Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH RADIOFARMASI

Disusun oleh :
Nama : Vira Aulia Ramadhani
NPM: 4820120170
Prodi: Farmasi
Kelas: B2 Ambon

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MALUKU HUSADA
AMBON
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Di panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat serta kasih-Nya sehingga makalah
Peluruhan radiasi beta, radiasi alfa, dan sinar gamma ini dapat
terselesaikan dengan baik..Dengan segala upaya yang saya mililki,
saya maksimalkan kemampuan saya untuk menyusun makalah ini.
Makalah ini di buat dengan tujuan untuk melengkapi tugas Mata
Kuliah Radiofarmasi. Saya berharap semoga makalah yang telah saya
buat ini dapat diterima .Says menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna jadi saya mengucapkan mohon maaf atas kesalahan
yang di lakukan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ambon,10 April 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………..I


DAFTAR ISI ……………………………...…………… II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang …………………………………………...…III
1. Rumusan masalah…………………………………………………
2. Tujuan ……………………………………………………………
3. Manfaat……………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN...………………………………………..IV
A. Skema dan Reaksi peluruhan alfa…………...……………………
1. Energi peluruhan alfa ………………………….…………………………
2. Spektrum alfa
…………………………………………………………….
3. Teori peluruhan alfa secara kuantum………………….………………….

B. Peluruhan beta…………………….………………………………….
1. Pemancaran beta…………….…………………………………………
2. Sifat radiasi beta……...………………………………………………..

C. Pengertian sinar gamma…………………………………………….


1. Sejarah penemuan radiasi gamma ……………………………………..
2. pengaruh radiasi gamma ……...………………………………………
3. Manfaat radiasi gamma ………………………..………………………

BAB III PENUTUP.…………………………….…………………….V


A. Kesimpulan ……………………………………………………………..
B. Saran …………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….VI


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Radioaktivitas merupakan pemancaran spontan partikel-partikel


radioaktif oleh inti-inti atom yang tidak stabil. Radioaktivitas ditemukan
pertama kali oleh Henri Becquerel. Radioaktivitas ini digolongkan
menjadi unsur-unsur radioaktif dan partikel-partikel radioaktif. Unsur
radioaktif adalah unsur-unsur yang memancarkan partikel-partikel
radioaktif secara spontan. Dalam setiap proses peluruhan akan
dipancarkan radiasi. Bila ketidakstabilan inti disebabkan karena
komposisi jumlah proton dan neutronnya yang tidak seimbang, maka
inti tersebut akan berubah dengan memancarkan radiasi alfa (α) atau
radiasi beta (β). Sedangkan bila ketidakstabilannya disebabkan karena
tingkat energinya yang tidak berada pada keadaan dasar, maka akan
berubah dengan memancarkan radiasi gamma (γ).
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak stabil untuk
memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Besarnya radioaktivitas suatu
unsure radioaktif ditentukan oleh konstanta peluruhan (l), yang menyatakan
laju peluruhan tiap detik, dan waktu paro (t1/2). Kedua besaran tersebut
bersifat khas untuk setiap radionuklida. Berdasarkan sumbernya,
radioaktivitas dibedakan atas radioaktivitas alam dan buatan.
Sinar gamma sebenarnya hampir sama dengan sinar X , hanya saja
sinar X lebih lemah. Sinar gamma ini dihasilkan oleh suatu bahan radioaktif.
Sinar gamma adalah termasuk sinar yang tidak dapat dilihat oleh mata,
untuk itu perlu adanya detektor. Detektor yang digunakan adalah NaI (Tl),
detektor ini juga digunakan untuk sinar x, hanya saja detektor untuk gamma
lebih tebal sedikit. Cara kerja dari detektor ini adalah sebagai berikut :
Apabila sinar gamma mengenai detektor NaI(Tl) maka akan terjadi tiga efek,
yaitu efek fotolistrik, efek compton dan bentukan pasangan. Efek fotolistrik
terjadi apabila ada sinar gamma yang mengenai elektron d kulit K dari
sebuah atom maka elektron tersebut akan kosong sehingga akan diisi oleh
elektron dari kulit yang lain, transisi ini yang menyebabkan terjadinya efek
fotolistrik.

B. Rumusan Masalah
 Radiasi alfa
1. Bagaimana proses terjadinya peluruhan alfa?
2. Bagaimana energi peluruhanalfa?
3. Bagaimana spektrum dari partikel alfa yang dihasilkan dari
proses peluruhan?
 Radiasi beta
1. Bagaimana peluruhan beta itu terjadi?

 Sinar gamma
1. Apa pengertian dari sinar gamma ?
2. Bagaimana sejarah penemuan sinar gamma ?
3. Apa Pengaruh dari Radiasi Gamma ?

B.Tujuan
 Radiasi alfa
1. Memahami konsep terjadinya peluruhanalfa.
2. Mengetahui energi peluruhanalfa.
3. Mengetahui spektrum partikel alfa yang dihasilkan dari
proses peluruhan.
4. Memahami teori peluruhan alfa secarakuantum

 Radiasi beta
1. Untuk mengetahui proses terjadinya peluruhan beta (b).
2. Sinar gamma
3. Untuk mengetahui pengertian dari sinar gamma
4. Untuk mengetahui sejarah penemuan sinar gamma
5. Untuk mengetahui Pengaruh dari Radiasi Gamma
6. Untuk mengetahui cara peluruhan dari sinar gamma
7. Untuk mengetahui manfaat sinar gamma dalam kehidupan sehari –
hari

3.Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan tentang proses terjadinya peluruhan alfa,
peluruhan beta, dan sinar gamma.
BAB II
PEMBAHASAN
Peluruhan radioaktif adalah peristiwa hilangnya energi dari inti
atom yang tidak stabil dengan memancarkan radiasi dan partikel‐
partikel pengion. Peluruhan, atau hilangnya energi, ini akan
menghasilkan jenis atom lain yang stabil. Atom baru yang
dihasilkan ini dinamakan inti anak (daughter nuclide), sedangkan
atom yang meluruh dinamakan inti ibu (parent nuclide). Satuan SI
untuk peluruhan radiokatif adalah becquerel (Bq). Satu Bq
didefinisikan sebagai satu perubahan (atau peluruhan) per detik.
Karena suatu sampel bahan radioaktif berisi banyak atom,satu Bq
adalah ukuran aktivitas yang sangat kecil. Satuan radioaktivitas
yang lain adalah curie (Ci), yang pada awalnya didefinisikan
sebagai aktivitas satu gram radium murni,isotopRa‐226.
Sekarang ini satu dfinisikan sebagai aktivitas sebarang radio
nuklida yang meluruh dengan laju disintegrasi sebesar 3.7 ×
1010Bq.
Ditinjau dari jenis dan besar energinya, radiasi radiokatif
dibedakan menjadi tiga macam (yang dinamakan sesuai dengan
urutan alphabet Yunani), yaitu radiasi alfa, beta, dan gamma.
Peluruhan alfa hanya terjadi pada unsur-unsur berat saja
(dengannomoratom≥52),sedangkan dua jenis peluruhan yang lain
bisa terjadi pada semua unsur. Inti-inti yang tidak stabil kadang-
kadang memancarkan partikel alfa (pada peristiwa peluruhan
spontan) dari hasil eksperimen diketahui bahwa partikel alfa adalah
inti Helium.

A Skema dan Reaksi PeluruhanAlfa


Hinga kini telah ditemukan sekitar1500 inti,namun hanya da
kira-kira 400 inti yang stabil. Perhatikan bahwa inti ringan (kira-
kira sampai dengan Z=
20) sangat stabil,jika intinya mengandung jumlah proton dan
netron yang sama (N = Z atau N/Z = 1). Sebagai contoh inti helium
yang mengandung 2 proton dan 2 netron adalah sangat stabil. Inti
berat lebih stabil jika jumlah netron melebihi jumlah proton. Begitu
jumlah proton bertambah, gaya tolak Coulomb antara proton-
proton bertambah sehingga cenderung untuk memisahkan nukleon
di dalam inti. Untuk mengikat nukleon-nukleon tetap di dalam inti,
maka gaya tolak Coulomb oleh proton-proton tambahan diimbangi
oleh gaya tarik-menarik antara netron-netron tambahan. Namun
karena satuproton menolak seluruh proton lainnya, sedang satu
netron hanya menarik netron- netron tetangganya, maka jelas
penambahan netron penambahan netron harus lebih besar daripada
penambahan proton. Inti berat lebih stabil jika jumlah netronkira-
kirasamadengan1,6kalijumlahproton(N=1,6ZatauN/Z=1,6). Hanya
saja pada saat Z > 83, gaya tolak antara proton-proton tidak dapat
lagi diimbangi dengan penambahan netron. Oleh karena itu, inti-
inti yang mengandung lebih dari 83 proton (Z > 83) tidak memiliki
inti yangstabil.

Gambar 1. Garfik Kestabilan Inti


aktivitas pada bahan radioaktif alam. Curie dan
Rutherford menemukkan bahan pemancar radiasi alfa. Struktur
nuklir pada peluruhan alfa ini mempresentasikan keadaan inti
atau disebut juga sebagai partikel alfa. Partikel alfa adalah inti
helium yang dipancarkan oleh suatu inti yang tidak stabil.
Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan 2 neutron
atau identik dengan inti helium. Partikel ini sangat masif dan
berenergi tinggi serta dipancarkan dari inti isotop radioaktif
yang memiliki rasio neutron terhadap proton yang terlalu
rendah. Oleh karena itu lambang partikel 𝑎 sama dengan
lambang inti helium 4𝐻𝑒 atau terkadang ditulis 2α4. Partikel 𝑎
bermuatan positif (+2e), dan ketika bergerak diudara akan
menimbulkan ionisasi yang cukup besar dan paling besar
dibandingkan partikel 𝛽 dan 𝛾. Bahkan partikel 𝑎 ini tidak dapat
menembuskertas.

Sifat-sifat sinar alfa yaitu:


- Terdiri atas intihelium
- Bermuatan listrikpositif
- Dibelokkan oleh medan listrik dan medanmagnet
- Daya tembus kecil tetapi daya ionisasi sangatbesar

Gambar 2. Daya Tembus partikel


Sinar alfa terbentuk saat suatu unsur radioaktif
memancarkan partikel alfa dan membentuk unsur baru dalam
proses yang disebut peluruhan alfa (alpha decay). Peluruhan
alfa adalah jenis peluruhan radioaktif dimana inti atom yang
memancarkan partikel alfa, dan dengan demikian mengubah
(meluruh) menjadi atom dengan nomor massa 4 dan
nomoratom2.Peluruhanalfadominanterjadipadainti-
intitidakstabilyang relatif berat (nomor atom lebih besar dari
80). Dalam peluruhan ini akan di pancarkan partikel
alfa(α)yaitu suatu partikel yang terdiri atas dua proton dan dua
neutron, yang berarti mempunyai massa 4 sma dan muatan 2
muatan elementer positif. Partikel α secara simbolik dinyatakan
dengan symbol 2He4.

Radionuklida yang mengalami peluruhan akan kehilangan dua


proton dan dua neutron serta membentuk nuklida baru.
Peristiwa peluruhan α ini dapat dituliskan secara simbolik

melalui reaksi inti sebagai berikut:

Contoh peluruhan partikel Alfa yang terjadi di alam adalah:

Gambar 3. Skema Peluruhan alfa


1. Energi PeluruhanAlfa

Misalnya sebuah inti X dengan nomor massa A dan nomor atom


Z, meluruh dengan memancarkan partikel . Maka dapat
dituliskan:
A
XA4Y4He
Z Z2 2

Sifat kimia inti induk berbeda dengan inti anak.

Massa
inti X Mp (induk);
A
Z
Y = Md(anak) dan massa
A4

Massainti partikel
Z2
adalah Ma.

Berdasarkan hukum kekebalan energi

MpC2= MdC2+ MC2+ K+ Kd.


A4
Y (inti anak) dan
energi
Kd dan Kberturut-turut energi kinetik Z2

inti kinetik partikel .


Energi disintegrasi dapat dituliskan sebagai

Q = Kd + K= (Mp – Md - M) C2

Syarat terjadinya peluruhan spontan Jika Q > 0 sehingga:

MpC2> MdC2+ MC2atau Mp > Md + M

Maka harga inti-inti dengan A 200 memenuhi

syarat ini. Fraksi Energi Peluruhan

K Md M
Kd  Q
MMd MMd
Q
Contoh sumber pemancar :
210
Po (E= 5,3MeV)
214
Po (E= 7,7MeV)
238
U (E= 4,13 MeV dan 4,18 MeV)
212
Bi memiliki 6 macam E

Range gerak partikel diudara (3,8 cm – 7,0 cm)

2. SpektrumAlfa

caca
4,1
h
4,1 8
3
Spektrum partikel
Me
diskrit
Me V
V

(terdiri grup energi yang


diskrit)
Gambar 4. Spektrum dari E
92
238
U
Skema peluruhan
AX
Z AX
Z
1
A4Y*
Z 2

AY
 AY
4 
Z 4
 Z
2 
2
Apabila pemancaran diikuti pemancaran sinar , maka
transisi terjadi
daridasarZA X ketingkat eksitasi dariZ inti
2
A4
Y

3. Teori Peluruhan secara kuantum

(Efek Terobosan)
Berdasarkan mekanika klasik, tidak dapat dipahami partikel alfa
yang �

berenergi 4,2 MeV dapat terpancar keluar dari 23
8 yangpotensial
inti
92
Coulomb nya lebih dari 8,6 MeV. Tahun 1928, secara terpisah
Gamow, Gurney, dan Condon berhasil menjelaskan peristiwa
peluruhan dengan perhitungan mekanika kuantum. Dalam
mekanika kuantum penerowongan kuantum merupakan salah satu
fenomena berskala nano dimana sebuah partikel melanggar asas
mekanika klasik dengan menembus melanggar penghalang
potensial maupun impedansi yang lebih tinggi dari energi
kinetispartikelnya.

Kebolehjadian partikel menembus potensial barrier:


T2
P P =Transparency
2
I

T = Amplitudo gelombang yang

diteruskan, I = Amplitudo gelombang

datang
Apabila potensial barrier berbentuk seperti pada

gambar, Secara kuantum :

P ~ exp (-2)
b
Dengan 2m(V (x)E)dx

a

Gambar 5. Partikel menumbuk potensial Barrier

P ~ exp (-2kl) L = lebar barrier = (a –b)

2m(V K )
k
h2

Menghitung P e2

b 1
ln P 2
  2
2m(V(r)
2
h RR
 E) dr

V(r) = Energi potensial Coulumb

sebuah Pada jarak (r) dari pusat inti

dengan Q- Ze Ze = muatan inti anak

(intiinduk – alfa)

V 2e
(r) Ze 2 Ze2
 
4o r 4o r

1 1
b
 2 2
2m
Ze2 2
ln P  4 r  K dr
2 2  
h
 R o 

2Ze2
ketika r = b, V = ………….(*)
K=
4
ob
1
b
 2 2 2Ze 2 Ze 
2m 2

ln P 4 
2 2   r4 b dr
h
 R o o
1 1
2mK 2 bb 2


2 2   1dr
h r
 R 
1 1 1 1
2mK2  1R2 R2 R2
2 b cos  1

 2      
h  b b b 
      
 

karena b >> R,

R1 1
2 1
Cos  R 2
 
   
b
  2 b

 R12
1 1

 
 b

2 1  1
2mK
sehingga
2 ln P  R 
2 

 2 b  
 h   2  b

2 Ze2
dari Pers (*)
b=
4oK
1 1 1

Jadi ln P 2,97 Z 2 R 2 3,95 ZK2

K = energi kinetik

(MeV) R = jari-jari

inti fm

Z = nomor atom inti anak (Z induk - Z)

