Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
BERAT JENIS DAN MASSA JENIS ZAT CAIR DAN ZAT PADAT

Disusun oleh :
Kelompok : 6
Nama Anggota : 1. Adryan Fathurrahman (161810201074)
2. Ayu Sina Ismahu (161810201076)
3. Ainiyatul Habibah (161810201077)
4. Toviatun (161810201042)
Jurusan : Fisika
Tanggan Praktikum : 28 Oktober 2016
Asisten : Fathur Rohman

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum archimedes merupakan suatu prinsip yang menjelaskan tentang
tekanan yang terjadi pada benda yang diletakkan pada zat cair. Hukum
archimedes dilatarbelakangi seperti peristiwa ketika berjalan atau berlari didalam
air, tentunya akan merasakan bahwa langkah kita lebih berat jika dibandingkan
dengan melangkah ditempat biasa. Sehingga dengan peristiwa inilah terjadi
adanya tekanan dari zat cair. Bunyi hukum archimedes menjelaskan bahwa suatu
benda yang tercelup dalam zat cair seluruh atau sebagian akan mendapat gaya ke
atas seberat berat zat cair yang dipindahkan.
Konsep pada hukum archimedes ini digunakan untuk menentukan suatu massa
jenis benda. Benda dalam hukum archimedes terbagi menjadi tiga. Bila benda
dicelupkan dalam suatu zat cairmaka akan terjadi tiga kemungkinan yaitu
tenggelam, mengapung dan melayang yang masing masing memiliki kriteria
sendiri. Pada saat benda tenggelam massa jenis benda lebih besar dari pada massa
jenis fluida, saat mengapung massa jenis benda lebih kecil dari pada massa jenis
fluida dan benda yang melayang menandakan massa jenis benda sama dengan
massa jenis fluidanya.
Penerapan hukum archimedes biasanya dilakukan pada kran otomatis pada
penampung air yang diletakkan pada ketinggian tertentu. Tujuannya agar tekanan
diperoleh besar untuk mengalirkan air. Pada kapal selam prinsip archimedes
ketika didarat tangki berisi udara sehingga kapal dapat mengapung, dan ketika di
dalam laut atau air, tangki terisi air dan kapal dapat tenggelam.

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa rumusan masalah yang timbul adalah :
1. Bagaimana menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan hukum
Archimedes ?
2. Bagaimana menentukan berat jenis zat padat dengan menggunakan hukum
Archimedes ?
3. Bagaimana perbedaan massa jenis zat cair pada jenis fluida yang berbeda?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam percobaan ini adalah :
1. Dapat menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan hukum
Archimedes.
2. Dapat menentukan berat jenis zat padat dengan menggunakan hukum
Archimedes.
3. Mengetahui perbedaan massa jenis zat cair pada jenis fluida yang berbeda.

1.4 Manfaat
Manfaat dari percobaan ini memahami cara menentukan massa jenis zat cair
dan berat jenis zat padat. Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari sangat
bermanfaat, terutama dalam bidang teknik seperti kran otomatis pada penampung
air. Ketika air kosong, pelampung akan membuka Kran untukmengalirkan air dan
jika terisi penuh, pelampung akan membuat kran tertutup secara otomatis.
BAB 2. DASAR TEORI

Suatu benda yang dicelupkan kedalam zat cair akan mendapatkan gaya
angkat yang sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan benda itu.
Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya akan mendapat gaya keatas oleh
zat cair. Besarnya gaya angkat zat cair sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan benda.pernyataan tersebut merupakan bunyi hukum Archimedes
(Abdullah,2006).
Sebuah benda yang terendam sepenuhnya atau sebagian ke dalam sebuah
fluida gaya apung Fb dari fluida disekitarnya bekerja pada benda tersebut. Gaya
diarahkan keatas dan mempunyai besar yang sama dengan berat mf g fluida yang
telah dipindahkan oleh benda tersebut, sehingga gaya apung pada sebuah benda
dalam fluida mempunyai besar

Fb = mf g (gaya apung) ...(2.1)

dimana mf massa fluida yang dipindahkan oleh benda (Halliday,2005).


