Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FLUIDA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Fisika Dasar
Dosen Pengampu : Bu Liszulfah Roza

Disusun oleh kelompok 6 :

1. Laras Nazyrah Rizki (1504015205)


2. Reshi Setya Nurcahyani (2004015156)
3. Putri Nabilla (2004015186)
4. Gustin Said Larasati (2004015216)
5. Nur Hayati (2004015083)
6. Yayang Nathania Kencana Ribeiro (2004015162)

KELAS 1E
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI & SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami kepada Bu Liszulfah Roza
selaku Dosen Pengampu dari mata kuliah Fisika Dasar. Karena pentingnya materi
ini maka dengan ini kami membuat makalah Fisika tentang FLUIDA.

1.2 Perumusan Masalah


1. Mengetahui pengertian dari Fluida
2. Mengetahui Hukum atau Rumus yang berhubungan dengan Fluida

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dan mempermudah
pembelajaran serta melengkapi materi tentang FLUIDA.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN FLUIDA


Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut
sebagai zat alir. Fasa zat cair dan gas termasuk ke dalam jenis fluida karena kedua
zat tersebut dapat mengalir.
Zat cair dan gas dikelompok kan ke dalam fluida karena zat cair dan zat
gas dapat mengalir ke satu tempat ke tempat lainnya. Air, susu, dan minyak
merupakan contoh zat cair. Oksigen termasuk contoh dari zat gas fluida karena
sifatnya yang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Fluida dibedakan menjadi 2, yaitu fluida statis dan fluida dinamis. Fluida
statis mempelajari fluida yang tidak bergerak atau diam, misalnya air di dalam
gelas, air di kolam renang dan sebagainya. Fluida dinamis mempelajari fluida
yang mengalir, misalnya aliran air di sungai, aliran gas dalam pipa, aliran udara di
atmosfer dan lain-lain.
• Fasa Cair
Fasa cair mengalami konsentrasi tinggi ke rendah
- Molekul-molekul terikat secara longgar namun tetap berdekatan
- Tekanan yg terjadi karena ada gaya gravitasi bumi yg bekerja padanya
- Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang
• Fasa Gas
- Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan
- Tekanan gas bersumber pada perubahan momentum disebabkan tumbukan
molekul gas pada dinding
- Tekanan terjadi tidak tegak lurus pada bidang

2.2 MACAM-MACAM FLUIDA


1. Fluida Statik
Fluida statik adalah fluida yang berada pada fase diam atau tidak bergerak.
Fluida statis juga dapat didefinisikan fluida yang dalam keadaan bergerak
tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar pastikel fluida tersebut atau bisa
dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan
yang sama sehingga tidak memiliki gaya geser. Fluida selalu mempunyai
bentuk yang dapat berubah secara kontinyu seperti wadahnya, sebagai akibat
gaya geser.
• Statis sederhana
Contohnya adalah air yang berada di dalam ember yang tidak dikenai
oleh gaya apapun, seperti angin, panas dan lain-lain yang mengakibatkan
air tersebut berpindah atau bergerak.
• Statis tidak sederhana
Air sungai yang memiliki kecepatan seragam pada setiap partikelnya
diberbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai.

2. Fluida Dinamik
Ada 3 hal yang mendasar untuk menyederhanakan pembahasan fluida dinamis,
yaitu :
- Fluida dianggap tidak kompresibel
- Dianggap bergerak tanpa gesekan walaupun ada gerakan materi (tidak
mempunyai kekentalan)
- Aliran fluida stasioner, yaitu kecepatan dan arah gerak partikel fluida yang
melalui suatu titik tertentu tetap. Artinya, partikel yang datang di satu titik
akan mengikuti jejak partikel-partikel lain yang lewat terdahulu

Dalam dunia medis, fluida dinamis dapat diaplikasikan pada laju aliran
darah yang mengalir pada pembuluh darah aorta dan arteri. Pada pembuluh
darah aorta, terjadi perbedaan tekanan darah yang dibutuhkan untuk
memelihara aliran darah agar tetap normal, yaitu sebesar 3mmHg. Jika darah
memasuki aorta dengan tekanan sebesar 100mmHg, pada saat darah memasuki
arteri utama tekanannya akan berkurang menjadi 97mmHg. Pada saat darah
memasuki arteri yang diameternya lebih kecil dari aorta dan arteri utama,
tekanan darah kembali turun agar aliran darah tetap stabil
2.3 SIFAT-SIFAT FLUIDA
1. Massa Jenis
Suatu sifat penting dari zat adalah rasio massa terhadap volumenya yang
dinamakan massa jenis. Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar
pula massa setiap volumenya. Dalam fisika, ukuran densitas (kepadatan)
benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa persatuan volume.

ρ = m/v
Keterangan :
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
m = massa (kg/g)
v = volume (m3 atau cm3)

2. Tekanan
Konsep tekanan identik dengan gaya, gaya selalu menyertai pengertian
tekanan. Tekanan yang besar dihasilkan dari gaya yang besar pula, sebaliknya
tekanan yang kecil dihasilkan dari gaya yang kecil.
Luas permukaan suatu benda juga mempengaruhi tekanan dari benda
tersebut. Luas permukaan yang kecil menghasilkan tekanan yang lebih besar
daripada luar permukaan yang lebar. Dapat disimpulkan tekanan berbanding
terbalik dengan luar permukaan.

P = F/A
Keterangan :
P = tekanan (N/m2 atau pascal)
F = gaya (N)
A = luas permukaan benda (m2)

Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara menggunakan cairan


mercuri / Hg dengan massa jenis 13.6 gr/cc
Ketika mengukur di pantai, maka tinggi cairan barometer adalah 76 cm
dengan percepatan gravitasi 9.8 m/s2

2.4 PRINSIP PASCAL


Tekanan yang diberikan pada suatu cairan yang tertutup akan diteruskan
tanpa berkurang ke segala titik dalam fluida dan ke dinding bejana (Blaise Pascal
1623-1662). Tekanan adalah sama di setiap titik pada kedalaman yang sama.

Hukum pascal berbunyi “ tekanan yang bekerja pada fluida di dalam


ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah sama besar”.
Contoh alat yang bekerja berdasarkan hukum Pascal adalah pompa hidraulik,
kempa hidraulik, dongkrak hidraulik dan sebagainya.

Hukum Pascal berlaku :

P1 = P2
F1 F2
=
A1 A2

Keterangan :
A1 = luas penampang pada kaki pertama (m2)
A2 = luas penampang pada kaki kedua (m2)
F1 = gaya pada kaki pertama (N)
F2 = gaya pada kaki kedua (N)
2.5 PRINSIP ARCHIMEDES
Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu
fluida akan mendaapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat
fluda yang dipindahkan.
Hukum Archimedes berbunyi “semua benda yang dimasukkan dalam zat
cair akan mendapat gaya ke atas dari zat cair itu seberat zat cair yang
dipindahkan”
Misalkan suatu benda diam berada dalam wadah yang berisi zat cair. Pada
arah horizontal, gaya-gaya saling meniadakan karena resultan gaya sama dengan
nol. Sedangkan pada arah vertikal terdapat gaya-gaya antara lain gaya berat
benda, gaya berat zat cair, gaya Archimedes (gaya tekan ke atas), dan gaya Stokes
(gaya gesek fluida).

Penerapan Hukum Archimedes :


1. Balon Udara
2. Jembatan ponton, yakni jembatan yang menggunakan drum kosong berisi
udara
3. Hidrometer, yakni alat untuk mengatur berat jenis relatif zat cair terhadap air
4. Kapal laut dan kapal selam
• Posisi Mengapung
Pada posisi mengapung, tangki balast (trim) dalam keadaan terisi udara
sehingga kapal selam akan terangkat sebagian ke permukaan laut
• Posisi Tenggelam
Pada posisi menyelam, tangki balast (trim) akan terisi oleh air yang
dipompakan masuk dari bagian bawah kapal selam. Inilah yang
mengakibatkan kapal selam tenggelam

Fenomena Archimedes
Gaya Bouyant = Fb
Prinsip Archimedes: Gaya Buoyant dari benda dalam fluida adalah sama dengan
berat dari fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut

Fb = F2 − F1
h1 F1
Fb =  f gA(h2 − h1 )
A

Fb =  f gAh
h2
Fb =  f gV
F2

Prinsip Archimedes
Fa = W (fluida yang dipindahkan)
Fa = m g
Fa =  V g
Tenggelam Terapung Melayang

2.7 TEGANGAN PERMUKAAN


Tegangan permukaan pada zat cair erat kaitannya dengan gaya adhesi dan kohesi.
Dalam zat cair ada partikel-partikel yang dikelilingi semacam bola dan terdapat
partikel sebagai pusatnya, sedangkan bola sebagai medannya.
Timbul karena gaya tarik-menarik molekul-molekul zat cair yang sejajar
permukaan.

Keterangan :
d = panjang permukaan benda
= tegangan permukaan
F = gaya (N)

Fenomena permukaan sangat mempengaruhi :


 Penetrasi melalui membran biologis
 Dalam pembuatan bahan pangan dengan sistem dispersi (suspensi, emulsi,
koloid) dan stabilisasinya
 Kimia Fisik Pangan
 Enkapsulasi
A

Pada huruf A menggambarkan Molekul-molekul di permukaan mengalami


gaya tarik antar mole-kular di sekitarnya baik dengan sesama molekul (kohesif)
mau-pun dengan molekul-molekul lain di atasnya (adhesif)
Dan pada huruf B menggambarkan Molekul-molekul di bagian bawah
mengalami gaya tarik dengan kekuatan yang sama ke segala arah oleh sesama
molekul.

Permukaan Zat Cair dalam Pipa Kapiler

Keterangan :
h = kenaikan / penurunan zat cair dalam pipa kapiler (m)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
r = jari-jari pipa kapiler (m)
= tegangan permukaan (N/m)
= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair (O)

2.8 VISKOSITAS
Fluida baik zat cair maupun zat gas, yang jenisnya berbeda memiliki
tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas atau kekentalan sebenernya
merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida.
Molekul yang membentuk fluida saling bergesekan ketika fluida tersebut
mengalir.
Pada zat cair, viskositas disebabkan adanya gaya kohesi (gaya tarik-
menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan
oleh tumbukan antarmolekul.
Ukuran kekentalan zat cair atau gesekan dalam zat cair disebut viskositas.
Gaya gesek dalam zat cair tergantung pada koefisien viskositas, kecepatan relatif
benda terhadap zat cair, serta ukuran dan bentuk geometris benda. Untuk benda
yang berbentuk bola dengan jari-jari r, gaya gesek zat cair dirumuskan

Fs = 6 π r η v
Keterangan :
r = jari-jari benda (m)
v = kecepatan jatuh dalam fluida (m/s)
η = koefisien viskositas (Ns/m2)
Fs = gaya gesek Stokes (N)
DAFTAR PUSTAKA
PristiadiUtomo. 2014. Buku Fisika Bidang Keahlian Kesehatan untuk SMK/MAK
kelas x. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai