iherrasi
Gelondong Oto’t A.Organ
Serabut Otot Tendon J,enis Serabut Otat
belum Sarkoplasma & State OTOY JANTUNG
Tubuhis 0.TOT POLOS
Transvar8Bl REGENERA8I JARINGAN OTOT
Mekanisme Kontraksi
jaringan otot terdin atas sel-sel yang telnh herd iferensiasi mesenkimal embrional yang disebut mioblas (Gambar 10-2).
untuk penggunaan optimal sitat universal set yanb di but Inti lonjong yang panjnng umumnya terdapat di tepian set di
kontraksi seI. MikrofiJamen dan proiein terkait bersama-sama Rawah membran seL Lokasi init set yang kbas irii wembantu
menghasilkan daya yang d iperlukan untuk kontraksi set, yang Cieni bedakan otot rangka dari otot jontung dan otot polos
menghasilkan gerakan dalam organ tertentu dan rubs h secara dengan inti yang berada mli tengah.
keseluruhan. Hampii semtla set otGt berasal dari incsrde°m.
den seised ini lerutamo memahami dilererNasi terutama
melalui suatu proses pernan jangan set secara bettahap dengan
sinlesis protein miofibril secara bersamaan.
Tiga jenis jaringan clot pada oiamalia dapat dibedaban Variasi diamefar seredut otot rengka berganlung peda
berdasarkan ciri morfologis dan fungsional (Cambar 10-1) fek tor- fakfor seperti otot yang spesifik, omur den. )enis
dan struktur setiap jenis jaringan otot dlsesuaikan dengan kalamin, keadaan gizi, den ektivifas j”esmeni” orang yang
peran fisiologisnja. Otol rangkz terdiri atas berkas-berkm eel b&raangkutan. Sudah diketehui umumbahwa latihan akan
multinoklear dan silirtdris yang gat panjang, yang memilikI memdesarkan ofof den menguranpi timbunan lemak.
garis-garis toelintang (lurik). Kontraksinya cepat, kuat, dan Pembesaran ofof demikian disebabkan pembentokan
biasnnya dipengaruhl keliendak. Kontraksi ini dise6abkan mi 'd As/z' dev penin8katan diameter yeng nyata di
oleh inferaksi antara filamen aktin fipis dart filamen miosin setiap sereIt;ut otot. Proses ini, yang d”itendai dengan
p&nembahan volume feel, disebtJt fj/pertrofi ('Y'un. hyper,
tebal, dengan konfigurasi molekul yang rnemun$kinkan
kedua filamen tersebut bergeser saline Krnparlg tindib,
pariembahan furnish sel disebut Aiparpfas/a (hyper
Tenaga yang diperlukan untuk bergcnr dibeng t Lan oleh
Y’un.p/as/s, oetakanJ, yeng terjedI”pada ofofpo/os, dangan
inleraksi iemah di di antara aktin pada rriiosin. Otot se/-se/ yang belum kehilangen kemempuannya untuk
]antung juga memiliki garis-me]intang dan terdiri atau eel-ml membelaifi melalui mifosfs.
panjang yang §ercabang, yang terlelak paralel satu sama lain.
Di tempat kontak ui g-!•-st ung terdapa i disrus intercalaris,
suatu struhtur yang hanya terdapat pada otot jantung.
Kontraksi otot jantung bersifat involunter, giat, dan ritmis.
Otot polos terdiri atas kumpulari set-ref fast form yang tidak
Susunan
bergaris bila diamati dengan mikroskop cahaya. Massa serabut yang menyusun berbagai jertis otot fersusun
Kontraksinya lambat dan tidak di bawah kendali volunter. dalam 6erkas-berkas teratur yang ctikeliliiigi oleh epimisium,
Sejumlah organel sel otot me mii nama yang berbeda deri •••* • 8 luar jaringan ikat padat yang mengelilingi
padanannya di dalam sel lain, Sitoplasma set otc't disebut seluruh otot. (G atnbar 10-3 dan IN). Dari epimisiutri, septa
barknplaama (Yuri. sorts, daging, + plasma, benda yang ter- tipis jaringan ikat menyusup ke da]am, dan mengelilingi
bentuk), dan RE hams yang disebut retikutum sarkoplaama. lueciculue atau berkas serabut di dalam clot. Jaringan ikat di
Sarkoleiiiz (sarfos + Yun. lemine, kulii) adaiah membran set, sekitat masing-masingberkas serabut otot disebut perimisium.
atau plasmalema, Srtiap serabut otot dikelilingi selapis halus jaringan ikat, yaitu
endomisium, yang terdiri atas sebuah lamina hasal yang
disin!esis oleh serabut multinuklear serta serat-serat retikular
OTOT RAhiHKA dan fibroblas. Oi dalam aetiap serabut, inti sel bergeser ke
Otot rangka terdiri atas serabut otot, yang merupakan set tepi terhadap sarkolemma.
tnultinuklear silindris yang san$nt panjang dengan diameter Salah satu peran terpenting jaringan ikat ini adalah me-
I 0-100 pm. Anti yang banj'ak ini terbentuk akibat peleburan set rieruskan daya mekanis yang ditirnbulkan oleh kontraksi seI-
163
164 / BAB 10
set atau serabut otot karena setiap sel otot jarang terbentang Pola pitz A dari 1 di sark‹amer di babWn oleh susunan ke-
dari salu ujung otot ke ujung.lain. dna jenis miofilnmen—tebal dan tipis—yang terletak paralel
Pembuluh dark mempcmtrasi ntnt d1 daiam septa terhadap sumbu panjang miofibril dalam pota yang simetris.
jaringan ikat dan memberi tub suatu jejnring kapiler luas di l°anjang filarnen tebal adalah 1,6 |tm dan lebsmya 15 rmi;
endomisitim (Gambnr 10-5). Pembuluh limfe dan filamen-tilamen tersebut menempafi piLa A, yaltu bagian
pembuluh darah besar ditemukan Hi lapisan jaringaft ikat pusat sarkomer. filamen tipis berjalan di antara dan paralel
lain. terhadap filamen tebal.dan satu u}unjf;riva melekat pada garis Z
Sebagiao besar otot meruricing di kédua ujiingnya dan (Cambar 10-8). Filarncn tipis tnemillki panjang 1,0 | m dan lebar
kurn puneri jaringan ikat epi is mempurlihatkan kiinti- 8 nm. Akibat susunan ini, pita I terdiri atas bagian filanaen
nuitas vlengan tendon melalui taul mintendinosa (gambar lapis yang tidak sat ing bertum Fang tindih dengan filamen
10-6), Ca rnbaran TEM inenun)ukkirbahis'u di d zerah tebal (yang
peralihan ini, serat-serat kolagen tendon menyusup di antara membuat pita tersebut terpulas forang). Pita A ferutama terdiri
serabut dan berhubungari dengan lipatan konapieks atas hlamee tebal, selain bagian hlamen tipis yang saling ber-
sarknlemrria. tumpuk. Pengamatan yang lebih cermat Terhadap pits A me-
nunjukkan adanya zona yang lebih pucat di tengahnya, yakni
Serabut Otot piFa H, yang hanya terdiri atas molehu 1 mic'sin dengan bagian
Seperti yang tampak dengan mikioskop .cahaya, serabut otot mirip-batang tanpa adanya fiJamen yang tipis (Gambar 10-8).
rangka yang terpc'torig inemanjang memp'erlihatk'an garis- Zen a pita H dibelah dna oleh garis M (Jer. Mitte, tengah),
melintang dari pit terang dan gelap secsra hergantian yakni suatu daerah terberlfuknya hubungan Enteral antar
(Gambar 10-M. Pita yang lebih gelap disebut pita A (naisotrop filamen tebaJ yang bezdekatan (Gambar 10-8). Protein utama
atau birefringen dengan cahaya polarisasi); pita yang 'lebih di regio garis M adalah mioinesin, suatu protein pcngIknt-
terang disebut pita I (isot roy, jsitu tier ak mengubah cuhaya micisin ynng menahan filamen tebal Hi tempatpya, dan kieatin
polarisasi). Dengan TEM, se*›ap pt ta I terlibat terbelah d ua kinase, yang mengatal 1516 8mindnhan sebiiah gugus lo9fBt
oleh garis gelap melintang, yakrii garis Z (her. Zu dari fosfokreatitt (suatu bentuk simpanan gugus fosfat berenergi-
isrfirnsriici6r, di antara diskus). Subunit fungsional wig tinggi) keadennsin difosfat (ADP) sehingga adenosin trifosfat
beiulang-ulang dari alat kontraktil ini, yaitu saAoiner, (ATP) tersedin bagi kfmtraksi otot.
terbentang dari garis Z be garis 2 (Gambar 10-fi) dan panjangn\ £iiamen tebal dari fipis saling turnpang tindih dalam jarak
a sekitar 2,5 }jm pada otot yang sedang Sristirahat. tertentu di pita A. Akibatn ya, suatu pc'tongan melintang di
Sarkoplasma mern iliki-sedikit RE kasar atau ribosfim betas daerah dengan filamen vang tumpang tindih, inemperlihatkan
dipenuhi berkas-berkas filamem silindris pari|ang yang disebut bahwa setiap filamen tebal dikelilingf oleh 6 filamen tipis
miofibril vang be Jalan sejajar dengan sumbu panjaing scrat v3 alam bentuk heksagonal (Ca mbar 10-8).
tersebut. Miofibril mempunyai diameter 1-2 pm dan terdiri Fil»men tipFs terdiri atas aktin-F, yang terkalt dengan
atas deretan sarkomer yang tersusun seJ›erti ran Lai yang bet- *ropomiosin, yang juga. niembentuk suatu polimer halus yang
hubungan dari uju rig W uj (Gambar IO-h). Stismnnñ laterai panjang, dan tmponin, suatu kompleks. globular dali tiga
sarkomer di minfibril yang bersebelaban, menyebahhan ke- subunit. Fi1amen tebal tezutama terdiri atas mioa?n.
seluruh an serabut otot memperlibatkan pola garis melintang fvfiosin bersama akbn rnenggambarkcn °i5°1 protein total otot
yang kl as. rangka,
Gambar IO-J. Tlge j•nis otal. Mikrograf cahaya setiap tipe, yang disertai dengan gambar berlabel. (a): Otot rangka terdiri
atas
.sarabut multinuIgear.yang malyanjang dan besar serta memperlihatken kontraksi yolunter yang Leaf dan cepat. (b): O!ot Jantung
terdin atas .sel iregular bercabang yang terikat bersama secara longitudlnal oleh discus intercalarta dan memperlihatkan kontrakai
invounter yang kuat. (c): Otot poioa terdiri atas kumpulan sel fusiformis dengan kontraksi involunter 'yang lemah, Densitas kemasan
entarsel meng- gamdarkan sejumlah kecil jaringan ikat ekstrasel. (a, b). 200d. (cj: 30ox. Semua HBE.
JARINGAN OTOT ./ 1.65
Mioblas
Migblas ményaM membentuk suetu seral otot rahgka
Mekanisme Kontraksi
Safkorner dalam keadaan istirahat .terdñi atas filamen
te.bal dan.tipisyang salingbertumpuk sebagian. Selama
bezkoritiaksi, filainen tebal dan tipis tidak memgubah
panjangrryz Koctrakai tersebut merupa.kar\ hxsil
peningkatan mlah penumpukan filamen-fifamen ,vang
disebabkan nlefj petgescrazt filament tebal dan tipis sad
sama lain. KorarakSi diinduksi oleh potcnsinl aksi
166 / BAB 10
Tendon
Fasia dalam
Arteri
— Perimisiurn
Fasikulus
Serat otot
b Fasikulus
Miofibril
Sarkolema
Sel satelit
c Serat otot
Gambar Id-J- Susunan otot rangka. (a)• Seluruh otot rangXa terselubungi di daJam suatu lapisan jaringan ‹kat padat yang
disebut epimisium yang berhubungan langsung dengan lendon yang terikat pada tulang. (b): Setiap fasciculus serabut o@I
terselubungi di lapisan jaringan ikat Iain yang disebut perimisium. (c)- Setiap serabut otot (sel multinuklear panjgng) dikelilingi
oleh eoatr/ lapisan yang sangat halus yang disebut endomisium, yang mencakup suatu lamina ekstemal yang dihasilkan oleh
serabMt otot (dan menyelubungi eel satelit) dan matriks ekstrasef yang dihasilkan oleh fibroblas.
JARINGAN OTOT / 167
filamen tipis dan
Inervaai
Saraf motorik bermielfn bercabang di diam
jaringan ikat perimisiu m, .tempat setiap saraf
menghasilkan beberapa cabang terminal: Di tempat
inervasi, akson tersebut kehiJangan se{ubung
mielinnja dan membeiituk bagian terminal yang
melebar, yang terdapat di dalam lckukan pada
permukaan set olot. Struktur ini disebut ntofor-etid-
plate atau taut neuro- muskular (Cambar 10-13). Di
tempat ini, nkscin clifufupi selapis sitoplasma tipis
dari sebuah set Schwann. Hi dalam ujung aksoo,
terdapat bariyak mitokondria dan vesikel sinaps
yang mengaiidung neurotransmiter aselilkolin. Di
antara akson da+I oMf terdapat celah, }airu ceJa?t
sizzapa, tempat maViks lamina basal amorf dari
serabut otol berada. Pada pertautan, sarkolema
membentuk banyak lipatan-lipafan pertaulun yang
vlalam, yangrnenanibah1uaspermukaan.Dida1arft
sarkoplaama di bawah lipatau-lipamn terd apat
beberapa irtti dan bariyak mitokondria, ribosom, dan
granule glikogen.
Bila suahi potential aksi memasuki iiicfor-ro#-pfqfe, ase-
tilkolñ dibebaskan dari ujtujg akson, 1-›erdifusi
melalui crlah tersebut, dan ferikat pada reseptor
asetilkolin di sarkolema yang terlipat. Pengikatan
asetiikolin membuka kanal Na d1 safkolema, yang
berakibat depolarisasi membran. Kelebihan asetilkolin
dihidrolisis oleh enzim knlinesterase yang terikat pada
lamina basal celah sinaps. Pemecahan asetilkolin di-
perlukantaituk menghindari lamanya kontak
trausmiter ini dengan reseptomya.
SeperD diperlihatkan pada Cambai 10-11,
depolarisasi yang diawali di run Mr-end-ylatr
diteruskan di sepanjang per- mukaan set otot dari
masuk jack be dalam serabuf melalui
Diskus Z
Zohe H
Filamen lebal
Diskus Z
Miofilamen
Tropomiosin
b Filamen tebal
Gañs M
Gambar TO-9. Molekul yang terdiri atas filamen tebal dan tlpis. Protein kontraktil morrtpakan miofiJamen tebal dan tipis di
dalam miofibril. (a): Setiap filamen tipis terdin atas kompleks aktin-F, tropomiosin, dan troponin. (b): Setiap filamen tebal terdiri atas
banyak rantai berat miosin yang tersusun bersama sebagai berkas di sepanjang ekor yang menyerupai batang, dengan kepalanya
yang terpapar dan tersusun ke arah filamen tipis yang berdekatan. (c): Selain berinteraksi dengan filamen tipis yang berdekatan,
berkas miofilamen tebal ditahan pada tempatnya oleh protein pengikat-miosin yang kurang begitu khas di dalam garis M.
