Anda di halaman 1dari 30

CRITICAL BOOK REVIEW

MATA KULIAH : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU :

DR.WISMAN HADI,S.PD.,M.HUM

OLEH :
KELOMPOK 5
HARIONO (4173540003)

FISIKA NONDIK 2017

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia ini yang berjudul “Critical Book Review”. Penulis
berterima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan
bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca. Semoga pembaca dapat memahami materi yang
disajikan oleh penulis.

Medan, 25 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................

Indetitas Buku .........................................................................................

BAB I. Pendahuluan ..............................................................................

BAB II. Ringkasan Isi Buku ...................................................................

BAB III. Analisis Buku ..........................................................................

BAB IV. Penutup ...................................................................................

Daftar Pustaka ........................................................................................


IDENTITAS BUKU
Buku I
Judul buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
Pengarang : Drs.Sanggup Barus , M.Pd. dkk
Penerbit : Universitas Negeri Medan
Tahun terbit : 2019
Jumlah halaman : 118 halaman
Bahasa teks : Bahasa indonesia.

Buku II
Judul buku : Buku ajar mata kuliah wajib umum bahasa indonesia
Pengarang : Ristekdikti
Penerbit : Direktorat jendral pembelajaran dan kemahasiswaan kementrian
riset
teknologi dan pendidikan tinggi
Tahun terbit : 2016
Jumlah halaman : 303 halaman
Bahasa teks : Bahasa indonesia.

Buku III
Judul buku : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi
Pengarang : Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M.Pd
Penerbit : PT Refika Aditama
Tahun terbit : 2012
Jumlah halaman : 118 halaman
Bahasa teks : Bahasa indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku dengan
menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi
buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap
suatu bidang kajian tertentu. Mahasiswa dapat menguji pikiran pengarang/penulis lewat
sudut pandangnya dengan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki.
Melalui kegiatan critical book review mahasiswa di ajak untuk berfikir kritis
mengenai suatu permasalahan, menillai dan menganalisis suatu kajian secara objektif
serta mampu memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.
B. Tujuan penulisan Critical Book Review
1. Penyelesaian tugas mata kuliah Bahasa Indonesia program studi Fisika
2. Menambah pemahaman mahasiswa mengenai materi atau isi buku yang di bahas
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara
luas
4. Mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis terhadap satu permasalahan.
C. Manfaat critical book report
Beberapa manfaat yang didapatkan dalam melakukan critical book report antara
lain:
1. Bagi penulis kiritik yang sampaikan dapat menjadi referensi dan pertimbangan
dalam menulis karya-karya yang lain.
2. Bagi mahasiswa atau masyarakat umum kritik buku menjadi sarana menambah
wawasan berfikir dan pembelajaran untuk mengemukakan pendapat secara
ilmiah.
3. Bagi dosen atau pendidik, kegiatan critical book report dapat menjadi bahan
penilaian sejauh mana pemahan peserta didik terhadap materi suatu bahan
bacaan.
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
BUKU I
Bab 1. Pendahuluan
A. Kedudukan dan Fungsi Bahasa-Bahasa di Indonesia
1. Bahasa Indonesia
Berfungsi :
i. Lambang kebanggaan nasional
ii. Lambang identitas nasional
iii. Alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belangang
sosial,budaya, dan bahasa daerahnya
iv. Alat komunikasi antar daerah dan antarbudaya
Kedudukannya :
i. Bahasa resmi kenegaraan
ii. Bahasa pengantar di dunia pendidikan
iii. Bahasa perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaaan pembangunan serta pemerintahan
iv. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern
2. Bahasa daerah
Berfungsi :
i. Lambang kebanggaan daerah
ii. Lambang identitas daerah
iii. Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah
iv. Sarana pendukung budaya daerah dan bahasa indonesia
3. Bahasa asing
Berfungsi :
Alat berhubungan antar bangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern untuk pembangunan nasional
B. Bahasa Indonesia Baku
1. Pengertian bahasa baku dan nonbaku
Bahasa baku : ragam bahasa Indonesia yang menjadi pokok, yang menjadi dasar
ukuran, atau yang menjadi standar.
Bahasa nonbaku : ragam bahasa Indonesia yang tidak menjadi pokok, yang tidak
menjadi dasar ukuran, atau tidak yang menjadi standar.
2. Fungsi bahasa indonesia baku
i. Pemersatu
ii. Penanda kepribadian
iii. Penambah wibawa
iv. Kerangka acuan
3. Konteks pemakaian bahasa indonesia baku
i. Resmi
ii. Wacana teknis
iii. Pembicaraan di depan umum
iv. Pembicaraan dengan orang yang dihormati
4. Ciri-ciri bahasa Indonesia baku
i. Memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan
ii. Kemantapan dinamis
iii. Cendekia

Bab 2. Penulisan Teks Akademik


A. Pengertian teks Akademik
Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku,
ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel
ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya
terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur,
eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk
menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-
subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro
tersebut. Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks
nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh
ciri-ciri tertentu. Untuk membedakan keduanya, Anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut.
B. Ciri-ciri Teks Akademik dan Teks Nonakademik
Perbedaan Teks akademik Teks non akademik
(Teks Ilmiah) (Teks non Ilmiah)
Objek Adanya fakta objek yang Tidak ada objek yang diteliti
diteliti
Fakta Dibuktikan dengan Tanpa dukungan atau bukti
pengamatan pengamatan (objektif) (subjektif)
Tata urutan Bersifat metodis dan Sesuai dengan alur
sistematis
Bahasa Menggunakan bahasa yang Menggunakan bahasa yang
ilmiah ( bahasa baku yang baik non ilmiah ( menggunakan
dan benar) bahasa baku yang baik)
Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya bahasa Formal Non formal dan populer
isi Biasanya berisi pengamatan Dapat bersifat persuasif,
atau penelitian deskriptif, maupun kritik
tanpa didukung bukti

C. Teks Akademik dalam berbagai Genre Makro


Ciri-ciri yang dapat membedakan teks akademik dan nonakademik tersebut tidak lain
adalah ciri-ciri leksikogramatika–kata-kata dalam susunan beserta makna yang
dihasilkan–yang ada di tingkat leksis (kata), kalimat, dan wacana. Menyajikan Teks
Akademik dalam Berbagai Genre Makro
i. Ulasan Buku
ii. Proposal
iii. Laporan
iv. Artikel Ilmiah

Bab 2. Penulisan teks ulasan buku


A. Pengertian Teks Ulasan Buku
Teks ulasan juga disebut teks review. Ulasan pada umumnya ditulis dalam bentuk
artikel, sehingga teks ulasan dapat disebut artikel ulasan. Ulasan merupakan teks yang
berfungsi untuk menimbang, menilai, dan mengajukan kritik terhadap karya atau
peristiwa yang diulas tersebut (Gerot & Wignell, 1994; Hyland & Diani, 2009). Ulasan
buku memaparkan tujuan buku ditulis, menguraikan strukturnya, menjelaskan gaya
penulisannya, dan meletakkan isinya ke dalam konteks yang lebih luas dengan cara
membandingkannya dengan buku-buku lain yang sejenis.
B. Struktur Teks Ulasan Buku
i. Identitas (opsional)
ii. Orientasi
iii. Tafsiran isi
iv. Evaluasi
v. Rangkuman
C. Cara merekonstruksi teks ulasan buku
i. Membaca teks ulasan
ii. Mencari informasi mengenai buku
iii. Melihat stuktur teks ulasan
iv. Menulis kembali teks ulasan berdasarkan stuktur teks ulasan
D. Langkah-langkah operasional penulisan Teks ulasan buku
i. Memilih buku yang diulas
ii. Membaca kritis
iii. Membuat ringkasan
iv. Menentukan kriteria penilaian
v. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
vi. Menulis laporan yang dimaksud

Bab 4. Penulisan teks proposal


Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Akan
tetapi, kini kata proposal lebih sering digunakan daripada ketiga kata yang lain itu. Dalam
bahasa Inggris, kata proposal diberi makna “something (such as a plan or suggestion) that
is presented to a person or group of people to consider” atau “the act of presenting a plan,
suggestion, etc., to a person or group of people” (Webster, 2012). Makna itu juga
digunakan dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan
makna proposal sebagai “rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja”.
Proposal penelitian atau proposal kegiatan dinyatakan layak apabila dirancang dengan
baik dan mengikuti kelaziman yang telah disepakati dalam tradisi akademik di Indonesia.

Bab 5. Penelitian teks laporan


Dengan demikian terdapat dua jenis laporan kegiatan, yaitu laporan kegiatan
secara umum dan laporan kegiatan yang berupa TA. Namun demikian, perlu dicatat
bahwa di lembaga pendidikan tertentu skripsi juga sering disebut TA (yang tentu saja
didasarkan pada penelitian), tetapi pada buku ini TA dianggap sebagai laporan kegiatan
nonpenelitian. Perlu dicatat pula bahwa pada perguruan tinggi tertentu mahasiswa S-1
dituntut untuk menempuh mata kuliah magang, yaitu kegiatan lapangan selama 1-3 bulan
untuk memperoleh pengalaman kerja di instansi tertentu sebagai sarana untuk
menerapkan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah. Untuk mengakhiri kegiatan
tersebut mahasiswa juga diharuskan menyusun laporan kegiatan yang disebut laporan
magang. Melaporkan hasil penelitian atau hasil kegiatan (termasuk pengolahan dan
analisis data) dalam bentuk tulisan yang berterima tidaklah mudah. Menelusuri Model
Teks Laporan, yaitu: Laporan penelitian dan laporan kegiatan disusun menurut struktur
teks tertentu. Struktur teks itu terdiri atas tahapan-tahapan yang direalisasikan oleh genre
mikro yang sesuai dengan isi dan fungsi tahapan-tahapan tersebut. yaitu: menelusuri
model teks laporan penelitian, menelusuri model teks laporan kegiatan. Menganalisis
Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporan, yaitu: menganalisis hubungan
gengre pada setiap tahapan teks laporan penelitian, landasan teori dan tinjauan pustaka,
metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup, daftar pustaka dan
lampiran, simpulan tentang struktur teks dan hubungan gengre pada laporan penelitian.

Bab 6. Penulisan teks Artikel Ilmiah


Agar mendapatkan gambaran awal tentang artikel ilmiah, terlebih dahulu
kerjakanlah tugas di bawah ini. Selain pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada tugas
ini, Anda boleh mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sendiri. Untuk mencapai hasil
yang lebih baik, kerjakanlah tugas tersebut dalam diskusi kelompok.
Laporan penelitian sebagaimana telah Anda buat pada Bab IV dapat dituangkan ke dalam
artikel ilmiah. Artikel jenis ini disebut artikel penelitian, yaitu artikel yang didasarkan
pada penelitian. Jenis artikel lainnya adalah artikel konseptual, yaitu artikel sebagai hasil
pemikiran secara konseptual. Artikel jenis yang kedua ini tidak merupakan laporan
penelitian. Dengan demikian, terdapat dua jenis artikel ilmiah, yaitu artikel penelitian dan
artikel konseptual. Sesungguhnya, masih terdapat jenis artikel lain, yaitu artikel ilmiah
populer. Artikel yang terakhir ini pada dasarnya sama dengan artikel konseptual tetapi
disajikan dengan gaya yang lebih informal.
Artikel ilmiah merupakan salah satu jenis teks akademik. Artikel ilmiah biasanya
diterbitkan pada jurnal ilmiah, yaitu terbitan berkala yang berisi kajian-kajian ilmiah di
bidang tertentu (Rifai, 1995: 57-95). Jenis-jenis teks akademik yang lain adalah buku,
laporan penelitian, tesis, disertasi, ulasan, dan sebagainya. Telah Anda ketahui bahwa
artikel ilmiah dapat digolongkan menjadi artikel penelitian dan artikel nonpenelitian
(serta artikel ilmiah populer, sebagai subjenis yang lain).
1. Mengeksplorasi Struktur Teks pada Artikel Ilmiah
Baik artikel penelitian maupun artikel konseptual ditulis menurut konvensi yang berlaku
di masyarakat akademik, sedangkan artikel ilmiah populer tidak terlalu terikat oleh
konvensi.
 Struktur Teks pada Artikel Penelitian dan Artikel Konseptual
 Struktur Teks pada Artikel Ilmiah Populer
2.Menganalisis Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan salah satu genre. Sebagai genre makro, artikel ilmiah
mengandung genre mikro yang terletak pada tahapan-tahapan atau bab-bab di dalamnya
(abstrak, , pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil , pembahasan,
simpulan untuk artikel penelitian dan abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka,
pembahasan, simpulan untuk artikel non-penelitian). Setiap tahapan mengandung genre
mikro yang berbeda-beda.
 Hubungan Genre pada Teks Artikel Penelitian dan Teks Artikel Konseptual
 Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah Populer
 Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Media Publikasinya
 Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah
Sebagai mahasiswa tentu saja Anda sering mendapatkan tugas dari dosen untuk
membuat tulisan yang disebut paper, esai, atau makalah. Tugas Anda itu sesungguhnya
adalah artikel ilmiah. Barangkali artikel yang Anda tulis itu pada umumnya merupakan
artikel konseptual. Artikel penelitian dan artikel ilmiah populer akan Anda tulis pada
kesempatan lain. Pada saatnya, Anda membuat artikel penelitian setelah Anda melakukan
penelitian. Jadi penelitian itu selain dapat dilaporkan ke dalam bentuk laporan penelitian
(seperti yang telah Anda pelajari pada Bab IV buku ini) juga dapat dilaporkan ke dalam
bentuk artikel penelitian. Pada kesempatan lain, Anda akan menulis artikel ilmiah populer
apabila Anda mengungkapkan gagasan dengan cara yang lebih informal melalui koran,
majalah, atau media sosial.
Menganalisis Media Publikasi Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dalam ketiga jenis itu dapat diterbitkan di berbagai forum dan
media. Selain dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah, artikel ilmiah (baik yang berupa
penelitian maupun yang konseptual) dapat disajikan di forum seminar, konferensi, dan
lokakarya. Kegiatan itu pada umumnya dilaksanakan secara periodik. Brosur tentang
forum itu diedarkan secara luas, dan bahkan ditayangkan di media maya. Brosur seperti
itu berfungsi sebagai undangan (calls for papers) untuk mempresentasikan artikel ilmiah.
BUKU II
Pendahuluan
A. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
1. Bahasa Nasional dan Bahasa Negara
Bagi bangsa Indonesia, tentu saja bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang
sangat penting karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara sekaligus. Sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia
mempunyai fungsi sebagai lambang kebanggaan dan identitas nasional, serta alat
pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya
dan bahasanya.
2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah berfungsi sebagai lambang kebanggaan dan lambang identitas
daerah, alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan sarana
pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia.
3. Bahasa Asing
Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan antarbangsa dan
sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
pembangunan nasional.
B. Bahasa Indonesia Baku
Mempunyai keunggulan jangkauan wilayah penggunan dan keunggulan waktu
pengguna. Bahasa indonesia baku memiliki ciri lain yaitu, kemantapan dinamis dan
cendekia.
C. Kerangka konseptual, Visi dan Tujuan
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Konsep nasionalisme Indonesia dibangun oleh para pendiri negara atas dasar atau
fondasi bahasa, bukan fondasi ras/etnis atau agama. Tidak ada satu agama pun
yang dijadikan landasan berdirinya negara bangsa Indonesia.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara membawa konsekuensi
bahwa bahasa Indonesia harus mampu mengemban tujuan nasional bangsa
Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kehidupan bangsa yang
cerdas, setiap warga negara, apalagi mereka yang telah terdidik, tidak hanya harus
mampu memahami berbagai informasi, tetapi juga mampu menjelaskan,
menerapkan, mengevaluasi, dan bahkan mampu mencipta ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta seni (ipteks), baik sebagai bentuk implementasi maupun inovasi.
Untuk itu, diperlukan kemahiran mewujudkan teks sebagai bentuk terlengkap
komunikasi berbahasa. Penyelenggaraan mata kuliah Bahasa Indonesia di
perguruan tinggi bertujuan menciptakan sivitas akademik yang cerdas
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.
Visi itu dicapai dengan cara (1) meningkatkan literasi berbahasa Indonesia di
kalangan sivitas akademik, (2) meningkatkan akses dan relevansi pendidikan
tinggi berbasis bahasa Indonesia, (3) meningkatkan kemampuan sivitas akademik
untuk mencari dan menemukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni melalui
bahasa Indonesia, dan (4) meningkatkan kesadaran sivitas akademik akan peran
pentingnya sebagai agen transformasi pola berpikir saintifik melalui penggunaan
bahasa Indonesia.
Itulah sebabnya, pembelajaran bahasa Indonesia tidak bertujuan sekadar
mengantarkan mahasiswa untuk mencapai nilai tertinggi, tetapi juga diharapkan
dapat menjadi wahana untuk:
1) menumbuhkan sikap mental sivitas akademik yang mampu mengapresiasi
nilai- nilai bahasa Indonesia sebagai simbol kedaulatan bangsa dan negara;
2) memberikan pemahaman dan penghayatan atas keberadaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu bangsa dan bahasa ipteks;
3) menyiapkan sivitas akademik agar mampu menganalisis permasalahan dan
mencari solusi terhadap persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara melalui pembuatan dan penggunaan teks;
4) mengembangkan keterampilan berkomunikasi secara akademik baik dalam
bentuk bahasa Indonesia lisan maupun tulis demi pengembangan ipteks dalam
tatanan dunia global.
D. Kompetensi dan Desain Pembelajaran
Mata kuliah Bahasa Indonesia didesain sedemikian rupa sehingga dapat menjadikan
bahasa Indonesia sebagai wahana untuk ekspresi diri dan akademik. Desain itu dapat
digambarkan ke dalam poin-poin sebagai berikut.
1) Kompetensi Inti (KI).
2) Kompetensi Dasar (KD).
3) Kompetensi Inti 1 dan 2 (KI 1 dan KI 2)
4) Kompetensi Inti 3 dan 4 (KI 3 dan KI 4)
5) Kompetensi Inti 1, 2, 3, dan 4
6) Dalam konteks materi kuliah Bahasa Indonesia, Kompetensi Dasar dijabarkan
secara utuh, koheren, dan konsisten berdasarkan pada kerangka Kompetensi Inti
1,2, 3, dan 4 yang kemudian dikembangkan dalam materi kuliah.
7) Kompetensi Dasar 1.1 sampai dengan 1.
8) Kompetensi Dasar 2.1sampai dengan 2.4
9) Kompetensi Dasar 3.1sampai dengan 3.4
10) Kompetensi Dasar 4.1sampai dengan 4.7
Proses pembelajaran aktif tersebut dilakukan dengan menerapkan berbagai metode
belajar, antara lain, sebagai berikut:
1) Pembelajaran Tematik
2) Pembelajaran Berbasis Saintifik
3) Pembelajaran Berbasis Proyek
4) Pembelajaran Berbasis Masalah
5) Pembelajaran Kolaboratif
6) Pembelajaran Berbasis Teks
E. Pembelajaran Berbasis Teks
1. Teks sebagai Bahan Dasar Pembelajaran
2. Jenis-jenis Teks
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Teks

Bab 1. Mengeksplorasi teks akademik dalam genre makro


A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Akademik
B. Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Akademik
1) Mengidentifikasi Ciri-ciri Teks Akademik dan Teks Nonakademik
2) Menganalisis Pentingnya Teks Akademik
C. Kegiatan 3: Membangun Teks Akademik secara Bersama-sama
1) Menggali dan Mengevaluasi Lebih Jauh Ciri-ciri Teks Akademik
2) Menyajikan Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro
Bab 2. Menjelajah Dunia Pustaka
A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Ulasan Buku
B. Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Ulasan Buku
1) Menelusuri Model Teks Ulasan Buku
2) Menganalisis Aspek Penilaian, Formulasi Bahasa, dan Manfaat Teks Ulasan Buku
C. Kegiatan 3: Membangun Teks Ulasan Buku secara Bersama-sama
1) Merekonstruksi Teks Ulasan Buku
2) Membuat Teks Ulasan Buku

Bab 3 Mendesain Proposal Penelitian Dan Proposal Kegiatan


A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Proposal
B. Kegiatan 2 : Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Proposal
1) Menelusuri Model Teks Proposal
2) Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal
3) Menganalisis Formulasi Bahasa pada Proposal, Manfaat Proposal, dan Pihak yang
Diberi Proposal
C. Kegiatan 3 Membangun Teks Proposal secara Bersama-sama
1) Merekonstruksi Teks Proposal
2) Menyusun Teks Proposal yang Baru

Bab 4 Melaporkan Hasil Penelitian Dan Hasil Kegiatan


A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Laporan
B. Kegiatan 2: Menelusuri Model dan Menganalisis Teks Laporan
1) Menelusuri Model Teks Laporan
2) Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporan
C. Kegiatan 3: Membangun Teks Laporan secara Bersama- sama
1) Merekonstruksi Teks Laporan
2) Menyusun Teks Laporan yang Baru

Bab 5 Mengaktualisasikan Diri Melalui Artikel Ilmiah


A. Membangun Konteks Teks Artikel Ilmiah
B. Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Artikel Ilmiah
1) Mengeksplorasi Struktur Teks pada Artikel Ilmiah
2) Menganalisis Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah
3) Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Media Publikasinya
C. Kegiatan 3: Membangun Teks Artikel Ilmiah secara Bersama-sama
1) Mengevaluasi dan Merekonstruksi Teks Artikel Ilmiah
2) Menulis Teks Artikel Ilmiah Berdasarkan Permintaan
BUKU III
Bab 1. Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia.
Kedudukan bahasa Indonesia ada dua, yaitu: sebagai bahasa nasional (persatuan)
dan sebagai bahasa negara (resmi). Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai:
1) lambang kebanggaan nasional,
2) lambang identitas nasional,
3) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan
kebangsaan Indonesia, dan
4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
1) bahasa resmi kenegaraan,
2) bahasa pengantar di dalam pendidikan,
3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah,
dan
4) alat pembangunan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Berdasarkan kebutuhan pemakaiannya, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai (1)
alat untuk mengepresikan diri, (2) alat untuk berkomunikasi, (3) alat untuk mengadakan
integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan (4) alat untuk
melakukan kontrol sosial.

Bab 2. Ragam Bahasa Indonesia Tulis Ilmiah


Ragam bahasa tulis adalah variasi bahasa yang digunakan melalui media tulisan,
yang tidak terikat oleh ruang dan waktu, sehingga diperlukan kelengkapan struktur
sampai pada sasaran secara visual. Bahasa tulis relatif lebih cermat, tata bahasanya lebih
terkontrl daripada bahasa lisan.
Menurut Dittmar (1978) dan Halim (1979) salah satu ragam bahasa adalah ragam
fungsional. Yang dimaksud dengan ragam fungsional adalah ragam yang dihubungkan
dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Dalam
penggunaannya, bahasa ragam fungsional dihubungkan dengan tingkat keresmian,
sehingga dalam kenyataannya antara lain menjelma sebagai bahasa teknis keprofesian,
seperti bahasa yang digunakan dalam bidang keilmuan (ilmu sosial, ilmu alam, ilmu
pendidikan, ilmu budaya, ilmu ekonomi, ilmu manajemen, ilmu hukum, ilmu olahraga,
ilmu teknik, dll).
Johannes menyatakan gaya bahasa keilmuan sama dengan ragam bahasa fungsional
baku yaitu ragam tulis yang ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1) bahasanya adalah bahasa resmi,
2) sifatnya formal dan objektif,
3) nadanya tidak emosional,
4) keindahan bahsanya tetap diperhatikan,
5) kemubaziran dihindari, dan
6) isinya lengkap, ringkas, meyakinkan dan tepat.
Dalam penggunaan bahasa di bidang ilmu pengetahuan, bahasa mempunyai sifat
pemakaian yang khas dan spesifik. Informasi dan yang disampaikan dalam bentuk karya
ilmiah bersifat formal. Sehingga ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah
adalah ragam bahasa baku (standar). Bahasa yang bersifat ilmiah tidak
mempertimbangkan efek-efek perasaan yang timbul, seperti yang dipertimbangkan dalam
bahasa ragam sastra.

Bab 3. Penulisan Bahasa Indonesia Ilmiah


Suatu karya limiah diartikan sebagai suatu hasil karya yang dipandang memiliki
kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
Karangan atau tulisan ilmiah adalah semua bentuk karangan yang memiliki kadar ilmiah
tertentu sesuai dengan bidang kelmuannya (sains, teknologi, ekonomi, pendidikan,
bahasa dan sastra, kesehatan, dan lain-lain.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalh menyampaikan seperangkat keterangan,
informasi, dan pikiran secara tegas, ringkas dan jelas (ABC = accurate, breif, clear). Isi
suatu karya ilmiah dapat berupa keterangan atau informasi yang besifat faktual
(mengemukakakn fakta), hipotesis (dugaan-dugaan), konklusif (mengemukakan
kesimpulan), dan implementatif (mengemukakan rekomendasi atau saran-saran serta
solusi).
Berdasarkan tingkat akademiknya, karangan ilmiah dapat dibedakan atas:
- Laporan
Secara konvensional, laporan penelitian disusun dengan mengikuti pola atau
sistematika sebagai berikut: pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian,
hasil penelitian dan pembahasan, dan kesimpulan serta saran atau rekomendasi.
Pada bagian pendahuluan laporan hendaknya dikemukakan latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/kontribusi peneltian,
dan definisi operasional. Pada kajian pustaka berisi kajian teoritik, kerangka
berpikir, dan hipotesis atau pertanyaan penelitian. Pada metode penelitian
hendaknya dikemukakan rancangan/desain penelitian, wilayah generalisasi,
subjek penelitian, populasi dan sampel, cara/ prosedur/ pendekatan/ teknik
pengumpulan data dan analisis data. Pada bagian hasil penelitian dan
pembahasan hendaknya dikemukakan deskripsi tentang lokasi penelitian dan
subjek penelitian, analisis deskriptif data peneltian yang telah dikumpulkan,
pelaksanaan pengujian hipotesis atau uraian yang merupakan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian (jika ada), interpretasi terhadap hasil
penelitian, dan pembahasan terhadap hasil penelitian dalam hubungannya
dengan teori-teori yang relevan atau hasil penelitian lain yang sejenis dan
relevan. Pada kesimpulan atau penutup hendaknya dikemukakan kesimpulan
hasil penelitian, diskusi, keterbatasa, implikasi, dan saran atau rekomendasi.
- Makalah
Makalah biasanya disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1. Judul,
2. Abstrak,
3. Pendahuluan,
4. Isi dan pembahasan,
5. Kesimpulan,
6. Daftar pustaka.
- Usulan Penelitian
Berikt ini kerangka usulan penelitian yang dapat dijadikan sebaagi pedoman
oleh calon peneliti
Kerangka usulan penelitian
1. Judul
2. Latar belakang, berisi:
 Perumusan masalah/ permasalahan
 Keaslian/ orisinalitas penelitian
 Mabfaat penelitian
3. Tujuan penelitian
4. Tinjauan pustaka
5. Landasan teori
6. Hipotesis (jika ada)
7. Metode/cara penelitian yang berisi:
 Bahan/materi penelitian
 Alat/instrumen pengumpulan data
 Jalannya penelitian
 Variabel dan data yang dikumpulkan
 Analisis hasil
8. Jadwal penelitian, yang berisi:
 Tahap- tahap penelitian
 Rincian kegiatan pada setiap tahap
 Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan
9. Daftar pustaka
- Skripsi
Penulisan skripsi yang dilaksanakan oleh mahasiswa biasanya dibimbing oleh
dua orang dosen sebagai pembimbing.
- Tesis
Tesis hatus ditulis dengan lebih teliti, lebih cermat, dan lebih mendalam
daripada skripsi. Penulisannya dibimbing oleh dua orang dosen pembimbing
yang sudah mencapai gelar doktor atau guru besar (profesor). Seperti halnya
skripsi, tesis juga dipertahankan dalam suatu sidang ujian.
- Disertasi
Penulisan disertasi hampir sama dengan bagian-bagian skripsi, tesis. Yaitu:
a. Bagian awal berisi: halaman sampul luar, halaman judul, halaman
pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, daftar lampiran
b. Bagian utama berisi: pendahuluan, penyusunan kerangka teoritik dan
pengajuan hipotesis, metopde penelitian, hasil penelitian dan pengujian
hipotesis, kesimpulan, diskusi, implikasi, dan saran/rekomendasi
c. Bagian akhir berisi: daftar pustaka, dan lampiran-lampiran
Proses penulisan memang berbeda antara orang yang satu dengan yang lain. Namun
banyak penulis yang menggambarkan proses penulisan yang mereka lakukan memiliki
langkah-langkah yang relatif sama, yaitu merencanakan, menulis, merefleksikan, dan
merevisi.

Bab 4. Etika Penulisan Dan Pengutipan


Etika dalam penulisan ilmiah adalah sebagai berikut:
(1) penulis dilarang mengakui tulisan ahli atau orang lain sebagai tulisan
sendiri (plagiarisme),
(2) penulis dilarang “menukangi” (memanipulasi) data,
(3) penulis dilarang menutupi kebenaran dengan sengaja, namun tidak berarti
boleh menuliskan nama sebenarnya informan tanpa kesepakatannya, dan
(4) penulis dilarang menyuliitkan pembaca.
Etika pengutipan yaitu penulisan bagian yang dikutip, pemakaian huruf kapital, dan
pemanfaatan tanda-tanda baca serta upaya tipografi lain yang dipakai dalam pengutipan
disesuaikan dengan kalimat pembawa kutipan. Penulis diberikan keluwesan untuk
mengubah, mengurangi, dan melakukan interpolasi, asalkan semuanya dilakukan dengan
penunjukan sumber acuan yang jelas.

Bab 5. Pemantapan Bekal Penulisan Ilmiah Kalimat Efektif


Ada dua syarat penulisan kalimat efektif, yaitu:
(1) adanya kesatuan gagasan, dan
(2) perpaduan unsur unsur pembentuknya.
Kesatuan gagasan diungkapkan oleh subjek (pokok kalimat) dan predikat sebagai inti
kalimat. Sementara iu, unsur-unsur lain merupakan keterangan, pelengkap, atau objek.
1. Pengejaan/Pengimbuhan
Beberapa masalah yang sering muncul dan ditemukan dalam kasus pengejaan dan
pengimbuhan serta penulisan istilah serapan dari bahasa asing adalah sebagai
berikut:
a. Cermati dalam memakai huruf f dan v, sebab sering ditemukan penulisan yang
keliru dan salah.
b. Dalam bahasa Indonesia tidak dikenal adanya konsonan rangkap.
c. Huruf y sekarang adalah pengganti huruf j dulu, jadi tidak dapat dipakai
sebagai huruf i lagi.
d. Huruf x hanya dipakai di awal kata, di tempat lain diganti dengan ks.
e. Hurf h pada gugus gh, rh, th dihilangkan sedangkan huruf ph menjadi f dan ch
menjadi k.
f. Nama-nama ilmu tertentu, berakhiran –ika. Akan tetapi jika bukan ilmu maka
penulisan yang benar tidak menggunakan –a.
g. Dalam bahasa Indonesia, satu bentuk kata dapat berfungsi sabaagi kata benda.
2. Penulisam Kata Depan (Preposisi)
Preposisi adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa
preposisional. Proposisi terletak di bagian awal frasa dan unsur yang
mengikutinya dapat berupa nomina, adjektiva, atau verba. Frasa preposisional
bersifat eksosentrik, artinya ditinjau dari segi bentuknya, preposisi dapat berupa
monomorfemis atau polimorfemis.
3. Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Kata
seperti dan, kalau, dan atau adalah kata sambung.
4. Hubungan Logis Intrakalimat
Bahasa Indonesia ilmiah mengenal tiga macam hubungan logis: (1) hubungan
koordinatif (setara) di antara bagian-bagian kalimat (preposisi), (2) hubungan
korelatif yaitu hubungan saling mengait di antara bagian-bagian kalimat, dan (3)
hubungan subordinatif, yaitu hubungan ketergantungan di antara induk kalimat
dan anak kalimat.
5. Hubungan Logis Antarkalimat
Dalam hubungan antarkalimat, kata sambung yang digunakan harus
menunjukkan pengacuan e kalimat terdahulu. Perlu dicatat pula bahwa tidak
semua kata sambung antarklausa dapat digunakan untuk menghubungkan
paragraf yang satu dengan yang lain. Di dalam penulisannya, kata sambung
antarkalimat harus disertai tanda koma.
6. Kesejajaran Satuan dalam Kalimat
Kesejajaran satuan dalam kalimat membahas keadaan sejajar atau tidaknya
satuan-satuan yang membentuk kalimat, baik dari segi bentuk maupun dari segi
makna.

Bab 6. Aspek Mekanik


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ejaan diartikan sebagai kaidah-kaidah cara
menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan lain,
ejaan merupakan seperangkat sistem, kaidah, norma, aturan dalam bahasa tulis yang
dipergunakan sebagai perwakilan bahasa lain. Ada tiga ckupan dalam ejaan, yaitu:
(1) aturan perlambangan bunyi bahasa dengan huruf,
(2) aturan menulis kata-kata, dan
(3) cara-cara mempergunakan tanda baca.
Cakupan tiga aspek tersbut secara lebih rinci, meliputi:
(4) pemakaian huruf – termasuk di dalamnya adalah pemenggalan kata,
(5) pemakaian huruf kapital dan huruf miring,
(6) penulisan kata,
(7) penulisan unsur serapan, dan
(8) penulisan tanda baca.
Pemenggalan kata menurut EYD, perlu memerhatikan suku kata. Dalam
pemenggalan kata berdasarkan suku kata perlu diperhatikan apakah kata yang dipenggal
itu merupakan kata dasar, kata berimbuhan (kata turunan), ataukah kata itu terdiri dari
dua unsur atau lebih, yang salah satu unsurnyya dapat bergabung dengan unsur lain.
Pemakaian huruf kapital. Pedoman penulisan huru kapital sesuai dengan pedoman
EYD yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama: kata pada awl kalimat; petikan
langsung; ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, termasuk kata gantinya, dan
kitab suci; nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang;
unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau nama instansi dan tempat;
unsur-unsur nama orang; nama bangsa, suku bangsa dan bahasa; nama tahun; bulan, hari,
hara raya, dan peristiwa bersejarah; nama geografi; setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan serta dokumen
resmi; unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan; kata penunjuk hubunga
kekerabatan; kata ganti Anda.
Penulisan huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah jurnal, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan; untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata atau kelompok kata; serta untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing.
Penulisan kata ulang, ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-
).
Penulisan kata ganti. Kata ganti yang dipendekkan, seperti ku, kau, mu, nya
dituliskan serangkai dengan kata yang mendahului atau mengikutinya.
Penulisan Bentuk Singkat, Singkatan dan Akronim sesuai dengan pedoman adalah
bentuk singkat penulisannya menggunakan huruf kecil semua. Singkatan adalah bentuk
pendek yang diambil dari huruf-huruf pertama suatu kata atau frasa, penulisannya
menggunakan huruf kapital semua dan tidak diberi tanda titik. Akronim adalah bentuk
pendek yang biasanya diambil dari sebuah frasa yang dapat dilafalkan menjadi kata,
penulisannya menggunakan huruf kecil.
Penulisan tanda baca terdiri dari tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda
titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis (...)

Bab 7. Aplikasi Bahasa Indonesia Keilmuan


Pada bab ini disajikan contoh aplikasi bahasa Indonesia keilmuan dalam berbagai
bentuk tulisan ilmiah, yakni hasil penelitian, jurnal ilmiah, dan makalah ilmiah.
BAB III
ANALISIS BUKU
Buku I :
Kelebihan
a. Dalam buku ini memiliki teori-teori yang benar sangat bagus dan sangat
membangun dalam memberikan lebih wawasan kepada si pembaca khususnya
saya dan mahasiswa dimanapun karena buku ini memiliki materi yang cukup
lengkap sebagai acuan dan pedoman dasar dalam belajar. Buku ini banyak di
minati karena menyajikan materi yang sangat bagus.
b. Dalam buku ini,memiliki kelengkapan dari segi materi mengenai laporan hasil
penelitian,buku ini menyampaikan materi di mulai dari defenisi,sehingga bagi
pembaca yang masih bingung mengenai laporan hasil penelitian dapat memahami
terlebih dahulu maksud dari laporan hasil penelitian itu apa.
Kekurangan
Dalam buku ini,ada beberapa ketidaklengkapan mengenai isi buku,buku ini
kurang memberikan contoh-contoh yang menjelaskan materi yang penulis
sampaikan, sehingga pembaca harus membaca berulang kali materi yang di
sajikan guna untuk memahami maksudnya.

Buku II :
Kelebihan
a. Dalam buku ini banyak penjelasa tentang mengenai bahasa, sehingga kita mudah
mempelajarinya
b. Bahasa Indonesia cukup mudah untuk dipelajari masyarakatnya sendiri, terutama
karena di dalam aturan berbahasa Indoesia yang benar tidak ada perbedaan
penggunaan bahasa untuk kalangan orang yang lebih tua (lebih diohormati),
kalangan sebaya, ataupun kalangan yang lebih muda dari kita (meskipun dalam
prakteknya, tentu saja kita harus selektif dalam memilih kata-kata yang digunakan
ketika berbicara dengan orang lain untuk menjaga nilai-nilai sosial seperti
kesopanan, kehormatan, dan kerukunan antar sesama). Hal ini berbeda dengan
bahasa daerah, contohnya bahasa Jawa; di mana dalam penggunannya, kita harus
bisa memilih penggunaan kata untuk berbicara dengan lawan bicara kita, seperti
'basa krama', digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita atau
orang yang dihormati, kemudian ada 'basa madya', dan juga 'basa ngoko'.
c. Merupakan bahasa persatuan di tanah air kita. Jadi apabila kita sedang berada di
kota mana pun selama kota itu masih berada di wilayah Indonesia, kita tidak perlu
khawatir masalah komunikasi dengan penduduk setempat. Bahkan penduduk
suku-suku yang bisa dikatakan masih tertinggal pun juga terkadang ada yang bisa
berbahasa Indonesia.
d. Buku ini merupakan buku ristekdikti, dalam buku tersebut banyak penjelasan dan
disertai gambar sehingga mudah dalam mengartikan landasan teori tersebut dalam
buku ini.
Kekurangan
a. Dalam buku ini tidak terdapat ringkasan singkat yang mudah di mengerti.
b. Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik
dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam Bahasa Indonesia kita
mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan kata dan kalimat
baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya.
c. Sulit untuk dipromosikan sebagai salah satu bahasa internasional, karena kita
masih tertinggal dalam beberapa bidang seperti teknologi dan ekonomi, yang
mana dua hal tersebut merupakan salah satu kriteria yang digunakan dalam
menilai kelayakan suatu bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional.

Buku III :
Kelebihan
Sistematika penulisan pada buku ini sudah sangat baik, namun terdapat beberapa
kali penggunaan kata penghubung di awal kalimat, seperti yang, dan, di, dan lain-lain.
Secara ejaan, buku ini sudah sangat baik hanya saja terdapat satu kata dengan
penulisannya yang salah, yaitu kata dengan tertulis dengam. Mengenai isi (konten) dari
buku ini sudah sangat baik, dikarena sudah menjelaskan dari awal mengenai kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia, ragam bahasa Indonesia tulis ilmiah, kemudan bagaimana
penulisan bahasa Indonesia ilmiah, juga menyantumkan etika penulisan dan pengtipan,
memberikan bekal untuk memantapkan penulisan ilmiah, kemudian memberikan aspek-
aspek mekanik dalam penulisan serta memberikan beberapa contoh penulisan karya
ilmiah. Dan buku ini sudah memeparkan secara luas mengenai bahasa Indonesia terutama
dalam penulisan karya ilmiah dan juga sudah menuliskan buku ini sesuai dengan EYD.
Kekurangan
Kekurangan dari buku ini adalah masih banyak menggunakan kata denpan di awal
kalimat dan juga tidak memaparkan secara jelas ,engenai penulisan daftar pustaka dan
referensi.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan :
Secara keseluruhan semua buku diatas sangatlah bagus dan layak digunakan oleh
para mahasiswa dan mahasiswi sebagai referensi atau pedoman mata kuliah bahasa
Indonesia, karna ke-3 buku diatas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Namun dari ke-3 buku diatas menurut kami yang lebih bagus dijadikan sebagai pedoman
mata kuliah bahasa Indonesia adalah Buku 1

Saran :
Setelah membaca dan menganalisi ke-3 buku diatas kelompok kami menyarankan
yang menjadi buku pedoman adalah buku 1.
Dan yang menjadi buku referensi adalah buku 2 dan buku 3.
DAFTAR PUSTAKA

Khaerudin, 2012, Bahasa Indonesia Keilmuan Untuk Peguruan Tinggi, Jakarta, PT


Refika Aditama

Ristekdikti, 2016, Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia, Jakarta,
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Sanggup Barus, 2019, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Medan, Universitas
Negeri Medan.

Anda mungkin juga menyukai