Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM FISIKA

MENGUKUR CEPAT RAMBAT BUNYI DI UDARA

Anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Badiatul Fajriyah
Hanung Nurdiansyah
Intan Maharani
Nurdin Hariyadi
Rachelyca Septiara Z
Ryan Dewanto B S

(06)
(11)
(16)
(23)
(26)
(29)

Kelas : XII IPA 2


Kelompok 4

SMA N 2 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MENGUKUR CEPAT RAMBAT BUNYI DI UDARA

I.
II.

III.

TUJUAN
Mengetahui cepat rambat bunyi di udara.
ALAT DAN BAHAN
1. Statif
2. Tabung resonansi berskala
3. Garputala
4. Air
5. Selang plastik
6. Penjepit
DASAR TEORI
Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat
secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara
serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran. Bunyi tidak
dapat terdengar pada ruang hampa udara karena bunyi membutuhkan zat
perantara untuk menghantarkan bunyi baik zat padat, cair maupun gas.
Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombang-gelombang
longitudinal ke segala arah melalui medium baik padat, cair maupun gas.
Sumber getar tersebut dapat berasal dari kawat, batang, bahkan ombak di
pantai. Getaran dari sumber getaran menggetarkan udara di sekitarnya dan
getaran di udara menjalar sebagai gelombang longitudinal dengan kecepatan
sekitar 340 m/s.
Resonansi adalah suatu gejala dimana ikut bergetarnya suatu sumber
bunyi karena bergetarnya bunyi yang lain dengan frekuensi sama. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita dapat mengamati resonansi menggunakan kolom
udara. Jika pada kolom udara yang terletak diatas permukaan air digetarkan
garputala maka molekul-molekul air akan bergetar. molekul air akan
bergetar.
Resonansi pada kolom udara terjadi jika :
Pada permukaan air terjadi simpul gelombang
Pada ujung tabung bagian atas merupakan perut gelombang

Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa


organa tertutup. Jadi, resonansi pertama akan terjadi jika panjang kolom
udara di atas air , resonansi kedua , resonansi ketiga 5/4 dan
seterusnya.

Kolom udara pada percobaan penentuan resonansi diatas berfungsi


sebagai tabung resonator. Peristiwa reonansi ini dapat dipapakai untuk
mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara. Agar terdapat terjadi
resonansi, panjang kolom udaranya adalah l= (2n-1) dengan n =
1,2,3,....
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditentukan bahwa resonansi
berurutan dapat di dengar apabila suatu resonansi dengan resonansi
berikutnya memiliki jarak l= . Jika frekuensi garputala diketahui, cepat
rambat gelombang bunyi diudara dapat diperoleh melalui
v= . f
dengan :
v : cepat rambat bunyi di udara ( m/s )
: panjang gelombang (m)
f : frekuensi sumber bunyi (Hz)
IV.

LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rangkailah alat-alat yang akan digunakan seperti: tabung resonansi, statif,
penjepit, selang plastik seperti gambar dibawah ini.

3. Setelah itu isilah tabung resonansi dengan air secukupnya.


4. Ambilah garputala dan catat frekuensi yang tertulis di garputala
5. Pukulkan garputala di atas keramik lalu dengarkan suara yang dihasilkan
di atas tabung reaksi dan turunkan air secara perlahan.
6. Hentikan penurunan air jika terdengar bunyi yang paling keras, bunyi
itulah yang disebut nada resonansi.
7. Catat berhentinya air pada tabung reaksi.

8. Ulangilah percobaan tadi dengan lo yang berbeda dan catat hasilnya.


9. Carilah nilai berdasarkan percobaan tersebut.
10. Setelah diketahui frekuensi dan hitunglah cepat rambat bunyi diudara.
11. Tarik kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.
V.

VI.

DATA HASIL PENGAMATAN

Percobaan

320

36

11520

320

16

21,3 6816

PEMBAHASAN
Diketahui
F = 320 Hz
L1 = 9 cm ()
L2 = 16 cm ()
Ditanya
V1, V2 dan Vrata-rata....?
Jawab
a. = l
V = F.
=9
= 320.36
= 36 cm
= 11520 cm/s
b. = l
V = F.
= 16
= 320.21,3
= 21,3 cm
= 6816 cm/s
c. Vrata-rata =

VII.

= 9171 cm/s = 9,171 m/s

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Resonansi terjadi apabila frekuensi udara di dalam tabung resonansi


sama dengan frekuensi garpu penala.
b. Gelombang bunyi di udara adalah v = f
c. Asas kerja tabung resonansi dan garpu penala yaitu garpu penala yang
sudah digetarkan dan diletakkan di atas mulut tabung resonansi akan
menggetarkan udara yang ada di kolom udara.

VIII.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai