Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FISIKA INTI

Fisi Nuklir

OLEH
KELOMPOK 5 :
Anisa Puspa Utami (180331
Annisa Rahmi (18033127)
Ginanti Safitri (18033146)
Husnul Khatimah (18033148)
Nabilah Iffah Azzahra (18033158)
Talitha Putri Ihsania (20033259)
Yoli Wilanda Fitri (18033173)

Dosen : Rio Anshari, S.Pd, M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah – Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Fisi Nuklir.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah fisika Inti yang diampu oleh pak Rio Anshari, S.Pd., M.Si. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang Fisi Nuklir bagi para pembaca dan juga
penulis tentunya.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan dengan demi kesempurnaan
makalah ini. Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan kami
menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih memiliki
banyak kelemahan.

Besar harapan penulis, di kemudian hari, makalah ini bisa menjadi referensi dalam
pembelajaran. Adapun, kami juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembacanya ataupun penulis selanjutnya

Padang, 27 Mei 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut hidayat, Arif (2011) menyatakan: Tujuan fundamental dari fisika nuklir
adalah untuk memahami karakteristik dari materi nuklir , inti atom dan bagaimana inti
tersusun atas konsituen yang lebih dasar. Kemajuan dibidang fisika nuklir telah
membawa manusia selangkah lebih maju menuju tercapainya kesejahteraan. Hal ini
diilhami oleh penemuan fisi nuklir oleh empat ilmuan jerman : Otto Hahn, Lise Meitner,
Fritz Strassman dan Otto Frisch pada tahun 1939. Mereka menemukan bahwa
penembakan inti berat dengan neutron dapat menghasilkan inti belah dan dihasilkan
sejumlah energi.
Sejak penemuan fisi nuklir, perkembangan dibidang fisika nuklir tidak dapat
dihindarkan lagi . Hal ini ditandai dengan dibangunnya berbagai reaktor nuklir diberbagai
negara untuk kebutuhan energi maupun riset. Teknologi nuklir telah diaplikasikan untuk
kesejahteraan manusia pada berbagai bidang seperti: kedokteran, pertanian, industri,
hidrologi, dan penanggulangan pencemaran lingkungan. Pada prinsipnya aplikasi
teknologi nuklir tersebut didasarkan pada pemanfaatan sinar-sinar radioaktiv yang
dipancarkan oleh zat radioaktiv atau secara langsung menggunakan radioisotop sebagai
perunut.
Istilah nuklir dalam ilmu pengetahuan selalu dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di dalam inti atom. Disiplin fisika nuklir misalnya, merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang khusus mempelajari fenomena-fenomena fisika yang terjadi di dalam
inti atom. Reaksi nuklir merupakan reaksi yang melibatkan inti atom. Kita juga mengenal
istilah reaktor nuklir, yaitu suatu tempat untuk melangsungkan reaksi nuklir secara aman
dan terkendali. Nuklir atau inti atom sebenarnya hanyalah bagian yang sangat kecil dari
sebuah atom, sedang atom itu sendiri merupakan bagian yang terkecil dari sebuah materi.
Membahas tentang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, ternyata kita harus
berhadapan dengan bidang bahasan yang sangat luas. Hal ini tentu saja sangat erat
kaitannya dengan berbagai macam fenomena fisika beserta informasi lain yang
terkandung di dalam nuklir yang berhasil dikuak oleh manusia. Sampai saat ini, banyak
informasi yang terkandung di dalamnya yang terus dipelajari oleh manusia. Berbagai
penelitian dalam skala besar yang melibatkan banyak ilmuwan terus dilakukan dalam
rangka memperoleh informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
nuklir itu sendiri.

Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir bermula ketika


Otto Hahn dan Fritz Strasmann pada tahun 1938 menemukan reaksi pembelahan inti
atom. Mereka melakukan penelitian dengan cara menembaki unsur Uranium-235 (U-235)
dengan partikel neutron yang bergerak sangat lambat. Dari hasil penembakan tersebut
mereka mendapatkan bahwa inti atom U-235 pecah menjadi inti-inti atom yang lebih
kecil dan massanya lebih ringan dibandingkan U-235, lalu dipancarkan dua hingga tiga
buah partikel neutron baru yang bergerak sangat cepat (neutron ini disebut neutron
cepat), hingga pada akhirnya dilepaskanlah energi dalam bentuk panas sebesar 200 Mega
electron-Volt (MeV).
Reaksi yang ditemukan oleh Hahn dan Strasmann ternyata sangat berlainan
dengan reaksi kimia biasa yang sudah dikenal pada saat itu. Pada reaksi kimia biasa,
reaksi itu terjadi antara unsur-unsur kimia, dimana unsur-unsur yang bereaksi masih
dapat ditemukan dalam senyawa hasil reaksi. Reaksi pembelahan inti atom U-235
tersebut disebut reaksi nuklir, karena setelah terjadi reaksi pembelahan tidak ditemukan
lagi adanya inti atom U-235. Reaksi ini sering kali disebut juga sebagai reaksi fisi
(pembelahan) karena inti U-235 pecah menjadi dua inti yang lebih kecil. Dari penemuan
reaksi inilah persamaan kesetaraan massa dan energi yang dirumuskan oleh Albert
Einstein dengan persamaan: E = mc2 dapat dibuktikan dan diakui kebenarannya oleh
kalangan ilmuwan secara luas.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi pembaca, untuk menambah pengetahuan mengenai Fisi Nuklir dan agar
lebih mudah memahami konsep Fisi Nuklir
2. Manfaat bagi penulis, sebagai bahan yang dapat meningkatkan pemahaman tentang
Fisi Nuklir dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Inti
BAB II
PEMBAHASAN
Fisika Neutron
A. Pengertian Neutron
Neutron adalah jenis partikel subathemik, yaitu partikel yang membentuk atom-atom materi,
yang ada di inti beberapa atom dan dilengkapi dengan muatan listrik netral (0). Semua atom di
alam semesta terdiri dari neutron, proton (muatan listrik positif) dan elektron (muatan listrik
negatif).

Neutron biasanya ditemukan dalam nukleus sebagian besar atom (semua kecuali hidrogen), di
sebelah proton. Mereka ditahan di sana bersama-sama oleh kekuatan nuklir yang kuat, sementara
elektron menari-nari di berbagai orbit. Itulah sebabnya proton dan neutron dikenal sebagai
nukleon .

B. Penemu Neutron
James Chadwick secara eksperimental membuktikan keberadaan neutron.
Sebelum penemuan neutron, ada faktor yang tidak diketahui mengenai massa dan muatan atom,
terutama ketika ditunjukkan bahwa elektron tidak dapat berada dalam inti atom, tetapi bahwa
massa nuklir tidak sesuai persis dengan total massa atom. proton

Dengan demikian, fisikawan Jerman Ernest Rutherford, yang menemukan proton, pada tahun
1920 mengusulkan perlunya neutron, yaitu partikel yang berkontribusi massa pada atom tanpa
mengubah muatan listriknya.

Bertahun-tahun kemudian, neutron ditemukan pada tahun 1932, oleh fisikawan Inggris James
Chadwick, pemenang pada tahun 1935 dari Hadiah Nobel dalam Fisika. Berkat berbagai
pengalaman dan studi tentang radiasi yang diperoleh dengan memukul parafin atau senyawa lain
yang kaya hidrogen, Chadwick menunjukkan bahwa prediksi fisik tidak sesuai dengan fenomena
yang diamati.

Dengan kata lain, radiasi yang diperoleh berasal dari partikel yang mirip dengan proton, tetapi
tidak memiliki muatan listrik. Itu adalah pengalaman pertama yang mengarah pada penemuan
formal neutron.

C. Properti Neutron
Neutron memiliki massa yang mirip dengan proton, tetapi sedikit lebih besar (1.00137 kali), dan
karenanya jauh lebih besar daripada elektron (1838, 5 kali). Seperti proton, mereka tersusun dari
partikel-partikel fundamental yang disebut quark, yang muatan listrik totalnya bertambah
menjadi nol: dua quark " turun " (satu turun) dan satu " naik " (atas).
Ketika neutron berada di inti atom, neutron stabil dan tahan lama, tetapi ketika mereka berada di
luar, dalam keadaan bebas, mereka memiliki waktu paruh 879, 4 detik, sebelum terurai menjadi
proton, elektron dan antineutrino elektronik. Inilah yang sering terjadi di dalam pembangkit
nuklir, di mana terdapat konsentrasi neutron bebas yang tinggi

D. Fungsi Neutron
Fungsi Neutron, neutron digunakan untuk menghasilkan energi nuklir.
Neutron memenuhi fungsi stabilisasi di dalam inti atom, yaitu neutron memberikan massa yang
diperlukan untuk menopang dirinya sendiri dan tidak ada konflik antara muatan elektron dan
proton yang berseberangan.

Namun, neutron bebas dapat digunakan untuk fungsi lain, nyaman bagi manusia. Misalnya,
digunakan untuk penetrasi dan visualisasi bahan, melalui emisi terkontrolnya.

Neutron juga digunakan dalam fisika nuklir, yaitu pecahnya inti atom dengan membombardirnya
dengan neutron bebas, sehingga menimbulkan reaksi yang melepaskan energi dalam jumlah
besar. Ini, tentu saja, melibatkan banyak bahaya, karena emisi neutron yang tidak terkontrol
dapat merusak struktur protein dasar makhluk hidup (radiasi pengion).

Fisi Nuklir

A. Pengertian Fisi Nuklir


Reaksi nuklir, terutama reaksi fisi dan fusi membebaskan energi yang besar dan akan
sangat bermanfaat bila energi tersebut dapat digunakan untuk keperluan hidup manusia sehari-
hari. Sejak awal abad 19 para ilmuwan telah bekerja keras untuk memanfaatkan energi nuklir,
yaitu energi yang berasal dari inti atom atau nuklir, dalam sebuah reaktor. Reaktor fusi masih
belum dapat diwujudkan secara komersial karena beberapa kendala teknis dalam menjaga
kontinuitas dan stabilitas reaksi fusi. Sementara itu reaktor fisi telah berkembang lebih dahulu
dan sampai pada tahap operasi komersial. Beberapa negara sudah bergantung penuh pada reaktor
fisi untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Perkembangan teknologi reaktor fisi maju cukup
pesat, dan bahkan telah menjadi komoditas strategis. Sayangnya perkembangan teknologi reaktor
fisi selanjutnya sedikit terhambat karena adanya campur tangan politisi yang bermaksud
memanfaatkan nilai-nilai strategisnya dalam kancah perpolitikan.

Fisi nuklir adalah reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil (nuklei yang lebih ringan), yang sering kali menghasilkan foton dan neutron bebas
(dalam bentuk sinar gamma), dan melepaskan energi yang sangat besar. Dua nuklei yang
dihasilkan biasanya ukurannya sebanding, dengan rasio massa sekitar 3:2 untuk isotop fisil. Fisi
yang biasanya terjadi adalah fisi biner, namun kadang-kadang (2 hingga 4 kali per 1000
peristiwa), tiga pecahan bermuatan positif dihasilkan dalam fisi ternari. Bagian terkecil dari
ketiga nuklei ini ukurannya bervariasi antara sebesar proton hingga nukleus argon.

Fisi nuklir menghasilkan energi listrik dan dimanfaatkan sebagai senjata. Pemanfaatan
tersebut mungkin dilakukan karena substansi tertentu yang disebut bahan nuklir mengalami fisi
saat terkena neutron fisi, dan lalu menghasilkan neutron saat mereka terbagi. Hal ini
memungkinkan reaksi berantai yang melepaskan energi dalam tingkat yang terkontrol di reaktor
nuklir atau dalam tingkat yang sangat cepat dan tak terkontrol dalam senjata nuklir.

Fisi nuklir dapat muncul tanpa adanya penembakan neutron, sebagai tipe dari peluruhan
radioaktif. Tipe fisi yang ini disebut sebagai fisi spontan, dan jarang terjadi kecuali pada sedikit
jenis isotop yang sangat berat. Pada alat-alat yang berteknologi nuklir, semua fisi nuklirnya
muncul sebagai sebuah "reaksi nuklir" sebuah proses yang dijalankan oleh penembakan yang
dihasilkan dari tabrakan 2 partikel subatomik.

Timbulnya energi yang besar pada inti yang berfisi dapat dipahami segera dari energi
ikat per nukleon untuk semua inti yang terlibat. Sebuah inti berat di wilayah uranium memiliki
energi ikat pernukleon sekitar 7,6 MeV / nukleon. Jika 238U adalah untuk membagi menjadi dua
fragmen yang sama dengan A = 119, energi ikat per nukleon akan menjadi sekitar 8,5 MeV per
nukleon. Berdasarkan sistem terikat yang lebih ketat berarti bahwa energi harus dilepaskan,
ketika terjadi perubahan dari energi ikat total sebesar -238 x 7,6 = - 1.809 MeV ke dua inti
dengan jumlah energi ikat total sebesar - 2 x 119 x 85 = - 2.033 MeV. Untuk konservasi energi,
keadaan akhir harus memiliki suatu energi tambahan sebesar 214 MeV, yang dapat muncul
dalam berbagai bentuk (neutron, b dan emisi g dari fragmen) tetapi yang muncul terutama (~
80%) adalah sebagai energi kinetik fragmen fisi sebagai hasil dari gaya tolak Coulomb yang
mendorong mereka terpisah. Dalam menghitung probabilitas peluruhan, ada istilah bahwa
ketergantung pada pelepasan energi - semakin banyak energi yang dilepaskan, semakin banyak
cara untuk produk peluruhan untuk berbagi energi, semakin besar jumlah keadaan akhir untuk
meluruh , akan semakin tinggi probabilitas peluruhan. Dengan melepaskan energi yang besar,
fisi harus menjadi sarana peluruhan yang sudah tersedia untuk inti ini karena mereka seakan
mendaki kurva energi ikat.

Sedangkan modus peluruhan fisi memang ada, itu tidak bersaing dengan sukses dengan
peluruhan a spontan 238U (t1/2 = 4,5 x 109 tahun), sedangkan usia paruh parsial fisi adalah sekitar
1016 tahun), dan itu tidak menjadi proses peluruhan penting sampai ke inti dengan nomor massa
250 dan di atasnya. Apa menghambat proses fisi adalah penghalang Coulomb, yang juga secara
sama menghambat proses peluruhan a. Jika kita membagi 238
U menjadi dua fragmen yang
identik yang bersentuhan di permukaan mereka (pemisahan = R1 + R2, dimana R1 = R2 = 1,25
(119)1/3 = 6,1 fm), penghalang Coulomb adalah

V=

= (1,44 MeV.fm) = 250 MeV

Di dalam wilayah potensial nuklir, U bisa eksis sebagai dua inti


238
Pd karena sejumlah besar
119

keadaan akhir diakses dengan pelepasan energi 214_MeV. Namun, hambatan Coulomb
mencegah fragmen dari pemisahan, dan probabilitas peluruhan kecil karena hambatan tidak bisa
ditembus.

Perhitungan yang sangat kasar ini dapat menunjukkan mengapa fisi dihambat dari mudah
terjadi, tetapi tidak harus diambil terlalu serius karena angka yang kita telah digunakan (250
MeV untuk tinggi penghalang dan 214 MeV untuk pelepasan energi) hanyalah perkiraan dan
dapat dengan mudah dimodifikasi dari 10 sampai 20%. Sebagai contoh, asumsi bahwa U
238

terbagi menjadi dua fragmen yang identik mungkin tidak sangat realistis. Jika dua
fragmenemiliki massa dan nomor atom kira-kira rasio 2: 1 seperti 79
dan 159
Sm , dan
tinggi penghalang Coulomb berkurang dari 250 sampai 221 Mev. Pelepasan beberapa neutron
akan mengubah nomor massa fragmen final dan dapat menghasilkan fragmen yang lebih
hampir stabil dan terikat erat (inti seperti 119
Pd, 79Zn, dan 159
Sm memiliki kelebihan neutron
yang besar dan tidak mungkin terbentuk dalam fisi). Juga, perhitungan penghalang Coulomb
berdasarkan tepi tajam pada R = R1 + R2 sangat tidak mungkin untuk menjadi benar-benar
terjadi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada reaksi nuklir, terutama reaksi fisi dan fusi berperan dalam membebaskan energi
yang besar dan akan sangat bermanfaat bila energi tersebut dapat digunakan untuk keperluan
hidup manusia sehari-hari. Fisi nuklir menghasilkan energi listrik dan dimanfaatkan sebagai
senjata

Fisi nuklir merupakan reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil (nuklei yang lebih ringan), yang sering kali menghasilkan foton dan neutron
bebas (dalam bentuk sinar gamma), dan melepaskan energi yang sangat besar. Fisi nuklir dapat
muncul tanpa adanya penembakan neutron, sebagai tipe dari peluruhan radioaktif. Tipe fisi yang
ini disebut sebagai fisi spontan, dan jarang terjadi kecuali pada sedikit jenis isotop yang sangat
berat. Timbulnya energi yang besar pada inti yang berfisi dapat dipahami segera dari energi ikat
per nukleon untuk semua inti yang terlibat

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan belum begitu lengkap informasinya dan
masih memiliki banyak kekurangan. Namun dengan kekurangan makalah ini penulis berharap
agar pembaca dapat memahami mengenai apa itu fisi nuklir dan bagaimana cara perhitungannya.
Penulis juga berharap agar pembaca dapat memberikan kritikan maupun saran yang membangun
untuk penulis agar penulis tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.iainbatusangkar.ac.id/xmlui/bitstream/handle/
123456789/10750/1535865506298_JOBSHEET%2011%20%20FISIKA%20NEUTRON
%20DAN%20FISI%20%20NUKLIR%20%202015.pdf?sequence=-1&isAllowed=y
e-book buku pintar nuklir http://drive.batan.go.id/kip/documents/12buku_pintar.pdf.

Hidayat, Arif. 2011. Pengenalan Nuklir Di Sekolah: Analisis Materi Nuklir Di KTSP Fisika
SMA Dan Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti Pada Calon Guru Fisika. Prosding Seminar
Sains dan Teknologi Nuklir: 357-363.

Anda mungkin juga menyukai