Konstanta peluruhan dapat dicari dengan hubungan:


Vin
 .
P

B. Peluruhan Beta
Seperti peluruhan alfa, peluruhan beta merupakan suatu cara untuk
inti dapat merubah komposisinya supaya mencapai kemantapan yang
lebih besar atau peluruhan beta adalah peluruhan sebuah proton berubah
menjadi neutron atau sebuah neutron menjadi proton. Peluruhan beta
terjadi pada inti tidak stabil yang relatif ringan. Dalam peluruhan ini akan
dipancarkan partikel beta yang mungkin bermuatan negatif (b-) atau
bermuatan positif (b+). Partikel b- identik dengan elektron sedangkan
partikel b+ identik dengan elektron yang bermuatan positif (positron).
Pada diagram N-Z, peluruhan b- terjadi bila nuklida tidak stabil berada di
atas kurva kestabilan sedangkan peluruhan b+ terjadi bila nuklidanya
berada di bawah kurva kestabilan. Dalam proses peluruhan b- terjadi
perubahan neutron menjadi proton di dalam inti atom sehingga proses
peluruhan ini dapat dituliskan sebagai persamaan inti berikut :
zXA →Z-1YA + â- + í
contohnya adalah:
8O15 →7Y15 + â- + í
Ada tiga jenis peluruhan b, yaitu :
1. Pemancaran negatron (b-)
2. Pemancaran positron (b+) dan
3. Tangkapan elektron (EC)
Bila suatu inti mempunyai kelebihan netron, relatif terhadap isobar
yang lebih stabil, kestabilan yang lebih besar akan dicapai dengan
perubahan satu netron menjadi proton. Pemancaran negatron atau
peluruhan negatron 1n → 1p + -1e + v
Bila suatu inti mempunyai kelebihan proton relatif terhadap isobar
yang lebih stabil, kestabilan yang lebih besar dicapai dengan pengubahan
suatu proton menjadi netron, pengubahan ini dapat dilakukan dengan
pemancaran positron (peluruhan positron) atau dengan penangkapan
elektron.
Pemancaran positron 1p → 1n + +1e + v
Bila dua inti saling berdekatan, penyusunan kembali nukleon dapat
terjadi sehingga terbentuk satu atau lebih inti baru. Proses seperti ini
disebut reaksi nuklir. Inti bermuatan positif dan gaya tolak antara
keduanya cukup besar untuk mencegah keduanya untuk berdekatan
sehingga bereaksi, kecuali jika keduanya saling mendekati dengan
kecepatan tinggi. Dalam laboratorium, orang mudah menimbulkan reaksi
nuklir dalam skala kecil yaitu dengan memakai partikel alpa yang
dipancarkan oleh radionuklida atau proton atau inti lebih berat yang
dipercepat dengan berbagai cara. Akan tetapi hanya satu reaksi nuklir
yang terbukti merupakan sumber energi yang praktis dibumi, yaitu fisi
inti tertentu bila ditumbuk oleh neutron.
Dalam reaksi nuklir sebenarnya berkaitan dengan dua langkah
terpisah. Pertama partikel datang menumbuk inti target dan keduanya
bergabung untuk membentuk inti baru yang disebut inti majemuk yang
nomor atomik dan nomor massanya merupakan penjumlahan dari nomor
atomik partikel-partikel semula dan penjumlahan nomor-nomor
massanya.
Inti majemuk tidak memiliki “ingatan” bagaimana terbentuknya,
karena nukleonnya tercampur tidak tergantung pada asalnya dan energi
yang membawanya menjadi keadaan tersebut oleh partikel datang dibagi-
bagi diantara nukleon-nukleon tersebut. Dibawah ini beberapa reaksi
yang menghasilkan inti majemuk 147N* (tanda bintang menyatakan
keadaan eksitasi; inti mjemuk biasanya tereksitasi dengan jumlah energi
sekurang-kurangnya sama dengan energi ikat partikel-partikel yang
datang)
137N + 10n ®147N* (10,5 MeV)
136N + 11H ®147N* (7,5 MeV)
126C + 21H ®147N* (10,3 MeV)
116C + 31H ®147N* (22,7 MeV)
Pembentukan dan peluruhan inti majemuk mempunyai tafsiran yang
sangat menarik berdasarkan model nuklir tetes-cairan. Menurut model
ini, inti tereksitasi memiliki keserupaan dengan tetes cairan panas dengan
energi ikat partikel yang dipancarkan bersesuaian dengan kalor
penguapan molekul cairan. Tetes cairan seperti itu pada akhirnya akan
menguapkan sebuah atau lebih molekulnya, sehingga mendinginkannya.
Proses penguapan terjadi jika fluktusi acak dalam distribusi energi dalam
tetesan menyebabkan molekul tertentu memiliki energi cukup untuk
melepaskan diri. Demikian juga, inti majemuk mempertahankan
eksitasinya, sampai suatu nukleon tertentu atau sekelompok nukleon
tertentu dalam sesaat ternyata bisa memiliki fraksi yang cukup besar dari
energi eksitasi untuk melepaskan diri dari inti tersebut.
Peluruhan beta pada hakekatnya merupakan konversi spontandari
netron nukril menjadi proton dan elektron, kesukaran tersebut dapat
diatasi dengan mengnggap bahwa elektron meninggalkan inti setelah
elekron itu tercipta. Energi elektron yang teramamati secara malar dari 0
hingga harga maksimum Kmaks = yang merupakan karakteristik
nukluidenya. Dalam setiap kasus , energi maksimumnya ialah
Emaks = m0 c2 + Kmaks
Yang dibawa oleh elektron peluruhan sama dengan energi setara dari
beda massa antara inti induk dan inti anak. Hanya saja, sangat jarang
elektron didapatkan terpancar dengan energi Kmaks .pada suatu ketika,
diduga bahwa energi yang hilang terjadi ketika tumbukan antara elektron
yang dipancarkan dan dan elektron atomik yang mengelilingi inti.
Momentum linier dan momentum sudut didapatkan tidak kekal dalam
peluruhan beta. Dalam peluruhan beta nuklide tertentu arah elektron yang
terpancar dan inti rekoil dapat diamati, ternyata arah tersebut tidak selalu
tepat berlawanan seperti yang diramalkan oleh hukum kekekalan
momentum linier. Ketakkekekalan momentum sudut diturunkan dari spin
½ dari elektron, proton dan netron. Peluruhan beta menyangkut konversi
netron nuklir menjadi proton :
n → p + e-
Karena spin masing – masing partikel yang tersangkut ialah ½ ,
reaksi tersebut tidak dapat terjadi jika spin ( jadi momentum sudutnya )
harus kekal. Dalam tahun 1930, paulimengusulkan jika sebuah partikel
bermuatan dengan massa kecil atau nol dan spin ½ dipancarkan bersama
– sama dengan elektron ketika terjadi peluruhan beta, penyimpanan
momentum linier dan momentum sudut, sehingga diduga sebagai
neutrino , membawa energi yang sama dengan selisih antara Kmaks dan
energi kinetik elektron yang sebenarnya. Kemudian ditemukan terdapat
dua neutrino yang tersangkut dalam peluruhan beta, neutrino itu sendiri ʋ
dan anti neutrino anti ʋ. Dalam peluruhan beta yang biasa neutrinolah
yang dipancarkan
n → p + e- + ʋ ( peluruhan beta )
hipotesis neutrino ternyata berhasil. Massa neutrino diduga tidak
lebih dari fraksi kecil dari massa elektron, karena Tmaks teramati sama,
sekarang massa neutrino diperkirakan sama dengan nol atau paling besar
setara dengan beberapa volt. Penyebab tak terdeteksinya neutrino secara
eksperimental ialah interaksinya denagn materi yang sangat lemah.
Neutrino yang tak bermuatan dan tak bermassa, dan tidak memiliki
sifat elektromagnetik seperti foton, dapat melalui materi yang jumlahnya
besar tak terhalang. Sebuah neutrino bisa melintasi rata – rata lebih dari
100 tahun cahaya dalam besi sebelum berinteraksi.
Elektron positif baiasanya disebut positron. Sifat positron identik
dengan elektron, kecuali muatan yang dibawanya adalah +e sebagai
pengganti –e. Pemancaran positron sebagai bersesuaian dengan konversi
proton proton nuklir menjadi neutron, positron dan neutrino.
p → n + e+ + ʋ ( pemancaran positron.)
Neutron di luar inti mengalami peluruhan beta negatif menjadi
proton karena massanya lebih besar daripada proton yang lebih ringan
tidak dapat bertransformasi menjadi neutron, kecuali didalam inti.
Pemancaran positron menghasilkan inti – anak yang nomor atomiknya
lebih rendah dari Z, sedangkan nomor massaya tak berubah. Dekat
hubungannya dengan pemancaran positron yaitu penangkapan elektron.
Dalam elektron sebuah inti menyerap sebuah orbital elektron orbitalnya,
sehingga hasilnya ialah sebuah proton nuklir menjadi sebuah neutron dan
sebuah neutrino terpancar. Jadi reaksi pokok dari penangkapan elektron
ialah P + e- → n + ʋ
Biasanya elektron diserap oleh kulit K, dan foton sinar – x terpancar,
ketika elektron atomik yang lebih luar jatuh mengisi keadaan yang
kosong. Panjang gelombang foton merupakan karakteristik dari unsur inti
– anak, bukan inti asalnya, dan proses itu dapat dikenal atas dasar itu.
Penangkapan elektron bersaing dengan pemancaran positron, karena
kedua proses itu menghasilkan transformasi nuklir yang sama.
Penangkapan elektron terjadi lebih sering daripada pemancaran positron
dalam unsur berat karena orbit elektron unsur seperti itu memiliki jari –
jari yang lebih kecil; elektron yang lebih dekat ini memungkinkan
interaksi yang lebih kuat dari intinya. Karena hampir semua inti tak
mantab dalam alam Z – nya tinggi. Peluruhan beta proton dalam inti
mengikuti skema sebagai berikut:
p → n + e+ + ʋ
karena penyerapan elektron oleh inti setara dengan pemancaran
positron, reaksi penangkapan elektron adalah :
P + e- → n + ʋ
Pada intinya antineutrino setara dengan pemancaran neutrino,
sehingga reaksi
P + ʋ → n + e+
Menyangkut proses fisis yang sama dengan peluruhan beta. Reaksi
yang kedua ini, disebut peluruhan beta balik. Dua reaksi peluruhan beta
balik
P + ύ → n + e+
n + ʋ → p + e-
mempunyai peluang yang sangat rendah, sehingga neutrino mampu
menembus sejumlah materi besar. Jumlah fluks neutrino yang sangat
besar diahsilkan dalam matahari dan bintang lain ketikaka terjadi badai
nuklir didalamnya, dan fluks ini kelihatannya dapat bergerak bebas
kesegala penjuru semesta. Beberapa persen dari energi yang dilepaskan
dalam reaksi seperti itu dibawa neitrino.
Interaksi nuklir yang kuat yang mengikat nukleon bersama untuk
membentuk inti tidak bisa menerangkan peluruhan beta. Interaksi
berjangkauan pendek yang lain ternyata bertanggung jawab untuk gejala
itu : interaksi lemah. Sejumlah struktur materi yang dipersoalkan,
peranan interaksi lemah kelihatannya terbatas pada penyebab peluruhan
beta didalam inti yang rasio neutron/proton tidak memadai untuk
menjaga kemantapan. Interaksi ini juga mempengaruhi partikel elementer
yang bukan merupakan bagian dari inti dan dapat menyebabkan
transformasi menjadi partikel lain. Nama “ interaksi lemah “ timbul
karena gaya berjangkauan pendek lain yang mempengaruhi nukleon
sangat kuat seperti yang ditunjukan oleh energi ikat yang sangat tinggi
dari inti. Interaksi gravitasional lebuh lemah dari pada interaksi lemah
pada jarak di mana yang kedua merupakan faktor penting.
Jadi ada empat interaksi pokok yang dipandang cukup untuk
mengatur struktur dan perilaku seluruh alam semesta fisis, dari atom
sampai galaksi bintang : gravitasional, elektromagnetik, nuklir kuat,
nuklir lemah.

1. Pemancaran Beta
Sebagian besar pemancar beta ini dihasilkan melalui penembakan
partikel neutron pada nuklida stabil. Oleh karena itu di dalam reaktor
nuklir didapatkan berbagai macam pemancar beta. Energi radiasi beta
bersifat kontinu. Pemancar beta sering digunakan dalam kedokteran dan
juga dalam industri untuk mengukur ketebalan materi. Pemancar beta
yang sering digunakan dalam kedokteran misalnya Sr-90, Y-90, P-32,
Re-188, sedangkan untuk industri sering digunakan Sr-90, P-32, Tl-208.
Contoh reaksi inti untuk menghasilkan pemancar beta adalah :
13Si31 + 0n1 → à + 15P32 + b-
2. Sifat Radiasi Beta
 Daya ionisasinya di udara 1/100 kali dari partikel a.
 Jarak jangkauannya lebih jauh daripada partikel a, di udara dapat
beberapa cm.
 Kecepatan partikel b berkisar antara 1/100 hingga 99/100 kecepatan
cahaya.
 Karena sangat ringan, maka partikel b mudah sekali dihamburkan jika
melewati medium.
Partikel b akan dibelokkan jika melewati medan magnet atau medan listrik

C Pengertian sinar gamma


Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki
frekuensi (dan karenanya juga energi) yang paling besar. Sinar gamma
memiliki rentang frekuensi dari 10 pangkat 18 sampai 10 pangkat 22 Hz.
Sinar gamma dihasilkan melalui proses di dalam inti atom (nuklir). Sinar
Gamma sering digunakan untuk membunuh organisme yang dikenal dengan
istilah irradiation. Sehingga dapat mengobati tipe kanker tertentu.
Serangkaian Sinar Gamma dipancarkan langsung pada sel yang terkena
kanker untuk dimusnahkan. Prosedur ini dikenal dengan istilah Gamma-
Knife Surgery (pembedahan dengan pisau gamma). Jika Sinar Gamma
mengenai molekul DNA dalam batas tertentu, sel tubuh akan memperbaiki
gen yang rusak. Proses perbaikan sel berhasil setelah paparan dosis tinggi
dilakukan. Sedangkan untuk paparan dosis rendah proses perbaikannya
lambat.Resikonya adalah kerontokan rambut, nausea/mual dan
menyebabkan kematian tanpa perawatan medis. Selain itu,sinar gamma
berfungsi untuk mensterilkan peralatan medis, Radiasi pengion adalah energi
tinggi yang terpancar dari radiasi isotop radioaktif seperti kobalt-60 (sinar
gamma) atau yang dihasilkan oleh percepatan mekanis elektron sampai ke
kecepatan den energi tinggi (sinar katode, sinar beta). Sinar gamma
mempunyai keuntungan mutlak karena tidak menyebabkan kerusakan
mekanik, namun demikian, kekurangan sinar ini adalah di hentikan dari,
mekanik elektron akselerasi (yang dipercepat) keuntungan elektron yang
dipercepat adalah kemampuannya memberikan output laju doisis yang lebih
seragam. Aksi letal radiasi pengionan menghacurkan mikroorganisme
dengan menghentikan rep-roduksi sebagai hasil mutasi letal. Mutasi ini
disebabkan karena transformasi radiasi menjadi molekul penerima pada
sinar x, menurut teori langsung. Mutasi ini dapat disebabkan oleh tindakan
tidak langsung, dimana molekul-molekul air diubah menjadi kesatuan yang
berenergi tinggi seperti hidrogen dan ion hidroksil. Semua ini pada akhirnya,
menyebabkan perubahan energi pada asam nukleat dan molekul lain
sehingga hilangnya keberadaannya bagi metabolisme molekul sel bakteri.
1. SEJARAH PENEMUAAN RADIASI GAMMA
Penemuan radiasi gamma dimulai dari penemuan yang dilakukkan oleh
ilmuwan Perancis Henri Becquerel, dan pasangan suami istri, Pierre Curie-
Marie Curie pada akhir tahun 1890-an. Mereka melakukan eksperimen
dengan menggunakan bahan-bahan aktif seperti, uranium, polonium, dan
radium, yang mengarah pada penemuan pertama sinar radioaktivitas dengan
tingkat energi yang sangat tinggi. Sebelumnya, jenis radiasi yang dikenal
saat itu adalah radiasi alpha dan beta, sehingga penemuan mereka
merupakan jenis radiasi baru yang menambah koleksi radiasi yang berhasil
diketahui. Radiasi itu selanjutnya dinamakan radiasi gamma yang tersusun
