Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH FISIKA INTI

“Sifat Inti”

Disusun Oleh

Kelompok 1 : 1. Annisa Aulia Army (20034043)


2. Annisa Rindini (20034045)
3. Dhea Fitria (20034049)

Dosen Pengampu :

Rahmat Hidayat, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI FISIKA NK

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Sifat Inti” tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika INti.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rahmat Hidayat, S.Pd., M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Fisika Inti. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
semua teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurna, baik dalam segi
penyusunan maupun penulisan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 17 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................


KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
A. Variasi Inti ................................................................................................................ 2
B. Analisi Sinar Positif dan Eksistensi Isotop ............................................................... 5
C. Sifat Inti .................................................................................................................... 7
D. Massa dan Skala Massa ............................................................................................ 13
E. Spektrometer Massa .................................................................................................. 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 18
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 18
B. Saran ......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (atomos), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini pertama kali
diajukan oleh para silfus India dan Yunani. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen
subatom di dalam atom, hal ini membuktikan bahwa „atom‟ tidaklah dapat dibagi-bagi
lagi.
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran
proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada
Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat
pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Inti atom adalah sub materi yang dipelajari luas dalam bidang fisika dan
kimia, tapi dalam hal ini kita akan membahas inti atom dari segi ilmu fisikanya, yaitu
sebagai bagian dari mata kuliah pendahuluan fisika inti. Dalam inti atom ada beberapa
hal yang dibahas yaitu sifat-sifat inti yang memuat isotop, spektrometer, massa inti
dan ukuran inti.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja variasi inti pada atom ?
2. Bagaimana analisis sinar positif dan eksistensi isotop ?
3. Bagaimana sifat inti ?
4. Bagaimana massa dan skala massa pada sifat inti ?
5. Bagaimana spektrometer massa ?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apasaja variasi inti pada atom
2. Memahami analisis sinar positif dan eksistensi isotop
3. Mengetahui dan memahami sifat inti
4. Mengetahui massa dan skala massa inti
5. Mengetahui dan memahami spektrometer massa

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Variasi Inti
1. Pengertian Isotop
Pertama adalah membahas mengenai isotop. Isotop diketahui berasal dari
bahasa Yunani, yakni dari kata isos yang artinya “sama” dan kata topos yang
artinya “tempat”. Dilihat dari asal katanya, isotop kemudian bisa diartikan sebagai
sebuah unsur yang memiliki nomor atom sama dengan massa yang berbeda.
Perbedaan pada massa dan nomor ini dikarenakan jumlah muatan yaitu proton dan
neutron yang berbeda. Jadi, jika di alam atau di suatu lingkungan ada unsur yang
massanya berbeda maka dipastikan jumlah proton dan neutron tidak sama atau
tidak seimbang. Unsur yang ada di alam bisa tergolong ke dalam isotop, ketika
memiliki massa dan nomor atom yang berbeda. Isotop kemudian menentukan sifat
kimia dari unsur di alam tersebut. Saat unsur-unsur isotop ini saling bertemu maka
akan membentuk suatu unsur dengan sifat kimia yang lebih khas. Isotop yang
terdapat di alam pertama kali diketahui dimiliki oleh unsur hidrogen. Pada
hidrogen kandungan atau kadar isotop kemudian berbeda-beda karena memiliki
massa dan nomor atom yang berbeda tadi. Berikut jenis isotop pada hidrogen yang
dimaksud:
a. Isotop pada Hidrogen
Pertama, adalah isotop pada hidrogen yang memiliki 1 proton dan
kemudian tidak memiliki neutron. Sehingga isotop yang ada di alam pada
beberapa unsur memang tidak memiliki neutron. Apabila dijumpai maka
termasuk kategori hidrogen.
b. Isotop pada Deuterium
Deuterium merupakan jenis isotop yang mengandung atau memiliki 1
proton dan juga 1 neutron. Sifatnya kemudian lebih netral karena ada
keseimbangan jumlah antara proton dengan neutron.
c. Isotop pada Tritium
Merupakan jenis isotop yang memiliki 1 proton dan 2 neutron.
Sehingga setiap unsur yang memiliki jumlah seperti ini akan dikategorikan
ke dalam tritium.

2
Sedangkan untuk contoh dari isotop sendiri tentu sangat beragam karena
terbagi menjadi tiga jenis di atas. Masyarakat umum bisa mengenal unsur isotop
tertentu karena sering digunakan untuk berbagai kebutuhan. Contohnya yaitu
Hidrogen, Helium, Karbon, Nitrogen, Oksigen, Besi, Belerang, Klorin, Neon, dan
juga Natrium.

2. Pengertian Isobar
Pembahasan yang kedua adalah mengenai isobar, isobar merupakan kebalikan
dari isotop. Isobar merupakan unsur di alam yang memiliki nomor atom berbeda
namun memiliki massa yang sama. Jika diamati di dalam tabel periodik, unsur
isotop memiliki atom dalam posisi yang sama. Sementara pada isobar tidak,
karena setiap unsur isobar di dalam tabel periodik memiliki atom atau tempat yang
berbeda. Satu-satunya persamaan pada unsur isobar adalah pada massa unsur
tersebut. Sehingga nomor atomnya berbeda dan letak setiap unsur isobar di tabel
periodik tidak selalu berada di satu baris atau satu golongan yang sama. Hal ini
terjadi karena massa yang berbeda tadi.
Di alam tentu ada banyak unsur kimia yang termasuk ke dalam jenis isobar.
Unsur pada isobar tidak selalu memiliki sifat yang sama, hal ini juga dipengaruhi
oleh massa yang berbeda pada atomnya. Ada banyak sekali jenis isobar di sekitar
kita, dan berikut adalah beberapa contoh yang terbilang familiar diantaranya
Hidrogen, helium, Karbon, Nitrogen, Natrium dan Magnesium. Massa pada atom
unsur isobar ditunjukan oleh angka di bagian atas pada setiap unsur. Contohnya
adalah pada Natrium dan Magnesium, maka penulisan unsurnya dalam ilmu
Kimia maupun Fisika adalah angka 24 di depan nama unsur menunjukan massa
dari unsur tersebut, dan memiliki nilai yang yang sama. Pada Natrium ada massa
24 dan begitu juga pada Magnesium. Jadi, jika memperhatikan tabel periodik dan
menjumpai unsur atom dengan massa yang sama. Maka unsur ini sudah termasuk
ke dalam isobar.

3. Pengertian Isoton
Pembahasan terakhir adalah mengenai isoton. Isoton diketahui sebagai unsur
yang di dalam inti atomnya memiliki jumlah nomor massa dan dan nomor atom
yang berbeda. Sehingga unsur isoton ini pada bagian inti atom akan memiliki
neutron yang sama. Akan tetapi jumlah protonnya berbeda. Dalam situs zenius.net

3
dijelaskan, bahwa isoton adalah sebuah atom yang memiliki nomor atom dan
nomor massa berbeda namun memiliki jumlah neutron yang sama. Perbedaan
pada jumlah proton inilah yang membuat nomor atom maupun nomor massa pada
unsur isoton berbeda. Adapun letaknya pada tabel periodik sama seperti isobar,
yakni tidak selalu terletak di satu golongan yang sama. Perbedaan ini kemudian
membuat setiap unsur memiliki perbedaan yang khas di alam.
Adapun contoh-contoh unsur dari isoton ini juga beragam, bisa dilihat
semuanya di tabel periodik. Berikut beberapa diantaranya Hidrogen dan Helium,
yang nomor dan massa atom berbeda namun sama-sama memiliki 2 neutron pada
inti atom. Kalium dan Kalsium, yang jumlah neutronnya sama-sama ada 20.
Nitrogen dan Karbon yang memiliki neutron berjumlah 7. Natrium dan
Magnesium yang kemudian diketahui sama-sama memiliki neutron berjumlah 12.
Argon dan Kalsium yang jumlah neutronnya sama-sama 22.

