FLUIDA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Fisika Dasar
Dosen Pengampu : Bu Liszulfah Roza
KELAS 1E
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI & SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
2. Fluida Dinamik
Ada 3 hal yang mendasar untuk menyederhanakan pembahasan fluida dinamis,
yaitu :
- Fluida dianggap tidak kompresibel
- Dianggap bergerak tanpa gesekan walaupun ada gerakan materi (tidak
mempunyai kekentalan)
- Aliran fluida stasioner, yaitu kecepatan dan arah gerak partikel fluida yang
melalui suatu titik tertentu tetap. Artinya, partikel yang datang di satu titik
akan mengikuti jejak partikel-partikel lain yang lewat terdahulu
Dalam dunia medis, fluida dinamis dapat diaplikasikan pada laju aliran
darah yang mengalir pada pembuluh darah aorta dan arteri. Pada pembuluh
darah aorta, terjadi perbedaan tekanan darah yang dibutuhkan untuk
memelihara aliran darah agar tetap normal, yaitu sebesar 3mmHg. Jika darah
memasuki aorta dengan tekanan sebesar 100mmHg, pada saat darah memasuki
arteri utama tekanannya akan berkurang menjadi 97mmHg. Pada saat darah
memasuki arteri yang diameternya lebih kecil dari aorta dan arteri utama,
tekanan darah kembali turun agar aliran darah tetap stabil
2.3 SIFAT-SIFAT FLUIDA
1. Massa Jenis
Suatu sifat penting dari zat adalah rasio massa terhadap volumenya yang
dinamakan massa jenis. Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar
pula massa setiap volumenya. Dalam fisika, ukuran densitas (kepadatan)
benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa persatuan volume.
ρ = m/v
Keterangan :
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
m = massa (kg/g)
v = volume (m3 atau cm3)
2. Tekanan
Konsep tekanan identik dengan gaya, gaya selalu menyertai pengertian
tekanan. Tekanan yang besar dihasilkan dari gaya yang besar pula, sebaliknya
tekanan yang kecil dihasilkan dari gaya yang kecil.
Luas permukaan suatu benda juga mempengaruhi tekanan dari benda
tersebut. Luas permukaan yang kecil menghasilkan tekanan yang lebih besar
daripada luar permukaan yang lebar. Dapat disimpulkan tekanan berbanding
terbalik dengan luar permukaan.
P = F/A
Keterangan :
P = tekanan (N/m2 atau pascal)
F = gaya (N)
A = luas permukaan benda (m2)
P1 = P2
F1 F2
=
A1 A2
Keterangan :
A1 = luas penampang pada kaki pertama (m2)
A2 = luas penampang pada kaki kedua (m2)
F1 = gaya pada kaki pertama (N)
F2 = gaya pada kaki kedua (N)
2.5 PRINSIP ARCHIMEDES
Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu
fluida akan mendaapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat
fluda yang dipindahkan.
Hukum Archimedes berbunyi “semua benda yang dimasukkan dalam zat
cair akan mendapat gaya ke atas dari zat cair itu seberat zat cair yang
dipindahkan”
Misalkan suatu benda diam berada dalam wadah yang berisi zat cair. Pada
arah horizontal, gaya-gaya saling meniadakan karena resultan gaya sama dengan
nol. Sedangkan pada arah vertikal terdapat gaya-gaya antara lain gaya berat
benda, gaya berat zat cair, gaya Archimedes (gaya tekan ke atas), dan gaya Stokes
(gaya gesek fluida).
Fenomena Archimedes
Gaya Bouyant = Fb
Prinsip Archimedes: Gaya Buoyant dari benda dalam fluida adalah sama dengan
berat dari fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut
Fb = F2 − F1
h1 F1
Fb = f gA(h2 − h1 )
A
Fb = f gAh
h2
Fb = f gV
F2
Prinsip Archimedes
Fa = W (fluida yang dipindahkan)
Fa = m g
Fa = V g
Tenggelam Terapung Melayang
Keterangan :
d = panjang permukaan benda
= tegangan permukaan
F = gaya (N)
Keterangan :
h = kenaikan / penurunan zat cair dalam pipa kapiler (m)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
r = jari-jari pipa kapiler (m)
= tegangan permukaan (N/m)
= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair (O)
2.8 VISKOSITAS
Fluida baik zat cair maupun zat gas, yang jenisnya berbeda memiliki
tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas atau kekentalan sebenernya
merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida.
Molekul yang membentuk fluida saling bergesekan ketika fluida tersebut
mengalir.
Pada zat cair, viskositas disebabkan adanya gaya kohesi (gaya tarik-
menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan
oleh tumbukan antarmolekul.
Ukuran kekentalan zat cair atau gesekan dalam zat cair disebut viskositas.
Gaya gesek dalam zat cair tergantung pada koefisien viskositas, kecepatan relatif
benda terhadap zat cair, serta ukuran dan bentuk geometris benda. Untuk benda
yang berbentuk bola dengan jari-jari r, gaya gesek zat cair dirumuskan
Fs = 6 π r η v
Keterangan :
r = jari-jari benda (m)
v = kecepatan jatuh dalam fluida (m/s)
η = koefisien viskositas (Ns/m2)
Fs = gaya gesek Stokes (N)
DAFTAR PUSTAKA
PristiadiUtomo. 2014. Buku Fisika Bidang Keahlian Kesehatan untuk SMK/MAK
kelas x. Jakarta: Erlangga.