Anda di halaman 1dari 5

PENGGNAAN TENSIMETER PADA HUKUM PASCAL

Penulis: Nurul Azizah Dianti Putri

XI MIPA 2

Fluida adalah segala jenis zat yang dapat berubah bentuk secara ters menerus
ketika terkena tegangan geser, berapapun kecilnya tegangan geser itu, atau juga dapat
dikatakan, fluida adalah zat yang tidak mampu menahan gaya geser tanpa merubah
bentuk. Sebelumnya yang dimaksd dengan gaya geser adalah suatu komponen gaya yang
menyinggung permukaan yang menyebaabkan suatu zat dapat berubah arah momennya.
Pada bab fluida statis ini terdapat empat pembahasan yang terdiri dari Tekanan
Hidrostatik, Hukum Pascal, Hukum Archimedes, dan Tegangan Permukaan. Pada kali ini
Hukum Pascal yang kan saya pilih sebagai bentuk tugs essay.

Hukum Pascal sendiri memiliki beberapa konsep dasar yang harus dipahami,
meliputi pengrtian hukum pascal, rumus hukum pascal, dan bunyi hukum pascal. Hukum
Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada sebuah fluida yang tetutup akan
merabat dengan sama kuatnya diseluru bagian dari fluida tersebut. Artinya, jika kita
memberikan tekanan pada sebuah wadah yang berisi cairan maka tekanan tersebut akan
merabat keseluruh bagian cairan yang ada di dalam wadah tersebut. Ilmuan Prancis,
Blaise Pascal pada tahun 1623 – 1662 merupakan penemu dari Hukum Pascal. Hukum
Pascal memiliki bunyi “Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair di wadah tertutup
akan diteruskan dan menyebar kesetiap bagian dari zat cair dan dinding wadah tempat zat
tersebut”. Hal ini terjadi karena cairan yang ada didalam wadah tersebut tidak dapat
ditembus oleh benda lain, sehingga tekanan yang diberikan tidak memilki jalan keluar
dan merambat keseluruh cairan yang ada di dalam wadah tersebut.

Rumus hukum pascal dapat digunakan untuk menghitung tekanan fluida pada
sebuah wadah yang tertutup. Rumus pascal adalah sebagai berikut

Keterangan:

P = Tekanan fluida (Pa)

F = Besar gaya yang diberikan pada fluida (N)

A = Luas permukaan fluida yang diberikan tekanan (m2)


Keterangan:

F1 : Gaya pada pengisap pertama (N)

F2 : Gaya pada pengisap g kedua (N)

A1 : Luas penampang pengisap pertama (m2)

A2 : Luas penamapang pengisap kedua (m2)

Jika diameter pengisap berbentuk silinder dapat dirumuskan

Besar gaya yang dikerjakan oleh dua penghisap dapat dirmuskan

Keterangan

F1 : Gaya pada pengisap pertama (N)

F2 : Gaya pada pengisap g kedua (N)

d1 : Diameter pengisap 1 (m)

d2 : Diameter pengisap 2 (m)

r1 : Jari jari pengisap 1 (m)

r2 : Jari jari pengisap 2 (m)


Dalam kehidupan sehari hari kita dapat kita jumpai penerapan hukum pascal pada sebuah
alat tensimeter. Bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Tensimeter adalah alat untuk menetapkan titik titik transisi dengan mengukur
perubahan kecil tekanan uap. Pada umumnya tensimeter digunakan untuk mengukur
tekanan darah. Alat tensimeter menerapkan konsep hukum pascal dalam
menggunakannya hal ini karena kegunaan tersimeter juga menekan dalam kondisi
tertutup kesegala arah. Dan tekanan pada pembuluh darah termasuk tekanan yang berada
pada ruangan tertutup.

Saat jantung memompa darah, maka dara akan memeperoleh dorongan hingga
dapat mengalir melalui pembulu darah. Dorongan akan dilanjutkan oleh darah yang berda
pada dinding pembuluh darah. Inilah yang dimaksu dengan tekanan darah. Mengukur
tekanan darah dengan memanfaatkan tensimeter dilakukan melalui pembuluh nadi besar.
Caranya yaitu dengan memengang monometer isebelah kiri, sementara tangan kanan
memegang bola tensimeter. Putar sekrup pompa searah dengan jarum jam untuk
menahan tekanan udara pada bola tensimeter. Tekan bola tensimeter untuk memompa
manset. Terakhir perhatikan jarum manometernya.

Dari penjabaran yang sudah saya jelaskan. Dapat disimpulkan bahwa hubungan
hukum pascal dengan tensimeter yaitu semakin banyak tekanan yang diberikan kepada
bagian pemompa uap yang ada didalam alat tersebut akan merambat keseluruh bagian
yang ada didalam alat sehingga semakin jelas juga tekanan darah yang terukur.

Anda mungkin juga menyukai