konsep umum tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Endang Supraptiah,S.T., M.T.

2. Semua pihak yang telah membantu penulis.

Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
maupun isi dari penulisan makalah ini. Tak lupa penulis juga mengharapkan kritik
dan saran bagi para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap agar
makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Palembang, 18 Oktober 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam makalah ini kita berbicara tentang konsep umum pascal dan hukum
archimedes dimana di dalam fluida hukum pascal dan hukum archimedes mempunyai
arti dan kosep-konsep tersendiri mengernai pengertian, fungsi dan keguanaan serta
implementasi untuk kehidupan kita sehari-hari. Sebelum masuk kedalam pembahasan
yang lebih jauh terlebih dahulu kita harus memahami konsep umum dari fluida
terlebih dahulu, karena pada makalah ini substansi yang akan dibicarakan mengacu
pada pelajaran mekanika fluida yang termasuk Hukum Pascal dan Hukum
Archimedes.
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir . Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara dapat
mengalir . Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa
digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu contoh zat cair. Masih ada
contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas, susu, dan sebagainya. Semua zat cair
itu dapat dikelompokkan kedalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari
satu tempat ke tempat yang lain.
Sebelum membahas lebih lanjut sekilas mengenai hukum Pascal, bagaimana
jika sebuah bejana U diisi dengan fluida homogen dan salah satu pipanya
ditekandengan gaya sebesar F? Proses Fisika yang terjadi pada bejana U seperti itu
diselidiki oleh Blaise Pascal. Melalui penelitiannya, Pascal berkesimpulan bahwa
apabila tekanan diberikanpada fluida yang memenuhi sebuah ruangan tertutup,
tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan besar
yang sama tanpa mengalami pengurangan. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum
Pascal yang dikemukakan oleh Pascal pada 1653. Berdasarkan hukum pascal ini
diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang
lebih besar. Aplikasi hukum pascal yang sangat terkenal adalah yang terdapat pada
alat pengangkatan Hidrolik atau yang banyak dikenal dengan istilah Dongkrak
Hidrolik. Setiap benda yang menggunakan istilah Hidrolik biasanya merupakan
aplikasi dari hukum pascal. Contahnya Dongkrak hidrolik. Dongkrak hidrolik sering
digunakan untuk mengangkat berat seperti saat harus mengganti ban mobil.
Selanjutnya konsep umum Hukum Archimedes dimana Fenomena fluida statis
( fluida tak bergerak ) berkaitan erat dengan tekanan hidrostatis . Didalam fluida statis
dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan konsep tekanan hidrostatis ,
salah satunya adalah HUKUM ARCHIMEDES. Hukum Archimedes berbunyi : suatu
benda yang terendam sebagian atau seluruh dalam zat cair (fluida) mendapat gaya ke
atas yang besarnya sama dengan berat zat cair (fluida) yang dipindahkan oleh benda
itu. Hukum Archimedes diambil dari nama penemunya yaitu ARCHIMEDES ( 287 -
212 SM ) yang berasal dari ITALIA . Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dalam kehidupannya, salah satunya
adalah prinsip hukum archimedes. Namun, belun banyak masyarakat yang
mengetahui hal tersebut . Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih mendalam
mengenai hukum Archimedes serta penerapannya dalam kehidupan.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud hukum pascal dan hukum archimedes dalam fluida ?
2. Bagaimana cara menuliskan persamaan hukum Pascal dan hukum
Archimedes ?
3. Bagaimana penerapan hukum Pascal dan hukum Archimedes dalam fluida
?

I.3. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui pengertian hukum Pascal dan hukum Archimedes.
2. Mengetahui cara menuliskan persamaan hukum Pascal dan hukum
Archimedes.
3. Mengetahui penerapan hukum Pascal dan hukum archimedes dalam fluida
?

I.4. Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat yang bisa diambil dari penulisan makalah ini adalah

1. Menambah wawasan dan pengetahuan kepada penulis tentang hukum


Pascal dan hukum archimedes serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang tentang hukum Pascal
dan hukum archimedes serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Konsep Hukum Pascal

2.1.1 Pengertian Hukum Pascal

Penerapan Hukum Pascal- Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hukum


Pascal, bagaimana jika sebuah bejana U diisi dengan fluida homogen dan salah
satu pipanya ditekan dengan gaya sebesar F? Proses Fisika yang terjadi pada
bejana U seperti itu diselidiki oleh Blaise Pascal. Melalui penelitiannya, Pascal
berkesimpulan bahwa apabila tekanan diberikan pada fluida yang memenuhi
sebuah ruangan tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida tersebut ke
segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan. Pernyataan
ini dikenal sebagai Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Pascal pada 1653.
Berdasarkan hukum pascal ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil
dapat menghasilkan suatu gaya yang lebih besar.

