Anda di halaman 1dari 14

PETA KONSEP

Peluruhan Alfa

Karakteristik Partikel Alfa Spektrum Partikel Alfa

Definisi partike Alfa

Sifat-sifat

Terdiri dari

Dapat dijelaskan melalui

mempunyai

Daya Jangkau

memiliki

Kecepatan dan Energi

Dua atau lebih Ciri Khas


Single Group

Daya Ionisasi
Grup Utama

Emisi Partikel Alfa

Peluruhan Partikel Alfa

Sistematika Peluruhan Alfa

Teori Peluruhan Alfa

Teori Gamow
Teori Semi Klasik

Manfaat Partikel Alfa

URAIAN MATERI
A. Definisi Partikel Alfa
Pada tahun 1896, Becquerel telah menemukkan gejala radioaktivitas
pada bahan radioaktif alam. Curie dan Rutherford menemukkan bahan
pemancar radiasi alfa. Struktur nuklir pada peluruhan alfa ini
mempresentasikan keadaan inti atau disebut juga sebagai partikel alfa
(Wiyatmo, Yusman 2009: 124).
Partikel alfa adalah inti helium yang dipancarkan oleh suatu inti yang
tidak stabil. Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan 2 neutron
atau identik dengan inti helium. Partikel ini sangat masif dan berenergi tinggi
serta dipancarkan dari inti isotop radioaktif yang memiliki rasio neutron
terhadap proton yang terlalu rendah. Oleh karena itu lambang partikel
sama dengan lambang inti helium

4
2

He

atau terkadang ditulis 24. Partikel

bermuatan positif (+2e), dan ketika bergerak diudara akan menimbulkan

ionisasi yang cukup besar dan paling besar dibandingkan partikel

dan

. Bahkan partikel

a ini tidak dapat menembus kertas. Secara umum


proses pemancaran partikel a dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi
inti sebagai berikut:
A
Z

4
X AZ 4
2Y + 2 He +Q

Reaksi inti tersebut menunjukkan bahwa inti X meluruh menjadi inti Y


dengan memancarkan partikel

a dan membebaskan energi sebesar Q.

Sinar alfa terbentuk saat suatu unsur radioaktif memancarkan partikel


alfa dan membentuk unsur baru dalam proses yang disebut peluruhan alfa
(alpha decay) (Purwoko.2009:380).
Daya ionisasi partikel alfa sangat besar, kurang lebih 100 kali daya
ionisasi partikel beta dan 10.000 kali daya ionisasi sinar gamma. Karena
mempunyai muatan listrik yang besar maka partikel alfa mudah dipengaruhi
oleh medan listrik yang ada sekitarnya. Partikel alfa tidak mampu menembus
pori-pori kulit kita pada lapisan yang paling luar sekalipun karena mempunyai
ukuran yang besar.
a. Sifat-sifat sinar alfa yaitu:
- Terdiri atas inti helium
- Bermuatan listrik positif
- Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Daya tembus kecil tetapi daya ionisasi sangat besar
- Jika suatu atom memancarkan sinar, maka nomor atom berkurang 2
dan nomor massa berkurang 4
b. Kecepatan dan energi partikel alfa
Beberapa kecepatan dan energi dari sebuah partikel alfa
dapat
dijelaskan menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Pengukuran yang akurat dari suatu partikel alfa dapat menentukkan


energi yang berbeda hanya dengan jumlah kecil dan dapat
menyebabkan radionuklida memancarkan spektrum partikel.
2. Pengetahuan tentang energi suatu komponen dari spektrum
memungkinkan dapat menetapkan tingkat energi nuklir.
3. Metode untuk menentukkan energi dari suatu partikel yang dapat
digunakan untuk proton dan deuteron.
4. Nilai-nilai yang akurat dari suatu energi partikel dapat digunakan untuk
pengembangan teori partikel alfa.
Dari ke empat metode tersebut bahwa metode yang memberikkan
hasil yang paling tepat untuk kecepatan dan energi dari suatu partikel
bergantung pada pengukuran defleksi dari jalur partikel medan magnet.
Ketika suatu partikel bermuatan bergerak dalam medan magnet dan orbit
merupakan radius lingkaran yang ditentukkan oleh relasi sebagai berikut:
Hqv =

Mv
r

Menurut Mostava (1999: 51), pengukuran secara akurat dari enegri


partikel alfa antara lain berguna:
1. Menentukan spektrum partikel alfa yang dipancarkan oleh inti
radioaktif.
2. dengan adanya spektrum alfa dapat diketahui level energy nuklir.
3. Pengukuran energi yang akurat, menghasilkan harga muatan Q
sehingga massa nuklir akan dapat diketahui.
4. diperlukan harga partikel alfa dalam teori peluruhan alfa.
Salah satu pengukuran secara presisi dari kecepatan dan energy alfa
adalah dengan metode defleksi magnetic, dengan menggunakan sebuah
instrument: Magnetic Spectograph.
Kesetaraan Massa
Mx = My + M
Kesetaraan Energi
Hukum kekekalan energi menjelaskan mengenai peluruhan mana
yang paling mungkin terjadi dan bagaimana menghitung energi diam atau
kinetik dari hasil peluruhan. Sebagai contoh, sebuah inti X hanya dapat
meluruh menjadi sebuah inti X yang lebih ringan.
A
Z

4
X A4
Z2 X ' + 2

Selain itu, ia memancarkan pula satu atau lebih besar daripada


massa diam total X + . Kelebihan energi massa inti kita sebut dengan nilai Q
peluruhan:

M N ( X ) c 2=M N ( X ' ) c 2+ M N ( ) c 2 +Q
Q=[ M N ( X ) c 2M N ( X ' ) c2 M N ( ) c 2 ]

'
2
Q=[ M N ( X )M N ( X ) M N ( ) ] c

MN adalah massa diam inti (nucleus). Peluruhan ini hanya terjadi jika Q
bernilai positif. Kelebihan energy Q ini muncul sebagai energy kinetic
paartikel-partikel hasil peluruhan (dengan menganggap X mula-mula diam):

Q=K X + K
'

Q>0

Partikel alfa diperoleh dari peluruhan atom secara spontan, dimana:

M N ( X ) c 2 >[ M N ( X ' ) + M N ( ) ] c 2
'
M N ( X )> [ M N ( X ) +M N ( ) ]

Syarat peluruhan spontan atom yang meluruh


harus memiliki unsur A 200
B. Emisi Partikel Alfa
Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan 2 netron atau
identik dengan inti helium. Partikel ini sangat masif dan berenergi tinggi serta
dipancarkan dari inti isotop radioaktif yang memiliki rasio netron terhadap
proton yang terlalu rendah.dikarenakan partikel alfa ini memiliki muatan listrik
dan massa yang relatif besar sehingga dapat menyebabkan partikel ini
memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam menembus bahan dan
menjadi cepat kehilangan energi di udara. Sehelai kertas tisu bahkan kulit
mati sudah cukup tebal untuk menyerap semua radiasi alfa yang keluar dari
bahan - bahan radioaktif.
(Kaplan: 319) Suatu Partikel yang diberikan nuklida akan
memancarkan partikel dengan jumlah energi yang berbeda. Hal ini bahwa
seluruh partikel memiliki kecepatan dan energi awal yang sama dari nuklida
yang aktif. Keberadaan jarak partikel ini pertama kali diamati oleh Rutherford
dan Wood yang mempelajari penyerapan sinar dari sampel ThC. Torium C
memancarkan partikel dengan rata-rata 4,73 cm. Selain itu juga Rutherford
dan Wood menemukkan bahwa beberapa partikel dari suatu sumber melalui
layar dapat menyerap ketebalan partikel berkisar 8,6 cm. Adapun contoh
peluruhan emisi partike l tersebut dapat dilihat dibawah ini:
84

210

Po ----------------> 24He + 82206Pb

Dari contoh Polonium diatas dapat dilihat bahwa rasio neutron


terhadap proton dari polonium adalah 1.5 : 1 . Namun setelah mengalami
peluruhan dengan menembakkan partikel alfa, maka dihasilkan unsur Pb-82
yang stabil dengan rasio neutron terhadap proton 1,51 : 1

Suatu inti yang memancarkan partikel alfa, terkadang meninggalkan


keadaan eksitasi pada inti anakan, yang kemudian menghasilkan emisi sinar
gamma untuk mengembalikan inti pada keadaan dasar (stabil). Seperti contoh
yang terjadi pada tranformasi inti 226Ra menjadi 222Rn dimana energi partikel
alfa sebesar 7.77 MeV dipancarkan sehingga mengghasilkan inti 222Rn yang
stabil. Dan energi partikel alfa sebesar 4,591 MeV dipancarkan dan
meninggalkan keadaan tereksitasi yang kemudian kembali ke keadaan stabil
dengan sebelumnya memancarkan sinar gamma sebesar 0.186 MeV.

C. Karakteristik Partikel Alfa


Karakteristik partikel alfa dapat dijelaskan meliputi beberapa hal yaitu:
Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa kecepatan gerak
partikel alfa berkisar antara 0,054 c hingga 0,07 c. Karena massa partikel alfa
cukup besar, yaitu 4 u, maka:
a. Daya Jangkau Partikel Alfa
Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa kecepatan gerak
partikel alfa berkisar antara 0,054 c hingga 0,07 c. Karena massa partikel
alfa cukup besar, yaitu 4 u, maka jangkauan partikel alfa sangat
pendek.partikel alfa dengan energi paling tinggi, jangkauannya di udara
hanya beberapa cm. Sedangkan dalam bahan hanya beberapa mikron.
Partikel alfa yang dipancarkan oleh sumber radioaktif memiliki energi
tunggal (mono-energetic). Bertambah tebalnya bahan hanya akan
mengurangi energi partikel alfa yang melintas, tetapi tidak megurangi
jumlah partikel alfa itu sendiri. Pengujian jejak partikel alfa dengan kamar
kabut Wilson, menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa memiliki
jangkauan yang sama di dalam gas dan bergerak dengan jejak lurus.
Jangkauan partikel alfa biasanya diukur di udara pada suhu 0 C
dan tekanan 70 mmHg dan dapat didekati dengan persamaan sebagai
berikut.

d ( cm )=0,56 xE ( meV ) E< 4 MeV


d ( cm )=1,24 xE ( MeV ) 2,62 4< E< 8 MeV
Sedangkan jangkauannya dalam medium (d ) selain udara
m
didefinisikan dengan pendekatan persamaan Bragg-Kleeman sebagai
berikut:
4

dm=

dengan

3,2 x 10
m

Am

Am d

n1 A1 +n 2 A2 .
= n A +n A
1
1
2
2

3
m adalah massa jenis medium (gr/cm )
N fraksi atom dari unsur i
i

A berat atom unsur i


i
b. Daya Ionisasi
Mekanisme utama hilangnya energi partikel alfa adalah melalui
ionisasi dan eksitasi. Dalam udara partikel alfa rata-rata kehilangan energi
sebesar 3,5 eV untuk menghasilkan pasangan ion (p, e). Sementara
eksitasi terjadi ketika energi yang ditransfer ke elektron atom medium,
tidak cukup untuk melepaskan elektron dari pengaruh ikatan inti.
Partikel alfa bergerak cukup pelan karena massanya yang relatif
besar. Karena muatannya juga besar (2e), maka ionisasi spesifik sangat
tinggi. Ionisasi sepisifik adalah banyaknya pasangan ion yang terbentuk
per satuan panjang lintasan. Pasangan ion yang terbentuk dalam orde
puluhan ribu paangan ion per centimeter lintasan di udara.
Ionisasi spesifik (I ) dirumuskan:
s
IS =
K a

Pasangan ion =
jangkauan a (cm)

Ka
W .d

(pasangan ion/cm)

adalah energi partikel alfa (eV) dan W adalah energi yang

diperlukan untuk membentuk 1 pasang ion di udara, 35 eV/pasang Energi


Pasangan ion per mm-udara

8000

4000

Energi Partikel Alfa (Mev)


Gambar 1 Kurva Bragg untuk Ionisasi Spesifik Partikel Alfa di Udara
c. Dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
d. Jika suatu atom memancarkan sinar , maka nomor atom berkurang dua
dan nomor massa berkurang 4.
D. Spektrum Partikel Alfa
(Mostavan,1999:62) Energi dan jangkauan partikel dari suatu
nuklida radioaktif pada awalnya sama namun kenyataannya tidak setelah
dipelajari dengan chould chamber dan magnetic spectografh dapat
ditunjukkan seperti ThC memiliki dua group energi yang lebih besar atau
disebut sebagai Long Range Particle bahkan lebih dari dua yaitu 9,492

