Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PELURUHAN RADIOAKTIF DAN UMUR RADIOAKTIF

OLEH
KELOMPOK 7
1. MARIA SATRIANA BRIA (2101050092)
2. VIONITA TIVANI BEY (2101050068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITTAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kasih
karunia-Nya kami kelompok 7 bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Perubahan
Radioaktif dan Umur Radiometrik” dengan tepat waktu.Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Inti.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengambil berbagai referensi dari beberapa
sumber pustaka sebagai pedoman dalam penyusunan makalah ini.Namun, kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan.Oleh karena itu,kami
sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari bapak dosen dan para pembaca
sebagai suatu perbaikan untuk kami diwaktu kedepannya.
Semoga makalah yang telah kami susun ini bermanfaat bagi semua pembaca dan bagi
kami sebagai penulis.

Kupang,2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Radioaktif Dan Sejarah Radioaktif ....................................................................... 3
2.2 Waktu Paruh Dan Aktivitas Inti Atom Serta Umur Rerata ................................... 5
2.3 Penentuan Umur Radiometrik .............................................................................. 8
2.4 Deret Radioaktif.................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14
3.2 Saran ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radioaktif adalah sifat dari beberapa elemen kimia yang memancarkan partikel
subatomik atau radiasi elektromagnetik. Fenomena ini pertama kali ditemukan oleh
ilmuwan Henri Becquerel pada tahun 1896 ketika ia menyelidiki sifat-sifat dari mineral
uranium.
Perubahan radioaktif adalah proses di mana inti atom secara spontan mengalami
perubahan dan melepaskan partikel atau energi dalam bentuk radiasi. Ini dapat terjadi
karena inti atom tidak stabil dan berusaha mencapai kestabilan dengan melepaskan
energi berlebih. Jenis radiasi yang dilepaskan dalam proses ini dapat berupa partikel
alfa (inti helium), beta (elektron atau positron), atau sinar gamma (sinar
elektromagnetik). Perubahan radioaktif dapat terjadi secara alami dalam banyak unsur
kimia dan juga dapat diciptakan secara buatan dalam laboratorium.Jika sebuah material
radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan
material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq . Karena biasanya sebuah sampelmaterial
radiaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas
yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.
Radioaktif pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis
Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen . Material semacam
ini akan berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan
dia berfikir pendaran yang dihasilkan tabung katode oleh sinar-X mungkin
berhubungan dengan fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan
kertas hitam dan menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya
tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia menggunakan garam uranium . Terjadi bintik
hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium tesebut.
Umur radiometrik adalah metode penentuan umur benda atau material yang
didasarkan pada peluruhan radioaktif suatu isotop tertentu menjadi isotop lain yang
stabil. Metode radiometrik adalah metode mengukur merosotnya bahan radioaktif yang
berubah secara alamiah menjadi bahan non-radioaktif. Penghitungan umur secara
radiometrik (radioactive dating) adalah teknik yang dipakai untuk mengukur umur
bahan-bahan karbon dan batu-batuan. Caranya adalah untuk membandingkan cepatnya
proses pemerosotan isotop radioaktif dengan bahan yang dihasilkannya.
Proses ini pertama kali dilakukan pada tahun 1907 oleh seorang ilmuwan yang
bernama Bertram Boltwood dan kini merupakan cara yang paling diandalkan untuk
menentukan umur absolut dari batu-batuan dan berbagai bentuk geologis bahkan
sampai menentukan umur bumi. Di antara cara-cara yang paling diandalkan, ada cara
penanggalan radiokarbon (radiocarbon dating – C14), penanggalan potassium-argon
(potassium-argon dating) dan penanggalan uranium-timah (uranium-lead dating).
Dengan menggunakan sistem kepercayaan “kolom geologis” dengan skala zaman yang
ditentukan oleh faham evolusi Darwinisme sebagai dasar, kemudian cara radiometrik
dipakai untuk mengkonfirmasi. Masalahnya adalah pola radiometrik disetel menurut
kolom geologis dan kolom geologis disetel menurut pola radiometrik. Ini disebut
“lingkaran setan”. Mengapa? Bagaimana kita tahu A adalah benar? Karena A
dibuktikan oleh B. Baiklah, tetapi bagaimana kita tahu B adalah benar? Karena B

1
dibuktikan oleh A! Lalu, bagaimana kita tahu bahwa baik A maupun B, keduanya
benar? Inilah “lingkaran setan”!

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu Radioaktivitas dan Bagaimana sejarah Radioaktivitas?
b. Apa itu Waktu paruh dan aktivitas inti atom serta apa itu umur rerata?
c. Bagaimana Menentukan Umur Radiometrik?
d. Apa itu Deret Radioaktif?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas,maka dapat diketahui tujuan penulisan
makalah ini,yaitu:
a. Mengetahui Radioaktivitas dan sejarah radioaktivitas
b. Mengetahui Waktu paruh dan aktivitas atom,serta umur rerata
c. Mengetahui penentuan umur radiometrik
d. Mengeatahui deret radioaktif

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 RADIOAKTIF DAN SEJARAH RADIOAKTIF
2.1.1 Pengertian Radioaktif
Radioaktif adalah kemampuan inti atom tidak stabil untuk memancarkan radiasi
dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom
yang tidak stabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut
zat radioaktif. Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tidak stabil menjadi inti atom
yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif meniadi unsur yang lain.Ada inti yang
stabil tidak akan berubah tanpa pengaruh dari luar, tapi ada juga inti yang secara spontan
(tanpa dirangsang) berubah menjadi inti yang lain sambil memancarkan sinar. Inti yang
memancarkan sinar disebut radioaktif sedang zat yang mempunyai inti-inti yang
radioaktif disebut Zat radioaktif.

Gambar 1.1 Radioaktif Atom


Peristiwa pecahnya inti secara spontan disebut desintegrasi atau peluruhan.
Perubahan radioaktif adalah proses di mana inti atom secara spontan mengalami
perubahan dan melepaskan partikel atau energi dalam bentuk radiasi. Ini dapat terjadi
karena inti atom tidak stabil dan berusaha mencapai kestabilan dengan melepaskan
energi berlebih. Jenis radiasi yang dilepaskan dalam proses ini dapat berupa partikel
alfa (inti helium), beta (elektron atau positron), atau sinar gamma (sinar
elektromagnetik). Perubahan radioaktif dapat terjadi secara alami dalam banyak unsur
kimia dan juga dapat diciptakan secara buatan dalam laboratorium.Jika sebuah material
radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan
material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq . Karena biasanya sebuah sampelmaterial
radiaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas
yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.
Kemungkinan (probabilitas) bahwa suatu inti tertentu akan mengalami desintegrasi
dalam Satuan waktu disebut tetapan atau konstanta desintegrasi (λ). Kalua pada suatu
saat terdapat N0 inti (inti yang belum berdesintegrasi) dalam Satuan waktu = λ. N0.
banyaknya inti yang belum berdesintegrasi setelah waktu t kita nyatakan N maka
pertambahan banyaknya inti dN = - λ.N dalam tiap satuan waktu. Sehingga dalam waktu
dt pertambahan banyaknya inti (sebenarnya pengurangan itulah sebabnya ruas kanan
diberi tanda negatif).
dN = - λN dt

3
Tanda minus diperlukan karena N berkurang ketika t bertambah. Persamaan dapat
ditulis
𝑑𝑁
= −𝜆𝑁
𝑁
Masing-masing ruas dapat diintegrasi:
𝑁 𝑡
𝑑𝑡
∫ = −𝜆 ∫ 𝑑𝑡
𝑁
𝑁0 0

ln Ν − ln Νo = −𝜆𝑡
Ν = Ν𝑜𝑒 −𝜆𝑡
N = banyaknya inti yang belum berdesintegrasi dalam waktu t.
No= banyaknya inti yang belum berdesintegrasi mula-mula.
𝜆= konstanta desintegrasi yaitu kemungkinan inti yang mengalami desintegrasi dalam
1 satuan waktu
2.1.2 Sejarah Radioaktif
➢ Wilhelm Conrad Roentgen adalah ilmuwan Jerman yang terkenal karena
penemuan sinar-X pada tahun 1895. Penemuan ini terjadi secara tidak sengaja
ketika Roentgen melakukan eksperimen dengan tabung hampa udara yang
dilapisi dengan material yang sensitif terhadap cahaya. Dia menyadari bahwa
meskipun tabung tersebut dimasukkan dalam gelap, selembar kertas yang
berada di dekatnya masih terlihat bersinar.Setelah melakukan serangkaian
eksperimen lebih lanjut, Roentgen menyimpulkan bahwa cahaya baru ini tidak
berasal dari sumber luar, melainkan dari dalam tabung. Ia menyebutnya "X-ray"
karena ia belum sepenuhnya memahami sifat radiasi ini.Penemuan sinar-X oleh
Roentgen membuka jalan baru dalam ilmu kedokteran dan ilmu fisika, karena
memungkinkan para dokter untuk melihat struktur internal tubuh manusia tanpa
harus melakukan pembedahan. Roentgen kemudian dianugerahi Hadiah Nobel
dalam Fisika pada tahun 1901 untuk kontribusinya yang revolusioner ini.
➢ Henry Becquerel adalah seorang fisikawan Prancis yang terkenal karena
penemuannya tentang radioaktif. Pada tahun 1896, Becquerel melakukan
eksperimen dengan menggunakan garam uranium yang terbungkus dalam
lapisan hitam yang dapat melindungi dari cahaya. Ia meletakkan mineral ini di
atas selembar film fotografi yang telah dilindungi dari cahaya.Ketika melakukan
eksperimen ini, Becquerel tidak sengaja meninggalkan sampel uranium dan film
fotografi di dalam sebuah laci gelap selama beberapa hari. Ketika ia memeriksa
hasilnya, ia menemukan bahwa film fotografi telah terpapar dan tercetak oleh
sinar yang berasal dari uranium. Hal ini menunjukkan bahwa uranium
menghasilkan radiasi yang dapat menembus lapisan hitam dan mempengaruhi
film fotografi. Henry Becquerel mengatakan bahwa garam uranium
memancarkan sinar secara spontan. Unsur yang memancarkan sinar secara
4
spontan disebut unsur radioaktif dan sinar yang dipancarkan ini disebut sinar
radioaktif.Penemuan ini menjadi awal dari studi tentang radioaktivitas dan
membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut oleh ilmuwan seperti Marie dan
Pierre Curie serta Ernest Rutherford. Henri Becquerel mendapatkan
Penghargaan Nobel dalam bidang Fisika pada tahun 1903 bersama dengan
Marie dan Pierre Curie untuk karya mereka dalam bidang radioaktivitas.
➢ Pada tahun 1898, suami istri Pierre dan Marie Curie menemukan unsur
radioaktif yang mereka namai "polonium" dan "radium". Mereka melakukan
penelitian tentang sifat-sifat radiasi dari materi radioaktif dan menemukan
bahwa radioaktifitas merupakan sifat yang terpisah dari komposisi kimia suatu
zat. Temuan ini memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu fisika dan
kimia pada masa itu. Marie Curie juga menjadi wanita pertama yang
memenangkan dua Penghargaan Nobel dalam bidang dua disiplin ilmu berbeda.
➢ Ernest Rutherford, ilmuwan asal Selandia Baru, memainkan peran penting
dalam memahami radioaktivitas pada awal abad ke-20. Pada tahun 1899,
bersama dengan rekan kerjanya, Frederick Soddy, Rutherford melakukan
penelitian tentang radioaktivitas yang dipelajari oleh Pierre dan Marie Curie.
Mereka mengidentifikasi bahwa radioaktivitas berasal dari perubahan dalam
struktur inti atom.Pada tahun 1902, Rutherford mengemukakan sinar yang
bermuatan positif disebut sinar alfa (a), yang merupakan inti helium (He).
Rutherford juga menemukan sinar bermuatan negatif yang disebut sinar beta (β)
atau atom memiliki struktur inti, yang terdiri dari partikel bermuatan positif
yang disebut proton, di tengah atom, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif yang mengelilingi inti dalam orbit. Teori ini kemudian dikenal sebagai
"model atom Rutherford."Rutherford juga melakukan eksperimen terkenal yang
dikenal sebagai "eksperimen hamburan partikel alfa" pada tahun 1909. Dalam
eksperimen ini, ia menembakkan partikel alfa pada selembar emas tipis dan
mengamati pola hamburan partikel. Hasil dari eksperimen ini mengarah pada
pengembangan model atom yang lebih rinci, yang menggambarkan atom
sebagai sebagian besar ruang kosong dengan inti yang padat di tengah.Temuan
dan kontribusi Rutherford dalam memahami radioaktivitas dan struktur atom
memainkan peran kunci dalam perkembangan ilmu fisika nuklir dan
memengaruhi banyak penelitian di bidang ini selama beberapa dekade
berikutnya.
2.2 WAKTU PARUH DAN AKTIVITAS INTI ATOM SERTA UMUR RERATA
2.2.1 Waktu Paruh
Waktu paruh (half-time) dalam radioaktifitas adalah waktu yang diperlukan
untuk setengah dari jumlah awal atom radioaktif dalam sampel untuk mengalami
peluruhan. Waktu paruh = waktu pertengahan (half-time) = T ialah waktu yang
diperlukan oleh unsur radioaktif untuk meluruh sehingga unsur radioaktif yang belum
meluruh tinggal separuh dari jumlah unsur radioaktif mula-mula. Ini adalah parameter
penting dalam fisika nuklir dan kimia radioaktif. Setiap isotop memiliki waktu paruh
yang berbeda, mulai dari fraksi detik hingga miliaran tahun, tergantung pada jenis
isotopnya. Waktu paruh penting untuk diketahui, sebab dapat digunakan untuk
menentukan kapan suatu bahan radioaktif aman untuk ditangani.

5
Aturannya adalah suatu sampel dinyatakan aman bila radioaktiνitasnya telah
turun sampai di bawah batas pengamatan (ini terjadi setelah 10 kali waktu paruh).Jadi,
jika radioaktif Iodin- 131 (I-131) dengan waktu paruh (t1/2) = 8 hari dimasukkan ke
dalam tubuh guna mengobati kanker thyroid, bahan ini akan hilang dalam 10 kali waktu
paruh atau 80 hari.Hal ini penting untuk diketahui, sebab radioaktif yang digunakan
sebagai pelacak medis yang dimasukkan ke dalam tubuh, digunakan oleh seorang
dokter untuk melacak suatu saluran, menemukan suatu penghalang atau untuk
pengobatan (terapi) kanker. Isotop radioaktif ini harus aktif dalam waktu yang cukup
lama untuk pengobatan, tetapi juga harus cukup pendek, sehingga tidak merusak sel-
sel atau organ-organ yang sehat.
2.2.2 Aktivitas Inti
Inti atom radioaktif adalah inti yang tidak stabil, yaitu secara spontan
memancarkan sinar radioaktif (α, β, γ ). Akibat pemancaran sinar ini menyebabkan
jumlah inti makin lama makin berkurang (meluruh). Laju perubahan inti atom radioaktif
yang meluruh tiap satu satuan waktu disebut aktivitas inti yang besarnya tidak
dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya tekanan dan suhu melainkan hanya dipengaruhi
oleh banyaknya inti atom radioaktif. Makin banyak inti atomnya, semakin tinggi
aktivitas inti, makin sedikit inti atomnya, makin kecil aktivitas intinya. Peluruhan
menyebabkan inti atom berkurang, sehingga aktivitas intinya pun berkurang sesuai
dengan perubahan waktu. Jika pada suatu saat banyaknya inti (atom) unsur radio aktif
N kosntanta peluruhan= λ, aktivitas inti dapat dinyatakan dalam persamaan:
R = λ.N
R = Aktivitas Inti
λ = Konstanta Peuruhan
N = Banyaknya Inti
Karena banyaknya inti yang berdesintegrasi berbanding lurus dengan yang belum
berdesintegrasi, maka analog rumus 𝑁 = 𝑁𝑜 𝑒 −𝜆𝑡 ,Terdapat pula rumus:
𝑇
1 𝑡
𝑅 = 𝑅0 𝑒 −𝜆𝑡 = 𝑅0 ( )
2

R0 = Aktivitas mula-mula
R = Aktivitas Setelah berdesintegrasi selama t detik

6
Kekuatan suatu sampel radioaktivitas memancarkan radiasi, atau aktivitas
radiasi, dinyatakan dalam satuan Curie (Ci) 1 Ci = 3,70 x 1010 Peluruhan/sekon.Namun,
demikian, satuan SI untuk aktivitas radiasi yang biasa adalah Becquerel (Bq) yang
didefinisikan sebagai :
1 Bq = 1 peluruhan/sekon dengan demikian 1 Ci = 3,70 ×1010 Bq

Inti yang mempunyai nomor atom (Z), massa atom A dan waktu paruh T tertentu
disebuk Nuklida-nuklida yang mempunyai A dan T yang sama dikatakan identic.
Nuklida-nuklida yang mempunyai:
a) Nomor atom yang sama dan massa atom berbeda disebut ISOTOP.
b) Massa atom yang sama dan nomor atom yang berbeda disebut ISOBAR.
c) Sama banyaknya netron (banyak netron = N = A-Z) tetapi tidak sama banyaknya
proton disebut ISOTON,
d) Selisih yang sama antara banyaknya netron dan banyaknya proton disebut
ISODIAFER.
e) Nomor atom dan massa atom yang sama tetapi waktu paruh yang berbeda
disebut ISOMER NUKLIR.

2.2.3 Umur Rerata


Umur rerata radioaktif mengacu pada waktu yang diperlukan bagi suatu bahan
radioaktif untuk mengalami setengah dari peluruhan radioaktifnya.
Umur inti atom tertentu yang berdisintegrasi adalah antara nol sampai dengan
tak hingga, oleh karena itu pengertian umur sebagai periode waktu sejak lahir sampai
mati/habis tidak relevan.Umur rerata ini umumnya dinyatakan dengan simbol T1/2
(setengah masa hidup).
Contoh: Jika suatu bahan radioaktif memiliki T1/2T1/2 sebesar 100 tahun, maka
berarti setelah 100 tahun, setengah dari jumlah atom radioaktif awal akan mengalami
peluruhan. Setelah 200 tahun, setengah dari setengah (atau 25% dari jumlah awal) akan
tetap ada, dan seterusnya.
Umur rerata radioaktif dapat dihitung menggunakan rumus eksponensial:
t
1 T1⁄2
N(t) = N0 x ( )
2
7
di mana:
N(t) adalah jumlah bahan radioaktif pada waktu t,
N0 adalah jumlah awal bahan radioaktif,
T1/2 adalah setengah masa hidup,
T adalah waktu.
Dengan menggunakan rumus ini, Kita dapat menghitung jumlah bahan radioaktif yang
tersisa pada waktu tertentu.
Perlu diketahui bahwa umur rerata radioaktif sangat bervariasi tergantung pada jenis
radioisotop yang diukur. Beberapa isotop memiliki T1/2 yang sangat singkat, sementara
yang lain bisa sangat panjang. Sebagai contoh, uranium-238 memiliki T1/2 sekitar 4,5
miliar tahun, sedangkan polonium-214 hanya sekitar 0,0014 detik.
2.3 PENENTUAN UMUR RADIOMETRIK
Penentuan umur radiometrik adalah metode penanggalan geologis yang
menggunakan peluruhan radioaktif dari isotop tertentu untuk menentukan usia batuan
atau fosil. Proses ini bergantung pada fakta bahwa isotop tertentu di alam mengalami
peluruhan radioaktif pada tingkat yang diketahui seiring waktu. Dengan mengukur
rasio isotop induk dan produk peluruhan dalam sampel, ilmuwan dapat menghitung
berapa lama proses peluruhan tersebut telah berlangsung, dan dengan demikian,
menentukan umur sampel.
Metode yang didasarkan pada peluruhan radioaktif memungkinkan untuk penentuan
umur batuan dan benda yang mempunyai asal biologis. Karena peluruhan nuklide radio-
aktif tertentu berlangsung dengan laju konstan tak bergantung dari kondisi eksternal,
rasio antara jumlah nuklide dan nuklide-anak mantap dalam benda yang diselidiki
menunjukkan umurnya. Lebih besar proporsi nuklide-anak, lebih tua umur
bendanya.Marilah kita lihat bagaimana prosedur ini dipakai untuk isotop karbon aktif-
beta 146𝐶 sering dikenal sebagai radiokarbon.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam penentuan umur radiometrik:
1. Pemilihan Isotop Tepat: Memilih isotop yang sesuai untuk penentuan umur tertentu.
Beberapa isotop memiliki umur paruh yang cocok untuk batuan yang sangat tua,
sementara yang lain lebih cocok untuk batuan yang lebih muda.
2. Koleksi Sampel: Mengumpulkan sampel batuan atau mineral yang akan diuji. Batuan
vulkanik, metamorfik, atau sediment dapat digunakan tergantung pada konteks
geologis.
3. Pemisahan Mineral: Jika sampel mengandung beberapa mineral, mineral yang tepat
harus diisolasi untuk analisis radiometrik. Misalnya, dalam metode radiometri potas-
argon, ilmuwan mungkin memisahkan mineral kalium yang mengandung radioisotop
potassium-40.
4. Pengukuran Rasio Isotop: Mengukur rasio isotop induk dan produk peluruhan dalam
sampel menggunakan teknik laboratorium seperti spektrometri massa atau spektrometri
massa-tandem.
5. Penghitungan Umur: Menggunakan rasio isotop yang diukur untuk menghitung umur
sampel dengan menggunakan formula yang sesuai dengan jenis peluruhan yang terlibat.

Contoh metode radiometrik termasuk:


• Potas-Argon: Digunakan untuk batuan yang kaya kalium, seperti batuan vulkanik.

8
• Uranium-Thorium-Lead: Digunakan untuk batuan dan mineral tertentu, terutama
batuan beku dan metamorfik.
• Rubidium-Strontium: Cocok untuk batuan beku dan metamorfik.
• Karbondating (C-14): Digunakan untuk menentukan umur benda-benda organik
seperti fosil dan arkeologis yang relatif muda.
Penting untuk diingat bahwa metode ini memiliki batasan dan memerlukan kondisi
tertentu untuk memberikan hasil yang akurat. Selain itu, gangguan atau kontaminasi
dapat memengaruhi hasil pengukuran. Oleh karena itu, penentuan umur radiometrik
sering dilakukan dengan hati-hati dan melibatkan pengendalian kualitas yang ketat.

Sinar kosmik merupakan inti atomik berenergi tinggi terutama terdiri dari proton
yang bergerak menembus galaksi kita kira-kira 1018 diantaranya sampai ke bumi tiap
detik. Ketika sinar itu memasuki atmosfir, maka terjadi tumbukan dengan inti atom
yang berada pada lintasannya sehingga menimbulkan hujan partikel sekunder. Di antara
partikel sekunder ini terdapat neutron yang timbul dari inti target yang berdisintegrasi;
neutron ini dapat ditangkap oleh inti 147𝑁 untuk membentuk radiokarbon dalam reaksi

14
7𝑁 + 10𝑛 → 16
6𝐶 + 11𝐻

Radiokarbon meluruh menjadi 147𝑁 dengan umur paruh sekitar 5.760 tahun.Walaupun
14
⧠𝐶 di bumi meluruh secara tunak,tembakan sinar-kosmik tetap memperbaharui
persediaannya.Jumlah total sekitar 90 ton dari 14⧠𝐶 terdistribusi diseluruh dunia pada
saat ini.
Sesaat setelah dihasilkan dalam atmosfir,atom 14⧠𝐶 menempel pada molekul
oksigen membentuk CO2 radioaktif.Tanaman hijau mengambil karbondioksida supaya
tetap hidup,sehingga setiap tanaman mengandung karbon radioaktif yang terserap
bersama dengan karbondioksida biasa yang diserapnya.Binatang makan tanaman
sehingga binatanpun menjadi radioaktif.Pencampuran radiokarbon dengan efisien
sehingga tanaman dan binatang memiliki proporsi 14⧠𝐶 terhadapa karbondioksida 12⧠𝐶
yang sama.Namun,setelah mati mayatnya/tinggalannya tidak lagi menyerap
radiokarbon,dan radiokarbon yang dikandungnya terus-menerus meluruh menjadi 14⧠𝐶 .
Setelah 5.760 tahun, benda itu hanya memiliki setengah jumlah radiokarbon relatif
terhadap kandungan karbon total seperti yang dikandungnya ketika berada dalam
keadaan hidup, setelah 11.520 tahun hanya seperempatnya, dan seterusnya. Dengan
menentukan perbandingan radiokarbon terhadap karbon biasa, kita dapat menentukan
umur benda purba dan tinggalan benda yang berasal dari benda organik (Gambar 1.1).
Metoda yang elok ini me- mungkinkan penentuan umur mumi, alat-alat kayu, pakaian,
kulit, batubara, dan benda-benda lain dari kebudayaan purba sampai yang umurnya
sampai 50.000 tahun, sekitar sembilan kali umur-paruh 14⧠𝐶 .

9
Gambar 1.1 Prinsip penentuan
umur radiokarbon.
Kandungan 14⧠𝐶 yang radioaktif
dari sebuah sampel dari
binatang mati atau jaringan
tanaman mati berkurang terus -
menerus,sedangkan kandungan
12
⧠𝐶 tetap tak berubah,Jadi rasio
14 12
⧠𝐶 terhadap ⧠𝐶 menunjukkan
selang waktu sejak matinya
organisme itu.

Proses dini dari penentuan umur


suatu sampel berasal dari benda
organik dari kandungan 14⧠𝐶 ialah
pemanasan sampel yang
menghilangkan komponen yang
mudah menguap,sehingga tertinggal
karbon murni yang terihat diambil
dari dari tabung tempat reduksi
terjadi.Kemudian sampel itu
dimurnikan lebih lanjut dengan asam.

Supaya Kandungan 14⧠𝐶 dapat diukur,karbon dalam sampel suatu organisme yang mati
selama t biasanya dikonversi (diubah)menjadi gas seperti karbon dioksida yang
kemudian dimasukan kedalam detektor peka-beta.Jika aktivitas suatu massa karbon
dari sebuah tanaman atau seekor binatang yang sekarang masih hidup adalah R0 dan
aktivitas massa karbon dari sampel yang harun ditentukan umur-nya ialah R,maka dari
persamaan
𝑅 = 𝑅0 𝑒 −𝜆𝑡
Untuk mencari umur t kita lakukan sebagai berikut:
𝑅
= 𝑒 −𝜆𝑡
𝑅0

𝑅0
𝑒 𝜆𝑡 = 𝑅
𝑅0
𝜆𝑡 = ln 𝑅
1 𝑅0
𝑡 = 𝜆 ln 𝑅

Penentuan umur radiokarbon dibatasi sekitar 50.000 tahun sedangkan sejarah bumi
mencapai 4,5 atau lebih bilyun tahun. Jadi geologiwan harus memakai nuklide radioaktif
yang umur-parohnya jauh lebih panjang dalam penentuan umur batuan,terutama 40⧠𝐾 ,
87 238
⧠𝑅𝑏 ,dan ⧠𝑈.Dalam setiap kasus kita anggap semua nuklide-anak yang mantap yang

10
didapatkan dalam sampel batuan tertentu yang berasal dari nuklide-induk bisa diperoleh.
Walaupun 238⧠𝑈 meluruh menjadi 206⧠𝑃𝑏 dalam deretan dari 14 langkah dan bukan dalam
langkah tunggal seperti 40⧠𝐾 dan 87⧠𝑅𝑏,umup paruh langkah antaranya sedemikian pendek
terhadap umur-paruh 4,5 bilyun tahun dari 238⧠𝑈 itu sendiri,sehingga kandungan 238⧠𝑈 dan
206
⧠𝑃𝑏 dari sampel tertentu itu saja yang perlu diperhatikan.Jika jumlah atom nukide-induk
dalam sampel N dan jumlah atom keduanya induk dan anak N0,Maka dari persamaan:
Ν = Ν𝑜𝑒 −𝜆𝑡
1 𝑅0
𝑡 = ln
𝜆 𝑅
Peranan yang tepat dari waktu t bergantung pada sifat batuan yang terlibat; waktu itu
bisa mengacu pada waktu batuan mineral itu mengkristal, misalnya, atau bisa mengacu
pada waktu terakhir batuan itu didinginkan di bawah temperatur tertentu. Batuan bulan dan
meteorit seperti juga batuan bumi telah ditentukan umurnya dengan metoda yang terdaftar
dalam tabel berikut:

2.4 DERET RADIOAKTIF


Deret radioaktif adalah serangkaian peluruhan radioaktif berturut-turut yang dimulai
dari suatu isotop tertentu dan berakhir pada isotop yang stabil. Deret ini terbentuk karena
isotop awal mengalami serangkaian peluruhan radioaktif, menghasilkan isotop baru pada
setiap langkah. Ada beberapa deret radioaktif yang terjadi secara alami di alam.
Kebanyakan unsur radioaktif yang didapatkan dalam alam merupakan anggota dari
empat deret radioatif, masing-masing deret tediri dari urutan produk nuclide anak yang
semuanya dapat diturunkan dari nuclide-nuklide tunggal. Penyebab terdapatnya hanya
empat deret semacam itu dapat diturunkan dari fakta bahwa peluruhan alfa mereduksi
nomor massa sebuah inti dengan 4. Jadi nuclide yang nomor massanya memenuhi A= 4n
dengan n bilangan bulat, dapat meluruh menjadi yang lainnya dalam urutan yang
menurun dari nomor massa.
Contoh deret radioaktif yang paling terkenal adalah Deret Uranium (sering disebut
sebagai Seri Uranium), yang dimulai dengan uranium-238 ( 238⧠𝑈). Deret ini melibatkan
beberapa tahap peluruhan, dan setiap tahap melibatkan peluruhan alfa atau beta yang
menghasilkan isotop baru. Deret ini mencapai kestabilan dengan isotop plumbum
( 206⧠𝑃𝑏).

11
Berikut adalah beberapa langkah utama dalam Deret Uranium:

1. Uranium-238 ( 238⧠𝑈) mengalami peluruhan alfa dan menjadi Thorium-234 ( 234⧠𝑇ℎ).


2. Thorium-234 ( 234⧠𝑇ℎ) mengalami peluruhan beta dan menjadi Protaktinium-234m
( 234⧠𝑚𝑃𝑎).
3. Protaktinium-234m ( 234⧠𝑚𝑃𝑎) mengalami peluruhan beta dan menjadi Uranium-234
( 234⧠𝑈).
4. Uranium-234 ( 234⧠𝑈) mengalami peluruhan alfa dan menjadi Thorium-230 ( 230⧠𝑇ℎ.
5. Proses ini terus berlanjut, melibatkan langkah-langkah peluruhan alfa dan beta, sampai
deret mencapai isotop plumbum yang stabil.

Selain Deret Uranium, ada juga deret radioaktif lainnya, seperti Deret Actinium
dan Deret Thorium. Masing-masing deret ini memiliki isotop awal yang berbeda dan
melibatkan serangkaian peluruhan yang mengarah ke isotop yang stabil pada
akhirnya.Deret radioaktif ini memiliki aplikasi penting dalam penentuan umur
radiometrik batuan dan fosil. Dengan mengukur rasio isotop dalam sampel yang terlibat
dalam deret radioaktif, ilmuwan dapat menentukan umur relatif sampel tersebut
berdasarkan tingkat peluruhan yang telah terjadi.

Persamaan 𝑅 = 𝑅0 𝑒 −𝜆𝑡 dikatakan orang merupakan anggota dari deret 4n.Anggota deret
4n + 1 memiliki nomor massa yang memenuhi A = 4n + 1 dan anggota deret 4n + 2 dan
4n + 3 memiliki nomor massa yang memenuhi beturut-turut :
A= 4n + 2
A = 4n + 3
Peristiwa berubahnya unsur yang satu menjadi unsur lain baik secara spontan maupun
buattan disebut transmutasi.Transmutasi natural terjadi pada unsur berat,yang melakukan
transmutasi dengan memancarkan radioaktif untuk menuju ke unsur ringan yang lebih
stabil.Contoh dari transmutasi nuklir natural adalah peluruhan uranium-238 (U-238)
menuju unsur timbal (Pb),seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini:

12
Transmutasi inti secara spontan pada deret uranium ( 4n + 2) hinggga akhirnya menjadi unsur
yang stabil yaitu 206
82𝑃𝑏 dapat kita perlihatkan pada grafik dibawah ini.

Pada grafik diatas:


• Anak panah ke kiri bawah menyatakn pancaran α.
• Anak panah ke kanan menyatakan pancaran β.
• Pancaran γ tak dapat dinyatakan.
• Sumbu mendatar menyatakan nomor atom.
• Sumbu vertical menyatakan nomor massa.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk
memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan
ini disebut peluruhan dan inti atom yang takstabil disebut radionuklida.
Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.
2. Sejarah Penemuan Radioakitif Sifat-sifat Radioaktif
Pada tahun 1895 Williem K. Rontgen menemukan sinar-X dengan jalan
menembakkan sinar katoda pada pelat aluminium. Pada tahun 1896,
Henry Becquerel mengamati garam uranium yang dapatmemancarkan
radiasi. Radiasi yang dipancarkan ini dapat menghitamkan pelat film
meskipun film tersebut ditutup rapat dengan kertas hitam. Pada tahun
1898 suami istri Piere Curie dan Marie Curie dapat menemukan unsur
polonium (Po) dan radium (Ra) yang juga bersifat radioaktif. Pada tahun
1903 Ernest Rutherford menemukan sinar yang bermuatan positif
disebut sinar alfa (a), yang merupakan inti helium (He). Rutherford juga
menemukan si nar bermuatan negatif yang disebut sinar beta (β).
3. Waktu yang diperlukan agar banyaknya radionuklida (inti) yang belum
berdisintegrasitinggal setengah dari semula disebut waktu paruh.
4. Umur rerata ialah umur inti atom tertentu yang berdisintegrasi adalah
antara nol sampai dengan tak hingga.
5. Penentuan umur radioaktif berdasarkan peluruha radioaktif
memungkinkan penentuan umur batuan dan benda yang mempunyai
asal biologis.
6. Deret Radioaktif adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang dibentuk
dari suatu nuklida radioaktif tunggal oleh pancaran berurutan partikel
alfa ataupun beta.
3.2 SARAN
➢ Ilmu dan teknologi tentang atom hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya untuk menunjang kehidupan manusia di dunia ini.
➢ Kita sebagai penerus di bidang Fisika jangan pernah sampai melupakan
perjuangan para Fisikawan terdahulu meskipun sekarang sudah memasuki
zaman global.
➢ Ilmu dan teknologi dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, bukan untuk
saling menghancurkan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1981. Konsep Fisika Modern. Jilid 3. Terjemahan The Houw Liong Ph.D.
Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Kustija, Jaja. Modul Fisika Modern/Fisika Inti. Bandung: UPI.
Santiani. 2011. Nuklir, Fisika Inti, dan Politik Energi Nuklir. Malang: Intimedia
Wiyatmo, Y. 2006. Fisika Nuklir dolam Telaah Semi-klasik & Kuantum.Yogyakarta. Pustaka
Pelajar

15

Anda mungkin juga menyukai