Anda di halaman 1dari 10

HUKUM ARCHIMEDES

B. RUMUS HUKUM ARCHIMEDES


Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat
cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair
yang terdesak oleh benda tersebut".

Rumus Prinsip Hukum Archimedes


FA= .g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes
= N/M2

= Massa Jenis Zat Cair


= Kg/M3

g = Gravitasi
= N/Kg

V = Volume Benda Tercelup


= M3

C. CONTOH SOAL

Budi mencelupkan sebuah benda ke dalam air yang massa jenisnya 100 Kg/m3. Lalu Volume
benda yang tercelup adalah 3 M3. Jika berat benda adalah 500N, hitunglah gaya ke atas yang
dialami benda?
Penyelesaian:
Diketahui :
= 1000 Kg/M3
g = 9.8 N/Kg
V = 3 M3
Ditanya: gaya ke atas benda (FA) ?
Jawab :
FA = .g.V
FA = 1000 Kg/m3 . 9,8 N/kg . 3 M3
FA = 29.400 N/M2
Jadi, gaya ke atas yang dialami benda yang dicelukan Budi adalah 14.700 N/M2

HUKUM PASCAL

Penerapan Hukum Pascal- Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hukum Pascal,
bagaimana jika sebuah bejana U diisi dengan fluida homogen dan salah satu pipanya ditekan
dengan gaya sebesar F? Proses Fisika yang terjadi pada bejana U seperti itu diselidiki oleh
Blaise Pascal. Melalui penelitiannya, Pascal berkesimpulan bahwa apabila tekanan diberikan
pada fluida yang memenuhi sebuah ruangan tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh
fluida tersebut ke segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan.
Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Pascal pada 1653.
Berdasarkan hukum pascal ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat
menghasilkan suatu gaya yang lebih besar.

Gambar 7.9Tekanan F1 di pipa satu sama besar dengan gaya angkat di pipa dua.

Hukum Pascal berbunyi tekanan yang diberikan pada suatu cairan pada bejana yang tertutup
diteruskan ke setiap titik dalam fluida dan ke dinding bejana.
Secara analisis sederhana, Hukum Pascal dapat digambarkan seperti pada Gambar 7.9. Tekanan
oleh gaya sebesar F1 terhadap pipa 1 yang memiliki luas penampang pipa A 1, akan diteruskan
oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F2 pada pipa 2 yang memiliki luas penampang pipa A2
dengan besar tekanan yang sama. Oleh karena itu, secara matematis Hukum Pascal ditulis
sebagai berikut.

P1 = P2

(F1/A1) = (F2/A2)

dengan: F1 = gaya pada pengisap pipa 1,

A1 = luas penampang pengisap pipa 1,

F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan

A2 = luas penampang pengisap pipa 2.

Sistem kerja rem hidrolik di atas merupakan salah satu contoh pengaplikasian hukum Pascal.
Selain itu, hukum pascal juga dapat di jumpai pada sistem alat pengangkat air, alat pengepres,
dongkrak hidrolik, dan drum hidrolik.

Contoh soal hukum pascal

1. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10 m 2 dan 4
104 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 2 104 N. Berapakah besar gaya yang harus
diberikan pada pengisap yang kecil?

Jawab

Diketahui: A1 = 4 104 m2, A2 = 0,1 m2, dan F2 = 2 104 N. Berdasarkan Hukum Pascal
Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah 80 N.

2. Sebuah pompa hidrolik berbentuk silinder memiliki jari-jari 4 cm dan 20 cm. Jika pengisap
kecil ditekan dengan gaya 200 N, berapakah gaya yang dihasilkan pada pengisap besar?

Jawab

Diketahui: r2 = 20 cm, r1 = 4 cm, dan F1 = 200 N. Berdasarkan Hukum Pascal

3. Sebuah mobil hendak diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Bila pipa besar
memiliki jari-jari 25 cm dan pipa kecil memilki jari-jari 2 cm. Berapa gaya yang harus diberikan
pada pipa kecil bila berat mobil adalah 15.000 N?

Penyelesaian :

Diketahui :

R1 = 2 cm, R2= 25 cm, F2 = 15.000 N

Jawab : Berdasarkan Hukum Pascal

Hukum Pascal dimanfaatkan dalam peralatan teknik yang banyak membantu pekerjaan manusia,
antara lain dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil, mesin pres
hidrolik, dan rem hidrolik. Berikut pembahasan mengenai cara kerja beberapa alat yang
menggunakan prinsip Hukum Pascal.

a. Hukum Pascal pada Dongkrak Hidrolik


Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini
prinsip kerja dongkrak hidrolik berdasarkan hukum pascal. Saat pengisap kecil diberi gaya tekan,
gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di dalam pompa. Akibatnya
Berdasarkan Hukum Pascal, minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada
pengisap besar dan dapat mengangkat beban di atasnya.

Gambar 7.10Skema dongkrak hidrolik

b. Hukum Pascal pada Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil

Aplikasi hukum pascal berikutnya adalah mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki prinsip
yang sama dengan dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada perbandingan luas penampang
pengisap yang digunakan. Pada mesin pengangkat mobil, perbandingan antara luas penampang
kedua pengisap sangat besar sehingga gaya angkat yang dihasilkan pada pipa berpenampang
besar dan dapat digunakan untuk mengangkat mobil.

Gambar 7.11Mesin hidrolik pengangkat Mobil


c. Hukum Pascal pada Rem Hidrolik

Aplikasi hukum pascal berikutnya adalah Rem hidrolik digunakan pada mobil. Ketika Anda
menekan pedal rem, gaya yang Anda berikan pada pedal akan diteruskan ke silinder utama yang
berisi minyak rem. Selanjutnya, minyak rem tersebut akan menekan bantalan rem yang
dihubungkan pada sebuah piringan logam sehingga timbul gesekan antara bantalan rem dengan
piringan logam. Gaya gesek ini akhirnya akan menghentikan putaran roda.

