Anda di halaman 1dari 17

Nama : Kartika

Nim :1019031070

Kelas : PSIK 3A

Mk : KMB 3

RESUME SISTEM MUSKULOSKELETAL

1. Sistem muskuloskeletal merupakan perlindungan bagi organ vital, meliputi otak, jantung
dan paru-paru. Menyediakan kerangka yang sangat kokoh untuk menopang struktur
tubuh dan juga memungkinkan mobilitas tubuh. Otot dan tendon menyatukan tulang dan
persendian memungkinkan tubuh untuk bergerak. Tendon melekatkan otot ke tulang.
Mereka juga bergerak untuk menghasilkan panas yang membantu menjaga suhu tubuh.
Gerakan memfasilitasi kembalinya darah terdeoksigenasi ke sisi kanan jantung dengan
memijat pembuluh darah vena. Sistem muskuloskeletal berfungsi sebagai reservoir untuk
sel darah yang belum matang dan mineral penting, termasuk kalsium, fosfor, magnesium,
dan fluorida. Lebih dari 98% dari total kalsium tubuh hadir dalam tulang.

Sistem muskuloskeletal meliputi tulang, sendi, muskuloskeletal, cles, tendon, ligamen,


dan bursae tubuh. Fungsi-tions dari komponen ini sangat terintegrasi; karena itu, penyakit
atau cedera pada satu komponen berdampak buruk pada yang lain. Misalnya, infeksi pada
sendi (artritis septik) menyebabkan degenerasi permukaan artikular tulang dalam sendi
dan atrofi otot lokal. Penyakit dan cedera yang melibatkan musculoskeletal umumnya
terlibat dalam kecacatan dan kematian. Untuk contoh, penyebab utama kecacatan di
Amerika Serikat adalah arthritis (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) [CDC],
2005). Fraktur terkait osteoporosis bertanggung jawab atas lebih dari 432.000 rawat inap
setiap tahun di Amerika Serikat (Yayasan Osteoporosis Nasional, 2008). otot- penyakit
loskeletal dan cedera dapat secara signifikan mempengaruhi semua produktivitas,
kemandirian, dan kualitas hidup manusia dari segala usia. Perawat di semua area praktik
menghadapi pasien dengan kerusakan pada sistem musculoskeletal.

A. Gangguan muskuloskeletal, terutama gangguanpunggung dan tulang belakang, adalah


penyebab utama masalah kesehatan dan disabilitas. Nyeri punggung bawahsakit
punggung disebabkan oleh salah satu dari banyak masalah musculoskeletal lem, termasuk
regangan lumbosakral akut, lumbal tidak stabil ligamen bosacral dan otot yang lemah,
osteoarthritis tulang belakang, stenosis tulang belakang, masalah diskus intervertebralis,
dan panjang kaki yang sama. Obesitas, stres, dan terkadang depresi dapat berkontribusi
pada nyeri punggung bawah. Sakit pinggang karena otot-gangguan loskeletal biasanya
diperburuk oleh aktivitas, sedangkanrasa sakit karena kondisi lain tidak.
B. Patofisiologi
Kolom tulang belakang dapat dianggap sebagai batang elastis yang tersusun dari unit
kaku (vertebra) dan unit fleksibel (inter-diskus vertebralis) disatukan oleh sendi facet
yang kompleks, multiple ligamen tiple, dan otot paravertebral. Unik konstruksi
memungkinkan fleksibilitas sambil memberikan maksimum perlindungan untuk sumsum
tulang belakang. Kurva tulang belakang menyerap kejutan dari berlari dan melompat.
Batangnya mus-cles membantu menstabilkan tulang belakang. Perut dan toraks otot
penting dalam kegiatan mengangkat, bekerja untuk-bersama-sama untuk meminimalkan
stres pada unit tulang belakang.

C. Manifestasi Klinis

Pasien tipikal melaporkan nyeri punggung akut (berlangsung kurang dari 3 bulan) atau
nyeri punggung kronis (berlangsung lebih dari 3 bulan tanpa perbaikan) dan kelelahan.
Pasien mungkin melaporkan rasa sakit yang menjalar ke kaki, yang dikenal sebagai
radikulopati ata linu panggul; adanya gejala ini menunjukkan menunjukkan keterlibatan
akar saraf. Gaya berjalan pasien, gerak tulang belakang kemampuan gerak, refleks,
panjang tungkai, kekuatan motorik tungkai, dan sensorik persepsi mungkin terpengaruh.
Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan spasme otot paravertebral dekat (otot yang sangat
meningkat) tonus otot postural punggung dengan hilangnya kurva lumbal dan
kemungkinan deformitas tulang belakang.

2. Otot Rangka
Otot rangka disebut juga otot lurik, dan volunteer karena kita dapat menggerakannya saat
kita ingin menggerakan. Otot rangka juga memungkinkan bergerak dibawah
kesadaran/involunter.
a. Fascia
Adalah jaringan ikat yang membungkus otot dan menyatukannya sebagai satu bagian
yang memiliki fungsi dalam tubuh. Terdapat tiga bentuk fascia yaitu superfisial, dalam
dan subreous atau visceral.
b. Jaringan ikat yang berkaitan dengan dengan otot
Jaringan ikat yang berkaitan dengan dengan otot yaitu epimisium yang terdapat dibawah
fascia dalam, perimysium yang membungkus bundel otot. Bundle otot tersebut disebut
dengan fascicles/fasikulus. Dan endomisium yaitu yang membungkus masing-masing
serat otot. Ketiga jaringan ikat tersebut banyak mengandung pembuluh darah, limfe dan
syaraf. Selain membungkus, jaringan ikat juga ada yang berfungsi melekatkan otot
dengan tulang atau dengan otot lainnya yang disebut dengan tendon dan aponeurosis
c. Suplai darah dan syaraf
Otot mendapatkan suplai darah dari kapiler yang menembus jaringan ikat
pembungkusnya. Setiap satu serabut syaraf yang berhubungan dengan sekurang-
kurangnya satu ujung syaraf.
d. Control syaraf dalam kontraksi otot rangka
Meskipun beberapa otot kecil dapat berkontraksi sendiri tetapi kebanyakan otot
berkontraksi secara berkelompok. Sekitar 150 serabut otot disatukan menjadi fasikulus
yang dikontrol lebih oleh satu motor neuron (sel syaraf yang menstimulasi otot).
e. Serat otot rangka
Sarkolema adalah membrane sel dari serat otot, sarkolema terdiri atas membrane plasma
dan serat kolagen tipis pada lapisan luar. Pada ujung serat otot lapisan permukaan
sarkolema bersatu dengan serat tendon dan serat-serat tendon yang berkumpul
membentuk tendon dan kemudian menyisip kedalam tulang.
f. Myofibril: filament aktin dan myosin
Setiap miofibrin memiliki sekitar 1500 filamen myosin dan 3000 filamen aktin yang
merupakan molekul protein yang berperan dalam kontraksi otot. Filament tebal adalah
myosin dan filament tipis adalah aktin. Filament aktin dan myosin saling bertautan
sehingga myofibril memiliki pita terang dan gelap berselang-selang. Pita terang hanya
mengandung aktin dan disebut pita I karena bersifat isotropic terhadap cahaya yang
dipopularisasikan. Pita gelap juga mengandung myosin dan ujung-ujung filament aktin
yang tumpang tindih dengan myosin dan disebut dengan pira A karena sifatnya yang
anisotropic terhadap cahaya yang dipolarisasikan.
g. Sarkolasma
Myofibril-miofibril terpendam dalam serat otot dalam suatu matriks yang disebut
sarkoplasma yang terdiri dari unsur intraseluler. Cairan sarcoplasm mengandung kalium,
magnesium, fosfat, dan enjim protein dalam jumlah besar.
h. Retikulum sarkoplasmik
Reticulum sarkoplasma merupakan reticulum endoplasma. Semakin cepat kontraksi suatu
otot semakin banyak reticulum sarkoplasma. Reticulum ini penting untuk menimbulkan
kontraksi otot yang cepat.

3. Otot Polos
Dikatakan otot polos karena tidak memiliki lurik. Sering dikatakan otot involenter karena
kerjanya dibawah control sistem syaraf otonom yang merupakan keadaan dibawah
kesadaran. Banyak terdapat pada sirkulasi, digestive, respirasi dan urogenital. Tidak
seperti otot rangka, otot polos tidak berikatan dengan tulang. Otot polos memiliki
kemampuan kontraksi dan relaksasi yang lebih lambat dari otot yang lain dan cara
kerjanya ritmik.

a. Struktur otot polos


Seperti otot rangka sel otot disebut dengan serat otot, panjang, berbentuk silinder, hanya
memiliki satu inti. Prinsip kontraksi hampir sama dengan otot rangka, dengan adanya
tarik menarik aktin dan myosin.
b. Tipe-tipe otot polos
Otot polos pada suatu organ berbeda dengan organ lain dalam hal ukuran, filament,
susunan untuk membentuk berkas atau lembaran dan respon terhadap rangsangan, sifat
persyarafan dan fungsi. Dua tipe utama yaitu otot polos multiunit dan unitary atau unit
tunggal. Otot polos multiunit yaitu masing-masing serat dapat berkontraksi sendiri tanpa
tergantung pada yang lain dan pengaturannya terutama dilakukan oleh sinyal syaraf. Hal
tersebut berbeda dengan otot polos visceral yang sebagian besar diakibatkan oleh
rangsangan non syaraf. Jarang menunjukkan kontraksi yang spontan. Otot polos unit
tunggal yaitu tidak dimaksudkan suatu serat otot tunggal, kontraksi bersama-sama dari
sekumpulan serat otot sebagai suatu unit tunggal. Membrane sel ini dihubungkan oleh
banyak gap junction yang dapat dilalui oleh ion secara bebas dari satu sel kesel
berikutnya.

4. Otot Jantung
a. Struktur otot jantung
Jaringan otot jantung hanya ditemukan pada otot jantung yaitu lurik dan involunter. Otot
jantung memiliki garis yang lebih lebar dari otot rangka (diskus intercalatus), kontraksi
tergantung rangsangan syaraf, tapi dapat juga berkontraksi ritmik dengan sendirinya.
Kontraksi mandirinya hanya sekitar setengah dari seluruh frekuensi kontraksinya.

RESUME SISTEM SENSORI

Neuron sensorik adalah sel syaraf yang memiliki fungsi untuk menghantarkan impuls dari alat
indera menuju keotak. Neuron memiliki fungsi untuk membawa impuls dari otak atau sumsum
tulang belakang menuju efektor (otot kelenjar dalam tubuh). Fungsi syaraf sensorik adalah
menerima rangsangan dari luar tubuh untuk disampaikan ke otak. Hal ini memungkinkan otak
untuk memberi respons yang sesuai dengan rangsangan yang diberikan. Fungsi syaraf sensorik
secara umum adalah membuat kita bisa melihat, mendengar, mengenal bau, dan yang tak kalah
penting merasakan suatu secara fisik. Fungsi merasakan ini tergolong dalam sistem
somatosensorik.

Reseptor sensorik berperan untuk mentransduksi stimulus lingkungan menjadi impuls syaraf
reseptor ini dapat diklasifikasi berdasarkan sumber stimulus yang memengaruhi ujung
reseptor.jenis sensasi yang terdeteksi reseptor, distribusi reseptor, atau ada tidaknya lapisan pada
ujung reseptor.
A. Sumber (lokasi) sensasi

1. Eksteroseptor sensitive terhadap stimulus eksternal terhadap tubuh dan terletak pada atau
didekat permukaan tubuh ( misal nyeri pada kulit, penciuman, penglihatan, serta pendengaran)

2. Propripseptor terletak pada tubuh dalam otot, tendon, dan persendian juga mencakup reseptor
reseptor ekuilbrium pada area telinga dalam. (jika distimulasi bagian tersebuta akan
menyampaikan kesadaran akan posisi bagian tubuh

3. Interoseptor (viseroseptor) dipengaruhi oleh rangsangan yang timbul pada organ viseral dan
pembuluh darah yang mendapat persarafan motorik dari SSO. Contohnya adalah stimulus yang
terjadi sebagai akibat dari perubahan selama proses pencernaan, ekskresi, dan sirkulasi.

B. Jenis sensasi yang terdeteksi

1. Mekanoreseptor sensitif terhadap regangan, getaran, tekanan, propriosepsi pendengaran,


keseimbangan, dan tekanan darah.

2. Termoreseptor sensitif terhadap perubahan suhu 3. Reseptor nyeri (nosiseptor) sensitif


terhadap kerusakan jaringan

Semua reseptor sensorik dapat berfungsi sebagai nosiseptor jika stimulusnya cukup kuat.

4. Fotoreseptor mendeteksi energi cahaya.

5. Kemoreseptor sensitif terhadap perubahan konsentrasi ion, pH, kadar gas darah, dan glukosa
darah. Tipe ini juga termasuk reseptor untuk indera perasa dan penciuman.

C. Distribusi reseptor

1. Penginderaan umum kesatuan

mengacu pada penegasan tubuh sebagai satu kesatuan

2. Penginderaan khusus mengacu pada organ bawah yang terletak di kepala.

D. Ujung reseptor sensorik

1. Ujung saraf bebas tidak memiliki lapisan seluler dan ditemukan di kulit, jaringan ikat, dan
pembuluh darah. Saraf untuk merasakan sentuhan ringan nyeri, dan suhu

2. Ujung saraf berkapsul, terbungkus berbagai jenis kapsul dan terletak di kulit, otot. tendon,
sendi, dan organ tubuh. Reseptor berikut berkapsul :
A. korpuskel paeinian mendeteksi stimulus dan tekanan vibrator. Sel-sel ini banyak terdapat di
jari-jari tangan, genitalia eksternal payudara

b. Sel Ruffini responsif terhadap ketegangan di jaringan sekitarnya dan cakram Merkle
mendeteksi sentuhan dan payudara.

c. Ujung bohlam Krause dibungkus tipis dan diyakini berkontribusi pada permukaan plantar kaki
untuk tekanan taktil, kesadaran posisi dan kesadaran

e. Spindel neuromuskular merangsang nada dan gerakan topi Dreggan imajinasi dalam otot dan
organ tendinous Golgi mentransmisikan ketegangan di tendon biasanya dibagi menjadi dua
Sistem saraf.

II. MATA DAN INDERA PENGLIHATAN. Mata adalah sistem optik yang memik kan berkas
cahaya pada fotoreseptor, yang mengubah energi cahaya menja Impuls saraf.

