(RPP)
C. Tujuan pembelajaran
3.3.1.1 Melalui kegiatan apersepsi, peserta didik dapat menjelaskan konsep Hukum
Archimedes.
3.3.2.1 Melalui diskusi kelas, peserta didik dapat menguraikan gaya – gaya yang bekerja pada
benda yang terapung, melayang, dan tenggelam.
3.3.3.1 Melalui diskusi kelas, peserta didik dapat membedakan syarat terjadinya peristiwa
terapung, melayang, dan tenggelam.
3.3.4.1 Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan pengaruh gaya apung
pada suatu benda di dalam zat cair.
3.3.5.1 Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menerapkan konsep Hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari – hari.
4.3.1.1 Melalui kajian sumber belajar, peserta didik dapat merencanakan percobaan Hukum
Archimedes.
4.3.2.1 Melalui, penjelasan guru peserta didik dapat melakukan percobaan Hukum
Archimedes dengan benar.
4.3.7.2 Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat menyajikan data hasil percobaan
Hukum Archimedes dengan teliti.
4.3.3.1 Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis data hasil
percobaan Hukum Archimedes dengan tepat.
4.3.8.2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat memformulasikan persamaan
gaya apung dengan tepat.
4.3.8.3. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan massa jenis suatu
zat cair dan massa jenis suatu benda dengan tepat.
4.3.8.4. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat membuktikan syarat
terjadinya peristiwa terapung, tenggelam, dan melayang.
4.3.4.1 Melalui kegiatan diskusi kelas, peserta didik dapat menyajikan hasil percobaan
Hukum Archimedes beserta kesimpulannya dengan benar dan komunikatif.
D. Materi Pembelajaran
Hukum Archimedes (terlampir)
E. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : Eksperimen, diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Inkuiri
Kegiatan Inti
H. Penilaian
1. Penilaian Afektif
Penilaian afektif dilakukan melalui penilaian antar teman.
Keterangan:
1. Skor maksimal = 8×4 = 32
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
32
NO SOAL KRITERIA
1. Jelaskan konsep dari hukum Hukum Archimedes Menyebutkan bahwa :
Archimedes! Apakah Hukum Jika suatu benda dicelupkan sebagian atau seluruhnya
Archimedes hanya berlaku untuk ke dalam fluida maka akan mengalami gaya ke atas
zat cair saja? yang besarnya sama dengan berat fluida yang
(skor 5) dipindahkan oleh benda tersebut.
Ditanya: ρb = ...? 1
massa jenis bola tersebut! Jawab:
(skor 15) ρ 𝑉
ρ𝑏 = 𝑓𝑉 𝑏𝑓 5
𝑏
2
800 𝑉
5 𝑏
ρ𝑏 = 8
𝑉𝑏
ρ𝑏 = 320 𝑘𝑔/𝑚3
*Tanpa satuan = (-1)
5. Sebuah bola yang memiliki Menentukan massa total benda
volume 50 cm3 terapung dengan Diketahui : Vbf = 1/2 Vb 1
½ bagiannya muncul di ρf = 1000 kg/m3
permukaan air. Hitunglah massa Vb = 50 cm3 = 50 . 10-6 m3
total bola tersebut! Ditanya: mb = ...? 1
(skor 15)
Jawab:
𝑊 = 𝐹𝑎 5
𝑚. 𝑔 = 𝑉𝑏𝑓 . ρ𝑓. 𝑔
𝑚 = 𝑉𝑏𝑓 . ρ𝑓
1
𝑚= 𝑉 . 1000 8
2 𝑏
1 −6
𝑚 = 2 50. 10 . 1000
𝑚 = 2,5. 10−2 𝑘𝑔
*Tanpa satuan = (-1)
3. Penilaian Psikomotorik
Penilaian psikomotorik dilakukan melalui kegiatan praktikum.
Kompetensi dasar :
4.3. Merencanakan dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statis, berikut presentasi hasil dan makna
fisisnya.
Indikator :
Memberi tanda (√) pada kolom (4/3/2/1) dengan mengacu pada rubrik penilaian psikomotor
Nilai Akhir (NA) = (P1x2) + (P2x2) + (P3x2) + (P4x2) + (P5x2) + (P6x2) + (P7x5) + (P8x2)+ (P9x2) + (P10x2) + (P11x2)
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Lampiran
Archimedes dari Syracusa menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan
Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian
atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan
benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam
air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda seolah-
olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang sering disebut
gaya Archimedes.
Ketika kita menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada
timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika kita menimbang batu di
udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada gaya
apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat
benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam
air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat
batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, aliassearah
dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang
diangkat di dalam air terasa lebih ringan.
Keterangan :
Fpegas = gaya pegas
w = gaya berat batu
F1 = gaya yang diberikan fluida pada
bagian atas batu
F2 = gaya yang diberikan fluida pada
bagian bawah batu
Fapung = gaya apung
Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2 – F1). Arah gaya
apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu (F2) lebih
besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1). Hal ini dikarenakan
tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan fluida pada bagian atas batu.
Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda.
Seperti yang dijelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah
terhadap kedalaman. Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut.
Ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan
antara fluida pada bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak
pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di
bagian atas benda.
Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang berada dibagian
bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang terletak pada bagian atas
benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda memiliki kedalaman yang
lebih besar daripada fluida yang berada di atas benda (h2 > h1).
Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h2 adalah :
𝐹2
𝑃2 = → 𝐹2 = 𝑃2 𝐴 = 𝜌𝑔ℎ2 𝐴
𝐴
Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan oleh fluida pada benda, yang kita
kenal dengan istilah gaya apung. Besarnya gaya apung adalah :
𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝐹2 − 𝐹1
Keterangan :
𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝜌𝑔ℎ2 𝐴 − 𝜌𝑔ℎ1 𝐴 𝜌𝑓 = massa jenis fluida
g = percepatan grafitasi
𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝜌𝑔𝐴(ℎ2 − ℎ1 )
𝑉𝑏𝑓 = volume benda yang berada di
𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝜌𝑓 𝑔𝐴ℎ dalam fluida
𝑊𝑓 = berat fluida yang memiliki
𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝜌𝑓 𝑔𝑉𝑏𝑓 volume yang sama dengan
volume benda yang tercelup.
𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝑚𝑓 𝑔
𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝑊𝑓
Berdasarkan persamaan di atas, dapat dikatakan bahwa gaya apung pada benda sama dengan
berat fluida yang dipindahkan. Yang dimaksudkan dengan fluida yang dipindahkan di sini
adalah volume fluida yang sama dengan volume benda yang tercelup dalam fluida.
Hubungan antara berat benda di udara (Wu), gaya ke atas (Fa) dan berat semu / berat benda
di dalam zat cair (Wa) adalah :
Wu = Wa + Fa Keterangan :
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu
tenggelam, melayang, dan terapung.
1. Benda Tenggelam
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada dasar tempat
zat cair berada.
Pada benda tenggelam terdapat tiga gaya yaitu :
W > Fa Keterangan :
mb . g > ρf . Vbc . g Vb = volume benda (m3)
Karena Vb = Vbc, maka : Vbc = volume benda yang tercelup (m3)
mb . g > ρf . Vb . g ρb = massa jenis benda
ρb . Vb . g > ρf . Vb . g ρf = massa jenis zat cair / fluida
ρb > ρf
2. Benda Melayang
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair dan di atas
dasar tempat zat cair berada.
W = Fa Keterangan :
mb . g = ρf . Vbc . g Vb = volume benda (m3)
Karena Vb = Vbc, maka : Vbc = volume benda yang tercelup (m3)
mb . g = ρf . Vb . g ρb = massa jenis benda
ρb . Vb . g = ρf . Vb . g ρf = massa jenis zat cair / fluida
ρb = ρf
3. Benda Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan zat cair dan
sebagian terbenam dalam zat cair.
Aplikasi Hukum Archimedes dalam teknologi yaitu pada hydrometer, jembatan ponton,
kapal laut, kapal selam, galangan kapal, dan balon udara.