Anda di halaman 1dari 18

FLUIDA STATIS DAN FLUIDA DINAMIS

GURU PEMBIMBING: HJ. NIKMAT

OLEH KELOMPOK 3

Chaisya Amanda
Fadila Alaydrus
Muh. Ibnu Rasya
Muh. Rafif Salman
Putri Nurdayanti
Revalina Kinairah Yahya
Fathir
MAN 2 KOTA PALU
TAHUN AJARAN 2023/2024

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Merancang materi makalah kali ini yaitu
fluida statis dan fluida dinamis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan yang berjudul Makalah fluida statis dan fluida dinamis . Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah
fluida statis dan fluida dinamis ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah fluida statis dan
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Palu, 16 Agustus 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................1
1.3 TUJUAN MAKALAH.........................................................................................1
1.4 MANFAAT MAKALAH.....................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................2


2.1 PENGERTIAN FLUIDA.....................................................................................2
2.2 FLUIDA STATIS.................................................................................................2
2.2.1 TEKANAN................................................................................................2
2.2.2 HUKUM PASCAL....................................................................................3
2.2.3 HUKUM ARCHIMEDES..........................................................................3
2.2.4 TEGANGAN PERMUKAAN...................................................................5
2.3 FLUIDA DINAMIS.............................................................................................6
2.3.1 KONTITUNITAS......................................................................................6
2.3.2 HUKUM BERNOULLI.............................................................................7
2.3.3 PENERAPAN HUKUM BERNOULLI....................................................8
2.3.4 PENERAPAN TORICELLI......................................................................10
2.3.5 GAYA ANGKAT PESAWAT..................................................................11

BAB III. PENUTUP.................................................................................................13


3.1 KESIMPULAN....................................................................................................13
3.2 SARAN................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14

i
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan
adalahsalah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat.
Letak partikelnya lebihmerenggang karena gaya interaksi antar partikelnya
lemah. Gas juga merupakan fluida yanginteraksi antar partikelnya sangat lemah
sehingga diabaikan. Fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat
menelaah sifatnya denganmenggunakan konsep mekanika partikel. Apabila
fluida mengalami gaya geser maka akan siapuntuk mengalir. Jika kita mengamati
fluida statis misalnya di air tempayan. Berdasarkan uraian di atas, maka pada
makalah ini akan dibahas mengenai fluida statis.

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana konsep fluida statis dan dinamis?
B. Apa saja hukum penerapan dan fenomena fluida statis dan dinamis dalam
kehidupan?
C. Bagaimana penjelsan penerapan fluida statis dan dinamis?

1.3 Tujuan Makalah


A. Menggali informasi terkait konsep fluida statik dan dinamik.
B. Menalar tentang penerapan dan fenomena fluida statik dan dinamik.
C. Menerapkan hukum – hukum fluida statik dalam kehidupan sehari – hari.

1.4 Manfaat Makalah


A. Menjadi salah satu bahan untuk dsar pengetahuan, pengalaman, dan
pengembangan dalam kegiatan penulisan makalah berikutnya.
B. Dapat dijadikan sebagai sumber bacaan ilmu pengetahuan.
C. Mempunyai pemahaman lebih mendalam tentang fluida.

A.

1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1Pengertian Fluida
Fluida adalah zat yang bisa mengalir dan memberikan hambatan saat
diberi tekanan. Zat yang tergolong sebagai fluida adalah zat cair dan gas.
Adapun sifat-sifat fluida adalah sebagai berikut :
 Bisa mengalami perubahan bentuk.
 Bisa mengalir.
 Memiliki kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang.

2.2 Fluida Statis


Fluida statis adalah fluida yang tidak dalam keadaan bergerak atau
mengalir. Fluida statis juga dapat diartikan sebagai fluida yang dalam keadaan
bergerak namun tidak ada satupun perbedaan kecepatan antar partikel fluida
tersebut. Fenomena fluida statis ini bisa kamu temukan pada air dalam gelas
yang didiamkan atau air sungai yang mengalir dengan kecepatan konstan.

2.2.1 TEKANAN
 Tekanan didefinisikan sebagai besar gaya yang bekerja pada
permukaan benda tiap satuan luas.
F
P=
AP
= tekanan (Pa atau Nm2)
Ket:
F= gaya tekan (N)
A= luas permukaan (m2)
 Satuan tekanan yang sering digunakan:
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg
= 1,01 bar = 1,01 × 105 Pa
 Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dimiliki zat cair yang hanya
disebabkan oleh beratnya sendiri.
Ph= ρ. g . h
Ph = tekanan hidrostatik (Pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg /m3)
h = kedalaman zat cair dari permukaan (m)
 Tekanan mutlak adalah penjumlahan tekanan yang terdapat dalam
suatu zat ditambah dengan tekanan luar (atsmosfer).
Tekanan mutlak zat cair
P= P0 + ρ . g .h P0=¿ tekanan luar (Pa atau
Tekanan gauge (alat ukur)
P= P gauge + P0

2
 Hukum pokok hidrostatiska menyatakan semua titik yang terletak pada
satu bidang datar dalam satu jenis zat cair memiliki tekanan yang
sama.
P1=P2 ρ1 . h1=ρ2 . h2
Tekanan alat ukur manometer terbuka : P= P0 + ρ . g .h
Po

h
gas
A B

Tekanan alat ukur baro meter : P0= ρ. g . h

P=5
h
P0

raksa
Tekanan bejana U berhubungan : ρ1 . h1=ρ2 . h2

h1 oli
h2
air

2.2.2 HUKUM PASCAL


 Hukum Pascal berbunyi: “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah.
 Hukum Pascal dapat dirumuskan:
P1=P2
F1 F2
=
A1 A2
F 2 D2 2
=
F 1 D1 ( )
 Penerapan hukum pascal:
1) Dongkrak, rem dan mesin pres hidrolik
2) Pompa ban sepeda
3) Mesin hidrolik pengangkat mobil

3
2.2.3 HUKUM ARCHIMEDES
 Hukum Archimedes berbunyi: gaya apung yang bekerja pada suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida
sama dengan berat fluida yang dipindahkan benda tersebut.
 Gaya apung dapat dirumuskan:
F A=W udara−W fluida
 Gaya Archimedes dapat dirumuskan:
F A= ρf . V bf . g
F A=¿ gaya
Archimede
 Persamaan dari hukum
s (N)
Archimedes: ρ f =¿
ρb W
= massa jenis
ρf F A fluida (
 Hukum kg /m )
3 Archimedes
digunakan untuk V bf =¿ menentukan letak
benda FA yang volume dicelupkan ke
dalam
1
2
suatu benda yang fluida.
FA tercelup
W 3 (L)
FA g=¿
percepatan
W 4 gravitasi (
2
W m/s )

 Kasus yang terjadi pada benda terhadap fluida:


1) Terapung (balok 1 dan 2)
Terjadi apabila: W <F A
V bf <V b
ρb < ρf
2) Melayang (balok 3)
Terjadi apabila: W =F A
V bf =V b
ρb =ρf
3) Tenggelam (balok 4)
Terjadi apabila: W > F
A
V bf =V b
ρb > ρf
Massa jenis benda terapung dapat dihitung:

4
ρb =
ρf . ρbf
ρb =
∑ ρf . V bf
Vb Vb
 Penerapan hukum Archimedes:
1. Hydrometer
Digunakan untuk mengukur massa jenis fluida.
m
h bf =
A × ρf
h bf = tinggi hydrometer yang tercelup (m)
m=¿ massa hydrometer (kg)
A=¿luas penampang hydrometer (m2)
ρ f =¿ massa jenis fluida (kg/m3)
2. Kapal laut
Agar dapat tetap mengapung, besi dibuat berongga, sehingga
volume air yang dipindahkan menjadi besar, dan menyebabkan
gaya apung menjadi besar.
3. Kapal selam
Memiliki tngki pemberat yang dapat diisi sesuai keperluan. Agar
mengapung, tangki diisi udara, sedangkan agar tenggelam, tangki
diisi air.
4. Balon udara
Cara kerja balon udara:
a. Agar naik, balon diisi gas panas sehingga volumenya
bertambah, volume udara yang dipindahkan menjadi besar,
F A >W
b. Setelah ketinggian yang diinginkan tercapai, agar balon
melayang, volume balon dijaga agar F A=W
c. Agar turun, gas panas dikeluarkan dari balon udara sehingga
volume balon berkurang, sehingga F A <W

2.2.4 TEGANGAN PERMUKAAN DAN KAPILARITAS


 Tegangan permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang sehingga permukannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan.
 Tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan gaya
tegangan permukaan dengan panjang permukaan.
F γ =tegangan
γ=
d permukaan
F=¿gaya
tegangan
 Akibat gayapermukaan
kohesi dan gaya adhesi, setiap fluida memiliki tegangan
permukan dengan
(N) miniskus berbeda (gejala kapilaritas).
 Kohesi adalah
d=¿gaya Tarik-menarik antar partikel sejenis, contohnya
panjan
antar partkelg air.
permukaan
(m) 5
 Adhesi gaya Tarik-menarik antar dua partikel berbeda, contohnya
antara fluida dengan dinding tabung.
 Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk oleh pertemuan antara
permukaan fluida dengan dinding tabung.
1. Jika kohesi > adhesi, maka ¿ 90 ° , dan terbentuk miniskus
cembung.
θ

raksa
2. Jika kohesi < adhesi, maka θ< 90° , dan terbentuj miniskus cekung.
θ

air

 Kapilaritas adalah peristiwa naik turunnya permukaan fluida di dalam


pipa kapiler atau pembuluh sempit.
 Kenaikan atau penurunan fluida dalam pipa kapiler dirumuskan:
Kapiler dapat dirumuskan:
2. γ . cosθ
h=
ρ.g.r
 Tegangan permukaan dan gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-
hari:
1) Air panas atau air detergen tegangan permukaannya lebih rendah
dari air normal sehingga lebih baik untuk mencuci pakaian, karena
lebih mudah membashi kain dan melepas kotoran.
2) Serangga seperti nyamuk dapat hinggapdi air karena tegangan
permukaan.
3) Tisu yang dibasahi salah satu ujungnyaa dapat menjadi basah
seluruhnya.
4) Gejala kapilaritas xylem pada tumbuhan dalam menyerap air dan
unsur hara.
Contoh soal fluida statis
1. Sebuah batu bermassa 7 kg di dasar danau jik volume 3 ×10 4. Berapa gya yang
dipelukan untuk mengangkat batu?
Jawab : dik: m=7kg, v=3 ×10 4 cm3 Dit:f=…? F=ρ . g . h
4
= 3× 10 ¿ 1000.10 .3 ×10
−2
6
1× 10 ¿ 300 N=3 ×10 N
2
= −2
3 ×10

6
2. Seorang penyelam pada kedalaman 3m massa jenis air 1000kg /m3 konstanta
gravitasi pada pada tmpt tersebut adalah 10 N/kg. berapa besar tekanan
hidrostatisyang dialami penyelam tersebut?
Jawab: dik: h= 3m, ρ =1000kg/m3, g= 10 N/kg dit:F=…?
Ph= ρ f . g . h
=1000.10.3 =30.000 N/m2

2.3 Fluida Dinamis


Fluida dinamis adalah fluida (cair dan gas) yang alirannya bergerak secara
ideal atau memiliki kecepatan konstan.
2.3.1 KONTITUNITAS
Rumus debit fluida
Debit (Q) merupakan volume fluida tiap satuan waktu.
V
Q= dimana V= volume fluida (m3) dan t= selang waktu (s)
t
Karena bentuknya silinder,
maka kita gunakan rumus luas
penampang (A) silinder dan
kecepatan aliran fluida yang
melaluinya. Sehingga, rumus
debit menjadi Q=A.v
Keterangan:
Q= debit (m3 /s )
A= luas penampang (m2)
v= kecepatan aliran fluida (m/s)
debit fluida di titik mana saja selalu sama. Walaupun pipa dari ujung ke
ujungnya berbeda ukuran, katakanlah semakin menyempit, namun debit
fluidanya tetap sama.

Ingat aturan kotitunitas :Jika ada


dua penampang dengan ukuran
yang berbeda (besar dan kecil),
maka pada penampang yang besar
memiliki volume kecil. Sedangkan,
pada penampang yang kecil, maka
volumenya besar.
2.3.2 HUKUM BERNOULLI
Hukum Bernoulli ditemukan oleh ilmuan asal jerman, yaitu Daniel
Bernoulli. Adapun pernyataan Hukum Bernoulli adalah jumlah dari tekanan,
energy kinetic tiap volume, dan energy potensial tiap volume di setiap titik
sepanjang aliran fluida adalah sama. Artinya,saat aliran fluida meningkat,
tekanan fluida tersebut akan turun. Sebaliknya, saat kecepatan aliran fluida
turun, tekanan fluida akan naik.

7
Persamaan Hukum Bernoulli berkaitan dengan tekanan, kecepatan, dan
perbedaan ketinggian fluida

Secara matematis, Hukum Bernoulli dirumuskan:


1 2 1 2
P1+ ρ1 v 1 + ρ1 gh1 =P 2+ ρ 2 v 2+ ρ 2 gh2 atau P+Ek+Ep=konstan
2 2
Keterangan:
P1 = tekanan di pipa 1 (N/m2);
P2 = tekanan di pipa 2 (N/m2);
ρ1 = massa jenis pipa 1 (kg/m3);
ρ2 = massa jenis pipa 2 (kg/m3);
v1 = kecepatan fluida di pipa 1 (m/s);
v2 = kecepatan fluida di pipa 2 (m/s);
h1 = ketinggian penampang pipa 1 dari titik acuan (m);
h2 = ketinggian penampang pipa 2 dari titik acuan (m); dan
g = percepatan gravitasi (m/s2).

2.3.3 PENERAPAN BERNOULLI


1. Parfum dan obat nyamuk semprot
Saat kamu menekan parfum parfum ke bawah, cairan bagian bawah
akan bergerak dengan kelajuan rendah. Akibatnya, tekanannya di
cairan bagian bawah akan semakin tinggi. Hal itu mampu mendorong
cairan untuk bergerak ke atas melalui selang parfum yang berukuran
kecil. Saat sampai di atas selang, udara di bagian pengisap akan keluar
bersamaan dengan semburan parfum.
2. Pipa venturimeter
Pipa venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kelajuan aliran zat cair. Alat ini didesain berbentuk pipa yang
mengalami penyempitan diameter. Berdasarkan ada tidaknya alat
pengukur tekanan, venturimeter dibedakan menjadi dua, yaitu
venturimeter tanpa manometer dan venturimeter dengan manometer.
Manometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
udara di ruang tertutup.

Venturimeter yang ditampilkan pada gambar tidak


memiliki manometer. Oleh karena itu, untuk
8
menentukan kecepatan aliran zat cair yang masuk
penampang 1 dan 2 dirumuskan sebagai berikut.
.
A1 = luas penampang pipa 1 (m2);
A2 = luas penampang pipa 2 (m2);
v1 = kecepatan pada penampang pipa 1 (m/s);
v2 = kecepatan pada penampang pipa 2 (m/s);
h = perbedaan tinggi cairan pipa kecil di atas venturimeter (m); dan
g = percepatan gravitasi (m/s2).

3. Tabung pilot
Tabung pitot adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan gas


'
di dalam pipa. Secara matematis di rumuskan v= 2 g ρ h
h
v = laju aliran gas (m/s);
𝜌 = massa jenis gas yang mengalir (kg/m3);
𝜌’ = massa jenis cairan manometer (kg/m3);
h = selisih ketinggian antara dua kolom cairan manometer
(m); serta

g = percepatan gravitasi (m/s2).

4. Alat pengukur kebocoran tangki


Jika ada bejana berisi air lalu bejana tersebut mengalami kebocoran pada
jarak h di bawah permukaan fluida, maka kelajuan fluidanya sama dengan
kelajuan benda yang jatuh bebas dari ketinggian h.

Secara matematis kelajuan fluida yang keluar dari bejana


dirumuskan:
v=√ 2 gh oleh karena itu debit fluidanya dirumuskan
Q= Av= A √ 2 gh

9
5. Gaya angkat pesawat
Pesawat bisa terbang karena adanya gaya angkat pesawat di bagian
sayapnya. Syarat pesawat bisa terbang yaitu gaya angkat pesawat harus lebih
besar daripada berat pesawat itu sendiri. Secara matematis, gaya angkat
1
pesawat dirumuskan: F 1−F2= ρ ( v 2−v 2 ) A
2 1
2
v1 = kecepatan aliran udara di bawah sayap (m/s);
v2 = kecepatan aliran udara di atas sayap (m/s);
A = luas penampang sayap (m2);
ρ = massa jenis udara (kg/m3);
F1 – F2 = gaya angkat pesawat (N).
Contoh soal hokum Bernoulli
3. Sebuah pipa horizontal mempunyai luas 0,1 m 2 pada penampang pertama
dan 0,05 m2 pada penampang kedua. Laju aliran dan tekanan fluida pada
penampang pertama berturut-turut 5 m/s dan 2 x 10 5 N/m2. Jika massa jenis
fluida yang mengalir 0,8 g/cm3, tentukan besarnya tekanan fluida di
penampang kedua!
Penyelesaian:
Diketahui: ditanya: P2….?
2
A1 = 0,1 m
A2 = 0,05 m2
v1 = 5 m/s
P1 = 2 x 105 N/m2
ρ1 = ρ2 = 0,8 g/cm3
h1 = h2 = 0 (posisi horizontal)
mula – mula tentukan dulu kecepatan aliran fluida pada penampang kedua
menggunakan persamaan A1v1 = A2v2
A1v1 = A2v2
0,1.5 = 0,05 . v2
v2 = 10 m/s
selanjutnya gunakan persamaan Bernoulli untuk menentukan tekanannya
1 2 1 2
P1 + ρ1 v 1+ ρ1 gh1=P 2+ ρ2 v 2 + ρ2 gh2
2 2
1 2
200.000 + ¿.800.52) + (800.10.0)¿P2 + ( .800 . 10 )+(800.10.0)
2

10
200.000+10.000 = P2 + 40.000
210.000 – 40.000 = P2
P2=170.000 N/m2 = 1,7 × 105 N/m2

2.3.4 .PENERAPAN TORICELLI


Teori Torricelli adalah hubungan antara kecepatan keluar fluida dari lubang
bermata tajam di reservoar dengan ketinggian fluida di atas lubang keluar.
Menurut Teori Torricelli, kecepatan fluida yang keluar melalui lubang
dengan suatu ketinggian sama dengan kecepatan fluida yang jatuh dari
ketinggian yang sama. Artinya, air yang keluar dari suatu lubang tangki
dengan ketinggian tertentu memiliki kecepatan yang sama jika air tersebut
jatuh bebas (hanya terpengaruh gravitasi) dari ketinggian yang sama. Teori
Torricelli adalah turunan Hukum Bernoulli. Berikut adalah penurunan
rumusnya

P0: tekanan pada ujung pipa (Pascal/Pa)


ρ: massa jenis fluida (kg/m³)
g: percepatan gravitasi (m/s²)
h: tinggi pipa (m)
v: kecepatan fluida (m/s2)

Contoh soal toricelli

tentukan nilai H agar


jangkauan terjauhnya 2 √ 3

2
v . sin2 α
x=
g
2
Dik: x=2 √ 3 m, α =60 ° v 2 sinα cos α
⇔ x=
Dit: H…? g
Peny: 2 gH .2 sinα cosα
⇔2 √ 3=
kecepatan semburan air dapat dirumuskan g
v=√ 2 gh ⇔ v2=2gh ⇔
√ 3=2 H . sin 60° cos 60 °
2.3.5 GAYA ANGKAT PESAWAT
Alasan mengapa pesawat bisa terbang ialah ( )( )
1
⇔√ 3=2 H . √ 3 .
2
1
2
karena adanya gaya angkat pesawat. Gaya ⇔H=2m
angkat ini harus memiliki nilai lebih besar
dari berat pesawat, agar pesawat bisa terangkat. Jika Anda mengamati sayap

11
pesawat, maka bentuknya tidaklah simetris.Penampang sayap pesawat
memiliki bagian belakang yang lebih datar. Sementara itu, bagian atasnya
lebih melengkung dibandingkan pada bagian bawah.Itulah yang
mengakibatkan aliran udara di bagian atas lebih rapat dan menghasilkan
aliran udara yang lebih besar.Kerapatan udara yang lebih tinggi ini
mengakibatkan tekanan pada bagian atas lebih kecil dibandingkan pada
bagian bawah. Akibatnya, pesawat dapat terangkat ke udara.
Besar gaya angkat dapat dihitung
menggunakan rumus:
1
F angkat =F1 −F2= ρ ( v 2−v 1 ) A
2 2
2
v1 = kecepatan aliran udara di bawah sayap (m/s); Pada keadaan tertentu, pilot akan
v2 = kecepatan aliran udara di atas sayap (m/s); mempertahankan ketinggian pesawat dengan
A = luas penampang sayap (m2); mengatur laju pesawat. Pada kondisi
ρ = massa jenis udara (kg/m3); demikian, gaya berat pesawat akan sama
F1 – F2 = gaya angkat pesawat (N). dengan gaya angkat. F1 – F2 =m.g
F1=gaya pada pesawat kea rah bawah(N)
F2=gaya pada pesawat kea rah atas (N)

Contoh soal gaya angkat pesawat


Gaya angkat yang terjadi pada sebuah pesawat adalah 11.000 kN. Pesawat tersebut
memiliki luas penampang sayap sebesar 80 m 2. Jika kecepatan aliran udara di bawah
sayap adalah 250 m/s dan massa jenis udara luar adalah 1,0 kg/m 3, kecepatan aliran
udara di bagian atas sayappesawat adalah…m/s
Dik: ∆ F=11.000 kN=11× 106 Dit: v2…?
A= 80 m2
v1= 250m/s
3
ρ=1 kg/m
Penyelesaian: perbedaan tekanan dapat ditentukan dengan persamaan
P1-P2= ρgh
1
P1-P2= ρ ( v 2−v 1 )
2 2
2
Subsitusikan ke persamaan gaya angkat pesawat
1
∆ F= ρ ( v 2−v 1)A
2 2
2
1
11×10 6= 1 ( v 2−250 ) ( 80 )
2 2
2
11×10 =( 40 ) ( v 2−62.500 )
6 2

6
11×10
=( v 2−62.500 )
2
40
275.000=¿

12
2
v 2=275.000+62.500 =337.500
v2 =√ 337.500 m/s

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas.
Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya
berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.

Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang


sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan
manusia masa kiniseperti untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang, penyemprot parfum, penyemprot racun serangga dan lain
sebagainya.

3.2 SARAN

Dalam mempelajari Fluida kita harus sungguh-sungguh memahami dan tidak


menganggapenteng pelajaran ini, karena dengan mempelajari ini kita juga
mempelajari salah satu sifatfisika yang terjadi di sekitar tempat tinggal hidup kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://materi78.wordpress.com/2013/06/25/fisika-2/
https://www.zenius.net/blog/fluida-dinamis
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/belajar-fluida-ingat-hukum-bernoulli/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/21/094239869/teori-torricelli
https://www.selamatpagi.id/gaya-angkat-pesawat/
https://kumparan.com/ragam-info/5-contoh-soal-gaya-angkat-pesawat-dan-
penyelesaiannya-21FstMVC5Do/full

14

Anda mungkin juga menyukai