A. Struktur aksesoris mata

1. Orbita adalah lekukan tulang yang berisi bola mata.

a. Hanya seperlima rongga orbita yang terisi bola mata: sisa rongga berisi jaringan ikat dan
adiposa, serta otot mata ekstrinsik berasal dari orbita dan menginsersi bola mata.

b. Ada dua lubang pada orbit; foramen optik berfungsi untuk linta saraf optik dan arteri optalmik,
dan fisura orbital superior berfungsi untuk lintasan saraf dan arteri yang berkaitan dengan otot
mata

2. Tiga pasang otot mata (dua pasang otot rektus dan satu pasang oblik) memungkinkan mata
untuk bergerak bebas ke arah vertikal, bor zontal, dan menyilang

3. Alis mata melindungi mata dari keringat; kelopak mata (palpebre atas dan bawah melindungi
mata dari kekeringan dan debu.

4. Fisura palpebral, atau ruang antara kelopak mata atas dan bawah ukurannya bervariasi di
antara individu dan menentukan penampakan mata

5. Kantus medial terbentuk dari sambungan (function) medial kelopak mata atas dan bawah;
kantus lateral terbentuk dari sambungan laten kelopak mata atas dan bawah. 6. Karunkel adalah
elevast kecil pada sambungan medial. Bagian ini berts kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
7. Konjungtiva adalah lapisan pelindung tipis epitelium yang melapis setiap kelopak
(konjungtiva palpebral) dan terlipat kembali di permukaan anterior bola mata (bulbar, atau
okular, konjungtiva). 8. Lempeng tarsal pada setiap kelopak mata adalah bubungan jaring ikat
yang rapat. Kelenjar Melbomian, yang merupakan pembesar kelenjar sebasea pada lempeng
tarsal, mensekresi barier berminyak untuk mencegah air mata yang berlebihan pada kelopak
mata bag bawah.

9. Aparatus lakrimal penting untuk produksi dan pengaliran air mata

a. Air mata mengandung garam. mukosa, dan lisozim, suatu bakteriosida Cairan ini membasahi
permukaan mata dan mempertahankan kelembabannya.

b. Berkedip menekan kelenjar lakrimal dan menyebabkan produksi mata.

c. Air mata keluar melalui pungtum papila lakrimal, yang menyambun kantong lakrimal.
Kantong membuka ke dalam duktus nasolacrimal yang pada gilirannya akan masuk ke rongga
nasal.

B. Struktur mata

1. Lapisan terluar yang keras pada bola mata adalah tunika fibrosa Bagian posterior tunika
fibrosa adalah skiers opaque yang bertsi jaringan putih.

a. Sklera memberi bentuk pada bola mata dan memberikan tempat perlekatan untuk otot
ekstrinsik

b. Kornea adalah perpanjangan anterior yang transparan pada sklera di bagian depan mata.
Bagian ini mentransmisi cahaya dan mem fokuskan berkas cahaya.

2. Lapisan tengah bola mata disebut tunika vaskular (uves), dan tersusun dari korold, badan
siliaris dan iris.

a. Lapisan koroid adalah bagian yang sangat terpigmentasi untuk mencegah reflekat internal
berkas cahaya Bagian ini juga sangat tervaskularisasi untuk memberikan nutriss pada mata, dan
elastik sehingga dapat menarik ligamen suspensori

b. Badan siliaris, suatu penebalan di bagan anterior lapisan koroid. mengandung pembuluh darah
dan otot siliaris. Otot melekat pada ligamen suspensorik, tempat perlekatan lensa Otot ini penting
dalam akomodasi penglihatan, atau kemampuan untuk mengubah fokus dari objek berjarak jauh
ke objek berjarak dekat di depan mata
c.. Iris, perpanjangan sist anterior korold, merupakan bagian mata yang berwarna bening Bagian
ini terdiri dart jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis, yang berfungal untuk
mengendalikan diameter pupil

d. Pupil adalah ruang terbuka yang bulat pada tris yang harus dilalui cahaya untuk dapat masuk
ke interior mata.

3. Lensa adalah struktur bikonveks yang bening tepat di belakang pupil Elastisitasnya sangat
tinggi, suatu sifat yang akan menurun seiring proses penuaan.

4. Rongga mata. Lensa memisah interior mata menjadi dua rongga: rongga anterior dan rongga
posterior.

a. Rongga anterior terbagi menjadi dua ruang. (1) Ruang-anterior terletak di belak kornea dan di
depan irta: ruang posterior terletak di depan lensa dan di belaking tris

(2) Ruang tersebut berisi aqueous humor, suatu cairan bening yang diproduksi prosesus sillaris
untuk mencukupi kebutuhan nutrie lensa dan kornea. Aqueous humor mengalir ke saluran
Schlemm dan masuk ke sirkulasi darah vena (3) Tekanan intraokular pada aqueous humor
penting untuk mempertahankan bentuk bola mata. Jika aliran aqueous humor terhambat, tekanan
akan meningkat dan mengakibatkan kerusakan penglihatan suatu kondist yang disebut glaucoma.
b. Rongga posterior terletak di antara lensa dan retina dan vitreus humor, semacam gel
transparan yang juga berperan mempertahankan bentuk bola mata dan mempertahankan p retina
terhadap kornea.