Gambar 1

Tekanan F1 di pipa satu sama besar dengan gaya angkat di pipa dua.

Gambar di atas dapat dijelaskan menggunakan hukum pascal yang berbunyi :

Tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan
diteruskan kesegala arah dan semua bagian ruang tersebut dengan
sama besar.

Hukum Pascal dinyatakan oleh seorang ahli matematika dan fisika


berkembangsaan Prancis Blaise Pascal (1623 1662). Hukum ini terlahir dari
suatu percobaan yang dilakukan oleh Pascal menggunakan alat penyemprot
atau pesawat Pascal.
Dari hasil percobaan, ketika batang penghisap ditekan, air yang berada di
dalam tabung tertekan ke segala arah sehingga air menyembur ke luar melalui
lubang lubang pada tabung.

Semburan air yang keluar dari lubang lubang tersebut tekanannya sama
rata. Prinsip hukum Pascal ini banyak digunakan untuk membuat peralatan
hidrolik, seperti dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, rem hidrolik dan mesin
pengepres hidrolik. Prinsip ini digunakan karena dapat memberikan gaya yang
kecil untuk menghasilkan gaya yang besar.

2.1.2. Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pernyataan di atas pertama kali dikemukakan oleh Blaise Pascal. Setelah


melakukan percobaan dengan alat penyemprotan (penyemprot Pascal), dia
menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan ke segala arah sama besar. Selanjutnya, pernyataan tersebut dikenal
sebagai hukum pascal. Beberapa penerapan hukum Pascal dalam teknologi
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

a. Dongkrak Hidrolik

Dongkrak hidrolik digunakan untuk mengangkat beban berat


dengan gaya kecil. Pada dongkrak hidrolik terdapat dua tabung dengan
ukuran berbeda. Tabung satu berdiameter kecil dan tabung dua
berdiameter besar. Masing-masing tabung dilengkapi dengan
penghisap. Tekanan yang diberikan pada penghisap kecil diteruskan ke
penghisap besar. Pada penghisap besar dihasilkan gaya angkat ke atas
yang jauh lebih besar daripada gaya tekan pada penghisap kecil. Itulah
sebabnya dongkrak hidrolik dapat digunakan untuk mengangkat beban
yang sangat berat seperti; menahan mobil pada saat pergantian ban.
Gambar Dongkrak Hidrolik

b. Alat Pengangkat Mobil

Alat pengangkat mobil banyak kita jumpai pada bengkel-


bengkel mobil yang besar. Udara yang memiliki tekanan tinggi
dimasukkan melalui salah satu dari dua keran yang ada pada alat
pengangkatm mobil. Udara selanjutnya dimampatkan dalam suatu
ruangan. Udara yang mampat tersebut menghasilkan tekanan yang
sangat besar. Tekanan yang sangat besar diteruskan oleh minyak ke
penghisap besar. Tekanan inilah yang menghasilkan gaya angkat sangat
besar yang mempu mengangkat mobil. Selanjutnya, untuk menurunkan
mobil dilakukan dengan cara membuang udara mampat melalui keran
lainnya yaitu keran pengeluaran udara.
Gambar Pengangkat Mobil
c. Rem Hidrolik

Bagian-bagian utama rem hidrolik adalah pedal rem, silinder


master, sepatu jepit, dan minyak rem. Pada saat pedal rem ditekan
dengan kaki, tekanan tersebut diteruskan oleh minyak rem ke sepatu
jepit melalui silinder rem (ada 4 buah silinder rem, dua di depan dan
dua di belakang). Pada sepatu jepit dihasilkan gaya gesek (hambat)
yang sangat besar sehingga mampu menghentikan putaran roda mobil.
Hal ini disebabkan luas penghisap silinder rem jauh lebih besar dari
pada luas penghisap silinder master.

Gambar Rem Hidrolik


2.1.3. Rumus Hukum Pascal

Secara analisis sederhana, Hukum Pascal dapat digambarkan seperti pada


Gambar diatas. Tekanan oleh gaya sebesar F1 terhadap pipa 1 yang memiliki
luas penampang pipa A1, akan diteruskan oleh fluida menjadi gaya angkat
sebesar F2 pada pipa 2 yang memiliki luas penampang pipa A2 dengan besar
tekanan yang sama. Oleh karena itu, secara matematis Hukum Pascal ditulis
sebagai berikut.

