Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN HUKUM PASCAL

FLUIDA DAN TERMAL

ADAM FALDI NUGROHO 210512520041


DHEO ALFAREZA 210512520028
DIMAS MAHENDRA FERNINDIAN 210512520037

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
SEPTEMBER 2021
Hukum Pascal

Pada bagian sebelumnya telah kita bicarakan mengenai tekanan hidrostatik, dimana tekanan
yang berpengaruh langsung pada tekanan hidrostatik adalah tekanan atmosfer (tekanan udara
luar). Bagaimana apabila ada tekanan lain yang diberikan pada permukaan zat cair yang
berada pada ruang tertutup?

Apabila pada permukaan zat cair diberikan tekanan (sehingga terjadi perubahan tekanan),
maka tekanan ini akan diteruskan ke setiap titik dalam zat cair itu. Hal ini pertama kali
diungkapkan oleh seorang ilmuwan Perancis, Blaise Pascal (1623 – 1662) dan dinamakan
hukum Pascal, yang berbunyi “perubahan tekanan yang diberikan pada fluida akan
ditransmisikan seluruhnya terhadap setiap titik dalam fluida dan terhadap dinding wadah”.
Artinya, tekanan yang diberikan pada fluida dalam suatu ruang tertutup akan diteruskan oleh
fluida tersebut ke segala arah dan sama besar. Pada Gambar di bawah terlihat bahwa tekanan
yang diberikan pada piston bejana sebelah kiri akan menyebabkan tekanan diteruskan oleh
zat cair ke segala arah, termasuk ke dinding bejana dan piston sebelah kanan. Oleh karena
dinding bejana cenderung kaku, maka akibatnya piston sebelah kanan mendapatkan
tambahan tekanan yang ditimbulkan oleh piston sebelah kiri. Tekanan pada penampang
piston sebelah kiri nilainya sama dengan tekanan pada penampang piston sebelah kanan.

Contoh peralatan yang memanfaatkan hukum Pascal diantaranya pengangkat hidrolik atau
dongkrak hidrolik. Penggunaan pengangkat hidrolik bertujuan untuk memperoleh gaya yang
besar dengan memberikan sedikit gaya dan umumnya digunakan untuk mengangkat benda-
benda yang berat (misalnya mobil). Prinsip kerja sebuah pengangkat hidrolik ditunjukkan
pada gam bar dibawah
Jika pada penampang (penghisap) 1 yang mempunyai luas A1 diberikan gaya F1, maka
tekanan dari gaya ini akan diteruskan oleh zat cair dalam tabung pengangkat hidrolik ke
penghisap 2 yang memiliki luas permukaan A2 sehingga mengalami gaya F2. Menurut
hukum Pascal, tekanan yang diberikan pada penampang A1 akan sama besarnya dengan
tekanan yang dialami oleh penampang A2. Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

P1=P2

Kita ketahui berdasarkan definisi dimana tekanan merupakan perbandingan antara gaya tekan
terhadap luas bidang tekannya (P=E/Ӕ), sehingga persamaan di atas dapat dituliskan sebagai
berikut.

F1/A1=F2/A2

atau

F1=A1/A2 × F2

F1 = gaya yang diberikan pada penampang A1

F2 = gaya yang dihasilkan pada penampang A2

Berdasarkan Gambar terlihat bahwa A2 > A1 sehingga gaya F1 yang diberikan pada
penampang 1 akan menghasilkan gaya F2 yang besarnya adalah Ӕ2/Ӕ1 kali dari F1,
sehingga berdasarkan prinsip inilah pengangkat hidrolik bekerja, yaitu dengan memberikan
gaya F1 yang relatif kecil akan menghasilkan gaya F2 yang besar sehingga mampu
mengangkat beban yang berat.
Hukum Pascal banyak diterapkan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Salah satu contoh
yang paling sederhana adalah pengungkit hidrolik. Pada pengungkit hidrolik, sedikit gaya
masuk yang diberikan digunakan untuk menghasilkan gaya keluar yang lebih besar dengan
cara membuat luasan piston bagian luar lebih besar daripada luasan piston bagian dalam.
Dengan cara ini, keuntungan mekanis yang didapatkan akan berlipat ganda tergantung rasio
perbedaan luasan piston. Sebagai contoh, jika luasan piston luar 20 kali lebih besar daripada
piston bagian dalam, maka gaya yang keluar dikalikan dengan faktor 20; sehingga jika gaya
yang diberikan setara dengan 100 kg, maka dapat mengangkat mobil hingga seberat 2000 kg
atau 2 ton.