sebanyak 40 partikel, 10,422 MeV sebanyak 20 Partikel dan 10,543 MeV


sebanyak 170 partikel untuk tiap juta partikel ThC. Begitu juga dengan RaC.
Pada tahun tersebut Rosenblum dengan defleksi magnetiknya menemukkan
bahwa partikel normal yang dipancarkan nuklida radioaktif jatuh pada
beberapa daerah dengan kecepatan grup yang berdekatan. Beberapa
komponen daerah yang berdekatan dari sinar tadi dikatakan membentuk
struktur yang benar (fine struktur). Sehingga dapat diketahui bahwa beberapa
sumber radioaktif alami memiliki spektrum yang berbeda-beda. Spektrum
partikel alfa terdiri dari tiga hal yaitu:
Spektrum terdiri dari single group atau lintas contoh Rn dan RnA
Spektrum terdiri dari dua atau lebih ciri khas, daerah dekat /closely
spaced (V dan E) memiliki intensitas sama atau sedikit beda.
Spektrum terdiri dari grup utama dan grup yang berenergi besar (longRange Particle)
E. Peluruhan Partikel Alfa
Peluruhan alfa adalah emisi partikel alfa (inti helium) yang dapat
dituliskan sebagai

4
2

He

atau

4
2

a . Ketika sebuah inti tak stabil

mengeluarkan sebuah partikel alfa maka nomor atom berkurang dua dan
nomor massa berkurang empat. Peluruhan alfa dapat ditulis sebagai berikut:
A
Z

4
X AZ 4
2Y + 2a

Peluruhan alfa ini diasumsikan dua netron dan dua proton yang
berada dalam inti yang membentuk partikel alfa. Dua proton dan dua netron
ini bergerak terus di dalam inti, yang kadang-kadang bergabung dan
terkadang berpisah. Di dalam inti partikel alfa terikat oleh gaya inti yang
sangat kuat. Tetapi jika partikel alfa inti bergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia
akan segera merasakan tolakan gaya Coulomb.
(Krane.1992:366) Jenis peluruhan seperti ini dapat membebaskan
energi, karena inti hasil peluruhan terikat lebih erat daripada inti semula.
Energi yang terbebaskan dan muncul sebagai energi kinetik partikel alfa dan
inti anak, dapat dihitung dari massa semua inti yang terlibat menurut
persamaan dibawah ini:
Q=

[ m ( X )m ( X ' )m(a)] c2

Adapun tabel jangkauan energy waktu paruh dan konstanta peluruhan


dari pengemisi partikel dapat dilihat pada tabel berikut:
Mean
Disintegratio
range, Cm Alpha
n
Nuclide
Of
Disentegratio
Half-life
Constant,
standard
n Energy, Mev
Sec-1
air
Th232
2.49
4.06
1.39 x 1010 y 1.58 x 10-18
226
Ra (Ra)
3.30
4.86
1.62 x 103 y 1.36 x 10-11
228
Th (RdTh)
3.98
5.52
1.9 y
1.16 x 10-8
Em222(Rn)
4.05
5.59
3.83 d
2.10 x 10-6

Po218 (RaA)
Po216 (ThA)
Po214 (RaC)
Po212 (ThC)

4.66
5.64
6.91
8.57

6.11
6.90
7.83
8.95

3.05 m
0.16 s
1.64 x 10-4 s
3.0 x 10-7s

3.78 x 10-3
4.33
4.23 x 103
2.31 x 106

Dari table diatas waktu paruh bervariasi dari 1.39 x 10 10 tahun pada
nuklida yang berumur paling lama sampai 3.0 x 1010 detik pada nuklida yang
berumur paling pendek, konstanta peluruhan bervariasi dari 1.58 x 10 18/dt
s.d. 2.31 x 106/dt, dengan kata lain konstanta peluruhan bervariasi sangat
besar dengan sedikit beda energy, dimana:
Nuklida berumur terpanjang memancarkan partikel alfa berenergi kecil.
Nuklida berumur terpendek memancaarkan partikel alfa berenergi terbesar.
Hal ini sesuai dengan hukum Geiger-Nuttal:

Log A log R + B, dimana A= kemiringan garis


Peluruhan alfa merupakan salah satu contoh dari efek terobos halang
(yang dibahas buku Fisika Modern: Kenneth Krane Bab 5 Persamaan
Schrodinger dalam materi Potensial Tangga dan Halang) partikel alfa terikat
dalam inti atom oleh gaya inti, ketika neutron dan proton berada dalam inti ,
kadang-kadang berpadu dan bercerai kembali sehingga ketika bergerak
melewati jari-jari inti akan merasakan tolakan Coulomb dari inti anak.
Taksiran kasar probabilitas peluruhan alfa, berdasarkan mekanika
kuantum adalah:

v k (R R )
e
2R
'

Dengan K =

V B K a /2
2
2 m/

dimana VB merupakan tinggi maksimum

penghalang atau merupakan energi coulumb partikel alfa pada permukaan inti
atom yang besarnya VB

e 2 /4 o K a .
F. Sistematika peluruhan alfa

= 2 (Z-2) e /4 o R , dan R = 2 (Z-2)

Dua proton dan dua netron ini bergerak terus di dalam inti, yang
kadang-kadang bergabung dan terkadang berpisah. Di dalam inti partikel alfa
terikat oleh gaya inti yang sangat kuat yang jauh lebih kuat dari gaya
elektrostatik. Tetapi jika partikel alfa inti bergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia
akan segera merasakan tolakan gaya Coulomb. Karena semua proton
bermuatan positif, mereka saling tolak dan inti tidak akan pernah stabil,
karena gaya inti yang kuat yang mengikat mereka bersama-sama.
Peluruhan alfa merupakan salah satu bentuk peluruhan radioaktif yang
memancarkan partikel alfa ketika inti radioaktif itu meluruh. Partikel alfa ini
terdiri dari 2 proton dan 2 neutron. Selain memancarkan partikel alfa, inti
radioaktif ini juga akan membantuk inti yang baru (inti anak).
Secara sistematis, ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa/partikel
alfa, inti tersebut kehilangan empat nukleon dua diantaranya adalah
proton dan dua lagi adalah neutron.

Dalam peluruhan dibebaskan energi, karena inti hasil peluruhan terikat


lebih erat dari pada inti semula. Energi yang dibebaskan muncul sebagai
energi kinetik partikel alfa. Massanya dapat dihitung dari massa semua inti
yang terlibat menurut persamaan:
Q=[m(X)-m(X)-m()] c2
Dimana Q menyatakan kelebihan energi massa inti (berupa energi kinetik).
Q=KX'+K
Karena massa elektron saling menghapuskan maka digunakan massa atom
saja.
G. Peluruhan Alfa Menurut Teori Gamow dan Teori Semi Klasik
Peluruhan alfa tak mungkin terjadi menurut fisika klasik. Namun
kenyataannya peluruhan alfa terjadi sebagai suatu cara untuk memperbesar
kemantapan suatu atom yang memiliki nukleon besar. Atom ber-nukleon

besar memiliki gaya tolak antar proton yang besar sehingga gaya nuklir
berjangkau pendek yang mengikatnya tak dapat mengimbangi. Maka
terjadilah peluruhan alfa. Partikel alfa memiliki massa yang cukup kecil (jika
dibandingkan nukleon pembentuknya), dan memiliki energi kinetik yang cukup
tinggi sehingga dapat lolos dari inti sebuah atom. Lalu bagaimana penjelasan
sebuah partikel alfa dapat lolos dari inti?

Inti dari gambar ditas adalah agar partikel alfa dapat lolos dari
inti,maka ia harus memiliki energi minimal 25 MeV (setara dengan energi
untuk membawa partikel alfa dari jarak tak hingga ke dekat inti tapi masih
diluar jangkauan gaya tarik inti). Namun peluruhan alfa hanya memiliki energy
sekitar 4 9 MeV, sehingga terjadi kekurangan energi sebesar 16 21 MeV
untuk meloloskan diri dari inti.
Persoalan kekurangan energi tersebut dapat dijawab secara mekanika
kuantum (oleh Gamow, Gurney, dan Condon). Ada tiga prinsip yang
dikemukakan untuk menjawabnya:
1. Partikel alfa bisa ada sebagai partikel di dalam inti.
2. Partikel semacam ini terus menerus dalam keadaan gerak dan
dibatasgeraknya hanya dalam inti oleh rintangan potensial yang
melingkupinya.
3. Terdapat peluang kecil tetapi tertentu untuk partikel ini melewati rintangan
potensial ini (meski kecil) setiap kali terjadi tumbukan

Peluang terjadinya tumbukan ( ) dirumuskan :

v.T

Konstanta peluruhan
dimana v adalah frekuensi tumbukan dan T adalah peluang partikel alfa
menembus rintangan potensial.

v
2 R0

Frekuensi tumbukan partikel


dimana v adalah kecepatan partikel alfa dan Ro adalah jari-jari nuklir.
Karena v > K, maka dalam fisika klasik terjadi transmisi adalah tidak
mungkin (T=0). Sedangkan secara mekanika kuantumpartikel alfa bergerak
dipandang sebagai gelombang dengan peluangtransimisi T.
Gamow, Gurney dan condon pada tahun 1982 secara terpisah
berhasil menjelaskan peristiwa peluruhan alfa dengan menggunakan

perhitungan mekanika kuantum. Mereka mengasumsikan bahwa zarah alfa


berada dalam inti dilingkupi oleh sebuah potensial inti. Potensial didalam inti
tersebut diasumsikan sama dengan nol untuk mensimulasikan efek coulum di
dalam inti. Kedalaman yang pasti dari sumur potensial tersebut tidak
berpengaruh pada hasil akhir dari perhitungan mekanika kuantum.
Menurut (Wiyatmo.2009:132) Tinjauan mekanika gelombang
memberikan deskripsi yang lebih akurat tentang peluruhan alfa. Jika dua buah
proton dan dua neutron bergabung membentuk zarah alfa dalam sebuah inti.
Maka zarah ini akan terikat oleh gaya inti, akan tetapi ia bebas bergerak
didalamnya secara bolak-balik menumbuk dinding inti, seolah-olah seperti
zarah yang terperangkap dalam sumur potensial yang tinggi, yang secara
klasik zarah tersebut tidak mungkin dapat keluar dari sumur. Semakin besar
energi kinetik alfa dan semakin sering menumbuk dinding maka semakin
besar peluang alfa untuk lolos. Hal ini berarti bahwa peluang terjadinya
peluruhan alfa bergantung pada tenaga kinetik alfa.
Secara semi klasik, probabilitas peluruhan persatuan waktu

sama dengan jumlah tumbukan perdetik dimana zarah alfa menumbuk


dinding dikalikan dengan probabilitas P zarah untuk menerobos potensial
perintang.

v
P
R

Dengan v menyatakan kecepatan zarah alfa didalam inti. Pendekatan


yang lain yakni dengan menggunakan probabilitas P secara klasik :

P e
dengan

diberikan oleh persamaan ze pada muatan zarah alfa

[ (

)]

z Zt e
2
2 MO
Q dr

R
r

Jarak b disebabkan adanya efek pentalan (recoil) dari inti turunan


pada saat peluruhan maka terjadi reduksi massa zarah alfa yakni:

M O=

m mt
ma +mt

Integral persamaan dapat ditentukan secara langsung dengan cara


sebagai berikut:
1/ 2

1 y
( cos1 y ) y
4 z Zt e2
=

hv
Dengan v menyatakan kecepatan relatif zarah alfa terhadap inti turunan.

R Q
y= = a
b b
Selanjutnya untuk energi peluruhan zarah alfa dapat dirumuskan
sebagai berikut:

zZ e
1
Q a= M o v 2= t
2
b

Dengan b menyatakan titik balik. sehingga diperoleh konstanta


peluruhan alfa dalam potensial yang tebal adalah:
1

Zt e2 M o R 2
4 Z t e2 8
+
hv

v
a exp
R

H. Manfaat partikel Alfa


(Muljono.2003:80) Partikel alfa ini menghasilkan ionisasi, dimana
ionisasi ini dapat digunakan dalam bidang biologi yaitu dapat menggantikan
sel-sel yang rusak secara total. Partikel alfa tersebut ditembakkan pada inti
suatu atom maka akan menghasilkan radioisotope (yang lebih dan sering
digunakan untuk menembak adalah neutron).
Adapun Muatan positif dari partikel alfa sangat berguna dalam industri,
misalnya:
1. Radium-226 dapat digunakan untuk pengobatan kanker, yakni dengan
memasukkan jumlah kecil radium ke daerah yang terkena tumor.
2. Polonium-210 berfungsi sebagai alat static eliminator dari paper mills di
pabrik kertas dan industri lainnya.
3. Beberapa Detektor asap memanfaatkan emisi alfa dari americium-241
untuk membantu menghasilkan arus listrik sehingga mampu membunyikan
alarm saat kebakaran.

DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1983. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.
http://www.basistik.com/2011/05/fisika-percobaan-hamburan-partikel-alfa.html
http://www.scribd.com/doc/87034890/Resume-Kimia-Inti
Kaplan, Irving. Nuclear Physics.
Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta : UI.
Mostavan. 1999. Fisika Inti. Bandung: UPI.

Muljono. 2003. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Pelita Harapan.


partikel alpha/30322247-PARTIKEL-ALFA.htm
Peluruhan alfa. Pdf
Purwoko. 2009. Physics For senior High School. Jakarta: Yudhistira.
Wiyatmo,Yusman.2009. Fisika Nuklir. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.RANGKUMAN
Partikel alfa adalah inti helium yang dipancarkan oleh suatu inti yang tidak
stabil. Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan 2 neutron atau identik
dengan inti helium. Sinar alfa terbentuk saat suatu unsur radioaktif memancarkan
partikel alfa dan membentuk unsur baru dalam proses yang disebut peluruhan
alfa.
Karakteristik partikel alfa ini terdiri dari dua langkah yaitu daya jangkau
partikel dan daya ionisasi. Partikel alfa ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Terdiri atas inti helium
- Bermuatan listrik positif
- Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Daya tembus kecil tetapi daya ionisasi sangat besar
Jika suatu atom memancarkan sinar, maka nomor atom berkurang 2 dan
nomor massa berkurang 4
Spektrum partikel alfa terdiri dari tiga hal yaitu:
Spektrum terdiri dari single group atau lintas contoh Rn dan RnA
Spektrum terdiri dari dua atau lebih ciri khas, daerah dekat /closely spaced (V
dan E) memiliki intensitas sama atau sedikit beda.
Spektrum terdiri dari grup utama dan grup yang berenergi besar (long-Range
Particle)

Peluruhan alfa adalah emisi partikel alfa (inti helium) yang dapat
dituliskan sebagai

4
2

He

atau

4
2

a . Ketika sebuah inti tak stabil mengeluarkan

sebuah partikel alfa maka nomor atom berkurang dua dan nomor massa
berkurang empat. Peluruhan alfa dapat ditulis sebagai berikut:
A
Z

A4

X Z 2Y + 2a

Peluruhan alfa ini diasumsikan dua netron dan dua proton yang berada
dalam inti yang membentuk partikel alfa. Dua proton dan dua netron ini bergerak
terus di dalam inti, yang kadang-kadang bergabung dan terkadang berpisah. Di
dalam inti partikel alfa terikat oleh gaya inti yang sangat kuat. Tetapi jika partikel
alfa inti bergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia akan segera merasakan tolakan
gaya Coulomb.
Jenis peluruhan seperti ini dapat membebaskan energi, karena inti hasil
peluruhan terikat lebih erat daripada inti semula. Energi yang terbebaskan dan

muncul sebagai energi kinetik partikel alfa dan inti anak, dapat dihitung dari
massa semua inti yang terlibat menurut persamaan dibawah ini:

[ m ( X )m ( X ' )m(a)] c2

Q=
SOAL

1. Berapakah jangkauan partikel alfa dengan energi 4,195 MeV di dalam molekul
3
UO dengan masaa jenis 10,9 gr/cm . Diketahui massa atom U dan O masing2
masing 238 dan 16 ?
Penyelesaian
Molekul UO terdiri atas 3 atom (1 U dan 2 O), sehingga fraksi atom untuk U, n
2
=1/3 dan untuk O, n = 2/3

AUO

( 13 ) ( 238) +( 23 )(16) =11,52


( 13 ) 238+( 23 ) 16

Jangkauan partikel alfa di udara d = 1,24 x 4,195 2,62 = 2,58 cm


Maka jangkau partikel alfa di dalam molekul UO

3,2 x 10 (11,52 )
4
d vo =
=8,73 x 10
10,9
2

2. Berapa jumlah pasangan ion per cm di udara yang dihasilkan oleh partikel alfa
dengan energi 4,5 MeV ?
Penyelesaian
Jangkaun alfa di udara d = 1,24 x 4,5 2,62 = 2,96 cm
6

Jumlah pasngan ion per cm

I s=

4,5 x 10 eV
ion
=43.436 pasang
3,5 eVx 2,96 cm
cm

Anda mungkin juga menyukai