Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gambar Sistem Otot Manusia

Sel otot,sepreti juga neuron,dapat dirangsang secara kimiawi,listrik dan mekanik


untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan di sepanjang me membran
selnya.berbeda dengan neuron,otot memiliki mekanisme kontraktil yang diaktifkan oleh
potensialaksi.protein kontraktil aktin dan miosin,yang menghasilkan kontraksi,terdapat
dalam jumlah yang sangat banyak di otot.Protein-protein ini ditemukan di berbagai jenis
sel,miosin(protein pengikat aktin) dan aktin membentuksalah-satu motor/penggerak
molekular yang mengubah energi hasil hidrolisis ATP menjadi gerakan komponen sel
terhadap komponen lain.Otot secara umum dibagi atas 3 jenis,yaitu otot
rangka(lurik),otot polos,dan otot jantung.Adapun penjelasannya akan di rangkum di
bagian isi.
2

1.2 Perumusan Masalah

a) Anatomi dan fisiologi dari sistem otot


b) Kontraksi,eksitasi
c) Hubungan sistem otot dengan sistem saraf

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
perbedaan jenis-jenis otot pada manusia serta memberikan rinkasan singkat mengenai
anatomi dan fisiologinya. Selain itu, dapat mengetahui kontraksi,eksitasi otot pada saat
otot bekerja,dan mengetahui hubungan sistem otot dengan sistem saraf.Untuk melengkapi
tugas terstruktur dalam mata kuliah ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.
3

BAB II
PEMBAHASAN

Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung
dan otot rangka. Ototmerupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit
dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang
ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi.
Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
4. Eksitabilitas : serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh impuls
saraf.

Jenis-jenis otot
1. otot lurik
Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter
Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki
inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir
Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan
cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan
Struktur anatomi dari otot rangka
2. Otot Polos
Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter
4

Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan
inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah.
Kontraksi : tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan
lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
3. otot jantung
Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter
struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya
garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah
Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat,dan tidak mudah lelah ritmis .

Penjelasan lebih detil dari ke 3 otot


1. Otot lurik

Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya
di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujungnya sel nya
tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen akibatnya tampak serat-
serat lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu : otot rangka, otot lurik, dan
otot lingkar.

Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan


tulang. Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut
panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang di selingi
gelap yang melintang (Ville,1984).

Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik berada di
bawah kehendak kita. Perlekatannya pda tulang dan kulit, tetapi ada juga terdapat dalam
kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya
otot yang mengelilingi mulut dan mata.

Otot ini memiliki beberapa ciri diantaranya:


5

1. Sel otot lurik berbentuik silindris, memanjang dan mempunyai inti sel.
2. Terlihat garis selang-seling jika dilihat dengan mikroskop.
3. Otot ini bekerja dalam kendali pikiran dan kesadaran kita karenanya otot ini
disebut otot sadar.

Cara kerja otot lurik

Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan
berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh rangsangan
daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot
sadar, artinya bekerja menurut kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja
menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat
tapi tidak tahan kelelahan.

0rganisasi otot lurik

1. Otot lurik terdiri dari serabut-serabut yang tersusun dalam berkas yang disebut fasikel.
Semakin besar otot,semakin banyak jumlah serabutnya.
a) Otot biseps lengan pada lengan atas adalah otot yang besar dan tersusun dari
260.000 serabut.
b) Otot kecil,seperti stapedius dalam telinga tengah ,hanya terdiri dari 1500 serabut.

2. Lapisan jaringan ikat fibrosa membungkus setiap otot dan masuk ke bagian dalam
untuk melapisi fasikel dan serabut individual.
a) Epimisium adalah jaringan ikat rapat yang melapisi keseluruhan otot dan terus
berlanjut sampai ke fasia dalam.
b) Perimisium mengacu pada ekstensi epimisium yang menembus ke dalam otot
melapisi berkas fasikel
c) Endomisium adalah jaringan ikat halus yang melapisi setiap serabut otot individual.