Contoh lainnya adalah rem hidrolik pada mobil seperti yang dapat dilihat pada gambar
dibawah. Ketika pengemudi menginjak pedal rem, tekanan pada silinder utama akan
meningkat. Kenaikan tekanan ini akan diteruskan keseluruh bagian fluida di sepanjang sistem
hidrolik sehingga silinder rem akan mendorong kanvas rem terhadap cakramyang menempel
pada roda mobil. Akibat gesekan antara kanvas rem dengan cakram akan menyebabkan laju
mobil berkurang. Rem hidrolik seperti ini biasa disebut rem cakram dan digunakan pula di
sepeda motor. Fluida yang digunakan sebagai media penyalur tekanan adalah oli.

Dapat dikatakan bahwa semua sistem hidrolik menggunakan hukum Pascal. Sistem hidrolik
dipakai di seluruh kendaraan berat, mesin pengangkut, pabrik-pabrik, dan semua peralatan
yang membutuhkan gaya yang besar menggunakan sistem hidrolik karena keuntungan
mekanisnya yang cukup tinggi dan sistem kerjanya yang sederhana.

Hukum Pokok Hidrostatik

Salah satu sifat pokok zat cair adalah permukaannya selalu mendatar di manapun zat cair itu
berada. Hal ini tentu terjadi ketika zat cair itu tidak mengalami gangguan. Dalam hal ini
permukaan zat cair dapat dikatakan terletak pada satu bidang datar. Karena tekanan
hidrostatik zat cair hanya dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, percepatan gravitasi, dan
kedalaman zat cair, maka “semua titik yang terletak pada satu bidang datar di dalam satu
jenis zat cair mempunyai tekanan hidrostatik yang sama”. Pernyataan ini dikenal dengan
hukum pokok hidrostatik.

Prinsip hukum pokok hidrostatik ini dapat dipahami dengan mudah ketika kita dihadapkan
pada kasus bejana berhubungan. Jika dua buah bejana berhubungan (misalnya tabung U) diisi
dengan zat cair yang serba sama, maka tinggi permukaan zat cair pada kedua kolom tabung
adalah sama, tetapi jika ada dua zat cair berbeda yang dimasukkan dalam bejana atau tabung
tersebut, maka tinggi permukaan zat cair pada kedua kolom tabung akan berbeda. Perhatikan
Gambar di bawah.

Berdasarkan hukum pokok hidrostatik, pada tabung Gambar (a) dan (b), tekanan hidrostatik
pada ketinggian yang sama adalah sama (ditunjukkan oleh garis). Pada tabung Gambar (a)
yang terdiri dari satu jenis zat, tinggi permukaan pada masing-masing kolom tabung sama.
Akan tetapi ketika dalam tabung tersebut diisi oleh zat lain, seperti pada tabung Gambar (b)
ketinggian permukaan masing-masing zat menjadi berbeda, sehingga tekanan pada masing-
masing permukaan zat menjadi berbeda, tetapi tekanan pada ketinggian yang sama (yang
terletak pada garis) adalah sama. Secara matematis dituliskan sebagai berikut.
P1 = P2

atau

q1gh1 = q2gh2

ρ = massa jenis (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = tinggi permukaan zat cair (m)

Pendapat Kelompok

Hukum Pascal ini menggambarkan bahwa setiap kenaikan tekanan pada permukaan fluida,
harus diteruskan ke segala arah fluida tersebut. Hukum pascal hanya dapat diterapkan pada
fluida, umumnya fluida cair.

Mengapa Hukum Pascal penting untuk dipelajari karena dapat memudahkan pekerjaan
manusia dimanfaatkan dalam peralatan teknik yang banyak membantu pekerjaan manusia,
antara lain dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil, mesin pres
hidrolik, dan rem hidrolik. Berikut pembahasan mengenai cara kerja beberapa alat yang
menggunakan prinsip Hukum Pascal. Dengan hukum pascal pekerjaan sehari-hari menjadi
lebih mudah.
Soal-Soal

1. Luas penampang dongkrak hidrolik masing-masing 0,04 m2 dan 0,10 m2. Jika gaya
masukan adalah 5 Newton, berapa gaya keluaran maksimum ?

Pembahasan :

Diketahui :

A1 = 0,04 m2

A2 = 0,10 m2

F1 = 5 N

Ditanya : F2 ?

Jawab :

F1/A1 = F2/A2

5/0,04 = F2/0,10

125 = F2/0,10

F2 = (125)(0,10) = 12,5 N

2. Jari-jari penampang kecil dongkrak hidrolik adalah 2 cm dan jari-jari penampang besar
adalah 25 cm. Berapa gaya yang diberikan pada penampang kecil untuk mengangkat
sebuah mobil bermassa 2000 kg ?

Pembahasan :
Diketahui :

r1 = 2 cm = 0,02 m

r2 = 25 cm = 0,25 m

A1 = (3,14)(0,02)2 = 0,001256 m2

A2 = (3,14)(0,25)2 = 0,19625 m2

F2 = w = m g = (2000)(9,8 m/s2) = 19600 N

Ditanya : F1 ?

Jawab :

F1/A1 = F2/A2

F1/0,001256 = 19600/0,19625

F1/0,001256 = 99.872,6

F1 = 125,44 N

3. Tekanan gauge maksimum pada dongkrak hidrolik adalah 10 atm. Berapa massa
maksimum (kg) yang dapat diangkat jika diameter keluaran adalah 20 cm ?

Pembahasan :

Diketahui :

1 atm = 1,013 x 105 N/m2

p ukur = 10 atm = (10)(1,013 x 105 N/m2) = 10,13 x 105 N/m2

F1 = 10,13 x 105 N/m2

A1 = 1 m2

A2 = (3,14)(0,10 m)2 = 0,0314 m2

Ditanya : F2 ?
Jawab :

p = F/A atau F1/A1 = F2/A2

1013000/1 = F2/0,0314

1.013.000 = F2/0,0314

F2 = 31.808 N

Massa maksimum :

w=mg

31.808 = m (9,8)

m = 3.245,7 kg

4. Sebuah alat dongkrak hidrolik memiliki diameter penampang kecil sebesar 2 cm dan
diameter penampang besar 4 cm. Jika dongkrak tersebut mau digukana untuk mengangkat
motor yang beratnya mobil yang beratnya 10.000 newton. Berapakah gaya yang digunakan
untuk mendongkrak mobil tersebut?

Diketahui:
D1 = 2 cm
A2 = 4 cm
F2 = 10.000 N
Ditanya:
F1 =…?
Jawab:
F1/D11=F2/D22
F1/22=10000/42
F1/4=10000/16
F1=2500N
5. Sebuah pengungkit hidrolik digunakan untuk mengangkat mobil. Udara dengan tekanan
tinggi digunakan untuk menekan piston kecil yang memiliki jari-jari 5 cm. Takanan yang
diterima diteruskan oleh cairan didalam sistem tertutup ke piston besar yang memiliki
jari-jari 15 cm. Berapa besar gaya yang harus diberikan udara bertekan tinggi untuk
mengangkat mobil yang memiliki berat sebesar 13.300 N? Berapakah tekanan yang
dihasilkan oleh udara bertekanan tinggi tersebut?

Pembahasan :
F1 =(A1/A2) F2
=π(5×10-2)2/π(5×10-2) (13300)
= 1480 N
P1 =F1/A1 = 1480/π(5×10-2)2
=188000 Pa
6. Luas penampang dongkrak hidrolik masing-masing 0,06m2 dan 0,10 m2. Jika gaya
masukan adalah 7 Newton, berapa gaya keluaran maksimum ?

Pembahasan :
Diketahui :
A1 = 0,06 m2
A2 = 0,10 m2
F1 = 7 N

Ditanya : F2 ?

Jawab :
F1/A1 = F2/A2
7/0,06 = F2/0,10
116,6 = F2/0,10
F2 = (116,6)(0,10)
F2 = 11,66 N.
7. Alat pengangkat mobil hidrolik yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10
m2dan 4 × 10–4 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 2 × 104 N. Berapakah
besar gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil?

Penyelesaian:
A2 = 0,10 m2 = 1 x 10-1 m2
A1 = 4 × 10–4 m2
F2 = 2 × 104 N
Gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil (F1) dapat dicari dengan
menggunakan rumus:

F1/A1 = F2/A2
F1 = (F2/A2)A1
F1 = (2×104/1×10-1)(4 × 10–4)
F1 = 80 N

8. Sebuah pengungkit hidrolik memiliki piston masuk (utama) dengan diameter 1 cm dan
silinder luar dengan diameter 6 cm. Tentukan gaya yang dikeluarkan oleh silinder luar
ketika diberikan gaya sebesar 10 N pada silinder masuk. Jika piston masuk bergerak
sejauh 4 cm, seberapa jauh piston luar bergerak?
Pembahasan :
F2 =(A1/A2) F1
=π/4(6×10-2)2/π/4(1×10-2)2 (10) = 360 N
F2/F1 = h1/h2 h2
= (10/360) 4= 0,11 cm
Jadi dapat disimpulkan bahwa piston luar bergerak sejauh 1/36 dibandingkan piston
masuk.

Anda mungkin juga menyukai