OLEH KELOMPOK 3
Chaisya Amanda
Fadila Alaydrus
Muh. Ibnu Rasya
Muh. Rafif Salman
Putri Nurdayanti
Revalina Kinairah Yahya
Fathir
MAN 2 KOTA PALU
TAHUN AJARAN 2023/2024
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Merancang materi makalah kali ini yaitu
fluida statis dan fluida dinamis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan yang berjudul Makalah fluida statis dan fluida dinamis . Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah
fluida statis dan fluida dinamis ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah fluida statis dan
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................1
1.3 TUJUAN MAKALAH.........................................................................................1
1.4 MANFAAT MAKALAH.....................................................................................1
i
BAB 1. PENDAHULUAN
A.
1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1Pengertian Fluida
Fluida adalah zat yang bisa mengalir dan memberikan hambatan saat
diberi tekanan. Zat yang tergolong sebagai fluida adalah zat cair dan gas.
Adapun sifat-sifat fluida adalah sebagai berikut :
Bisa mengalami perubahan bentuk.
Bisa mengalir.
Memiliki kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang.
2.2.1 TEKANAN
Tekanan didefinisikan sebagai besar gaya yang bekerja pada
permukaan benda tiap satuan luas.
F
P=
AP
= tekanan (Pa atau Nm2)
Ket:
F= gaya tekan (N)
A= luas permukaan (m2)
Satuan tekanan yang sering digunakan:
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg
= 1,01 bar = 1,01 × 105 Pa
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dimiliki zat cair yang hanya
disebabkan oleh beratnya sendiri.
Ph= ρ. g . h
Ph = tekanan hidrostatik (Pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg /m3)
h = kedalaman zat cair dari permukaan (m)
Tekanan mutlak adalah penjumlahan tekanan yang terdapat dalam
suatu zat ditambah dengan tekanan luar (atsmosfer).
Tekanan mutlak zat cair
P= P0 + ρ . g .h P0=¿ tekanan luar (Pa atau
Tekanan gauge (alat ukur)
P= P gauge + P0
2
Hukum pokok hidrostatiska menyatakan semua titik yang terletak pada
satu bidang datar dalam satu jenis zat cair memiliki tekanan yang
sama.
P1=P2 ρ1 . h1=ρ2 . h2
Tekanan alat ukur manometer terbuka : P= P0 + ρ . g .h
Po
h
gas
A B
P=5
h
P0
raksa
Tekanan bejana U berhubungan : ρ1 . h1=ρ2 . h2
h1 oli
h2
air
3
2.2.3 HUKUM ARCHIMEDES
Hukum Archimedes berbunyi: gaya apung yang bekerja pada suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida
sama dengan berat fluida yang dipindahkan benda tersebut.
Gaya apung dapat dirumuskan:
F A=W udara−W fluida
Gaya Archimedes dapat dirumuskan:
F A= ρf . V bf . g
F A=¿ gaya
Archimede
Persamaan dari hukum
s (N)
Archimedes: ρ f =¿
ρb W
= massa jenis
ρf F A fluida (
Hukum kg /m )
3 Archimedes
digunakan untuk V bf =¿ menentukan letak
benda FA yang volume dicelupkan ke
dalam
1
2
suatu benda yang fluida.
FA tercelup
W 3 (L)
FA g=¿
percepatan
W 4 gravitasi (
2
W m/s )
4
ρb =
ρf . ρbf
ρb =
∑ ρf . V bf
Vb Vb
Penerapan hukum Archimedes:
1. Hydrometer
Digunakan untuk mengukur massa jenis fluida.
m
h bf =
A × ρf
h bf = tinggi hydrometer yang tercelup (m)
m=¿ massa hydrometer (kg)
A=¿luas penampang hydrometer (m2)
ρ f =¿ massa jenis fluida (kg/m3)
2. Kapal laut
Agar dapat tetap mengapung, besi dibuat berongga, sehingga
volume air yang dipindahkan menjadi besar, dan menyebabkan
gaya apung menjadi besar.
3. Kapal selam
Memiliki tngki pemberat yang dapat diisi sesuai keperluan. Agar
mengapung, tangki diisi udara, sedangkan agar tenggelam, tangki
diisi air.
4. Balon udara
Cara kerja balon udara:
a. Agar naik, balon diisi gas panas sehingga volumenya
bertambah, volume udara yang dipindahkan menjadi besar,
F A >W
b. Setelah ketinggian yang diinginkan tercapai, agar balon
melayang, volume balon dijaga agar F A=W
c. Agar turun, gas panas dikeluarkan dari balon udara sehingga
volume balon berkurang, sehingga F A <W
raksa
2. Jika kohesi < adhesi, maka θ< 90° , dan terbentuj miniskus cekung.
θ
air
6
2. Seorang penyelam pada kedalaman 3m massa jenis air 1000kg /m3 konstanta
gravitasi pada pada tmpt tersebut adalah 10 N/kg. berapa besar tekanan
hidrostatisyang dialami penyelam tersebut?
Jawab: dik: h= 3m, ρ =1000kg/m3, g= 10 N/kg dit:F=…?
