Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI ATOM BOHR

DISUSUN:

KELOMPOK 2

1. Anisa Rizki Amalia (F1A022002)


2. Farah Aprilia (F1A022007)
3. Feby Oktavia (F1A022008)
4. Marlina Eka Pratiwi (F1A022015)
5. Nararyan Tsaqib Adytama (F1A22022)
6. Ni Putu Deanita Dewanti (F1A022023)
7. Rizqika Aprila (F1A022021)
8. Sabrina Dwi Putri (F1A022029)
9. St. Aisyah Isyawal (F1A022035)
10. Trise Nurul Ain (F1A022036)

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1|Page
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa puji dan syukur yang penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Teori Atom Bohr.” Makalah ini disusun untuk menjadi salah satu pembelajaran
bagi penulis dan kawan-kawan yang akan terus berjalan dalam menuntut ilmu.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang
turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis sadar bahwa tidak ada yang sempurna
di dunia ini kecuali Sang Pencipta. Karena itu, masih banyak kekurangan yang ada di dalam
makalah ini dan masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran dari para pembaca sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis harap dapat memberikan makalah
yang terbaik kepada para pembaca. Semoga karya ilmiah ini dapat di terima dengan baik di
kalangan masyarakat.

2|Page
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................................................2
Daftar isi...........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
Latar Belakang.................................................................................................................................4
Rumusan Masalah............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
1. Sejarah Atom Bohr......................................................................................................................5
2. Model Atom Bohr........................................................................................................................6
3. Atom Hidrogen Menurut Bohr....................................................................................................7
4. Gagasan Kunci Atom Bohr.........................................................................................................8
5. Postulat Dasar Atom Bohr..........................................................................................................9
6. Kelebihan dan Kekurangan Teori Atom Bohr...........................................................................10
7. Konfigurasi Elektron..................................................................................................................10
Bab III
PENUTUP..........................................................................................................................13
Kesimpulan ...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
“Atom” kata ini berasal dari bahasa yunani atomos yang berarti tidak dapat
dipotong. Sesuai pengertian tersebut,Atom-atom adalah partikel penyusun semua benda
yang berukuran sangat kecil. Di dalam atom juga terdapat sub-atom, yaitu partikel
penyusun atom yang ukurannya lebih kecil. Sulit bagi kita untuk membayangkan
seberapa kecil atom ini, satu titik yang ada di akhir kalimat ini saja memiliki panjang
sekitar 20 juta atom. Setiap atom memiliki inti, yang terdiri dari proton dan neutron, serta
elektron yang bergerak cepat di sekitar inti. Elektron-elektron ini terdapat pada tingkatan
energi yang berbeda-beda, yang disebut kulit, tiap kulit memiliki jumlah batas untuk
elektron, apabila elektron di kulit pertama sudah memenuhi batas, maka elektron akan
memenuhi kulit kedua dan seterusnya. Berdasarkan penjelasan di atas, elektron,neutron
dan proton merupakan bagian terkecil dari atom, namun para ilmuan modern berpendapat
bahwa proton dan neutron tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil lagi yang
disebut kuark.
Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali mengajukan teori kuantum untuk atom
hydrogen. Model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik dan mekanika
gelombang. Karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan kemantapan hidrogen
atom yang teramati.  
Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford. Untuk
menutupi kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat.
Gagasan Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti. Namun
demikian, teori atom yang dikemukakan oleh Neils Bohr juga memiliki banyak
kelemahan. Model Bohr hanyalah bermanfaat untuk atom-atom yang mengandung satu
elektron tetapi tidak untuk atom yang berelektron banyak. Dengan dibuatnya makalah ini
diharapkan pembaca dapat memahami dengan jelas teori atom Bohr.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah ditemukannya teori atom Bohr?
2. Seperti apa model atom Bohr?
3. Bagimana Teori Hidrogen atom Bohr?
4. Apa saja Gagasan kunci atom Bohr ?
5. Bagaimana Postulat - Postulat Teori Atom Bohr ?
6. Apa saja Kelebihan dan kekurangan teori atom Bohr ?
7. Bagaimana konfigurasi elektron pada teori atom Bohr?

4|Page
BAB II

PEMBAHASAN

Atom terdiri dari proton, electron dan neutron. Model atom Bohr memperbaiki
kelemahan atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat. Gagasan Bohr menyatakan
bahwa electron harus mengorbit disekeliling inti. Model atom ini hanyalah bermanfaat untuk
atom-atom yang mengandung satu electron tetapi tidak untuk atom yang berelektron banyak.

A. Sejarah Atom Born

Gambar 1.1
Aplikasi dari teori kuantum Planck untuk memecahkan masalah struktur atom
pertama kali dilakukan oleh Niels Bohr (1885-1962) pada tahun 1913. Niels Bohr adalah
ilmuwan dari Copenhagen yang ketika itu bekerja di Rutherford’s Laboratory di
Manchester. Ia bekerja berdasarkan teori planet elektron yang mendapat banyak
penolakan oleh ilmuwan fisika. (Dampier, 1983). Teori atom Rutherford saat itu di
gagalkan dan digantikan oleh teori atom baru yang dicetuskan oleh ilmuan muda yang
bernama Niels Bhor. Tujuan pekerjaan Bohr ini adalah mencari keterangan baru
bagaimana posisi elektron di sekeliling atom, dia penasaran dengan kebenaran teori
Ruhterford dan mencoba membuat beberapa eksperimen dengan tujuan mencari tahu
kebenaran dari teori Rutherford. Kemudian karena eksperimen nya itu ia mulai tidak
percaya dengan teori Rutherford karena secara fisika bisa dibuktikan bahwa electron
yang melintasi lintasan atau kedudukan electron yang ada pada teori Rutherford itu lama
kelamaan akan jatuh ke inti, dan itu adalah bukti kegagalan dari teori atom Rutherford.
Niels Bohr memulainya dengan mempelajari secara intensif spektrum atom (khususnya
spektrum atom hidrogen) dan menerapkan teori kuantum Max Planck untuk
menjelaskannya. Bohr mencoba membuat percobaan dengan tabung sinar hydrogen, dia
mencoba dengan mengosongkan tabung dan diganti dengan gas hydrogen, kemudian
terdapat katoda besi atau logam diujung ujung tabung dan diberi aliran listrik, kemudian
bohr melihat ada sinar yang dihasilkan oleh gas hydrogen yang ada di dalam tabung dan
cahaya itu berpendar . diketahui gas hydrogen memiliki gas electron, sehingga ketika di
aliri listrik gas hidrogen tersebut bercahaya. Cahaya yang berpendar tadi dilewatkan ke

5|Page
prisma dan menghasilkan beberapa spektrum. Atau dapat dikatakan, gas yang dialiri
aliran listrik memancarkan cahaya berupa gelombang yang berwarna warni dan
gelombang ini ada berbagai macam warna seperti biru, merah, orange. Teori atom
Rutherford benar. Tetapi, terdapat beberapa kesalahan pada teori tersebut. benar ada nya
inti atom yang dikelilingi oleh electron tetapi tidak seperti system tata surya seperti yang
ada pada gambaran atom pada teori Rutherford. Model atom bohr menunjukkan bahwa
inti atom dikelilingi oleh beberapa kulit kulit elektron yang energy nya bertingkat-tingkat.
Kesimpulan, bahwa electron memiliki tingkat energy sehingga memunculkan
rumusan tingkatan energy dari tinggi ke rendah. Tingkatan electron rendah dibuktikan
dari kulit electron yang memiliki electron yang sedikit, namun sayangnya ada juga
kekurangan yang terdapat dari teori atom bohr.

B. Model Atom Born

Gambar 1.2

Gambar 1.3

6|Page
Pada tahun 1913 Niels Bohr mencoba menjelaskan model atom Bohr melalui
konsep elektron yang mengikuti orbit mengelilingi inti atom yang mengandung proton
dan neutron. Menurut Bohr, hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu, dan perbedaan
antar orbit satu dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom. Keberadaan elektron
baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh tingkatan
energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi yang lebih
kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi.
Bohr menghubungkan elektron yang mengorbit dan pengamatan terhadap
spektrum gas melalui sebuah pemikiran bahwa sejumlah energi yang dikandung dalam
elektron dapat berubah, dan karena itu elektron dapat mengubah orbitnya tergantung dari
perubahan energinya. Dalam situasi pemakaian arus listrik melewati gas bertekanan
rendah, elektron menjadi de-eksitasi dan berpindah ke orbit yang lebih rendah. Dalam
perubahan ini, elektron kehilangan sejumlah energi yang merupakan perbedaan tingkat
energi kedua orbit. Energi yang dipancarkan ini dapat dilihat dalam bentuk sebuah
photon cahaya yang panjang gelombangnya berdasar pada perbedaan tingkat energi
kedua orbit.
Secara ringkas, Bohr mengemukakan:
1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi
elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain. Perpindahan
elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi. Sedang
perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan energi.
3. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya
elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.

