PELURUHAN ALFA
Kelompok 4
Anggota :
1. Pradita Ajeng Wiguna
(4211412011)
2. Riameinda Br Bangun
(4211412014)
(4211412018)
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan ALam
Universitas Negeri Semarang
2014
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta lindungan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Peluruhan Alfa
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih adanya
kekurangan dan keterbatasan, namun berkat bantuan dan bimbingan serta dorongan
dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapt diselesaikan dengan baik. Dalam hal
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Dr. Sutikno, M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah Fisika inti
Semoga amal baik dari semua pihak mendapat balasan yang berlipat ganda
dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna, meskipun belum dapat memberikan informasi yang lebih
lengkap, kami tetap berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
Saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca tentu sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini, membawa
manfaat yang baik untuk pembaca dalam mengenal masalah yang ditimbulkan dari
sumber daya buatan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Skema dan Reaksi Peluruhan Alfa .................................................. 3
2.2. Energi Peluruhan Alfa .................................................................... 6
2.3. Spektrum Alfa ................................................................................ 7
2.4. Teori Peluruhan Alfa secara Kuantum .. 8
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan ................................................................................... 12
3.2. Saran ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Radioaktivitas merupakan pemancaran spontan partikel-partikel
radioaktif oleh inti-inti atom yang tidak stabil. Radioaktivitas ditemukan
pertama kali oleh Henri Becquerel. Radioaktivitas ini digolongkan menjadi
unsur-unsur radioaktif dan partikel-partikel radioaktif. Unsur radioaktif adalah
unsur-unsur yang memancarkan partikel-partikel radioaktif secara spontan.
Dalam setiap proses peluruhan akan dipancarkan radiasi. Bila ketidakstabilan
inti disebabkan karena komposisi jumlah proton dan neutronnya yang tidak
seimbang, maka inti tersebut akan berubah dengan memancarkan radiasi alfa
() atau radiasi beta (). Sedangkan bila ketidakstabilannya disebabkan karena
tingkat energinya yang tidak berada pada keadaan dasar, maka akan berubah
dengan memancarkan radiasi gamma ().
Terdapat tiga jenis peluruhan radioaktif secara spontan yaitu peluruhan
alfa (), peluruhan beta (), dan peluruhan gamma (). Jenis peluruhan atau jenis
radiasi yang dipancarkan dari suatu proses peluruhan ditentukan dari posisi inti
atom yang tidak stabil tersebut dalam diagram N-Z. Jika jumlah proton lebih
besar dari jumlah netron (N < P), maka gaya elektrostatis akan lebih besar dari
gaya inti, hal ini akan menyebabkan inti atom berada dalam keadan tidak stabil.
Jika jumlah netron sama dengan jumlah protonnya (N = P) akan membuat inti
berada dalam keadaan stabil.
Partikel ialah inti atom helium yang bernomor atom 2 dan bernomor
massa 4. Jenis inti yang memancarkan radiasi disebut inti pemancar . Selain
dipancarkan oleh radionuklida (inti radioaktif) alam, misalnya radium, uranium
dan torium, partikel dapat juga dipancarkan oleh radionuklida buatan. Proses
pemancaran partikel oleh inti atom disertai perubahannya inti menjadi inti
atom lain, disebut peluruhan . Partikel alfa sebenarnya adalah sebuah inti
helium. Inti helium merupakan inti stabil dengan nomor massa dan nomor atom
yang kekal. Peluruhan alfa dapat dianggap sebagai sebuah reaksi fisi nuklir
sebab inti induk terpecah menjadi dua inti anak (daughter). Peluruhan alfa
adalah salah satu contoh dari efek terowongan dalam mekanika kuantum. Tidak
seperti peluruhan beta, peluruhan alfa diatur oleh gaya nuklir kuat.
BAB 2 PEMBAHASAN
Peluruhan radioaktif adalah peristiwa hilangnya energi dari inti atom
yang tidak stabil dengan memancarkan radiasi dan partikelpartikel pengion.
Peluruhan, atau hilangnya energi, ini akan menghasilkan jenis atom lain yang
stabil. Atom baru yang dihasilkan ini dinamakan inti anak (daughter nuclide),
sedangkan atom yang meluruh dinamakan inti ibu (parent nuclide). Satuan SI
untuk peluruhan radiokatif adalah becquerel (Bq). Satu Bq didefinisikan
sebagai satu perubahan (atau peluruhan) per detik. Karena suatu sampel bahan
radioaktif berisi banyak atom, satu Bq adalah ukuran aktivitas yang sangat kecil.
Satuan radioaktivitas yang lain adalah curie (Ci), yang pada awalnya
didefinisikan sebagai aktivitas satu gram radium murni, isotop Ra226.
Sekarang ini satu Ci didefinisikan sebagai aktivitas sebarang radionuklida yang
meluruh dengan laju disintegrasi sebesar 3.7 1010 Bq.
