Peluruhan Radioaktif
( Peluruhan Alpha, Beta, Gamma)
Disusun oleh :
Hariono 412240005
JURUSAN FISIKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reaksi inti atau reaksi nuklir adalah proses tumbukan dua inti atau dua partikel inti yang
menghasilkan inti atau partikel inti yang berbeda dari asalnya. Pada dasarnya, tumbukan partikel
dapat saja terjadi dengan melibatkan tiga partikel atau lebih, tetapi karena sangat sulit menemui
kasus dimana tiga atau lebih partikel yang berada dalam satu tempat dan satu lokasi yang sama,
maka propabilitas proses tumbukan seperti itu sangat kecil dan jarang terjadi.
Sebuah partikel dapat menyebabkan reaksi nuklir spontan yang menghasilkan proses yang
memancarkan sinar radioaktif atau disebut peluruhan radioaktif. Partikel inti dapat saja
bertumbukan tanpa mengalami perubahan. Proses ini tidak dapat dikatagorikan sebagai reaksi
nuklir, melainkan hanya disebut sebagai tumbukan elastik partikel inti.
Satu inti atom yang tidak stabil (radioisotop atau inti radioaktif) secara spontan akan berubah
menjadi inti atom lain yang lebih stabil sambil memancarkan energi radiasi. Radiasi yang
dipancarkan tersebut dapat berupa partikel alpha (α), partikel beta (β), atau sinar gamma (γ).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep peluruhan alpha
2. Mengetahui konsep peluruhan beta
3. Mengetahui konsep peluruhan gamma
BAB II
PEMBAHASAN
Peluruhan alpha dominan terjadi pada inti-inti tidak stabil yang relatif berat (nomor atom
lebih besar dari 80). Dalam peluruhan ini akan dipancarkan partikel alpha (α), yaitu suatu
partikel yang terdiri atas dua proton dan dua neutron. Partikel α mempunyai massa 4 sma dan 2
muatan elementer positif. Partikel α secara simbolik dinyatakan dengan simbol 2He4 karena
identik dengan inti atom Helium.
Inti atom yang melakukan peluruhan α akan kehilangan dua proton dan dua neutron serta
membentuk nuklida baru.
Z X A Z 2 Y A 4
- Daya ionisasi partikel α sangat besar, ± 100 kali daya ionisasi partikel β dan 10.000 kali daya
ionisasi sinar γ .
- Jarak jangkauan (daya tembus) nya sangat pendek, hanya beberapa mm udara, bergantung
pada energinya.
- Partikel α akan dibelokkan jika melewati medan magnet atau medan listrik.
- Kecepatan partikel α bervariasi antara 1/100 hingga 1/10 kecepatan cahaya.
2.2. Peluruhan Beta
Peluruhan beta terjadi pada inti tidak stabil yang relatif ringan. Dalam peluruhan ini akan
dipancarkan partikel beta yang mungkin bermuatan negatif (β-) atau bermuatan positif (β+).
Partikel β- identik dengan elektron sedangkan partikel β+ identik dengan elektron yang
bermuatan positif atau positron.
Dalam proses peluruhan β- terjadi perubahan neutron menjadi proton di dalam inti atom.
Proses peluruhan ini dapat dituliskan sebagai persamaan inti berikut :
Berbeda dengan dua jenis peluruhan sebelumnya, peluruhan gamma tidak menyebabkan
perubahan nomor atom maupun nomor massa, karena radiasi yang dipancarkan dalam peluruhan
ini berupa gelombang elektromagnetik (foton).
Peluruhan ini dapat terjadi bila energi inti atom tidak berada pada keadaan dasar (ground
state), atau sering dikatakan sebagai inti atom yang tereksitasi (exited state). Biasanya, peluruhan
γ ini mengikuti peluruhan α ataupun β.
Z X A* Z Y A
27 Co 60 28 Ni 60*
28 Ni 60* 28 Ni 60
- Sinar γ dipancarkan oleh nuklida (inti atom) yang dalam keadaan tereksitasi (isomer) dengan
panjang gelombang antara 0,005 Å hingga 0,5 Å.
- Daya ionisasinya di dalam medium sangat kecil sehingga daya tembusnya sangat besar bila
dibandingkan dengan daya tembus partikel α atau β.
- Karena tidak bermuatan, sinar γ tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
BAB III
KESIMPULAN
Peluruhan alpha dominan terjadi pada inti-inti tidak stabil yang relatif berat (nomor atom
lebih besar dari 80). Dalam peluruhan ini akan dipancarkan partikel alpha (α), yaitu suatu
partikel yang terdiri atas dua proton dan dua neutron. Peluruhan beta terjadi pada inti tidak stabil
yang relatif ringan. Dalam peluruhan ini akan dipancarkan partikel beta yang mungkin
bermuatan negatif (β-) atau bermuatan positif (β+). Peluruhan gamma tidak menyebabkan
perubahan nomor atom maupun nomor massa, karena radiasi yang dipancarkan dalam peluruhan
ini berupa gelombang elektromagnetik (foton).
DAFTAR PUSTAKA
Zubaidah, A. 2015. Buku Pintar Nuklir. Badan Tenaga Nuklir Nasional. Jakarta