Gambar 3.2 Radiasi Partikel Alfa (Royal Society Of Chemistry, Radiochemical Methods
Group, London)
Gambar 3.3 Daya Tembus Partikel Alfa (Royal Society Of Chemistry, Radiochemical
Methods Group, London)
Dalam beberapa keadaan terjadi radiasi alpha + gamma yaitu sebagian besar
isotop yang meluruh oleh reaksi alfa, melakukannya pada keadaan tereksitasi nukleus
anak. Inti nukleus ini kemudian meluruh ke keadaan dasarnya dengan memancarkan
satu atau lebih sinar gamma seperti pada peluruhan beta.
2. RADIASI BETA
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan
berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan-l e dan
bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa
sehingga dinyatakan dengan notasi -1 0 . Energi sinar beta sangat bervariasi,
mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih
lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam udara
kering dan dapat menembus kulit.
Radiasi beta terdiri dari partikel bermuatan yang dikeluarkan dari nukleus atom
dan secara fisik Identik dengan elektron. Partikel beta umumnya memiliki muatan
negatif, sangat kecil dan bisa tembus Lebih dalam dari partikel alfa. Namun,
kebanyakan radiasi beta bisa dihentikan oleh sejumlah kecil pelindung, seperti
lembaran plastik, kaca atau logam. Bila sumber radiasi ada di luar tubuh, radiasi beta
dengan energi yang cukup bisa menembus lapisan luar tubuh kulit dan menyetorkan
energinya dalam sel kulit aktif. Namun, radiasi beta sangat terbatas dalam
kemampuannya untuk menembus ke jaringan yang lebih dalam dan organ dalam
tubuh. Zat-zat nuklir pemancar radiasi beta juga bisa berbahaya jika dibawa ke dalam
tubuh. Contoh zat nuklir yang mengalami emisi beta adalah tritium (hidrogen-3), yang
mana Meluruh ke helium-3.
Partikel Beta adalah elektron atau positron yang berenergi tinggi yang
dipancarkan oleh beberapa jenis nukleus radioaktif seperti kalium-40. Partikel beta
yang dipancarkan merupakan bentuk radiasi yang menyebabkan ionisasi, yang juga
disebut sinar beta. Produksi partikel beta disebut juga peluruhan beta. Terdapat dua
macam peluruhan beta, and +, yang masing-masing adalah elektron dan positron.
Penyinaran langsung dari partikel beta adalah berbahaya karena emisi dari pemancar
beta yang kuat bisa memanaskan atau bahkan membakar kulit. Namun masuknya
pemancar beta melalui penghirupan dari udara menjadi perhatian yang serius karena
partikel beta langsung dipancarkan ke dalam jaringan hidup sehingga bisa
menyebabkan bahaya di tingkat molekuler yang dapat mengganggu fungsi sel. Karena
partikel beta begitu kecil dan memiliki muatan yang lebih kecil daripada partikel alfa
maka partikel beta secara umum akan menembus masuk ke dalam jaringan, sehingga
terjadi kerusakan sel yang lebih parah.
Radionuklida pemancar beta terdapat di alam dan juga merupakan buatan
manusia. Seperti halnya Potassium40 dan Carbon14 yang merupakan pemancar
beta lemah yang ditemukan secara alami dalam tubuh kita. Pemancar beta digunakan
untuk medical imaging, diagnosa, dan prosedur perawatan (seperti mata dan kanker
tulang), yakni technetium-99m, phosphorus-32, and iodine-131. Stronsium-90 adalah
bahan yang paling sering digunakan untuk menghasilkan partikel beta.
Partikel beta juga digunakan dalam quality control untuk menguji ketebalan
suatu item seperti kertas yang datang melalui sebuah system of rollers. Beberapa
radiasi beta diserap ketika melewati produk. Jika produk yang dibuat terlalu tebal atau
terlalu tipis maka radiasi dengan jumlah berbeda akan diserap. Radiasi beta hanya
dapat menembus kertas tipis, dan tidak dapat menembus tubuh manusia, sehingga
pengaruhnya dapat diabaikan. Demikian pula dengan radiasi alfa, yang hanya dapat
menembus beberapa milimeter udara.
Sumber:http://ristalestari16.blogspot.co.id/2015_01_01_archive.html
Gambar 3.5 Daya Tembus Sinar Alfa, Beta dan Gamma
Terdapat dua jenis radiasi beta yaitu beta positif dan beta negatif. Beta negatif
identik dengan elektron, baik massa maupun muatan listriknya sedangkan beta positif
identik dengan positron (elektron yang bermuatan positif). Elektron mempunyai
massa yang sangat ringan bila dibandingkan dengan partikel nukleonik lainnya ( 0)
sedangkan muatannya sebesar satu muatan elementer.
Radiasi beta dipancarkan oleh zat radioaktif atau inti atom yang tidak stabil.
Ketika memancarkan radiasi beta negatif, di dalam inti atomnya terjadi transformasi
neutron menjadi proton, sebaliknya pada saat memancarkan beta positif terjadi
transformasi proton menjadi neutron.
Elektron
Radiasi elektron mempunyai sifat yang sama dengan radiasi beta negatif, yang
membedakan adalah asalnya. Partikel beta berasal dari inti atom sedangkan
elektron berasal dari atom. Radiasi elektron dapat berasal dari zat radioaktif
yang meluruh dengan cara internal conversion atau dari mesin berkas elektron
(akselerator).
Proton
Radiasi proton merupakan pancaran proton yang mempunyai massa 1 sma
(satuan massa atom) dan mempunyai muatan positif sebesar satu muatan
elementer. Radiasi proton dihasilkan dari akselerator proton.
Sifat Radiasi Beta
Daya ionisasinya di udara 1/100 kali dari partikel
Jarak jangkauannya lebih jauh daripada partikel , dapat menembus beberapa
cm di udara.
Kecepatan partikel berkisar antara 1/100 hingga 99/100 kecepatan cahaya.
Karena sangat ringan, maka partikel mudah sekali dihamburkan jika
melewati medium.
Menyebabkan kenaikan tingkat energi pada atom yang dilaluinya (pengion).
Jarak tembus beta positron hampir sama dengan beta negatron.
Partikel akan dibelokkan jika melewati medan magnet atau medan listrik.
Memiliki energi 0,01 MeV 3 MeV, dengan daya tembus 100 kali lebih jauh
dari sinar alfa. Partikel alfa dengan energi 1 MeV dapat menembus air 0,4 Cm.
Hubungan energi dengan jarak tembus : R = 0,543 E 0,160
R : Jarak tembus (gram/cm ) E : energi maksimum (MeV)
Peluruhan Beta
Peluruhan beta terjadi pada inti tidak stabil yang relatif ringan. Dalam peluruhan
ini akan dipancarkan partikel beta yang mungkin bermuatan negatif ( -) atau
bermuatan positif ( +). Partikel - identik dengan electron sedangkan partikel +
identik dengan electron yang bermuatan positif atau positron. Dalam proses peluruhan
- terjadi perubahan neutron menjadi proton di dalam inti atom. Proses peluruhan ini
dapat dituliskan sebagai persamaan inti berikut.
234
90 91234 + -1 0 atau 90
234
91234 +
Sedangkan dalam proses peluruhan + terjadi perubahan proton menjadi neutron
di dalam inti atom. proses peluruhan ini dapat dituliskan sebagai persamaan inti
berikut
15
8 715 + +1 0 atau 815 715 +
maka diperoleh,
mI = mT + Q/c2
Q = (mI-mT)c2
Contoh Soal
12
Pada peluruhan 5 menjadi 126 energi peluruhannya adalah
Jawab
12
5 126 + 10 +
Q = (mb-mc)c2
mb = 12,014354 u
mc = 12,000000 u
Q = (mb-mc)c2
= (12,014354 u -12,000000 u)* 931.5 MeV
= 13,37 MeV
+
2. Peluruhan beta positif ( )
mI = mT + 2 me + Q/c2
Q = ( mI - mT - 2me ) c2
3. Tangkapan elektron
Kekekalan energi menghasilkan persamaan
me + (mI Z me) = mT (Z+1) me + me + Q/c2
dengan Q = Ekin e + E kin v
maka diperoleh,
mI = mT + Q/c2
Q = ( mI mT ) c2
CONTOH SOAL
1. Pada saat 24 ditembakkan kepada atom 7N14 dihasilkan proton sebagaimana
reakti:
24 + 7N14 1p1 + X
Berapakah proton dan neutron atom X adalah...
Pembahasan:
Pada reaksi inti berlaku hukum kekekalan nomor atom dan nomor massa
(jumlah nomor atom pereaksi = jumlah nomor atom hasil dan jumlah nomor
massa pereaksi = jumlah nomor massa hasil) sehingga nomor atom dan nomor
massa X adalah:
24 + 7N14 1p1 + 8X17
Jumlah proton X = 8
Jumlah neutron X = 17 8 = 9
12 12
2. Hitunglah energi Pada peluruhan beta 7 menjadi 6 energi peluruhannya
adalah
Pembahasan
Q = ( mn mc - 2me ) c2
mn = u
mc = 12,000000 u
me = u
Q = (mn mc - 2me ) c2
= (u -12,000000 u - )* 931.5 MeV
= MeV
3. RADIASI GAMMA
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel
atau gelombang. Jika suatu inti tidak stabil, maka inti mempunyai kelebihan energi.
Inti itu tidak dapat bertahan, suatu saat inti akan melepaskan kelebihan energi tersebut
dan mungkin melepaskan satu atau dua atau lebih partikel atau gelombang sekaligus.
Setiap inti yang tidak stabil akan mengeluarkan energi atau partikel radiasi yang
berbeda. Pada sebagian besar kasus, inti melepaskan energi elektromagnetik yang
disebut radiasi gamma. yang dalam banyak hal mirip dengan sinar-X. Radiasi gamma
bergerak lurus dan mampu menembus sebagian besar bahan yang dilaluinya.
Radiasi gamma mempunyai sifat yang serupa dengan sinar-X, namun radiasi
gamma berasal dari inti atom. Karena berasal dari inti atom, radiasi gamma akan
memancar secara terus-menerus, dan tidak dapat dinyalakan atau dimatikan seperti
halnya sinar-X. Radiasi gamma yang terdapat di alam terutama berasal dari bahan-
bahan raioaktif alamiah, seperti radium atau kalium radioaktif. Beberapa inti atom
yang dapat memancarkan radiasi gamma juga dapat dibuat oleh manusia.
Esensi Radiasi .
Radiasi memiliki daya tembus besar dan tidak dibelokkan oleh medan magnet.
Radiasi ini diamati oleh Paul Ulrich Villard dari Perancis pada tahun 1900. Rutherford
menyebut radiasi ini radiasi (1903). Rutherford berpendapat bahwa radiasi adalah
cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti sinar-X. Hal ini terbukti seteleh
dilakukan pengukuran panjang gelombang radiasi melalui pengamatan hamburan
sinar oleh Kristal.
Sifat-sifat radiasi Gamma
a. Sinar dipancarkan oleh nuklida tereksitasi (isomer) dengan panjang
gelombang antara 0,005 hingga 0,5
b. Daya ionisasinya di dalam medium sangat kecil sehingga daya tembusnya
sangat besar bila dibandingkan daya tembus partikel atau
c. Karena tidak bermuatan, sinar tidak dibelokkan oleh medan listrik
maupun medan magnet
4. RADIASI SINAR-X
Menurut spectrum energi yang dihasilkan, sinar-X dibagi menjadi dua, yaitu
sinar-X Bremsstrahlung dan sinar-X Karakteristik. Berikut ini akan dijelaksan
masing-masing proses pembentukannya.
a. Sinar-X Bremsstrahlung
Pada pesawat sinar-X, metode yang digunakan dalam proses produksi sinar-X
adalah proses yang dikenal dengan bremsstrahlung, dalam bahasa Jerman yang
berarti radiasi pengereman (braking radiation). Sinar-X yang dihasilkan oleh
adanya pengereman elektron baik secara tiba-tiba atau pun secara perlahan
dinamakan sinar-X bremsstrahlung. Elektron sebagai partikel bermuatan listrik
yang bergerak dengan kecepatan tinggi, apabila melintas mendekati inti suatu
atom, maka gaya tarik elektrostatik inti atom yang kuat dapat menyebabkan arah
gerak elektron membelok dengan tajam. Peristiwa itu menyebabkan elektron
kehilangan energinya dengan memancarkan radiasi elektromagnetik yang disebut
sebagai sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X bremsstrahlung mempunyai spektrum
b. Sinar-X karakteristik
Sinar-X karakteristik disebut juga sinar-X monokromatik, sinar-X
monokromatik terbentuk melalui proses perpindahan elektron atom dari tingkat
energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah. Sinar-X
monokhromatik (sinar-X karakteristik) ini timbul akibat adanya proses transisi
eksitasi elektron di dalam anoda. Sinar-X ini timbul secara tumpang tindih dengan
spektrum bremstrahlung. Disamping panjang gelombangnya yang
monokhromatik, inensitas sinar-X monokhromatik ini jauh lebih besar dari pada
intensitas sinar-X bremsstrahlung. Beda energi antara tingkat orbit dalam atom
target cukup besar, sehingga radiasi yang dipancarkannya memiliki frekwensi yang
cukup besar dan berada pada daerah Sinar-X. spektrum energi dari sinar-X
karakteristik adalah diskrit.
Contoh soal:
Cermati gambar percobaan penyinaran suatu lempeng logam dengan cahaya berikut:
Jika fungsi kerja logam adalah 2,1 eV dan cahaya yang disinarkan memiliki panjang
gelombang 2500 dengan konstanta Planck 6,6 x 1034 Js dan 1 eV = 1,6 x 1019
joule, tentukan:
a. energi ambang logam dalam satuan joule
b. frekuensi ambang
c. panjang gelombang maksimum yang diperlukan untuk melepas elektron dari
logam
d. panjang gelombang dari cahaya yang disinarkan dalam meter
e. frekuensi dari cahaya yang disinarkan dalam Hz
f. energi foton cahaya yang disinarkan
g. energi kinetik dari elektron yang lepas dari logam
Penyelesaian:
Skema gambar dapat terlihat seperti dibawah ini
Logam yang di dalamnya terdapat elektron-elektron disinari oleh cahaya yang
memiliki energi E. Jika energi cahaya ini cukup besar, maka energi ini akan dapat
melepaskan elektron dari logam, dengan syarat, energi cahayanya lebih besar dari
energi ambang bahan. Elektron yang lepas dari logam atau istilahnya fotoelektron
akan bergerak dan memiliki energi kinetik sebesar Ek
Hubungan energi cahaya yang disinarkan E, energi ambang bahan Wo dan
energi kinetik fotoelektron Ek adalah = 0 +
a) energi ambang logam dalam satuan joule
0 = 2.1 (1.6 1019 ) = 3.36 1019
b) frekuensi ambang
0 = 0 3.36 1019 = 6.6 1034 0
0 = 0.51 1015
c) panjang gelombang maksimum yang diperlukan untuk melepas elektron
dari logam
=
0
8
= 3 10 0.51 1015
= 5.88 107
d) panjang gelombang dari cahaya yang disinarkan dalam meter
= 2500 = 2.5 107
e) e) frekuensi dari cahaya yang disinarkan dalam Hz
8
= = 3 10 2.5 107 = 1.2 1015
Tumbukan Elastik
Tumbukan elastik adalah tumbukan di mana total energi kinetik partikel-partikel
sebelum dan sesudah tumbukan tidak berubah. Dalam tumbukan elastik, sebagian
energi neutron diberikan ke inti atom yang ditumbuknya sehingga atom tersebut
terpental sedangkan neutronnya dibelokkan/ dihamburkan. Tumbukan elastik terjadi
bila atom yang ditumbuk neutron mempunyai massa yang sama, atau hampir sama
dengan massa neutron (misalnya atom Hidrogen), sehingga fraksi energi neutron yang
terserap oleh atom tersebut cukup besar.
Isotop Alumunium-27 (Al-27) dari unsur aluminium merupakan inti atom yang stabil.
Bila sebuah neutron termal mengenainya maka akan terjadi proses aktivasi yang
mengubah isotop Al-27 menjadi radioisotop Al-28 yang merupakan inti radioaktif
yang memancarkan radiasi gamma. Proses reaksi inti seperti ini juga dapat disebabkan
oleh partikel bermuatan misalnya proton tetapi dengan energi proton yang sangat
tinggi. Mekanisme ini yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi radioisotop.
Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler
dibagi menjadi dua yaitu :
1. Efek fisiologis
Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang
elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh
manusia berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan
mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan,
kepala pening.
2. Efek psikologis
Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya timbulnya
stress dan
ketaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang.
Susilo. 2016. Sumber Belajar Penunjang Plpg 2016 Mata Pelajaran/Paket Keahlian
Fisika. Kemendikbud. (online: http://fkip.unri.ac.id/wp-
content/uploads/2016/09/184-Fisika-Bab-14-Efek-Foto-Listrk-dan-Sinar-
X.pdf) Diakses pada 17 Mei 2017.
Zubaidah, Alatas, dkk. 2009. Buku Pintar Nuklir. Jakarta: Badan Tenaga Nuklir
Nasional.