Disusun oleh
KELOMPOK 3
JURUSAN FISIKA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada umumnya setiap benda yang berosilasi akan berhenti berosilasi jika tidak digetarkan
secara terus menerus. Benda yang pada mulanya bergetar atau berosilasi bisa berhenti karena
mengalami redaman. Redaman bisa terjadi akibat adanya gaya hambat atau gaya gesejan. Osilasi
yang mengalami redaman bisa disebut sebagai osilasi teredam. Dalam beberapa buku digunakan
istilah gerak harmonik teredam. Dalam gerak harmonik sederhana, kita menganggap benda yang
berosilasi tidak mengalami redaman. Ini hanya bentuk ideal saja. Tujuannya untuk
mempermudah analisa. Dalam kenyataannya setiap benda yang mengalami osilasi pasti
mengalami redaman.
Jika hambatan atau gesekan cukup kecil, maka benda tersebut akan mengalami redaman.
Adanya redaman menyebabkan amplitude berkurang perlahan-lahan menjadi nol. Amplitudo
berkaitan dengan energi. Berkurangnya amplitude osilasi menunjukkan bahwa energi benda yang
berosilasi berkurang. Energi ini berubah menjadi kalor.
Pada semua gerak osilasi sebenarnya ada energi mekanik terdisipasi karena adanya
pengaruh gaya gesekan. Contoh: sebuah pegas yang berhenti berosilasi karena pengaruh
redaman. Jadi, jika ada energi gerak osilasi berkurang terhadap waktu disebut teredam..
Apabila redaman cukup besar maka osilasi yang dialami benda tidak lagi menyerupai
gerak harmonik sederhana. Dalam hal ini osilasi yang dialami benda termasuk osilasi teredam.
Terdapat tiga jenis redaman (damping) yang dialami oleh benda yang berosilasi, antara lain
redaman kuat (overdamped), redaman kritis (critical damping), dan redaman ringan
(underdamped).
Pemograman osilasi teredam ringan mempelajari bagaimana gerak sebuah benda
berosilasi dengan nilai redaman yang kecil. Dimana ada benda bermassa dihubungkan dengan
pegas, apabila sebuah benda berosilasi dengan redaman amplitudonya akan mengalami
penurunan secara eksponensial hingga mencapai posisi nol pada waktu tertentu. Dalam tulisan
ini dibahas pemograman berupa waktu dan posisi tiap benda yang digambarkan melalui grafik
serta animasi sederhananya (grafik 2 dimensi).
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Grafik Osilasi Teredam Ringan dalam Pemograman Matlab?
2. Bagaimana Membuat Animasi Sederhana Osilasi Teredam Ringan?
3. Tujuan
1. Mengetahui Tampilan Grafik Posisi Benda Terhadap Waktu Osilasi Teredam Ringan
dengan Pemograman Matlab
2. Membuat Grafik 2 Dimensi Osilasi Teredam Ringan dengan Pemograman Matlab
BAB II
PEMBAHASAN
y(t ) Re t . cos( t )
clear;
clc
disp(' ')
disp(' ')
disp(' ')
A=2^0.5;
beta=8;
alpha=-2;
tetha=pi/4;
tmaks=2;
for t=0:0.01:tmaks;
yt=A*exp(alpha*t).*(cos(beta*t-tetha))
plot(t, yt, 'o' )
hold on
ymaks=A;
ymin=-A;
axis([ 0 tmaks ymin ymaks ])
pause(0.03)
end
Untuk membuat grafik dua dimensi (2D) osilasi teredam ringan ialah dengan plot serta
menggunakan perintah pause(m). Pause berfungsi membuat komputer berhenti selama m detik
sebelum melakukan proses berikutnya. Sedangkan axis berfungsi untuk membuat
ukuran/dimensi kotak yang akan ditempati grafik. Untuk sumbu x yang mewakili nilai waktu
yaitu dari 0 sampai waktu maksimum yang ditetapkan. Untuk sumbu y yang mewakili nilai
posisi benda dibuat batasan yaitu ymaks dan
Output Grafik
Dari hasil eksekusi dapat dilihat setiap titik-titik merupakan perintah m detik yang kita
masukkan. Grafik dimulai dari y=1. Pada saat t=0, y=1. Ini merupakan akibat dari fungsi
eksponensial pada rumus, dimana eksponensial yang dipangkatkan dengan 0 sama dengan 1.Dari
grafik juga dapat dilihat bahwa seiring waktu amplituo perlahan-lahan berkurang hingga menjadi
nol. Ini sesuai dengan fungsi eksponensial yang terdapat juga di dalam rumus. Benda masih
mengalami osilasi sebelum berhenti yang merupakan osilasi teredam ringan.
BAB III
PENUTUP
Langkah untuk pemograman osilasi teredam ringan ialah dengan menganalisa gerak
benda teredam, menentukan solusi persamaan karakteristik untuk osilasi teredam ringan,
menginput nilai-nilai yang dibutuhkan sesuai kebutuhan proses, membangkitkan suatu nilai
(dalam hal ini nilai waktu) untuk memperoleh grafik/plot posisi benda terhadap waktu.
Sedangkan untuk membuat grafik 2 dimensi (2D) adalah dengan menggunakan perintah
pause(m) serta memberikan batas ukuran dimensi/kotak yang akan ditempati grafik pada sumbu
x dan sumbu y.
DAFTAR PUSTAKA
Anto S, dkk. 2012. Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osikasi Teredam pada Cassy-E 524000.
Indonesian Journal of Applied Physics (2012) Volume 2. No 2