dari partikel foton berenergi tinggi. Radiasi gamma mempunyai sifat:
Radiasi dengan panjang gelombang pendek dan frekuensi tinggi Tidak
terbelokkan dalam medan magnet Energi yang paling besar Daya tembus
terkuat Meskipun, sungguh ironis,pada akhirnya banyak ilmuwan yang
bekerja dibidang penelitian radiasi gamma harus menderita penyakit akibat
radiasi partikel. Wajar, karena pada saat itu peralatan pelindung radiasi
masih sangat minim, dan para ilmuwan belum mengatahui akibat yang
ditimbukan radiasi partikel bagi kesehatan.

2. Pengaruh radiasi gamma


Radiasi gamma mulai giat diteliti selama Perang Dunia II, hingga
menghasilkan senjata pemusnah massal, nuklir. Dari ledakan nuklir yang
pernah terjadi, sinar gamma merupakan efek yang paling besar yang
dihasilkan oleh sebuah ledakan nuklir. Selanjutnya, sinar gamma mulai
digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti; pengobatan kanker melalui
radiasi, pelacakan aliran fluida, pencarian sumber-sumber alam, sterilisasi
peralatan medis, dan pemetaan geodesi. Semua kegiatan ini memanfaat sifat
dari sinar gamma yang memiliki energi sangat tinggi dan daya jangkauan
lebih jauh. Konsekuensinya adalah sangat sulit untuk mengembang sejenis
perisai untuk melindungi tubuh dari radiasi tersebut. Seperti sinar-X, sinar
gamma juga dapat melalui hampir semua material bahan. Radiasi sinar
gamma diukur dalam satuan millirem (mrem). Berdasarkan pengamatan,
dilingkungan normal setiap orang sedikitnya terkena paparan radiasi
sebanyak 25 mrem. Paparan radiasi meningkat menjadi 5 ribu mrem yang
banyak dirasakan oleh orang-orang yang bekerja dilingkungan radioaktif
dengan tingkat perlindangan maksimum. Ambang batas normal dari tingkat
paparan radiasi ditetapkan sebesar 10 ribu mrem. Jika melebihi batas ini,
maka akan menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kesehatan seperti
yang pernah terjadi pada penderita radiasi akibat bom nuklir yang dijatuhkan
di Jepang pada masa Perang Dunia II. Sinar gamma dapat memberikan
dampak yang sungguh luar biasa bagi kesehatan, seperti: Dapat
menyebabkan kanker, misalnya kanker kulit dan tulang Rusaknya jaringan
sel tubuh Mutasi genetik sehingga mempengaruhi generasi yang akan lahir
3. Manfaat sinar gamma
manfaat sinar gamma dalam kehidupan sehari – hari dalam realitas
sehari-hari Sinar Gamma digunakan untuk kesehatan. Pada dasarnya
Sinar Gamma menyebabkan luka bakar pada kulit, dan bisa
menyebabkan kerusakan organ internal/radiation sickness, karena
sifatnya yang bisa menembus tubuh. Efeknya lebih meningkatkan
resiko kanker daripada luka bakar. Sinar Gamma sering digunakan
untuk membunuh organisme yang dikenal dengan istilah irradiation.
Aplikasinya untuk mensterilkan peralatan medis, membuang
kerusakan yang diakibatkan oleh bakteri pada makanan, mencegah
buah dan sayuran dari kecambah, serta mempertahankan kesegaran
dan rasanya. Karena bisa memusnahkan sel, Sinar Gamma
digunakan untuk mengobati tipe kanker tertentu. Serangkaian Sinar
Gamma dipancarkan langsung pada sel yang terkena kanker untuk
dimusnahkan. Prosedur ini dikenal dengan istilah Gamma-Knife
Surgery (pembedahan dengan pisau gamma). Jika Sinar Gamma
mengenai molekul DNA dalam batas tertentu, sel tubuh akan
memperbaiki gen yang rusak. Proses perbaikan sel berhasil setelah
paparan dosis tinggi dilakukan. Sedangkan untuk paparan dosis
rendah proses perbaikannya lambat.
Ø Manfaat Lain Dari Sinar Gamma memmbunuh bakteri dan
serangga dan memperpanjang umur makanan. Bakteri dan serangga
bersaing dengan manusia untuk memperoleh makanan.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peluruhan alpha adalah jenis peluruhan radioaktif
dimana inti atom yang memancarkan partikel alpha, dan
dengan demikian mengubah (meluruh) menjadi atom dengan
nomor massa 4 dan nomor atom2.

Peluruhan alfa merupakan salah satu contoh dari efek


terobosan haling (potensial barrier), dimana energi alfa jauh
lebih rendah dibandingkan dengan potensial halang, sehingga
menurut mekanika klasik tidakmungkin partikel alfa dapat
menerobos masuk potensial halang, tetapi secara kuantum,
partikel alfa dapat lolos dengan cara menerowong keluar
dinding penghalang.
Peluruhan beta merupakan suatu cara untuk inti dapat
merubah komposisinya supaya mencapai kemantapan yang
lebih besar atau peluruhan beta adalah peluruhan sebuah proton
berubah menjadi neutron atau sebuah neutron menjadi proton.
Peluruhan b- terjadi bila nuklida tidak stabil berada di atas
kurva kestabilan sedangkan peluruhan b+ terjadi bila
nuklidanya berada di bawah kurva kestabilan. Dalam proses
peluruhan b- terjadi perubahan neutron menjadi proton di dalam
inti atom sehingga proses peluruhan ini dapat dituliskan sebagai
persamaan inti berikut: zXA →Z+1YA + â- + í. Sedangkan
dalam proses peluruhan b+ terjadi perubahan proton menjadi
neutron di dalam inti atom sehgga proses peluruhan ini dapat
dituliskan sebagai persamaan inti berikut: zXA →Z-1YA + â- +
í.
Pemancar beta sering digunakan dalam kedokteran dan
juga dalam industri untuk mengukur ketebalan materi.
Pemancar beta yang sering digunakan dalam kedokteran
misalnya Sr-90, Y-90, P-32, Re-188, sedangkan untuk industri
sering digunakan Sr-90, P-32, Tl-208. Contoh reaksi inti untuk
menghasilkan pemancar beta adalah : 13Si31 + 0n1 → à +
15P32 + b-.
Sinar gamma (seringkali dinotasikan dengan huruf
Yunani gamma,Y ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi
elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses
nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-
positron Sinar gamma merupakan sinar yang mempunyai gaya
tembus yang paling kuat di bandingkan dengan sinar alfa dan
beta, sehingga sinar gamma merupakan sinar yang mempunyai
panjang gelombang lebih tinggi dibandingkan dengan sinar
yang lain

B. SARAN
Apabila dalam penulisan dan penyusunan makalah ini ada
kesalahan, saya atas nama Vira Aulia Ramadhani selaku penyusun
makalah ini memohon untuk memberikan kritik, saran dan
masukannya yang bersifat membangun demi menuju kesempurnaan
makalah ini.
Menyadari masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik serta saran dari pembaca-pembaca
semuanya demi untuk perbaikan makalah saya yang berikutnya.
Sekian dan Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA

Putri, R.D., Taufiq, I., dan Nurokhim, 2019, Analisis Radionuklida


pada Fly Ash dan Bottom Ash PLTU Teluk Sirih Menggunakan
Spektormeter Gamma, Jurnal Fisika Unand, Vol.8, No. 4, Jur.
Fisika Unand, hal 387-393
BATAN Homepage, 2019, Radionuklida yang Ada di Bumi,
http://www.batan.go.id/ensiklopedi/09/01/01/06/09-01-01-06.html,
diakses pada 25 Juli 2019.
IAEA, 2004, Technical Document 1415 Soil Sampling for
Enviromental
Contaminants,https://www.pub.iaea.org/MTCD/Publications/PDF/te
_1 415_web.pdf, diakses pada 6 Juli 2019.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, R.D., Taufiq, I., dan Nurokhim, 2019, Analisis Radionuklida
pada Fly Ash dan Bottom Ash PLTU Teluk Sirih Menggunakan
Spektormeter Gamma, Jurnal Fisika Unand, Vol.8, No. 4, Jur. Fisika
Unand, hal 387-393
BATAN Homepage, 2019, Radionuklida yang Ada di Bumi,
http://www.batan.go.id/ensiklopedi/09/01/01/06/09-01-01-06.html,
diakses pada 25 Juli 2019.
IAEA, 2004, Technical Document 1415 Soil Sampling for
Enviromental
Contaminants,https://www.pub.iaea.org/MTCD/Publications/PDF/te_1
415_web.pdf, diakses pada 6 Juli 2019.

Anda mungkin juga menyukai