P1 = P2

(F1/A1) = (F2/A2)

dengan: F1 = gaya pada pengisap pipa 1,


A1 = luas penampang pengisap pipa 1,

F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan

A2 = luas penampang pengisap pipa 2.

Sistem kerja rem hidrolik di atas merupakan salah satu contoh


pengaplikasian hukum Pascal. Selain itu, hukum pascal juga dapat di jumpai
pada sistem alat pengangkat air, alat pengepres, dongkrak hidrolik, dan drum
hidrolik.
2.1.4. Contoh Soal Hukum Pascal

1. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing


sebesar 0,10 m2 dan 4 10 4 m2 digunakan untuk mengangkat mobil
seberat 2 104 N. Berapakah besar gaya yang harus diberikan pada
pengisap yang kecil?

2. Sebuah pompa hidrolik berbentuk silinder memiliki jari-jari 4 cm dan 20


cm. Jika pengisap kecil ditekan dengan gaya 200 N, berapakah gaya yang
dihasilkan pada pengisap besar?

3. Sebuah mobil hendak diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik.


Bila pipa besar memiliki jari-jari 25 cm dan pipa kecil memilki jari-jari 2
cm. Berapa gaya yang harus diberikan pada pipa kecil bila berat mobil
adalah 15.000 N?

JAWAB

1. Diketahui: A1 = 4 10 4 m2, A2 = 0,1 m2, dan F2 = 2


104 N. Berdasarkan Hukum Pascal

Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil
adalah 80 N.

2. Diketahui: r2 = 20 cm, r1 = 4 cm, dan F1 =


200 N. Berdasarkan Hukum Pascal

3. Diketahui R1 = 2 cm, R2= 25 cm, F2 =


15.000 N Berdasarkan Hukum Pascal
B. KONSEP HUKUM ARCHIMEDES

1. AWAL MULA HUKUM ARCHIMEDES

Archimedes Thoughtful yang hidup di Yunani pada tahun 287 sampai 212 SM
adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom sekaligus filusuf.
Archimedes dilahirkan di kota pelabuhan bernama Syracuse, kota ini sekarang
dikenal sebagai Sisilia. Archimedes merupakan keponakan Raja Hiero II yang
memerintah di kota Syracuse pada masa itu. Sebagian besar sejarahwan
matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan
terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss. Dan karena
Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan
eksperimen, hingga kini ia dijuluki sebagai Bapak IPA . Hukum Archimedes
menyatakan sebagai berikut, Sebuah benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya
sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya.

2. HUKUM ARCHIMEDES

Hukum Archimedes Berbunyi Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau


sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama
besar dengan berat fluida fluida yang dipindahkan Besarnya gaya ke atas
menurut. Hukum
Archimedes ditulis dalam persamaan :

Fa = v g

Keterangan :

Fa = gaya ke atas (N)

V = volume benda yang tercelup (m3)

= massa jenis zat cair (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (N/kg)

Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari
hukum newton juga,

o Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya
=0 dan benda melayang.

o Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang


o Bila FA Fa

b X Vb X g > a
X Va X g b > a

Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair
()

a. Melayang

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang


jika berat benda (w) sama dengan gaya ke atas (Fa) atu benda
tersebut tersebut dalam keadaan setimbang

w = Fa

b X Vb X g = a X Va X g

b = a

Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan
berlaku :

(FA)tot = Wtot

rc . g (V1+V2+V3+V4+..) = W1 + W2 + W3 + W4 +..

b. Terapung

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika
berat benda (w) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).

w = Fa

b X Vb X g = a X Va X g

b < a

Misal : Sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat


cair, setelah
dilepas, gabus tersebut akan naik ke permukaan zat cair (terapung)
karena :

FA > W

rc . Vb . g > rb . Vb . g

Selisih antara W dan FA disebut gaya naik (Fn).

Fn = FA W

Benda terapung tentunya dalam keadaan setimbang, sehingga


berlaku

FA = W

rc . Vb2 . g = rb . Vb . g

FA = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang tercelup di


dalam zat cair.

Vb1 = Volume benda yang berada dipermukaan zat cair.

Vb2 = Volume benda yang tercelup di dalam zat cair.

Vb = Vb1 + Vb 2

FA = rc . Vb2 . g

Berat (massa) benda terapung = berat (massa) zat cair yang


dipindahkan

Daya apung (bouyancy) ada 3 macam, yaitu :


1. Daya apung positif (positive bouyancy) : bila suatu benda
mengapung.

2. Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda


tenggelam.

3. Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat


melayang.

Bouyancy adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam


penyelaman. Selama bergerak dalam air dengan scuba, penyelam harus
mempertahankan posisi neutral buoyancy.

Konsep Melayang, Tenggelam dan Terapung.

Kapankah suatu benda dapat terapung, tenggelam dan melayang ?

a. Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih besar dari massa
jenis zat cair. (miskonsepsi).
b. Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih kecil dari massa
jenis zat cair. (konsepsi ilmiah)

c. Benda dapat melayang bila massa jenis benda sama dengan massa
jenis zatcair. (konsepsiilmiah)

d. Benda dapat tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari
massa jenis zat cair.

(konsepsi ilmiah).

e. Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh volume benda.


(miskonsepsi).

f. Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh berat dan


massa benda(miskonsepsi).

3. PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI
a. Balon Udara

Prinsip kerja:

Gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu
fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya. Fa = . Vb. g
Dengan adalah massa jenis udara. Balon menggunakan prinsip yang
sama dengan kapal laut.

Hanya saja, karena kita menginginkan balon naik ke udara dan


melayang pada ketinggian tertentu, maka yang dilakukan adalah mengisi
balon sehingga berat udara yang dipindahkan lebih berat dari berat balon.

Hingga kemudian mencapai titik ketinggian yang diinginkan. Untuk


mencapai hal tersebut, prinsip kimia mengajarkan kita tentang mengisi
balon dengan gas yang massa molekulnya lebih kecil dari massa rata-rata
di udara atau dengan gas panas. Tidak semua gas memenuhi persyaratan
itu, apalagi jika ada pertimbangan harga dan keselamatan. Beberapa di
antaranya adalah gas Hidrogen(H2) dan Helium (He).

b. Kapal selam

Prinsip kerja:

Kapal selam di desain memiliki tanki balast (trim), Tanki balast


berfungsi menyimpan udara dan air, letaknya berbeda beda tergantung biro
desain yang

merancangnya. Ketika kapal selam siap untuk menyelam, katup-katup


besar yang

dikenal sebagai kingstons, yang terletak di dasar tangki as,


dibuka

untuk membiarkannya masuk ke laut.Udara di dalam tangki keluar


melalui katup-

katup pada bagian atas, yang dikenal sebagai lubang-lubang angin.


Kapal selamitu masuk ke dalam air
Ketika kapal selam siap untuk muncul ke permukaan, lubang-
lubang angin ditutup dan tekanan udara didorong masuk ke dalam tangki-
tangki. Hal ini meniup air kembali melalui kingstons, dan kapalpun naik.

c. Galangan kapal

Prinsip kerja :

Hampir sama dengan kapal laut. Pertama-tama galangan kapal diisi


dengan air laut, kemudian ditempatkan tepat dibawah kapal laut, lalu air
nya disedot dan galangan kapal naik ke atas dan muncul ke purmukaan air.
Akhirnya air disekeliling kapal hilang dan kapal siap di perbaiki. Setelah
kapal diperbaiki galangan kapal diisi kembali oleh air laut dan mulai
tenggelam. Dan kapal siap kembali ke laut

d. Jembatan ponton

Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang


berjajar sehingga menyerupai jembatan. Drum-drum itu biasanya
terbuatdari besi dan di dalamnya diisi dengan udara sehingga massa
jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair. Jembatan ponton merupakan
jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drumdrum
tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke
dalamnya.

Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air


pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi
rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air.

e. Hidrometer

Hidrometer adalah alat untuk mengukur massa jenis zat cair.


Biasanya alat ini digunakan oleh usaha setrum accu. Untuk mengetahui
bahwa air accu itu sudah tidak bisa digunakan maka harus diukur dengan
hidrometer. Cara menggunakan alat ini adalah dengan mencelupkannya
pada zat cair yang akan diukur massa jenisnya. Kemudian, dilihat skala
permukaan zat cair dan nilai itulah yang merupakan nilai massa jenis dari
zat cair tersebut.
Prinsip kerja

Hidrometer merupakan sebuah alat ukur besaran turunan yang


menjadi salah astu aplikasi dari Hukum Archimedes yang digunakan untuk
mengukur massa jenis zat cair. Sebuah benda dalam fluida (zat cair atau
gas) mengalami gaya dari semua arah yang dikerjakan oleh fluida di
sekitarnya. Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang
dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair
yang dipindahkan oleh benda itu. Prinsip kerja Hidrometer menggunakan
Hukum Archimedes. Nilai massa jenis suatu zat cair dapat diketahui
dengan membaca skala pada Hidrometer yang ditempatkan mengapung
pada zat cair.

Hidrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur


massa jenis suatu zat cair. Nilai massa jenis suatu zat cai dapat diketahui
dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan mengapung
pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Agar tabung kaca
terapung tegak di dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani dengan
butiran timbale. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar
supaya volume zat cair yang dipindahkan hydrometer lebih besar.

Dengan demikian, dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan


hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair. Tangkai tabung kaca
didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan
(sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair)
menghasilkan perbahan besar pada kedalaman tangkai yang tercelup di
dalam zat cair. Ini berarti perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis
zat cair menjadi lebih jelas.

Tambahan :

Mengapa Telur Tenggelam Dalam Air Biasa?

Pada saat telur tenggelam dalam air, berlakulah HUKUM


ARCHIMEDES

Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya akan mengalami gaya


ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
Mengapa Telur Tenggelam Dalam Air Biasa? Sesuai dengan Hukum
Archimedes mengenai prinsip TENGGELAM, maka telur tenggelam
dalam air biasa disebabkan karena :

0 W telur > Fa

(berat telur > gaya ke atas oleh air)

0 S telur > S zat cair

(berat jenis telur > berat jenis zat cair)

Dimana Rumus Berat Jenis :

S = massa jenis x gravitasi

Note :

1. Supaya telur tersebut tidak tenggelam, kita dapat menambahkan garam


pada air tersebut.

Sehingga menyebabkan W telur < Fa dan S telur < S air.

2. Mengapa Kapal baja bisa mengapung di-Air, padahal BJ baja 7.85 tom/m3
dan BJ air

1 ton/m3?

Karena berat baja per luasannya masih lebih


kecil dari air 3. Bagaimana Penerapan Hukum
Archimedes ?

Pada kapal selam dimana kapal dapat melayang ( tidak tenggelam


tidak juga mengapung).

Karena F archimedes = F benda F archimedes = V benda x massa


jenis air x gravitasi.
Sebagai percobaan ambil wadah bening di isi air putih lalu masukan
1 butir telur, yang terjadi telur akan tenggelam, lalu coba dalam
wadah itu masukan garam.. hingga telur mengapung. ini
dikarenakan perbedaan massa jenis air garam dengan benda. karena
massa jenis air laut umumnya sama maka berat kapal selam sudah
didisain sedemikian rupa agar kapal bisa melayang.

4. Mengapa Kapal Yang Berat Terapung tetapi batu yang kecil tenggelam?

Semua ini berkaitan dengan daya apungan, misalnya apabila


kita mencampak sesuatu ke dalam air ia akan menolak &
mengantikan kandungan air.

Misalnya apabila kita masukkan sebiji bola tenis ke dalam kolah,


air sebanyak bola tennis akan melimpah keluar. Jika berat air yang
digantikan lebih berat daripada berat bola tennis, bola berkenaan
akan terapung. Jika bola berkenaan dipenuhi dengan logam
berbanding dengan udara, ia akan menjadi lebih berat daripada
kandungan yang digantikan dengan air dan ia akan terapung.

Manusia yang menemui teori ini adalah ahli matematik


Greek, Archimedes yang terkenal sebagai bapa apungan yang
menemui teori itu semasa dalam kolah mandi. Prinsip Archimedes
menyatakan bahawa daya tujah ke atas yang bertindak pada sesuatu
jasad yang tenggelam atau separa tenggelam adalah sama dengan
berat cecair yang disesarkan oleh jasad tersebut.

Aplikasi daya tersebut dalam kehidupan harian adalah kapal


laut, kapal selam dan belon udara. Sebuah kapal selam akan
terapung pada permukaan lautan jika tanki keapungannya diisi
dengan udara. Ini adalah kerana daya tujah ke atas bertindak pada
kapal selam melebihi beratnya. Apabila tangki keapungannya diisi
dengan air, kapal tersebut akan tenggelam dalam laut kerana daya
tujah yang bertindak ke atasnya kurang daripada beratnya.

Anda mungkin juga menyukai