Ditinjau dari jenis dan besar energinya, radiasi radiokatif dibedakan
menjadi tiga macam (yang dinamakan sesuai dengan urutan alphabet Yunani),
yaitu radiasi alfa, beta, dan gamma. Peluruhan alfa hanya terjadi pada unsur
unsur berat saja (dengan nomor atom 52), sedangkan dua jenis peluruhan yang
lain bias terjadi pada semua unsur. Inti-inti yang tidak stabil kadang-kadang
memancarkan partikel alfa (pada peristiwa peluruhan spontan) dari hasil
eksperimen diketahui bahwa partikel alfa adalah inti Helium.
menolak seluruh proton lainnya, sedang satu netron hanya menarik netronnetron tetangganya, maka jelas penambahan netron penambahan netron harus
lebih besar daripada penambahan proton. Inti berat lebih stabil jika jumlah
netron kira-kira sama dengan 1,6 kali jumlah proton (N = 1,6 Z atau N/Z = 1,6).
Hanya saja pada saat Z > 83, gaya tolak antara proton-proton tidak dapat lagi
diimbangi dengan penambahan netron. Oleh karena itu, inti-inti yang
mengandung lebih dari 83 proton (Z > 83) tidak memiliki inti yang stabil.
X ZA42Y 24He
A
Z
A4
Z 2
adalah Ma.
Berdasarkan hukum kekebalan energi
MpC2 = MdC2 + MC2 + K + Kd.
Kd dan K berturut-turut energi kinetik inti
kinetik partikel .
A4
Z 2
Md
Q
M Md
Kd
M
Q
M Md
Po (E = 5,3 MeV)
214
Po (E = 7,7 MeV)
238
212
Bi memiliki 6 macam E
cacah
4,18
4,13
MeV
MeV
238
92
Skema peluruhan
A
Z
A
Z
A4
Z 2
Y*
A4
Z 2
A4
Z 2
A
Z
A
Z
A 4
Z 2
238
92
yang potensial
Coulomb nya lebih dari 8,6 MeV. Tahun 1928, secara terpisah Gamow,
Gurney, dan Condon berhasil menjelaskan peristiwa peluruhan dengan
perhitungan mekanika kuantum. Dalam mekanika kuantum penerowongan
kuantum merupakan salah satu fenomena berskala nano dimana sebuah
partikel melanggar asas mekanika klasik dengan menembus melanggar
penghalang potensial maupun impedansi yang lebih tinggi dari energi
kinetis partikelnya.
Kebolehjadian partikel menembus potensial barrier:
T
I
2
2
P = Transparency
2m(V K )
h2
Menghitung P e 2
1
b
2
2
ln P 2 2m(V (r ) E ) dr
h RR
V (r )
2e Ze 2 Ze 2
4 o r 4 o r
1
b
2
2
2m 2 2 Ze
ln P 2 2
K dr
h R 4 o r
ketika r = b, V = K =
2 Ze 2
4 o b
.(*)
10
b
2
2 Ze 2
2m 2 2 Ze
dr
ln P 2 2
h R 4 o r 4 o b
1
2mK 2 b 2
2 2 1 dr
h R r
b
1
1
1
1
2mK 2 1 R 2 R 2 R 2
2 2 b cos 1
h
b b b
karena b >> R,
1
R 2 R 2
Cos1
2 b
b
1
R 2
1 1
b
1
2
mK
2
sehingga ln P 2 2 b
h 2
R
2
b
2 Ze 2
4 o K
Jadi ln P 2,97 Z
1
2
1
2
R 3,95 ZK
1
2
Vin
.P
2R
11
Vin
1015
2R
b)
Vs
( 1)
r2
Sentrifuga l Barrier
0,002 ( 1)
Coulumb Barrier
Dengan koreksi-koreksi tersebut, maka hasil perhitungan teoritis lebih
mendekati eksperimen.
Partikel alfa tersebut ditembakkan pada inti suatu atom maka akan
menghasilkan radioisotope (yang lebih dan sering digunakan untuk
menembak adalah neutron). Adapun Muatan positif dari partikel alfa sangat
berguna dalam industri, misalnya:
1. Radium-226 dapat digunakan untuk pengobatan kanker, yakni dengan
memasukkan jumlah kecil radium ke daerah yang terkena tumor.
2. Polonium-210 berfungsi sebagai alat static eliminator dari paper mills di
pabrik kertas dan industri lainnya.
3. Beberapa Detektor asap memanfaatkan emisi alfa dari americium-241
untuk membantu menghasilkan arus listrik sehingga mampu membunyikan
alarm saat kebakaran.
12
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1) Peluruhan alpha adalah jenis peluruhan radioaktif dimana inti atom yang
memancarkan partikel alpha, dan dengan demikian mengubah (meluruh)
menjadi atom dengan nomor massa 4 dan nomor atom 2.
2) Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi (hal ini disebabkan karena
inti anaknya mempunyai energi ikat per nukleon yang lebih tinggi
dibandingkan yang dipunyai inti induk). Energi yang dibebaskan (Q) ini
akan menjadi energi kinetik partikel alfa (K) dan inti anak (Kd).
Fraksi Energi Peluruhan,
Md
Q
M Md
Kd
M
Q
M Md