5. Retina, lapisan terdalam mata, adalah lapisan yang tipis dan transp

Lapisan ini terdiri dari lapisan terpigmentasi luar, dan lapisan jart saraf dalam. a. Lapisan
terpigmentasi luar pada retina melekat pada lapisan k Lapisan ini adalah lapisan tunggal sel
epitel kuboldal mengandung pigmen melanin dan berfungsi untuk menyerap cal berlebih dan
mencegah refleksi internal berkas cahaya yang me

bola mata. Lapisan ini juga menyimpan vitamin A. b. Lapisan jaringan saraf dalam (optikal),
yang terletak bersebela dengan lapisan terpigmentasi, adalah struktur kompleks yang ter dari
berbagai jenis neuron yang tersusun dalam sedikitnya sepulta lapisan terpisah.

(1) Sel batang dan kerucut adalah reseptor fotosensitif yang terle berdekatan dengan lapisan
terpigmentasi.
(a) Sel

Sel batang adalah neuron silindris bipolar yang bermodimenjadi dendrit sensitif cahaya. Setiap
mata berisi se120 juta sel batang terletak terutama pada perifer retina. batang tidak sensitif
terhadap warna dan bertanggung jawab untuk penglihatan di malam hari. (b) Sel kerucut
berperan dalam persepsi warna. Sel ini berfung pada tingkat intensitas cahaya yang tinggi dan
berper dalam penglihatan di siang hari.

(2) Neuron bipolar membentuk lapisan tengah dan menghubung sel batang dan sel kerucut ke
sel-sel ganglion.

(3) Sel ganglion mengandung akson yang bergabung pada dalam retina untuk membentuk saraf
optik.

(4) Sel horizontal dan sel amakrin merupakan sel lain yang ditemukan di retina, sel ini berperan
untuk menghubungkus sinaps-sinaps lateral.

(5) Cahaya masuk melalui lapisan ganglion, lapisan bipolar, di badan sel batang serta kerucut
untuk menstimulasi proses dendrit dan memicu impuls saraf. Kemudian impuls saraf me jalar
dengan arah terbalik melalui kedua lapisan sel saraf c. Bintik buta (diskus optik) adalah titik
keluar saraf optik. Kare tidak ada fotoreseptor pada area ini, maka tidak ada sensasi perslihatan
yang terjadi saat cahaya jatuh ke area ini.

d. Lutea makula adalah area kekuningan yang terletak agak lateral terhadap pusat. e. Fovea
adalah pelekukan sentral makula lutea yang tidak memilikd batang dan hanya mengandung sel
kerucut. Bagian ini adalah puss visual mata: bayangan yang terfokus di sini akan diinterpreta
dengan jelas dan tajam oleh otak.

f. Jalur visual ke otak (Gambar 9-28) (1) Saraf optik terbentuk dari akson sel-sel ganglion yang
keluar dad mata dan bergabung tepat di sisi membentuk klasma optik. superior kelenjar hipolle
(2) Pada kiasma optik, serabut neuron yang berasal dari separuh bagian temporal (lateral) setiap
retina tetap berada di sist yang sama sementara serabut neuron yang berasal dari separuh bagian
nasal (mediall setiap retina menyilang ke sisi yang berlawanan. (3) Setelah klasma optik, serabut
akson membentuk traktus optik, yang memanjang untuk bersinapsis dengan neuron dalam nuklei
geniikulus lateral talamus. Aksonnya menjalar ke korteks lobus oksipital. (4) Sebagian akson
berhubungan dengan kolikuli superior, okul motorik, dan nuklet pratektum untuk berpartisipasi
dalam refleks pupilarts dan siliaris.

C. Karakteristik optik mata

a. Kornea bertanggung jawab untuk sekitar 70% daya refrakuf dan merupakan alat "penyesuaian
kasar" pada mata
b. Lensa berperan dalam sebagian besar aktivitas refrakat yang tersisa dan merupakan alat
"penyesuaian halus" pada mata.

c.. Cairan aquosus dan vitreus bertanggung jawab unhak refraksi minimal

2. Akomodasi adalah proses penyesuaian otomatis pada lensa untuk memfokuskan objek secara
jelas pada jarak yang beragam

a. Lensa konveks (tebal di tengah dan tipis di periler) mengumpulkan berkas sinar: lensa konkaf
(tipis di tengah dan tebal di perifer)membiaskan berkas sinar.

b. Lensa konveks (lebih bundar), fokusnya pada objek yang dekat; lensa konkaf (mendatar),
fokusnya pada objek berjarak jauh

c. pada emetropia, atau akomodasi normal

d. daya akomodasi

e. konvergensi

f. konstriksi pupil

Defek visual

1.Miopia (rabun dekat)

(1) Bola mata yang memiliki daya refraktif terlalu panjang atau sistem lensa, yang terlalu kuat
menyebabkan fokus bayangann jatuh pada titik depan retina.

