Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aulia Cahyani

NIM : 2004015179

Asam para aminisalisilat

Definisi

Asam para amino salisilat (PAS) adalah suatu senyawa sintetik yang telah diketahui lebih dari
100 tahun. Aktivitas anti TB pertama kali dilaporkan di masa awal penemuan antibiotik pada
tahun 1940an. Penggunaan PAS telah berkurang secara signifikan karena obat yang lebih poten
dan aman telah tersedia. Saat ini, PAS digunakan untuk terapi MDR-TB. Obat ini memiliki
kegunaan terbatas untuk terapi TB karena efikasi dan toleransinya yang lemah (Ma dkk., 2007)

4-asam aminosalisilat , juga dikenal sebagai asam para - aminisalisilat ( PAS ) dan dijual di
bawah nama merek paser antara lain, adalah antibiotik yang terutama digunakan untuk
mengobati tuberkulosis . Secara khusus digunakan untuk mengobati TB yang resistan terhadap
obat aktif bersama dengan obat antituberkulosis lainnya . Ini juga telah digunakan sebagai agen
lini kedua untuk sulfasalazine pada orang dengan penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa
dan penyakit Crohn . Ini biasanya diambil melalui mulut.

Asam 4-Aminosalicylic pertama kali dibuat pada tahun 1902, dan mulai digunakan secara medis
pada tahun 1943. Ini ada dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia . Mulai tahun
2005

Di Amerika Serikat, asam 4-aminosalisilat diindikasikan untuk pengobatan tuberkulosis dalam


kombinasi dengan agen aktif lainnya.

Di Uni Eropa, digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengobati orang dewasa dan
anak-anak dari usia 28 hari yang menderita tuberkulosis yang resistan terhadap banyak obat
ketika kombinasi tanpa obat ini tidak dapat digunakan, baik karena penyakit tersebut resisten
terhadap mereka atau karena efek samping mereka.

Asam aminosalisilat diperkenalkan untuk penggunaan klinis pada tahun 1944. Ini adalah
antibiotik kedua yang ditemukan efektif dalam pengobatan tuberkulosis, setelah streptomisin .
PAS merupakan bagian dari pengobatan standar untuk tuberkulosis sebelum pengenalan
rifampisin dan pirazinamid .

 MK: menghambat sintesis folat


 Efek anti TB-nya rendah
 Toksisitas sal. cerna (mual, muntah & diare) yang tinggi salut enterik.
 Do: 4 gr/8 jam.

Sifat-sifat Fisika

Rumus molekul : C7H6O3

Wujud pada 1 atm 25°C : padat, kristal jarum

Berat molekul, (g/mol) : 138

Titik didih (boiling point), (°C) : 255,85

Titik beku (freezing point), (°C) : 159

Temperatur krisis (K) : 739

Tekanan krisis (Bar) : 51,80

Densitas (g/cm3) : 1,140

Sifat Kimia

- Reaksi esterifikasi

Dengan senyawa alkohol dapat membentuk ester, misal pada pembentukan metil salisilat.

Mekanisme kerja

Hingga saat ini, mekanisme kerja PAS belum dapat dijelaskan seluruhnya. Penelitian awal
mengajukan bahwa obat ini adalah suatu analog asam para amino benzoat. Obat ini
berkompetisi dengan asam para amino benzoat untuk pembentukkan dihidropteroat sintase
yang merupakan target obat sulfonamid. Akibatnya terjadi penghambatan sintesis asam folat.
Penghambatan ini umumnya mengakibatkan efek bakteriostatik.

Namun, Nopponpunth dkk. (1999) menunjukkan bahwa PAS adalah inhibitor enzim
dihidropteroat sintase yang lemah. Bukti lain mengindikasikan bahwa PAS juga dapat
menggangu perolehan besi pada oleh bakteri. Data terbaru pada transporter ABC, virulensi M.
tuberculosis dan inhibitor karboksimikobaktin dapat memperbaharui ketertarikan pada area
uptake besi mikobakteri sebagai target obat (Rodriguez dan Smith, 2006).
Mekanisme Resistensi

Kegagalan pada pengobatan TB atau TB-MDR akan menyebabkan lebih banyak OAT yang
resisten terhadap kuman M. tuberculosis. Kegagalan ini bukan hanya merugikan pasien tetapi
juga meningkatkan penularan pada masyarakat. Pengobatan pasien TB yang tidak adekuat
dapat menyebabkan terjadinya penularan dari pasien TB-MDR ke orang lain atau masyarakat.

Spektrum aktivitas

Asam para amino salisilat digunakan dengan anti-TB lain (seringnya INH) untuk terapi semua
bentuk TB aktif (Brennan dkk., 2008).

Efikasi pada manusia

Asam para amino salisilat saat ini lebih banyak digunakan sebagai obat lini kedua untuk terapi
MDR-TB. Obat ini dipertimbangkan sebagai obat lini pertama namun telah digantikan oleh
etambutol pada awal tahun 1960an (Di Perri dan Bonora, 2004). Obat ini adalah bakteriostatik
namun kemungkinan dapat menolong untuk perlambatan perkembangan resistensi terhadap
obat lain khususnya INH dan STR (Brennan dkk., 2008)

Keamanan dan efek samping

Metabolisme PAS menghasilkan metabolit inaktif toksik di bawah kondisi asam. Toksisitas
akibat PAS paling sering terjadi pada saluran pencernaan sehingga mengurangi tingkat
kepatuhan pasien (Rengarajan dkk., 2004). Formulasi PAS ke dalam bentuk sediaan granul
dapat mengurangi efek mual. Penggunaan granul ini disarankan bersamaan dengan minuman
asam (Peloquin dkk., 1998). Toksisitas lain yang mungkin terjadi adalah limpaadenopati,
jaundice, leukositosis, konjungtivitis, sakit kepala dan nyeri sendi (Wilson dkk., 2003).

KontraIndikasi

Asam para amino salisilat dikontraindikasikan untuk pasien dengan penyakit ginjal serius karena
adanya pembentukkan metabolit toksik PAS, khususnya bentuk terasetilasi. Asam para amino
salisilat menganggu uptake vitamin B12. Namun, pemberian vitamin dapat mencegah efek
tersebut. Efek samping lain PAS adalah rash kulit, eritema, maculopapular dan lesi gatal yang
sering muncul di wajah dan leher (Wilson dkk., 2003).

Anda mungkin juga menyukai