Organisasi mikroskopik serabut otot rangka

1. Miofibril adalah unit kontraktif yang mengalami spesialisasi,volumenya mencapai


80% volume serabut.
2. Setiap miofibril silidriis terdiri dari protein miofilamen tebal dan miofilamen tipis.
a) Miofilamen tebal terdiri terutama dari protein miosin.
b) Miofilamen tipis tersusun dari protein aktin.
3. Pemitaan ditentukan berdasarkan susunan miofilamen
a) Pita A yang lebih gelap (anisotropik,atau mampu mempolarisasi cahaya)
terdiri dari susunan vertikal miofilamen tebal yang berselang seling dengan
miofilamen tipis.
b) Pita I yang lebih terang (isotropik,atau nonpolarisasi) terbentuk dari
miofilamen aktin tipis yang memanjang ke dua arah dari garis Z ke dalam
susunan filamen tebal.
c) Garis Z terbentuk dari protein penunjang yang menahan miofilamen tipis
tetap menyatu di sepanjang miofibril
6

d) Zona H adalah areayang lebih terang pada pita A miofilamen miosin yang
tidak tertembusfilamen tipis.
e) Garis M membagi dua pusat zona H.
f) Sarkomer adalah jarak antara garis Z ke garis Z lainnya.

Struktur Otot Lurik

Otot pengisi atau otot yang menempek pada sebagian besar tulang kita (=skeletal)
tampak bergaris-garis atau berlurik-lurik jika dilihat melalui mikroskop. Otot tersebut
terdiri dari banyak kumpulan (bundel) serabut paralel panjang dengan diameter
penampang 20-100 m yang di sebut serat otot. Panjang serat otot ini mampu mencapai
panjang serat otot ini mampu mencapai panjang otot itu sendiri dan merupakan sel-sel
berinti jamak (=multinucleated cells). Serat otot sendiri tersusun dari kumpulan-kumpulan
paralel seribu miofibril yang berdiameter 1-2 m dan memanjang sepanjang sebuah serat
otot.
Garis-garis pada otot lurik disebabkan oleh struktur miofibril-miofibril yang saling
berkaitan. Pada gambar 2, terlihat bahwa lurik itu merupakan daerah dengan densitas /
kepadatan yang silih berganti (antara padat dan renggang) dengan sebutan luriklurik A dan
lurik-lurik I. Pola-pola itu berepetisi dengan teratur sehingga tiap satu unit pola dinamakan
sarkomer.

Sarkomer m pada otot yang rileks dan akan memendekmmemiliki panjang 2.5 -
3.0 saat otot berkontraksi. Antara sarkomer satu dengan lainnya, terdapatlah lapisan gelap
disebut disk Z (=piringan Z). Lurik A terpusat pada daerah terang yang dinamakan daerah
H yang peusatnya terletak pada lurik / disk M. Jika kita melihat gambar 2 lebih teliti lagi,
maka terdapat sekelompok filamen yang tebal dan filamen tipis.

Filamenfilamen tebal dengan diameter 150 Angstrom itu tertata secara paralel
heksagonal dalam daerah yang disebut daerah H. Sementara itu filamen-filamen tipis
dengan diameter 70 Angstrom memiliki ujung yang terkait langsung dengan disk Z.
Daerah yang terlihat gelap pada ujung-ujung daerah A merupakan tempat relasi-relasi
antara filamen tebal dan filamen tipis. Relasi-relasi ini berupa cross-bridges (=jembatan-
silang) yang berselang secara teratur.

2. Otot polos
7

Otot polos adalah otot yang dikelompokkan dalam kategori otot tak sadar atau
refleks.Otot polos merupakan otot yang jaringannya di bentuk oleh sel-sel otot dan bentuk
otot polos seperti gelendong, dimana kedua ujungnya meruncing serta bagian tengah
menggelembung.Otot polos membentuklapisan pada alat-alatdalam tubuh,misalnya
dinding usus,pembuluh darah,saluran kelamin,dan dinding rahim.Oleh karena itu,otot
polos disebut juga otot alat-alat dalam.Cara kerja otot polos tidak menurut perintah
otak,tetapi terjadi diluar kesadaran otak.Itulah penyebab otot polos disebut juga otot sadar
(otonom).

Otot ini memiliki beberapa ciri diantaranya

1. Bentuk otot polos seperti gelondong


2. Kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya menggelembung
3. Tiap sel polos memiliki satu inti sel yang terletak di tengah
4. Merupakan otot tak sadar
5. Waktu kontraksi otot polos dari 3 sampai 180 detik
6. Biasanya otot polos terdapat pada bagian usus,saluran peredaran darah,otot saluran
kemih,pembuluh darah dan lain-lainnya
7. Otot polos berkontraksi dengan refleks karena otot merupakan otot tak sadar
8. Tidak memiliki garis yang melintang seperti yang ada pada otot lurik
9. Otot polos memiliki reaksi yang lambat dan tidak mudah lelah atau terus menerus
bekerja walaupun tidur.

Jenis-jenis otot polos

a) Otot polos unit ganda(multi unit)

Yaitu otot yang terdiri atas serabut yang berbeda-beda dan setiap dari serabut-
serabut ini bekerja secara tersendiri tampa saling membantu dengan serabut-serabut
pada otot polos lainnya.Contohnya pada siliaris mata,otot piloerektor dimana otot ini
menyebabkan rambut berdiri ini tidak lain dari rangsangan simpatis.

b) Otot polos unit tunggal(single unit)

Yaitu otot yang memiliki ratusan sampai jutaan serabut yang saling berkontraksi dan
membran selnya melekat satu sama lain pada tempat yang berbeda akibatnya
memudahkan serabut dapat di sebarkan ke serabut lainnya.

Cara kerja otot polos:

Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi
pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, maka reaksi
terhadap berasal dari susunan saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos
tidak berada di bawah kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran kita.

Otot polos memiliki sifat kimia dan mekanis yang sama dengan otot rangka. Tetapi
ada beberapa karakteristiknya yang khas.
8

A.Pebedaan miofilamen

1. Filamen miosin tebal lebih panjang di bandingkan filamen miosin tebal dalam otot
rangka
2. Miofilamen akti tipis tidak memiliki troponin dan tropomiosin
3. Dapat ditemukan miofilamen berukuran sedang.Miofilamen ini tidak terlibat dalam
proses kontraktil ,tetapi dipercaya berfungsi sebagai kerangka kerjasitoskeletal
untuk menopang sel.

B. perbedaan kontraksi
Pada otot polos terdapat peningkatan konsentrasi ion kalsium yang berikatan
dengan kalmodulin.Protein yang strukturnya mirip dengan troponin Ca+
+/kompleks kalmodulin mengaktivasi miosin kinase.Protein interselular lain yang
memfosforilasi miosin.

3. Otot jantung

Otot jantung merupakan otot istimewa. Otot ini bentuknya seperti otot lurik
perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain. Berciri
merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di pengaruhi saraf,
fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi karena itu disebut otot tak
sadar. Otot jantung di temukan hanya pada jangtung (kor), mempunyai kemampuan khusus
untuk mengadakan kontraksi otomatis dan gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya
rangsangan saraf. Cara kerja otot jantung ini disebut miogenik yang membedakannya
dengan neurogonik.

Otot ini hanya terdapat pada otot jantung.Otot ini dikelompokkan tersendiri karena
perbedaan sifatnya denngan kedua kelompok yang lain. Dilihat dari struktur
penampangnya,otot jantung mmirip dengan otot lurik karena adanya warna gelap terang di
sepanjang otot tersebut. Akan tetapi berbeda dengan otot lurik,otot jantung memiliki ssifat
sebagaimana otot polos yaitu: bekerja di luar kesadaran dan kontrol pikiran kita.
9

Otot jantung memiliki ciri-ciri

(1) Bentuk yang memanjang


(2) Inti sel berada di tengah
(3) Cara kerja otot ini berada diluar kesadaran atau tak dipengaruhioleh otak atau saraf
pusat
(4) Serabut jantung memiliki panjang 50 sampai 100 um
(5) Jumlah serabut otot jantung kurang lebih1500 filamen
(6) Serabut pada otot jantung berupa sarkolema
(7) Otot jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat berjumlah 3 dan 4 tetapi
itu sangat jarang
(8) Bekerja terus menerus tampa istirahat
(9) Dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatik dan saraf parasimpatik
(10) Bentuk silindris bercabang dan menyatu
(11) Memiliki serabut yang bercabang-cabang
(12) Mempunyai diskus interkalaris,interkalaris adalah pembatas antar sarkomer.

Fungsi otot jantung


Membantu memompa darah keseluruh tubuh
Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme(karbon dioksida)
Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi lainnya
Otot jantung menyediakan carapemompaan ventrikel pada jantung
Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga darah dapat keluar dari jantung
saat berkontraksi dan mengambil darah pada relaksasi
Menunjang kerja dari organ jantung.

Mekanisme Kerja Otot

Dibalik mekanisme otot yang secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu.
Terjadilah beberapa proses kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontrakso otot.
Hampir semua jenis makhluk hidup memilki kemampuan untuk melakukan pergerakan.
Fenomena pergerakan ini dapat berupa transport aktif melalui membran, translokasi
polimerase DNA sepanjang rantai DNA, dan lain-lain termasuk kontraksi otot.

a. Filamen-filamen tebal tersusun dari Miosin


10

Filamen-filamen tebal pada vertebrata (makhluk hidup bertulang belakang) hampir


sebagian besar tersusun dari sejenis protein yang disebut Miosin. Molekul miosin terdiri
dari enam rantai polipeptida yang disebut rantai berat dan dua pasang rantai ringan yang
berbeda (disebut rantai ringan esensial dan regulatori, ELC dan RLC). Miosin termasuk
protein yang khusus karena memiliki sifat berserat (=fibrous) dan globular.
Secara umum, molekul miosin dapat dilihat sebagai segmen berbentuk batang sepanjang
1600 Angstrom dengan dua kepala globular.

Miosin hanya berada dalam wujud molekul-molekul tunggal dengan kekuatan


ioniknya yang lemah. Bagaimanapun juga, protein-protein ini berkaitan satu sama lain
menjadi struktur, Struktur tersebut ialah struktur dari filamen tebal yang telah dibicarakan
sebelumnya.

Pada struktur itu, filamen tebal merupakan suatu bentuk yang bipolar dengan kepala-
kepala miosin yang menghadap tiap-tiap ujung filamen dan menyisakan bagian tengah
yang tidak memiliki kepala satupun (=bare zone / jalur kosong). Kepalakepala miosin
itulah yang merupakan wujud dari cross-bridges dalam perhubungannya dengan
miofibrilmiofibril. Sebenarnya, rantai berat miosin berupa sebuah ATPase yang
menghidrolisis ATP menjadi ADP dan Pi dalam suatu reaksi yang membuat terjadinya
kontraksi otot.

Jadi, otot merupakan alat untuk mengubah energi bebas kimia berupa ATP menjadi
energi mekanik. Sementara itu, fungsi rantai ringan miosin diyakini sebagai modulator
aktivitas ATPase dari rantai berat yang bersambungan dengannya.

Di tahun 1953, Andrew Szent-Gyorgi menunjukkan bahwa miosin yang diberi


tripsin secukupnya akan memecah miosin menjadi dua fragmen (Gambar 5) yaitu
Meromiosin ringan (LMM) dan Meromiosin berat (HMM). HMM dapat dipecah dengan
papain menjadi dua bagian lagi yaitu dua molekul identik dari subfragmen-1 (S1) dan
sebuah subframen-2 (S2) yang berbentuk mirip batang.

b. Filamen-filamen tipis tersusun dari Aktin, Tropomiosin dan Troponin


11

Komponen penyusun utama filamen tipis ialah Aktin. Aktin merupakan protein
eukariotik yang umum, banyak jumlahnya, dan mudah didapati. Aktin didapati dalam
wujud monomer-monomer bilobal globular yang disebut G-aktin yang secara normal
mengikat satu molekul ATP untuk tiap-tiap monomer. G-aktin itu nantinya akan
berpolimerisasi untuk membentuk fiber-fiber yang disebut F-aktin.