Sebuah benda dilemparkan kedalam air, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi.
Diketahui dengan sebelumnya bahwa benda yang tercelup penuh atau sebagian
maka gaya apung yang dihasilkan sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
maka ada istilah tenggelam, melayang dan mengapung (Young,2002).
1. Tenggelam
Batu yang dilepaskan diatas permukaan air, batu tersebut akan bergerak naik
turun sampai kedasar air. Gaya berat batu w lebih besar daripada gaya angkat F A .
Benda yang dikatakan tenggelam jika berat benda lebih besar daripada gaya
angkat zat cair (Abdullah,2006).

w FA ...(2.2)
2. Melayang
Resultan gaya w dan FA sama dengan nol. Hal ini terjadi jika w = FA. Benda
tersebut seolah-olah tidak ada gaya yang bekerja. Akibatnya benda tidak tertarik
kebawah ataupun terangkat ke atas. Benda akan melayang-layang diantara dasar
dan permukaan air (Abdullah,2006).

w = FA ...(2.3)

3. Mengapung
Benda akan terapung jika w lebih kecil daripada FA . benda dikatakan terapung
jika berat benda lebih kecil dari pada gaya angkat zat cair yang menyebabkan
benda tersebut mengapung (Sutarno,2013).
Ketika sebuah benda mengapung dalam fluida, besarrnya Fb gaya apung pada
benda tersebut sama dengan besar Fg gaya gravitasi pada benda.dapat dituliskan
dengan

Fb = Fg (mengapung) ...(2.4)
Ketika sebuah benda mengapung dalam fluida, besarnya Fg gaya gravitasi pada
benda tersebut sama dengan berat mf g fluida yang telah dipindahkanoleh benda.
Pernyataan tersebut

Fg = mg g ...(2.5)
Sebuah benda mengapung memindahkan berat fluidanya sendiri (Haliiday,2005).
Gambar 2.1 benda terapung, tenggelam dan melayang
(Sumber : Abdullah,2006)
Sebuah benda yang mengapung dalam zat cair berada di permukaan atau sebagian
benda muncul di permukaan. Keadaan seimbang berlaku persamaan :
w = Fa ...(2.6)
. . g = . . g ...(2.7)
. = . ...(2.8)
karena lebih besar maka massa jenis benda lebih kecil dari pada massa
jenis zat cair (Zaelani,2006).
BAB 3. METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan


Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Timbangan / triple Balance digunakan untuk menimbang zat padat
2. Tabung gelas ukur digunakan untuk tempat zat cair
3. Zat padat digunakan sebagai bahan percobaan
4. Zat cair (akuades, minyak goreng, gliserin) sebagai bahan pengamatan

3.2 Desain Percobaan


Adapun desain percobaan yang dilakukan dalam praktikum sebagai berikut :

3.3 Langkah Kerja


Adapun Langkah-langkah dalam melakukan percobaan kali ini adalah sebagai
berikut :
3.3.1 Menentukan Massa Jenis Zat Cair
1. Ditimbang benda M di udara
2. Ditimbang benda M di dalam air (akuades)
3. Ditimbang benda M di dalam zat cair lainnya
4. Diulangi langkah 2 3 selama 3 kali
5. Diulangi langkah 2 4 untuk zat cair yang berbeda
3.3.2 Menentukan Berat Jenis Zat Padat / Benda ( BJzp BJair )
1. Ditimbang zat padat di udara
2. Ditimbang zat padat di dalam air
3. Diulangi langkah 1 2 selama 3 kali
4. Diulangi langkah 1 3 untuk zat padat yang berbeda

3.3.3 Menentukan Berat Jenis Zat Padat / Benda ( BJzp BJair )


1. Ditimbang zat padat di udara
2. Ditimbang zat padat di dalam air
3. Ditimbang pembenam di dalam air
4. Ditimbang zat padat dan pembenam di dalam air
5. Dilakukan langkah 1 4 selama 3 kali

3.4 Analisis Data


Analisis data yang digunakan adalah persamaan dan alat alat yang
digunakan dengan bahan sebagai media percobaan, berikut beberapa analisis data
yang digunakan :
3.4.1 Menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan hukum Archimedes

= ...(3.1)

Keterangan :
= berat benda diudara
= berat benda di dalam zat cair
V = volume benda
g = percepatan gravitasi bumi = 9,8 m / s2
V =
...(3.2)

Keterangan :
= berat benda diudara
g = percepatan gravitasi bumi = 9,8 m / s2
V = volume benda
= berat benda di zat cair
perhitungan ralatnya

( ) 2 2
= ( ) +( ) ( )2 ...(3.3)
( )2


I= x 100% ...(3.4)

K = 100% - I ...(3.5)

AP = 1-log ...(3.6)

3.4.2 Menentukan Berat Jenis Zat Padat



BJzp = ...(3.7)

Dengan :
= berat zat padat di udara
= berat zat padat didalam air
Perhitungan ralatnya

2 2
= ( ) + (( )2
) ( )2 ...(3.8)
1 2


I= x 100% ...(3.9)

K = 100% - I ...(3.10)

AP = 1-log ...(3.11)

3.4.3 Menentukan Berat Jenis Zat Padat



BJzp = ...(3.12)
1 2

w1 = w + w p ...(3.13)
w2 = wzp + wp ...(3.14)
dengan :
w = berat zat padat diudara
wzp = berat zat padat di dalam air
wp = berat pembenam di dalam air
Perhitungan ralatnya
2 2
= ( ) + (( 2
) (1 2 )2 ...(3.15)
1 2 1 2 )


I= x 100% ...(3.16)

K = 100% - I ...(3.17)

AP = 1-log ...(3.18)

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Tabel Hasil
1. Menentukan Massa Jenis Zat Cair
no ( )1 ( )2 ( )3 v
1. 595 536 515 517 59 80 78 8
2. 595 508 493 453 87 102 142 8
3. 595 455 556 505 140 39 90 8

3 1 2 Rata-rata ( ) I (%) K(%) AP g


0,9 0,7 1 95,3 23,8 0,29 1993,09 1893,09 0,29 10
1,8 1,1 1,3 73,7 18,5 0,23 2004,7 1904,72 0,30 10
1,1 1,8 0,5 103,3 0,23 0,24 1520,6 1420,61 0,18 10

2. Menentukan Berat Jenis Zat Padat/ Benda


no BJ
1. 606 518 88 6,89
2. 618 523 95 6,51
3. 600 509 91 6,59
Rata-rata 608 - 91,33 6,6
Delta 5,29 365,4 2,02
0,16
I 2,38%
K 97,62
%
AP 2,62%

3. Menentukan Berat Jenis Zat Padat/ Benda


no 2 1 1 2 BJ
1. 653 509 39 497 692 195 3,35
2. 559 513 31 500 590 90 6,21
3. 600 514 13 512 613 101 5,94
Rata- 604 128,67 5,17
rata
Delta 27,21 33,32
1,23
I 23,88%
K 76,12%
AP 1,62

