Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan teknologi masa kini dengan adanya radioaktif membawa perkembangan
di dalam berbagai aspek kehidupan. Perlu kita ketahui bawasannya dengan berkembangnya
teknologi membawa perubahan yang sangat signifikan akan tetapi semua itu selain memberikan
pengaruh yang positif juga menimbulkan efek negative pula. Di dalam makalah ini membahas
tentang apa itu radioaktif, pengolahan limbah, dampak-dampak yang ditimbulkan dan manfaat
radioaktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Radioaktif ?
2. Bagaimana sumber Radoaktivitas ?
3. Bagaimana cara penanganan radioaktif ?
4. Apakah manfaat Radioaktif bagi kehidupan ?
6. Apakah Dampak dari Radioaktif ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengerti Radioaktif
2. Mengetahui radioaktivitas
3. Mengetahui cara penanganan radioaktif
4. Mengetahui manfaat Radioaktif bagi kehidupan
5. Sebagai antisipasi dampak dari teknologi Radioaktif

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Radioaktif
Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara
spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti
tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus
melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil
sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He), partikel beta (β),
dan partikel gamma (γ).
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom.
Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta
dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel
neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa
ditemukan adalah 90SR merupakan karsinogen tulang dan 131J.

B. sumber radioaktif
Terdapat tiga cara utama yang menyebabkan terjadinya peluruhan isotop radioaktif secara alami,
antara lain :
1. Pemancaran partikel alfa (α) 2. Pemancaran partikel beta (β) 3. Pemancaran radiasi gamma (γ)
Selain itu, terdapat pula dua cara peluruhan radioaktif yang kurang umum, yaitu :
1. Pemancaran positron (β+) 2. Penangkapan elektron (e-)
Pemancaran Partikel Alfa

Bila inti atom memancarkan sinar alpha atau helium, maka akan berubah menjadi isotop baru
dengan nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat. Unsur berat dan besar,
seperti Uranium (U) dan Thorium (Th), cenderung melakukan pemancaran (emisi) partikel alfa.
Peluruhan inti ini terjadi dengan cara membebaskan dua muatan positif (dua proton) dan empat
satuan massa (dua proton + dua neutron). Suatu proses yang sangat hebat. Setiap kali partikel
alfa dipancarkan (diemisikan), empat satuan massa hilang.
Sebagai contoh, isotop Radon-222 (Rn-222), dapat mengalami peluruhan dan memancarkan
partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
86Rn222 → 84Po218 + 2He4
Dalam hal ini, isotop Radon-222 mengalami peluruhan inti dengan membebaskan partikel alfa.
Isotop baru yang terbentuk pada proses peluruhan ini adalah isotop baru dengan nomor massa
218 (yang diperoleh dari 222 – 4) dan nomor atom 84 (yang diperoleh dari 86 – 2). Isotop
tersebut adalah Polonium (Po).
Contoh lain peluruhan alfa pada U-238 sbb:

Pemancaran Partikel Beta


Bila inti atom memancarkan sinar beta atau partikel elektron, maka akan berubah menjadi isotop
baru yang nomor atomnya bertambah satu dan nomor massa tetap. Partikel beta (β) pada
dasarnya adalah elektron yang dipancarkan dari inti. Kita tentu akan bertanya, bukankah elektron
tidak terdapat di dalam inti atom? Bagaimana elektron dapat dipancarkan dari inti atom yang
tidak mengandung elektron? Marilah kita mengikuti penjelasan berikut secara seksama.
Sebagai contoh, peluruhan yang terjadi pada isotop Iodin. Isotop Iodin-131 (I-131) digunakan
dalam bidang medis sebagai isotop untuk mendeteksi dan mengobati kanker kelenjar gondok
(tyroid). Isotop tersebut mengalami peluruhan dan memancarkan partikel beta. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :
53I131 → 54Xe131 + -1e0
Pada proses ini, isotop Iodin-131 (I-131) melepaskan partikel beta (elektron). Isotop baru yang
dihasilkan memiliki nomor atom 54 dan nomor massa 131. Isotop tersebut adalah Xenon (Xe).
Perhatikanlah bahwa nomor massa tidak berubah dari I-131 menjadi Xe-131. Akan tetapi, nomor
atomnya naik satu (dari 53 menjadi 54). Peristiwa yang terjadi di dalam inti atom iodin adalah
perubahan neutron menjadi proton dan elektron.
0n1 → 1p1 + -1e0
Perubahan sebuah neutron menjadi sebuah proton akan diikuti dengan terbentuknya sebuah
elektron. Elektron yang terbentuk dipancarkan dari inti atom sebagai partikel beta (β). Isotop
dengan perbandingan n/p tinggi sering mengalami pemancaran beta (β). Hal ini terjadi karena
peluruhan ini menyebabkan jumlah neutron berkurang satu dan jumlah proton bertambah satu,
sehingga menurunkan perbandingan n/p.
Pemancaran Radiasi Gamma

Bila inti atom memancarkan sinar gamma, tidak akan dihasilkan unsur baru, karena sinar
gamma hanya merupakan energi foton yang tidak bermassa dan tidak bermuatan. Dari beberapa
persamaan reaksi di atas dapat kita simpulkan bahwa di dalam persamaan reaksi inti, jumlah
nomor atom dan nomor massa sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
Partikel alfa (α) dan partikel beta (β) mempunyai karakteristik materi. Keduanya memiliki massa
tertentu dan menempati ruang. Namun, karena tidak ada perubahan massa yang berhubungan
dengan pemancaran sinar gamma (γ), kita dapat menyatakan bahwa pemancaran sinar gamma (γ)
sebagai pemancaran radiasi gamma (γ). Radiasi gamma (γ) sangat menyerupai sinar X, yaitu
radiasi dengan energi tinggi dan memiliki panjang gelombang pendek (short wavelength).
Radiasi sinar gamma umumnya disertai dengan pemancaran partikel alfa dan partikel beta.
Tetapi, biasanya tidak dinyatakan pada persamaan reaksi inti yang disetarakan. Beberapa isotop,
seperti Cobalt-60 (Co-60), melepaskan sejumlah besar radiasi sinar gamma. Isotop ini sering
digunakan untuk pengobatan kanker dengan metode radiasi. Paramedis akan mengarahkan sinar
gamma ke tumor, sehingga sinar tersebut diharapkan dapat merusaknya.
Pemancaran Positron
Pemancaran positron tidak terjadi pada isotop radioaktif yang meluruh secara alami, tetapi hal ini
terjadi secara alami pada isotop radioaktif buatan manusia. Positron pada dasarnya merupakan
elektron yang memiliki muatan positif. Positron dapat terbentuk bila proton di dalam inti atom
meluruh menjadi neutron. Positron yang terbentuk ini kemudian dipancarkan dari inti atom.
Proses ini terjadi pada beberapa isotop, seperti isotop Kalium-40 (K-40). Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
19K40 → 18Ar40 + +1e0
Isotop K-40 memancarkan positron, dan membentuk isotop baru dengan nomor massa 40 dan
nomor atom 18. Isotop Argon-40 (Ar-40) telah terbentuk.
Perhatikanlah bahwa nomor massa tidak berubah dari K-40 menjadi Ar-40. Akan tetapi, nomor
turun satu (dari 19 menjadi 18). Peristiwa yang terjadi di dalam inti atom kalium adalah
perubahan proton menjadi neutron dan melepaskan positron.
1p1 → 0n1 + +1e0
Perubahan sebuah proton menjadi sebuah neutron akan diikuti dengan terbentuknya sebuah
positron. Positron yang terbentuk dipancarkan dari inti atom sebagai partikel positron (β+).
Isotop dengan perbandingan n/p rendah sering mengalami pemancaran positron (β+). Hal ini
terjadi karena peluruhan ini menyebabkan jumlah proton berkurang satu dan jumlah neutron
bertambah satu, sehingga menaikkan perbandingan n/p.
Penangkapan Elektron
Penangkapan elektron merupakan jenis peluruhan inti yang jarang terjadi. Dalam peluruhan ini,
elektron dari tingkat energi yang lebih dalam (misalkan subkulit 1s) akan ditangkap oleh inti
atom. Elektron tersebut akan bergabung dengan proton pada inti atom membentuk neutron.
Akibatnya, nomor atom berkurang satu dan nomor massanya tetap sama.
Berdasarkan asalnya, radioaktivitas dikelompokkan menjadi radioaktivitas alam, dan
radioaktivitas buatan, yaitu hasil kegiatan yang dilakukan manusia. Dalam radioaktivitas
alam,ada yang berasal dari alam dan dari radiasi kosmik. Radioaktivitas buatan dipancarkan oleh
radioisotop yang sengaja dibuat manusia, dan berbagai jenis radionuklida dibuat sesuaidengan
penggunaannya. a. Radioaktivity alam 1).Radioaktivity primordial Pada litosfer, banyak terdapat
inti radioaktif yang sudah ada bersamaan dengan terjadinya bumi, yang tersebar secara luas yang
disebut radionuklida alam. Radionuklida alam banyak terkandung dalam berbagai macam materi
dalam lingkungan, misalnya dalam air, tumbuhan,kayu, bebatuan, dan bahan bangunan.
Radionuklida primordial dapat ditemukan juga di dalam tubuh mausia. Terutama radioisotope
yang terkandung dalam kalium alam. Uraian lengkap mengenai radioaktivitas alam dijelaskan
pada pokok bahasan "inti radioaktif alam (08-01-01-02)". 2). Radioaktivitas yang berasal dari
radiasi kosmik Pada saat radiasi kosmik masuk ke dalam atmosfer bumi, terjadi interaksi dengan
inti atom yang ada di udara menghasilkan berbagai macam radionuklida. Yang paling banyak
dihasilkan adalah H-3 dan C-14. Kecepatan peluruhan dan kecepatan pembentukan radionuklida
seimbang, sehingga secara teoritis jumlahnya di alam adalah tetap. Berdasarkan fenomena
tersebut, maka dengan mengukur kelimpahan C-14 yang ada dalam suatu benda, dapat
ditentukan umur dari benda tersebut dan metode penentuan umur ini dinamakan penanggalan
karbon (Carbon Dating). b. Radioaktivity Buatan 1).Radioaktivity yang berhubungan dengan
pembangkit listrik tenaga nuklir Energi yang dihasilkan oleh proses peluruhan dapat digunakan
sebagai pembangkit listriktenaga nuklir. Dalam instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir, faktor
keselamatan radiasimenjadi prioritas yang utama, dan dengan berkembangnya teknologi
pembangkit listrik tenaga nuklir, maka tingkat keselamatan radiasinya pun semakin tinggi.
2).Radioaktivitas akibat percobaan senjata nuklir Radioaktivitas yang berasal dari jatuhan
radioaktif akibat percobaan senjata nuklir disebut fall out. Tingkat radioaktivitas dari fall out
yang paling tinggi terjadi pada tahun 1963 dan setelah itu jumlahnya terus menurun. Hal itu
disebabkan pada tahun 1962 Amerika dan Rusia mengakhiri percobaan senjata nuklir di udara.
3).Radioaktivitas dalam kedokteran Radioaktivitas yang berasal dari radioisotop dalam bidang
kedokteran digunakan misalnya untuk diagnosis, terapi, dan sterilisasi alat kedokteran. Uraian
lengkap dari penggunaan radioaktivitas di bidang kedokteran dapat dibaca pada pokok bahasan
penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran. 4). Radioaktivitas dalam rekayasa teknologi
Penggunaan radiasi dalam bidang pengukuran (gauging), analisis struktur materi, pengembangan
bahan-bahan baru, dan sebagai sumber energi dibahas dalam pokok bahasan penggunaan radiasi
dalam rekayasa teknologi. 5). Radioaktivitas dalam bidang pertanian Penggunaannya dalam
bioteknologi, pembasmian serangga atau penyimpanan bahanpangan, dan teknologi pelestarian
lingkungan dibahas dalam pokok bahasan penggunaan radiasi dalam produksi pertanian,
kehutanan dan laut.
C. Penanganan Radioaktif

Cara Penanganan Sumber Radioaktif

 Hanya orang yang terlatih dan mengetahui bahaya yang terkait diperbolehkan untuk
menangani alat radiasi.
 Memastikan alat diberikan label yang jelas dengan simbol radiasi dan dengan nama atau
jabatan dan nomor telepon orang yang harus dihubungi pada saat emergensi. Juga,
pastikan pemindahan kontainer diberi label secara benar dan ditandai untuk transportasi.
 Pekerja radiasi terklasifikasi perlu memahami fasilitas, pengendalian dan manual khusus
dari peralatan. Memahami kekuatan dan jenis sumber, dan persyaratan pembatas.
 Pastikan keselamatan operator setiap saat, dengan cara:
 Hindari pajanan yang tidak perlu dari sumber
 Hindari menyentuh sumber pajanan
 Batasi waktu pajanan terhadap sumber radiasi
 Bekerja dengan cepat tapi hati-hati
 Jaga jarak aman antara alat dan operator. Nilai dosis turun jika jarak semakin dijauhkan.
 Memastikan bahwa probe assembly atau alat atau camera diamankan dan dikunci di
dalam tempatnya pada saat tidak digunakan.
 Memastikan alat sudah diuji kebocoran setiap tahunnya. Hubungi pemegang ijin atau
Petugas Keselamatan Radiasi untuk tanggal terakhir uji kebocoran.

Radionuklida utama yang dikeluarkan dari PLTN adalah radioaktif cesium dan radioaktif
iodine. "Publik mungkin terpapar langsung dari radionuklida dari udara atau makanan dan
minuman yang terkontaminasi oleh material tersebut," jelas WHO.- Jika radiokatif iodine
terhirup atau tertelan, akan mengendap di kelenjar tiroid dan meningkatkan risiko kanker
tiroid. Risiko tersebut bisa ditekan dengan mengonsumsi pil potasium iodine yang akan
mencegah pengendapan material radioaktif."Pil ini harus diberikan sebelum atau segera
setelah paparan radiasi. Langkah ini bisa mengurangi risiko kanker dalam jangka panjang,"
katanya. Pemberian tablet potasium iodine ini diatur oleh pejabat yang berwenang.- Jika level
radiasi terlalu tinggi, hal itu bisa menyebabkan kulit memerah, rambut rontok, terbakar serta
sindrom radiasi akut. Pekerja dan petugas penyelamat PLTN mungkin kelompok yang paling
terpapar dibanding populasi umum.- Paparan radiasi bisa meningkatkan risiko kanker.
Korban yang selamat dari bom atom di Hiroshima tahun 1945 diketahui menderita leukimia
beberapa tahun pasca paparan radisi dan sebagian lainnya baru terkena kanker 10 tahun pasca
peristiwa.- Risiko kanker tiroid pada orang yang terpapar radiasi lebih tinggi pada kelompok
anak-anak dan remaja.- Membatasi konsumsi sayuran dan produk susu yang dihasilkan di
area yang dekat fasilitas nuklir bisa mengurangi paparan radiasi.- Bila setelah terpapar radiasi
Anda harus masuk ke ruangan, lepas seluruh pakaian untuk mencegah kontaminasi di rumah.
Lepaskan pakaian dan sepatu lalu simpan dalam tas plastik kemudian jauhkan dari rumah
tinggal, anak-anak dan hewan.- Mandilah dengan air hangat, air dan sabun. Laporkan pada
pejabat berwenang pakaian dan barang pribadi lain yang mungkin terkontaminasi.- Jika Anda
diminta berada di dalam rumah, tinggalah di ruangan yang paling aman, yaitu tidak berpintu
atau berjendela. Sistem ventilasi, seperti sistem pendingin atau pemanas harus dimatikan.-
Makanan mungkin terkontaminasi oleh material radioaktif. "Permukaan buah, sayuran, atau
pakan ternak bisa terkena radiasi yang berasal dari udara atau air hujan".- Dalam jangka
panjang, radioaktif juga bisa terbentuk dalam makanan yang berasal dari tanah, sungai atau
air laut.- Radioaktif tidak bisa mengontaminasi makanan yang dikemas dengan baik,
misalnya dibungkus plastik atau timah.- Untuk langkah awal pencegahan, sayuran dan
daging ternak sebaiknya ditutup dengan plastik atau terpal. Pindahkan ternak ke dalam
kandang.- Hindari mengonsumsi produk susu atau sayuran lokal dari area yang dekat pusat
radiasi, hindari menyembelih ternak, memancing atau mengambil jamur dan makanan lain
dari hutan sekitar.

E. Manfaat Radioaktif
1. Bidang Kedokteran
Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta orang di
dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk
penghancur tumor atau untuk foto tulang. Berdasarkan radiasinya:
a. Sterilisasi radiasi
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk
sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan
jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
a)Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b)Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c)Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi
sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru
dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.

b. Terapi tumor atau kanker


Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal
maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif
(lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
c. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma
atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang
diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan
dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini
bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering
menyerang wanita pada usia menopause (matihaid).
d. Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi
telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju
dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat
dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi
terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan
tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi
bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan
radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak
tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai
pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau
dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini,
bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar
target.

e. Teknik Pengaktivan Neutron


Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk
unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se,
Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini
terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan
biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.
Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk pendeteksian jenis kelainan di
dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar dioperasi menggunakan metode
lama. Prinsip radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas bahan di dalam suatu
industri yang dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan ketelitian yang tinggi. Radioisotop
yang digunakan dalam bidang kedokteran dapat berupa sumber terbuka (unsealed source) dan
sumber tertup (sealed source). Ketika radioisotop tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka
sumber radioaktif bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.
Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari organ
tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan film sinar-x,
maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan
pola gambar bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini
akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal
ini maka dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner.
Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang mendekati ideal
untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini memiliki waktu paro
yang pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang dipancarkannya berkurang secara
cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan pemancar gamma murni dari jenis
peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi partikel bermuatan sehingga dampak
terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu, radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk carrier free
(bebas pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat membentuk ikatan
dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan
dengan senyawa tertentu melalui reaksi penandaan (labelling).
Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang
ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian,
keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi
organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan
dapat dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk
mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan
memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi
spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang
bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat
Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka bertanda
teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang ini saat ini sedang
direncanakan memasuki tahap uji klinis.
Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi
kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu dapat
digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk
mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa radioisotop yang
dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna, 2007).
Contoh radioisotop dalam bidang kedokteran :
• I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati
dan otak
• Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung
• Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung
• Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah
• Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru
• P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukkan sel
darah merah yang berlebihan. Didalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh
sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah
merah pada sumsum tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-
alat kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik.
Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan
masih mungkin terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup
rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma.
2. Bidang Hidrologi
· Mempelajari kecepatan aliran sungai.
· Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

3. Bidang Biologis
· Mempelajari kesetimbangan dinamis
· Mempelajari reaksi pengesteran.
· Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

4. Bidang pertanian
· Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis
· Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi
· Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan bawang.

5. Bidang Industri
· Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam
· Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam
· Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni
· Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil
· Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.
E. Dampak Radioaktif
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti berikut
di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih yang
jumlahnya berkurang
Bahaya Zat Radioaktif
Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom.
Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat
radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat
digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi
sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu
partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan
terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-
sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti berikut
di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang, Terjadi diare, Badan panas
atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau
nadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan seperti
yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang kedokteran untuk
mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki
kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam
penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains, pengukuran
usia bahan organik, serta dalam bidang industri.
Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk
pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir
untuk keperluan industri dan rumah sakit.
Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan masyarakat, pekerja
dan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Cara
pengelolaannya dengan mengisolasi limbah tersebut dalam suatu wadah yang dirancang tahan
lama yang ditempatkan dalam suatu gedung penyimpanan sementara sebelum ditetapkan suatu
lokasi penyimpanan permanennya.
B. Saran
Berdasarkan apa yang telah saya jelaskan dalam makalah mengenai Radioaktif ini pasti ada
kekurangan maupun kelebihannya. Adapun kritik maupun saran dapat disampaikan ke penulis
agar dapat memperbaiki makalah ini baik dari segi penulisan, materi, maupun tata bahasa yang
disampaikan. Penulis mengharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah yang telah
dibuat.

DAFTAR PUSTAKA
http://wikiplediaIndonesia.com/01/radioaktif.htmp
http://admin.blogspot.com/2009/01/pengelolaanradioaktif
http:/sainscompany.com/index.php?prm=posting&kat=1&var=detail&id=79
http://environment.blogspot.com/2010/02/manfaatradioaktif/index.phpm?=posting.htmp
http://aldy-firdani.blogspot.com/2014/01/makalah-radioaktif.html

Anda mungkin juga menyukai