Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN STUDI

STABILITAS INTI serta PELURUHAN α, β dan γ

Disusunoleh :

Dicky Dharmawan (17030234010)

Devy Puspita Sari (17030234004)

Qurrota A’yun (17030234040)

Kimia B 2017

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM

JURUSAN KIMIA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas rahmat dan karuniaNya kami bisa menyelesaikan Handout
Mata kuliah Kimia Inti dan Radiokimia Semester 4 Program Studi S-1
Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya.
Buku ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan
kebutuhan mahasiswa, terutama mahasiswa jurusan Kimia. Selain itu,
buku ini kami konsep untuk kemandirian kegiatan belajar mahasiswa dan
dosen sebagai pembimbing.
Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh
berbagai sarana, salah satu diantaranya adalah handout. Harapan kami,
buku ini dapat membantu mahasiswa memahami materi yang berkaitan
dengan mata kuliah Kimia Inti dan Radiokimia.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu handout ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan
untuk perbaikan handout ini di masa yang akan datang.

Surabaya, 04 Februari 2019

Penulis
Pendahuluan

Materi ini menjelaskan tentang sistem inti mengenai peluruhan radioaktif


yang terdiri dari kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak
stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada
sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah
proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Pada
tingkat perguruan tinggi, atom dan molekul diajarkan agar mahasiswa mengetahui
konsep-konsep kimia yang saling berkaitan. Selain itu, perlunya materi ringkas
yang dapat untuk pegangan pembelajaran mahasiswa dan mempermudah
memahami materi perkuliahan.

Tujuan Pembelajaran
Selesai pembelajaran mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan tentang peluruhan radioaktif.
2. Membedakan jenis – jenis sinar radioaktif
3. Menjelaskan tentang sinar α, β dan γ
4. Memahami dan menerapkan fungsi dari sinar α, β dan γ
BAB II
Pembahasan
A. Peluruhan Radioaktif

Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti


atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi).
Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus
anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi
peluruhan sebuah atom(Lasmi,2012).
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah
becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian
peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1
Bq. Karena biasanya sebuah sampel material radiaktif mengandung banyak
atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah; satuan
yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.
Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa
terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan
pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma
(gelombang elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar yang dipancarkan
tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar
radioaktif disebut dengan zat radioaktif.

Jenis Sinar Radioaktif


Berdasarkan partikel penyusunnya, sinar radioaktif dibagi menjadi tiga,
yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma.
Sinar Alfa (sinar α)
Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini
ditemukan secara bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas, yaitu
peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan, tidak terkontrol, dan
menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron. Berikut
ini adalah sifat alamiah sinar alfa.
Fungsi dari sinar Alfa, yaitu:
a. Ditembakkan pada inti semua atom untuk menghasilkan radioisotop
(yang lebih sering digunakan untuk menembak adalah neutron).
Sinar Beta (sinar β)
Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yangberasal dari inti atom.
Berikut ini beberapa sifat alamiah sinar beta.
1) Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
2) Mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar alfa.
3) Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
Fungsi dari sinar Beta, yaitu:
a. Menentukan letak kebocoran pipa saluran minyak atau cairan atau gas
yang tertimbun dalam tanah
b. Mengukur ketebalan kertas
c. Pancaran sinar beta karbon C-14 dari fosil dapat digunakan untuk
memperkirakan umur fosil
Sinar Gamma (sinar ˠ)
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar
dari inti atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa
maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan
sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar gamma tidak menyebabkan perubahan
nomor atom maupun massa atom.
Sinar gamma memiliki beberapa sifat alamiah berikut ini.
1) Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin
jauh dari sumber intensitasnya makin kecil.
2) Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
3) Mempunyai daya tembus yang terbesar.
4) Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
Fungsi dari sinar Gamma, yaitu:
a. Radiotherapy (membunuh sel kanker) atau radiasi sinar gamma
terkontrol
b. Sterilisasi alat – alat kedokteran
c. Sterilisasi pada makanan dan pengawetan makanan
d. Mengukur ketebalan baja
e. Mendeteksi datangnya pasokan minyak atau cairan dari jauh yang
disalurkan melalui pipa – pipa
f. Membuat varietas tanaman baru yang tahan penyakit
g. Dimanfaatkan pada pembuatan radiovaksin

Peluruhan Sinar Alfa


Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan
dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa
terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik
partikel alfa dan inti anak. Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih
tinggi dibandingkan induknya. Jika inti memancarkan sinar α (inti 4He 2 ),
maka inti tersebut kehilangan 2 proton dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n
berkurang 2, dan A berkurang 4. Persamaan peluruhannya:
A A-4 4
X Y + He
Z Z-2 2

(inti induk) (inti anak)

Peluruhan Sinar Beta


Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron
akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino
merupakan partikel netral yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa.
Bentuk peluruhan sinar beta yang lain adalah peluruhan proton. Proton akan
meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino memiliki sifat yang
sama dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan
antara proton dan neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti
atom tetap stabil. Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β ) maka nomor
massa inti tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah.
Terjadi dua proses peluruhan, yaitu:
A A 0
X Y + β X = Inti Induk
Z Z+1 -1

A A 0
X Y + β X = Inti Anak
Z Z-1 +1

Perbedaan ketiga jenis sinar


Sinar alfa (α) Sinar beta (sinar Sinar gamma (sinar
β) ˠ)
1. Merupakan 1. Merupakan 1. merupakan
inti Helium, elektron gelombang
bermassa 4, berkecepata elektromagnet
dan n tinggi, ik, tidak
bermuatan tidak bermassa, dan
+2,simbolny bermassa, tak bermuatan
4
a 2 α atau dan 2. daya
4
2 He bermuatan ionisasinya
2. Daya negatif kecil
ionisasinya satu(-1), 3. daya
besar simbolnya 0-1 tembusnya
3. Daya β atau 0-1 e besar
tembusnya 2. Daya
kecil ionisasi
A>β>ˠ
3. daya tembus
A<β<ˠ
Dengan jenis muatan yang dimilikinya, bila sinar radioaktif dilewatkan dalam
medan magnet maka akan terurai sebagai berikut:
a. sinar alfa, akan tertarik ke medan magnet negatif
b. sinar beta, tertarik ke medan magnet positif
c. sinar gamma, tidak dibelokkan oleh medan magnet(Krane,2008).
B. Kestabilan Inti Atom
Kestabilan inti atom ditentukan oleh jumlah proton dan netron didalam
inti. Dari 1500 inti yang telah diketahui, hanya ± 400 inti yang stabil. Gambar di
bawah ini menunjukkan diagram N-Z, yang menyatakan hubungan antara
jumlah proton (N) dan jumlan netron (Z) untuk sejumlah inti stabil.
Inti-inti tidak stabil ini secara spontan akan melakukan peluruhan untuk
menuju daerah kestabilan inti dengan memancarkan partikel radioaktif.
Untuk atom ringan ( Z < 20 ), inti stabil jika N = Z atau N/Z = 1
Untuk atom berat ( 20 < Z < 83 ) , inti stabil jika N/Z = 1,6
Tidak ada inti stabil untuk Z > 83
Komposisi jumlah proton dan neutron di dalam inti atom sangat
mempengaruhi kestabilan inti atom tersebut. Inti atom dikatakan stabil bila
komposisi jumlah proton dan neutronnya sudah ”seimbang” serta tingkat
energinya sudah berada pada keadaan dasar. Jumlah proton dan neutron maupun
tingkat energi dari inti-inti yang stabil tidak akan mengalami perubahan selama
tidak ada gangguan dari luar. Sebaliknya, inti atom dikatakan tidak stabil bila
komposisi jumlah proton dan neutronnya “tidak seimbang” atau tingkat
energinya tidak berada pada keadaan dasar. Perlu dicatat bahwa komposisi
proton dan neutron yang “seimbang” atau “tidak seimbang” di atas tidak berarti
mempunyai jumlah yang sama ataupun tidak sama. Setiap inti atom mempunyai
“kesetimbangan” yang berbeda (Sudarmo,2007).
Secara umum, kestabilan inti-inti ringan terjadi bila jumlah protonnya
sama dengan jumlah neutronnya. Sedangkan kestabilan inti-inti berat terjadi bila
jumlah neutron maksimum 1,5 kali jumlah protonnya. Tabel periodik
merupakan suatu tabel yang mencantumkan semua kemungkinan posisi nuklida
baik yang stabil maupun yang tidak stabil. Nuklida-nuklida yang tidak stabil
disebut sebagai radionuklida.
Tabel nuklida juga dapat menunjukkan posisi dari nuklida-nuklida yang
merupakan isotop yaitu petak-petak yang horisontal, misalnya Na-20, Na-21,
Na-22 dan seterusnya. Isotop yang tidak stabil disebut sebagai radioisotop. Pada
dasarnya, radioisotop dan radionuklida adalah istilah yang sama yaitu
menunjukkan inti-inti atom yang tidak stabil. Bahan yang terdiri atas
radionuklida dengan jumlah cukup banyak disebut bahan radioaktif.
Inti-inti atom yang tidak stabil, baik karena komposisi jumlah proton dan
neutronnya yang tidak seimbang ataupun karena tingkat energinya yang tidak
berada pada keadaan dasarnya, cenderung untuk berubah menjadi stabil. Bila
ketidakstabilan inti disebabkan karena komposisi jumlah proton dan neutronnya
yang tidak seimbang, maka inti tersebut akan berubah dengan memancarkan
radiasi alpha atau radiasi beta (β). Kalau ketidakstabilannya disebabkan karena
tingkat energinya yang berada pada keadaan tereksitasi maka akan berubah
dengan memancarkan radiasi gamma. Proses perubahan atau transformasi inti
atom yang tidak stabil menjadi atom yang lebih stabil tersebut dinamakan
peluruhan radioaktif.
Proses peluruhan radioaktif seringkali harus melalui beberapa
intermediate (antara) sebelum menjadi inti atom yang stabil. Jadi seringkali
suatu radionuklida tidak berubah langsung menjadi nuklida yang stabil,
melainkan mengalami beberapa perubahan lebih dulu menjadi radionuklida
yang lain sebelum akhirnya menjadi nuklida yang stabil. Misalnya dari nuklida
X yang tidak stabil berubah menjadi nuklida Y yang juga masih tidak stabil
kemudian berubah lagi menjadi nuklida Z yang stabil. Peluruhan seperti ini
dinamakan peluruhan berantai.
Contohnya adalah 8O16, 11Na22, 2He4 dan 6C12. Berarti 2He4 dan 6C14
tidaklah stabil atau termasuk radioisotop yang dapat memancarkan zat-zat
radioaktif. Untuk inti dengan Z > 20 yang akan stabil jika nilai N lebih besar
dari Z (N/Z > 1) berarti jumlah netronnya harus lebih banyak dari jumlah proton
dalam inti.
C. SOAL
1. Suatu inti dikatakan stabil, jika…….
Jawab : Ia tidak meluruh dengan sendirinya
2. Lithium memiliki 2 isotop : 93Li dan 63Li. Manakah diatara keduanya yang
lebih stabil