Perbedaan Isotop Isobar dan Isoton


Melalui penjelasan di atas maka bisa ditemukan sejumlah perbedaan antara
unsur isoton, isotop, dan juga isobar. Perbedaan paling mencolok adalah dari segi
definisi yang menunjukan jumlah nomor atom dan nomor massa di masing-masing
unsur. Berikut rangkumannya:
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi berbeda nomor
massanya. Isobar adalah atom yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi memiliki
nomor massa yang sama. Isoton adalah atom yang mempunyai nomor atom dan
nomor massa berbeda tetapi memiliki jumlah neutron yang sama.
Dalam dunia Kimia, pembahasan mengenai atom kemudian membahas
mengenai persaudaraan antara beberapa unsur. Unsur yang memiliki jumlah neutron
yang sama merupakan satu saudara, disebut sebagai isoton. Sedangkan unsur yang
inti atomnya memiliki nomor atom sama dan nomor massa yang berbeda nantinya
akan saling bersaudara. Disebut sebagai isotop. Setiap atom yang bersaudara akan
memiliki karakter yang sama. Namun tidak selalu berada di golongan yang sama
dalam tabel periodik.

4
B. Analisis Sinar Positif dan Eksistansi Isotop

Dengan cara luncutan muatan katoda terdiri dari silinder dengan panjang 7cm
yangditempatkan pada leher tabung.sebuah lubang yang sempit dengan diameter
1mm dibuat padakatoda. tabung lucutan beroperasi dengan beda potensial 30.000
sampai 50.000 volt.

Dibawah beda potensial yang tinggi dalam tabung ion bergerak menuju katoda
dan kemudian bergerak menurut sumbu menuju pelat PP dan electromagnet MM
yang dipasang diluar tabung. pelat PP merupakan sebuah kapasitor yang
dihubungkan dengan sumbu arus DC. Kedua medan yaitu medan listrik E dan medan
magnet B bekerja secara tegak lurus dan bersamaan pada berkas ion. Setelah
melewati kedua medan berkas ion akan menumbuk sebuah pelat fotografis. )ejak ion
akan kelihatan seperti lintasan parabola setelah pelat itu di cuci.

Medan listrik E menyimpangkan ion dalam arah bidang medan listrik, sementara
medan magnet B menyimpangkan ion tegak lurus bidang medan magnet. Jika nilai E
dan B dibuat tetap maka ion memiliki nilai q/M yang sama tetapi memiliki nilai
kecepatan v yang berbeda akan menghasilkan jejak parabola pada pelat fotografis.
Persamaan parabola ini dapat di jelaskan berikut ini.

Misalnya lintasan ion dinyatakan dalam arah sumbu x dan medan listrik dan
medan magnet dalam arah yang positif. Pengaruh medan listrik adalah mempercepat
ion positif dalam arahsumbu y, sehigga

Fy listruk = qE = May

Dimana q adalah muatan ion positif, E adalah kuat medan di antara pelat, M
adalah massa ion positif, dan ay adalah percepatan dalam sumbu y yang di timbulkan
oleh medan listrik E. Jika kecepatan ion sebelum memasuki medan adalah v yaitu

5
dalam arah sumbu xdan dengan panjang pelat adalah 1, maka "aktu t yang
diperlukan oleh ion positif untuk melintasi medan ini

T=1/v
Dengan menggabungkan dua persamaan diatas diperoleh

Medan magnet yang bekerja pada ion menyimpang ion kedalam arah tegak
lurus pada B dan v yaitu dalam arah sumbu z, gaya yang bekerja pada ion dalam
arah sumbu z adalah

Dimana B adalah kuat medan megnet, a x adalah percepatan dalam arah sumbu
z, simpangan dalam sumbu z diberikan oleh

Eliminasi v dari persamaan di atas diperoleh

2
i2B
2
2E
Persamaan diatas merupakan persamaan parabola karena z adalah konstan
ion positif yang sama harga q/M tetapi berbeda kecepatannya paling besar akan
sedikit disimpangkan dan akan sangat dekat dengan titik asal.
Thomson menggunakan metode ini untuk berbagai jenis gas, yaitu H2, O2, CO,
CO2, dan Ne, Thomson memperolh dua parabola yang menunjukkan bahwa neon
merupakan campuran dari dua isotop nilai dari q/M adalah
q z2

M ky
Yang menghasilkan nilai M=20 dan 22 amu

6
C. Sifat Sifat Inti
Sifat - sifat inti atom dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Sifat inti tidak bergantung pada waktu
a. Massa inti
Salah satu hipotesis dalton (1803) ialah bahwa atom-atom suatu unsur
adalah identik.Prout (1819) menyarankan bahwa semua unsur terbuat dari
hidrogen, sehingga unsur terbuatdari hidrogen, sehingga massanya dapat
dituliskan sebagai :
M ~ C MH

dimana :

MH = massa hidrogen

C = bilangan bulat

Dari penyelidikan yang teliti, ternyata C bukanlah bilangan bulat,


sehingga hipotesisProut dianggap tidak benar. Crookes(1886) menyarankan
kembali ide Prout. Alasan bahwa C bukan bilangan bulat adalah karena
mungkin terdiri dari beberapa campuran (isotop).

Contoh:
Cl mempunyai berat atom 35,46 karena terdiri dari 3 isotop, masing-
masing 34,35, dan 36. Karena kemudian inti diketahui terdiri dari proton
dan neutron, maka dapat dituliskan:
M = Z(MH) + N (MN)

dimana :
Z dan N = jumlah proton dan neutron di dalam inti,
MN= massa neutron
Kelimpahan massa di alam telah tersusun dalam tabel periodik unsur.

7
b. Jari - jari Inti
Sampai sekarang, belum ditemukan cara langsung untuk
menentukan jari-jari inti. Pada umumnya ada dua cara yang digunakan untuk
menentukan jari-jari inti yang hasilnyamenentukan jari-jari inti yang
hasilnya berbeda, karena definisi jari-jari inti dalam kedua cara tersebut
berbeda.Jika dianggap bulat, maka jari-jarinya:
R = r0A1/3
Ada dua cara menentukan r0 :
1. Cara nuklir
Dengan cara ini diukur jari-jari gaya inti (nuclear force radius)yang
didefinisikansebagai jarak dari pusat inti ke jarak jangkauan gaya
inti.Jangkauan gaya inti lebih panjangsedikit dari ukuran Jangkauan
gaya inti lebih panjang sedikit dari ukuran inti. Cara-cara yang masuk
dalam kategori ini :
 Hamburan partikel alfa dengan hasil r0= 1,414 F
 peluruhan alfa dengan hasil r0= 1,48 F
 hamburan neutron cepat dengan hasil r0= 1,37 F

2. Cara elektromagnetik
Jari-jari yang diukur ialah jari-jari muatan inti. Percobaan yang
termasuk kategori ini.
 Hamburan elektron dengan hasil r0= 1,26
 Mesonik atom dengan hasil r0= 1,2
 Inti cermin (H, He) dengan hasil r0= (1,28 +0,05)
 Inti cermin (1H3,3He3) dengan hasil r0= (1,28 +0,05)F

8
 hamburan proton dengan hasil r0= (1,25 +0,05)F
 pergeseran isotopik dengan hasil r0= (1,20 )F

c. Muatan Inti
Model atom Rutherford dapat menerangkannya melalui
spektrum sinar– x yang diukuroleh Moseley (1913) dari data Moseley
tersebut ternyata muatan dari data Moseley tersebutternyata muatan inti
adalah Ze dan Z yang merupakan nomor atom, sedang e = muatanelektron =
4,80298 x 10-10 esu = 1,602189 x 10-19 C.

d. Momentum Sudut
Momentum sudut suatu unti atom dapat ditunjukkan dari hyperfine -
structure splittinggaris-garis spektrum suatu atom. Momentum sudut ini
dapat diketahui dari struktur halus (hyperfine structure), dapat diamati
dengan mengunggunakan spektrometer resolusi tinggi. Nukleon mempunyai
spin 1/2. Karena nukleon bergerak, maka proton dan neutron juga
mempunyai momentum sudut orbital. Momentum sudut total (spin inti0 I,
merupakan jumlah vektor momentum sudut orbital L dan momentum sudut
spin S tiap nukleon.

e. Muatan Magnetik
Medan magnet yang dihasilkan oleh suatu atom (disebut momen
magnetik) ditentukanoleh kombinasi berbagai macam momentum sudut ini.
Namun, kontribusi yang terbesar tetap berasal dari spin. Oleh karena
elektron mematuhi asas pengecualian Pauli, yakni tiada duaelektron yang
dapat ditemukan pada keadaan kuantum yang sama, pasangan elektron
yangterikat satu sama lainnya memiliki spin yang berlawanan, dengan satu
berspin naik, dan yangsatunya lagi berspin turun. Kedua spin yang
berlawanan ini akan saling menetralkan, sehinggamomen dipol magnetik
totalnya menjadi nol pada beberapa atom berjumlah elektron genap.

9
Pada atom berelektron ganjil seperti besi, adanya keberadaan elektron
yang tak berpasangan menyebabkan atom tersebut bersifat feromagnetik.
Orbital-orbital atom disekeliling atom tersebut saling bertumpang tindih dan
penurunan keadaan energi dicapaiketika spin elektron yang tak berpasangan
tersusun saling berjajar. Proses ini disebut sebagaiinteraksi pertukaran.
Ketika momen magnetik atom feromagnetik tersusun berjajaran, bahanyang
tersusun oleh atom ini dapat menghasilkan medan makroskopis yang dapat
dideteksi.Bahan-bahan yang bersifat paramagnetik memiliki atom dengan
momen magnetik yangtersusun acak, sehingga tiada medan magnet yang
dihasilkan. Namun, momen magnetik tiap-tiap atom individu tersebut akan
tersusun berjajar ketika diberikan medan magnet.
Inti atom juga dapat memiliki spin. Biasanya spin inti tersusun secara
acak oleh karenakesetimbangan termal. Namun, untuk unsur-unsur tertentu
(seperti xenon-129), adalahmungkin untuk memolarisasi keadaan spin
nuklir secara signifikan sehingga spin-spintersebut tersusun berjajar dengan
arah yang sama. Kondisi ini disebut sebagai hiperpolarisasi.Fenomena ini
memiliki aplikasi yang penting dalam pencitraan resonansi magnetik.

f. Momen Listrik
Didalam inti atom nukleon - nukleon mengalami gerak orbital, baik
proton maupun neutron mempunyai momen magnetik. Untuk proton,
momen magnetik proton, Mp, dan momentum sudut orbital, Lp.

2. Sifat inti bergantung pada waktu


a. Peluruhan Raduiaktif
Radioaktifitas atau peluruhan radioaktif didefinisikan sebagai
perubahan inti atom unsur yang spontan yang tidak bergantung keadaan
fisis dan kimia unsur. Perubahan inti atom menghasilkan pembentukan inti
atom baru dengan mekanisme pancaran partikel alfa, beta dan gamma. Inti
atom yang tidak stabil dikatakan mengalami peluruhan, yang berarti bahwa
mereka kehilangan sebagian dari massa atau energi untuk mencapai

10
keadaan lebih stabil, dan energi yang lebih rendah. Proses ini paling sering
terlihat pada unsur yang lebih berat, seperti uranium. Adapun peluruhan
yang terjadi dapat berupa:
1) Peluruhan sinar alfa
Sinar alpa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. Partikel ini
merupakan inti atom helium yang terdiri atas 2 proton dan 2 neutron.
Sifat- sifat sinar alfa ini antara lain memiliki daya tembus yang kecil
(daya jangkau 2,8- 8,5 cm dalam udara).

Adapun sifat-sifat sinar alfa adalah:


a) Sinar alfa dihasilkan oleh pancaran-pancaran partikel-partikel a dari
sebuah sumber radioaktif.
b) Sinar alfa tidak lain adalah inti atom Helium bermuatan +2e dan
bermassa 4 sma. Jadi sinar alfa mengandung 4 nukleon yaitu 2
proton dan 2 neutron.
c) Merupakan komponen sinar yang dibelokkan ke kanan yaitu
bermuatan positif jika dilewatkan oleh medan magnetik.
d) Sinar alfa akan dibelokkan menuju keping negatif jika dilewatkan
melalui suatu medan listrik.
e) Jika sinar alfa mengenai suatu materi, maka akan terjadi
perpindahan energi dari sinar alfa ke materi tersebut melalui suatu
tumbukan tidak elastis dengan elektron luar dari atom- atom dalam
materi tersebut.

2) Peluruhan sinar beta


Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron.
Neutron akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino.
Antineutrino merupakan partikel netral yang mempunyai energi, tetapi
tidak memiliki massa. Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan

11
antara proton dan neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga
inti atom tetap stabil.
Sifat-sifat sinar beta adalah:
1. Sinar beta (B) dihasilkan oleh pancaran partikel - partikel beta.
2. Sinar beta adalah partikel elektron yang bergerak dengan kecepatan
tinggi.
3. Sinar beta bermuatan -1e.
4. Radiasi sinar beta memiliki daya tembus lebih besar daripada sinar
alfa, tetapi lebih kecil daripada sinar gamma.
5. Sinar beta dibelokkan dengan kuat oleh medan magnetik dan medan
listrik, karena massanya sangat kecil.
6. Kecepatan partikel sinar beta berharga antara 0,32c dan 0,9c.
7. Jejak partikel beta daam bahan berbelok-belok. Jejak tersebut
disebabkan oleh hamburan yang dialami oleh elektron di dalam
atom.
8. Batas jangkauannya beberapa cm di udara.

3) Peluruhan sinar gamma


Sinar gamma merupakan radiasi gelombang elektromagnetik, sejenis
dengan sinar X, dengan panjang gelombang pendek. Peluruhan sinar
gamma tidak memengaruhi jumlah proton dan netron dan hanya
mengurangi jumlah energi atom yang meluruh. Berikut ilustrasi
peluruhan sinar gamma.

Sifat-sifat sinar gamma


1. Mempunyai daya tembus paling besar.
2. Tidak dibelokkan oleh medan magnetik dan medan listrik.
3. Memilki frekuensi yang sangat besar.
4. gamma merupakan radiasi

12
5. Sinar elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih pendek
dengan demikian tidak bermuatan dan hampir tidak bermassa.
6. Kecapatan partikel gamma bernilai sama dengan kecepatan cahaya
dalam ruang hampa.
7. Foton gamma tidak banyak berinteraksi dengan atom suatu bahan.

b. Reaksi Ini
Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga
berubah menjadiinti atom lain dengan disertai munculnya energi yang sangat
besar. Agar terjadi reaksi inti diperlukan partikel lain untuk menggoyahkan
kesetimbangan inti atom sehinggakesetimbangan inti terganggu. Akibatnya
inti akan terpecah menjadi dua inti yang baru.Partikel yang digunakan untuk
mengganggu kesetimbangan inti yaitu partikel proton atauneutron. Di mana
partikel proton atau neutron yang berenergi ditembakkan pada inti
targetsehingga setelah reaksi terjadi akan terbentuk inti atom yang baru
disertai terbentuknya partikel yang baru. Inti target dapat merupakan inti
atom yang stabil, sehingga setelah terjadireaksi menyebabkan inti atom
menjadi inti yang tidak stabil yang kemudian disebut isotopradioaktif. Jadi
reaksi intidapat juga bertujuan untuk mendapatkan isotop radioaktif yang
berasal dari inti stabil.
Reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia, karena pada dasarnya
reaksi intiiniterjadi karena tumbukan (penembakan) inti sasaran (target)
dengan suatu proyektil (peluru).

D. Massa dan Skala Massa


Massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan partikel ini
dalam atom disebut sebagai nomor massa. Massa atom pada keadaan diam sering
diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u) yang juga disebut dalton (Da).
Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral, yang
kira-kira sebesar 1,66 × 10−27 kg.
Hidrogen-1 yang merupakan isotop teringan hidrogen memiliki bobot atom
1,007825 u. Atom memiliki massa yang kira-kira sama dengan nomor massanya
dikalikan satuan massa atom. Atom stabil yang paling berat adalah timbal-208,
dengan massa sebesar 207,9766521 u.

13
Skala Massa Atom :
1. Skala Massa Kimia (Skala Atomik)
2. Skala Fisika (Skala Isotopik)
3. Skala Massa 12C

E. Spektrometer massa
Spektrum massa dibentuk dengan menggunakan spektrometer massa.
Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa atom atau
molekul, yang ditemukan oleh Franci William Aston pada tahun 1919. Prinsip kerja
alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.
Perkembangan pada spektrometri massa memungkinkannya dilakukannya
pengukuran massa atom secara tepat. Peralatan spektrometer ini menggunakan
magnet untuk membelokkan berkas ion, dan banyaknya defleksi ditentukan dengan
rasio massa atom terhadap muatannya. Kimiawan Francis William Aston
menggunakan peralatan ini untuk menunjukkan bahwa isotop mempunyai massa yang
berbeda. Perbedaan massa antar isotop ini berupa bilangan bulat, dan ia disebut
sebagai kaidah bilangan bulat. Penjelasan pada perbedaan massa isotop ini berhasil
dipecahkan setelah ditemukannya neutron, suatu partikel bermuatan netral dengan
massa yang hampir sama dengan proton, yaitu oleh James Chadwick pada tahun 1932.
Isotop kemudian dijelaskan sebagai unsur dengan jumlah proton yang sama, namun
memiliki jumlah neutron yang berbeda dalam inti atom.

1. Prinsip Dasar Spektrometer Massa


Apabila ada sebuah benda sedang bergerak lurus dan diberikan gaya luar ke
arah samping maka benda itu tidak akan bergerak lurus, melainkan ia akan
bergerak membelok ke arah samping karena adanya gaya luar tersebut. Misalkan
anda sedang menghadapi sebuah bola meriam yang sedang melewati anda dan

14
anda mau membelokkannya pada saat tepat lewat di depan anda. Dan alat yang
anda punya hanyalah sebuah selang penyemprot air yang dihubungkan dengan
sebuah pompa jet. Sejujurnya, apa yang anda lakukan, itu tidak akan
berpengaruh banyak. Karena bola meriam itu sangat berat dan ia tidak akan
membelok dari jalur lurusnya. Kalau anda mencoba membelokkan sebuah bola
tenis yang sedang bergerak dengan kecepatan yang sama dengan bola meriam
tersebut dengan menggunakan selang penyemprot air yang sama. Karena bola
tenis ini sangat ringan, maka ia akan membelok.
Berapa besar penyimpangan yang akan terjadi karena gaya luar itu,
tergantung pada massa benda tersebut (dalam hal ini bola). Apabila kecepatan
bola dan besarnya gaya luar itu diketahui, anda bisa menghitung massa bola
tersebut jika sudah diketahui bagaimana pola pembelokan yang terjadi pada bola
tersebut. Semakin kecil pembelokan yang terjadi, berarti semakin berat massa
bola tersebut. Perhitungan yang sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Prinsip diatas
tersebut dapat juga diterapkan pada benda atau partikel seukuran atom.

2. Cara Kerja Spektrometer Massa


Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan
atom tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel
bermuatan listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang
tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan.
Tahap pertama Ionisasi. Atom di-ionisasi dengan 'mengambil' satu atau lebih
elektron dari atom tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk
unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor)
atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon).
Spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.
Tahap kedua: Percepatan. lon-ion tersebut dipercepat supaya semuanya
mempunyai energi kinetik yang sama. lon-ion positif yang ditolak dari ruang
ionisasi yang sangat positif itu akan melewati 3 celah, dimana celah terakhir itu
bermuatan 0 V. Celah yang berada di tengah mempunyai voltase menengah.
Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai menjadi sinar yang sangat terfokus.
Tahap ketiga: Pembelokan. Ion-ion tersebut dibelokkan dengan
menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi tergantung pada massa
ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin dibelokan. Besarnya

15
pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan
kata lain, semakin banyak elektron yang 'diambil' pada tahap 1, semakin besar
muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
Tahap keempat: Pendeteksian. Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin
tersebut dideteksi secara elektrik.
Sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron
berenergi tinggi. Perlakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel
berionisasi (melepas elektron sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini
kemudian dipercepat oleh suatu beda potensial dan diarahkan ke dalam suatu
medan magnet melalui suatu celah sempit.

Pembelokan ion dalam medan magnet bergantung kepada:


 Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial
listrik yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil
pembelokan.
 Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
 Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.
 Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.
Output dari Spektrometri Massa diproduksi dalam bentuk puncak pada
grafik, yang dikenal sebagai spektrum Massa. Grafik output dari spektrometri
massa disederhanakan dalam bentuk diagram. Hal ini menggambarkan arus
relatif yang dihasilkan oleh partikel bermuatan dari berbagai massa.

Beberapa penggunaan spektrometer massa adalah:


 Deteksi senyawa yang tidak diketahui.
 Penentuan komposisi isotop elemen hadir dalam senyawa.
 Penentuan struktur senyawa dengan mempelajari fragmentasi nya.

16
 Mengevaluasi jumlah senyawa hadir dalam sampel.
 Menentukan kimia, biologi dan sifat-sifat fisik lain dari suatu senyawa.
Spektrometer massa terutama digunakan dalam proses penanggalan karbon.
Selain itu digunakan untuk mengukur komposisi plasma selama misi ruang
angkasa. Juga digunakan untuk mendeteksi jumlah jejak racun atau kontaminan.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variasi inti pada atom terbagi menjadi 3 yaitu isotop, isobar, dan isoton.
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi berbeda nomor
massanya. Isobar adalah atom yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi memiliki
nomor massa yang sama. Isoton adalah atom yang mempunyai nomor atom dan
nomor massa berbeda tetapi memiliki jumlah neutron yang sama.
Sinar positif dan eksistansi isotop terdiri dari silinder dengan panjang 7cm
yangditempatkan pada leher tabung.sebuah lubang yang sempit dengan diameter 1mm
dibuat padakatoda. tabung lucutan beroperasi dengan beda potensial 30.000 sampai
50.000 volt.
Sifat - sifat inti atom dibagi menjadi 2 yaitu sifat inti tidak bergantung pada
waktu dan sifat inti bergantung pada waktu.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca guna untuk membangun kekreatifan kami dan kemampuan kami dalam
membuat makalah kedepannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Isotop, Isobar, Isoton: Definisi, Perbedaan dan Contoh - Deepublish Store

https://books.google.co.id/books?id=1F9YEAAAQBAJ&pg=PP7&dq=sifat+inti+atom&hl=i
d&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUK
EwjZ7O2MgJz9AhXWcWwGHZ1kAKAQ6AF6BAgBEAM#v=onepage&q=sifat%20inti%
20atom&f=false

https://books.google.co.id/books?id=oteFDwAAQBAJ&pg=PA55&dq=sifat+inti+atom&hl=i
d&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUK
EwjZ7O2MgJz9AhXWcWwGHZ1kAKAQ6AF6BAgKEAM#v=onepage&q=sifat%20inti%
20atom&f=false

"Atomic Weights and Isotopic Compositions for All Elements". National Institute of Standards and
Technology. Diakses tanggal 2007-01-04.

19

Anda mungkin juga menyukai