Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FLUIDA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
KELOMPOK III

NAMA :
1. HARNIYANTI
2. LISA ARISANDI
3. JARNIATI
4. SAHRUL ARISANDI

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA (DOMISI SELAYAR)


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah fluida ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.

Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Selayar, 18 Desember 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 1
D. Manfaat............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A. Fluida................................................................................................ 3
B. Fluida Statis dan Fluida Dinamis..................................................... 3
1. Fluida Statis................................................................................... 3
a. Tekanan...................................................................................... 3
b. Hukum-hukum Dasar Fluida Statis........................................... 4
2. Fluida Dinamis (Mengalir)............................................................ 5
1) Macam-macam Aliran Fluida................................................... 6
2) Persamaan Kontinuitas............................................................. 6
3) Debit Fluida............................................................................... 6
4) Asas Bernoulli........................................................................... 7
5) Viskositas Fluida....................................................................... 9
BAB III PENUTUP................................................................................... 10
A. Kesimpulan............................................................................. 10
B. Saran....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran Fisika sampai sekarang ini masih dianggap pelajaran sulit, sukar dan
juga membingungkan. Anggapan ini tidaklah salah namun tidak sepenuhnya benar.
Banyak yang mengatakan fisika sulit dikarena dikatakan pelajaran yang sangat banyak
rumus-rumusnya.
Salah satu pelajaran fisika adalah mekanika fluida. Di Mekanika Fluida akan
banyak sekali materi dan bahasan salah satunya adalah tekanan. Kata tekanan tidaklah
asing ditelinga kita. Disini kita akan melihat tekanan dalam sudut pandang fisika. Dalam
Mekanika Fluida tidak hanya ada tekanan saja banyak materi yang perlu kita pelajari
juga. Antara lain Hukum dan tekanan Hidrostatis, Hukum Pascal dan Archimedes, cara
mengukur tekanan, kemudian jenis-jenis aliran fluida, persamaan Kontinuitas dan
Persamaan Bernouli.
Mekanika Fluida harus dipelajari bukan hanya sebagai tugas kuliah tapi
Mekanika Fluida dipelajari untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitar
kita yang memakai konsep fluida. Sehingga memang Materi Mekanika Fluida harus
dipelajari dan dipahami.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi fluida ?
2. Apa definisi fluida statis ?
3.Bagaimana tekanan dalam fluida ?
3. Bagaimana hukum-hukum dasar fluida statis ?
4. Apa definisi fluida statis (fluida mengalir) ?
5. Apa saja jenis-jenis aliran fluida?
6. Bagaimana persamaan kontinuitas?
7. Bagaimana asas bernoulli dalam fluida ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi fluida
2. Untuk mengetahui tekanan dalam fluida

3. Untuk mengetahui hukum-hukum fluida

4. Untuk mengetahui definisi fluida mengalir

5. Untuk mengetahui jenis-jenis aliran fluida

1
6. Untuk mengetahui persamaan kontinuitas

7. Untuk mengetahui asas bernoulli

D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat dan dapat dijadikan sebagai
dasar untuk mengetahui tentang fluida.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fluida
1) Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan
terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk fluida adalah zat cair dan
gas. Ilmu yang mempelajari fluida tak mengalir disebut Hidrostatis
2) Massa Jenis
Massa Jenis suatu zat adalah massa zat itu per satuan volumennya.
m
ρ=
v
Satuan SI untuk massa (m) adalah kg, untuk volume (V) adalah m3, sehingga
satuan SI untuk massa jenis () adalah kg/m3 atau kg.m3. Satuan lain yang masih
sering digunakan adalah g/cm3.
Massa jenis relatif adalah nilai perbandingan massa jenis suatu bahan terhadap
massa jenis air.
B. Fluida Statis dan Fluida Dinamis
1. Fluida statis
Fluida statis adalah ketika fluida yang sedang diam pada keadaan setimbang.
Jadi kita meninjau fluida ketika tidak sedang bergerak. Pada Fluida Dinamis, kita
akan meninjau fluida ketika bergerak.
a. Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang per satuan luas
bidang itu.
gaya
Tekanan = luas

F
p = A

Satuan SI untuk gaya, F adalah newton (N) dan untuk luas bidang A adalah m2,
sehingga satuan SI untuk tekanan N/m2. Satuan SI untuk tekanan diberinama pascal
(Pa). Jadi…
1 Pa = 1 N/m2
1) Tekanan gauge
3
Tekanan gauge (gauge pressure) adalah selisih antara tekanan yang tidak
diketahui dan tekanan atmosfer (tekanan udara luar). Nilai tekanan yang diukur oleh
alat pengukur tekanan sesungguhnya dikenal sebagai tekanan mutlak
Tekanan mutlak = Tekanan gauge + Tekanan atmosfer
p = pgauge + patmosfer
2) Tekanan dalam Suatu Fluida
Tekanan adalah suatu besaran dari fluida (zat cair dan gas) yang penting karena
sifat-sifat fluida sebagai berikut.
1) Gaya-gaya yang dikerjakan suatu fluida pada dinding wadahnya selalu berarah
tegak lurus terhadap dinding wadahnya.
2) Gaya yang dikerjakan oleh tekanan dalam suatu fluida pada kedalaman yang
sama adalah sama dalam segala arah
3) Suatu gaya luar yang bekerja pada suatu fluida diteruskan sama besar keseluruh
fluida.
Ini tidak berarti bahwa tekanan dalam suatu fluida adalah sama dimana saja,
sebab berat fluida itu sendiri mengerjakan tekanan yang bertambah dengan
bertambahnya kedalaman. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh beratnya
sendiri disebut tekanan hidrostatis

Tekanan hidrostatis zat cair (ph) dengan massa jenis  pada kedalaman h
dinyatakan dengan
ph =ρ gh

Dengan  adalah massa jenis fluida (kg/m3), g adalah percepatan gravitasi bumi
(m/s2), h adalah kedalaman fluida (m) dan ph adalah tekanan hidrostatis (Pa).
Dengan demikian, tekanan total (tekanan mutlak) pada kedalaman h adalah
p= pluar + p h

p= pluar + ρ gh

Jika fluida dalam suatu wadah terbuka yang berhubungan dengan udara luar,
maka udara luar (atmosfer) mengerjakan gaya luar pada fluida
pluar= p atm

b. Hukum-hukum Dasar Fluida Statis


Hukum-hukum dasar fluida statis yang akan kami bahas adalah Hukum Pascal,
Hukum Pokok Hidrostatis dan Hukum Archimedes

4
1. Hukum Pascal
Hukum Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang
tertutup diteruskan sama besar ke segala arah.

Persamaan Hukum Pascal : p1 = p 2

F2 F1 A2
= F2 = ×F 1
A2 A1 atau A1

2. Hukum Pokok Hidrostatis


Hukum Pokok Hidrostatis berbunyi: semua titik yang terletak pada suatu
bidang datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama.

Persamaan : p A= p B

patm + ρ 1 gh1 = patm + ρ2 gh 2

ρ1 h1 =ρ2 h 2

3. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes berbunyi: benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya
ke dalam fluida mengalami gaya keatas sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh
benda yang tercelup tersebut.
Persamaan : Gaya keatas = berat fluida yang dipindahkan

F a=mf⋅g
F a= ρf⋅V bf⋅g

Jika benda tercelup seluruhnya dalam fluida maka


V bf
= Vb ( Vb = volume benda).
1
Jika benda tercelup setengah bagian dalam fluida maka
V bf = 2 b
V

2. Fluida Dinamis (Fluida Mengalir)


Fluida disebut bergerak atau mengalir jika fluida itu bergarak terus terhadap
sekitarnya. Fluida mengalir diasumsikan sebagai fluida ideal, yaitu fluida yang tak
termampatkan (incompressible), tidak kental, dan memiliki aliran tunak.
Fluida tak kental adalah aliran fluida yang tidak mengalami gesekan. Pada aliran
fluida tak kental, antara satu lapisan fluida dengan lapisan fluida di dekatnya tidak
mengalami gesekan begitu pula antara fluida dengan dinding saluran (pipa) sehingga
gesekan antara fluida dengan dinding saluran tidak menghambat gerak fluida.
5
1) Macam - macam aliran Fluida
Aliran dari fluida dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu
• Aliran Steady. Suatu aliran fluida disebut steady jika tidak ada perubahan
kecepatan terhadap waktu pada semua titik dalam aliran tersebut.
• Airan Unsteady jika terdapat perubahan kecepatan terhadap waktu dalam aliran
tersebut.
• Aliran Laminer jika gerakan dari partikel-partikel fluida membentuk lapisan yang
teratur dan juga memiliki bilangan Renault < 2000
• Aliran Turbulen jika gerakan partikel fluida acak atau tidak teratur dan juga
memiliki bilangan Renault > 3000
• Compressible jika ada perubahan besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida
di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida compressible adalah: udara, gas alam,
dll
• Incompressible jika tidak berubahan besaran kerapatan massa (densitas) dari
fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida incompressible adalah: air,
berbagai jenis minyak, emulsi, dll
• Aliran Uniform
• Aliran Non Uniform
2) Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas berbunyi: pada fluida yang tak termampatkan, hasil
kali antara kelajuan aliran fluida dalam suatu wadah dengan luas penampang
wadah selalu konstan.
2 2
v2 r d

Persamaan :
v1 ( ) ( )
= 1 = 1
r2 d2

3) Debit Fluida
Jika anda perhatikan maka satuan dari Av adalah (m2) (m/s2), yaitu volume per
sekon. Volume fluida yang mengalir per satuan waktu didefinisikan sebagai suatu
besaran yang disebut debit (Q) jadi
V
Q= = Av
t
Oleh karena itu, persamaan kontinuitas yang dinyatakan diatas disebut juga dengan
persamaan debit konstan yang dinyatakan oleh
A 1 v1 = A 2 v 2

Q1 = Q2
6
4) Asas Bernoulli
Asas Bernoulli menyatakan bahwa “Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan
fluida paling besar adalah bagian yang kelajuan alirannya paling kecil dan tekanan
yang paling kecil pada bagian yang kelajuan alirannya paling besar”.
 Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli berlaku untuk fluida ideal dan diturunkan dari
1
p+ ρ gh+ ρv2
hukum kekekalan energi menurut persamaan ini besaran 2
memiliki nilai yang sama dengan setiap titik dalam aliran fluida dengan massa
jenis  , dimana p adalah tekanan mutlak, h adalah ketinggian diatas suatu
bidang acuan, dan v adalah kecepatan fluida. Dengan demikian, untuk dua
kedudukan 1 dan 2, berlaku

1 1
p1 +ρ gh1 + ρv 21 =p 2 +ρ gh2 + ρv 22
2 2
1 2
ρv
Besaran gh adalah energy potensial fluida per satuan volume, dan 2
adalah energi kinetik fluida per satuan volume. Kedua besaran ini memiliki
satuan tekanan.
 Dua Kasus Khusus Hukum Bernoulli
Untuk fluida tak bergerak (fluida statis), kecepatan v1 = v2 = 0 sehingga
persamaan Bernoulli menjadi

p1 +ρ gh1 +0= p2 + ρ gh 2 +0

p1 −p 2= ρg(h2 −h1 )
Untuk fluida yang mengalir (fluida dinamis) dalam pipa mendatar
dimana tak terdapat bedaan ketinggian diantara bagian-bagian fluida. Ini
berarti h1 = h2, sehingga persamaan Bernoulli menjadi

1 1
p1 + ρv 21= p 2 + ρv 22
2 2
1
p1 −p 2= ρ( v 21 −v 22 )
2
7
 Penerapan Hukum Bernoulli
Penerapan hukum Bernoulli dalam bidang tehnik antara lain
venturimeter, tabung pitot, alat penyemprot parfum atau racun serangga dan
gaya angkat sayap pesawat terbang.
a. Venturimeter
Venturimeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kelajuan alir suatu cairan.
Persamaan yang berlaku :

1
p1 −p 2= p( v 21−v 22 )
2
A2
v2= ×v 1
A1
p1 −p 2= gh
b. Tabung Pitot
Tabung pitot adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kelajuan aliran gas.

Jika massa jenis cairan dalam tabung , beda kedua kaki adalah h,
massa jenis gas ’ dan kelajuan alir gas v maka berlaku

1 2
ρv =ρ ' gh
2

2 ρ ' gh
√ ρ
c. Alat penyemprot parfum atau racun serangga
Prinsip kerja alat penyemprot parfum adalah dengan memaksa
udara keluar dari bola karet termampatkan sehingga menghasilkan semburan
udara melalui lubang sempit diatas tabung silinder yang memanjang
kebawah dan masuk ke dalam cairan parfum. Semburan udara tersebut yang
bergerak cepat pada bagian atas tabung menurunkan tekanan udara pada
bagian atas tabung, dan menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan
cairan memaksa cairan naik keatas tabung. Semprotan berkelajuan tinggi
meniup parfum naik keatas tabung tersebut sehingga cairan parfum
dikeluarkan sebagai semburan kabut halus. Prinsip kerja alat penyemprot
racun serangga persis seperti
8
penyemprot parfum. Jika penyemprot parfum udara dipaksa keluar dengan
menekan tombol, maka penyemprot racun serangga dengan menekan masuk
batang penghisap.
d. Gaya angkat sayap pada pesawat terbang
Desain sayap pesawat yang berbentuk aerofoil menyebabkan kelajuan
udara diatas sayap v2 lebih besar daripada dibawah sayap v1. Ini
menghasilkan gaya angkat.

Gambar : Mekanisme sayap pesawat

1
F1 −F 2= ( v 22 −v 21 ) A
2

Dengan  adalah massa jenis udara disekitar pesawat dan A adalah total
bentangan sayap. Ketika pesawat terbang dalam arah mendatar, berat total
pesawat sama dengan gaya angkatnya.
5) Viskositas Fluida
Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan gesekan di dalam fluida. Fluida
−3
kental seperti oli, memiliki koefisien viskositas besar ( η=110×10 Pa s). Fluida
−3
tak kental seperti air, memiliki koefisien viskositas kecil ( η=1,00×10 Pa s)
Besar gaya gesekan, Ff yang diberikan oleh fluida kental dinyatakan oleh
persamaan:

Ff = k  v

Koefisien k bergantung pada bentuk geometric benda. Persamaan diatas disebut


hukum stokes. Untuk benda berbentuk bola, k = 6r, sehingga hukum Stokes
dinyatakan oleh persamaan
F f = 6 r  v

Dengan r adalah jari-jari benda (m),  aadalah koefisien viskositas (Pa s) dan v
adalah kelajuan benda (m/s2)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika ditekan. Massa Jenis suatu zat adalah massa zat itu per satuan
volumennya.
m
ρ=
v
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang per satuan luas
bidang itu.
gaya F
Tekanan = luas ,p = A

Hukum-hukum dasar fluida statis adalah Hukum Pascal, Hukum Pokok Hidrostatis
dan Hukum Archimedes.
Fluida disebut bergerak atau mengalir jika fluida itu bergarak terus terhadap
sekitarnya. Fluida mengalir diasumsikan sebagai fluida ideal, yaitu fluida yang tak
termampatkan (incompressible), tidak kental, dan memiliki aliran tunak.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaannya makalah kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2008. SeribuPena Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga
http://kabar-agro.blogspot.com/2011/11/dasar-dasar-aliran-fluida.html di unduh tanggal 24 Desember
2015 jam 16:35 WIB
11

Anda mungkin juga menyukai