Ph= ρ f . g . h
=1000.10.3 =30.000 N/m2
7
Persamaan Hukum Bernoulli berkaitan dengan tekanan, kecepatan, dan
perbedaan ketinggian fluida
3. Tabung pilot
Tabung pitot adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan gas
√
'
di dalam pipa. Secara matematis di rumuskan v= 2 g ρ h
h
v = laju aliran gas (m/s);
𝜌 = massa jenis gas yang mengalir (kg/m3);
𝜌’ = massa jenis cairan manometer (kg/m3);
h = selisih ketinggian antara dua kolom cairan manometer
(m); serta
9
5. Gaya angkat pesawat
Pesawat bisa terbang karena adanya gaya angkat pesawat di bagian
sayapnya. Syarat pesawat bisa terbang yaitu gaya angkat pesawat harus lebih
besar daripada berat pesawat itu sendiri. Secara matematis, gaya angkat
1
pesawat dirumuskan: F 1−F2= ρ ( v 2−v 2 ) A
2 1
2
v1 = kecepatan aliran udara di bawah sayap (m/s);
v2 = kecepatan aliran udara di atas sayap (m/s);
A = luas penampang sayap (m2);
ρ = massa jenis udara (kg/m3);
F1 – F2 = gaya angkat pesawat (N).
Contoh soal hokum Bernoulli
3. Sebuah pipa horizontal mempunyai luas 0,1 m 2 pada penampang pertama
dan 0,05 m2 pada penampang kedua. Laju aliran dan tekanan fluida pada
penampang pertama berturut-turut 5 m/s dan 2 x 10 5 N/m2. Jika massa jenis
fluida yang mengalir 0,8 g/cm3, tentukan besarnya tekanan fluida di
penampang kedua!
Penyelesaian:
Diketahui: ditanya: P2….?
2
A1 = 0,1 m
A2 = 0,05 m2
v1 = 5 m/s
P1 = 2 x 105 N/m2
ρ1 = ρ2 = 0,8 g/cm3
h1 = h2 = 0 (posisi horizontal)
mula – mula tentukan dulu kecepatan aliran fluida pada penampang kedua
menggunakan persamaan A1v1 = A2v2
A1v1 = A2v2
0,1.5 = 0,05 . v2
v2 = 10 m/s
selanjutnya gunakan persamaan Bernoulli untuk menentukan tekanannya
1 2 1 2
P1 + ρ1 v 1+ ρ1 gh1=P 2+ ρ2 v 2 + ρ2 gh2
2 2
1 2
200.000 + ¿.800.52) + (800.10.0)¿P2 + ( .800 . 10 )+(800.10.0)
2
10
200.000+10.000 = P2 + 40.000
210.000 – 40.000 = P2
P2=170.000 N/m2 = 1,7 × 105 N/m2
2
v . sin2 α
x=
g
2
Dik: x=2 √ 3 m, α =60 ° v 2 sinα cos α
⇔ x=
Dit: H…? g
Peny: 2 gH .2 sinα cosα
⇔2 √ 3=
kecepatan semburan air dapat dirumuskan g
v=√ 2 gh ⇔ v2=2gh ⇔
√ 3=2 H . sin 60° cos 60 °
2.3.5 GAYA ANGKAT PESAWAT
Alasan mengapa pesawat bisa terbang ialah ( )( )
1
⇔√ 3=2 H . √ 3 .
2
1
2
karena adanya gaya angkat pesawat. Gaya ⇔H=2m
angkat ini harus memiliki nilai lebih besar
dari berat pesawat, agar pesawat bisa terangkat. Jika Anda mengamati sayap
11
pesawat, maka bentuknya tidaklah simetris.Penampang sayap pesawat
memiliki bagian belakang yang lebih datar. Sementara itu, bagian atasnya
lebih melengkung dibandingkan pada bagian bawah.Itulah yang
mengakibatkan aliran udara di bagian atas lebih rapat dan menghasilkan
aliran udara yang lebih besar.Kerapatan udara yang lebih tinggi ini
mengakibatkan tekanan pada bagian atas lebih kecil dibandingkan pada
bagian bawah. Akibatnya, pesawat dapat terangkat ke udara.
Besar gaya angkat dapat dihitung
menggunakan rumus:
1
F angkat =F1 −F2= ρ ( v 2−v 1 ) A
2 2
2
v1 = kecepatan aliran udara di bawah sayap (m/s); Pada keadaan tertentu, pilot akan
v2 = kecepatan aliran udara di atas sayap (m/s); mempertahankan ketinggian pesawat dengan
A = luas penampang sayap (m2); mengatur laju pesawat. Pada kondisi
ρ = massa jenis udara (kg/m3); demikian, gaya berat pesawat akan sama
F1 – F2 = gaya angkat pesawat (N). dengan gaya angkat. F1 – F2 =m.g
F1=gaya pada pesawat kea rah bawah(N)
F2=gaya pada pesawat kea rah atas (N)
6
11×10
=( v 2−62.500 )
2
40
275.000=¿
12
2
v 2=275.000+62.500 =337.500
v2 =√ 337.500 m/s
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas.
Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya
berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
3.2 SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
https://materi78.wordpress.com/2013/06/25/fisika-2/
https://www.zenius.net/blog/fluida-dinamis
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/belajar-fluida-ingat-hukum-bernoulli/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/21/094239869/teori-torricelli
https://www.selamatpagi.id/gaya-angkat-pesawat/
https://kumparan.com/ragam-info/5-contoh-soal-gaya-angkat-pesawat-dan-
penyelesaiannya-21FstMVC5Do/full
14