Anda di halaman 1dari 15

The Borh Atom

Dibuat untuk Tugas Fisika Modern

Disusun oleh : kelompok IV (Empat)

Nama Kelompok : 1. Utari Prisma Dewi (RSA1C316008)

2. Neng Ria Nasih (RSA1C316004)

3. Sofia Christine Samosir (RSA1C316011)

4. Zuhra Apryani (RSA1C316016)

Dosen Pengampuh:

Alrizal,S.Pd,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PGMIPA-U

PENDIDIKAN MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2017
KATA PENGHANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas segala rahmat, hidayah dan


inayah yang telah diberikan Allah SWT sehingga kami mampu menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan judul “The Borh Atom”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Modern. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan, untuk itu kami mohon maaf dan dengan senang hati menerima kritik
dan saran sebagai bekal untuk acuan kami untuk lebih baik dikemudian hari.

Harapan kami semoga makalah ini dapat memberi bekal pengetahuan dan manfaat
bagi kita semua.

Jambi, 17 Oktober 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................ i

Daftar isi ...................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang ....................................................................................... 1


1.2 Tujuan ................................................................................................... 2
1.3 Rumusan masalah.................................................................................. 2
BAB II Pembahasan

2.1 sejarah teori model atom Bohr .............................................................. 3

2.2 Gagasan kunci model atom Bohr .......................................................... 4

2.3.1 Postulat dasar model teori atom ......................................................... 4

2.3.2 Model atom Bohr ............................................................................... 5

2.3.3 Tingkatan energi elektron dalam atom hidrogen ............................... 8

2.4 kelemahan dan kelebihan teori atom Bohr ............................................ 10

2.4.1 kelebihan ............................................................................................ 10

2.4.2 kelemahan .......................................................................................... 10

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 11

3.2 Saran ...................................................................................................... 11

Daftar pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atom adalah unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar
tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan
neutron da.n sejumlah elektron pada jarak yang jauh.

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom
beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom
mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang
bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen -1 yang tidak memiliki neutron) .
atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral
sedangkan yang mengendung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat
positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah
proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menetukan
unsur kimia atom tersebut dan jumlah neutron menetukan isotop unsur tersebut.

Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil
yang dapat mengalami peluruhan radidioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan
transmutasi yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti. Elektron yang
terikat pada atom mengandung sejumlah arus energi ataupun orbital yang stabil
dan dapat mengalami transisi arus tersebut dengan menyerap ataupun
memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi anatara arus. Elektron
pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur dan memengaruhi sifat-
sifat atom tersebut.

Pada tahun 1913 Niels Bohr pertama kali mengajukan teorema kuantum
untuk atom hidrogen. model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik
dan mekanika gelombang karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan
kemantapan hidrogen atom yang teramati.

Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford. Untuk


menutupi kelemahan model atom Rutherford, Borh mengeluarka empat postulat.
Gagasan Bort menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti.
Namun demikian teori atom yang di kemukakan oleh Niels Bohr juga memiliki
banyak kelemahan model Bohr hanyalah bermanfaat untuk atom – atom yang
mengandung satu elektron tetapi toidak untuk atom yang berelektron banyak.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam pembuatan maklah ini adalah :

1.2.1 Untuk membandingkan model atom Thomson, Rutherford, dan John Dalto
dengan model atom Niels Bohr.

1.2.2 Untuk mengetahui karakteristik atau perbedaan dari model atom Niels Bohr
dengan model atom lainnya

1.2.3 Untuk mengetahui postulat yang di kemukakan oleh Niels Bohr untuk
membuat model atom Niels Bohr

1.2.4 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model atom Bohr

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Bagaimana perkembangan teori model atom Bohr ?

1.3.2 Apa saja gagasan kunci model atom Bohr ?

1.3.3 Bagaimana model teori Bohr ?

1.3.4 Apa saja kelebihan dan kekurangan teori atom Bohr ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah teori model atom Bohr


Di awal abad ke-20, percobaan oleh Enest Rutherford telah dapat
menunjukkan bahwa ataom terdiri dari sebentuk awan difus elektron
bernuatan negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan
positif. Berdasarkan data percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan
kemudian membayangkan sebuah model sistem keplanetan yang
diterapkan pada atom, model Rutherford tahun 1911, dengan elektron –
elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit matahari.
Namun demikian model sistem keplanetan untuk atom menemukan
beberapa kesulitan. Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian)
memprediksi bahwa elektron akan melepaskan radiasi elektromagnetik
ketika sedang mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron
kehilangan energi, maka lama
– kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini
terjadi, frekuensi radiasi elektromagnetik yang di pancarkan akan
berubah. Namun percobaan pada akhir abad ke-19 menunjukkan bahwa
loncatan bunga api listrik yang dilakukan dalam suatu gas bertekanan
rendah di dalam sebuah tabung hampa akan membuat atom – atom gas
memancarkan cahaya (yang berarti radiasi elektromagnetik) dalam
frekuensi – frekuensi tetap yang diskret.

Pada tahun 1913 Biels Bohr, fisikan berkebangsaan swedia,


mengikuti jejak Einstein menerapkan teori kuntum untuk menerangkan
hasil studinya mengenai spektrum atom hidrogen. Borh mengemukana
teori baru mengenai struktur dan sifat – sifa atom. Teori atom Borh ini
pada prinsipnya menggabungkan teori atom Planck dan teori ataom dari
Ernesrutherford yang dikemukakan pada tahun 1911. Borh
mengemukakan bahwa apabila elektron dalam orbit atom menyerap suatu
kuantum energi, elektron akan meloncat keluar menuju orbit yang lebih

3
tinggi. Sebaliknya , jika elekt bron itu memancarkan suatu kuantum
energi, elektron akan jatuh keorbit yang lebi dekat dengan inti atom.

2.2. Gagasan kunci model atom Borh


Dua gagasan kunci adalah :
1. Elekron – elektron bergerak di dalam orbit –orbit dan memiliki momentum
yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini
tidak berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik
yang dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron – elektron tidak akan kehilyangan energi secara perlahan – lahan
sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil
di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.

2.3 Model atom Bohr


2.3.1 Postulat dasar model atom Bohr
Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan
model atom Rutherford, antara lain :
a. Atom hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam
suatu lintas edar berbentuk lingkaran menelilingi inti atom: gerak
elektron tersebut di pengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan
kaidah mekanika klasik. Postulat 1 memberikan susuanan atom
hidrogen dan gaya yang bekerja antara inti atom dengan elektron.
b. Lintas edar elektron dalam hidrogen yang mantap, hanyalah
memiliki harga momentum angular L yang mempengaruhi
kelipatan dari ketetapan Planck di bagi dengan 2𝜋

𝐿 = 𝑛ℏ = 𝑛
2𝜋

Dimana : n = 1,2,3, . . . . . . dan disebut sebagai bilangan kuantum


utama

h = konstanta Planck

4
postulat 2 memberikan kuantisasi sistem atom, yang
dikuantisasikan adalah momentum sudut L. Kuantisasi ini juga
mengkuantisasikan lintas edar elektron dalam atom.
c. Dalam lintas edar yang mantap, elektron mengelilingi inti atom
tidak memancarkan energi elektro magnetik, dalam hal ini energi
totalnya E tidak berubah. Postulat 3 menyatakan bahwa elektron
dalam orbit stasioner tidak memancarkan energi elektromagnetik.
d. Energi eletromagnetik dipancarkan oleh sistem atom apabilasuatu
elektron yang melintasi orbit mantap dengan energi 𝐸𝑖 secara
taksinambung berpendah kesuatu orbit mantap lainnya berenergi
𝐸𝑓 , pancaran energi elektromagnetiknya memiliki frekuensi yang
𝐸𝑖 −𝐸𝑓
besarnya sama dengan : 𝑣 = . Postulat 4 menyatakan bahwa

dalam transisi dari atu orbit satbil keorbit lainnya, elektron


memancarkan energi elektromagnetik (foton) dengan frekuensi
yang sesuai dengan beda energi atom pada dua keadaan stabil
tersebut.

2.3.2. Model atom Bohr

“Bohr menyatakan bahwa elektron – elektron hanya menempati orbit


– orbit tertentu di sekitar inti atom, yang masing – masing terkait
sejumlah energi kelipatan dari suatu nilai kuantuk dasar. (John
Gribbin,2002)”

Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron – elektron


bermuatan negatif mengorbit pada kulit ataom dalam lintasab tertentu
mengelilingi inti atom yang bermuatan positif ketika elektron meloncat
dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau
penyerapan sejumlah energi elektro magnetik hf.

Menurut Bohr :

5
“Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengijinkan sejumlah tertentu
elektron dalam tiap orbit. Hanya ada dua ruang untuk dua elektron
dalam orbit terdekat dari inti. (John Gribbin,2005)”

Gambar 1. Model atom Bohr


Sumber :
Model ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model
saturnian (1904), dan model Rutherford (1911) . karena model Bohr
adalah pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber
mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya menjdi model
Rutherford-Bohr.

Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula


Rydberg mengenai garis – garis emisi spektral atom hidrogen, walaupun
formula Rydberg sudah di kenal secara eksperimental, tetapi tidak pernah
mendapatkan landasan teoritis sebelum model Bohr di perkenalkan. Tidak
hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula
Rydbeg, ia juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-
suku konstanta fidika fundamental.

Model Bohr adalah sebuah model parimitif mengenai atom


hidrogen. Sebagai sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai
sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen menggunakan
mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian

6
dapat dianggap sebagai model ang telah usang. Namun demikian, karena
kesederhanaannya , dan hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu,
model Bohr tetap diajarkan sebgai pengenalan pada mekanika kuantum.

Gambar 2. Model Bohr untuk atom hidrogen


Sumber :

1. Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n=1, n=2, n=3, . . . .


bilangan ini dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga
digunakan untuk menamakan lintasan
2. Jari – jari orbit di ungkapkan dengan 12 , 22 , 32 , 42 , . . . . . . 𝑛2 untuk orbit
terbentuk dengan jari – jari minimum 𝑎0 = 0,53Å
3. Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi
dipancarkan dan energi elektron menjadi lebih rendah sebesar

−𝐵
𝐸𝑛 =
𝑛2

7
Gambar 3. Tingkat- tingkat energi atom hidrogen

Sumber :

2.3.3 Tingkatan energi elektron dalam atom hidrogen


Model Bohr hanya akurat untuk sistem satu elektron seperti
atom hidrogen atau helium yang terionisasi satu kali. Penurunan rumus
tingkat – tingkat energi atom hidrogen menggunakan model Bohr.

Penurunan rumus di dasarkan pada tiga asumsi sederahana


1. Energi sebuah elektron dalam orbit adalah penjumlahan energi
kinetik dan energi potensialnya :
1 𝑘𝑞𝑒2
E = 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝 = 2 𝑚𝑒 𝑣 2 − (1)
𝑟
1
dengan k= 4𝜋𝜀 , dan 𝑞𝑒 = muatan elektron
0

2. Momentum sudut elektron hanya boleh memiliki harga diskret


tertentu

𝐿 = 𝑚𝑒 𝑣𝑟 = 𝑛 = 𝑛ℏ (2)
2𝜋
Dengan :
n = 1,2,3... dan disebut bilangan kuantum utama

ℎ = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑐𝑘

ℎ 1
ℏ= 𝑚𝑒 𝑣 2
2𝜋 2

3. Elekton berada dalam orbit diatur oleh gaya coulomb, ini berarti
gaya coulomb sama dengan gaya sentripetal :
𝑘𝑞𝑒2 𝑚𝑒 𝑣 2
= (3)
𝑟 𝑟

Dengan mengalikan ke-2 sisi persamaan (3) dengan 𝑟 didapatkan :

8
𝑘𝑞𝑒2
= 𝑚𝑒 𝑣 2 (4)
𝑟

Suku di sisi kiri menyatakan energi potensial, sehingga persamaan


untuk energi menjadi :

1 𝑘𝑞𝑒2 1
𝐸= 𝑚𝑒 𝑣 2 - = − 𝑚𝑒 𝑣 2 (5)
2 𝑟 2

Dengan menyelesaikan persamaan (2) untuk 𝑟 didapatkan harga jari-jari


yang diperkenankan:

𝑛ℎ
𝑟= (6)
𝑚𝑒 v

Dengan menggunakan persamaan (6) ke persamaan (4) , maka diperoleh:

𝑛ℎ
𝑘𝑞𝑒2 = 𝑚𝑒 𝑣 2 (7)
𝑚𝑒 v

Dengan membagi kedua sisi persamaan (7) dengan 𝑚𝑒 v didapatkan

𝑘𝑞𝑒2
=v (8)
𝑛ℏ

Dengan memasukkan harga v pada persamaan energi (persamaan(5)) dan


kemudian mensubsitusikan harga untuk 𝑘 dan ℏ, maka energi pada tingkatan
orbit yang berbeda dari atom hidrogen dapat ditentukan sebagai berikut:
1 𝑘𝑞𝑒2
𝐸𝑛 = − 𝑚𝑒 ( )
2 𝑛ℏ

1 1 2𝜋
= − 𝑚𝑒 ( 𝑞𝑒2 )
2 4𝜋𝜀0 𝑛ℏ

𝑚𝑒 𝑞𝑒4
= (9)
8𝑞 2 𝜀𝑒2 𝑛2

Dengan memasukkan harga semua konstanta, didapatkan, :

1
𝐸𝑛 = (−13,6𝑒𝑉) 𝑛2

Dengan demikian, tingkat energi terenda.h untuk atom hidrogen (n=1)

9
Adalah -13,6E. tingkat energi berikutnya (n=2) adalah -3,4eV, dan
seterusnya. harga-harga energi ini adalah negatif, yang menyatakan bahwa
elektron berada dalam keadaan terikat dengan proton. Harga energi yang
positif berhubungan dengan atom yang berada dalam keadaan terionisasi
yaitu ketika elektron tidak lagi terikat, tetapi da.lam keadaan tersebar. Dengan
teori kuantum, Bohr juga menemukan rumus matematika yang dapat
dipergunakan ternyata sangat cocok dengan yang diperoleh dari percobaan
langsung. Namun untuk unsur yang kebih rumit dari hidrogen, teori bohr ia
ternyata cocok dalam meramalkan panjang gelombang garis spektrum.

2.4 kelebihan dan kelemahan teori Bohr

2.4.1 Kelebihan

1. Keberhasilan teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk meramalkan


garis-garis dalam spektrum atom hidrogen.
2. Salah satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika atom-
atom yang dieksitasikan diletakkan pada medan magnet

2.4.2 kelemahan
1. struktur garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi teori Bohr tetapi teori
ini tidak pernah berhasil memberikan spektrum selain atom hidrogen
2. belum mampui menjelaskan adanya struktur halus(find stucture) pada
spektrum, yaitu 2 atau lebih garis yang sangat berdekatan
3. belum dapat menerangkan spektrum atom komplex
4. intensitas relatif dari tiap garis spektrum emisi

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Atom adalah partikel penyusun semua benda yang berukuran sangat kecil.
Perkembangan teori atom diantaranya teori atom yang dikemukakan oleh John
Dalton, J.J Thomson, Rutherford, atom Bohr dan teori atom modern(mekanika
gelombang).

Kelemahan yang terdapat pada masing-masing teori atom yaitu teori dalton
tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.
Teori atom Thomson tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut. Teori atom Rutherford tidak dapat menjelaskan
mengapa elektron tidak jatuh kedalam inti atom. Teori atom Bohr tidak dapat
menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak pada teori atom
modern (mekanika gelombang) sehingga lintasannya(orbitnya) tidak stasioner.

Kelebihan yang dimiliki oleh beberapa model teori atom: John Dalton
adalah dapat menerangkan hukuym kekekalan massa(hukum Lavoiser) dan
menerangkan hukum perbandingan tetap(hukum proust). Thomson adalah
menerangkan adanya partikel lebih kecil dari atom yang disebut partikel sub
atomik dan dapat menerangkan sifat listrik atom. Rutherford adalah fenomena
penghamburan sinar alfa oleh lempeng tipis emas dan mengemukakan keberadaan
inti atom. Bohr adalah mengaplikasikan teori kuantum untuk menjawab kesulitan
dalam model atom Rutherford.

3.2 Saran
Setiap penelitian pasti ada kekurangan jadi disetiap penelitian pasti juga akan
perbaikan. Begitupun dengan teoti-teori yang ada pada perkembangan atom yang
selalu disempurnakan. Maka kami sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan karena kami memiliki keterbatasan=keterbatasan yang
tidak dapat kami pungkiri, untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.

11
Daftar pustaka

Acosta, Virgilio. 1973. Essential of Modern Physics. Harper and Row publisher .
New York.

Beiser, Arthur. 2003. Concept of Modern Physics. North America : McGraw-Hill

Young dan Fredman, 2002. University physics with Modern Physics. California:
Addison Wesley publishing

Wiyatmo, Yusman. 2008. Fisika Atom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

12

Anda mungkin juga menyukai