(2) Akibatnya adalah rabun dekat disebut demikian karna mata hanya dapat berfokus pada objek
dekat

(3) Miopia diperbaild dengan lensa korkal yang diiriakkan depa hanya dapat berfokus pada objek
yang dekat mata, sehingga didapatkan refraksi yang cukup un Gonber jatuh pada titik di depan
retina.
B. Hiperopia (rabun jauh)

Bola mata dengan sistem lensa yang terlalu pendek atau terllemah mengakibatkan bayangan
jatuh di belakang retina sehingga sehingga penglihatan buram pada objek jarak dekat

(2) Hiperopia diperbaiki dengan lensa konveks yang diletak depan mata sehingga fokus benda
jatuh pada retina c. Astigmatisme (1) Jika bertemu dengan atau lensa tidak seimbang,

yang melewati juga tidak terefraksi dengan merata d bayangan menjadi buram di salah satu
lempeng (2) Astigmatisme dapat diperbaiki dengan lensa khus memiliki lengkung perbaikan
berbeda untuk lempeng yang berkas

D. Penglihatan fisiologi

1. Rodopsin (visual ungu) adalah pigmen yang terkandung dala batang yang memiliki dua sub-
unit.

a. Retinal, disebut juga retinen atau retinaldehid, disintesis de min A. Zat ini ada dalam dua
bentuk isomer; sebuah 11 bengkok dan sebuah all-trans retinal lurus.

b. Opsin, atau skotopsin, adalah protein dalam ikatan kimia dengan 11-cis-retinal.

2. Pemutihan rodopsin dari ungu menjadi merah muda terjadi saat a masuk ke retina\

3. Resintesis rodopsin terjadi dalam gelap, yaitu saat semua all-transnal diubah kembali menjadi
11 cis-retinal dan berikatan dengan ap Reaksi ini membutuhkan energi dan enzim.

4. Sel batang berfungal dalam intensitas cahaya rendah

. a. Waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi terhadap kegelap (kemampuan melihat dalam cahaya
redup) sebagian ditentukan da waktu yang dibutuhkan untuk meresintesis dan mengumpul
cadangan rodopsin.
B. Dalam cahaya terang, semua rodopsin yang ada akan terural dengan cepat dan hanya tersisa
sedikit untuk membentuk potensial as dalam sel batang mata disebut beradaptasi terhadap terang
Wa yang dibutuhkan untuk adaptasi terang dari cahaya remang adalah sekitar 20 menit.

c. Sintesis rodopsin dan todopsin (pigmen pada sel kerucut) me butuhkan vitamin A. suatu
prekursor untuk retinal

d.Penglihatan warna

TELINGA : INDERA PENDENGARAN DAN EKUILIBRIUM mitur telinga. Telinga terbagi


menjadi bagian luar, tengah, dan dalam

1 Telinga luar terdiri dari pinna, atau aurikula, yaitu daun kartilago yang menangkap gelombang
bunyi dan menjalarkannya ke kanal auditori eksternal (meatus). suatu lintasan sempit yang
panjangnya sekitar 2.5 em yang merentang dari aurikula sampai membran timpani.

Membran timpani (gendang telinga) adalah perbatasan telinga tengah. A Membran timpani
berbentuk kerucut dan dilapisi kulit pada per 5. Membran ini memisahkan telinga luar dari
telinga tengah, dan mukaan eksternal dan membran mukosa pada permukaan internal memiliki
tegangan, ukuran, dan ketebalan yang sesuai

Telinga tengah terletak di rongga berisi udara dalam bagian petrosus getarkan gelombang bunyi
secara mekanis. tulang temporal Tuba Eustachius (auditori) menghubungkan telinga tengah
dengan

b. Tuba yang biasanya tertutup dapat terbuka saat menguap. menelan atau mengunyah. Saluran
ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpani.
maleustengarahkan getaran dari membran timpani ke fenestra vestibuli Osikel auditori, martil).
inkus yang memisahkan telinga tengah dari telinga dalam.

4. osikel auditori

. Telinga dalam (interna) berisi cairan dan terletak di dalam tulang temporal disisi medial
tengah.terdiri dari 2 bagian labirin tulang dan labirin membranosa.
b) Saluran semisirkalar lateral terletak horizontal dan pa sudut kanan kedua saluran di atas
Kokles mengandung reseptor pendengaran

B. koklea dan fisiologi pendengaran

1. koklea membentuk dua setengah putaran disekitar inti tulang sentral modiolus yang
mengandung pembuluh darah danserabut syaraf cabang

2.. Gelombang bunyi (getaran) memasuki meatus auditori eksternal dan membentuk getaran
dalam membran umpani. Getaran kemudian menjalar di sepanjang osikel telinga menuju fenestra
vestibuli, mendorongnya masuk dan membentuk gelombang tekanan pada perilimle skala
vestibull yang tidak dapat terkompresi

3. Gelombang tekanan dalam skala vestibuli menjalar sampai ke skala timpani dan menyebabkan
fenestra cochleae menonjol ke haar.

4. Getaran yang dihantarkan cairan juga menyebabkan gelombang getar pada membran basilar,
dengan luas gerakan yang berbeda sexual dengan amplitudo dan frekuensi (kekuatan) getaran

5. Sel-sel rambut melengkung akibat gerakan membran basilari hal in 6. Jalur saraf. Serabut saraf
koklear bersinapsis dalam medala dan dalam kemudian akan memicu impuls saraf.

6. jalur syaraf

C. Ekuilibrium dan aparatus vestibular Aparatus vestibular adalah lelah jauh di dalam sura lateral
hemisfer serebral

RESUME SISTEM NEURON

1. Sistem Neuron
Sistem syaraf terdiri darineuron/sel-sel syaraf dan sel penyokong (neuroglia dan sel
schwan). Terdapat sekitar 100 milyar sel syaraf dalam sistem persyarafan. Neuron adalah
sel-sel sistem syaraf yang menerima masukan sensoris atau aferen dari ujung syaraf
[erifer dan dari organ reseptor sensoris dan menyalurkan masukan motoric atau masukan
eferen ke otot dan kelenjar-kelenjar yaitu organ-organ efektor. Adapun sifat sel syaraf
yaitu exitability (kemampuan merespon stimulus) dan conductivity (kemampuan
menghantarkan sinyal). Neuroglia merupakan penyokong atau pelindung, sebagai sumber
nutrisi bagi neuron lain dan tonjolan neuronal diluar SSP. Sistem syaraf yang terdiri atas
SSPst dan SSPrft. SSPst terdiri dari otak dan mendula spinalis sedangkan SSPrft terdiri
dari aferen dan eferen somatic dan aferen dan eferen otonom visceral.

Sistem syaraf terdiri atas 2 bagian utama yaitu:


1. Sistem syaraf dan (SSP) termasuk otak dan sumsum tulang belakang
2. Sistem syaraf perifer, termasuk kranjal syaraf, syaraf tulang belakang, dan system syaraf
otonom.

>Frontal---lobus terbesar, terletak di bagian depan otak. Fungsi utama lobus ini adalah
konsentrasi, pemikiran abstrak, penyimpanan informasi atau memori, dan fungsi motorik
>Parietal— Merupakan lobus sensorik yang dominan di posterior lobus frontal. Lobus ini
yang menganalisis informasi sensorik dan menyampaikan interpretasi informasi ke area
kortikal lainnya dan sangat penting untuk kesadaran seseorang tentang posisi tubuh
dalam ruang, diskriminasi ukuran dan bentuk, dan orientasi kanan-kiri.
>Temporal—terletak lebih rendah dari lobus frontal dan parietal, lobus ini berisi area
reseptif pendengaran dan berperan dalam memori suara dan pemahaman bahasa dan
musik.
>Occipital—terletak di posterior lobus parietal, lobus ini bertanggung jawab untuk
interpretasi visual dan memori.

Dalam otak terkandung tengkorak yang kaku yang dapat melindungi dari cedera. Tulang
utama tengkorak meliputi tulang frontal, temporal, parietal, oksipital, dan sphenoid.
Kemudian pada dasar otak biasa disebut dengan fossae. Fossa anterior berisi lobus
frontal, fossa tengah berisi lobus temporal, dan fossa posterior berisi otak kecil dan
batang otak.
Meningen adalah jaringan ikat fibrosa yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang,
memberikan perlindungan, dukungan, serta nutrisi.

1. Bagian-bagian Neuron
a. Badan Sel
• Badan Sel/soma/perikaryon.
• Memiliki nucleus yang besar dengan nucleolus yang menonjol.
• Berperan dalam metabolisme, pertumbuhan dan perbaikan neuron.
• Terdapat organela lain; substansi chromatophilik (badan Nissl), RE, Mitokondria,
Neurofilamen/mikrofilamen, Neurotubullus dan apparatus golgi.
• Substansi chromafilik akan membentuk RE dan ribososm.
• Substansi chromafilik megandung RNA dan memproduksi protein.
• Protein diproduksi pada RE yang beribosom dan protein yang telah terbentuk akan
masuk kesaluran yang ada didalam RE dan diteruskan kebadan golgi dan disalurkan ke
lisosom. Vesikel yang mengandung precursor neurotransmitter dan vesikel lain yang
mengandung protein untuk mengganti kerusakan membrane.
• Neurotubulus; berperan dalam transport protein dan substansi lain intraseluler dari
badan sel sampai keujung bagian syaraf.
• Neurofilamen/mikrofilamen; merupakan tubulus dengan substansi semirigid sehingga
memberikan skeletal framework pada akson.
b. Dendrit dan Akson
• Dendrit dapat dieksitasi oleh eksitatory sinaps dan dapat dihambat oleh inhibitory
sinaps, menghantarkan sinyal ke badan sel.
• Akson ukurannya bervariasi , dan membawa sinyal dari badan sel. Sitoplasma dari
akson disebut dengan axolemma.tonjolan awal dari akson disebut dengn akson hillock
dan dilanjutkan dengan bagian tipis setelah akson hillock disebut dengan initial segment.
Akson ada yang memiliki cabang dan percabangannya disebut dengan cabang collateral.
Bagian tipis dari ujung akson disebut dengan telodendria. Percabangan dari telodendria
yang membentuk gembungan tipis disebut dengan end bulbs atau synaptic boutons.
Akson ada yang ditutupi atau dilapisi dengan myelin dan akson seperti ini disebut dengan
myelinated fibers (serabut bermyelin). Pada sel syaraf perifer myelin dibentuk oleh sel
schwan/neurolemocyte yang bagian luarnya dari sel ini disebut dengan neurilemma atau
schwan sheat. Myelin pada akson di SSP dibentuk oleh oligodendroglia. Lapisan myelin
terkotak-kotak dan dibatasi dengan lekukan yang disebut dengan neurofibral nodes dan
jarak antar nodus ini disebut dengan internodus. Myelin pada setiap internodus dibentuk
oleh satu neurolemmocyt, myelin juga memberikan kecepatan hantaran impuls yang lebih
tinggi daripada neuron yang tidak bermyelin. Serabut syaraf yang tidak memiliki myelin
selalu dilindungi dan diperkaya oleh nutrisi jaringan organ tempatnya berada.

