Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA INTI

“Peluruhan Radioaktif”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

1. Dwi Arum Puspita (4213540003)

2. Mei Anti Sinaga (4213240024)

3. Mery Natalia Lumban goal (42125400007)

Kelas : Fisika Non Dik B 2021


Mata Kuliah : Fisika Inti
Dosen Pengampu : Budiman Nasution S.Pd,M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah kami dalam mata kuliah Fisika Inti yang berjudul “Peluruhan
Radioaktif”.

Adapun tujuan dari penulisan Fisika Makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Fisika Inti. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Budiman
Nasution,S.Pd,M.Si yang telah membimbing kami dalam penyelesaian tugas ini. Kami
juga berterima kasih kepada teman-teman yang mendukung serta memberi semangat
kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas ini.

Kami harap makalah Fisika Inti ini dapat bermanfaat bagi pembaca, kami
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang baik untuk
perbaikan kami selanjutnya.

Sekian terimakasih.

Medan, 02 Maret 2024

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................................................i


Daftar Isi ................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi..........................................................................................................................2
2.2 Mekanisme Peluruhan Radioaktif.................................................................................3
2.3 Peluruhan Alfa..............................................................................................................3
2.4 Peluruhan Beta.............................................................................................................4
2.5 Peluruhan Gamma........................................................................................................6
2.6 Dampak Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan.............................................8
2.7 Pemanfaatan Peluruhan Radioaktif dalam Bidang Pengobatan dan Energi................8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
3.2 Kritik Dan Saran .........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peluruhan radioaktif merupakan fenomena alami di mana inti atom tidak stabil mengalami
perubahan menjadi inti atom yang lebih stabil dengan melepaskan radiasi. Fenomena ini
memiliki dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan, lingkungan,
dan industri.
Peluruhan radioaktif, sebagai suatu fenomena alami dalam dunia nuklir, telah menjadi
fokus perhatian karena dampaknya yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam
makalah ini, akan dibahas mekanisme peluruhan radioaktif, dampaknya terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan, serta pemanfaatannya dalam berbagai bidang. Pemahaman
mendalam terhadap topik ini menjadi krusial dalam konteks keselamatan, teknologi, dan
kemajuan ilmu pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini yakni:
1. Bagaimana mekanisme peluruhan radioaktif terjadi?
2. Apa dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan?
3. bagaimana peluruhan radioaktif dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti
pengobatan dan energi?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Memahami mekanisme dan jenis-jenis peluruhan radioaktif.
2. Menganalisis dampak peluruhan radioaktif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
3. Menyajikan informasi mengenai pemanfaatan peluruhan radioaktif dalam berbagai
bidang dan teknologi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Peluruhan radioaktif (disebut juga peluruhan nuklir atau radioaktivitas) adalah kemampuan
inti atom yang tidak stabil menjadi stabil melalui pemancaran radiasi. Kemampuan ini
melibatkan proses pemecahan inti atom yang tidak stabil sehingga terjadi kehilangan energi
(berupa massa dalam diam) dengan memancarkan radiasi, seperti partikel alfa (inti helium),
partikel beta (elektron atau positron) dengan neutrino dan sinar gamma. Material yang
mengandung inti tak stabil ini dianggap radioaktif.
Proses peluruhan radioaktif secara spontan selalu berlangsung dalam salah satu proses
diantara tiga proses, yaitu peluruhan alfa, peluruhan beta atau peluruhan gamma. Ilustrasi
reaksi ketiga partikel diperlihatkan pada gambar 1.1

Gambar 1.1 Ilustrasi reaksi partikel dari suatu sumber radioaktif

Ilustrasi diatas menggambarkan arah setiap jenis partikel yang dihasilkan dari reaksi
suatu sampel radioaktif dalam medan magnet B. Medan magnet B mengarah kedalam kertas,
tampak bahwa partikel beta (e-) mengalami pembelokan arah yang sangat besar sedangkan
partikel alfa mengalami penyimpangan yang lebih kecil. Hal berbeda ditunjukkan oleh
partikel gamma, medan magnet B sama sekali tidak memberikan pengaruh terhadap arah
partikel, ini terjadi karena partikel gamma tidak bermuatan. Karakteristik ketiga jenis partkel
diberikan oleh table berikut:

2
Tabel 1.1 Karakteristik partikel

Partikel Simbol Muatan Massa Kecepatan

Alfa α Positif 2 (He) Relatif Berat Relatif lambat

Beta β Negatif (β-) Sekitar 8.000 Sedikit lebih


+
Negatif (β ) massa kali cahaya rendah dari c

Gamma γ - - C = 3 x 108

Tercipta dari reaksi peluruhan apapun, setiap partikel akan tetap akan berkelakuan sesuai
dengan karakteristinya masing-masing. Karakteristik setiap jenis partikel tersebut
memperlihatkan sebuah keteraturan.

2.2 Mekanisme Peluruhan Radioaktif


Peluruhan radioaktif terjadi saat inti atom yang tidak stabil mengubah dirinya menjadi
bentuk yang lebih stabil dengan melepaskan partikel atau radiasi. Jenis peluruhan melibatkan
perubahan inti atom, seperti peluruhan alfa (emisi inti helium), peluruhan beta (transformasi
neutron menjadi proton atau sebaliknya), dan peluruhan gamma (pelepasan foton
elektromagnetik).

2.3 Peluruhan Alfa


Proses disintegrasi nuklir yang mengeluarkan partikel alfa disebut peluruhan alfa. Contoh
inti yang mengalami peluruhan alfa adalah uranium 238. Dapat dikatakan juga peluruhan alfa
adalah salah satu bentuk peluruhan radioaktif di mana sebuah inti atom berat tidak stabil
melepaskan sebuah partikel alfa dan meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan nomor
massa empat lebih kecil dan nomor atom dua lebih kecil dari semula. Suatu inti yang tidak
stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan memancarkan partikel alfa (inti
atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi.
Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak
memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.Jika inti
memancarkan sinar α (inti 2He4), maka inti tersebut kehilangan 2 proton dan 2 neutron,
sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A berkurang 4. Persamaan peluruhannya:
3
Gambar 1.2 Gambaran peluruhan partikel α dari radium.
 Kegunaan penurunan Alfa
Americium-241 , pemancar alfa , digunakan dalam detektor asap . Partikel alfa
mengionisasi udara dalam ruang ion terbuka dan arus kecil mengalir melalui udara
terionisasi. Partikel asap dari api yang masuk ke dalam ruangan mengurangi arus,
memicu alarm detektor asap. Radium-223 juga merupakan pemancar alfa . Ini digunakan
dalam pengobatan metastasis tulang (kanker tulang).
Peluruhan alfa dapat menyediakan sumber daya yang aman untuk generator
termoelektrik radioisotop yang digunakan untuk wahana antariksa dan digunakan untuk
alat pacu jantung buatan. Peluruhan alfa jauh lebih mudah dilindungi dibandingkan
bentuk peluruhan radioaktif lainnya. Penghilang statis biasanya menggunakan polonium-
210 , pemancar alfa, untuk mengionisasi udara, sehingga 'kemelekatan statis' menghilang
lebih cepat.

2.4 Peluruhan Beta


Peluruhan beta terjadi ketika inti tidak stabil memancarkan partikel beta (elektron
atau positron). Elektron adalah partikel bermuatan negatif, dan positron adalah elektron
bermuatan. positif (atau anti-elektron).
Terdapat 3 proses yang disebut sebagai peluruhan beta (1) Inti meluruh dengan emisi
elektron, atau emisi negatron, disimbulkan dengan β- (2) Inti meluruh dengan emisi positron
disimbulkan dengan β+ dan (3) Penangkapan sebuah elektron yang terdapat pada. lintasan
terluar atom oleh inti atom, disebut tangkapan elektron atau electron capture (EC).

4
 Peluruhan Beta negatif β-
Peluruhan beta negative terjadi jika inti memiliki terlalu banyak neutron relatif terhadap
proton. Peluruhan heta negative yaitu proses perubahan dari neutron menjadi proton
(sebagai inti anak) dan pemancaran elektron disertai dengan pembebasan sebuah
antineutrino.

Gambar 1.4. gambar diaram Feynman orde terdepan

Dari diagram diatas maka di dapatkan untuk β- peluruhan neutron menjadi proton,
elektron, dan antineutrino elektron melalui zat perantara W boson.Di dalam β- peluruhan,
interaksi lemah mengubah inti atom menjadi inti dengan nomor atom bertambah satu,
sekaligus memancarkan elektron (e) dan antineutrino elektron. β- peluruhan umumnya
terjadi pada inti yang kaya neutron.

 Peluruhan Beta positif β+


Peluruhan beta positif terjadi jika inti memiliki terlalu sedikit neutron relatif
terhadap proton. Peluruhan beta positif yaitu proses perubahan dari proton menjadi
neutron (sebagai inti anak) dan pemancaran elektron disertai dengan pembebasan sebuah
neutrino (V).

Gambar 1.3. gambar diaram Feynman orde terdepan

Dari diagram diatas maka di dapatkan untuk β+ peluruhan neutron menjadi proton,
elektron, dan antineutrino elektron melalui zat perantara W+ boson. Di dalam peluruhan
β+ atau emisi positron, interaksi lemah mengubah inti atom menjadi inti dengan nomor

5
atom berkurang satu, sekaligus memancarkan positron (e)+ dan neutrino elektron.
Peluruhan β+ umumnya terjadi pada inti yang kaya proton.

Namun, peluruhan β+ tidak dapat terjadi pada proton yang terisolasi karena
memerlukan energi, karena massa neutron lebih besar daripada massa proton. Peluruhan
β+ hanya dapat terjadi di dalam inti jika inti anak mempunyai energi ikat yang lebih besar
(sehingga energi totalnya lebih rendah) dibandingkan inti induk. Perbedaan antara energi-
energi ini menyebabkan reaksi pengubahan proton menjadi neutron, positron, dan
neutrino, serta menjadi energi kinetik partikel-partikel ini. Proses ini berlawanan dengan
peluruhan beta negatif, yaitu interaksi lemah mengubah proton menjadi neutron dengan
mengubah kuark atas menjadi kuark bawah yang menghasilkan emisi aW atau
penyerapan aw. Ketika sebuah W+ boson dipancarkan, ia meluruh menjadi positron dan
elektron neutrino.

2.5 Peluruhan Gamma


Peluruhan gamma adalah pancaran radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sangat
tinggi yaitu energi yang sangat tinggi, memberikan energi berlebih untuk menstabilkan inti
yang tidak stabil.
Peluruhan gamma adalah cara inti berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi ke
tingkat energi yang lebih rendah melalui emisi foton berenergi tinggi. Tingkat energi energi
transisi dalam atom berada pada orde MeV. Oleh karena itu, sinar gamma yang dipancarkan
juga memiliki energi yang sangat tinggi sebesar MeV, sama seperti sinar-X. Sinar gamma
yang dipancarkan dapat dibedakan dari sinar-x hanya berdasarkan fakta bahwa sinar gamma
berasal dari inti atom. Karena energinya yang tinggi, mereka sangat menembus sehingga
berbahaya bagi bentuk kehidupan biologis.
Berbeda dengan peluruhan alfa dan peluruhan beta, inti induk tidak mengalami
perubahan fisik apa pun dalam prosesnya, inti anak dan inti induk adalah sama. Seringkali,
peluruhan gamma terjadi setelah inti radioaktif mengalami peluruhan alfa atau beta.
Peluruhan alfa dan beta menyebabkan inti anak dalam keadaan tereksitasi. Dari keadaan
tereksitasi, inti anak dapat kembali ke keadaan dasar dengan memancarkan satu atau lebih
sinar gamma berenergi tinggi. Contoh:

6
Gambar di atas menunjukkan jalur yang ditempuh 60 Cobalt untuk berpindah dari
keadaan tereksitasi ke keadaan tidak tereksitasi. Peluruhan beta dapat menyebabkannya
berada pada salah satu dari dua tingkat energi. Persentase yang disebutkan di sebelah simbol
beta adalah probabilitas inti memilih salah satu dari dua jalur tersebut. Peluruhan beta diikuti
peluruhan gamma.

 Sumber Sinar Gamma


Sumber sinar gamma selain peluruhan radioaktif antara lain badai petir dan kilat
terestrial, dari benda langit seperti pulsar, quasar, galaksi jauh, semburan sinar gamma di
luar angkasa, dan runtuhnya sebuah bintang ke dalam lubang hitam yang dikenal dengan
istilah hipernova alias supernova super bercahaya. . Peristiwa hipernova mengakibatkan
semburan emisi sinar gamma berdurasi panjang. Emisi ini menghasilkan keluaran energi
total sekitar 10 44 Joule (energi yang dihasilkan Matahari sepanjang masa hidupnya)
dalam rentang waktu 20-40 detik.
Sinar gamma menyebabkan kerusakan pada tingkat sel dan karena sifatnya yang
menembus, sinar gamma dapat menyebarkan kerusakan ini ke seluruh tubuh. Namun,
sinar gamma kurang terionisasi dibandingkan alfa atau beta sehingga tingkat
keparahannya lebih rendah namun penetrasinya lebih besar.

 Penerapan Sinar Gamma


Beberapa fenomena paling energik di alam semesta terjadi melalui sinar gamma.
Kita tidak dapat menyaksikan kejadian ini tanpa detektor sinar gamma. Untuk mengatasi
hal ini, para ilmuwan telah menciptakan satelit bernama Fermi Gamma-ray Space
Telescope yang memberikan pemandangan alam semesta yang tak tertandingi. Sensor
sinar gamma juga digunakan dalam kemasan makanan dan industri kimia untuk
mengukur kepadatan, ketebalan, dan komposisi. Sinar gamma digunakan untuk
mengobati jenis kanker tertentu di mana sinar gamma berenergi tinggi disinari pada sel
kanker untuk membunuhnya.

7
2.6 Dampak Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan
Paparan radiasi dari peluruhan radioaktif dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel
hidup. Ini dapat mengakibatkan risiko kanker, mutasi genetik, dan gangguan kesehatan
lainnya pada manusia. Lingkungan juga dapat terpengaruh dengan kontaminasi radiasi,
memengaruhi ekosistem dan kehidupan satwa liar.

2.7 Pemanfaatan Peluruhan Radioaktif dalam Bidang Pengobatan dan Energi

1. Pengobatan: Isotop radioaktif digunakan dalam diagnosis medis (contohnya, teknetium-


99m untuk pencitraan) dan terapi kanker (seperti penggunaan kobalt- 60 atau iodin-131).

2. Energi Nuklir: Peluruhan radioaktif memainkan peran penting dalam pembangkitan


energi nuklir. Reaksi berantai nuklir, terutama melibatkan isotop seperti uranium-235,
menghasilkan energi panas yang dapat dikonversi menjadi listrik.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam mengakhiri pembahasan ini, penting untuk menyadari bahwa sementara peluruhan
radioaktif memiliki potensi risiko, pengelolaan yang bijak dan pemahaman mendalam akan
membantu meminimalkan dampak negatifnya. Keselamatan dalam penggunaan material
radioaktif harus menjadi prioritas utama, sambil tetap mempertimbangkan manfaatnya dalam
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan begitu, dapat diharapkan bahwa
pengetahuan mengenai peluruhan radioaktif akan terus berkembang untuk keberlanjutan dan
kesejahteraan manusia.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap semoga dapat membantu mahasiswa
dalam memahami materi peluruhan radioaktif dengan lebih baik lagi serta dapat membantu
permasalahan yang berkaitan dengan judul serta aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Iswandi.2012.Pendahuluan Fisika Inti. Alauddin University Press; Makassar

“Introduction to the Thermodynamics of Materials” oleh David R. Gaskell

“Phase Transformations in Metals and Alloys" oleh David A. Porter, Kenneth E. Easterling, dan
Mohamed Y. Sherif
“Physical Metallurgy Principles” Oleh Reza Abbaschian, Robert E. Reed-Hill "Journal Of
Phase Equilibria And Diffusion," "Metallurgical And Materials Transactions"
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Alpha_decay

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_beta

https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenkm/km2016/KM201609/materi-2-jenis-jenis-peluruhan-unsur-radioaktif.html

https://p2k.stekom.ac.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_fase
https://repository.unair.ac.id/51392/1/Buku%20Kesetimbangan%20Fasa

10

Anda mungkin juga menyukai