Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. OTOT RANGKA

Otot rangka adalah jaringan otot lurik yang melekat pada tulang. Otot rangka terdiri dari serat
yang terlihat seperti campuran pita gelap dan terang dibundel bersama yang berjalan di sepanjang
tulang. Otot-otot ini bertanggung jawab untuk kontraksi dan relaksasi ketika seseorang bergerak. Otot
rangka adalah otot yang dapat kita lihat dan rasakan melalui kulit kita. Sebuah otot rangka individual
dianggap sebagai organ dalam sistem otot tubuh. Otot rangka bekerja dengan jaringan saraf, jaringan
ikat dan pembuluh darah atau jaringan darah. Otot rangka bervariasi dalam berbagai ukuran dan bentuk
serta susunan serat otot. Ukuran otot rangka yang berbeda mulai dari sekecil otot dalam telinga sampai
otot yang cukup besar pada paha. Otot rangka mungkin luas atau sempit, tetapi tidak peduli apa ukuran,
masing-masing otot rangka terdiri dari banyak serat otot yang dibungkus dan dibundel bersama-sama
dan ditutupi oleh jaringan ikat.

Penutup jaringan ikat disebut dengan epimysium. Epimisium tumbuh ke dalam untuk membagi
otot dalam kompartemen yang berbeda yang berisi bundel serat otot. Setiap bundel otot, yang disebut
fasikulus, dikelilingi oleh perimisium. Setiap sel otot dalam fasikulus yang dilindungi oleh jaringan ikat
yang disebut lebih Endomisium. Setiap otot rangka menempel pada tulang pada salah satu ujungnya,
membentang pada sendi dan melekat ke ujung tulang lain. Mereka memegangi tulang dengan tendon
yang bekerja dan bergerak bersama dengan otot rangka dan tulang saat kita menggerakan daerah-
daerah tertentu dari tubuh kita. Sementara serat otot rangka dilindungi berat dalam setiap lapisan, otot
rangka sangat rapuh. Berbagai jaringan ikat bekerja untuk melindungi otot rangka ketika berkontraksi
dan memberikan jalan bagi darah mengalir dan saraf berfungsi dengan benar. Saraf dan pembuluh
darah yang berlimpah yang disediakan dalam setiap otot rangka memungkinkan pergerakan yang tepat.
Sistem saraf merangsang dan mengontrol otot rangka. Sebuah otot rangka tidak akan bergerak kecuali
sistem saraf mengatakan untuk melakukan itu. Jika saraf yang rusak, ini dapat membatasi gerakan di
seluruh atau berbagai bagian tubuh kita. Misalnya, jika sumsum tulang belakang seseorang rusak,
kakinya mungkin lumpuh permanen.
Otot Rangka

Mengangkat beban dan bekerja memperkuat otot-otot rangka dan membuat mereka lebih kuat.
Tergantung pada variasi olahraga, seseorang dapat membuat otot-otot mereka lebih ramping atau lebih
besar. Otot rangka bekerja sama dengan tulang untuk memberikan kekuasaan dan kekuatan.

B. SIFAT OTOT RANGKA.

 Ekstensibilitas

Sifat ekstensibilitas umumnya terdapat pada beberapa jaringan biologis. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar dibawah ini, ekstensibilitas adalah kemampuan terulur atau meningkatnya pemanjangan
otot, dan elastisitas adalah kemampuan otot untuk kembali ke panjang normal setelah diulur (distretch).
Elastisitas otot akan mengembalikan otot ke posisi pemanjangan istirahat normal (normal resting)
setelah mengalami penguluran dan memberikan transmisi ketegangan yang halus dari otot ke tulang.

 Elastisitas

Sifat elastis otot digambarkan sebagai 2 komponen utama. Komponen elastis paralel (PEC) ditunjukkan
oleh membran otot, yang memberikan tahanan pada saat otot secara pasif terulur (stretch). Komponen
elastis seri (SEC) terdapat pada tendon, bekerja sebagai pegas yang lentur untuk menyimpan energi
elastis ketika otot yang tegang diulur (distretch). Komponen-komponen elastisitas otot ini dinamakan
demikian karena membran otot dan tendon masing-masing paralel dengan serabut otot dan seri atau
segaris dengan serabut otot, dimana memberikan komponen kontraktil. Elastisitas otot skeletal manusia
secara utama terdapat pada SEC (tendon).
 Contractility (kontraktilitas)

adalah kemampuan otot untuk memendek dengan kekuatan tertentu. Ketika otot berkontraksi,
hal tersebut menyebabkan pergerakan struktur internal otot (filamen otot) dan akan menngakibatkan
tekanan pada organ dan pembuluh darah.

C. STRUKTUR OTOT RANGKA.

1. Struktur sel otot rangka

Sel otot rangka berbentuk silinder, berinti banyak dan letaknya di tepi, dan berukuran besar.
Setiap otot rangka yang utuh disusun oleh sel-sel otot atau serat-serat otot. Setiap serat otot tersusun
atas miofibril-miofibril. Di dalam myofibril terdapat unsur-unsur sitoskeleton yang sangat terorganisir,
yaitu : 1. Filamen tebal Filamen tebal memiliki diameter 12-18 nm dan panjang 1.6 µm. Filamen tebal ini
tersusun dari protein miosin. Di dalam setiap sel otot terdapat 16 miliyar filamentebal.2. Filamen tipis
Filamen tipis memiliki diameter 5-10 nm dan panjang 1,0 µm.

Filamen tipis initersusun dari protein aktin. Terdapat 32 miliyar filamen tipis yang menyusun
setiap sel otot. Karena adanya filamen tebal dan filamen tipis ini, setiap myofibril memperlihatkan pita-
pita yang sejajar satu sama lain dan secara kolektif membentuk gambaran seran lintang pada otot
rangka tersebut. Filamen tebal dapat tumpang tindih dengan filamen tipis membentuk pita A. Bagian ini
sering juga disebut dengan zona gelap. Bagian tengah dari filamen tebalyang tidak tumpang tindih
dengan filamen tipis disebut zona H yang sering juga disebut pita terang. Sedangkan bagian dari filamen
tipis yang tidak tumpang tindih dengan filamen tebal disebut dengan pita I.

Di bagian tengah dari pita I terdapat garis vertical, yang disebut garis Z. Daerah diantara dua garis
Z ini disebut dengan sarkomer. Sarkomer inilah yang merupakan unit ungsional dari otot rangka.
Sarkomer merupakan unit fungsional terkecil yang dapat melakukan kontraksi otot. Garis Z sendiri
menjadi penghubung filamen-filamen tipis dari dua sarkomer. Garis Z ini pula yang menunjang
sarkomer-sarkomer pada filamen tipis tetap menyatu. Di dalam filamen tebal juga memiliki penunjang
yang menahan filamen tebal tetap terentang yang disebut dengan pita M.Pita M ini berjalan dari bagian
tengah pita A ke bagian tengah zona H.

Otot-otot rangka atau otot yang dikendalikan oleh kehendak kita, dinamakan juga otot bergaris,
oleh karena imereka terdiri dari serabut-serabut panjang yang menyerupai benang. Kesatuan – kesatuan
jaringan otot yang terkecil adalah serabut-serabut otot (muscle fiber) merupakan sebuah sel yang
panjangdan mengandung banyak inti. Di dalam tubuh manusia, diperkirakan terdapat 270 juta serabut-
serabut otot bergaris (Gary A. Thibodeua). Mereka mendapat penyarafan dair syaraf-syaraf kranial atau
spiral, dan dikontrol secara sadar. Fungsi utamanya ialah untuk gerakan-gerakan tubuh dan untuk
mempertahankan sikap tubuh.

Suatu otot mempunyai parenchima yang terdiri dari serabut-serabut otot dan satu stroma
(jaringan dasar) jaringan ikat. Tiap-tiap serabut dikelilingi oleh satu jaring halus yang terdiri dari serabut-
serabut jaringan ikat retikuler dan beberapa serabut kolagen dan elastik yang dikenal endomsium yang
memisahkan tiap-tiap sel. Seluruh otot akhirnya dibungkus oleh lapisan jaringan yang disebut
epimysium. Dalam ketiga jenis pembungkus ini berjalan pembuluh-pembuluh darah dan limfia serta
serabut saraf. Dibawah endomisyum, mengelilingi setiap serabut otot, tipis dan elastis serta
membungkus kandungan seluler serabut otot yang dinamakan sarcolema, dan subtansi yang
menyerupai gelatin dinamakan sarcoplasma atau protoplasma yang mengandung protein kontraktil dan
struktur lainya seperti: mithocondria, enzim, lemak, partikel, nuklei dan bermacam-macam organel
seluler khusus.

Bagian tengah otot yang kontratil disebut venter sedangkan bagiab ujung yang menhubungkan
venter dengan sebuah tulang atau kulit disebut tendon. Disamping tendon terdapat pula membran
fibrous putih mengkilat yang banyak menyerupai tendon pipih yang dinamakan aponeurosis. Yang terdiri
dari satu susunan padat berkas-berkas kolagen yang tersusun sejajar yang hanya mempunyai sedikit
sekali pembuluh darah. Penhububung otot dengan tulang atau kulit adalah origo dan insertio. Origo
tidak ikut bergerak pada waktu ototnya berkontraksi, sehingga dinamakan juga punctum fixum. Insertio
adalah bagian otot rangka yang ototnya melekat dengan perantaraan tendon, yang bergerak bilamana
ototnya berkontraksi, dan disebut juga punctum mobile.

2. Fungsi sel otot rangka

 Otot lurik berada menempel di seluruh rangka dan bekerja sesuai kesadaran. Selainmengatur
gerak pada tulang, otot lurik juga disebut sebagai alat gerak aktif.
 Untuk menggerakkan tulang pada artikulasinyan(kontraksi dan relaksasi). Mempertahankan
sikap tubuh.
 Menstabilkan sendi Mengekalkan postur
 Bagian-Bagian Otot Rangka

1. Sarkolema

Membran sel dari selaput otot.Terdiri dari membran sel yang disebut membran plasma & sebuah
lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan tipis mengandung kolagen

2. Miofibril

Merupakan bulatan-bulatan kecil pada potongan melintang mengandung 1500 FM,3000 FA yang
merupakan molekul protein polimer besar untuk kontraksi otot

Memiliki 2 filamen:

- Filamen Tebal yang dibentuk oleh myosin

- Filamen Tipis yang dibentuK oleh aktin, tropomiosin & troponin

3. Sarkoplasma

Miofibril-miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks

4. Retikulum Sarkoplasmik

Sarkoplasma yang terdapat pada retikulum endoplasma yang terdapat dalam serat otot.

Anda mungkin juga menyukai