PENDAHULUAN
Radioaktif adalah kesimpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang
tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada
sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah
proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Satuan
internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Zat
radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu untuk
mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara lain tumor
ganas. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan radioisotop
memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.
Antonie Henrie Becquerel tercatat sebagai penemu Radioaktif. Lahir di Paris
Tahun 1852. Pendidikannya baik, dapat gelar doctor Tahun 1888. Tahun 1892 beliau
jadi guru besar fisika praktiis di Musium Sejarah Alam (Musee d’ Histoire Naturelle)
di Paris. Semua keluarganya adalah dari ahli Fisika, baik kakek dan ayahnya pun
demikian. Di tahun 1895 Becquerel jadi guru besar di perguruan tinggi politeknik.
(Ecole Polytechnique) di Paris. Di sinilah pada tahun 1896 dia membuat penemuan
besar yang membuat namanya kesohor.
Fisika inti merupakan ilmu yang mempelajari struktur inti dan bagaimana struktur
inti mempengaruhi kesetabilan inti serta peristiwa inti seperti keradioaktifan alam dan
transmutasi inti. Dalam hal ini sukar dibedakan antara fisika inti dan fisika inti
Sesungguhnya, tuhan menciptakan segala sesuatu di alam ini untuk menjadi manfaat
bagi umat manusia. Pada kenyataannya, umat manusia seringkali menciptakan
sesuatu yang justru bersifat destruktif. Oleh karena itu, dengan mempelajari bab ini
anda dapat menilai secara pribadi apa yang seharusnya dilakukan oleh umat manusia
berkenaan dengan radioaktif ini.
Tahukah anda, radioaktif di dalam kehidupan sehari-hari memiliki
kesetimbangan tertentu selain itu radioaktif juga memiliki kesetimbangan transien
dan kesetimbangan sekuler. Dalam makalah ini kami juga akan membahas tentang
radioaktif yang berkaitan dengan deret radioaktif.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1 . Mengetahui macam-macam deret radioaktif
2. Mengetahui tentang kesetimbangan radioaktif
BAB II
Kajian Pustaka
1.1 Deret Radioaktif
Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada deret ini setiap
anggotanya terbentuk dari hasil peluruhan nuklida sebelumnya. Deret akan berakhir
dengan nuklida stabil. Suatu unsur radioaktif (isotop radioaktif) selalu meluruh
sehingga terbentuk unsur yang baru. Unsur yang terbentuk masih juga besifat
radioaktif sehingga akan meluruh, demikian terus akan terjadi sehingga akhirnya akan
diperoleh hasil akhir terbentuk inti atom yang stabil/mantap. Dari hasil inti-inti yang
terbentuk yang bersifat radioaktif sampai diperoleh inti atom yang stabil/mantap,
ternyata serangkaian inti-inti atom yang terjadi memiliki nomor massa yang
membentuk suatu deret.
235 231
Misalnya isotop radioaktif 92U meluruh menjadi 90Th dengan memancarkan
sinar α, selanjutnya 90
Th231 meluruh menjadi 91Pa
231
dengan memancarkan sinar β.
Pemancaran sinar α dan sinar β ini akan berlangsung terus hingga terbentuk inti atom
207
yang stabil yaitu 82Pb . Dari serangkaian hasil-hasil inti selama peluruhan(92U235)
sampai terbentuk inti atom yang stabil (82Pb207) ternyata nomor massa inti yang
terbentuk selalu merupakan kelipatan bilangan (4n + 3) di mana n adalah bilangan
235
bulat. Di mana peluruhan yang diawali oleh inti induk 92U sehingga diperoleh inti
atom akhir 82Pb207 yang stabil disebut deret radioaktif (4n + 3) yang diberi nama deret
Aktinium.
a. Deret Torium
Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada inti . Deret ini
juga disebut dengan deret 4n, sebab nomor massanya selalu kelipatan 4.
Deret Thorium
b. Deret Neptunium
Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada inti . Deret ini
juga disebut deret (4n +1), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam
bentuk 4n +1.
Deret Neptunium
c. Deret Uranium
Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada . Deret ini
disebut juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam
bentuk 4n + 2.
Deret Uranium
d. Deret Aktinium
Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini juga
disebut deret (4n +3), sebab nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk
4n + 3.
Deret Aktinium
Penyebab terdapatnya hanyaempat deret semacam itu dapat diturunkan dari fakta
bahwa peluruhan alfa mereduksi nomor massa sebuah inti dengan 4, Jadi nuclide
yang nomor massanya memenuhi
A=4n
Dengan n bilangan bulat, dapat meluruh menjadi yang lainnya dalam urutan yang
menurun dari nomor massa. Nuklide radioaktif ynag nomor massanya menuruti
Persamaan (12.11) dikatakan orang merupakan anggota dari deret 4n. Anggota deret
4n +1 memiliki nomor massa yang memenuhi
A=4n+1
Dan anggota deret A= 4n+2 dan A= 4n +3 memiliki nomor massa yang memenuhi
berturut-turut :
A = 4n +2
A = 4n +3
Anggota masing – masing deret ini, juga dapat meluruh menjadi orde yang menurun
dari nomor massa.
3. Bercabang
Deretan peluruhan alfa dan beta yang berlangsung dari inti-induk menjadi inti yang
mantap sebagai hasil ahir untuk setiap deret. Beberapa nuclide dapat di meneluruh dengan
memancarakan alfa atau beta, sehingga rantai peluruhannya bercabang di situ. Jadi
212
83
Bi,suatu dari anggota dari deret thorium , mempunyai peluang 66,3
persen untuk meluruh-beta menjadi 21282
Po dan 33,7 persen untuk menyeluruh-
alfa mejadi 208
82
TI . peluruha beta di ikuti oleh alfa, dan peluruhan alfa di ikuti oleh peluruhan
208
beta, sehingg kedua cabang itu menuju ke Pb.
82
Beberapa nuclide radioaktif –alfa yang nomor atomnnya kurang dari 82 di dapati di
dalam alam, walaupun tidak banyak.
4. kesetimbangan radioaktif
N₂ = N₁₀( - )
N₂ akan mencapai harga maksimum pada t = t , t dapat ditentukan dari
N₁₀( -λ₂ )
Sehingga :
lm = ln
Setelah harga maksimum N₂ tercapai, maka laju disintegrasi N₂
yakni tergantung pada λ₁ dan λ₂.
Ada 2 kemungkinan :
a. λ₁ . Ini berarti bahwa , jadi mencapai nol lebih cepat daripada , sehingga
jadi :
N₂ = (N₁₀ ) = N₁
Atau
= = tetap,
dikatakan bahwa N₁ dan N₂ berubah sekali
Gambar 5. (λ₁
Terlihat pada gambar 2 di atas perbandingan aktivitas antara N₁ dan N₂ adalah :
b. λ₂ . Dapat dibuktikan bahwa untuk ini
N₂ = (N₁₀ )
Ini berarti, setelah suatu waktu tertentu, N₂ meluruh dengan laju peluruhannya
sendiri. N₁ akan habis dan N₂ meluruh dengan λ₂, seperti terlihat pada gambar 6 di
bawah.
Gambar 6 . (λ₂
N₂ = N₁₀ = tetap
N₂ =
Atau λ₂ N₂ = λ₁ sehingga:
Syarat Kesetimbangan Radioaktif
A
NB = N0 B (1-e-Bt )
(12.21)
Setelah waktu t besar relatif terhadap umur-paro B tetapi kcil relatif terhadap umur-
paro A, e-Bt << 1 dan NA ≈ N0 , sehingga
𝐴
N B = N A 𝐵
NAA = NBB
(12.22)
Jadi hasil bagi NB/NA adalah konstan seperti yang ingin dibuktikan.
Laju pembentukan B pada setiap saat sama dengan laju perubahan A. Dari persamaan
(12.1) dan (12.8) kita mendapatkan:
𝑑𝑁𝐵 /dt= 𝜆𝐴 𝑁𝐴 - 𝜆𝐵 𝑁𝐵
𝑁𝐴 = 𝑁𝑜 𝑒 𝜆𝐴𝑡 (12.17)
Sehingga:
1.1 Kesimpulan
“Deret Radioaktif”
Halaman Sampul
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Dra. Jufrida, M.Si.
UNIVERSITAS JAMBI
2019