2. Jenis-jenis neuron
Berdasarkan pada fungsinya, neuron dapat dibagi menjadi:
a. Afferen/sensory neuron: menghantarkan impuls dari reseptor ke SSP
b. Efferen/motor neuron membawa sinyal dari SSP ke efektor (Otot dan kelenjar)
c.Interneuron/associationneurons/connector neurons/internuncial neurons:
Menghantarkan impuls dari sensori neuron ke motor neuron dan memproses informasi
yang masuk. Interneuron akson panjang disebut dengan Relay neuron dapat
menghantarkan sinyal dari jarak yang cukup jauh. Interneuron akson pendek biasanya
bercabang disebut circuit neurons yang menghantarkan sinyal lokal pada jarak yang
pendek.

4. Segmen Fungsional Pada Neuron

a. Segmen reseptif yaitu menerima impuls dari sinaps atau ujung syaraf dan diproses untuk
disampaikan keinisial segmen yang merupakan persambungan antara badan sel dengan
akson/axon hillock.
b. Segmen inisial yaitu memproses informasi dari segmen reseptif diubah menjadi impuls syaraf.

c. Segmen konduksi yaitu untuk menghantarkan impuls sepanjang sel syaraf atau askson ke
ujung syaraf.

d. Segmen transmitif yaitu merubah potensial aksi untuk melepaskan neurotransmitter disinaps.
Neurotransmitter tersebut akan mempengaruhi sel effector.

5.Sel Tambahan Pada Sistem Syaraf

Neuroglia (sel-sel penyokong pada SSP) yaitu tidak menghantarkan sinyal atau impuls dan 40%
dari volume otak dan medulla spinalis, jumlahnya lebih banyak dari neuron yang terdiri dari
mikroglia, ependima, astroglia, dan oligodendroglia. Peripheral glial cells (sel penyokong di SS
perifer) terdiri dari sel satelit dan neurolemmocyte.

a. Degenerasi dan regenerasi serabut syaraf

Pada beberapa syaraf perifer dapat melakukan regenerasi jika badan sel tidak mengalami
kerusakan dan neurilemma nya masih intak, saat syaraf perifer terpotong motor neuron mampu
meregenerasi aksonnya dan sensori neuron mampu meregenerasi dendritnya. Adapun proses
regenerasi yaitu dimana badan sel membesar dan sustansi kromatofilik meningkatkan atifitasnya
untuk menghasilkan ekstra protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan cabang baru yang
disebut dengan terminal sprouts (tunas) dari bagian proksimal akson yang masih tersambung
dengan badan sel. Proses regenerasi dari tunas ini akan berakhir sampai dengan ujung-ujung
syaraf yang dapat melakukan fungsi fisiologisnya, tunas yang telah sempurna akan menjadi
bermyelin dan proses ini berjalan bulanan sampai dengan tahunan.

6. Fisiologi Neuron

a. Potensial membrane istirahat yaitu potensial membrane syaraf sewaktu istirahat adalah -90
mVolt, artinya potensial didalam sel 90 mVolt lebih negative daripada potensial didalam cairan
ekstraseluler.

b. Potensial aksi terdapat tiga tahap:

• Tahap istirahat yaitu membrane dikatakan menjadi terpolarisasi selama tahao ini karena adanya
potensial membrane negative yang besar.

• Tahap depolarisasi pada tahap ini membrane tiba-tiba permeable terhadap ion natrium sehingga
banyak sekali iom natrium bermuatan positif yang mengalir kedalam akson sehingga muatan
didalam sel menjadi kurang negative bahkan sampai dengan mendekati nol sehingga terjadi
depolarisasi.
• Tahap repolarisasi pada tahap ini dalam waktu seperberapa puluh ribu detik sesudah membrane
menjadi sangat permeable terhadap ion natrium, saluran natrium mulai tertutup dan saluran
kalium mulai terbuka dan kalium mengalir keluar sehingga muatan dalam sel menjadi lebih
negative kembali kearah potensial membrane istirahat.

Anda mungkin juga menyukai