Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FISIKA INTI
HASIL PELURUHAN RADIOAKTIF

( DERET PELURUHAN DAN JENIS-JENIS PELURUHAN )

Dosen Pembimbing: Ika Andriani, M.Pd

Di Susun Oleh: Klompok VI


1. Indriati Nurnaningsih
2. Novia Indah Lestari
3.Nur Baitil Huda
4. Sofiah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


UNEVERSITAS NGGUSUWARU ( UNSWA ) BIMA
TAHUN AKADEMIK 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah tentang Hasil peluruhan radioaktif ( deret peluruhan

dan jenis-jenis peluruhan )

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam
perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan
terimakasih

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Radioaktif.....................................................................................

B. PeluruhannRadioaktif ....................................................................................

C. Jenis-Jenis Peluruhan .....................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Radioaktivitas mula-mula ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1896.
Pada tahun1898 Pierre Curie dan Marie Curie telah menemukan bahwa
Polonium dan Radium juga memancarkan radiasi-radiasi yang radioaktif.
Radiasi-radiasi radioaktif yang dipancarkan oleh elemen-elemen itu
mengandung partikel-partikel sebagai berikut:

1. Sinar-sinar α atau partikel-partikel α


2. Sinar-sinar β atau partikel-partikel β
3. Sinar-sinar γ atau partikel-partikel γ

Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk


memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil.Materi yang mengandung inti
tak-stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif.Besarnya
radioaktivitas suatu unsur radioaktif (radionuklida) ditentukan oleh konstanta
peluruhan (l), yang menyatakan laju peluruhan tiap detik, dan waktu paro
(t½).Kedua besaran tersebut bersifat khas untuk setiap
radionuklida.Berdasarkan sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas
radioaktivitas alam dan radioaktivitas buatan. Peluruhan ialah perubahan inti
atom yang tak-stabil menjadi inti atom yang lain, atau berubahnya suatu unsur
radioaktif menjadi unsur yang lain. Sebuah inti radioaktif dapat melakukan
sejumlah reaksi peluruhan yang berbeda, seperti peluruhan Alfa, Beta dan
Gamma.ngenai aktivitas, daya tembus dari keterangan sinar β dan sinar γ.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini yaitu :
1. Apa Pengertian Radioaktif ?
2. Apa saja PeluruhanRadioaktif ?
3. Apasaja Jenis-Jenis Peluruhan ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Radioaktif
Zat radioaktif adalah zat yang tidak mempunyai isotop stabil,
sehingga disebut juga radioisotop.zat tersebut dapat memancarkan sinar
radiasi yang disebut sinar radioaktif, berupa sinar alfa(α), sinar beta(β),
sinar gamma(γ).Radioisotop adalah isotop tidak stabil yang
memancarkan radiasi secara spontan dan terus-menerus. Jika jumlah
neutron dalam suatu inti sama dengan jumlah proton, maka inti akan
stabil atau non radioaktif. Tetapi jika dalam inti jumlah neutron tidak
sama dengan jumlah proton, maka inti menjadi tidak stabil. Semakin
banyak perbedaan jumlah neutron dengan jumlah protonnya, maka
semakin tidak stabil dan semakin cepat pula inti itu melepaskan
kelebihan energinya dalam bentuk sinar radiasinya. Pada tahun 1900
Rutherford menemukan sinar alfa(α), dan sinar beta(β) dan pada tahun
yang sama sinar gamma(γ) ditemukan oleh P.Villard

B. Peluruhan Radioaktif
a. Peluruhan Partikel Alfa

Partikel alfa (α) didefinisikan sebagai partikel bermuatan positif pada inti
helium.Partikel alfa tersusun atas dua proton dan dua neutron, sehingga
dapat dinyatakan sebagai atom Helium-4 (He-4).Oleh karena partikel alfa
terpecah dari inti atom radioaktif, partikel ini tidak memiliki
elektron.Dengan demikian, partikel alfa memiliki muatan +2.Partikel alfa
(α) merupakan partikel inti Helium yang bermuatan positif (kation dari
unsur Helium, He2+).Akan tetapi, elektron pada dasarnya bebas, mudah
untuk lepas dan mudah pula untuk didapat. Jadi, secara umum, partikel
alfa (α) dapat dituliskan tanpa muatan karena akan dengan cepat

3
mendapatkan 2 elektron dan menjadi atom Helium netral (bukan sebagai
ion).
Sebagai contoh, isotop Radon-222 (Rn-222), dapat mengalami peluruhan
dan memancarkan partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :

Dalam hal ini, isotop Radon-222 mengalami peluruhan inti dengan


membebaskan partikel alfa. Isotop baru yang terbentuk pada proses
peluruhan ini adalah isotop baru dengan nomor massa 222 (yang
diperoleh dari 226 – 4) dan nomor atom 84 (yang diperoleh dari 88 – 2).

b. Peluruhan Partikel Beta


Peluruhan beta adalah peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel
beta (electron atau positron). Pada kasus pemancaran sebuah electron
peluruhan ini disebut sebagai peluruhan beta minus (β-), sementara pada
pemancaran positron disebut sebagai beta plus (β+).
1. Peluruhan beta minus
Sebagai contoh :

4
228 228
Ra88 Ac89 + 0β-1

2. Peluruhan beta plus


Sebagai contoh :

230 230
Pa91 Th90 + 0β+1

3. Penangkapan Elektron
Penangkapan elektron merupakan jenis peluruhan inti yang jarang
terjadi. Dalam peluruhan ini, elektron dari tingkat energi yang lebih
dalam (misalkan subkulit 1s) akan ditangkap oleh inti atom. Elektron
tersebut akan bergabung dengan proton pada inti atom membentuk
neutron. Akibatnya, nomor atom berkurang satu dan nomor massanya
tetap sama.
1p1 + -1e0 → 0n1

5
Sebagai contoh, reaksi yang terjadi saat penangkapan elektron pada
Polonium-204 (Po-204) sebagai berikut :
Po204 + -1e0 →
84 Bi204 + sinar-X
83

Perubahan sebuah proton menjadi sebuah neutron dapat terjadi saat


penangkapan sebuah elektron.Isotop dengan perbandingan n/p rendah
dapat mengalami penangkapan elektron (e-).Hal ini terjadi karena
reaksi ini menyebabkan jumlah proton berkurang satu dan jumlah
neutron bertambah satu, sehingga menaikkan perbandingan n/p.
Penangkapan elektron pada subkulit 1s menyebabkan kekosongan
pada subkulit 1s. Elektron yang berasal dari subkulit lain dengan level
energi yang lebih tinggi akan “turun” untuk mengisi kekosongan ini
disertai pembebasan sejumlah energi dalam bentuk sinar X yang tidak
tampak.

c. Pemancaran Radiasi Gamma


Partikel alfa (α) dan partikel beta (β) mempunyai karakteristik materi.
Keduanya memiliki massa tertentu dan menempati ruang. Namun,
karena tidak ada perubahan massa yang berhubungan dengan
pemancaran sinar gamma (γ), kita dapat menyatakan bahwa
pemancaran sinar gamma (γ) sebagai pemancaran radiasi gamma (γ).
Radiasi gamma (γ) sangat menyerupai sinar X, yaitu radiasi dengan
energi tinggi dan memiliki panjang gelombang pendek (short
wavelength).Radiasi sinar gamma umumnya disertai dengan
pemancaran partikel alfa dan partikel beta.Tetapi, biasanya tidak
dinyatakan pada persamaan reaksi inti yang disetarakan.

melepaskan sejumlah besar radiasi sinar gamma.Isotop ini sering


digunakan untuk pengobatan kanker dengan metode radiasi.

6
Paramedis akan mengarahkan sinar gamma ke tumor, sehingga sinar
tersebut diharapkan dapat merusaknya.

C. Waktu Paruh

Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan zat radioaktif agar


jumlahnya menjadi separuh atau setengah dari jumlah semula.
Waktu paruh dapat ditentukan melalui persamaan :

()
t
Nt 1 t 1 /2
=
No 2

Nt = Banyaknya zat sisa


No = Banyaknya zat mula-mula
t = Lama peluruhan
t1/2 = Waktu paruh

Contoh Soal :
Jika waktu zat radioaktif adalah 30 menit, berapakah jumlah zat
radioaktif tersebut jika meluruh selama 2 jam ?
Jawab :
Diketahui : t = 2 jam
t ½ = 30 menit → 0.5 jam
Ditanya : Jumlah zat radioaktif ?

()
t
Nt 1
= t 1 /2
No 2

=( )
2
Nt 1 0.5
No 2

7
()
4
Nt 1
=
No 2
Nt 1
=¿
No 16

D. Sifat Sinar Radioaktif

Dapat menembus kertas lempeng logam yang tipis, dapat


menghitamkan plat film meskipun tertutup oleh kertas hitam.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa
radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis
berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan positif diberi nama
sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta .
Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang
tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma.

a) Sinar/Partikel Alfa (α)


 Sinar alfa merupakan radiasi partikelbermuatan positif.
 Terdiri dari 2 proton dan 2 neutron. Dengan ditembus
yang rendah dan dapat menahannya hanya dengan
selembar kertas.
 Karena mempunyai muatan relatif besar, maka dapat
mengionisasi secara kuat atom-atom yang dilewatinya.

8
 demikian mempunyai muatan 2+ dan massa 4 sma.
 Relatif lambat dan berat.

b) Sinar/Partikel Beta (β)

 Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan


negatif.
 Mempunyai muatan –1 dan massa sekitar 1/2000
massa proton. Dengan demikian partikel ini sama
dengan elektron.
 Relatif cepat dan ringan
 Mempunyai daya tembus menengah dan dapat
dihentikan dengan lembaran aluminium atau plastik.
 Dapat mengionisasi atom-atom yang dilewatinya,
tetapi tidak sekuat daya ionisasi partikel alfa.

c) Sinar Gamma (γ)


 Sinar gamma adalah suatu gelombang EM bukan
partikel. Dengan demikian tidak mempunyai muatan
maupun massa.
 Mempunyai daya tembus yang sangat besar-diperlukan
lembaran tipis timbal untuk menguranginya.
 Tidak mengionisasi atom-atom yang dilewatinya secara
langsung, meskipun dapat menyebabkan atom
memancarkan partikel lain yang selanjutnya dapat
menyebabkan ionisasi.

