Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSES FOTOKIMIA DAN FOTO FISIKA

Oleh:

Kelompok 1

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAPUA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2

A. Latar Belakang............................................................................................2

B. Rumusan Masalah.......................................................................................3

C. Tujuan.........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

A. Pengetian Fotokimia...................................................................................4

B. Proses Fotokimia Dan Fotofisika................................................................5

C. Contoh Reaksi Fotokimia...........................................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Simpulan...................................................................................................10

B. Saran.........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu cara untuk memulai reaksi adalah dengan absorpsi sinar.

Konsep interaksi sinar dengan materi berkembang sejak ditemukan konsep

kuantisasi energi. Sejumlah reaksi baik reaksi rantai maupun bukan rantai dapat

dimulai dengan absorpsi foton. Banyak reaksi dapat didefinisikan dengan absorpsi

sinar. Hal yang paling terpenting adalah proses fotokimia yang menangkap energi

pancaran matahari. Beberapa reaksi ini menyebabkan pemanasan atmosfer pada

siang hari karena absorpsi berada dalam daerah ultra ungu. Tanpa fotokimia dunia

ini hanya akan merupakan batuan steril yang hangat. Dalam fotokimia akan

dibahas masalah perubahan kimia yang dihasilkan sebagai absorpsi cahaya.

Fotokimia merupakan bidang ilmu kimia yang mempelajari reaksi-reaksi

kimia yang disebabkan oleh cahaya. Kajian tentang dampak cahaya terhadap

sistem kimia memberikan informasi tentang mekanisme dan laju reaksi. Oleh

karena itu fotokimia sering dimasukkan ke dalam kajian kinetika kimia. Ada

beberapa yang sering dikaburkan dengan bidang fotokimia karena batas kajiannya

memang tidak terlalu tegas. Bidang yang dimaksud adalah kimia radiasi,

radiokimia, dan kimia inti. Kimia radiasi mempelajari dampak radiasi energi

(sinar X, sinar gamma, partikel α, partikel β atau elektron, proton, netron, dan

fragmen fisi) terhadap sistem kimia. Radiokimia membahas aspek kimia dari

unsur-unsur radioaktif dan pengukuran keradioaktivan serta penggunaanya. Kimia

inti mengkaji transformasi inti, terutama hasil fisi dan unsur transuranium.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari fotokimia?

2. Bagaimana proses fotokimia dan fotofisika?

C. Tujuan

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya,

adapun tujuan dari makalh ini yakni sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari fotokimia,

2. Untuk mengetahui bagaimana proses fotokimia dan fotofisika,


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian Fotokimia

Definisi fotokimia sendiri adalah sebuah ilmu yang mempelajari berbagai

reaksi kimia yang disebabkan oleh induksi sinar matahari baik secara langsung

maupun tidak. Dalam keadaan gelap, reaksi termal yang terjadi mendapatkan

energi pengaktifan dari tumbukan antar molekul yang acak dan berurutan.

Penyerapan foton cahaya oleh molekulnya ini akan menghasilkan energi

pengaktifan. Karenanya hanya reaksi tertentu saja yang bisa memungkinkan

terjadi pada fotokimia, berbeda dengan pengaktifan pada reaksi biasa (termal).

Molekul dengan kondisi elektronik akan berinteraksi dan menghasilkan energi

dengan distribusi elektron yang berbeda dari keadaan dasarnya. Hal ini akan

membuat sifat kimianya juga akan berbeda. Keadaan elektronik molekul yang

tereksitasi mempunyai energi dan distribusi elektron yang berbeda dari keadaan

dasar, sehingga sifat kimianya pun berbeda (Alberty, 1984).

Reaksi fotokimia adalah reaksi kimia yang disebabkan oleh cahaya atau

radiasi ultraviolet. Foton yang masuk diserap oleh molekul pereaksi menghasilkan

molekul tereksitasi atau molekul radikal bebas, yang selanjutnya bereaksi lagi

(Alberty, 1984). Studi mengenai fotokimia sendiri mencakup semua hal pada

fenomena yang berhubungan dengan absorpsi dan emisi radiasi oleh sintesis

kimia. Dalam hal ini flouroscence dan phosphorescence yang masuk dalam

sebagian besar fenomena spektroskopik juga termasuk. Pengaruh cahaya terhadap

sistem kimia mungkin saja kecil atau justru besar. Apabila kuanta cahaya

energinya tidak cukup untuk menghasilkan efek besar seperti disosiasi molekul
maka energi tersebut akan didegradasi menjadi panas / termal. Melalui proses

penyerapan cahaya oleh suatu sistem tertentu dapat menghasilkan efek cahaya

baik itu besar atau kecil. Hal ini pertama kali disadari oleh Grotthus dan Drape

pada awal abad ke-19, karenanya disebut sebagai hukum Grotthus dan Drape.

D. Proses Fotokimia Dan Fotofisika

Suatu reaksi kimia dapat terjadi akibat dari radiasi elektromatik, dapat pula

terjadi akibat reaksi termal, dimana energi yang diperlukan untuk melampaui

rintangan pengaktifan sebagai akibat dari gerakan termal molekul-molekul atau

radikal-radikal. Selain terdapat radiasi elektromagnetik, terdapat pula radiasi

partikel. Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa

sedangkan radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel yang memiliki massa.

Berikut contoh kedua radiasi tersebut:

Radiasi elektromagnetik Radiasi partikel


Radiasi infra merah Partikel α (inti He)
Cahaya tampak Partikel β (electron)
Radiasi ultraviolet Radiasi ultraviolet Sinar katode (electron)
Sinar-X Berkas electron, proton, deuterium dsb
Sinar-γ
Yang dihasilkan dalam suatu accelerator

Reaksi kimia akibat dari kedua jenis radiasi tersebut dikenal sebagai reaksi

radiasi kimia atau reaksi fotokimia. Reaksi fotokimia adalah reaksi kimia yang

disebabkan oleh cahaya atau radiasi ultraviolet. Foton yang masuk diserap oleh

molekul pereaksi menghasilkan molekul tereksitasi atau molekul radikal bebas

yang selanjutnya bereaksi lagi. Reaksi fotokimia melibatkan radikal atau ion yang

biasanya tidak mudah diamati dengan metode konvensional. Reaksi termal biasa

yang berlangsung dalam gelap memperoleh energy pengaktifannya melalui


tunbukan antar molekul yang acak dan berurutan. Reaksi fotokimia menerima

energy pengaktifannya dari penyerapan foton cahaya oleh molekul-molekulnya.

Karena itu reaksi ini memberikan kemungkinan untuk reaksi tertentu saja. Jadi

tahap pengaktifan dalam reaksi fotokimia cukup berbeda dan lebih selektif

dibandingkan pengaktifan reaksi biasa (termal). Keadaan elektronik molekul yang

tereksitasi mempunyai energy dan ditribusi electron yang berbeda dari keadaan

dasar, sehingga sifat kimianyapun berbeda (Alberty. 1984: 219).

Foteksitasi adalah langkah pertama dalam proses fotokimia di mana

reaktan dinaikkan ke keadaan energi yang lebih tinggi, keadaan tereksitasi .

Hukum pertama fotokimia, yang dikenal sebagai hukum Grotthuss-Draper,

menyatakan agar reaksi fotokimia berlangsung maka cahaya harus diserap oleh

zat kimia.  Jika cahaya memasuki medium dengan Intensitas (I0), sebagian akan

terpantulkan pada permukaan (Ir)dan diserap oleh media (Ia) maka intensitas

cahaya yang muncul (It) dari media yang dilalui :

I Total =I 0 −I a −I r

Kelemahan : Tidak dapat menggambarkan radiasi yang tidak diserap tetapi dapat

mendorong molekul tereksitasi untuk memancarkan sinar. Selanjutnya, Johannes

Stark dan Albert Einstein kemudian mengusulkan bahwa, hanya satu foton

diserap/diabsorpsi oleh partikel tunggal untuk menyebabkan reaksi fotokimianya.

Berarti, Satu foton hanya diserap oleh satu molekul yang berperan dalam proses

fotokimia primer. Akan tetapi berbagai proses dapat terjadi setelah molekul

tereksitasi karena mengabsorpsi radiasi. Selanjutnya Eintein-Stark menyatakan

bahwa jika suatu spesies menyerap radiasi maka satu partikel tereksitasi untuk
setiap kuantum radiasi yang di serap. Sehingga ada hubungan satu lawan satu

antara jumlah foton yang diserap dengan jumlah molekul yang dieksitasi secara

elektronik. Berdasarkan hukum ini, maka produk suatu reaksi fotokimia dapat

diprediksi dari jumlah foton yang terserap atau terabsorpsi. Jumlah molekul yang

dihasilkan dalam reaksi fotokimia sesuai dengan jumlah foton yang terserap

Hukum ini merupakan hukum fotokimia II.

Menurut hukum kedua fotokimia, yang dikenal sebagai hukum Stark-

Einstein (untuk fisikawan Johannes Stark dan Albert Einstein ), untuk setiap foton

cahaya yang diserap oleh sistem kimia, tidak lebih dari satu molekul yang

diaktifkan untuk reaksi fotokimia, seperti yang didefinisikan dengan hasil

kuantum. Hukum fotokimia kedua merupakan dasar perhitungan dari hasil

kuantum  untuk suatu proses tertentu. Hasil dari kuantum dapat didefinisikan

sebagai jumlah mol reaktan yang hilang atau jumlah mol produk yang terproduksi

per einstein cahaya yang terserap.

Jumlah molekul yang mengalami proses


φ=
Jumlah kuanta yang diserap

Sebaliknya, hasil kuantum dinyatakan sebagai berikut:

Laju proses
φ=
Laju dari penyerapan radiasi

E. Contoh Reaksi Fotokimia

Fotokimia banyak dimnfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh

utama adalah fotosintesis, di mana sebagian besar tanaman menggunakan energi

matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa, membuang

oksigen sebagai produk samping. Manusia mengandalkan fotokimia untuk


pembentukan vitamin D dengan sinar matahari. Namun, perlu kita ingat juga

fotokimia dapat sangat merusak. Contohnya, botol obat sering dibuat dengan kaca

gelap untuk mencegah obat dari teroksidasi dan mencegah cahaya masuk ke

dalam botol yang menyebabkan aroma obat yang cepat menguap ketika kena

cahaya. Berikut beberapa contoh penerapan reaksi fotokimia:

1. Fotosintesis : tumbuhan menggunakan energi matahari untuk

mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen.

2. Produksi vitamin D secara alami oleh tubuh manusia ketika terkena

paparan sinar matahari secara langsung. Tubuh akan memproduksi vitamin

D dengan membakar kolesterol yang ada di sel kulit.

3. Bioluminescence, misalnya yang terjadi pada kunang-kunang. Kunang-

kunang menghasilkan reaksi kimia di dalam tubuhnya, sehingga

memungkinkan tubuh mereka menyala atau menghasilkan cahaya.

4. Fotodegradasi pada banyak zat, misalnya pada polivinil klorida dan Fp.

Contohnya yaitu pada botol obat yang sering dibuat dengan kaca yang

digelapkan untuk mencegah obat dari fotodegradasi.

5. Cetak putih, yaitu reproduksi dokumen yang dihasilkan dengan

menggunakan proses kimia diazo. Proses ini juga dikenal sebagai proses

garis biru karena hasilnya adalah garis biru pada latar belakang bewarna

putih.

6. Teknologi fotoresis yang digunakan dalam produksi komponen

mikroelektronika.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

Fotokimia adalah bidang ilmu kimia yang mempelajari reaksi-reaksi kimia yang

disebabkan oleh cahaya,dimana umumnya fotokimia menggunakan sistem satuan

SI atau metrik. Reaksi fotokimia adalah reaksi kimia yang disebabkan oleh cahaya

atau radiasi ultraviolet. Dalam fotokimia terdapat dua hukum yang menjadi dasar

hukum fotokimia. Pertama, hukun fotokimia yang di kemukakan oleh Grotthus

dan draper yang menyatakan bahwa perubahan fotokimia hanya dapat ditimbulkan

oleh cahaya yang diserap. Radiasi yang tidak diserap tetapi dapat mendorong

molekul tereksitasi untuk memancarkan sinar. Kedua, hukum fotokimia yang di

kemukakan oleh Einstein dan Stark yang mennyatakan bahwa hanya satu foton

diserap/diabsorpsi oleh partikel tunggal untuk menyebabkan reaksi fotokimianya.

Sehingga, untuk menentukan bilangan kuantum digunakan rumus:

Jumlah molekul yang mengalami proses


φ=
Jumlah kuanta yang diserap

Penerapan fotokimia dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat dari

proses fotosintesis, pembentukan vitamin D, Bioluminescence, Terapi

fotodinamik dan lain sebagainya.

F. Saran

Tentunya masih bnayak hal yang belum dibahas yang berkaitan dengan masalah

yang ada di makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap kita semua tidak hanya

puas dengan materi ini saja, marilah kita mencoba mencari lagi dan menguak ilmu
ini agar kita tidak termasuk dalam orang-orang yang mudah heran dengan suatu

fotokimia.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Kimia, 2010. 14 Juni. Mekanisme Reaksi Fotokimia. http://ilmu-kimia-


kimia.blogspot.com/2010/06/mekanisme-reaksi-fotokimia-br2.html.
Diakses pada 6 April 2021
Jannah, Miftahul. 2019. Fotokimia. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
Ni’mah, Umi Sofyatun, dkk. 2010. Fotokimia Reduksi Ion Besi (III). Deprtemen
Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Diponegoro
Ulinnuha. 2020. 27 Oktober. Pengertian Fotokimia Dan Contohnya.
https://atago.id/pengertian-fotokimia-dan-contohnya/. Diakses pada 6
April 2021
Wikipedia, 2020. 21 September. Fotokimia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Fotokimia. Diakses pada 6 April 2021

Anda mungkin juga menyukai