JARINGAN OTOT / 171
earrings fg-1fi. gfetem tubulus transvercal. Tudulus transversal merupakan invaginasi sarkolema Eng menem6us ke dalam
serabut di se8itar semua miofibril. (a): TEM meruper|ihalkan bagian kedua serabut pada potongan melintBng datj fuang antarsel,
dan mencakup aejumlah tubulus T atau transversal yanp tarpotong memanjang (penanj. s0.oa0x. (b): TBM pofangae
kmgdudtna/ otat rangka temper ha6an tubulus T yang terpotohg secaru tiansVersal (mata panah) di dekai panemuan A-\, yaitu
lokasl tarsenng tubulus T pada otot prlmata, DI antara ketigB Mlofibril tsraabuf yang lanjpak pada gambar ini terdapat
sarkoplasma rang mengandung initokondria (M dan retIku|um sa\1cop1asma. Sisterna ratikulvm 6/aeanya berada pada s6(iap Sisi
tUb\JlIJb transversal. yang membenMk trias strukkjr yang bofpergn pada pelepaaan siMx Ca'“ dar sistema dan penyimpannya kernbali
yang terjadi salama kontraksi dan relakaas1 otat. Hubungan gntara sistema RE dan tubulus T diperl|hathan aabagal d@ram pada
gambar beñkutnya, 40.000X,
172 / BAB 10
Ken
Ketika Impuls berhenti, ion kalsium ditranspor semra 3 Ion kalsium ferikat ke troponin. Troponin beruba^ bentuk. meng-
aktif ke rotikulum sarkoplasma. lropomiosin kembali gerahan tropomiosip pada aktin sehingge membuka tempat aktif
menutup tempat aklJf. dan fiIamen•fiIamen bergeser pada moIeLuI ahtin filamen £ipi6. Kepala miosin filamen
tebal
Garis M
*””' Filamen tips jjtiq
Filamen tebal
Di›«
Diskus Z
* Pita -I |' Pita A Pita I ' '
SBrkomer Sartom•r Sarl’omer
a Otot
berelakaegi
Sartomet, pita I, dan zona H berada detam keadaan releks.
Diskus Z
- Sarkomer Dlskus Z Pita Pite A
A Sarkomer — Sa<kOmer
c Otot berhontrakst penuh
Zona H den pita T menghilang, dan sarkomer berada dalgm
keadaan ygTing pendek. Ingatleh bsl •a panjang filamen
tebal diFi tipi9 tdak berubah.
Gambar #0-J3. Pergeseran filamen dan pemendetan sarkomer pada kontraksi. Oiagmm dan mikrograf TEM membandingkan
perubahan pada gañs serabut otot rangka menurut mekanisme pergeseran filamen. (a): Pada keadaan yang retake, sarkomer, pita I
dan zona H berada pada keadaan t6regang. Kerja molekul titin yang menyerupai pegas, yang merentangi pita I, membantu menarik
filarnen Apis dan fabaJ satu samB lain pada ofot dalam keadaan ralaks. (b}: Diskus Z pada tepi sarkomer ditarik mendekat
bersamaan selama kontraksi saat diskus tersebut bergerak menuju ujung filamen tabal di pita A. Molekul titin mengaJami kompresi
selama kontraksi. (c): Pada kontraksi maksimal, zona H dan pita I menyempit dan dapat "menghilang" bersama-sama.
174 / BAB 10
• Serabut tipe I atau aerabut oksidatif, merah dan lambat • Serabut tipe lIb atau aerabuf glikolitik, putih dun cepat
kaya akan mitokondria dan .sejumlah besar mengandung memiliki lebih sedikii mitOkondris dan lebih sedikit mio-
mioglobin, suatu protein dengan gugusbest yang rnengikat globin, yang membuatnya tampak pucat. Serabut tersebut
O, dan menghasilkan wariu merah gelap. Serabut-serabut bergantung pada glik‹iIisis untuk energi dan beradaptasi
merah memperoleh energi terutarna dari fosforilasi oksi- untuk kontraksi cepat, tetapi cepat mengalami kelelahan.
datif aerobik asam lemak dan teradaptasi dengan krinfraksi Serabut ini biasanya merupakan otot kecil dengan taut
kontinu lambat se1amd periods yang lama, seperfi yang neuromuskular yang berjumlah relatif besar, seperli otot
diperlukan pada otot postural di punggung. yang menggerakkan maka dan jari.
• £ieiabut tipe Ha atau serabut glikoIidk-oksidaHf inter-
media memilikj bany8k mitokondria dan banyak mio- Penggolongari jenis serabut pada biopsi otot memiliki
globin, tetapi juga memiliki cukup banyak glikogen. makna J«Jinis dalam mendiagnosis penyalcit otot, atau miopati
Serabut-serabut ini menggunakan naetabolisme oksidatif (mys * Yun. puf//os, znenderita).
dan glikolisie anaerob dan merupakan jenis pertengahan Diferensiasi otot menjadi serabut jenie merah, putih, dan
antara jen s seiabot lain baik dalafn ha] wariu maupun intermedia dikendalikan uleh ekuensi impuls dari persarafan
metabolisme energi. Serabut ini beradaptasi sesuai motpciknya, dan serabut uuit motorik berasaT dari tipe yang
kontraksi cepat dan lonjakan singkat aktivitas, seperti yang sama. Psda eksperimen, jika serabut merah dan putih ditukar,
diperlukan untuk atletik. serabut otot akan mengalami perubahan karakteristik bentuk
GamdBr ‘IO-NJ. Taut neuromuakular (NMJ, neummuscutarjoucifon). Sebelum berakhir di otot rangka, setiap ak9on motorik
yang larauaun sebagai berkas pada sarat tersebut membentuk banyak cabeng; mas’ing-mae1ng membentuk sUatu sinape dengan
auafu serabut otot. (a): Pulasan perak dapat Memperlihatkan berkas earaf (NB), cabang kecil akson terminal, dan motor end plate (MEP)
pada sera6ut otot rangka Ask. 1200a. \»- Sueta SEM mempertihatkan ujung percabangan akson motorik, yan9 maslng-rriasing diliputi
oleh perpanjangan sel Schwann terakhir dan melebar di bagian terminal dalam bentuk motor end plala yan9 tarperangkap
dalam suatu alur di famine eksternal serabut otot. (c): Diagram yang memperlihatkan gambBran utama taut neuromuekuiar tipikal:
vesikel sinaptik asetilkolin (ACh), suatu celah sinaptik, dan austu membran pas0asinaptik. Membren ini, sarkolema, sangat terlipat
untuk menambeh jumlah receptor ACh di NMJ. Pengikatan receptor menginieiasi depoiaricaai aerabut otot, yang dibawa ke
mlorbril yang berada lebih dalam oleh tubulus T.
JARINGAN OTOT / 175
dam fisiologi wsuai dengan saraf yang rnenqinervaslnya. terdiri atas berkas-berkas se! yang teranyam erat secfeniffiian
Denervasi otot akan rnenyebabkart atrofi Serabut otot dan rupa sehingga dapat menñnbulkan gelomHuzig kuntraksi khas
parulfsis. yang berok ibat pemera6an isi ventzikel janMng.
Set otot ja zWg yang maLur berdiameter sekitñr 15 pm
dan panjan snv antara 85 sa\ztpai 1.00 pm. Set-set
OTOT JANTUNG tersebut mem- perlihatkan pola garis melintang ynng idenlik
Selama perkembangan embrio, set-sel mesnderm bumbung dengan pola
Jantung primitif tersu;un berderet seperti rant0i. Alih-alih me- otot rangka. Ake tetapi, berbeda dengan otot rangka yang
nyatu membentuk set multinu klear seperti pada perkembangan betiriFi banyak, setiap se1 ritot jantung hanya ineinili ki satu
serabut otot, sel-set otot jantung membentuk taut yang ru mil atau dna Anti pucat yang terletak di ten$ah. Di sekeliling sel-
di antara cabang-cab0ngnva yang terjulur (Gambar 10-16). sel otol terdapat selubung halus jaringan ikat endomjsium
Sel- set di Jalani rantai tersebut ser‹ng bercabartg, dan yang niengandung jejaring kapilcr mas.
b.rrifitan dengan sel di rantai yartg berdekatan, Aklbatriya, | Scfu Sri’ unit yang dapat menibrdakoH Ntr›l @^ "8 ^ d• •*
aritung a'danya garis gelap melintang yang melintasi deretan sel-sel
jantung dengan interval yang tidak teraliir {Cambar 10-16 dan
10-17). Diskus ioterkalaxis ini adalah kompleks pertautan
yang terdapat pada pertemuan antar sel-eel otot jamming
yang bersebelahan (Gambar JO-16 dan 10-17). Regio
transversal di diskusyang menverupai tartgga in1 memiliki
banyak desmosoin dari faacia adherentea (ynng menyerupai
*onula adherenles di antara set-ml epifel) dan bersama-sama
herfurig;i mengikat eel-set jantung secara erat untuk
mencegah afar eel tersebut tidak terpisah pada saat aktivitas
kontraksi yang bcrlangsong konstan. Bagian yang herada
lebih longitudinal di setiap diskus memiliki berbagai taut
telah, yang memungkinkan pertukarart ion secara kontinu di
antara set-set yang bersebelafian. Struktur tersebut bekerja
sebagai “siriaps listrik”, dan memungkinkan sel otot jantung
bekeja seperti pada suatu sinsitiurn multi- nukle«r dengan sinyzl
kontra ksi yang berpindah dari set ke set dalam beotuk
gelombang.
Receptor peregangan Struktur dan hingsi protein kontraktil dalam set otof
jantung p'ada dnsorrtya sama ‹lenpan otot rnngka. Akan tetapi,
sistem tuinilu s T dan retikulv m sartioplasm B ada otnt jantung
tidak tersusun begitu teratur. Tubulus T berjumlah lebih
banyak dan lebih besar pada otot venfrikcl kettmbang pada
otot rangka dan rctiku]um sarkoplasma tidak begitu ber-
kembang (Gambhr 10-18). Sel otot jantung rtiertgandung
.banyak initokond ria yang menernpati 40% atau lebih volume
sitoplasma (Gambar 10-18), yang mencerminkan kebutuhan
akan meLabolisme aerob dalam otot jantuug secara terns
merrerus. Mhayai perbaudingan. IianJ a sekifar2“6 serabul tifol
Tendon
rangka yang ditempati mitokpndria. Asam lemak, yang dibawa Puda kutub-kutub inti, berkumpul mltnkond ria, puliribm
ke otot jantung oleh I ipoprotein, aclnlah bahan bakar stoma som, sistema RR kasar, dan •rF "ratus Golgi. Seng terdapat
jantung dan ditimburi Sebagai trigliserida dalam tetes-tetes vesikel pinositutik dekat permuk asn se1.
ljpid dalam banyak sel ntnt i w$. rartikel glikogen juga Terdapat retikulurn sarkopl3sma rudimenter, tetapi
diju mpai. Granul pigmen lipofuksin sering dijumpai di dekat tubulus T tidak dijunipai. Aktivitas kontrakti] otot pulus yang
inti ml otot jantung. khas berhubungan dengan struktur dan pengaturan filamen
Terdapat sedikit perbedaan struktur antara otot atrium dan aktin dan niiosinnya, dan tidak memperli hatkan susunari yang
otol ventrikel. Susiinan rniofilamennya sama pada kedijanya, ter- dapat di otot rangka. Pada eel otot polos. brrkas
fetapi otot atrium memiliki lebih sedikit tubuliis T dan selnya miofilanien tebal dan tipis bersilangan secara oblik melalui
sedikit lebih kecil . Granul yang dibaLasi membran, masing- ml, etas mem- bentuk jalirian mirip kisi-kisi. Aktin dan
masing berdiameter >ekilar 0,2-0,3 pm, berada di kedua miusin berkontraksi melalui suatu mekanisme pergaseran
kuftib inti otol jantung dan berhijbungan dengan kompleks filamen yang serupa pada otot rangka. Namun, pfotein
Golgi di daerah ini (Ciambar 10-18). Granul ini melepaskan miosin tersusun sebagai berkns yang berbeda dan jembatari-
homion peptide, faktor nafriuretik atrium (ANP) yang bekeja siiang berintoraksi dengan hmm.en aktin-F yang berjurnlah
pada sel target Hi ginjal, dan memenganifii k IWbangan lebih sedikif.
eRskresi Na‘ dan air. Jadi, set fioritraktil atrium jantung juga Filamen tipis sel otcit polos fldak memiliki kompleks
menjalankan fungsi endokrin. troponin 4an menggunakan kalmodnlin, state protein peng-
Persarafan otonc»n yang ban yak ke jantung dan struktur ikat-kalsium yang juga berperan pada kontraksi sel selain
penghnntar dart pemhangkit-impuls akan dibahas dalam 8ab 11. otot. Seperti pada serrttia otut, pemasukan Ca" diperlukan untok
rnengawali konfraksi pada eel-set ntnt polos. Namun dalam
OTOT POLOS eel-eel ini, kompleks Can-Calmodulin .mengaktifkan kinase
rantai ringan miosin (MLCK, eyosiu light thuin kin ose j,
5erabui utot polws merupakan eel pnjang yang rtinnng dspa yaitu enzim yaftg berfungsi untuk memfosforilasi ffiiosin, yang
garis melintang, dari yefiap set ñ kiinyku» oleh lamina basiil diperlukan untuk interaksi miosi n dengan aktin-F. Sejumlnh
den jejaring serat reti8u far halts (Gambar 10-19). Jaringan hormoe clan faklor lain memengaruhi aktivitas MLCK
ikat tersebut berfuilgsi menggabungkan kekuatan yang
sehingga m†mengaruhi dcrajat kontraksi seI uFot polos.
dibangkit- kari oleh setiap serabut otot pole's menjadi aksi
Srl otot p Clos memiliki sederet filamen iniermediz ber-
bersama, misalnva gerakan pensfaltik usus. uktiran I tJ rim. Oesmin merupakan protein filamw interrnedla
ranjang seI Otot polos dapat beryariasT dari titain a d i S0fnua otot polos, dari vimentin udalah unsur
pembuluh darah kecil sampai 500 Int pada uterus di masa tambahan da { am oFuf polns vaskitlar. Filamen intermedia dan
kchamilan. Setiap set mcmi Niki satu inti di pusat pada filamen aktin-I berirtsersi ke dalam badan padat (Gambar 10-
bagian set yang terlebar. Agar dapat berhimpit lebih erat,
20) yangdapat berhubu ngan dengan membran atau sitoplasma,
bagian set yang sempit terlefak berdampingan dengan bagian Badan padat mcngand ung ti-itktinin sehingga scnipa secara
yang ]ebar dari set tetangga. Bile potringan melintang lungsinnal dengan Paris Z dalam otot ritngka dan jantung. Per-
susunan tersebut dilihat, akan tampak berhagaI ukuran
lekatari fi]amen 'tipis dan ñtcrmcxlia pada badan padat mem-
diameter dan hanya P•- riampang besar saja vang
bantu meneruskan daya kontraktil ke seI-se1 otut yang ber-
mengandung mci (Gambar TO-20a). dekatan dam |etaring aerat retiliular di sekitamya (Cambar 10-
Bill otot polos berkontraksi, batas-batas sel fampak her- 21).
gelombang dam bentuk intiriya berubnh.
40x
Gamdar Y0-’IS. Jenls aerabut. etot rangka. Potongan melintang otot rangka yang dipulas secara histokimiawi untuk
mendetekei densitas miosin-ATPase miofibril dapat digunakan untuk memperlihatkan distribusi serabMt tipe I yang lambet (S, s/ow),
aerabMt tipe Ila intermedia (I}, dan serabut I\ps Itb yang tepat (F, fast).
JAR\NGAhI OTOT / 177
Desmoeom
Re olema
Gambar 10-f6. Otot jan\ung. Diagram eel otot jantung mengindikasikan gambaran khas tipe otot ini. Serabut tersebut terdin
atas eel- set tarpisah dengan proeessus interdigitasi: dl tempat ini, seradut tertahan bersama. Regio kontak tersebut dinamakan
diskus intercalaris. yang menyilang keaeluruhan serabut di antara dua sel. Ragio transversal discus intercalaris yang menyerupai
tangga memiliki sejumlah besar desmosom dan taut adhered lein yang menahan 6el dengan erat bersama-sama, Regio longitudinal
discus tersebut mengandung sejumlah besar taut ceiah, yang membentuk ’sinaps listrik" yang memungkinkan iewDtnya sinyal
konfraksi dsri sel ke ael aabagai suatu geJombeng tanggal. Sel otot jantung memiliki Anti aenlrsl dan miofibñl yang kurang padat den
tersusun ketimbang inti dan miotbril olot rangka. Set-set tersebut juga bercabang den memungklnkan seradut otot terjalin di auatu
susunan yang lebih rumit di dalam fasciculus yang menghasilkan suatu mekanieme kontraksi yang efiaien untuk
mengosongken jantung.
Gambar fd•17. serabut otot Jantung. (a)' Potongan longitudinal otot jantUng yang diperlihatkan dengan mfkroskop cahaya
mem- perlihatkan inti (N) di bagian tengah serabut otot dan discus intercalaris (I) yang derjarBk lebar Oan menyilang serabut.
Sejumlah kecil diacus intercalaris tidak boleh disalah-tafsirkan dengan garTe (S, striation) berulang yang tersu6un lebih rapat, yang
aerupa dengan garis otot rangka tetapi kurang !ersusun. Inti fbroblas di endomisium juga dijumpai. 200x. H8E. (b): TEM suatu
Oiscus intercalaris (panah) memperlihatkan auatu struktur seperti tangga yang menggambarkan prosessus interdigilasl pendek pada
eel-sel otot yang berdekatan.
Regio transversal diskus ini memiliki banyak desmosom (O) dan taut adheren yang disebut fascig adherertes (F), yang •9•*
•arupa dengan macula adherentos eel epitel. Fascia adherentea berfungsi sebagai tempat penembat untuk filamen aktin sarkomer
terminal. Regio diskus yang kurang padat-elektron memiliki eejumlah taut celah, Sarkoplasma memiliki banyak mitokondria (M›
dan struktur miofibrilar yang serupa dengan struktur otot rangka \etapi kurang tersusun. 31.000y.
Game 10-18. Ultra sDuktur ated {antun8. (a): TEM otot jantung mempedihatkan sejMmlah besar mitokondria (M) dan
retlkulum sarkpplasma (sR) yang relatif jarang di area di antara miofibril. Tu6ulus T kurang tersusun baik dan biasanya
berhudungan dengan sebuah sisterna terminal panjang Sol, yang membentuk diad (D) dan bukan tnad seperti otot rangka. Secara
fungsional, struktur ini serupa pada kedua tipe otot. 30.000x. (b): Sel otot dari atrium jantung memperlihatkan adanya granul terTkat-
membran yang berkumpul di kMtMb inti. GranuB-granU|a ini pallng banyak terdapat di sel otot atrium kanan (&00 per sel). tetapi
jumlah yang lebih kecil jrlga ditemukan di alñum Lili dan ventrke]. Granu\ abium mengandung prekursor hor f1non polipeptida, faktor
natrluretik atrlum TANF). ANF bekerja pada 6el gir\jal untuk menimbulkan pengeluaran natrlMm d8n air (natriuresis dan diuresis),
kadi, hormon ini melawan kerja aldoateron dan hormon entidiuretik, yang efeknya pada ginjal menimbulkan retensi natrium dan
air. 10.000x. (Gambar 10-16c atas izin dari Dr. J. C. Nogueir8, Department of Norphelogy, Federal University of Minas Gerais,
Belo Horizonte, Brazil.)
JARINGAN OTOT / 179
Gamdar 10-19. Otot polos. Sel atau seradut otot polos me-
rupakan StMktur panjang yang runcing dengan inti
memanjang yang berada di sentral pada bagian ter1ebar
sel. (a): Pada potor›pan me)intar;g otal palas dJ din0ing usus ha|
us. set lapisan lirtgkar dalam (IC, inner c/mu/ar› ferqotong
memanjang dan se1 lapisan longitudinal luar (OL, outer
longitudine) menyilang secara transversal. Hanya beberapa inti
(panah) sel lapisan luar yang berada pada bidang potoi gan
sehingga banyak sei yang tampak tidak memiliki ink. 140x.
H&E. (b): Potongan ofot polos kandung kemih, memperlihatkan
serabut pada potongan melintang (XS) dan potongan
longitudinal (LS) dengan fasciculus •^8 Sa ^• Terdapat banyak
kolagen di perimisium yang bercabang (P), teiapi sangat sedikit
bukti tentang kederadnan endomisi’um. 140a, Mahory trichrome .
(c): Potongan yang hanya dipuias untuk retikular mem-
perlihatkan suatu endomisium tipis di sekeliling setiap serabut,
dangan lebih banyak retikular pada jaringan ikat arten kecil (A).
Seraf rer/ko/ar d/ /arrt/na basal MI oral pa/as rnembantu menahan
sel bersama-sama sebagai suatu unit fungsional selama kontraksi
jaringan ini yang ritmis dan |ambat. 200x. Perak.
Gambar up-20. struktur ultre otpt polos. (a): Gamharan TEM potongan transversal otot polos yang memperlihatkan enam atau
tujuh set yang terpotong di berbagai titik dl sePanjang baginnnya, dan memberikan gamdaran berbagai diameter dengan hanya ukuran
terhesar yang mengandung inti. Filamen tebal dan tipis fidak te‹susun menjadi berkas miofibnl dan terdapat sedikit mitskondria (M).
Terdapat bukti akan sejumtuh kecil lamina ekstern6| di sekeliling setiap set dan seraf retikufar banya# terrYapaf di ECM. Saraf
{N tak berrn •fin kilt yoga dijumpai di antara sel-sel, 6550x. (b): Potongan Ionoiludina| yang memperlihalkan sejumlah badan
padat di sitoplasma (panah) dan di membran sel. Filamen tipis dan lebal melekat Pada badan padat. Pada sitopjasma di Oekat inti
(N› lerdapat mitokondria, partikel glixogen, dan kompleks Go1gi. Di area yang tampak 0 kanan bay¿ah, mombran sel memperlihatkan
invaginasi yang disebut caveoli (CJ (L. caveoli. rongga keci’t }, yang Satara danyañ sel menjadi penar› a endr›s/toms, teTapJ pada eel
otnt poIr‹s yang terutama banyak mengandung invaginasi tersebut, juga daput oerfungsi sabag8i tubU1us T serabut otot rangka dan
mengatur pelepasan Ca' dan retikulum sarkoplasma 9000x.
180 / BAB 10
kanak-kanak. Defek atau kerusakan (rnisalnya, irlfark) pada Setelah cedera tejadi, sel-sel otot polos yang masih hidup
otot jantung umunya digantikan oleh proliferasi fibroblas dan mengalami mitosis dan inenggantikan jaringan yang rusak.
perturnbuhan jaringan ikat, yang membentuk parut mio- Perisit knntraktil dari deriding pembuluh darah kecil (lihat
kardium. Otot polos, yang terdiri etas sel pipih mononuklear Bab
mainpu memberikan respond regeneratif yang lebih aktif. 11) berperan pada perhaikan otot polos vaskular.
Filamen tebal
Filamen tipls
Badan padat
Gamdar 10-21. Kontrakst not soh›s. Sebagia besar mddkd yan9 memungklnkan konbaksi serupa pada ketga tips otot,
tetapi filamen otot polos tersusun agak berbeda dan t8mpak kurang tersusun. (a): Diagram ini memperlihatkan Filamen tipis yang
me/ekat pada badan padat yang berada di membran seJ dan dalam sitoplasma. Badan padat mengandung aktinin-a untuk perl6katan
filamen. Badan padat pada membran juga merupakan tempat perlekatan untuk filamen intermedia dan untuk taut adhesif di antara ael-
eel. Susvnan ini di sitoskeletori dan apparatus kontraktil memungklnkan jañngan multiaelular untuk berkontraksi sebagai suatu unit,
yang memberikan efisienei dan kekuatan yang lebih besar. (b); Kontraksi mengurangi panjang sel, yang mengubah bentuk Ing dan
meningkatken kontraksi kes8luruhan otal Mikrograf ini memparllhatkan suatu regio jaringan yang derkontraksi di dindlng kandung
kemih. Inti panjeng aerabut menyeruPai bentuk segen\ sekrap saat at at aks\, yaw ggambuun pwgurangan panjang
set pada wake ini. 24ox. MaJlory trichrorne.