Jawab :
Kestabilan suatu inti dapat dilihat dari ratio antara neutron – protonnya,
6
dan dari kedua unsur lithium diatas 3 Li lebih stabil karena perbandingan
proton – neutronnya tepat 1.
3. Suatu isotop U-242 diamati aktivitas radioaktifnya, sinar apa yang akan
terbentuk oleh isotop tersebut dalam rangka mencapai kestabilan inti ?
Jawab :
Isotop uranium yang paling stabil adalah yang bermassa 238, sehingga
isotop yang dimaksud akan meradiasikan sinar alfa untuk memperoleh
inti yang stabil.
4. Diketahui massa proton = 1,007276 u, massa neutron = 1,008665 u,
massa elektron= 0,000549 u. Berapakah besar defek massa isotop helium
yang paling stabil bila massa isotop tersebut yang teramati adalah
4,002602 u?
Jawab :
Massa 2 proton = 2 . 1,007276 u
Massa 2 neutron = 2. 1,008665 u
Massa 2 elektron = 2 . 0,000549 u
.......................................................
Massa 42He = 4,032980 u
Δ m = 4,032980 u – 4,002602 u
Δ m = 0,030378 u
5. Bagaimana ciri isotop yang paling radioaktif ?
Jawab :
Isotop yang paling radioaktif adalah isotop yang memiliki perbandingan
n/p paling jauh dari nilai kestabilan
6. Apa teori yang menjelaskam tentang kestabilan inti?
Jawab :
Teori yang menjelaskan tentang kestabilan inti adalah teori tetes cairan
yang merupakan slah satu model yang dikembangkan khusus untuk
menjelaskan inti atom dan interaksi partikel – partikel didalamnya.
7. Seorang peneliti menemukan kandungan karbon radioaktif pada fosil
kayu yang ditelitinya. Unsur radioaktif tersebut tersisa kira – kira1/16 dari
asalnya. Bila waktu paruh karbon radioaktif adalah 5600 tahun, maka
umur fosil tersebut adalah :
Jawab :
Diketahui : N = 1/16 No ; T1/2 = 5600 tahun
N = No(1/2)n
1/16 No = No(1/2)n
n=4
n = t/T1/2
4T1/2 = t
4(5600) = t
t = 22400 tahun
8. Jika suatu unsur radioaktif yang memiliki waktu paruh 9 hari meluruh
selama 36 hari sehingga unsur yang tersisa memiliki massa 4 gram, mka
massa awal unsur tersebut adalah
Jawab :
Diket :
T1/2 = 9hari, m = 4 gram, t=36 hari, n = 36/9 = 4
m = mo(1/2)n
4= mo(1/2)4
mo = 64 gram
9. Massa suatu unsur radioaktif mula – mula M gram. Setelah meluruh
48hari ternyata massanya menjadi m gram. Jika waktu paruh unsur
tersebut adalah 12 hari, maka perbandingan M : m adalah
Jawab :
mo = M, m= m, t = 48 hari, n = 48/12 = 4
maka, m = mo(1/2)n
m= M(1/2)4
m/M=1/16
10. Jika waktu yang dibutuhkan suatu unsur radioaktif untuk meluruh hingga
tersisa ½ bagian adalah 12 hari, maka waktu yang dibutuhkan unsur agar
meluruh sebanyak 255/256 bagian adalah
Jawab :
Diketahui : T1/2 = 12hari, N = 1- 255/256=1/256 No
t = 8T1/2
t= 8(12)
t=96 hari
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Radioaktivitas merupakan peristiwa terurainya beberapa inti atom


tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti
helium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang
elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut
disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar radioaktif
disebut dengan zat radioaktif. Dengan adanya berbagai jenis sinar juga
memiliki sifat dan manfaat untuk teknologi yang berkembang dan kehidupan
sehari-hari. Namun, dibalik sisi positif yang dimiliki sinar partikel radioaktif
juga ada sisi negatifnya, maka dari itu tidak boleh berlebih dalam
penggunaannya bisa merusak atau berbahaya apabila salah menggunakannya.
Daftar Pustaka
Krane,Kenneth.2008.Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
Lasmi,Ni Ketut.2012.SPM Fisika untuk SMA dan Ma.Bandung:Erlangga
Sudarmo,unggul.2007.Kimia Untuk SMA Kelas XII.Surakarta:PHIBETA

Anda mungkin juga menyukai