Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radioaktif adalah kesimpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang
tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada
sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah
proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Satuan
internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Zat
radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu untuk
mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara lain tumor
ganas. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan radioisotop
memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.
Antonie Henrie Becquerel tercatat sebagai penemu Radioaktif. Lahir di Paris
Tahun 1852. Pendidikannya baik, dapat gelar doctor Tahun 1888. Tahun 1892 beliau
jadi guru besar fisika praktiis di Musium Sejarah Alam (Musee d’ Histoire Naturelle)
di Paris. Semua keluarganya adalah dari ahli Fisika, baik kakek dan ayahnya pun
demikian. Di tahun 1895 Becquerel jadi guru besar di perguruan tinggi politeknik.
(Ecole Polytechnique) di Paris. Di sinilah pada tahun 1896 dia membuat penemuan
besar yang membuat namanya kesohor.
Fisika inti merupakan ilmu yang mempelajari struktur inti dan bagaimana struktur
inti mempengaruhi kesetabilan inti serta peristiwa inti seperti keradioaktifan alam dan
transmutasi inti. Dalam hal ini sukar dibedakan antara fisika inti dan fisika inti
Sesungguhnya, tuhan menciptakan segala sesuatu di alam ini untuk menjadi manfaat
bagi umat manusia. Pada kenyataannya, umat manusia seringkali menciptakan
sesuatu yang justru bersifat destruktif. Oleh karena itu, dengan mempelajari bab ini
anda dapat menilai secara pribadi apa yang seharusnya dilakukan oleh umat manusia
berkenaan dengan radioaktif ini.
Tahukah anda, radioaktif di dalam kehidupan sehari-hari memiliki
kesetimbangan tertentu selain itu radioaktif juga memiliki kesetimbangan transien
dan kesetimbangan sekuler. Dalam makalah ini kami juga akan membahas tentang
radioaktif yang berkaitan dengan deret radioaktif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi pokok permasalahan yaitu :


1. Apakakah yang dimaksud dengan Deret Radioaktif?
2. Bagaimanakah penjelasan tentang Kesetimbangan Radioaktif ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1 . Mengetahui macam-macam deret radioaktif
2. Mengetahui tentang kesetimbangan radioaktif
BAB II
Kajian Pustaka
1.1 Deret Radioaktif
Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada deret ini setiap
anggotanya terbentuk dari hasil peluruhan nuklida sebelumnya. Deret akan berakhir
dengan nuklida stabil. Suatu unsur radioaktif (isotop radioaktif) selalu meluruh
sehingga terbentuk unsur yang baru. Unsur yang terbentuk masih juga besifat
radioaktif sehingga akan meluruh, demikian terus akan terjadi sehingga akhirnya akan
diperoleh hasil akhir terbentuk inti atom yang stabil/mantap. Dari hasil inti-inti yang
terbentuk yang bersifat radioaktif sampai diperoleh inti atom yang stabil/mantap,
ternyata serangkaian inti-inti atom yang terjadi memiliki nomor massa yang
membentuk suatu deret.

235 231
Misalnya isotop radioaktif 92U meluruh menjadi 90Th dengan memancarkan
sinar α, selanjutnya 90
Th231 meluruh menjadi 91Pa
231
dengan memancarkan sinar β.
Pemancaran sinar α dan sinar β ini akan berlangsung terus hingga terbentuk inti atom
207
yang stabil yaitu 82Pb . Dari serangkaian hasil-hasil inti selama peluruhan(92U235)
sampai terbentuk inti atom yang stabil (82Pb207) ternyata nomor massa inti yang
terbentuk selalu merupakan kelipatan bilangan (4n + 3) di mana n adalah bilangan
235
bulat. Di mana peluruhan yang diawali oleh inti induk 92U sehingga diperoleh inti
atom akhir 82Pb207 yang stabil disebut deret radioaktif (4n + 3) yang diberi nama deret
Aktinium.

Karena dalam peluruhan radioaktif hanya pemancaran sinar α yang menyebabkan


terjadinya perubahan nomor massa inti, maka unsur radioaktif dalam peluruhannya
dapat digolongkan dalam 4 macam deret yaitu deret Thorium (4n), deret Neptonium
(4n + 1), deret Uranium (4n + 2) dan deret Aktinium (4n + 3). Di mana dari keempat
deret tersebut tiga merupakan deret radioaktif alami dan satu deret merupakan deret
radioaktif buatan, yaitu deret Neptonium.
Macam-macam Deret Radioaktif

a. Deret Torium

Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada inti . Deret ini
juga disebut dengan deret 4n, sebab nomor massanya selalu kelipatan 4.

Deret Thorium

b. Deret Neptunium

Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada inti . Deret ini
juga disebut deret (4n +1), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam
bentuk 4n +1.
Deret Neptunium

c. Deret Uranium

Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada . Deret ini
disebut juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam
bentuk 4n + 2.

Deret Uranium
d. Deret Aktinium

Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini juga
disebut deret (4n +3), sebab nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk
4n + 3.

Deret Aktinium

Tabel Deret Radioaktif


Kebanyakan unsur radioaktif yang didapatkan dalam alam merupakan anggota dari
empat deret radioaktif, masing-masing dert terdiri dari urutan produk nuclide-anak
yang semuanya dapat diturunkan dari nuclide induk tunggal.

Penyebab terdapatnya hanyaempat deret semacam itu dapat diturunkan dari fakta
bahwa peluruhan alfa mereduksi nomor massa sebuah inti dengan 4, Jadi nuclide
yang nomor massanya memenuhi

A=4n

Dengan n bilangan bulat, dapat meluruh menjadi yang lainnya dalam urutan yang
menurun dari nomor massa. Nuklide radioaktif ynag nomor massanya menuruti
Persamaan (12.11) dikatakan orang merupakan anggota dari deret 4n. Anggota deret
4n +1 memiliki nomor massa yang memenuhi

A=4n+1

Dan anggota deret A= 4n+2 dan A= 4n +3 memiliki nomor massa yang memenuhi
berturut-turut :

A = 4n +2

A = 4n +3

Anggota masing – masing deret ini, juga dapat meluruh menjadi orde yang menurun
dari nomor massa.

Deret Neptunium Tidak Didapatkan di Bumi

Tabel 12.3 merupakan daftar nama keempat deret radioaktif, nuclide-


induknya dan umur-paro dari nuclide ini, dan nuclide-anak yang mantap yang
merupakan begitu pendek dibandingkan dengan perkiraan umur (~ 1010 tahun)dari
semesta ini, sehingga anggota-anggota deret ini tidak didapatkan dalam alam pada
saat ini. Namun nuclide itu, telah dihasilkan dalam laboratorium dengan menembaki
inti berat dengan neutron, pembahasan singkatnya diberiakn dalam Bab 13.

3. Bercabang

Deretan peluruhan alfa dan beta yang berlangsung dari inti-induk menjadi inti yang
mantap sebagai hasil ahir untuk setiap deret. Beberapa nuclide dapat di meneluruh dengan
memancarakan alfa atau beta, sehingga rantai peluruhannya bercabang di situ. Jadi
212
83
Bi,suatu dari anggota dari deret thorium , mempunyai peluang 66,3
persen untuk meluruh-beta menjadi 21282
Po dan 33,7 persen untuk menyeluruh-
alfa mejadi 208
82
TI . peluruha beta di ikuti oleh alfa, dan peluruhan alfa di ikuti oleh peluruhan
208
beta, sehingg kedua cabang itu menuju ke Pb.
82

Beberapa nuclide radioaktif –alfa yang nomor atomnnya kurang dari 82 di dapati di
dalam alam, walaupun tidak banyak.

4. kesetimbangan radioaktif

Anggota dari masing-masing deret peluruhan mempunyai umur-paro yang


jauh lebih pendek dari pada sampel nuclide-induk,sebagai akibatnnya, jika bermula:
dengan sampel induk, maka setelah suatu selang Waktu tertentu dengan keadaan
seimbang akan tercapai yaitu masing-masing nuclide anak meluruh dengan laji yang
sama dengan terbentuk. Untuk memperlihatkan hal itu, marilah kita tinjau
radionuklide A yang meluruh menjadi radionuklide B. dalam keadan awal terdapat
No atom A, nol atom B. setelah waktu t terdapat NA atom A dan B. konstan
peluruhan masing-masing adalahλA dan λB.

Tabel 12.3 empat deretan tadio aktif

Nomor massa Deretan Induk Umur- Hasil ahir


paroTahun yang matap
4n Thorium 232Th 1.39x1010 208
Pb
90 82
4n-1 Neptunium 237 2,25x10 10 207
93
Np 82
Bi
4n+2 Uranium 238 4,51x1010 206
92
U 82
Pb
4n-3 Aktinium 235 7,07x1010 207
92
U Pb
82
1.2 Keseimbangan Radioaktif

Istilah kesetimbangan ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan kondisi


bahwa turunan dari fungsi dimana waktu sama dengan nol. Bila kondisi ini
diterapkan pada anggota dari rantai radioaktif itu berarti bahwa derivatif persamaan.
dN₁/dt, dN₂/dt,...,dNn/dt
adalah sama dengan nol atau bahwa nomor atom dari setiap anggota rantai tidak
berubah. Kondisi untuk kesetimbangan persamaannya yaitu :
λn-₁Nn-1 = λnNn,
Anggota dari deret peluruhan radioaktif memiliki umur paruh yang jauh lebih pendek
dibandingkan dengan umur paruh nuklida induknya. Sebagai konsekuensinya maka
setelah selang waktu tertentu maka akan tercapai keadaan setimbangan, yakni
masing-masing nuklida anak meluruh dengan laju yang sama dengan laju
pembentukan inti anak.
Kondisi radioktif alami bisa dijelaskan :
ü Jika waktu paruh induk lebih pendek, maka keseimbangan tidak akan tercapai.
ü Jika paruh induk lebih panjang dan cuku lama, maka tidak ada pembusukan. Dan
kondisi keseimbangan sekuler akan tercapai.
ü Jika waktu paruh induk lebih panjang, namun cukup pendek sehingga ada
pembusukan terlihat dari induk selama interval waktu yang menarik, kondisi
keseimbangan transien akan tercapai.

1.1.1 Macam-Macam Keseimbangan Radioaktif


Adapun macam- macam kesetimbangan radioakti yaitu :

1. Keseimbangan Transien ( Transient Equilibrium)

Persamaan 4 memberikan hubungan antara N₂ dengan N₁₀ :

N₂ = N₁₀( - )
N₂ akan mencapai harga maksimum pada t = t , t dapat ditentukan dari

N₁₀( -λ₂ )
Sehingga :
lm = ln
Setelah harga maksimum N₂ tercapai, maka laju disintegrasi N₂
yakni tergantung pada λ₁ dan λ₂.

Ada 2 kemungkinan :

a. λ₁ . Ini berarti bahwa , jadi mencapai nol lebih cepat daripada , sehingga
jadi :
N₂ = (N₁₀ ) = N₁
Atau
= = tetap,
dikatakan bahwa N₁ dan N₂ berubah sekali
Gambar 5. (λ₁
Terlihat pada gambar 2 di atas perbandingan aktivitas antara N₁ dan N₂ adalah :
b. λ₂ . Dapat dibuktikan bahwa untuk ini

N₂ = (N₁₀ )

Ini berarti, setelah suatu waktu tertentu, N₂ meluruh dengan laju peluruhannya
sendiri. N₁ akan habis dan N₂ meluruh dengan λ₂, seperti terlihat pada gambar 6 di
bawah.

Gambar 6 . (λ₂

2. Keseimbangan Sekuler (Secular Equilibrium)


Dari persamaan 4 :
N₂ = N₁₀( - )
Apabila λ₁ maka:
N₂ = N₁(1- )
Jika t besar sekali dibandingkan dengan dapat diabaikan, dibandingkan dengan 1
sehingga :

N₂ = N₁₀ = tetap

N₂ diketahui dalam keseimbangan sekuler dengan N₁.


Karena t ½ dari N ₁ sangat besar, maka:

N₂ =
Atau λ₂ N₂ = λ₁ sehingga:
Syarat Kesetimbangan Radioaktif

Jika nuklide induk A panjang umur dibandingkan dengan nuklide anak B,


maka A << B dan

A
NB = N0 B (1-e-Bt )

(12.21)

Setelah waktu t besar relatif terhadap umur-paro B tetapi kcil relatif terhadap umur-
paro A, e-Bt << 1 dan NA ≈ N0 , sehingga

𝐴
N B = N A 𝐵

NAA = NBB
(12.22)

Jadi hasil bagi NB/NA adalah konstan seperti yang ingin dibuktikan.

Perbandingan relatif radionuklide A dan B berubah terhadap waktu seperti terlihat


dalam gambar dibawah

GAMBAR 12.11 Ketika sampel radionuklide induk A meluruh, jumlah radionuklide


anak B bertambah,kemudian yaitu sesuai dengan persamaan (12.10).
Analisis seperti diatas dapat diperluas untuk semua anggota dalam deretan
radioaktif yang nuklide-induknya panjang umur dibandingkan dengan nuklide anak
seperti halnya untuk deretan dalam tabel 12.3, sehingga kesetimbangan radioaktif

NAA = NBB = Ncc =....

Masing-masing bilangan atom NA NB Nc....berkurang secara eksponensial dengan


konstan peluruhan A dari nuklide induk, tetapi persamaan (12.23) tetap berlaku
untuk setiap saat. Persamaan (12.22) dapat dipakai untuk mendapatkan konstan
peluruhan (atau umur-paro) setiap anggota dalam deretan jika konstan peluran
anggota lain dan perbandingan relatifdalam sampel diketahui.

5. Mencari laju perubahan radionuclide anak

Laju pembentukan B pada setiap saat sama dengan laju perubahan A. Dari persamaan
(12.1) dan (12.8) kita mendapatkan:

𝑑𝑁𝐵 /dt (pembentukan) =- 𝑑𝑁𝐵 /dt = 𝜆𝐴 𝑁𝐴 (12.15)

Laju perubahan B adalah :

𝑑𝑁𝐵 /dt (peluruhan) =- 𝜆𝐵 𝑁𝐵 (12.16)

Perubahan netto populasi B ialah penjumlahan persamaan (12.15) dan (12.16)

𝑑𝑁𝐵 /dt= 𝜆𝐴 𝑁𝐴 - 𝜆𝐵 𝑁𝐵

Dari persamaan (12.15):

𝑁𝐴 = 𝑁𝑜 𝑒 𝜆𝐴𝑡 (12.17)

Sehingga:

Laju perubahan B 𝑑𝑁𝐵 /dt = 𝜆𝐴 𝑁𝑜 𝑒 𝜆𝐴𝑡 - 𝜆𝐵 𝑁𝐵 (12.18)


BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari rumusan masalah dari makalah ini yaitu :


1. Keseimbangan Radioaktif adalah kesetimbangan ini biasanya digunakan untuk
mengungkapkan kondisi bahwa turunan dari fungsi dimana waktu sama dengan nol.
2. Deret Radioaktif adalah unsur-unsur hasil dari peluruhan suatau unsur radioaktif
yang berakhir dengan terbentuknya unsur stabil.
3. Radioaktif Buatan adalah penembakan inti partikel nuklir dapat dihasilkan
radioisotop sebagai contoh diberikan penembakan ²³Na dengan deuteron yang
dipercepat dalam siklaton
MAKALAH FISIKA ATOM DAN INTI

“Deret Radioaktif”

Halaman Sampul

DISUSUN OLEH:

1. Aulia Veronica (A1C316005)


2. Yuyun Kurniadewi (A1C316013)
3. Indah Chairunnisa (A1C316065)
4. Jeni Samosir (A1C316077)
5. Nur Sofiyati ( RRA1C316002)
6. Desi Aryani (A1C315007)

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Jufrida, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019

Anda mungkin juga menyukai