Anda di halaman 1dari 7

Penerapan Hukum Pascal dalam Kehidupan

Sehari-hari.
Nama

: Dhika Ayu M

Kelas

: X-ipa4

Hukum Pascal adalah sebuah teori berdasarkan eksperimen yang telah


dilakukan olehBlaise Pascal pada saat ia sedang menjalani masa-masa pengobatan
penyakit kanker yang dideritanya. Eksperimen yang dilakukannya saat itu
adalah dalam bentuk bermain-main dengan air.
Bentuk eksperimen permainan air yang dilakukannya yaitu berupa kantong dari
bahan plastik yang berisi air, dan plastik tersebut sangat banyak memiliki lubang,
maka yang terjadi adalah air akan memancar sama kuat dari setiap lubang yang
ada. Ia mampu menemukan bahwa ada sebuah gerakan ilmiah yang terjadi pada
kondisi zat cair tersebut saat mengalami tekanan.

Tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah
dengan sama besar.
Perbedaan tekanan karena perbedaan kenaikan zat cair dapat diformulasikan
sebagai berikut :
P = g ( H)
Dimana berdasarkan sistem SI, maka :

P : tekanan hidrosatik dalam satuan Pascal (Pa)

: massa jenis zat cair (kg/m3)

g : percepatan karena gravitasi (m/s2)

h : ketinggian zat cair di atas titik pengukuran (m), atau perbedaan


ketinggian antara 2 titik pada kolom yang berisi zat cair.

penerapan hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari :


1. Dongkrak hidrolik

Dongkrak hidrolik adalah jenis alat yang bekerja sesuai dengan prinsip
hukum Pascal yang berguna untuk memperingan kerja. Dongkrak ini
merupakan sistem bejana berhubungan (2 tabung) yang berbeda luas
penampangnya. Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan pada
tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat
mengangkat beban yang berat.
Dongkrak hidrolik terdiri dari 2 tabung yang berhubungan yang memiliki
diameter yang berbeda ukurannya. Masing-masing ditutup dan diisi air.
Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan pada tabung pertama
akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat mengangkat beban
yang berat.contohnya, orang yg menggunakan dongkrak untuk menganti
ban yg pecah.

2. Pompa hidrolik

Pompa hidrolik menggunakan energi kinetik dari cairan yang dipompa


pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba
menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi
untuk mentransfer energi mekanik menjadi energi hidrolik.
Pompa hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik
dan mendorongnya kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran. Aliran
ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan.
Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem
hidrolik. Ada 2 macam peralatan yang biasanya digunakan dalam
mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik yaitu motor hidrolik
dan aktuator.contohnya, pompa air

3. Press hidrolik

Berdasarkan hukum Pascal, alat press hidrolik menggunakan tekanan


yang seluruh sistem tertutup adalah konstan. Salah satu bagian dari
sistem itu adalah piston yang bertindak sebagai pompa, dengan
kekuatan mekanik sederhana yang bekerja pada luas penampang kecil.
Bagian lain adalah piston dengan luas yang lebih besar yang
menghasilkan kekuatan mekanis yang lebih besar pula. Hanya
memerlukan pipa berdiameter kecil yang lebih mudah dalam menolak
tekanan jika pompa dipisahkan dari silinder tekan.
Ketika tekanan pada silinder tekan dilepaskan, cairan akan kembali ke
reservoir, gaya dibuat dengan tekanan yang dikurangi menjadi
lebih rendah. Piston utama tidak menarik kembali ke posisi aslinya
kecuali sebuah mekanisme tambahan digunakan.

4. Rem hidrolik

Pada rem hidrolik terdapat pipa-pipa hidrolik yang berisi cairan berupa
minyak rem. Pada ujung-ujung pipa ini terdapat piston penggerak yaitu
piston pedal dan piston cakram. Pipa dan piston inilah yang memegang
peranan penting dimana konsep dan strukturnya telah didesain
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan hukum Pascal, dengan tujuan
menghasilkan daya cakram yang besar daripada penginjakan pedal
rem.
Penyesuaian terhadap hukum Pascal yang dimaksud adalah dengan
mendesain agar pipa pada pedal rem lebih kecil daripada pipa yang
terhubung dengan piston cakram. Tekanan yang didapat dari pedal akan
diteruskan ke segala arah di permukaan pipa termasuk ujung-ujung pipa
yang terhubung dengan piston cakram. Saat pedal rem diinjak, pedal
yang terhubung dengan booster rem akan mendorong piston pedal
dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan mendapatkan
tekanan.
Karena luas permukaan piston cakram lebih besar daripada piston
pedal, maka gaya yang tadinya digunakan untuk menginjak pedal rem
akan diteruskan ke piston cakram yang terhubung dengan kanvas rem
dengan jauh lebih besar sehingga gaya untuk mencengkram cakram
akan lebih besar pula.
Cakram yang bersinggungan dengan kanvas rem akan menghasilkan
gaya gesek, maka dari itu cakram yang ikut berputar bersama roda.
Semakin lama perputarannya maka akan semakin pelan, dan inilah
yang disebut dengan proses pengereman.

Selain itu karena diameter dari cakram yang lebih lebar juga ikut
membantu proses pengereman. Hal itulah yang menyebabkan sistem
kerja rem cakram hidrolik lebih efektif daripada rem konvensional.

5. Tensimeter atau Sfigmomanometer

Cairan yang tekanannya akan diukur harus memiliki berat jenis yang
lebih rendah dibanding cairan manometrik. Oleh karena itu pada alat
pengukur tekanan darah dipilih air raksa sebagai cairan manometrik
karena air raksa memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan
dengan berat jenis darah.
Dalam kasus alat pengukur tekanan darah yang menggunakan air
raksa, berarti tekanan darah dapat diukur dengan menghitung berat
jenis air raksa dikalikan dengan gravitasi dan ketinggian air raksa
kemudian dikurangi dengan berat jenis darah dikalikan dengan gravitasi
dan ketinggian darah.

Anda mungkin juga menyukai