Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

KELOMPOK 4
Ketua : Ba’maulidya
Anggota :
1. Nazzala Yasyfa Tyas
2. Niken Adelia Salsalonika
3. Rahma Wardana
4. Rama Junior
5. Resti Nuraini
6. Restu Widya Sari

SMAN 2 KALIANDA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang

Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul "INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS”

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Fisika.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua teman teman yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Kalianda, 10 Januari 2024

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Makalah………………………………………………………………………………………………………….. 2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Partikel Penyusun Inti………………………………………………………………………………………………….. 4
2.2 Ukuran Atom ……………………………………………………………………………………………………………… 5
2.3 Bentuk Atom………………………………………………………………………………………………………………. 6
2.4 Sifat Atom…………………………………………………………………………………………………………………… 7
2.5 Massa Atom……………………………………………………………………………………………………………….. 9
2.6 Gaya Inti…………………………………………………………………………………………………………………….. 9
2.7 Defek Massa dan Energi Ikat Inti………………………………………………………………………………… 11

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Tujuan pembuatan makalah………………………………………………………………………………………. 12
3.2 Pengertian Radioaktif dan Radioaktivitas…………………………………………………………………... 12
3.3 Perbedaan Radioaktif dan Radioaktivitas…………………………………………………………………… 12
3.4 Perkembangan Radioaktivitas……………………………………………………………………………………. 13
3.5 Kegunaan dari zat Radioaktif……………………………………………………………………………………… 13
3.6 Dampak Radioaktif dan Radioaktivitas………………………………………………………………………. 14
3.7 Perkembangan Teori Atom………………………………………………………………………………………… 15
3.8 Struktur Atom……………………………………………………………………………………………………………. 19

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………….. 22
4.2 Saran…………………………............................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan teknologi masa kini dengan adanya radioaktif membawa

perkembangan di dalam berbagai aspek kehidupan. Perlu kita ketahui bawasannya dengan

berkembangnya teknologi membawa perubahan yang sangat signifikan akan tetapi semua itu

selain memberikan pengaruh yang positif juga menimbulkan efek negatif.

Radioaktif merupakan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil

memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus

induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit

untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Satuan internasional (SI) untuk pengukuran

peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar

dalam ilmu kedokteran yaitu untuk mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang

penting antara lain tumor ganas. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan

radioisotop memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.

Fisika inti merupakan ilmu yang mempelajari struktur inti dan bagaimana. struktur

inti mempengaruhi kesetabilan inti serta peristiwa inti seperti keradioaktifan alam dan

transmutasi inti. Dalam hal ini sukar dibedakan antara fisika inti dan fisika inti

Sesungguhnya, tuhan menciptakan segala sesuatu di alam ini untuk menjadi manfaat bagi

umat manusia. Pada kenyataannya, umat manusia seringkali menciptakan sesuatu yang justru

bersifat destruktif Oleh karena itu, dengan mempelajari makalah ini kita dapat menilai secara

1
pribadi apa yang seharusnya dilakukan oleh umat manusia berkenaan dengan radiaktivitas

dan struktur atom.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah tujuan dari penyusunan makalah?

1.2.2 Apakah yang dimaksud dengan Radioaktifivitas dan Radioaktif?

1.2.3 Apakah perbedaan Radioaktivitas dan Radioaktif?

1.2.4 Bagaimanakah perkembangan Radioaktivitas?

1.2.5 Apa kegunaan dari radioaktivitas dan Radioaktif?

1.2.6 Apa dampak Radioaktivitas dan Radioaktif ?

1.2.7 Bagaimanakah perkembangan teori atom ?

1.2.8 Bagaimanakah deskripsi struktur atom?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk memenuhi tugas mata pelajaran fisika dan untuk menyajikan materi tentang

Radioaktivitas, radioaktif bagi kehidupan

1.3.2 Untuk mengetahui apakah yang dimaksud Radioaktivitas dan Radioaktif

1.3.3 Untuk mengetahui Perbedaan antara Radioaktivitas dan Radioaktif

1.3.4 Untuk mengetahui perkembangan radioaktivitas

1.3.5 Untuk mengetahui kegunaan Radioaktivitas dan Radioaktif

2
1.3.6 Untuk mengetahui dampak dari Radioaktivitas dan Radioaktif

1.3.7 Untuk mengetahui perkembangan teori atom

1.3.8 Untuk mengetahui deskripsi struktur atom

3
BAB II
LANDASAN TEORI

Dengan ditemukannya partikel netron pada tahun 1932 oleh Chadwick, seorang

sarjana inggris ketika mengamati adanya jenis radiasi yang berbeda. dengan jenis radiasi-

radiasi lainnya yaitu sebagai hasil tumbukan partikel alfa dengan keeping Berilium. Ternyata

partikel tersebut adalah netron yang memiliki massa hampir sama dengan massa proton yaitu:

Massa proton 1.67252 x 10 kg

Massa electron 1.67482 x 10 kg

Dari hal tersebut diketahui bahwa partikel-partikel yang membangun inti yaitu proton dan

netron yang sering disebut nukleon, Proton bermuatan positif sedangkan netron tidak

bemuatan listrik sehingga secara keseluruhan inti atom bermuatan positif.

2.1 Partikel Penyusun Inti

Setiap nuklida memiliki symbol kimia yang berbeda lambang dari unsur adalah

zXA

dimana:

X = lambang unsur

Z = nomor atom jumlah proton (=p)

4
A = bilangan massa jumlah proton dan neutron (p+n)

Nomor atom suatu unsur adalah nomor yang menunjukkan jumlah proton yang

terdapat di dalam inti atom, sedangkan nomor massa adalah nomor yang menunjukkan

banyaknya nucleon (proton neutron) jadi dari lambang atom dapat ditentukan

Banyaknya neutron A-Z

Banyaknya electron banyaknya proton Z (atom netral).Terdapat beberapa kelompok nuklida

yang mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu:

Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya bebeda.

Misalnya CC

Isoton yaitu nuklida-nuklida yang mempunyai nomor massa berbeda. tetapi memiki jumlah

netron yang sama. Misalnya C: N Isobar yaitu nuklida-nuklida yang memiliki nomor massa

sama tetapinomor atom berbeda. Misalnya C: N Isotop-isotop yaitu unsur-unsur yang

memiliki sifat-siafat kimia sama tetapi sifat-sifat fisika bebeda.

2.2 Ukuran Atom

Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan 100.000 kali lebih

kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga kepadatan massa inti sangat

tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur internal, seperti neutron dan proton tampaknya

mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa

5
magnetik nuklir. Namun, percobaan menunjukkan bahwa inti sangat mirip dengan bola atau

elipsoid kompak 10-15 m (1 fm), yang tampaknya kepadatan yang konstan. Tentu radius ini

sangat bervariasi dengan jumlah proton dan neutron, inti atom yang lebih berat dan partikel

lebih agak lebihbesar. Inti atom terdiri atom proton-proton dan neutron-neutron

Jari-jari inti: R= Ro. A1/3

Ro: Jari-jari atom 1,33 x 10-3 cm

A: Nomor massa (nucleon)

2.3. Bentuk Atom

Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical Chymist yang

berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai kombinasi "corpuscules"

ataupun atom-atom yang berbeda. Hal ini berbeda dengan pandangan klasik bahwa materi

terdiri dari unsur udara, tanah, api, dan air. Pada tahun 1789, istilah element (unsur)

didefinisikan oleh seorang bangsawan dan peneliti Perancis, Antoine Lavoisier, sebagai

bahan dasar yang tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi dengan menggunakan metode-

metode kimia.

Pada tahun 1803, John Dalton menggunakan konsep atom untuk menjelaskan

mengapa unsur-unsur selalu bereaksi dalam perbandingan yang bulat dan tetap dan mengapa

gas-gas tertentu lebih larut dalam air dibandingkan dengan gas-gas lainnya, la mengajukan

6
bahwa setiap unsur mengandung atom-atom tunggal unik yang dapat kemudian lebih jauh

bergabung menjadi senyawa-senyawa kimia. Sedangkan bentuk inti atom ada yang berbentuk

bulat dan cakram. Didalam inti atom berkerja gaya Coulomb dan momen kuodrupol. Jika

momen kuodrupol 0 maka bentuknya bulat jika >0 maka bentuknya akan lonjong atau

cakram.

2.4. Sifat Atom

1. Isotop: Atom-atom unsur tertentu (Z sama) dengan nomor massa berbeda.

2. Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda.

3. Isobar: kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.

Kestabilan inti:

Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun, ada beberapa petunjuk

empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang bersifat radioaktif

tidak stabil, yaitu:

1. Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil

2. Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah neutron

genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron ganjil

3. Bilangan sakti (magic numbers) Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak

bilangan sakti umumnya lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.

7
Bilangan tersebut adalah:

Untuk neutron: 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126

Untuk proton: 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.

Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas mulia

yang sangat stabil.

4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.

Pita kestabilan:

Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop

yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti yang tidak stabil

cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, agar sama dengan

perbandingan pada pita kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.

1. Di atas pita kestabilan, Z

Untuk mencapai kestabilan: inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel

beta.

2. Di atas pita kestabilan dengan Z> 83, terjadi kelebihan neutron dan proton Untuk mencapai

kestabilan: Inti memancarkan partikel alfa.

8
3. Di bawah pita kestabilan, Z Untuk mencapai kestabilan: Inti memancarkan positron atau

menangkap electron.

2.5. Massa Atom

Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan partikel

ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa atom pada keadaan diam sering

diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u). Atom memiliki massa yang kira- kira

sama dengan bilangan massanya dikalikan satuan massa atom.

Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral, yang kira-kira

sebesar 1,66 10 kg.

2.6. Gaya Inti

Telah diketahui bahwa inti terdiri atas proton-proton dan nnetron- netron yag disebut

dengan nucleon. Proton-proton yang sama-sama bermuatan positif dapat besatu karena diikat

oleh suatu gaya inti.

Untuk mengamati gaya inti maka dapat diadakan suatu pemisahan sebagai berikut:

9
Gaya inti dapat dinyatakan dengan suatu interaksi antara dua benda.

Interaksi tersebut dapat dinyatakan dengan suatu potensial

Pengaruh relativitas dapat diabaikan.

Besar energy potensial sepasang proton yang berjarak r satu sama lain dapat di ketahui

dengan persamaan sebagai berikut

Gaya tolak listrikantara sepasang proton dalam inti akan berpengaruh pada

pengurangan energi ikat inti. Enrgi ikat pernukleon didapatkan dengan cara membagi energy

ikat total inti dengan jumlah nuleon dalam inti tersebut. Gaya berjangkauanpendek yang

mengikat nucleon demikian akan menjadi sebuah inti yang merupakan jenis gaya terkuat

yang selama ini diketahui dalam fisika inti.

Pada tahun 1935, seorang fisikawan jepang. Hadeki Yukawa menyatakan bahwa

terdapat partikel dengan besar massa antara massa electron dan massa nucleon yang

bertanggung jawab atas adanya gaya inti yang disebut pion.

10
Menurutteori Yukawa, setiap nucleon terus menerus memancarkan dan menyerap

pion. Jika terdapat nucleon lain di dekatnya maka pion yang dipancarkan dapat kembali ke

nucleon induknya, transfer momentum yang menyertainya setara dengan aki gaya.

Gaya inti saling tolak menolak pada jangkauan sangat pendek dan saling tarik

menarik pada jarak nucleon yang agak jauh, jika tidak demikian nucleon dalam inti tidak

menyatu.

2.7. Defek Massa dan Energi Ikat Inti

Inti atom disusun oleh proton dan neutron. Tetapi inti selalu lebih kecil dari pada

jumlah massa proton dan neutron pembentuk inti. "Selisih massa", Am disebut defek massa.

Defek massa akan menyatakan nilai energy ikat inti, AF, sesuai dengan hukum kesetaraan

massa-energi Einstein,

Jika defek massa Am dinyatakan dalam sma, maka energi ikat inti, AE, dirumuskan dengan:

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tujuan pembuatan makalah

Untuk memenuhi tugas mata pelajaran fisika dan untuk menyajikan materi

tentang radioaktif dan radioaktivitas bagi kehidupan

3.2. Pengertian Radioaktif dan Radioaktivitas

Radio aktif merupakan beragam proses dimana sebuah inti atom yang tidak stabil

memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi),sedangkan

Radio aktifitas adalah tindakan memancarkan radiasi secara spuntan dalam bentule partikel/

Foton ber energi tinggi yang dihasilkan dari heaksi nuklir

3.3. Perbedaan radioaktif dan radioaktivitas:

a. Radioaktivitas adalah ukuran objektif yang dapat diukur, sementara radioaktif adalah sifat

inheren yang dimiliki oleh materi tertentu.

12
b. Radioaktivitas menggambarkan tingkat pelepasan radiasi, sedangkan radioaktif merujuk

pada sifat materi yang mampu memancarkan radiasi.

3.4. Perkembangan Radioaktivitas:

Penemuan radioaktivitas pada uranium oleh fisikawan PerancisHenri Becquerel pada

tahun 1896 memaksa para ilmuwan untuk secara radikal mengubah gagasan mereka tentang

struktur atom. Radioaktivitas menunjukkan bahwa atom tidak dapat dibagi dan tidak dapat

diubah. Alih-alih hanya berfungsi sebagai matriks inert bagi elektron, atom dapat berubah

bentuk dan memancarkan energi dalam jumlah besar. Selain itu, radioaktivitas sendiri

menjadi alat penting untuk mengungkap bagian dalam atom.

3.5. Kegunaan dari Zat Radioaktif:

Kegunaan radioaktif dalam berbagai bidang kehidupan telah dikembangkan untuk

kepentingan manusia, di antaranya adalah bidang kesehatan dan bidang kedokteran. Dengan

13
mengetahui sifat-sifat radioisotop dan sinar radiasi yang dipancarkan maka akan dapat

ditemukan kegunaannya di berbagai bidang. Penggunaan radiaktif isotop diantaranya adalah:

a) Kegunaan di bidang kedokteran

Isotop Na-24 di dalam Natrium Clorida (NaCl) digunakan untuk meneliti peredaran

darah di dalam tubuh manusia. Selain itu juga ada Isotop 1-131 yang digunakan untuk

melihat cara kerja getah tiroid yang ada di dalam kelenjar gondok. Tidak hanya itu, ada juga

Isotop dari Fe-59 yang di gunakan untuk menlihat kecepatan produksi sel darah merah di

dalam tubuh

3.6. Dampak Radioaktif dan radioaktivitas:

Radioaktif adalah emisi energi berbentuk gelombang elektromagnetik atau partikel

subatom yang bergerak. Radioaktif alami bisa ditemukan di tanah, air, udara, dan di dalam

tubuh. Bahkan, setiap hari, Anda Menghirup dan menelan zat-zat radioaktif dari udara,

makanan, dan air. Selain alami, juga ada radioaktif buatan. Yang paling umum berasal dari

paparan mesin sinar-X dan radiofarmasi yang digunakan untuk diagnostik atau radioterapi

14
serta perangkat medis lainnya. Nah, limbah nuklir dari reaktor Fukushima adalah radioaktif

buatan yang memiliki sejumlah dampak berbahaya. Berbagai dampaknya, di antaranya

adalah:

1. Radiasi dapat merusak DNA dalam sel tubuh manusia.

2. Radiasi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan Sindrom R…

3.7. Perkembangan Teori Atom:

Atom dikenal sebagai materi inti dalam sebuah benda. Lebih jelas, pengertian atom

dipaparkan dalam buku berjudul Cara Cepat Pahami Konsep Fisika Inti yang disusun oleh

Laili Komariyah, M. Si (2019: 3).

Disebutkan dalam buku tersebut bahwa atom adalah partikel terkecil dalam suatu

benda. Hal ini sesuai dengan definisi atom, yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti

tidak dapat dipotong atau tidak dapat dibagi lagi.

15
Model atom yang dibahas oleh para ilmuwan sejak dulu terus mengalami perkembangan.

Berikut ini adalah perkembangan teori atom beserta tokoh pencetusnya.

1. Teori Atom Dalton

Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan ilmuwan Inggris mengemukakan

bahwa materi yang terdiri atas atom tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil.

Dalton juga berpendapat bahwa semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan

sifat yang sama, sedangkan atom dari unsur kimia yang berbeda memiliki jenis atom yang

berbeda dengan jenis unsur lainnya

Dalam teori yang dikemukakan Dalton, terdapat kelemahan yaitu teori ini tidak dapat

menerangkan sifat listrik atom. Di samping itu, teori ini memiliki kelebihan yaitu dapat

menjelaskan tentang hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap.

2. Teori Atom Thomson

16
Teori atom satu ini dicetuskan oleh Joseph John Thomson, yaitu seorang fisikawan

asal Inggris. Dalam teori ini, Thomson berpendapat bahwa elektron memiliki muatan negatif

sedangkan atom bermuatan listrik netral perlu memiliki muatan listrik positif yang

mengimbangi muatan elektron dalam atom.

Thomson mengenalkan model atom yang cukup populer yaitu model atom roti kismis.

Seperti teori lainnya, teori atom yang dicetuskan Thomson juga memiliki kekurangan yaitu

tidak dapat menjelaskan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas.

Bahkan teori ini tidak dapat menjelaskan adanya inti atom.

3. Teori Atom Rutherford

Teori yang dicetuskan Rutherford ini merupakan hasil penyangkalan dari teori atom

yang diinisiasi oleh Thomson. Menurut teori ini, atom memiliki inti yang merupakan pusat

massa yang dikenal dengan sebutan nukleus. Inti atom ini dikelilingi awan elektron

bermuatan negatif.

17
Teori Rutherford pun tak luput dari kekurangan, yaitu teori ini belum bisa

menjelaskan letak elektron dan cara rotasinya terhadap inti atom. Tak hanya itu, teori atom

ini juga tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

Selain kekurangan teori atom ini memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan untuk

menjelaskan struktur atom yang rumit. Teori ini juga dapat menjelaskan bagaimana bentuk

lintasan elektron yang mengelilingi inti atom.

4. Teori Atom Bohr

Teori ini dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Denmark bernama Niels Henrik

David Bohr. Bohr menyebutkan bahwa elektron yang terdapat dalam atom hanya dapat

melintasi lintasan tertentu yaitu kulit atau tingkat energi.

Teori atom Bohr ini dapat dianalogikan seperti tata surya. Tak hanya itu, Bohr juga

menjelaskan bahwa elektron yang beredar pada lintasannya tidak memancarkan energi yang

kemudian disebut sebagai keadaan stasioner.

18
Teori yang dicetuskan Bohr ini memiliki kelebihan yaitu dapat menjelaskan garis

spektrum pancaran atau serapan dari atom hidrogen. Sedangkan kelemahan teori ini adalah

adanya penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.

3.8. Struktur atom:

Atom adalah partikel yang sangat kecil yang merupakan bahan penyusun dasar materi

biasa. Atom dapat bergabung bersama membentuk molekul , yang menyusun sebagian besar

benda. Unsur-unsur yang berbeda (misalnya oksigen, karbon, uranium) terdiri dari berbagai

jenis atom. Atom adalah satuan terkecil suatu unsur yang akan berperilaku seperti unsur

tersebut.

Atom terdiri dari inti yang sangat kecil dan bermuatan positif yang dikelilingi oleh

awan elektron yang bermuatan negatif . Meskipun biasanya inti atom berukuran kurang dari

sepersepuluh ribu atom, inti atom mengandung lebih dari 99,9% massa atom. Inti terbuat dari

proton bermuatan positif dan neutron netral secara elektrik yang disatukan oleh gaya nuklir.

19
Gaya ini jauh lebih kuat dibandingkan gaya elektrostatis yang mengikat elektron pada inti,

namun jangkauannya terbatas pada jarak orde 1 x 10 -15 meter.

Jumlah proton dalam inti disebut nomor atom (Z), nomor atom menentukan suatu

unsur. Jumlah neutron dalam inti dilambangkan dengan N. Nomor massa (A) inti sama

dengan Z + N. Massa inti atom dalam satuan massa atom (sma) biasanya sedikit berbeda

dengan nomor massa.

Atom-atom dari unsur yang sama dapat mempunyai jumlah neutron yang berbeda dan

disebut isotop unsur tersebut. Sebagai contoh, hidrogen memiliki tiga (3) isotop: hidrogen-1

(hidrogen), hidrogen-2 (deuterium) dan hidrogen-3 (tritium).

Saat ini terdapat 118 unsur yang diketahui yang biasanya ditampilkan pada tabel

periodik unsur. Unsur-unsur dengan nomor atom 1 – 98 semuanya telah terbukti ada di alam,

sedangkan unsur-unsur dengan nomor atom 99 – 118 hanya diproduksi secara buatan.

20
Nuklida sering diidentifikasi menggunakan nama unsur dan nomor massa (jumlah

total proton dan neutron), yaitu lithiu-7, uranium-238, dll. Jika mengacu pada nuklida dari

unsur yang sama, umumnya mereka menggunakan istilah isotop yaitu uranium-238 &

uranium-235. Nuklida atau isotop radioaktif disebut radionuklida atau radioisotop. Di antara

unsur-unsur tersebut terdapat 253 nuklida stabil, dan lebih dari 3000 radioisotop. Mayoritas

radioisotop (>2400) diproduksi secara artifisial dan saat ini tidak ditemukan di alam.

21
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Partikel-partikel yang membangun inti yaitu proton dan netron yang sering disebut

nukleon. Proton bermuatan positif sedangkan netron tidak bemuatan listrik sehingga

secara keseluruhan inti atom bermuatan positif.

2. Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan 100.000 kali lebih

kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga kepadatan massa inti

sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur internal, seperti neutron dan

proton tampaknya mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan

dalam keberadaan peristiwa magnetik nuklir.

3. Bentuk inti atom ada yang berbentuk bulat dan cakram. Didalam inti atom berkerja

gaya Coulomb dan momen kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0 maka bentuknya

bulat jika 0 maka bentuknya akan lonjong atau cakram.

4. Sifat Atom umumnya terbagi menjadi tiga yaitu:

22
a. Isotop Atom-atom unsur tertentu (Z sama) dengan nomor massa berbeda.

b. Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda.

c. Isobar. kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.

5. Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan partikel

ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa atom pada keadaan diam

sering diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u). Satuan ini didefinisikan

sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral, yang kira-kira sebesar 1,66 10-

27 kg. Atom memiliki massa yang kira-kira sama dengan bilangan massanya dikalikan

satuan massa atom.

6. Selisih massa, Am disebut defek massa. Defek massa akan menyatakan nilai energy

ikat inti, AE.

7. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan aktivitas terjadinya reaksi inti.

Terdapat 3 jenis sinar radioaktif yaitu sinar alfa (a), sinar beta(B), dan sinar gamma

(y) dengan sifat-sifat yang berbeda.

23
4.2. Saran

Sesuai penjelasan diatas, sesungguhnya mempelajari Inti Atom dapat membawa

manfaat bagi kehidupan sehari-hari, pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam

sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya. Oleh karena itu, penyempurnaan

makalah yang sudah ada dapat lebih dikembangkan lagi.

24
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrouf, (2015), Fisika Inti : Teori dan Penerapannya. Fisika UB: Malang

Abusini M. (2007). Determination of Uranium, Thorium and Potassium Activity

Concentrations in Soil Cores in Araba valley, Jordan, Radiation Protection Dosimetry, 128:

213-216.

Aisyah, Herlan Martono, Wati. 2008, Pengolahan Limbah Uranium Menggunakan Alumino

Siliko Fosfat. Jurnal Zeolit Indonesia 7:69-77

Annaliah, I., Surtipanti, S., Bunawas, Minarni, A. 1994. Pengukuran Kadar Radioaktivitas

Alam dari Deposit Fosfat Alam dan Hasil Pengolahannya. Jakarta: Puslitbang Keselamatan

Radiasi dan Biomedika Nuklir BATAN

BATAN Ensiklopedia., Bahaya Radiasi Flouresensi, diakses tanggal 12 Desember 2019,

http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/05/08-01-02-05.html

Beiser, Arthur., (1999), Konsep Fisika Modern Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta. Benenson,

W., (2002), Hand book of physics, Fourth Edition. Spriger –Velarg,

New York, INC

Chang, R., (2004), Kimia Dasar: Konsep-Komsep Inti Jilid 1 Edisi 3, Jakarta: Erlangga.

Chapra, Steven C dan Chanale Raymond P., (1991), Metode Numerik Untuk Teknik dengan

penerapan pada Komputer Pribad,. UI-Press, Jakarta.

Fenyves, E. dan O. Haiman. 1969. The Physical Principes of Nuclear Radiation

Measurement. Budapest: Akademi Kiado.

25
Henery S. and John R. A., (1972), Introduction to Atomic and Nuclear Physics, Fifth edition,

Holt, Rineart and Winston INC.

Henry, Duane. 2000. Buku Panduan MATLAB. Jakarta: Erlangga.

Https://id.strephonsays.com/difference-between-u-235-and-u-238 diakses pada

tanggal 20 Januari 2020.

Littlefield T.A. and Thorley N., (1974), Atomic and Nuclear Physics, Third edition. Van

Nostrand Reinhold company, London, UK.

Nampira, Y., Nasution, H., dan Nugroho, A., Penggunaan Spektrometer Gamma untuk

Penentuan Angka Banding Uranium 235/238, Proceedings Seminar Sains dan Teknologi

Nuklir, PPTN-BATAN, Bandung, 1998.

Pamungkas J.R., (2015), Simulasi Numerik Massa Peluruhan Inti Zat Radioaktif Unsur

Uranium-238 Dengan Metode Aljabar Matriks, Jurnal Pembelajaran Fisika 2:176-180

Sasongko, Catur (2010), Anggaran. Salemba empat, Jakarta.

Krane, Kenneth., (1988), Intoductory Nuclear Physics, John Wiley & Sons: New York.

68

Vosniakos F., Zavalaris K., Papaligas T., Aladjadjiyan A. and Ivanova D. (2002).

Measurements of Natural Radioactivity Concentration of Building Material in Greece,

Journal of Environmental protection and

26

Anda mungkin juga menyukai