Anda di halaman 1dari 25

Genetika dan Bioteknologi

KROMOSOM

VIDEO SINTESIS
GEN
PROTEIN

VIDEO TRANSLASI DNA

GENETIKA

VIDEO
RNA
TRANSKRIPSI

HUKUM MENDEL SINTESIS PROTEIN


KROMOSOM
Kromosom terdapat di dalam nukleus. Kromosom berfungsi membawa sifat keturunan
(membawa informasi genetika), karena di dalam kromosom mengandung gen. Kromosom
tersusun atas benang kromatin, benang kromatin tersusun atas serabut-serabut protein, DNA
dan RNA. Kromosom tersusun dari sentomer dan lengan.
MACAM MACAM KROMOSOM
Berdasarkan kedudukan sentromer terhadap lengan, dikenal macam-macam
kromosom sebagai berikut.
a. Metasentris yaitu kromosom yang mempunyai lengan yang sama panjang
sehingga sentromer terletak di tengah.
b. Submetasentrik yaitu kromosom yang mempunyai 2 lengan yang hampir sama
panjangnya dan sentromer terletak diantara dua lengan yang tidak sama panjang.
c. Akrosentrik yaitu kromosom yang mempunyai 2 lengan, di mana salah satu
lengan sangat pendek dan yang lainnya panjang, sentromer berada diantara dua
lengan yang tidak sama panjang.
d. Telosentrik yaitu kromosom yang satu lengan dan sentromer terletak pada salah
satu ujung dari lengan.
Genetika
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari
pewarisan sifat pada organisme.
Gen
Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli
Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang
mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan
gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom.
Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari
suatu makhluk hidup yang mengandung substansi
hereditas, terdapat di dalam lokus gen. Gen terdiri dari
protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran
antara 4 – 8 m (mikron).
SIFAT SIFAT GEN
Gen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a. Mengandung informasi genetik.
b. Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda.
c. Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis
dapat mengadakan duplikasi.
d. Ditentukan oleh susunan kombinasi basa
nitrogen.
e. Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom.
Fungsi Gen
Fungsi gen antara lain:
a. Menyampaikan informasi kepada generasi
berikutnya.
b. Sebagai penentu sifat yang diturunkan.
c. Mengatur perkembangan dan metabolisme.
DNA
DNA adalah materi genetik yang membawa informasi yang dapat diturunkan. Di dalam sel manusia DNA
dapat ditemukan di dalam inti sel dan di dalam mitokondria.
DNA terdiri atas tiga komponen dasar:
a. gugus fosfat (─PO4);
b. deoksiribosa atau gugus gula yang kehilangan satu atom oksigen;
c. basa nitrogen yang terdiri: purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (sitosin dan timin).
Replikasi DNA adalah kemampuan DNA untuk membentuk tau mensintesis DNA sendiri. DNA hasil
replikasi akan diwariskan pada sel anakan pada proses pembelahan sel sehingga dua sel anakan yang
dihasilkan memiliki informasi genetik yang sama.
Ada tiga hipotesisis yang menjelaskan replikasi DNA, yaitu konservatif, semikonservatif, dan dispersif.

DNA dapat bersifat autokatalis, yaitu dapat menggandakan dirinya, juga dapat bersifat heterokatalis,
yaitu DNA mampu mensintesis molekul lainnya seperti RNA.
Berdasarkan dua sifat tersebut, maka DNA berfungsi sebagai:
a. membawa informasi genetik kepada generasi berikutnya
b. mengontrol aktivitas hidup secara langsung dan tidak langsung
c. menyintesis RNA
d. sebagai arsitek (perancang) dalam sintesis protein
RNA
RNA (asam ribonukleat) terdapat di dalam inti, sitoplasma, dan matriks plastida.
Merupakan rantai tunggal yang tersusun dari gula ribosa, fosfat, dan basa nitrogen
yang terdiri atas purin (adenin dan guanin) serta pirimidin (sitosin dan urasil). RNA
merupakan rantai nukleotida, molekulnya lebih kecil daripada DNA dan berperan
dalam síntesis protein.
Berdasarkan tempat dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi :
a. RNA duta (RNAd) atau messenger RNA (RNAm)
b. RNA transfer (RNAt)
c. RNA ribosom (RNAr)
SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein adalah peristiwa penyusunan protein dengan bahan dasar asam
amino yang bertujuan untuk mendapatkan protein struktural dan protein
fungsional.
 Protein struktural digunakan oleh sel untuk menyusun membran sel dan sebagai
bahan pembangun atau menggantikan sel-sel yang rusak.
 Protein fungsional yang dihasilkan dari sintesis protein berupa enzim dan hormon
yang berfungsi untuk metabolisme dan pertumbuhan serta perkembangan sel.
Enzim yang dibutuhkan dalam sintesis protein

• RNA polymerase berfungsi saat transkripsi untuk


memutuskan ikatan hidrogen yang menghubungkan
antara rantai double heliks DNA.
• Aminoasil sintetase berfungsi pada saat pengikatan
asam amino di sitoplasma oleh RNAt. Pengikatan
asam amino oleh RNAt juga membutuhkan energi
(ATP) untuk mengaktifkan asam amino sehingga
dapat diikat oleh RNAt.
TAHAP TAHAP PROSES SINTESIS
PROTEIN
a. Transkripsi, merupakan proses pencetakan RNAm oleh
DNA. Pada tahap ini, RNAm berfungsi sebagai
pembawa informasi yang merupakan kode-kode
genetik atau kodon. DNA berfungsi sebagai perancang
pola penyusunan protein. Pada proses transkripsi tidak
ada perubahan dalam kode.
b. Translasi, merupakan proses penerjemahan kode-kode
oleh RNAt, berupa urutan asam-asam amino yang
dikehendaki. Jadi, pada proses translasi terjadi
perubahan dalam kode, yaitu urutan nukleotida ke
urutan asam amino.
Mutasi Gen
Mutasi gen disebut juga mutasi titik (point
mutation). Mutasi ini terjadi karena adanya
perubahan struktur gen (DNA), akibatnya
asam amino yang dikodekan berubah
sehingga terbentuk protein yang salah.
Beberapa hal yang menyebabkan perubahan struktur kromosom adalah
sebagai berikut:
a. Delesi : hilangnya sebagian segmen kromosom yang mengandung gen
karena patah

b. Duplikasi : patahnya sebagian segmen kromosom, lalu patahan tersebut


tersambung pada kromosom homolognya

c. Translokasi : patahnya sebagian segmen kromosom, lalu patahan tersebut


tersambung pada kromosom lain yang tidak homolog. Ada dua jenis
translokasi yaitu translokasi resiprok (timbal balik) dan translokasi
nonresiprok.
d. Inversi : sebagian segmen kromosom patah, lalu patahan tersebut tersambung
kembali tetapi dengan posisi terbalik. Ada dua macam inversi, yaitu inversi
perisentrik bila peristiwa inversi melibatkan perubahan posisi sentromer. Bila
peristiwa inversi tidak melibatkan perubahan posisi sentromer disebut inversi
parasentrik.

e. Katenasi : merupakan translokasi dua kromosom tidak homolog sedemikian rupa


sehingga menyebabkan dua pasang kromosom membentuk struktur seperti
lingkaran.
PROSES SINTESIS PROTEIN
a. Sebagian DNA membuka pilinannya karena terputusnya ikatan hidrogen akibat
aktifitas enzim RNA polimerase, rantai sense DNA (kodogen) mencetak kode-kode
genetik untuk RNAm (kodon) dan akan terbentuklah rantai RNAm dengan urutan
basa nitrogen yang bersesuaian dengan urutan basa nitrogen pada rantai sense
DNA, di mana apabila kodogenya AGS TAS, maka kodonnya USG AUG. Serangkaian
peristiwa pencetakan RNAm oleh DNA sense ini disebut transkripsi.
b. RNAm keluar dari nukleus menuju ribosom, rantai DNA menutup lagi. Ribosom
memberikan permukaan yang sesuai untuk melekatnya RNAm.
c. RNAt yang berada pada sitoplasma mengikat asam amino yang sesuai. RNAt yang
sudah mengikat asam amino kemudian menuju ribosom dan melekatkan
antikodonnya pada RNAm yang sesuai pula satu per satu. Pada saat antikodon
menempel pada kodon yang sesuai, antikodon mengalami penerjemahan
(translasi) asam-asam amino, yang selanjutnya akan disusun membentuk protein
tertentu.
d. Ribosom menerima asam amino dari RNAt hasil penerjemahan dan digabungkan
dengan ikatan peptida untuk menjadi suatu protein tertentu. Penyusunan asam
amino dengan ikatan péptida (polipeptida = banyak) dilaksanakan oleh RNAr.
KODE GENETIK
Kode genetik merupakan kode dengan menggunakan
huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, G, S) untuk
menamai bermacam-macam asam amino di dalam
tubuh. Kode genetik tersusun atas tiga macam basa
nitrogen, sehingga disebut kode triplet. Beberapa hal
yang berkaitan dengan penulisan kode genetik, antara
lain:
• Kodogen: rangkaian kode genetik pada rantai DNA
• Kodon: rangkaian kode genetik pada rantai RNA duta
• Antikodon: rangkaian kode genetik pada rantai RNA
transfer
HUKUM PEWARISAN MENDEL
• Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum
mengenai pewarisan sifat pada organisme
Hukum Mendel I (Segregation of allelic genes)
Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi adalah mengenai kaidah pemisahan alel
pada waktu pembentukan gamet. Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, dimana
pasangan – pasangan homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi/ terjadi
pemisahan alel – alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Dengan
demikian setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya
Fenomena ini dapat diamati pada persilangan monohybrid, yaitu persilangan satu
karakter dengan dua sifat beda.
Persilangan Monohibrid
P1 : UU x uu
(Ungu) (Putih)
G1 : U x u
F1 : Uu

Pada waktu pembentukan gamet betina, UU memisah menjadi U dan U, sehingga dalam
sel gamet tanaman ungu hanya mengandung satu macam alel yaitu alel U. Sebaliknya
tanaman jantan berbunga putih homozigot resesif dan genotipenya uu. Alel ini memisah
secara bebas menjadi u dan u, sehingga gamet – gamet j antan tanaman putih hanya
mempunyai satu macam alel , yaitu alel u.
Hukum Mendel II (Independent Assortment of Genes)

Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap gen /
sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen / sifat lain. Hukum ini berlaku
ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid.
Persilangan Dihibrid
P1 : BBKK x bbkk
(Biji bulat berwarna kuning) (Biji keriput Hijau)
G1 : BK x bk
F1 : BbKk
P2 : BbKk x BbKk
G2 : BK, Bk, bK,bk BK, Bk, bK,bk

Pada waktu pembentukan gamet parental ke-2, terjadi penggabungan bebas


(lebih tepatnya kombinasi bebas) antara B dan b dengan K dan k. Asortasi bebas
ini menghasilkan empat macam kombinasi gamet, yaitu BK, Bk, bK, bk. Proses
pembentukan gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel II.
Gangguan pada Genetika

Anda mungkin juga menyukai