Polimerisasi ini merupakan suatu proses yang menghidrolisis ATP menjadi ADP
dengan ADP yang nantinya terikat pada unit monomer F-aktin. Sebagai hasilnya, F-aktin
akan membentuk sumbu rantai utama dari filamen tipis

Tiap-tiap unit monomer F-aktin mampu mengikat sebuah kepala miosin (S1) yang
ada pada filamen tebal. Mikrograf elektron juga menunjukkan bahwa F-aktin merupakan
deretan monomer terkait dengan urutan kepala ekor-kepala. Maka dari itu, F-aktin
memiliki wujud yang polar. Semua unit monomer F-aktin memiliki orientasi yang sama
dilihat dari sumbu fiber. Filamen-filamen tipis itu juga memiliki arah yang menjauhi disk
Z. Sehingga kumpulan-kumpulan filamen tipis yang menjulur pada kedua sisi disk Z itu
memiliki orientasi yang berlawanan.

Komposisi miosin dan aktin masing-masing sebesar 60-70% dan 20- 25% dari
protein total pada otot. Sisa protein lainnya berkaitan dengan filamen tipis yakni
Tropomiosin dan Troponin. Troponin terdiri dari tiga subunit yaitu TnC (protein pengikat
ion Ca), TnI (protein yang mengikat aktin), dan TnT (protein yang mengikat tropomiosin).
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa kompleks tropomiosin - Troponin mangatur kontraksi
otot dengan cara mengontrol akses cross-bridges S1 pada posisiposisi pengikat aktin.
(Anonim, 2010)

c. Protein minor pada Otot yang mengatur jaringan-jaringan Miofibril

Disk Z merupakan wujud amorf dan mengandung beberapa protein berserat


-aktinin (untuk mengikatkan(fibrous). Protein-protein lain itu ialah filamen-filamen tipis
pada disk Z), desmin (banyak terdapat pada daerah perifer / tepi disk Z dan berfungsi
untuk menjaga keteraturan susunan antar sesama miofibril), vimentin (bersifat sama
dengan desmin), titin (merupakan polipeptida dengan massa terbesar, berada sepanjang
filamen tebal sampai disk Z, dan berfungsi seperti pegas yang mengatur agar letak filamen
tebal tetap di tengah-tengah sarkomer), dan nebulin (berada di sepanjang filamen tipis dan
berfungsi untuk mempertahankan panjang filamen). Sementara itu, disk M yang
merupakan hasil penebalan akibat sambungan filamen-filamen tebal itu juga mengandung
C-protein dan Mprotein. Peranan kedua protein itu ada pada susunan atau perkaitan antara
filamen-filamen tebal pada disk M.

Anatomi Mikroskopis otot

Sel otot rangka atau disebut serabut otot adalah berinti banyak. Diameter setiap
serabut otot berkisar antara 10 100 u.Otot dapat meningkat ukurannya sebagai akibat
12

pertumbuhan yang normal atau karena berbagai latihan. Hal ini disebabkan karena
peningkatan jumlah serabut oto tersebut.

Setiap serabut otot/sel otot mengandung sejumlah serabut kecil yang sangat teratur
kerjanya disebut miofibril/miofilamen. Miofibril itu letaknya paralel satu sama lain.
Miofibril itu menempati sebagaian besar volume sel otot tersebut. Pada miofibril itu
terdapat benyak pita gelap dan terang yang merupakan karakteristik dari sel otot seran
lintang itu.

Tipe Serabut Otot:

a.Otot Merah
Ukuran syaraf kecil
Diameter kecil
Syaraf motor lambat
Timbunan glikogen rendah
Timbunan Trigliserida tinggi
Kekuatan kontaraksi rendah
Waktu kontraksi lambat
Produksi tenaga rendah
Efisiensi energi tinggi
Daya tahan tinggi
Kandungan mitocondria tinggi

b.Otot Putih
Ukuran Syaraf motor besar
Diameter besar
Syaraf motor cepat
Timbunan Glikogen tinggi
Timbunan Trigliserida menengah
Kekuatan kontraksi tinggi
Waktu kontraksi cepat
Waktu relaksasi cepat
Produksi tenaga tinggi
Efisiensi energi rendah
Daya tahan rendah
Banyak mengandung protein

PERBEDAAN OTOT MERAH DAN OTOT PUTIH

1. Otot merah tidak cepat lelah karena system pembuluh darah dan kapiler yang lebih luas
untuk menyediakan sejumlah oksigen ekstra yang mana oksigen ini digunakan dalam
metabolisme oksidatif sebagai sumber energi otot yang berarti mengkombinasikan oksigen
13

dengan berbagai bahan makanan seluler untuk membebaskan ATP, separuh dari energi ini
dapat datang dari glikogen dan juga pada otot merah terjadi peningkatan hebat pada jumlah
mitokondria yang akan membantu dalam metabolisme oksidatif tingkat tinggi sehingga
dalam hal ini oksigen selalu ada dalam proses metabolisme oksidatif sehingga otot tidak
cepat lelah.
Otot putih cepat lelah karena kebalikan dari otot merah yang tidak menggunakan oksigen
dalam melepaskan ATP sehingga hasil metabolismenya berupa asam laktat dalam jumlah
lebih besar yang menghalangi fungsi otot sehingga otot cepat lelah

2. Otot merah lambat berkontraksi karena memiliki dominasi serat-serat kecil lambat, juga
karena otot lambat bekerja (kontraksinya jauh lebih lama) sehingga dalam pemulihan
energi pada waktu kontraksi, otot harus melewati beberapa mekanisme pemulihan energi
diantaranya metabolisme oksidatif yang berlangsung kontinyu.
Otot putih cepat berkontraksi karena memiliki banyak serat cepat yang berupa serat-serat
besar untuk kekuatan kontraksi yang besar, juga karena adanya reticulum serkoplasma
yang luas sehingga dapat dengan mudah melepas ion-ion Ca yang memulai kontraksi otot

3. Otot merah mampu beroksidasi karena terdapat sejumlah besar mitokondria, pembuluh
kapiler dan mioglobin.
Otot putih tidak mampu beroksidasi karena otot putih digunakan untuk mengeluarkan
energi dengan cepat dan kuat sehingga tidak memiliki kemampuan untuk beroksidasi.

4. Kontraksi isotonic
tegangan otot tetap konstan dan panjang otot berubah
penting untuk gerakan tubuh dan kerja memindahkan beban system isotonic, otot
memendek melawan beban yang ada Kontraksi isometric
tegangan otot meningkat dan panjang otot tetap penting untuk memelihara postur tubuh
dan menahan beban pada posisi tetap system isometric, merekam secara tepat perubahan
pada kekuatan kontraksi otot itu sendiri

contohnya pada saat lengan kita membawa beban berat maka tegangan otot bisep
meningkat namun panjangnya tidak berubah (kontraksi isometric), bila beban berat tadi
14

kita angkat dengan menekuk lengan maka otot bisep akan lebih pendek namun
tegangannya tetap (kontraksi isotonic)

6.Pengklasifikasian jenis serabut otot didasarkan pada:

Penglihatan secara anatomis : merah dan Putih


Fungsi otot: cepat lambat atau cepat leleahy dan tahan terhadap kelelahan
Kandungan biokimia: Tinggi rendahnya kapasitas aerobik
Sifat-sifat secara histokimia: Jenis atau sifat sifat enzim yang terkandung di
dalamnya.

Komposisi Kimia Serabut Otot


Perbandingan dan komposisi otot adalah seperti berikut : seluler = 85%,
ekstraseluler = 15%, bagian padat (solid) =25%, air = 75%, protein 80%, lain-lain = 20%,
fibriler = 65%, sarkoplasmik = 35%, miosin = 65%, aktin = 20%, lain-lain15%.

Aktin larut dalam 0,6 N larutan KCl. Aktin itu akan berikatan dengan Ca dalam
bentuk Ca aktinat. Aktin dalah protein dengan BM 70.000, dengan myosin (miosin), aktin
membentuk aktomiosin. Miosin terdapat dalam otot dalam bentuk magnesiummiosinat,
BM-nya kira-kira 450.000.

Otot rangka mengandung air 75%, protein (terutama globulin) 20%, karbohidrat 1%,
lemak, enzim, dan berbagai garam anorganik (Na, K, Mg, Ca) 4%. Miofibril mengandung
paling sedikit 4 macam globulin yakni : aktin, miosin, tropomiosin, dan troponin
(paramiosin). Berbagai protein tersebut di atas tidak diketemukan dalam jaringan non
muskuler.

Protein lain lain yang dijumpai pada otot adalah pigmen respiratoria mioglobin.
Fungsinya seperti Hb darah. Kemampuan spesifiknya adalah menerima O2 dari darah,
menyimpannya, dan akhirnya melepaskannya untuk dipergunakan dalam metabolisme
aerobic.Otot rangka Struktur molekulnya berbeda jauh dengan Hb dan mempunyai afinitas
mengikat O2 yang lebih besar daripada Hb.
15

Kontraksi Otot
Secara normal otot distimulasi untuk berkontraksi sebagai respons terhadap adanya
impuls saraf. Bahkan otot dalam gabungannya sebagai jaringan yang mempunyai
iritabilitas juga akan berkontraksi dengan adanya stimuli listrik, mekanis, kimiawi, dan
mungkin panas yang langsung. Pemendekan yang bisa dilihat pada wakltu kontraksiotot
meliputi hanya perubahan mekanis sebagi akibat akhir dari beberapa perubahan internal
yang tidak bisa diketahui.

Dalam hal ini meliputi berbagai perubahan: kimia, termal, elektris, dan histologis.
Rangsangan adalah perubahan keadaan luar yang dalam organisme misalnya sel otot dapat
menimbulkan reaksi yang bersifat spesifik. Berbagai cara memberikan rangsangan sebagai
berikut.

Kontraksi pada otot

Kontraksi pada otot - otot memiliki mekanisme khusus untuk berkontraksi.kontraksi pada
otot akan memunculkan gerakan.

Mekanisme kontraksi otot


Otot mulai berkontraksi apabila terkena rangsang.Kontraksi otot dikenal dengan
namamodel pergeseran filamen(sliding filament mode).

Kontraksi otot diawali oleh datangnya impuls saraf.pada saat datang impuls,sinapsis atau
daerah hubungan antara saraf dan serabut otot dipenuhi oleh asetil kolin.Asetil-kolin ini
akan merembeskan ion-ion kalsium (Ca2+) ke serabut otot.ion kalsium akan bersenyawa
dengan molekul,troponin,dan tropomiosin yang menyebabkan adanya sisi aktif pada
filamen tipis(aktin).Kepala miosin (filamen tebal),segera bergabung dengan filamentipis
tepat pada sisi aktif.Gabungan sisi aktif dengan kepala miosin disebut jembatan
penyebrangan(cross bridges).Segera setelah terbentuk,jembatantersebut membebaskan
sejumlah energi dan menyampaikan energi tersebut ke arah filamen tipis.Proses ini
menyebabkan filamen tipis mengerut.Secara keseluruhan sarkomer ikut mengerut yang
mengakibatkanotot pun berkerut.Kepala miosinakan lepas dari filamen tipis.

Proses ini memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya.Dengan peristiwa ini,maka
filamen tipis akan lepas dari filamen tebal.Secara keseluruhan otot akan relaksasi
kembali.Proses ini berulang sampai 5 kali dalam jangka waktu satu detik.jadi,kontraksi
16

otot akan berlangsung selama ada rangsangan.Apabilatidak ada rangsangan maka ion
kalsium akan direabsorbsi.pada saat itu pun troponin dan tropomiosin tidak memiliki sisi
aktif lagi dan sarkomer dalam keadaan istirahat memanjang berelaksasi.

Sumber energi untuk kontraksi


1. Kreatin fosfat (CP)
Cp memungkinkan kontraksi otot tetap berlangsung saat ATP tambahan
di bentuk melalui metabolisme glukosa secara anerob dan aerob.
CP menyediakan energi untuk sekitar 100 kontraksi
ATP tambahan terbentuk dari metabolisme glukosa dan asam lemak
melalui reaksi aerob dan anaerob.
2. Reaksi anaerob (jalur glikolisis)
Glikolisis berlangsung dalam sarkoplasma,tidak memerlukan
oksigen.Dan melibatkan pengubahan satu molekul glukosa menjadi dua
molekul asam piruvat.
3. Reaksi aerob (memakai oksigen)
4. Oksigen debt
Oksigen ekstra yang harus dihirup setelah aktivitas berat

Eksitasi otot
Eksitasi suatu serat otot rangka neuron motoriknya menimbulka kontraksi melalui
serangkaian kejadian yang menyebabkan filamen-filamen tipis bergeser saling mendekat
diantara filamen tebal.

Mekanisme pergeseran filamen pada kontraksi otot ini diakatifkan oleh perlepasan Ca++
dari kantung lateral retikulum sarkoplasma.Perlepasan kalsium terjadi sebagai respon
terhadap penyebaran potensial aksi serat otot kedalam bagian sentral serat melalui tubulus.

Siklus berulang aktivitas jembatan silang menggeser filamen tipis kearah dalam setahap
demi setahap.Jika tidak lagi potensial aksi maka kantung lateral menyerab Ca2+.Troponin
dan tropomiosin kembali bergeser ke posisi menghambat,dan terjadi relaksasi.Keseluruhan
respon kontraktil berlangsung sekitar 100 kali lebih lama dari pada waktu potensial aksi.

Hubungan sistem otot dengan sistem saraf


17

Tidak ada sistem tubuh bekerja yang dalam keadaaan tertutup,baik struktur yang serupa
atau sangat berbeda berkerja sama untuk membuat fungsi tubuh manusia dengan benar.

Sistem otot dan sistem saraf,misalnya,saling membantu melakukan tugas motorik dan
sensorik.Otot mengatur jaringan halus dari saraf yang berjalan ke seluruh tubuh dan juga
menyediakan otak dengan informasi yang berharga.Saraf,sementara itu,berfungsi sebagai
penghubung antara otot dan otak mengatur penuh tiap gerakan.Kedua sistem ini juga
penting dalam proses pencernaan,fungsi jantung dan mempertahankan suhu tubuh yang
tepat.

Selain itu otot-otot mengulurkan tangan untuk membantu sistem saraf.Hanpir setiap otot di
isi dengan reseptor yang memungkinkan berbagai gerakan yang di buat oleh tubuh.Ini
reseptor sensorik juga mengevaluasi kondisi lingkungan di sekitar otot.informasi ini
disampaikan kembali ke otak,sehingga intruksi untuk gerakan tubuh yang akan datang atau
posisi dapat direncanakan dengan sesuai.
18

Daftar Pusaka

Sloane,Ethel.2014.Anatomi dan fisiologi untuk pemula. EGC:Buku Kedokteran

W.F.Ganong.2009.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC:Buku Kedokteran

http://www.soraya.id.com/2012/10/makalah-sistem-otot-manusia.html

http://alvyanto.blogspot.com.id/2010/01/sistem-otot-manusia.html

http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-dan-ciri-ciri-otot-jantung

http://www.biologi.indonesia.com/2015/05/kontraksi-otot

http://www.documents.tips/2015/1/eksitasi-otot-rangka.html

http://www.sridianti.com.id/2016/20/bagaimana-hubungan-sistem-otot-dengan-saraf

Anda mungkin juga menyukai