Walaupun model atom Bohr cukup untuk memodelkan spektrum hidrogen, model ini
terbukti tidak cukup untuk memprediksikan spektrum elemen yang lebih kompleks.

C. Atom Hidrogen Menurut Bohr


Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai
sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari
atom hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan
dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang telah usang. Namun demikian,
karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr
tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika kuantum.

7|Page
Gambar 1.4. Model Bohr untuk atom hydrogen
 Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst. Bilangan
ini dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga digunakan untuk
menamakan lintasan.
 Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, …n2. Untuk orbit tertentu dengan
jari-jari minimum a0 = 0,53 Å

D. Gagasan Kunci Teori Atom Born


Niels Bohr menyusun model atom hidrogen berdasarkan teori atom Rutherford
dan teori kuantum Planck, dengan dua postulat ( asumsi / anggapan dasar ), yaitu sebagai
berikut :
 Postulat 1
Elektron dapat mengelilingi inti menurut lintasan berupa lingkaran tertentu tanpa
memancarkan radiasi elektromagnetis. Lintasan berupa lingkaran tertentu ini mempunyai
momentum anguler merupakan kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang de
Broglie
 Postulat 2
Tiap-tiap lintasan elektron mempunyai tingkat energi sendiri-sendiri. Apabila
elektron meloncat dari suatu lintasan yang tingkat energinya En ke lintasan yang tingkat
energinya E1 maka akan dipancarkan energi foton yang besarnya sama dengan hf.
Tingkat energi ini semuanya negatif, hal ini menyatakan bahwa elektron tidak memiliki
energi yang cukup untuk melepaskan diri dari inti atom. Tingkat energi yang terendah E1
disebut keadaan dasar dari atom itu dan tingkat energi lebih tinggi E2, E3, E4, ….
Disebut keadaan eksitasi (status eksitasi). Ketika bilangan kuantum n bertambah, energi
En yang bersesuaian menjadi nol, dalam limit
n = . E = 0

dan elektronnya tidak lagi terikat pada inti untuk membentuk atom. Energi positif untuk
kombinasi inti elektron berarti bahwa elektronnya tidak terikat pada inti dan tidak syarat
8|Page
kuantum yang harus dipenuhinya; kombinasi seperti itu tidak membentuk atom. Energi
yang dibutuhkan untuk membebaskan elektron dari atom dalam keadaan dasarnya disebut
energi ionisasi. Energi ionisasi atom hidrogen biasanya 13.6 eV sama dengan –E1.

E. Postulat Atom Born


Pada tahun 1913 Niels Bohr mencoba memperbaiki teori atom Rutherford dengan
cara menggabungkan teori atom Rutherford dan teori kuantum Planck. Teori atom Bohr
didasarkan atas pengamatannya terhadap spektrum atom. Jika uap atau gas dari suatu
unsur dipanaskan sampai suhu tinggi, akan dihasilkan cahaya terang. Jika cahaya tersebut
dilewatkan suatu prisma, akan tampak garis-garis berwarna dengan panjang gelombang
tertentu. Garis-garis cahaya itu disebut spektrum garis. Berdasarkan kenyataan tersebut,
Bohr mengemukakan empat postulat yang diterapkan untuk menerangkan atom hidrogen.
Ketiga postulat itu sebagai berikut.
1. Elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu. Orbit merupakan lintasan gerak
stasioner elektron dalam mengelilingi inti. Setiap lintasan ditandai dengan satu
bilangan bulat yang disebut bilangan kuantum utama (n). Bilangan lintasan elektron
menyatakan kulit atom.

Bilangan kuantum (n) 1 2 3 4 Dan seterusnya

Lambang kulit K L M N Dan seterusnya

Semakin besar harga n (makin jauh dari inti) maka makin besar energi elektron yang
mengorbit pada kulit itu
2. Elekton dalam mengelilingi inti ada dalam keadaan stasioner dengan momentum
anguler
L = mvr
Ket:
L = Momentum anguler
m = Massa
v = Kecepatan
r = jari-jari
3. Radiasi diemisikan (dipancarkan) hanya bila mengalami transisi dari keadaan
stasioner atau tingkat energi E2 ke tingkat energi yang lebih rendah E1. Jika sebuah
foton diserap, atom tersebut akan bertransisi dari keadaan energi rendah ke keadaan
energi tinggi.

9|Page
Gambar 1.5
4. Dalam lintas edar, elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi
elektromagneti, dalam hal ini energi totalnya tidak berubah.
F. Kelebihan dan Kekurangan Atom Born
1. Kelebihan Teori Atom Niels Bohr
Beberapa kelebihan teori Atom Niels Bohr yaitu:
a. Dapat menerangkan kenapa elektron tidak jatuh ke inti atom
Teori Atom Niels Bohr memperbaiki Teori Atom Rutherford yang tidak
bisa menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom.Dilansir dari
Chemistry LibreTexts, Bohr menjelaskan bahwa elektron tidak memancarkan
energi saat mengorbit inti, tetapi ada dalam keadaan energi konstan yang disebut
sebagai keadaan stasioner.
Artinya, elektron berada dalam lintasan dengan tingkat energi yang tetap.
Tetapnya energi dalam suatu elektron tersebutlah alasan mengapa elektron yang
bermuatan negatif tidak jatuh ke inti atom yang bermuatan positif.
b. Dapat menjelaskan energi eksitasi dan deeksitasi elektron
Teori Atom Niels Bohr dapat menerangkan energi eksitasi dan deeksitasi
saat elektron berpindah dalam suatu atom. Dilansir dari Encyclopedia Britannica,
Bohr menerangkan bahwa atom menyerap dan memancarkan radiasi hanya ketika
elektron melompat di antara keadaan yang diizinkan.Ketika elektron berpindah,
akan terjadi penambahan energi. Adapun ketika energi hilang, atom akan kembali
ke keadaan dasarnya. Energi yang hilang tersebut, lalu akan terpancar sebagai
radiasi.
2. Kelemahan Teori Atom Niels Bohr
Teori Atom Niels Bohr juga memiliki kelemahan sebagai berikut:
a. Hanya mempu menjelaskan spektrum atom hidrogen
Teori Atom Niels Bohr dapat menjelaskan setiap garis spektral dari
spektrum atom hidrogen. Dilansir dari Lumen Learning, teori atom Bohr mampu
menghitung setiap tingkat energi elektron sesuai dengan spektrum emisi atom
hidrogen. Namun, model tersebut Bohr tersebut tidak dapat diterapkan dengan
baik pada atom-atom yang lebih kompleks. Pada atom dengan jumlah elektron
banyak, perhitungan spektrum atom Bohr kerap kali menimbulkan
penyimpangan.

G. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari
suatu atom. Jadi ada dua cara menyatakan konfigurasi elektron. Namun konfigurasi
elektron berdasarkan orbital atom itu, lebih berguna untuk mempelajari sifat-sifat suatu
zat kimia, termasuk mengapa ada zat kimia yang berwarna-warni.

10 | P a g e
Gambar 1.6

Ada 4 subkulit yaitu s, p, d, dan f dan angka sebelum sub kulit menunjukkan kulit.
Sub kulit 1s punya tingkat energi paling rendah, lalu naik ke subkulit 2s, 2p, 3s, 3p,
sampai terakhir yang paling tinggi 8s. Pastinya elektron yang bisa mengisi subkulit
tertentu juga terbatas. Elektron yang mengisi subkulit ini dituliskan dalam bentuk
pangkat. Subkulit s maksimal terisi 2 elektron, p terisi 6 elektron (p6), d terisi 10
elektron, dan f terisi 14 elektron.
Saat menuliskan konfigurasi elektron, kita harus menuliskannya secara urut
berdasarkan tingkat energi subkulit dari yang terendah ke tertinggi. Berikut contoh-
contoh konfigurasi elektron

Gambar 1.7

11 | P a g e
 Diagram Orbital
Berikut konfigurasi elektron dengan menggunakan diagram orbital. Suatu
sub kulit punya sejumlah orbital. Orbital itu digambarkan sebagai persegi dan
berisi garis setengah panah yang mewakili elektron. Subkulit s mempunyai 1
orbital, p mempunyai 3 orbital, d mempunyai 5 orbital, dan f 14 orbital. Terdapat
aturan-aturan dalam menggambar diagram orbital.

Gambar 1.8. Contoh diagram orbital

Gambar 1.9

Sama seperti konfigurasi elektron, diagram orbital juga dipakai diperlukan


untuk mempelajari mengapa zat-zat kimia mempunyai warna. Diagram orbital
bisa menggambarkan mengapa ada zat yang warnanya ungu, hijau, atau bahkan
tidak berwarna walaupun ia merupakan logam transisi. Misalnya pada logam
transisi yang tidak berwarna Zn, bila kita gambarkan diagram orbitalnya, akan
terlihat perbedaan diagram orbital antara logam itu dengan logam transisi
berwarna lain.

12 | P a g e
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

1. Teori atom bohr merupakan teori atom yang menyempurnakan teori atom Rutherford.
Teori atom ini dikemukaan oleh Niels Bohrn pada tahun 1913. Niels Bohr ini melakukan
nenerapa eksperimen untuk membuktikan kebenaran Atom Rutherford, dari eksperimen
tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kesalahan pada teori atom
Rutherford. Benar adanya inti atom yang dikelilingi oleh electron tetapi tidak seperti
system tata surya seperti yang ada pada gambaran atom pada teori Rutherford. Model
atom Bohr menunjukkan bahwa inti atom dikelilingi oleh beberapa kulit-kulit elektron
yang energinya bertingkat-tingkat.
2. Pada 1913 Niels Bohr mencoba menjelaskan model atom Bohr melalui konsep elektron
yang mengikuti orbit mengelilingi inti atom yang mengandung proton dan neutron.
Dimana hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu, dan perbedaan antar orbit satu
dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom.Keberadaan elektron baik di orbit yang
rendah maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh tingkatan energi elektron.
Sehingga elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi yang lebih kecil daripada
elektron di orbit yang lebih tinggi.
3. Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen, dimana model Bohr
dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen
menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat.
4. Niels Bohr menyusun model atom hidrogen berdasarkan teori atom Rutherford dan teori
kuantum Planck, dengan dua postulat yaitu elektron dapat mengelilingi inti menurut
lintasan berupa lingkaran tertentu tanpa memancarkan radiasi elektromagnetis dan iap-
tiap lintasan elektron mempunyai tingkat energi sendiri-sendiri.
5. Pada 1913 Niels Bohn mencoba memperbaiki teori atom Rotherford dengan
mengemukakan 4 postulat yang menerangkan tentang atom hidrogen. Postulat tersebut
antara lain:
a. Elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu
b. Elekton dalam mengelilingi inti ada dalam keadaan stasioner dengan momentum
anguler
c. Radiasi diemisikan (dipancarkan) hanya bila mengalami transisi dari keadaan
stasioner atau tingkat energi E2 ke tingkat energi yang lebih rendah E1.
d. Dalam lintas edar, elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi
elektromagneti, dalam hal ini energi totalnya tidak berubah.
6. Teori atom Bohr memiliki kelebihan dan kelemahan antara lain:
 Kelebihan
a. Dapat menerangkan kenapa elektron tidak jatuh ke inti atom.
b. Dapat menjelaskan energi eksitasi dan deksitasi elektro.

13 | P a g e
 Kelemahan
a. Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen
b. Tidak dapat menerangkan efek zaiman yaitu spektrum atom yang lebih rumit
apabila atom ditempatkan pada medan magnet.
7. Konfigurasi elektron adalah susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu
atom. Ada 4 subkulit yaitu s, p, d, dan f dan angka sebelum sub kulit menunjukkan kulit.
Subkulit s maksimal terisi 2 elektron, p terisi 6 elektron (p6), d terisi 10 elektron, dan f
terisi 14 elektron.

DAFTAR PUSTAKA

14 | P a g e
http://digilib.uinsgd.ac.id/
https://www.batan.go.id/index.php/id/infonuklir/atom/model-atom/813-
https://artikel.staff.uns.ac.id/wp-content/blogs.dir/308/files/2008/12/makalah-fisika-
atom.doc
https://repositori.kemdikbud.go.id/24195/1/Modul%206%20Teori%20Atom%20dan
%20Keterbatasan%20Sumber%20Energi.pdf
http://repository.ut.ac.id/4514/2/PEFI4421-M1.pdf
https://id.scribd.com/doc/250903384/postulat-bohr-docx
https://www.academia.edu/10007544/Postulat_Dasar_Model_Atom_Bohr
https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/07/070000669/kelebihan-dan-kelemahan-
teori-atom-niels-bohr
https://www.ruangguru.com/

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai