Anda di halaman 1dari 1

b MENU

Mandalika siap
menantimu

Book Now

Hukum Pascal
Oleh dosenpendidikan Diposting pada 05/03/2022

Hukum Pascal – Bunyi, Rumus,


Penerapan dan Contoh Soal – Untuk
pembahasan kali ini kami akan mengulas
mengenai Hukum Pascal yang dimana
dalam hal ini meliputi bunyi, rumus,
penerapan dan contoh soal, untuk lebih
memahami dan mengerti simak ulasan
dibawah ini.

MENARIK UNTUK ANDA

Warga Makassar
Yang Mengalami
Sakit Lutut & Pinggul
Harus Baca Ini!
Artrivit

Minum Ini Setelah


Sarapan - Diabetes
Hilang Selamanya!
RTBS Offer

Bosan Botak?
Tumbuh Bibit
Rambut Baru Dalam
8 Hari! Baca Di Sini
Keraniq

Hukum Pascal

Baca Cepat [ tampilkan ]

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai


hukum Pascal, bagaimana jika sebuah
bejana U diisi dengan fluida homogen dan
salah satu pipanya ditekan dengan gaya
sebesar F? Proses Fisika yang terjadi
pada bejana U seperti itu diselidiki oleh
Blaise Pascal.

Melalui penelitiannya, Pascal


berkesimpulan bahwa apabila tekanan
diberikan pada fluida yang memenuhi
sebuah ruangan tertutup, tekanan tersebut
akan diteruskan oleh fluida tersebut ke
segala arah dengan besar yang sama
tanpa mengalami pengurangan.

Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum


Pascal yang dikemukakan oleh Pascal
pada 1653. Berdasarkan hukum pascal ini
diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang
kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang
lebih besar.

Baca Juga Artikel yang


Mungkin Terkait : Hukum
Faraday – Percobaan,
Makalah, Penerapan Dan
Contoh Soal

Bunyi Hukum Pascal

Gambar: Tekanan F1 di pipa satu sama besar dengan gaya


angkat di pipa dua.

Gambar di atas dapat dijelaskan


menggunakan hukum pascal yang
berbunyi :

Tekanan yang diberikan pada


zat cair di dalam ruang
tertutup akan diteruskan
kesegala arah dan semua
bagian ruang tersebut dengan
sama besar.

BRESTEL

Resep Pembesar Payudara 3 Kali


dalam 9 Jam! Baca Di Sini

PELAJARI LEBIH

Hukum Pascal dinyatakan oleh seorang


ahli matematika dan fisika
berkembangsaan Prancis Blaise Pascal
(1623-1662). Hukum ini terlahir dari suatu
percobaan yang dilakukan oleh Pascal
menggunakan alat penyemprot atau
pesawat Pascal.

Dari hasil percobaan, ketika batang


penghisap ditekan, air yang berada di
dalam tabung tertekan ke segala arah
sehingga air menyembur ke luar melalui
lubang-lubang pada tabung. Semburan air
yang keluar dari lubang-lubang tersebut
tekanannya sama rata.

Prinsip hukum Pascal ini banyak


digunakan untuk membuat peralatan
hidrolik, seperti dongkrak hidrolik, pompa
hidrolik, rem hidrolik dan mesin pengepres
hidrolik. Prinsip ini digunakan karena dapat
memberikan gaya yang kecil untuk
menghasilkan gaya yang besar.

Baca Juga Artikel yang


Mungkin Terkait : Pengertian
Dan Bunyi Hukum Permintaan
Serta Faktor Yang
Mempengaruhinya

Rumus Hukum Pascal


Secara analisis sederhana, Hukum Pascal
dapat digambarkan seperti pada Gambar
diatas. Tekanan oleh gaya sebesar F1
terhadap pipa 1 yang memiliki luas
penampang pipa A1,

akan diteruskan oleh fluida menjadi gaya


angkat sebesar F2 pada pipa 2 yang
memiliki luas penampang pipa A2 dengan
besar tekanan yang sama. Oleh karena itu,
secara matematis Hukum Pascal ditulis
sebagai berikut.

P1 = P2

(F1/A1) = (F2/A2)

Keterangan:

F1 = gaya pada pengisap pipa 1,

A1 = luas penampang pengisap pipa 1,

F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan

A2 = luas penampang pengisap pipa 2.

Sistem kerja rem hidrolik di atas


merupakan salah satu contoh
pengaplikasian hukum Pascal. Selain itu,
hukum pascal juga dapat di jumpai pada
sistem alat pengangkat air, alat pengepres,
dongkrak hidrolik, dan drum hidrolik.

Baca Juga Artikel yang


Mungkin Terkait : Hukum
Kepler 1 2 3 – Konsep,
Rumus, Sejarah, Contoh Soal

Penerapan Hukum Pascal


dalam Kehidupan Sehari-
Hari
Pernyataan di atas pertama kali
dikemukakan oleh Blaise Pascal. Setelah
melakukan percobaan dengan alat
penyemprotan (penyemprot Pascal), dia
menyatakan bahwa tekanan yang
diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup diteruskan ke segala arah sama
besar.

Selanjutnya, pernyataan tersebut dikenal


sebagai hukum pascal. Beberapa
penerapan hukum Pascal dalam teknologi
kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut:

1. Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik digunakan untuk
mengangkat beban berat dengan gaya
kecil. Pada dongkrak hidrolik terdapat dua
tabung dengan ukuran berbeda.

Tabung satu berdiameter kecil dan tabung


dua berdiameter besar. Masing-masing
tabung dilengkapi dengan penghisap.
Tekanan yang diberikan pada penghisap
kecil diteruskan ke penghisap besar.

Pada penghisap besar dihasilkan gaya


angkat ke atas yang jauh lebih besar
daripada gaya tekan pada penghisap kecil.
Itulah sebabnya dongkrak hidrolik dapat
digunakan untuk mengangkat beban yang
sangat berat seperti; menahan mobil pada
saat pergantian ban.

Gambar: Dongkrak Hidrolik

2. Alat Pengangkat Mobil


Alat pengangkat mobil banyak kita jumpai
pada bengkel-bengkel mobil yang besar.
Udara yang memiliki tekanan tinggi
dimasukkan melalui salah satu dari dua
keran yang ada pada alat pengangkatm
mobil.

Udara selanjutnya dimampatkan dalam


suatu ruangan. Udara yang mampat
tersebut menghasilkan tekanan yang
sangat besar. Tekanan yang sangat besar
diteruskan oleh minyak ke penghisap
besar.

Baca Juga Artikel yang


Mungkin Terkait : Hukum
Proust (Perbandingan Tetap) :
Pengertian, Contoh, Rumus
Dan Perannya

Tekanan inilah yang menghasilkan gaya


angkat sangat besar yang mempu
mengangkat mobil. Selanjutnya, untuk
menurunkan mobil dilakukan dengan cara
membuang udara mampat melalui keran
lainnya yaitu keran pengeluaran udara.

Gambar: Pengangkat Mobil

3. Rem Hidrolik
Bagian-bagian utama rem hidrolik adalah
pedal rem, silinder master, sepatu jepit,
dan minyak rem. Pada saat pedal rem
ditekan dengan kaki, tekanan tersebut
diteruskan oleh minyak rem ke sepatu jepit
melalui silinder rem (ada 4 buah silinder
rem, dua di depan dan dua di belakang).

Pada sepatu jepit dihasilkan gaya gesek


(hambat) yang sangat besar sehingga
mampu menghentikan putaran roda mobil.
Hal ini disebabkan luas penghisap silinder
rem jauh lebih besar dari pada luas
penghisap silinder master.

Gambar: Rem Hidrolik

4. Tensimeter atau
Sfigmomanometer
Alat ini biasa yang digunakan untuk
mengukur tekanan darah yang bekerja
secara manual saat memompa maupun
mengurangi tekanan pada manset, dengan
sistem non-invasive.

Cairan yang tekanannya akan diukur harus


memiliki berat jenis yang lebih rendah
dibanding cairan manometrik. Oleh karena
itu pada alat pengukur tekanan darah
dipilih air raksa sebagai cairan manometrik
karena air raksa memiliki berat jenis yang
lebih besar dibandingkan dengan berat
jenis darah.

Dalam kasus alat pengukur tekanan darah


yang menggunakan air raksa, berarti
tekanan darah dapat diukur dengan
menghitung berat jenis air raksa dikalikan
dengan gravitasi dan ketinggian air raksa
kemudian dikurangi dengan berat jenis
darah dikalikan dengan gravitasi dan
ketinggian darah.

Gambar: Tensimeter atau


Sfigmomanometer

5. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik menggunakan energi
kinetik dari cairan yang dipompa pada
suatu kolom dan energi tersebut diberikan
pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang
berbentuk lain (energi tekan).

Baca Juga Artikel yang


Mungkin Terkait : Rumus
Cermin Cembung

Pompa ini berfungsi untuk mentransfer


energi mekanik menjadi energi hidrolik.
Pompa hidrolik bekerja dengan cara
menghisap oli dari tangki hidrolik dan
mendorongnya kedalam sistem hidrolik
dalam bentuk aliran.

Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara


merubahnya menjadi tekanan. Tekanan
dihasilkan dengan cara menghambat aliran
oli dalam sistem hidrolik.

Ada 2 macam peralatan yang biasanya


digunakan dalam mengubah energi
mekanik menjadi energi hidrolik yaitu
motor hidrolik dan aktuator.

Gambar: Pompa Hidrolik

6. Press Hidrolik
Berdasarkan hukum Pascal, alat press
hidrolik menggunakan tekanan yang
seluruh sistem tertutup adalah konstan.

Salah satu bagian dari sistem itu adalah


piston yang bertindak sebagai pompa,
dengan kekuatan mekanik sederhana yang
bekerja pada luas penampang kecil.Bagian
lain adalah piston dengan luas yang lebih
besar yang menghasilkan kekuatan
mekanis yang lebih besar pula.

Hanya memerlukan pipa berdiameter kecil


yang lebih mudah dalam menolak tekanan
jika pompa dipisahkan dari silinder
tekan.Ketika tekanan pada silinder tekan
dilepaskan, cairan akan kembali ke
reservoir,

Anda mungkin juga menyukai