A. Kompetensi Inti
1) KI 1 dan KI 2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional.
2) KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3) KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
1) Menjelaskan konsep Hukum Archimedes
2) Memberi contoh penerapan konsep Hukum Archimedes di kehidupan sehari – hari
3) Menerapkan konsep Hukum Archimedes di kehidupan sehari – hari
4) Menganalisis hubungan antara massa jenis dengan gaya apung
D. Materi Pembelajaran
1) Penjelasan Hukum Archimedes
Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda yang
tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda tersebut akan
menerima dorongan gaya ke atas (gaya apung). Hukum ini ditemukan oleh ilmuan
Yunani yang bernama Archimedes. Hukum ini menjelaskan hubungan gaya berat dan
gaya ke atas pada suatu benda jika dimasukkan ke dalam air. Akibatnya akan ada gaya
angkat ke atas atau gaya apung, benda yang ada di dalam zat cair beratnya akan
berkurang. Sehingga benda yang diangkat dalam air akan terasa lebih ringan
dibandingkan ketika diangkat di darat
2) Bunyi Hukum Archimedes
“suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair mengalami
gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
tersebut”, dari pernyataan tersebut dikemukakan formula
𝐹𝑎 = 𝜌𝑔𝑉
Keterangan:
Fa : gaya ke atas
ρ : massa jenis fluida
g : gravitasi bumi
V : Volume
3) Keadaan Benda di Dalam Air
Terdapat tiga keadaan benda saat dicelupkan ke dalam zat cair:
a. Benda Tenggelam
Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis benda.
Contohnya besi atau baja akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air.
b. Benda Melayang
Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair sama dengan massa jenis benda.
Contohnya telur yang dimasukkan ke dalam air garam akan melayang di
dalam air.
Gambar 2 Benda Melayang
c. Benda Terapung
Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis benda.
Contohnya plastik yang akan terapung jika dimasukkan ke dalam air.
c. Kapal laut
Kapal laut biasanya terbuat dari baja atau besi, tetapi dapat mengapung di
atas laut. Hal ini dikarenakan adanya gaya angkat kapal yang sebanding
dengan berat kapal. Kapal laut memiliki bentuk berongga sehingga volume air
yang dipindahkan akan lebih besar dan gaya angkat ke atas lebih besar juga.
E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Penugasan, Eksperimen dan Diskusi
F. Media Pembelajaran
3. Worksheet/Lembar Kerja Siswa
4. Microsoft Powerpoint
5. Lembar Penilaian
G. Sumber Belajar
6. Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas XI, Kemendikbud
7. Buku referensi yang relevan
8. internet
H. Langkah – Langkah Pembelajaran
b. Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri.
Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan
dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor
No. Peryataan Ya Tidak Kode Nilai
Skor Sikap
1 Selama 100
diskusi, saya
ikut serta
mengusulkan
ide/gagasan.
2 Ketika kami 100
berdiskusi,
setiap
anggota
mendapatkan
kesempatan
untuk
berbicara.
3 Saya ikut 100
serta dalam
membuat
kesimpulan
hasil diskusi
kelompok
4 ... 100
Catatan
1. Skor Penilaian Ya = 100 & Tidak = 50
2. Skor Maksimal = 4 x 100 = 400
3. Skor Sikap = (400 : 400) x 100 = 100
4. Kode nilai
75,01 – 100 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Jumlah Skor
No. Peryataan Ya Tidak Kode Nilai
Skor Sikap
1 Mau 100
menerima
pendapat
teman.
2 Memberikan 100
solusi
terhadap
permasalahan
3 Memaksakan 100
pendapat
sendiri
kepada
anggota
kelompok.
4 Marah saat 100
diberi kritik
5 ... 100
Catatan
1. Skor Penilaian Ya = 100 & Tidak = 50
2. Skor Maksimal = 5 x 100 = 500
3. Skor Sikap = (500 : 500) x 100 = 100
4. Kode nilai
75,01 – 100 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b) Pengetahuan
d. Penugasan
Tugas rumah
1. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta
didik
2. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa
mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
3. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
c) Keterampilan
e. Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut: