Anda di halaman 1dari 15

Konsep Dasar Fisika, IPBA, dan Kimia

“SEJARAH ATOM”

Dosen Pengampu:
1. Issaura Sherly Pamela, S.Pd., M.Pd.
2. Dr. Ervan Johan Wicaksana, S.Pd., M.Pd., M.Pd.I., CIT.

Oleh:

1.
2.
3.
4.

R001
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i


PEMBAHASAN ...................................................................................................... 1
A. Teori Atom Dalton ....................................................................................... 1
Awal Penemuan Teori Atom Dalton .............................................................. 1
Latar Belakang dan Perkembangan Teori Atom Dalton ............................. 2
B. Perkembangan Teori Atom ........................................................................ 4
C. Sifat Partikel Sub Atom .............................................................................. 5
D. Penemuan Elektron dan Inti Atom ............................................................ 8
E. Teori Atom Thompson .............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

i
ii
PEMBAHASAN
A. Teori Atom Dalton
Awal Penemuan Teori Atom Dalton
Makhluk hidup dan benda mati mempunyai struktur yang
membentuk setiap partikel dan menyusunya menjadi bagian yang
lengkap. Setiap bagian tersebut tersusun atas bagian yang tidak dapat
dibagi lagi dan hanya dapat dilihat melalui alat bantu seperti kaca
pembesar. Bagian terkecil yang menyusun setiap materi disebut dengan
atom. Menurut Democritus, atom memiliki bentuk yang sama dengan
materi yang dibentuk oleh atom tersebut. Democritus meyakini bahwa
setiap unsur di alam semesta memiliki atom yang melengkapinya. Melalui
ilmu penalaran dan kajian filosofinya, Democritus menyatakan sebuah
pernyataan yang dikenal dengan hipotesis Democritus, yaitu:

1. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak bisa dilihat oleh mata
manusia secara langsung dan tidak bisa dibagi lagi menjadi komponen
yang lebih kecil.
2. Atom merupakan komponen padat yang tidak dapat dihancurkan
keberadaanya dan tidak dapat dipengaruhi atau diubah sehingga
bentuk atom adalah homogen.
3. Setiap atom dan atom lainnya dipisahkan oleh ruang hampa.
4. Atom memiliki massa, bentuk, ukuran susunan dan posisi yang
berbeda bergantung pada materi yang dibentuk oleh atom tersebut.
Hipotesis diatas ditemukan oleh Democritus pada abad ke-5 SM.
Hipotesis ini lalu diyakini oleh filsuf seperti Leucippus dan Lucretius
Romawi. Hipotesis yang dijelaskan oleh Democritus merupakan langkah
awal dari penemuan besar dibidang kimia dan fisika mengenai konsep
dasar atom. Pada zaman yang masih sangat terbatas, hipotesis Democritus
belum bisa dibuktikan kebenarannya. Sehingga terabaikan selama
berabad-abad lamanya. Salah satu ilmuwan yang menentang hipotesisi
Democritus adalah Aristoteles. Aristoteles berpendapat bahwa materi
bersifat kontinu sehingga dapat dibelah dan jumlahnya tak terhingga.

1
Teori tentang atom mulai menarik perhatian saat ilmuwan Inggris
meneliti perkembangan sifat dan perilaku gas pada bidang kimia.
Sehingga, hal tersebut menjadi dasar bagi John Dalton untuk menemukan
teori baru yang dikenal dengan Teori Dalton.

John Dalton terkenal dengan 5 teorinya tentang atom:

1. Atom mempunyai bentuk bulat, dan padat seperti bola pejal, atom
tidak bisa dibagi atau dihancurkan.
2. Masing-masing atom mempunyai massa dan sifat yang relative
identic.
3. Atom mempunyai bentuk penyawa yang selalu memiliki
perbandingan yang tetap.
4. Atom mempunyai unsur, massa dan sifat yang berbeda antara atom
satu dengan atom lainnya.
5. Atom bersifat kekal yang mana manusia tidak mempunyi kemampuan
untuk menciptakan suatu atom atau memusnahkan suatu atom.

Gambar 1. Bentuk Atom Dalton


Latar Belakang dan Perkembangan Teori Atom Dalton
John Dalton merupakan ilmuwan asal Cumberland, Inggris. Orang
tua Dalton mempercayakan pendidikan putranya pada Quaker di
Pardshow Hall. Karena kecintaannya pada ilmu pengetahuan, ketika
menginjak usia yang masih belia ia mulai mendirikan sekolah pertanya di
Eagledfield dan Kendall dengan pendidikan berbahasa asing seperti
Inggris dan Latin, dan mata pelajaran perkembangan Sains Modern serta
Matematika dan hubungannya dengan sains. Dalton mulai menulis buku
pertamanya pada tahun 1793 yang berjudul Meteorological Observations
And Essays (Observasi dan Esai Meteorologis) dan dalam buku tersebut
Dalton menyimpulkan bahwa setiap gas yang ada mempunyai perilaku

2
yang independen dan fisis secara murni. Lalu, pada esai selanjutnya yang
ditulis pada taun 1802 pada essai nya Dalton menjelaskan, tentang hukum
tekanan parsial dan hubungan antara tekanan uap dan suhu. Pada proses
penelitian tekanan parsial tersebut(PEHPUSTAKj, n.d.), Dalton mulai
merumuskan teori atom Dalton dan mengamati bahwa oksida nitrogen
pada pengujian persentase nitrogen di udara. Dalam pengamatan tersebut,
muncul sebuah penemuan bahwa dalam sebuah rasio yang tepat, reaksi
berlangsung dengan kejadian yang berbeda:
2𝑁𝑂 + 𝑂 → 𝑁2 𝑂3
𝑁𝑂 + 𝑂 → 𝑁𝑂2
Setelah menemukan hal tersebut, Dalton menerbitkan daftar bobot dan
simbol atom.

Gambar 2. Tabel Simbol Massa Unsur

Tabel yang menjadi dasar dari bahasa kimia tersebut menggunakan hydrogen
sebagai dasar dan senyawa biner, kuartener, biner dan molekul terdiri dari
dua, tiga, empat dan lain-lain, dalam sistem modern filsafat kimia bergantung
pada jumlah atom senyawa yang paling sederhana dan berbentuk empiris.
Pada postulat partikel subatomic yang menujukkan suatu atom dapat dibagi
lagi, unsur-unsur pada atom disimpulkan memiliki massa yang berbeda jika
unsu atom berbeda. Reaksi unsur-unsur atom bergabung dalam sebuah rasio
sederhana dan menghasilkan hokum perbandingan tetap. Dalam, kejadian
lain, atom-atom dapat bereaksi dan bergabung pada lebih dari satu rasio
sederhana, seperti yang terjadi pada berat nitrogen-oksigen dalam berbagai
oksida nitrogen.

3
Atoms of element X Atoms of element Y Compounds of elements X and
Y
(a) (b)
Gambar 3. (a) Atom identik, tetapi satu unsur berbeda antara satu sama lain.
(b) Senyawa yang terbentuk dari atom dengan unsur X dan Y.

B. Perkembangan Teori Atom


Teori atom diawali dari pemikiran Democritus saat memperhatikan
pasir di lautan. Pemikiran filsafat yang dianutnya san kecintaan pada alam
membawa Democritus menuju kesimpulan akan suatu pengertian atom.
Beliau menganggap bahwa pada sebuah pantai, pasir di lautan merupakan
partikel dari elemen yang membentuk sebuah pantai. Democritus
menganggap setiap elemen yang terbentuk mempunyai sesuatu yang
membentuk dan menjadi bagian terkecil dari elemen tersebut. Seperti yang
diamati Democritus, filsafatnya menyimpulkan setiap unsur elemen pada
kehidupan mempunyai bentuk terkecilnya masing-masing(Sabarni Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2014).

Perjalanan tentang perkembangan teori Atom terus berkembang dan


para ilmuwan saling melanjutkan penelitian tentang hal tersebut. Saat
menempuh masa pendidikan, kita dikenalkan dengan fisika yang membahas
Hipotesis Democritus (th. 460-370 SM) sebagai awal dari munculnya teori
atom sebagai partikel fundamental yang elemennya tidak dapat dibagi lagi.
Lalu dilanjutkan dengan John Dalton (th. 1803) yang dikenal dengan teori
atom modern, kemudia J.J Thomson yang menemukan electron pada tahun
1897, lalu pada tahun 1911 Ernest Rutherford menemuka nbukti ekperimen
yang menunjukkan bahwa atom memiliki bagian-bagian yang masih terbagi
lagi seperti inti atom. Melalui ide Ernest Rutherford, pada tahun 1913 Niels
Bohr untuk menyimpulkan gagasan tentang electron yang mempunyai orbit

4
pada bagian sekitar inti dari atom.(Sabarni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2014) Pada tahun 1961, Lancelot Law Whyte,
seorang fisikawan Inggris, menyatakan bahwa pertumbuhan dari
pengetahuan manusia akan ilmu sains mengalami kemajuan yang pesat.
Termasuk teori atom yang menarik perhatian banyak ilmuwan sehingga
pengujian ilmiah dari atom dilaksanakan dibeberapa tempat dan mengalami
beberapa guncangan selama beberapa decade terakhir. Berikut penjelasan
lebih lengkapnya:

Tahun Jenis Penemu


1911 Inti Atom Rutherford
1913 Orbit Diskrit Bohr
1923-1926 Gelombang Partikel De Broglie, Schrodinger
1926 Ketidakpastian, Interpretasi secara Heisenberg, Born
statistic
Tabel 1. Pengujian Atom

Dalam sains, beberapa teori masih mengalami perkembangan yang mana teori
atom juga dapat mengalami perubahan pada ketetapan-ketetapannya.
Penjelasan tentang teori atom dapat meyakinkan apabila terdapat pembuktian
yang dilakukan dan dikonfirmasi pada masa mendatang.(Simangunsong et
al., n.d.)

C. Sifat Partikel Sub Atom


Terdapat beberapa perbedaan kesimpulan oleh para peneliti terhadap
teori atom. Asumsi pertama adalah bahwa atom adalah hasil pemikiran
Leucippo dan Democritus, pemikiran kedua meruapakn pemikiran Ockham
(1330) melalui karyanya “Fiction of Abstract Matters”.(Soko, n.d.) Kedua
pandangan tersebut memiliki kelebihannya masing-masing. Setelah
penelusuran lebih lanjut, ilmuwan menyataka bahwa teori atom milik John
Dalton memiliki kekurangan. Salah satunya, ditemukan sub atom pertama
oleh J.J Thomson saat penelitian yang dilakukannya terhadap sinar katode
dan anode. Thomson menemukan adanya partikel sub atomik yang menyusun

5
sebuah atom. Sub atom dibedakan menjadi 2 jenis, yang mana jenis pertama
disebut sebagai electron dan jenis kedua disebut sebagai inti atom yang
dibentuk oleh proton dan neutron. Massa dan muatan dari setiap sub atom ini
berbeda. Menjelang abad ke-19, dalam kasus radioaktivitas, atom tidak lagi
merupakan partikel yang tidak dapat dibagi lagi, tetapi mengandung banyak
partikel subatomik(Oka Wardhana et al., 2022). Partikel terpenting adalah
elektron, proton, dan neutron. Partikel lain dalam atom termasuk positron,
neutrino, dan meson. Partikel lain ini biasanya diawetkan selama modifikasi.

Subatom Muatan (e) Massa (sma) Letak


Proton +1 1,00728 Di dalam Nukleus (Inti Atom)
Neutron 0 1,00894 Di dalam Nukleus
Elektron -1 0,0005414 Di luar Nukleus
Tabel 2. Susunan partikel atom

Dalam penjabarannya, atom dirumuskan oleh simbol-simbol. Simbol


dari atom ini disebut sebagai notasi atom.

A
x
Nomor Massa

Lambang Kimia untuk unsur


Nomor Atom
Z
Nomor atom digunakan untuk menunjukkan jumlah proton atau muatan
positif dalam inti suatu atom.(Oka Wardhana et al., 2022) Ion merupakan
atom yang muatannya kekurangan ion positif atau kelebihan ion negatif..
Lalu, terdapat massa atom yang merupakan penggabungan dari massa proton,
massa neutron dan massa elektron. Massa atom dilamangkan dengan A.

𝐴 = 𝑍 + 𝑛 sehingga 𝑁 = 𝐴 − 𝑍
Keterangan:
𝐴 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚
𝑍 = 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑒𝑢𝑡𝑟𝑜𝑛

6
Tabel 3. Massa dan muatan sub-atom

Ilmu kimia memperkenalkan terdapat perbedaan yang membagi atom


atom menjadi 3 jenis. Jenis tersebut dikenal dengan isotop, isobar, dan isotom
(STUDI AWAL PENGEMBANGAN MODUL 1 KIMIA DASAR, n.d.)Penjelasan
mengenai perbedaan dari ketiga jenis atom tersebut akan dijelaskan pada tabel
dibawah:

Jenis Pengertian Contoh


Isotop Atom yang partikelnya Oksigen dengan
mengandung nomor isotop:
16
atom yang sama namun 17
8𝑂, 8𝑂, 𝑑𝑎𝑛 188𝑂
nomor massa berbeda.

Isobar Atom yang unsur Natrium


atomnya berbeda tetapi mempunyai nomor
mempunyai nomor massa yang sama
massa yang sama. dengan
Magnesium:
24
11𝑁𝑎 𝑑𝑎𝑛 24
12𝑀𝑔

Isoton Atom dengan unsur- Helium dan


unsur berbeda dengan Hidrogen

7
jumlah neutron yang mempunyai
sama. jumlah neutron
ysng sama yaitu 2.

Tabel 4. Jenis Atom


Gambar 4. Contoh Jenis Atom
D. Penemuan Elektron dan Inti Atom
Atom mempunyai sub-sub yang membentuknya. Pernyataan ini
didasari pada penemuan elektron yang mengelilingi inti atom yaitu proton
dan neutron. J. J Thompson menemukan sebuah pernyataan pada sinar
katode yang dapat dibelokkan kearah kutub positif dari medan listrik.
Contoh pada percobaan sinar katode ini dapat ditemukan pada tabung
televisi yang dilakukan pada tahun 1875 oleh William Crookers(Okty
Myranthika, n.d.). Pada tabung tersebut ditemukan sebuah sinar yang
muncul berasal dari arah katode yang menuju ke arah anode. Selanjutnya,
Joseph John Thomson melanjutkan penelitian William Crookers dan
menemukan pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung
Penjelasan:
sinar katode. C: merupakan katode
A: merupakan anode
E: bentuk lempeng kondensor bermuatan
listrik
F: Jenis layar yang dapat berpendar
(berfluoresensi)

Gambar 5. Penelitian
Pembuktian akan adanyaJ. J Thomson
partikel pada Sinar Katode
bermuatan negatif pada suatu
ditunjukkan dengan percobaan J. J Thomson yang membuktikan arah
sinar katode dapat berubah menuju kutub positif pada medan listrik. Lalu,
terdapat penelitian lain yang mana dengan menyemprotkan minyak ke
dalam tabung dengan muatan listrik didalamnya. Gaya gravitasi
mempengaruhi sehingga minyak turun pada dasar tabung. Penelitian ini
dilakukan oleh Robert Andrew Milikan yang menemukan bahwa muatan
electron −1 dan dengan massa electron 0. Melalui hal ini elektron
0
dilambangkan dengan −1𝑒.

8
Gambar 6. Penelitian pada tabung minyak Milikan
Proton ditemukan saat muncul pemikiran bahwa jika massa elektron
adalah 0, berarti partikel tersebut tidak memiliki massa(Paradigma Teori
Atom Lintas Waktu, n.d.). Bagaimana mungkin sebuah atom bersifat netral
dan memiliki massa jika atom tersebut hanya memiliki elektron?
Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 7. Percobaan Goldstein


Gambar tersebut menjelaskan penelitian Eugene Goldstein yang
melakukan eksperimen dengan tabung gas, yang katodanya ditusuk dan
bermuatan listrik. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ketika elektron
dihasilkan ke arah anoda, sinar positif juga dihasilkan yang berjalan
melalui lubang di katoda dengan arah yang berlawanan. Setelah
pengambilan sampel berbagai gas dalam tabung ini ternyata gas hidrogen
menghasilkan kumpulan muatan positif terkecil dalam hal massa dan
muatan, itulah sebabnya partikel ini disebut proton. Massa proton = 1
satuan massa atom dan muatan proton = +1. Selain beberapa penelitian
diatas, peneliti juga mengembangkan teori atom dan temuan barunya
sehungga ditemukan Neutron oleh James Chadwick pada tahun 1932.
Suatu ekperimen dilakukan dengan menembakkan partikel alfa pada inti
atom Berilium lalu menghasilkan partikel dengan berdaya tembus
tinggi(Proyek et al., n.d.).

9
Gambar 8. Percobaan Chadwick
E. Teori Atom Thompson
J.J Thomson atau lebih dikenal dengan Joseph John Thomson merupakan
ahli fisikawan inggris yang menemukan electron dan menyempurnakan
penemuan-penemuan milik John Dalton. Ia lahir di Cheetham Hill,
Manchaster, Inggris pada 18 Desember 1856. J. J Thomson menempuh
pendidikan di Trinity College, Cambridge. Ia mengabdikan hidupnya pada
ilmu fisika dan menjadi professor fisika yang dihormati di Cambridge dan
Instituisi kerajaan Inggris. Dalam perjalanan menempuh pendidikan dan
menjadi prfesor di Cambridge, dan kecintaanna pada ilmu fisika, J. J
Thomson mulai memberikan simpatinya dan tertarik akan penelitian tentang
atom yang masih berlangsung. Eksperimen yang dilakukan Thomson diawali
saat penelitian tentang sinar katode berlangsung. Dengan adanya pembelokan
dari katode ke anode maka sinar tersebut dapat disimpulkan sebagai sinar
katode yang mana mengandung atom netral dengan muatan elektron negative
dan positif di dalamnya(Soko, n.d.). Selain itu, Thomson mengusulkan model
atom, yang menyatakan bahwa atom adalah bola bermuatan positif dengan
elektron yang tersebar di permukaannya seperti roti yang ditaburi kismis atau
pasta yang ditaburi biji wijen. Model atom Thomson berdasarkan pernyataan
bahwa partikel pembentuk atom adalah electron(Simangunsong et al., n.d.).
Dan Thomson juga menyatakan massa atom lebih besar dari massa elektron,
Atom mempunyai sifat yang netral dan elektron bermuatan negatif bertugas
menjadi penetral bagi muatan positif. Dengan adanya hal tersebut, menjadi
pendukung adanya keberadaan proton didalam atom. Menurut teori fisika klasik
yang digagas oleh Thomson, dijelaskan bahwa:

10
a. Mekanika Newton merupakan dasar dari dinamika pada atom
b. Gelombang electromagnet Maxwell serupa dengan gelombang radiasi
atom.
c. Dengan adanya temuan rasio pada electron disimpulkan bahwa electron
merupakan partikel dan berbeda dengan sinar katode.
Pada tahun 1907, Thomson memperbarui teori atomnya bersama dengan Lord
Kelvin, yaitu:

a. Muatan positif atom tersebar merata dan menyusun atom seperti volume
pada sebuah bola.
b. Muatan negatif saling menempel pada titik tertentu.
c. Setiap volume atom memiliki massa yang merata.
d. Pada saat tertentu, electron saling bergerak degan bergetar dan
bersosialisai pada posisinya.
e. Elektron bergerak bebas dan tidak melingkar.
Setelah penelitian lebih lanjut oleh Phillip Lenard, ia menemukan bahwa teori
atom Thomson masih memiliki kekurangan didalamnya. Dengan
memodifikasi tabung katode menggunakan lempengan aluminium ditemukan
bahwa, ia menemukan sebagian besar dari partikel atom tidak dibelokkan dan
menyimpulkan bahwa pendapat Thomson mengenai elektron yang ada pada
setiap muatan positif atom merupakan hal yang kurang tepat (STRUKTUR
ATOM, n.d.). Ditemukan beberapa kelemahan teori atom Thomson seperti
berikut:

a. Belum dapat memberikan penjelasan mengenai garis spectrum pada emisi


hydrogen.
b. Penjelasan yang kurang mengenai partikel 𝛼 yang ditembakkan pada
lempeng emas banyak menembus lapisan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Oka Wardhana, S., Nabilah, S., Dewitasari, A. P., & Hidayah, R. (2022). E-
MODUL INTERAKTIF BERBASIS NATURE OF SCIENCE (NoS)
PERKEMBAGAN TEORI ATOM GUNA MENINGKATKAN LEVEL
KOGNITIF LITERASI SAINS PESERTA DIDIK. UNESA Journal of
Chemical Education, 11(1), 34–43.
Okty Myranthika, F. (n.d.). PERKEMBANGAN MODEL ATOM KIMIA KELAS X
PENYUSUN.
Paradigma Teori Atom Lintas Waktu. (n.d.).
PEHPUSTAKj. (n.d.). EKSPLORATORIUM KIMIA 01 YOGYAKARTA
CHEMICAL EXPLORATORY IN YOGYAKARTA REPRESENTATION OF
SCIENCE AND TECHNOLOGY INTO ARCHITECTURE THROUGH
ATOMIC THEORY APPROACH.
Proyek, B., Kurikulum, P., Pendidikan, D., Kejuruan, M., Jenderal, D., Dasar, P., &
Menengah, D. (n.d.). Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.
Sabarni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, A. (2014).
ATOM dan MOLEKUL BERDASARKAN ILMU KIMIA DAN
PERSPEKTIF. In Lantanida Journal (Vol. 2, Issue 2).
Simangunsong, A. D., Pd, S., & Pd, M. (n.d.). KIMIA DASAR I PENERBIT
CV.EUREKA MEDIA AKSARA.
Soko, I. P. (n.d.). APAKAH ATOM SEKEDAR NAMA? KAJIAN EPISTEMOLOGIS
TEORI ATOM DEMOKRITUS-DALTON.
www.pendidikanfisika.fkip.unsri.ac.id
STRUKTUR ATOM. (n.d.).
STUDI AWAL PENGEMBANGAN MODUL 1 KIMIA DASAR. (n.d.).

12

Anda mungkin juga menyukai