Deret Deret
Uranium Aktinium
A = 4n+2 A = 4n+3
Suatu unsur radioaktif (isotop radioaktif) selalu meluruh sehingga terbentuk unsur yang baru. Unsur
yang terbentuk masih juga besifat radioaktif sehingga akan meluruh, demikian terus akan terjadi
sehingga akhirnya akan diperoleh hasil akhir terbentuk inti atom yang stabil/mantap. Dari hasil inti-
inti yang terbentuk yang bersifat radioaktif sampai diperoleh inti atom yang stabil/mantap, ternyata
serangkaian inti-inti atom yang terjadi memiliki nomor massa yang membentuk suatu deret. Karena
dalam peluruhan radioaktif hanya pemancaran sinar yang menyebabkan terjadinya perubahan
nomor massa inti, maka unsur radioaktif dalam peluruhannya dapat digolongkan dalam 4 macam
deret
Urutan lengkap dari deret-deret
radioaktif
DERET THORIUM
Deret torium dimulai dari inti induk 232Th90 dan berakhir pada inti 208Pb83 .
Deret ini juga disebut dengan deret 4n, sebab nomor massanya selalu
kelipatan 4.
Peluruhan deret Thorium
DERET NEPTUNIUM
Deret neptunium dimulai dari induk 237Np93 dan berakhir pada inti 209Bi83 .
Deret ini juga disebut deret (4n +1), karena nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n +1.
DERET URANIUM
Deret uranium dimulai dari inti induk 235U92 dan berakhir pada
207 Pb82 .
Deret ini disebut juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.
DERET AKTINIUM
Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini juga
disebut deret (4n +3), sebab nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam
bentuk 4n + 3.
Beberapa nuklide dapat meluruh dengan
pemancaran alfa atau beta, sehingga
peluruhannya bercabang
Laju pembentukan B pada setiap saat sama dengan laju peluruhan A, sehingga
(pembentukan) = - =
(peluruhan) = -
=
Laju perubahan B
Jika nuklide induk A panjang umur dibandingkan dengan anak B, maka <<
Dan
= (1-
Kemudian jika selang waktu t besar relatif terhadap umur paro B tetapi kecil relatif terhadap umur paro A maka
<< 1 dan sehingga
=
=
Cara Penentuan Umur
Sampel Dengan Karbon
Penentuan umur radiometrik
– Peluruhan radioaktif
memungkinkan penentuan umur
batuan dan beda yang mempunyai
asal biologis
– Prosedur ini dipakai untuk isotop
aktif-beta , dan sering dikenal
sebagai radiokarbon
17
Radiokarbon dibentuk oleh sinar
kosmik
– Sinar kosmik merupakan inti atomik
berenergi tinggi yang terdiri dari proton
yang bergerak.
– Sinar tersebut memasuki atmosfir dan
terjadi tumbukan dan menimbulkan
hujan partikel sekunder.
– Neutron pada partikel sekunder bereaksi
terhadap inti didalam atmosfir untuk
18
membentuk radiokarbon dengan
pemancaran proton
Pembentukan radiokarbon
14 1 14 1
7 𝑁+ 𝑛→
0 6 𝐶+ 𝐻
1
Semua makhluk hidup mengandung
radiokarbon
20
terhadap karbon biasa yang sama
Semua makhluk hidup mengandung radiokarbon
21
Proporsi radiokarbon berkurang
setelah mati
– Setelah mati benda tersebut tidak lagi
menyerap radiokarbon dan radiokarbon
yang dikandungnya akan terus menerus
meluruh.
– Setelah 5.760 tahun, jumlah radiokarbon
tersebut berkurang menjadi separuh dari
semasa dia hidup, setelah 11.520 hanya
seperempat yang tersisa dan seterusnya
– Dengan menggunakan perbandingan
22
radiokarbon terhadap karbon biasa,
dapat ditentukan umur benda purba atau
jasad benda yang berasal dari organik.
Menentukan Umur Radiokarbon
− 𝞴𝑡
𝑅= 𝑅 0 𝑒
𝑅 − 𝞴𝑡
=𝑒
𝑅0
𝑅
ln =𝞴 𝑡
𝑅0
1 𝑅
𝑡= ln
𝞴 𝑅0
23
Penentuan Umur selain
Radiokarbon
Metode Stratigrafi