Gambar 7.12Prinsip kerja rem hidrolik

Demikian uraian mengenai Penerapan Hukum Pascal, semoga kita lebih memahami peralatan
disekeliling kita yang banyak menggunakan hukum pascal.

HUKUM BERNOULLI

Hukum Bernoulli merupakan sebuah konsep dasar dalam mekanika fluida yang disampaikan
oleh seorang ahli matematika yang dilahirkan di Goningen, Belanda sekitar tahun 1700 bernama
Daniel Bernoulli. Ia adalah anak seorang ahli matematika bernama Johann Bernoulli, dua dari
tiga orang turunan keluarga Bernoulli yang terkenal ahli matematika. Hanya saja, Daniel
Bernoulli memiliki minat yang sangat besar mengembangkan aplikasi konsep matematika di
bidang mekanika fluida sehingga lahirlah hukum Bernoulli.

Hukum Bernoulli menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida (zat cair dan gas) bahwa
peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan
tekanan pada zat cair atau gas tersebut. Artinya, akan terdapat penurunan energi potensial pada
aliran fluida tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan
Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup
sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Hukum ini
diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam suatu pipa.

Persamaan Bernoulli adalah

maka

Keterangan:

P1 : tekanan pada ujung 1 (Pa)


P2 : tekanan pada ujung 2 (Pa)
v1 : kecepatan fluida pada ujung 1 (m/s)
v2 : kecepatan fluida pada ujung 2 (m/s)
h1 : tinggi ujung 1 (m)
h2 : tinggi ujung 2 (m)

Hukum ini berlaku pada fluida aliran termampatkan (compressible flow), juga pada fluida dengan
aliran tak-termampatkan (incompressible-flow). Suatu fluida dengan aliran termampatkan
merupakan suatu aliran fluida yang mempunyai karakteristik khusus adanya perubahan kerapatan
massa (density) pada sepanjang alirannya. Contoh aliran fluida termampatkan adalah udara atau
gas alam. Adapun fluida dikatakan mempunyai aliran tak-termampatkan adalah fluida yang
mempunyai karakteristik tidak terdapat perubahan kerapatan massa (density) pada sepanjang
aliran fluida tersebut. Contohnya adalah air, macam-macam minyak, campuran lemak dan
larutan basa (emulsi).

Beberapa contoh aplikasi hukum Bernoulli:


menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang sehingga diperoleh
ukuran presisi yang sesuai.
penggunaan mesin karburator yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dan
mencampurnya dengan aliran udara yang masuk. Salah satu pemakaian karburator adalah
dalam kendaraan bermotor, seperti mobil.
aliran air melalui pipa dari tangki penampung menuju bak-bak penampung. Biasanya
digunakan di rumah-rumah pemukiman.
pada mesin yang mempercepat laju kapal layar.

Jadi, Hukum Bernoulli berbunyi, jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume, dan
energi potensial persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang
suatu garis arus.

1. CONTOH SOAL HUKUM ARCHIMEDES

Budi mencelupkan sebuah benda ke dalam air yang massa jenisnya 100 Kg/m3. Lalu Volume
benda yang tercelup adalah 3 M3. Jika berat benda adalah 500N, hitunglah gaya ke atas yang
dialami benda?
Penyelesaian:
Diketahui :
= 1000 Kg/M3
g = 9.8 N/Kg
V = 3 M3
Ditanya: gaya ke atas benda (FA) ?
Jawab :
FA = .g.V
FA = 1000 Kg/m3 . 9,8 N/kg . 3 M3
FA = 29.400 N/M2
Jadi, gaya ke atas yang dialami benda yang dicelukan Budi adalah 14.700 N/M2

2. CONTOH SOAL HUKUM PASCAL


1. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10 m 2 dan 4
104 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 2 104 N. Berapakah besar gaya yang harus
diberikan pada pengisap yang kecil?

Jawab

Diketahui: A1 = 4 104 m2, A2 = 0,1 m2, dan F2 = 2 104 N. Berdasarkan Hukum Pascal

Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah 80 N.

3.CONTOH SOAL HUKUM BERNEOULI

4.CONTOH SOAL HUKUM KOINTUINITAS

1. Sebuah pipa salah satu bagiannya berdiameter 20 cm dan bagian lainnya berdiameter 10 cm.
Jika laju aliran air di bagian pipa berdiameter besar adalah 30 cm/s, maka laju aliran air di bagian
pipa berdiameter lebih kecil adalah
A. 80 cm/s C. 120 cm/s E. 140 cm/s
B. 100 cm/s D. 130 cm/s
Pembahasan :
Diketahui :
r1 = 10 cm, r2 = 5 cm
v1 = 30 cm/s
Dit : v2 ?
Jawab :
Persamaankontinuitasfluida :
A1 v1 = A2 v2
Keterangan :
A1 = luas penampang pipa 1, v1 = laju air pada pipa 1
A2 = luas penampang pipa 2, v2 = laju air pada pipa 2
Luas penampang pipa :
A1 = phi r12 = (3,14) (10 cm)2 = (3,14) (100 cm2)
A2 = phi r22 = (3,14) (5 cm)2 = (3,14) (25 cm2)
Laju aliran air di pipa2 :
A1 v1 = A2 v2
(3,14) (100 cm2) (30 cm/s) = (3,14) (25 cm2) (v2)
(100) (30 cm/s) = (25) (v2)
3000 / 25 = v2
v2 = 120 cm/s
Jawaban yang benaradalah C.

Anda mungkin juga menyukai