9
Radioaktif Muatan Lambang
Sinar α Positif 4
2
4
He atau 2α
Sinar β Negatif − 0¿ ¿
e atau −10 β
0
Sinar γ Tidak bermuatan 0 γ

No. Nama Simbol


1. Proton 1
1 P atau 1 H
1

1
2. Neutron 0 n
3. Positron 0
1
0
e atau 1 β
4. Detron 2
1 D atau 1 H
2

5. Triton 3
1 D atau 1 H
3

C.Deret Pen

Deret Radioaktifan adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang


dibentuk dari suatu nuklida radioaktif tunggal oleh pancaran berurutan
partikel alfa ataupun beta, karena tiap pancaran menyebabkan
terbentuknya atom dari suatu unsur lain,deret itu dimulai dengan

10
penyuluhan radioaktif dari unsur induk dan berlanjut dari atom ke atom
sampai akhirnya terbentuk sesuatu atom tak-radioaktif.
Ada tiga deret keradioaktifan alam yaitu deret thorium, deret
uranium, dan deret aktinium. Deret thorium dan deret uranium diberi
nama sesuai dengan nama anggota yang mempunyai waktu paro terpanjang
yaitu berturut-turut 1,39 × 1010 dan 4,51 × 109 tahun. Deret aktinium
dimulai dari unsur uranium (U-235) dengan waktu paruh 7,1 × 10 8 tahun
yang kadang-kadang disebut aktinouranium.
Bilangan massa thorium adalah 232 merupakan kelipatan 4 yaitu 4x58.
Oleh karena pada pancaran alfa bilangan massa berkurang dengan 4 dan
pada pancaran beta tidak terjadi perubahan massa, maka bilangan massa
setiap anggota deret thorium dapat dinyatakan dengan 4n dan n adalah
angka 58 (thorium) sampai 52 (thorium D).
Deret keradioaktifan yang keempat adalah deret keradioaktifan buatan
yang disebut deret neptunium. Unsur induk deret neptunium adalah
neptunium dengan waktu paruh 2,20 × 10 6 tahun. Deret 4n + 2 diberi
238
nama deret uranium karena inti induknya adalah U92 yang mengalami
92

206
peluruhan sampai inti akhir stabil Pb82.
82

E. Reaksi Fisi dan Fusi


a. Reaksi Fisi

11
Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan inti atom yang besar menjadi
2 inti atom yang besar menjadi 2 inti atom lain yang lebih kecil.

Contoh :
235 1 139 94 1
92 U + 0n 56 Ba + 36 Kr + 3 0n

Namun jika jumlah Neutron tidak terkendali dapat menyebabkan


bom atom.
b. Reaksi Fusi
Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan inti atom yang kecil
menjadi inti atom yang besar.
Contoh :

\
Dapat terjadi pada Matahari, dan sering disebut bom hydrogen.

F. Transmutasi Inti
Transmutasi inti dihasilkan dari pemboman inti oleh neutron, proton,
atau inti lain.
Contoh:
238 1 239
92 U + 0N 92 U +γ
Nukleon : partikel-partikel penyusun inti, yaitu proton dan neutron
Nuklida : suatu spesies nuklir tertentu, dengan lambang:

12
Z = nomor atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
N = neutron, biasanya tidak ditulis karena
N = A-Z (target), proyektil,fluks, penampang lintang dan keaktifan.

13
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Radioaktif ditemukan pada tahun 1896 oleh Wilhelm Conrad


Roentgen dengan diawali ditemukannya sinar x sehingga para ilmuwan
menyadari bahwa beberapa unsur memiliki sinar-sinar tertentu.
Zat radioaktif adalah zat yang tidak mempunyai ndustr stabil, sehingga
disebut juga ndustryope, radioaktif ini juga bisa mengahasilkan sinar
radiasi yang disebut sinar radioaktif, berupa sinar alfa (α), sinar beta (β),
sinar gamma (γ).
Pada tahun 1903, bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat
dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya. Muatan positif adalah
sinar alfa dan muatan ndustry adalah sinar beta, selanjutnya ditemukan
jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar
gamma.
Nukleon mengandung dua jenis partikeldasar yaitu proton dan
neutron. Suatu inti atom yang mempunyai jumlah ndustr tertentu disebut
nuklida. Susunan ndustr dan nuklida dibagi menjadi 3, yaitu ndustr,
isobar, isoton.
Deret Radioaktif adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang dibentuk
dari suatu nuklida radioaktif tunggal oleh pancaran berurutan partikel
alfa ataupun beta.
Radioaktif memiliki banyak kegunaan yaitu sebagi perunut, (bidang
kedokteran, bidang hidrologi, bidang sains) dan sebagai sumber radiasi
(bidang kedokteran , bidang pertanian, dan ndustry).

14
Daftar Pustaka

www.wikiepedia.com

www.kompas.com

www.cendekia.com

15

Anda mungkin juga menyukai