4.2 Pembahasan
Pada praktikum menentukan massa jenis zat cair dan berat jenis zat padat
didapatkan hasil bahwa massa jenis zat cair yang terdiri dari akuades, minyak
goreng dan gliserin menghasilkan hasil data yang berbeda-beda. Massa jenis zat
cair berupa akuades atau air memiliki nilai massa jenis1 g/cm3, sedangkan pada
hasil percobaan massa jenis air dengan nilai rata-rata hasilnya adalah 1,2 g/cm3 .
Hasil tersebut memiliki nilai yang berbeda karena dalam percobaan ini
menggunakan perhitungan ralat sehingga dalam praktikum dilakukan tiga kali
percobaan. Pada massa jenis zat cair yang lain sama halnya dengan perhitungan
dari massa jenis zat cair (akuades)
Percobaan kedua menentukan berat jenis zat padat. Zat padat atau berat zat
padat didalam air memiliki berat lebih kecil dibandingkan dengan berat zat pada
yang berada di udara. Hasil data dari perhitungan berat jenis zat padat rata-rata
pada udara sebesar 608 dan pada air sebesar 509. Sehingga dihasilkan berat jenis
zat padat dengan perbandingan berat benda di udara dibagi selisih berat di udara
dengan di air yang hasilnya sebesar 6,6, kemudian dengan menggunakan
perbandingan ralat karena percobaan ini dilakukan sebanyak tiga kali.
Percobaan yang ketiga menentukan berat jenis benda yang lebih kecil dari
berat jenis di dalam air. Pada hasil ppercobaan menentukan berat jenis zat padat
dengan menggunakan persamaan berat benda di udara dibagi dengan selisih berat
zat padat dalam air dengan berat benda pembenam di dalam air. Berat pembenam
merupakan benda yang diletakkan dibagian bawah zat padat yang diukur . berat
jenis zat padat yang dihasilkan dari gabungan pembenam memiliki hasil yang
dirata-rata sebesar 5,17, dengan berat benda di udara sebesar 604. Perhitungan
dilakukan dengan ralat karena percobaan dilakukan sebanyak tiga kali.
Massa jenis fluida, bergantung pada jenis fluida itu sendiri. Besarnya nilai
fluida pada tiga jenis fluida yang diamati memiliki hasil yang berbeda. Misalkan
pada Akuades nilai massa jenisnya lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis
gliserin. Hal itu terjadi karena jenis fluida itu sendiri . gliserin memiliki tekstur
cairan yang lebih kental dibandingkan dengan akuades.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dihasilkan dari percobaan ini adalah:
1. Menentukan massa jenis zat cair menggunakan hukum Archimedes dengan
menggunkan persamaan bahwa massa jenis zat cair sama dengan massa
dibagu dengan satu satuan volume atau dengan menggunkan persamaan yang
diketahui adalah berat diudara
2. Berat jenis zat padat dapat ditentukan dengan persamaan berat benda diudara
sama dibagi dengan selisih berat zat padat antara di udara dan di dalam air.
3. Perbedaan massa jenis yang telah diamati semakin kental fluida tersebut
massa jenis yang dimiliki semakin tinggi.

5.2 Saran
Percobaan ini memerlukan proses pengukuran berat benda di udara dalam zat
cair. Dibutuhkan ketelitian dalam menentukan skala pada timbangan atau neraca.
Hasil yang didapat akan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajudin.2006.IPA Fisika.Jakarta:Erlangga.


Halliday, David, Robert, Jearl.2005.Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid
1.Jakarta:Erlangga
Sutarno.2013.Fisika Untuk Universitas.Yogyakarta:Graha Ilmu
Tim Penyusun.2016.Petunjuk Praktikum Fisika Dasar.Jember:Universitas Jember
Young, Hugh D, Roger, Sandin, Lewis.2002.Fisika Universitas.Jakarta:Erlangga
Zaelani, Ahmad.2006.Bimbingan Pemantapan Fisika.Bandung:Yrama

LAMPIRAN
1. Menentukan Massa Jenis Zat Cair
no ( )1 ( )2 ( )3 v
1. 595 536 515 517 59 80 78 8
2. 595 508 493 453 87 102 142 8
3. 595 455 556 505 140 39 90 8

3 1 2 Rata-rata ( ) I (%) K(%) AP g


0,9 0,7 1 95,3 23,8 0,29 1993,09 1893,09 0,29 10
1,8 1,1 1,3 73,7 18,5 0,23 2004,7 1904,72 0,30 10
1,1 1,8 0,5 103,3 0,23 0,24 1520,6 1420,61 0,18 10
2. Menentukan Berat Jenis Zat Padat/ Benda
no BJ
1. 606 518 88 6,89
2. 618 523 95 6,51
3. 600 509 91 6,59
Rata-rata 608 - 91,33 6,6
Delta 5,29 365,4 2,02
0,16
I 2,38%
K 97,62
%
AP 2,62%

3. Menentukan Berat Jenis Zat Padat/ Benda


no 2 1 1 2 BJ
1. 653 509 39 497 692 195 3,35
2. 559 513 31 500 590 90 6,21
3. 600 514 13 512 613 101 5,94
Rata- 604 128,67 5,17
rata
Delta 27,21 33,32
1,23
I 23,88%
K 76,12%
AP 1,62

Anda mungkin juga menyukai