PENGERTIAN FISIKA
Belajar mengenai ilmu fisika bisa dimulai dengan memahami pengertian dari ilmu
fisika itu sendiri. Ilmu fisika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mempunyai definisi sebagai ilmu yang membahas serta mempelajari mengenai zat
dan energi, yaitu mencakup energi cahaya, panas, serta bunyi.
Definisi dari ilmu fisika, lalu terus berkembang dan dikemukakan oleh banyak ahli.
Diantaranya ialah:
1. Efrizon Umar
Menurut Efrizon Umar, ilmu fisika mempunyai definisi sebagai salah satu ilmu yang
paling dasar dari segala ilmu pengetahuan. Sehingga ilmu fisika menjadi ilmu
dasar yang berguna untuk dapat memahami, mempelajari, serta mengembangkan
ilmu pengetahuan lainnya dari berbagai bidang.
2. Young Hugh D
Sedangkan menurut Young Hugh D, fisika dikatakan sebagai salah satu ilmu
pengetahuan yang merupakan ilmu yang mendasari dari ilmu pengetahuan yang
lainnya. Definisi ini tentunya tak berbeda artinya dengan definisi yang dikatakan
oleh Efrizon Umar.
3. Bambang Ruwanto
Bambang Ruwanto juga menyampaikan pendapatnya perihal pengertian maupun
hakikat ilmu fisika. Ilmu fisika dikatakan oleh Ruwanto sebagai ilmu-ilmu dasar
(sains) serta termasuk ke dalam ilmu yang fundamental. Sehingga Ruwanto juga
menyebutkan bahwa ilmu fisika merupakan ilmu yang menjadi dasar dari berbagai
ilmu lainnya.
1
4. Osa Pauliza
Osa Pauliza juga mengungkapkan pendapatnya yang berkaitan pengertian ilmu
fisika. Pauliza mengatakan bahwa ilmu fisika merupakan ilmu yang mempelajari
sesuatu serta bisa diukur dan mempunyai nilai yang dinyatakan dengan satuan
tertentu. Satuan ini berbeda-beda menyesuaikan pada jenis zat maupun benda
yang diukur.
5. Goris Seran D
Goris Seran D juga menjelaskan pengertian dari ilmu fisika. Menurut Goris, ilmu
fisika merupakan salah satu cabang dari IPA serta menjadi salah satu dasar dari
perkembangan teknologi maju dan modern seperti sekarang dan di masa
mendatang.
6. Ari Damari
Ari Damari juga menyampaikan pengertian ilmu fisika sebagai salah satu ilmu
yang mempelajari mengenai berbagai gejala maupun fenomena alam. Sehingga
segala sesuatu kejadian serta gejala di alam akan dipelajari dengan mendalam
melalui ilmu fisika.
Hakikat fisika
2
berupa fakta, konsep, prinsip,hukum, teori, model, dan formula
(rumus).
Hakikat fisika sebagai sikap mengarah pada prinsip tindakan yang mendukung
proses penyelidikan atau eksperimen untuk melahirkan sekumpulan pengetahuan
ilmiah. Prinsip atau sikap tersebut dapat berupa rasa ingin tahu dan penasaran
yang tinggi, objektif, jujur, terbuka serta berkenan untuk mendengarkan pendapat
orang lain. Selama ini, banyak ahli psikologi kognitif yang menganggap bahwa
pekerjaan para ilmuwan sains, termasuk yang menekuni bidang fisika, termasuk
bagian dari kreativitas berpikir. Sebab, gagasan ataupun penjelasan mengenai
suatu fenomena alam disusun sejak dalam pikiran yang mengikuti prinsip-prinsip
tertentu. Ini menyebabkan hakikat fisika sebagai sikap disebut juga sebagai a way
of thinking.
Manfaat fisika
1. Ilmu fisika akan membantu manusia untuk selalu berpikir logis, sebab dapat
memikirkan segala hal dan segala kejadian dengan sistematis dan bisa
dijelaskan.
3
2. Membantu memahami seluruh fenomena alam yang baik untuk
perkembangan peradaban manusia, sehingga dapat memahami fenomena
alam apa saja yang dapat dinikmati dan mana saja yang tergolong
berbahaya.
Fisika adalah dasar dari berbagai disiplin ilmu dan memberikan kontribusi
langsung pada ilmu kimia, astronomi, teknik, dan bidang ilmiah lainnya.
Dalam arsitektur, fisika adalah jantung dari stabilitas struktural dan terlibat
dalam akustik, pemanasan, pencahayaan, dan pendinginan bangunan.
Dalam geologi, fisika sangat dibutuhkan, seperti penanggalan radioaktif,
analisis gempa, dan perpindahan panas di Bumi.
Dalam biologi, fisika membantu menjelaskan sifat-sifat dinding sel dan
membran sel Pada tingkat mikroskopis, sedangkan pada tingkat makroskopik,
dapat menjelaskan panas, kerja, dan kekuasaan yang terkait dengan tubuh
manusia.
Fisika terlibat dalam diagnosa medis, seperti sinar-X, magnetic resonance
imaging (MRI), dan pengukuran aliran darah ultrasonik. Terapi medis kadang-
kadang secara langsung melibatkan fisika, seperti: radioterapi kanker
menggunakan radiasi pengion.
Fisika juga dapat menjelaskan fenomena sensorik, seperti bagaimana alat
musik membuat suara, bagaimana mata mendeteksi warna, dan bagaimana
laser bisa mengirimkan informasi.
Tokoh-tokoh fisika
4
1. Albert Einstein (Relativitas)
Foton, juga dikenal sebagai penempatan cahaya, adalah paket energi kecil dari
radiasi elektromagnetik. Konsep ini bermula dari penjelasan Albert Einstein
tentang efek fotolistrik, di mana ia mendorong adanya paket energi diskrit
selama transmisi cahaya. Albert Einstein terkenal karena teori relativitas Umum
dan Khusus serta konsep kesetaraan massa-energi ( E = mc 2 .)
2. JJ Thomson (Elektron)
JJ Thomson, seorang fisikawan Inggris dan Peraih Nobel Fisika, dipuji dan
dihormati atas penemuan elektron, yang merupakan partikel subatom pertama
yang ditemukan. Thomson berhasil menunjukkan bahwa sinar katoda terdiri
dari partikel bermuatan negatif (elektron) yang sebelumnya tidak diketahui,
yang ia hitung dan simpulkan mungkin memiliki benda yang lebih kecil dari
atom dan rasio muatan-massa yang besar. Ia juga berjasa menemukan bukti
pertama keberadaan isotop untuk unsur stabil.
5
4) Dalam reaksi kimia, atom-atom dipisahkan, digabungkan, dan disusun
ulang
Dalton membuat banyak penemuan berdasarkan pengamatannya.
6
pemikiran manusia.
B. METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara pemecah masalah dengan
menggunakan langkah-langkah yang telah tersusun secara sistematis. langkah-
7
langkah tersebut dilaksanakan melalui konsep dasar berpikir ilmiah yaitu analisis,
logis objektif konseptual dan empiris.
8
pengaruh dari subjektivitas ilmuwan peneliti.
5) Mengolah dan menganalisis data
Data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif atau kualitatif. Para
peneliti umumnya mencatat data-data yang diperoleh ke dalam bentuk
tabel, grafik, ataupun diagram untuk memudahkan analisis. Saat mengolah
dan menganalisis data, para peneliti biasanya menggunakan dasar teori
yang menjadi rujukan agar hasil penelitian semakin mendalam.
6) Menarik kesimpulan
Setelah menganalisis data, maka peneliti pun akan mengetahui apakah
hipotesis yang dipaparkan sebelumnya diterima atau tidak. Dikatakan
hipotesis diterima apabila hasil data sesuai dengan pernyataan hipotesis,
sedangkan tidak diterima jika hipotesis tidak sesuai dengan hasil data.
7) Melaporkan hasil penelitian
Langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah mengomunikasikan dan
mempublikasikan hasil penelitian yang telah ditulis secara lengkap kepada
orang lain. Tujuan dilakukan publikasi hasil penelitian adalah agar pihak lain
mengetahui hasil eksperimen. Selain itu, peneliti lain juga bisa meneliti
ulang tapi menawarkan kebaruan. Misalnya menambah variabel lain.
9
dan hubungan diantaranya harus diketahui dengan jelas dan dapat dijelaskan
secara runtut.
4. Menggunakan ukuran objektif
Hasil eksperimen harus diukur dengan suatu ukuran yang objektif, bukan
subjektif. Hal ini ditujukan agar hasil eksperimen dipahami dengan mudah oleh
setiap orang, dan seminimal mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti. Contoh
ukuran objektif adalah satuan-satuan internasional seperti meter untuk mengukur
panjang, dan kilogram untuk mengukur massa. Contoh ukuran subjektif adalah
ukuran yang relatif terhadap benda yang tidak pasti ukurannya, seperti sejengkal,
semata kaki, dan lain-lain.
5. Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis
Metode ilmiah melibatkan suatu perumusan masalah yang diteliti atau hipotesis
penjelasan atas terjadinya suatu fenomena.
Metode ilmiah adalah proses sistematis untuk memahami dan menyelidiki dunia di
sekitar kita. Metode ini digunakan dalam penyelidikan ilmiah untuk memvalidasi
atau menyangkal hipotesis dengan mengujinya melalui observasi dan eksperimen.
Metode ilmiah adalah alat yang ampuh untuk menciptakan keteraturan dari
kekacauan, yang memungkinkan kita untuk memahami dan menjelaskan dunia
alam. Fungsi metode ilmiah meliputi pemecahan masalah, membuat keputusan
berdasarkan bukti, dan menemukan informasi baru tentang dunia di sekitar kita.
Melalui proses ini, para ilmuwan dapat dengan percaya diri membentuk teori yang
dapat diulang dan diuji oleh ilmuwan lain di seluruh dunia. Metode ilmiah telah
memajukan pemahaman kita tentang dunia alami, yang mengarah pada terobosan
di berbagai bidang seperti kedokteran, teknologi, dan teknik.
10
C. KESELAMATAN BEKERJA DI DALAM LABORATORIUM
11
12
Pertolongan pertama kecelakaan kerja di laboratorium
13
Peralatan pelindung keselamatan kerja
1) Jas laboratorium
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan bahan
kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab
berkali-kali pakai. Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium
biologi dan hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di
laboratorium kimia.
2) Kacamata pelindung
Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang
bekerja di laboratorium. Oleh karena itu, mereka harus menggunakan kaca
mata khusus yang tahan terhadap potensi bahaya kimia dan panas.
3) Sepatu
Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika Anda bekerja di
laboratorium. Mengapa? Karena keduanya tidak bisa melindungi kaki Anda
ketika larutan atau bahan kimia yang tumpah. Sepatu biasa umumnya
sudah cukup untuk digunakan sebagai pelindung. Namun, di laboratorium
perusahaan besar, sepatu yang digunakan adalah sepatu keselamatan yang
tahan api dan tekanan tertentu. Selain itu, terkadang disediakan juga
plastik alas sepatu untuk menjaga kebersihan laboratorium jika sepatu
tersebut digunakan untuk keluar dari laboratorium.
4) Pelindung muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk
melindungi muka Anda dari panas, api, dan percikan material panas. Alat
ini biasa digunakan saat mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di
tanur suhu tinggi, melebur sampel tanah di alat peleburan skala lab, dan
mengambil peralatan yang dipanaskan dengan autoclave.
5) Masker gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas
14
berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan oleh Anda
sehingga gas berbahaya tersebut tidak terhirup. Dilihat dari jenisnya,
masker gas bisa berupa masker gas biasa yang terbuat dari kain dan
masker gas khusus yang dilengkapi material penghisap gas. Masker gas
biasa umumnya digunakan untuk keperluan umum, misalnya membuat
larutan standar. Sementara itu, masker gas khusus digunakan saat
menggunakan larutan atau bahan kimia yang memiliki gas berbahaya,
misalnya asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.
6) Kaos tangan
Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia
yang bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh. Macam-macam kaos
tangan yang digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan
neoprena. Terkait kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang
dilengkapi dengan serbuk khusus dan tanpa serbuk. Serbuk itu umumnya
terbuat dari tepung kanji dan berfungsi untuk melumasi kaos tangan agar
mudah digunakan.
15